Klasifikasi sistem agroforestri

1. Klasifikasi sistem
agroforestry
By ASH

2. Klasifikasi sistem agroforestri dapat
dibagi menjadi beberapa kategori
berdasarkan sistem produksi dan
pengaturan komponen.
Berikut adalah klasifikasi utama dari
sistem agroforestri:

3. Agroforestri berbasis hutan (Forest based Agroforestry):
Sistem ini mengintegrasikan kegiatan kehutanan dengan
pertanian, biasanya di lahan yang sebelumnya
merupakan hutan.
Hutan cacao
tanaman semusin
Hutan karet
kopi
01

4. Agroforestri berbasis pada pertanian (Farm based
Agroforestry): Sistem ini melibatkan penanaman pohon
bersama dengan tanaman pertanian di lahan pertanian.
Agroforestri berbasis pertanian
02

5. Agroforestri berbasis pada keluarga (Household based
Agroforestry): Sistem ini terfokus pada pengaturan
agroforestri di sekitar rumah tangga, seringkali untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga.
Agroforestri pekarangan
03

6. Agroforestri subsistem
Agroforestri skala subsisten (Subsistence agroforestry):
Sistem ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar
keluarga tanpa orientasi komersial.
04

7. Semi-commercial agroforestry
Agroforestri skala semi-komersial (Semi-commercial
agroforestry): Sistem ini memiliki elemen komersial
tetapi masih terbatas dalam skala dan cakupan
05

8. Commercial agroforestry
Agroforestri skala komersial (Commercial agroforestry):
Sistem ini sepenuhnya komersial dengan tujuan
menghasilkan keuntungan finansial
06

12. Sistem Pekarangan: Ini adalah bentuk agroforestri di mana tanaman
campuran seperti tanaman tahunan, tanaman umur panjang, dan ternak
ditanam di lahan pekarangan pribadi. Biasanya memiliki minimal dua
lapisan tanaman
01

13. Sistem Kebun-Talun: Sistem ini melibatkan rotasi antara kebun dan hutan,
seringkali untuk produksi kayu atau buah-buahan
02

14. Sistem Lorong (Alley Cropping): Tanaman pohon atau semak ditanam
dalam barisan yang membentuk lorong, dengan tanaman semusim
ditanam di antaranya untuk mengontrol erosi dan meningkatkan
kesuburan tanah
03

15. Sistem Bera yang Disempurnakan: Sistem ini menggabungkan tanaman
pohon dengan tanaman pertanian, biasanya diterapkan di lahan kritis
untuk konservasi tanah.
04

16. Sistem Kebun Wanatani Berstrata: Sistem ini memiliki beberapa lapisan
tanaman yang berbeda, seperti tanaman semusim, tanaman tahunan, dan
pohon, yang ditanam bersamaan untuk diversifikasi produksi.
05

17. Tumpangsari: Ini adalah sistem campuran di mana tanaman pertanian
ditanam bersamaan dengan tanaman kehutanan atau pohon-pohonan,
seringkali untuk memaksimalkan penggunaan lahan¹.
06

18. Silvopastura: Sistem ini menggabungkan kehutanan dengan peternakan,
di mana ternak dipelihara di bawah kanopi pohon
07

19. Agroforestri dengan Integrasi Lebah (Apiculture) Integrasi lebah dalam
sistem agroforestri dapat meningkatkan polinasi, yang penting untuk
produksi buah dan biji-bijian. Lebah tidak hanya membantu dalam
peningkatan hasil panen tetapi juga menghasilkan produk seperti madu,
lilin, dan propolis yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
08

20. Silvofishery adalah sistem pertambakan yang mengintegrasikan budidaya
perikanan dengan pelestarian hutan mangrove.
09

21. •
•

22. Thank you !
ASH