Pertanian dan petani dapat diklasifikasi berdasarkan beberapa aspek seperti jenis tanaman dan hewan ternak, cara budidaya, skala usaha, status sosial ekonomi petani, dan penggunaan teknologi. Klasifikasi pertanian juga membedakan antara tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, dan budidaya hewan seperti ternak dan perikanan.
Teks tersebut membahas tentang budidaya tanaman kelapa, mulai dari sejarah, klasifikasi botani, sistem perakaran, batang, akar, dan produk-produk kelapa. Ditekankan pula analisis SWOT komoditas kelapa.
Perkembangan holtikultura di Indonesia memiliki prospek yang baik karena tingkat konsumsi masyarakat domestik yang meningkat dan kondisi lingkungan yang mendukung. Holtikultura berperan dalam penyediaan pangan, ekonomi, kesehatan, dan budaya sosial. Tantangan yang dihadapi adalah pola usahatani kecil, mutu bibit rendah, dan rendahnya penerapan teknologi budidaya.
Dokumen tersebut membahas tentang budi daya tanaman kelapa sawit, mulai dari latar belakang kelapa sawit, syarat tumbuh, tahapan pengecambahan benih, penyemaian, pemupukan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
Dokumen tersebut membahas tentang kultur jaringan tanaman. Secara singkat, kultur jaringan tanaman adalah teknik untuk mengisolasi dan menumbuhkan bagian vegetatif tanaman seperti sel, jaringan, dan organ pada media nutrisi di bawah kondisi aseptik agar dapat diperbanyak. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan seperti dapat memperoleh bibit tanaman yang bermutu tinggi, memiliki sifat yang sama dengan induknya,
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi usaha tani berdasarkan 4 segi, yaitu bentuk, corak, pola, dan tipe. Usaha tani dapat berbentuk perseorangan atau kooperatif, dan dibedakan berdasarkan coraknya menjadi subsisten atau komersial. Berdasarkan polanya, usaha tani dapat diklasifikasi menjadi khusus, tidak khusus, atau campuran. Terakhir, usaha tani juga dapat dikelomp
- Multiple cropping is a farming system that can increase land productivity. This increase can be measured using the NKL (Land Equivalency Ratio) or LER (Land Equivalent Ratio).
- For example, an NKL or LER value of 1.8 means that 1.8 hectares of land is needed in monoculture farming to produce the same yield as 1 hectare in multiple cropping.
- Calculating the NKL of chili and long beans grown together showed an NKL value of 1.8, demonstrating that multiple cropping is more productive than monoculture farming.
Teks tersebut membahas tentang budidaya tanaman kelapa, mulai dari sejarah, klasifikasi botani, sistem perakaran, batang, akar, dan produk-produk kelapa. Ditekankan pula analisis SWOT komoditas kelapa.
Perkembangan holtikultura di Indonesia memiliki prospek yang baik karena tingkat konsumsi masyarakat domestik yang meningkat dan kondisi lingkungan yang mendukung. Holtikultura berperan dalam penyediaan pangan, ekonomi, kesehatan, dan budaya sosial. Tantangan yang dihadapi adalah pola usahatani kecil, mutu bibit rendah, dan rendahnya penerapan teknologi budidaya.
Dokumen tersebut membahas tentang budi daya tanaman kelapa sawit, mulai dari latar belakang kelapa sawit, syarat tumbuh, tahapan pengecambahan benih, penyemaian, pemupukan, teknik penanaman, dan pemeliharaan tanaman kelapa sawit.
Dokumen tersebut membahas tentang kultur jaringan tanaman. Secara singkat, kultur jaringan tanaman adalah teknik untuk mengisolasi dan menumbuhkan bagian vegetatif tanaman seperti sel, jaringan, dan organ pada media nutrisi di bawah kondisi aseptik agar dapat diperbanyak. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan seperti dapat memperoleh bibit tanaman yang bermutu tinggi, memiliki sifat yang sama dengan induknya,
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi usaha tani berdasarkan 4 segi, yaitu bentuk, corak, pola, dan tipe. Usaha tani dapat berbentuk perseorangan atau kooperatif, dan dibedakan berdasarkan coraknya menjadi subsisten atau komersial. Berdasarkan polanya, usaha tani dapat diklasifikasi menjadi khusus, tidak khusus, atau campuran. Terakhir, usaha tani juga dapat dikelomp
- Multiple cropping is a farming system that can increase land productivity. This increase can be measured using the NKL (Land Equivalency Ratio) or LER (Land Equivalent Ratio).
- For example, an NKL or LER value of 1.8 means that 1.8 hectares of land is needed in monoculture farming to produce the same yield as 1 hectare in multiple cropping.
- Calculating the NKL of chili and long beans grown together showed an NKL value of 1.8, demonstrating that multiple cropping is more productive than monoculture farming.
1. Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
-Subsistem Hulu
-Subsistem Onfarm
-Subsistem Pengolahan
-Subsistem Pemasaran
-Subsistem Jasa dan Penunjang
Integrasi secara vertikal dan horizontal, serta
Backward linkage dan forward linkage
2. Perkembangan Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
3. Manfaat Pembangunan Sistem Agribisnis
Makalah ini membahas tentang teknik budidaya tanaman kacang hijau, mulai dari persiapan benih dan lahan, cara tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen dan pasca panen. Teknik budidaya yang tepat seperti pemilihan varietas, jarak tanam, irigasi, dan pengendalian hama dapat meningkatkan produksi tanaman kacang hijau.
Dokumen tersebut membahas tentang sistematika dan morfologi tanaman mentimun serta beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan. Terdapat informasi mengenai klasifikasi ilmiah tanaman mentimun, ciri-ciri beberapa varietas mentimun hibrida seperti Hercules dan varietas lokal."
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, khususnya dalam meningkatkan produksi pangan. Ilmu biologi telah memungkinkan penemuan bibit tanaman unggul, teknik rekayasa genetika, dan penanganan hama secara biologis untuk meningkatkan hasil pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling terkait, mulai dari subsistem input pertanian, produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, pemasaran, hingga subsistem jasa pendukung. Agribisnis meliputi kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang berhubungan dengan pertanian.
Benih kedelai dari tiga varietas (Wilis, Mutiara, Gema Anjasmara) diuji daya berkecambahnya menggunakan metode uji kertas digulung. Hasil pengamatan pada hari ke-7 menunjukkan jumlah kecambah normal, abnormal, tidak tumbuh, dan busuk untuk masing-masing varietas, yang kemudian dihitung nilai persentase daya berkecambahnya.
Laporan ini membahas tentang praktikum tataniaga jagung manis di Purwokerto dan Baturraden. Laporan ini menjelaskan tentang teknik budidaya jagung, aspek ekonomi jagung, dan prospek usaha jamur jagung."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang koleksi sampel tumbuhan dan pembuatan herbarium, mulai dari pengumpulan sampel, deskripsi, dan proses pembuatan herbarium sampai penyimpanannya.
2. Terdapat uraian langkah-langkah pengumpulan sampel tumbuhan mulai dari pengambilan sampel yang representatif beserta etiketnya, hingga pengawetan sementara men
Disini akan dibahas semua tentang mawar mulai dari manfaat mawar, klasifikasi mawar, definisi mawar, cara tumbuh mawar, ciri-ciri mawar, cara perkembangbiakan mawar, semoga bermanfaat untuk kita semua.
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)Riva Anggraeni
Dokumen ini membahas karakteristik ekosistem tropika yang dipengaruhi oleh faktor iklim, jenis tanah, dan kondisi biologis, serta sistem pertanian tropika yang tidak seragam dan keragaman tanaman akan mempengaruhi hasil panen di wilayah tersebut.
Pertanian di Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang meliputi:
1. Pertanian tropis yang dipengaruhi iklim dan tanah di daerah perkotaan
2. Terdapat pertanian dataran tinggi dan rendah serta iklim basah dan kering
3. Mencakup perikanan darat dan laut, serta pertanian di Jawa dan luar Jawa
1. Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
-Subsistem Hulu
-Subsistem Onfarm
-Subsistem Pengolahan
-Subsistem Pemasaran
-Subsistem Jasa dan Penunjang
Integrasi secara vertikal dan horizontal, serta
Backward linkage dan forward linkage
2. Perkembangan Sistem Agribisnis Komoditas Stroberi
3. Manfaat Pembangunan Sistem Agribisnis
Makalah ini membahas tentang teknik budidaya tanaman kacang hijau, mulai dari persiapan benih dan lahan, cara tanam, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga panen dan pasca panen. Teknik budidaya yang tepat seperti pemilihan varietas, jarak tanam, irigasi, dan pengendalian hama dapat meningkatkan produksi tanaman kacang hijau.
Dokumen tersebut membahas tentang sistematika dan morfologi tanaman mentimun serta beberapa varietas mentimun yang dapat dibudidayakan. Terdapat informasi mengenai klasifikasi ilmiah tanaman mentimun, ciri-ciri beberapa varietas mentimun hibrida seperti Hercules dan varietas lokal."
Dokumen tersebut membahas tentang manfaat ilmu biologi dalam bidang pertanian, khususnya dalam meningkatkan produksi pangan. Ilmu biologi telah memungkinkan penemuan bibit tanaman unggul, teknik rekayasa genetika, dan penanganan hama secara biologis untuk meningkatkan hasil pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang agribisnis sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling terkait, mulai dari subsistem input pertanian, produksi pertanian, pengolahan hasil pertanian, pemasaran, hingga subsistem jasa pendukung. Agribisnis meliputi kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang berhubungan dengan pertanian.
Benih kedelai dari tiga varietas (Wilis, Mutiara, Gema Anjasmara) diuji daya berkecambahnya menggunakan metode uji kertas digulung. Hasil pengamatan pada hari ke-7 menunjukkan jumlah kecambah normal, abnormal, tidak tumbuh, dan busuk untuk masing-masing varietas, yang kemudian dihitung nilai persentase daya berkecambahnya.
Laporan ini membahas tentang praktikum tataniaga jagung manis di Purwokerto dan Baturraden. Laporan ini menjelaskan tentang teknik budidaya jagung, aspek ekonomi jagung, dan prospek usaha jamur jagung."
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang koleksi sampel tumbuhan dan pembuatan herbarium, mulai dari pengumpulan sampel, deskripsi, dan proses pembuatan herbarium sampai penyimpanannya.
2. Terdapat uraian langkah-langkah pengumpulan sampel tumbuhan mulai dari pengambilan sampel yang representatif beserta etiketnya, hingga pengawetan sementara men
Disini akan dibahas semua tentang mawar mulai dari manfaat mawar, klasifikasi mawar, definisi mawar, cara tumbuh mawar, ciri-ciri mawar, cara perkembangbiakan mawar, semoga bermanfaat untuk kita semua.
sistem pertanian tropika (karakteristik ekosistem tropika)Riva Anggraeni
Dokumen ini membahas karakteristik ekosistem tropika yang dipengaruhi oleh faktor iklim, jenis tanah, dan kondisi biologis, serta sistem pertanian tropika yang tidak seragam dan keragaman tanaman akan mempengaruhi hasil panen di wilayah tersebut.
Pertanian di Indonesia memiliki beberapa ciri khas yang meliputi:
1. Pertanian tropis yang dipengaruhi iklim dan tanah di daerah perkotaan
2. Terdapat pertanian dataran tinggi dan rendah serta iklim basah dan kering
3. Mencakup perikanan darat dan laut, serta pertanian di Jawa dan luar Jawa
Pertanian di Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis dan bentuk negara kepulauan. Hal ini menyebabkan adanya berbagai jenis pertanian seperti pertanian dataran tinggi dan rendah, iklim basah dan kering, serta hutan tropika dan padang rumput. Pertanian di Indonesia juga melibatkan berbagai sektor seperti tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan darat dan laut.
Pertanian di Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis dan bentuk negara kepulauan. Terdapat perbedaan antara pertanian dataran tinggi dan rendah, iklim basah dan kering, serta hutan dan padang rumput. Jenis pertanian mencakup tanaman pangan, perkebunan, perikanan darat dan laut, serta ternak. Ada perbedaan antara pertanian di Jawa dan luar Jawa, sawah dan lahan kering, serta modern dan tradisional.
Pertanian adalah kegiatan bercocok tanam, peternakan, perikanan dan kehutanan yang penting bagi perekonomian dan mata pencaharian masyarakat Indonesia. Terdapat beberapa bentuk pertanian di Indonesia seperti sawah, tegalan, pekarangan, dan ladang berpindah. Upaya meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan melalui intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi."
Dokumen tersebut membahas peran penting pertanian keluarga dalam menjamin kedaulatan pangan dan mengentaskan kemiskinan. Pertanian keluarga mampu memberikan 70% pangan dunia dan menghasilkan lebih banyak dibandingkan pertanian skala besar. Namun, pertanian keluarga di Indonesia semakin terpinggirkan dan jumlah petani kecil terus berkurang akibat berbagai faktor seperti konversi lahan dan ketidakmampuan bersaing."
Dokumen tersebut membahas pola kegiatan ekonomi penduduk di bidang pertanian dan non-pertanian. Bidang pertanian mencakup pertanian rakyat, perikanan, kehutanan dan peternakan. Pertanian rakyat adalah usaha pertanian yang dikelola oleh rakyat untuk memenuhi kebutuhan keluarga dengan modal kecil, peralatan sederhana dan sistem tradisional. Jenis kegiatan pertanian rakyat adalah sawah irigasi, sawah
Dokumen tersebut membahas tentang potensi jagung sebagai komoditas pangan dan industri serta upaya peningkatan produksinya di Indonesia, termasuk melalui perluasan areal tanam, varietas baru yang tahan penyakit dan toleran terhadap kekeringan, serta pemanfaatan jagung yang semula hanya sebagai pangan langsung kini juga sebagai bahan baku industri.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan pertanian dan usahatani. Beberapa poin utama yang dibahas adalah jenis-jenis usahatani seperti pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan. Selain itu, juga membahas mengenai pengairan, konservasi tanah, dan penataan tanaman seperti monokultur dan polikultur.
Dokumen tersebut membahas tentang potensi pengembangan komoditas ubi kayu di Indonesia, mencakup aspek produksi, konsumsi, prospek permintaan, permasalahan agribisnis, penerapan manajemen, risiko, teknologi alternatif, tujuan pengembangan, analisis SWOT, lembaga pemasaran, dan kesimpulan bahwa ubi kayu memiliki peluang pasar yang terbuka untuk ekspor dan dalam negeri serta petani diharapkan berperan
Dokumen tersebut membahas tentang budidaya sayuran organik secara hydroponik dalam pot atau polybag. Ia menjelaskan tentang tanaman bayam, kangkung, dan sawi sebagai komoditas sayuran yang dibudidayakan. Dokumen juga menjelaskan tahapan penanaman, perawatan, dan pemanenan ketiga tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan baik di dalam pot atau polybag.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ekonomi produksi, tujuan mempelajarinya, ruang lingkupnya, dan konsep-konsep ekonomi yang berlaku umum. Termasuk didalamnya adalah pengertian produksi sebagai proses mengubah input menjadi output, prinsip-prinsip efisiensi, biaya peluang, dan hukum-hukum produksi marginal.
Dokumen tersebut membahas tentang ketimpangan pendapatan di Indonesia, di mana distribusi pendapatan menjadi kunci pemertaan ekonomi masyarakat. Namun, metode pajak yang dikenakan kepada orang kaya selama ini tidak efektif untuk mendistribusikan pendapatan. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa cara untuk mengukur tingkat ketimpangan pendapatan, seperti metode Bank Dunia dan menggunakan rasio Gini.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus sosiologi pedesaan seperti kemiskinan, kebudayaan, kepemimpinan, lembaga sosial, dan pendidikan di pedesaan. Dokumen tersebut juga membahas dampak perubahan sosial yang dapat berupa kemajuan atau kemunduran serta saran untuk mempertahankan kebudayaan dan meningkatkan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang nama kelompok, lembaga sosial, lembaga pedesaan, fungsi lembaga sosial, syarat lembaga sosial, ciri-ciri lembaga sosial, jenis-jenis lembaga sosial, dan contoh lembaga pedesaan seperti karang taruna dan LPMD.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah sosial di pedesaan Indonesia yang meliputi kemiskinan, pengangguran, kepadatan penduduk, kenakalan remaja, dan aliran sesat. Dokumen ini juga menjelaskan masalah sosial khusus di pedesaan seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan, transportasi, dan kurangnya alat pertanian serta penyuluhan pertanian.
Dokumen tersebut membahas tentang masalah sosial di pedesaan Indonesia yang meliputi berbagai bidang seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan, transportasi, dan pertanian. Masalah-masalah sosial di pedesaan antara lain kemiskinan, pengangguran, padatnya penduduk, dan kurangnya fasilitas untuk mendukung pertanian. [/ringkuman]
2. A.Klasifikasi Pertanian dan Petani
a.1.klasifikasi pertanian
Belum ada klasifikasi pertanian yang baku sampai
saat ini.Pertanian sering digolongkan menurut
keperluan tertentu.namun demikian dapat digolongkan
dalam 9 macam yaitu:
3. 1. Pertanian dalam arti sempit dan luas.
Pertanian dalam arti sempit adalah bercocok tanam, jadi hanya
kegiatan usaha tanaman. Dalam arti luas pertanian meliputi bercocok
tanam, kehutanan, perikanan dan peternakan.
2. Pertanian Rakyat dan Perkebunan,
Perbedaan pertanian rakyat dengan perkebunan terutama
terletak dalam luas areal dan manajemennya. Pertanian rakyat termasuk
perkebunan rakyat dalam areal lebih sempit dan manajemen sederhana.
3. Pertanian Tanaman Makanan dan Perdagangan,
Penggolongan ini cukup lemah, sebagai contoh tanaman padi
adalah bahan untuk makanan, tetapi juga dapat diperdagangkan. Dalam
kehidupan praktis yang dimaksud dengan tanaman perdagangan secara
umum komoditinya bukan untuk sebagai bahan makanan. Tanaman
Makanan terdiri atas: Tanaman Serealia, Kacangan dan Umbian.
4. 4. Pertanian Hortikultur dan non-Hortikultur.
Hortikultur terdiri dari buah-buahan,sayur-sayuran dan bunga-bungaan.
Hasil hortikultur pada umumnya mempunyai sifat mudah busuk/rusak
(perishable) dan bermuatan besar (bulky = volumeneous). Sering disebut bahwa
sifat seluruh hasil pertanian adalah perishable dan bulky, pada hal hasil pertanian
non-hortikultur tidak mudah rusak dan tidak bulky seperti cengkeh, jagung, padi,
lada dan lainnya. Karena itu hati-hati dalam menggeneralisasi sifat-sifat
pertanian. Di Indonesia tanaman kentang termasuk tanaman hortikultura, tetapi
di Eropah, misalnya di Belanda termasuk tanaman makanan.
5. Pertanian Tanaman Semusim dan Tanaman Keras
Tanaman semusim sering disebut tanaman muda atau tanaman tahunan
atau annual crop. Contoh annual crop adalah padi, jagung, pisang, cabe, kentang,
kacangan, dan sebagainya. Tanaman semusim ini dapat dibagi dua yaitu:
1. Sekali tanam sekali panen seperti padi, jagung.
2. Sekali tanam beberapa kali panen seperti cabe, tomat arcis, buncis dan
sebagainya.
Tanaman Keras atau perenial crop adalah tanaman yang berumur panjang dan
dapat berbuah atau panen berkali-kali. Contohnya: karet, kelapa sawit,
coklat,duren, mangga, asam gelugur, duku dan sebagainya
5. 6. Pertanian Subsisten dan Perusahaan
Pertanian subsisten adalah perta-nian yang seluruh hasilnya digunakan
atau dikonsumsi sendiri oleh pro-dusennya. Contoh: padi, jagung, ternak ayam
yang dipelihara bertujuan untuk konsumsi sendiri, tidak ada maksud untuk
dijual ke pasar. Pertanian subsisten secara murni pada saat ini dapat dikatakan
sudah langka, hanya terdapat di daerah-daerah yang terisolasi seperti di Nias.
Kalau hasil perta-nian itu hanya cukup untuk dimakan maka disebut
subsistence level of living, dan kondisi ini sama dengan petani miskin.
Pertanian perusahaan atau commercial adalah pertanian yang hasilnya
bertujuan dijual ke pasar. Bukan harus semua hasil padi seorang petani dijual
ke pasar, boleh saja sebagian dikonsumsi sendiri dan sebagian dijual. Hasil
tanaman karet pada umumumnya seluruhnya dijual ke pasar.
7. Pertanian Generatif dan Ekstraktif
Pertanian generatif adalah pertanian yang telah dilakukan di dalamnya
pemeliharaan/perlakuan pada proses produksinya.Petani terlibat dalam
pemupukan, dalam pembrantasan hama/penyakit, dalam pemilihan
benih/bibit. Pertanian ekstraktif (sammel- wirtshaft) adalah usaha pertanian
yang hanya mengumpulkan hasil, misal-nya pengambilan rotan di hutan,
penebangan kayu hutan, pengambilan gubal gaharu di hutan, penangkapan
ikan di laut. Bila rotan atau gaharu sudah dibudidayakan maka dia berubah
menjadi pertanian generafif.
6. 8. Pertanian Lahan Sawah dan Lahan Kering
lahan sawah adalah lahan yang pada saat-saat tertentu digenangi air
untuk ditanami, kalau terus-menerus tergenang air disebut kolam atau
tambak. Berdasarkan sumber airnya sawah dibagi menjadi:
1. Sawah irigasi (teknis dan setengah teknis),tadah hujan, rawa,dan
sebagainya. Pengaliran/pemberian air ke lahan sawah disebut
irigasi,pembuangan air keluar dari sawah disebut drainasi.
2. Lahan kering adalah lahan yang senantiasa diusahakan kering, lahan
kering sering disebut lahan darat, tegalan, huma atau ladang. Usaha-usaha
perkebunan pada umumnya terdapat di lahan kering.
9. Pertanian Modern dan Tradisionil
pertanian intensif dan ekstensif berkonotasi terhadap jumlah nilai input
per hektar, pertanian modern dan tradiosionil berkonotasi ter-hadap tingkat
penggunaan teknologi. Pertanian modern menggunakan teknologi lebih tinggi
daripada pertanian tradisionil. Pertanian modern banyak menggunakan
mesin-mesin, sedikit memakai tenaga manual.
7. a.2.klasifikasi petani
Seperti halnya dengan klasifikasi pertanian,
klasifikasi petani juga belum ada yang lengkap
atau baku. Pada umumnya kebijakan dari pemerintah
hanya melihat pertanian bukan melihat
petaninya.Sektor pertanian dapat dibangun secara
tangguh tetapi petaninya banyak yang
terceceran.Petani itu adalah orang atau manusia yang
melakukan pekerjaan tani.
8. Petani dapat diklasifikasikan menurut klasisikasi pertanian Menurut
klasifikasi pertanian dapat disebutkan:
1. Petani tradisionil atau petani modern.
2. Petani sawah atau petani darat.
3. Petani spesialisasi atau petani diversifikasi.
Namun ada juganklasifikasi petani menurut status sosial ekonominya di
perdesaan, yang dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Petani tanpa lahan dan modal. Petani ini paling miskin, paling rentan, dia
hanya memiliki tenaga kerja. Contohnya buruh-buruh, petani yang baru kena
PHK dari perkotaan, petani yang dirundung malang sepanjang tahun, petani
yang kena penggusuran dan sebagainya.
2. Petani punya lahan sempit tanpa modal. Petani ini hanya memiliki lahan
tempat berdiri rumah/gubuknya. Dia tidak dapat mengusahakan tanaman
secara memadai, mungkin dapat memelihara ayam/bebek sebanyak 10-15
ekor.
9. 3. Petani punya lahan sedang tanpa modal. Petani ini masih
rendah produksinya karena tanpa modal dia susah
berusaha- tani karena tak ada modal. Petani semacam ini
dapat dikembangkan dengan memberikan bantuan modal
dan
penyuluhan.
4. Petani punya lahan cukup/luas dan modal cukup/besar.
Hanya jenis petani ini yang membutuhkan penyuluhan
atau diberikan inovasi baru untuk mengembangkan
usahataninya.
10. B.Klasifikasi Pertanian Bukan
Tanaman
1. Peternakan
Menurut Undang-Undang nomor 6 tahun 1967 tentang ketentuan-
ketentuan pokok peternakan dijelaskan beberapa istilah sebagai berikut:
*Hewan adalah semua binatang yang hidup di darat, baik yang dipelihara atau
yang masih liar.
*Hewan pelihara adalah hewan yang cara hidupnya sebagian diten-tukan oleh
manusia untuk maksud tertentu.
*Ternak adalah hewan pelihara yang tempatnya,
reproduksinya,pemeliharaannya dan hasilnya telah dikelola oleh manusia.
Berdasarkan golongan hewan, ternak dibagi menjadi:
1. Ternak besar yaitu lembu/sapi, kerbau dan kuda.
2. Ternak kecil yaitu kambing, biri-biri dan babi.
3. Ternak unggas yaitu ayam, bebek, angsa.
.
11. 2. Perikanan
Berdasarkan tempat ekosistemnya perikanan dapat dibagi menjadi:
1. Perikanan laut, bersifat ektraktif.
2. Perikanan darat di air tawar, bersifat budi daya.
Berdasarkan output perikanan dapat dibagi menjadi:
1. Golongan ikan, baik di laut dan di air tawar
2. Golongan berkulit keras, termasuk udang
3. Golongan binatang lunak, kerang dan cumi-cumi.
4. Golongan binatang lainnya, sotong, penyu,dan ubur ubur
Perikanan darat terdiri dari :
1. Tambak,
2. Kolam,
3. Sawah,
4. Sungai.