2. Kaidah Syara Hukum Asal Perempuan
“Hukum asal seorang wanita dalam Islam adalah ibu
bagi anak-anak dan pengelola rumah suaminya. Ia
adalah kehormatan yang wajib dijaga.”.
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk
berbuat baik kepada para perempuan.”
(HR. Muslim 3729)
3. Islam adalah agama yang diturunkan Allah swt kepada
Nabi Muhammad saw untuk mengatur seluruh aspek
kehidupan manusia meliputi hablu minnanllah, hablu
minnannafsi dan hablu minnannas.
Kesempurnaan Islam
4. Tuntutan Formalisasi Syariat Islam
Imam al-Ghazâli (w. 555 H), menyatakan:
توأمان والسلطان الدين
..
أسوالسلطان الدين
له حارس ال وما ،مهدوم له أس فما ،حارس
فضائع
Agama dan kekuasaan adalah dua saudara
kembar. Agama adalah pondasi dan kekuasaan
adalah penjaga. Sesuatu tanpa pondasi pasti akan
runtuh dan sesuatu tanpa penjaga pasti akan
hilang.
Tegaknya syariat Islam bagi
semua menuju masyarakat
modern yang beradab dan
kemaslahatan manusia di
dunia dan di akhirat
5. Fungsi Negara dalam Islam
◙ Fungsi Raa’in yaitu pengurus urusan rakyat termasuk pengurusan hajat
hidup publik sebagaimana tuntunan syara’.
“,,,,Imam (Khalifah) adalah raa’in (pengurus rakyat) dan dia
bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR. Ahmad, Bukhari)
◙ Fungsi Junnah yaitu pelindung sekaligus pembebas manusia dari
berbagai bentuk dan agenda penjajahan.
“Imam adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan
berlindung kepadanya.” (HR. Muslim)
6. 11 Prinsip Pengelolaan Hajat
Hidup Publik
Semua ini diperuntukkan
bukan hanya bagi orang
Islam semata melainkan
juga bagi seluruh manusia.
• Negara bertanggung jawab penuh atas pemenuhan hajat
hidup publik
• Anggaran bersifat mutlak
• Puskesmas dan rumah sakit adalah perpanjangan tangan
fungsi raa’in
• Pelayanan yang urgen bagi pemenuhan hajat hidup publik
sama sekali tidak dijadikan sumber pemasukan Baitul Maal
• Industri-industri penghasil barang milik umum wajib
mengutamakan fungsi pelayanan
• Penyelenggaran kemaslahatan publik tidak diserahkan
kepada swasta
• Kekuasaan bersifat sentralisasi, administrasi bersifat
desentralisasi
• Strategi pelayanan; kesederhanaan aturan, kecepatan
layanan dan individu kompeten
• Penguasa memiliki syaksiyah mas’uliyah
• Terbebas dari segala bentuk penjajahan
• Diterapkan dalam bingkai negara Khilafah
7. Standar sejahtera dalam Islam
Terpenuhinya kebutuhan materi (sandang, pangan,
papan, kesehatan, pendidikan) dan non materi
(kebutuhan spiritual, terpeliharanya nilai-nilai moral
dan terwujudnya keharmonisan sosial)
Penerapan Sistem Ekonomi Islam
8. Mekanisme Ekonomi Penjaminan
Kebutuhan Ibu dan Anak
• Mewajibkan setiap laki-laki kepala keluarga memberikan nafkah
bagi istri dan anak-anaknya.
• Bila kepala keluarga tidak mampu menafkahi, kewajiban nafkah
berpindah pada ahli waris sesuai hukum perwalian.
• Bila kerabat tidak mampu menafkahi, kewajiban nafkah
berpindah pada negara
• Bila negara tidak mampu menafkahi, kewajiban nafkah
berpindah pada individu kaum muslimin melalui ZIS dan
dharibah
9. Mekanisme Non Ekonomi
Setiap laki-laki, baligh, berakal dan mampu bekerja tapi tidak bekerja, atau
bekerja dengan bermalas-malasan, negara akan menjatuhkan sanksi dalam
bentuk ta’zir.
10. Bukti Sejarah Khilafah yang
Menyejahterakan
• Rumah tepung di masa Kekhalifahan Umar bin Khattab ra
• Kebijakan Khalifah Umar bin Khattab ra untuk memberi santunan
untuk setiap bayi yang lahir
• Khalifah Umar bin Khattab ra berkeliling daerah untuk memantau
kondisi warganya
• Kesulitan mendistribusikan dana zakat pada masa Khalifah Umar
bin Abdul Aziz
11. Khatimah
َقَّتا َو واُنَماَء ىَرُقْال َلْهَأ َّنَأ ْوَل َو
َب ْمِهْيَلَع َانْحَتَفَل ا ْو
ٍتاَكَر
ُبَّذَك ْنِكَل َو ِ
ض ْرَألْا َو ِاءَمَّسال َنِم
ُناَك اَمِب ْمُهَانْذَخَأَف وا
وا
َونُبِسْكَي
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah Kami melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya” (TQS. Al A’raf [7] : 96).