SlideShare a Scribd company logo
KETENTUAN IMPOR BARANG
PENUMPANG, BARANG KIRIMAN
DAN BARANG PINDAHAN
DANANG ASMORO 181191017
ADITYA HERDIYANTO 181191008
SUSILO DWI NUGROHO 183221001
Barang Pribadi Penumpang
 Barang pribadi penumpang adalah barang yang dibawa oleh setiap orang yang
melintasi perbatasan wilayah negara dengan menggunakan sarana pengangkut,
tidak termasuk barang yang dibawa awak sarana pengangkut atau pelintas batas.
 Batas Waktu:
1. Laut : 30 (tiga puluh) hari sebelum kedatangan penumpang, dan/atau 60 (enam
puluh) hari setelah kedatangan penumpang
2. Udara: 30 (tiga puluh) hari sebelum kedatangan penumpang, dan/atau 15 (lima
belas) hari setelah penumpang tiba
Tata cara Pengeluaran Barang Penumpang
 Barang pribadi penumpang yang tidak tiba bersama penumpang merupakan barang
yang telah melewati jangka waktu 15 (lima belas) hari setelah penumpang tiba atau
melebihi 30 (tiga puluh) hari sebelum penumpang tiba dan terdaftar sebagai barang
“Lost and Found”.
 Barang pribadi penumpang yang telah tiba sebelum dan/atau setelah kedatangan
penumpang, dapat diselesaikan oleh Penumpang, atau kuasanya dengan
menggunakan :
1. Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK)
2. CD yang digunakan pada saat kedatangan penumpang atau awak sarana pengangkut
bersangkutan
 Barang pribadi penumpang yang tidak tiba bersama penumpang tidak mendapatkan
fasilitas pembebasan bea masuk dan dipungut pajak dalam rangka impor
Barang Dagangan
 Barang dagangan adalah barang yang menurut jenis, sifat dan jumlahnya tidak
wajar untuk keperluan pribadi, diimpor untuk diperjualbelikan, barang contoh,
barang yang akan digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong untuk
industri, dan/atau barang yang akan digunakan untuk tujuan selain pemakaian
pribadi.
Barang Awak Sarana Pengangkut
 Barang pribadi awak sarana pengangkut adalah semua barang yang dibawa oleh awak sarana
pengangkut, tetapi tidak termasuk barang dagangan. setiap awak sarana pengangkut yang tiba
dari luar Daerah Pabean wajib memberitahukan barang bawaannya kepada Pejabat Bea dan Cukai
dengan menggunakan Pemberitahuan Impor Barang awak sarana pengangkut (Customs
Declaration).
 Ketentuan:
1. Nilai FOB ≤ 50,00 USD, bebas bea masuk dan pajak
2. Nilai FOB > 50,00 USD, wajib bayar bea masuk dan pajak
3. Bebas bea masuk untuk barang kena cukai yaitu 200 batang Sigaret, 50 batang Cerutu, atau 200
gram Tembakau Iris; dan (satu) liter minuman mengandung etil alcohol
4. Apabila barang kena cukai melebihi jumlah tersebut, maka akan dinyatakan dikuasai Negara dan
selanjutnya dimusnahkan
Barang Pelintas Batas
 Barang pribadi pelintas batas adalah barang yang dibawa oleh pelintas batas , tetapi
tidak termasuk barang dagangan.
 Barang pelintas batas diberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak
dalam rangka impor, jika:
1. Indonesia dengan Papua Nugini, FOB ≤ USD 300 per orang untuk jangka waktu 1 (satu)
bulan.
2. Indonesia dengan Malaysia: FOB ≤ 600 MYR tiap orang dalam jangka waktu 1 bulan lewat
batas darat, dan FOB ≤ 600 MYR untuk setiap trip perahu lewat batas laut
3. Indonesia dengan Filipina FOB ≤ USD 250 per orang untuk jangka waktu 1 bulan
4. Indonesia dengan Timor Leste FOB ≤ USD 50 per orang untuk jangka waktu 1 hari
Tata cara pengeluaran barang pribadi
pelintas batas
 Pelintas batas wajib menunjukan KILB dan memberitahukan barang bawaannya kepada Pejabat
Bea dan Cukai di PPLB
 Pelintas batas yang tidak dapat menunjukan KILB tidak diberikan fasilitas pembebasan bea masuk
dan pajak dalam rangka impor
 Pejabat bea dan cukai melakukan pemeriksaan fisik dan menuangkan hasil pemeriksaan fisik
tersebut ke dalam nota pemeriksaan
 Pejabat bea cukai menetapkan besarnya bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang harus
dipungut jika hasil pemeriksaan nilai pabean barang melebihi ketentuan.
 Pejabat bea cukai memberikan persetujuan pengeluaran barang setelah bea masuk dan pajak
dalam rangka impor dilunasi
 Jika ditemukan adanya penyalahgunaan fasilitas pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak
dalam rangka impor atas barang pelintas batas, maka fasilitas tersebut dicabut.
Barang Kiriman
 Barang kiriman adalah barang yang dikirim melalui Penyelenggara Pos sesuai
dengan peraturan perundang undangan di bidang pos.
 Barang kiriman dengan nilai pabean ≤ FOB USD 3.00 untuk setiap orang per
kiriman, diberikan pembebasan bea masuk dan dipungut PPN, atau PPN dan
PPnBM; dikecualikan dari pemungutan PPh.
 Dalam hal nilai pabean melebihi batas pembebasan bea masuk, maka barang
kiriman dipungut bea masuk dan dipungut PPN, atau PPN dan PPnBM dengan
dasar seluruh nilai pabean barang kiriman; dikecualikan dari pemungutan PPh.
Tatacara pengeluaran barang kiriman melalui
pos atau perusahaan jasa titipan :
 Atas barang kiriman wajib diberitahukan kepada Pejabat Bea dan Cukai dikantor Pabean dan
hanya dapat dikeluarkan dengan persetujuan Pejabat Bea dan Cukai;
 Impor barang kiriman dilakukan melalui Penyelenggara Pos dan dilakukan pemeriksaan pabean
yang meliputi penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang oleh Pejabat Bea dan Cukai;
 Pemeriksaan fisik barang disaksikan oleh petugas Penyelenggara Pos;
 Pejabat Bea dan Cukai menetapkan tarif dan nilai pabean serta menghitung bea masuk dan pajak
dalam rangka impor yang wajib dilunasi atas barang kiriman melalui penyelenggara pos;
 Barang kiriman melalui penyelenggara pos yang telah ditetapkan tarif dan nilai pabeannya
diserahkan kepada penerima barang kiriman melalui penyelenggara pos bersangkutan setelah bea
masuk dan pajak dalam rangka impor dilunasi;
Barang Pindahan
 Barang pindahan adalah barang-barang keperluan rumah tangga milik orang yang
semula berdomisili diluar negeri, kemudian dibawa pindah ke dalam negeri
 Yang boleh mengajukan proses kepabeanan barang pindahan:
1. PNS/TNI yang tugas/belajar diluar negeri.
2. Diplomat/Pejabat Negara yang bertugas di luar negeri.
3. Warga sipil (Pelajar, Mahasiswa, Pegawai) yang belajar/bekerja diluar negeri.
4. Warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
SYARAT IMPORTASI BARANG PINDAHAN
 PNS/TNI yang bertugas diluar negeri
 PNS/TNI yang tugas belajar diluar negeri
 Pelajar/Mahasiswa/Pegawai yang belajar diluar negeri
 Diplomat/Pejabat Negara (Non PNS) yang bertugas diluar Negeri
 WNI yang bekerja diluar Negeri
PROSES/ TATA CARA IMPORT BARANG
PINDAHAN
 Pemilik barang datang dengan ke kantor kepabeanan tempat pemasukan barang
impor dengan membawa persyaratan
 mengajukan PIBK (Pemberitahuan Impor Barang Khusus) kepada kepala kantor
kepabeanan. Setelahnya akan dilakukan pemeriksaan Fisik.
 Jika barang pindahan dinyatakan aman dan tidak ada barang Lartas maka pihak
kepabeanan akan mengeluarkan SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang).
Yang artinya barang pindahan sudah bisa diantar ke tempat pemilik barang.

More Related Content

Similar to KETENTUAN IMPOR BARANG PENUMPANG, BARANG KIRIMAN DAN.pptx

Pemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export Import
Pemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export ImportPemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export Import
Pemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export Import
Kanaidi ken
 
PABEAN - CIQ
PABEAN - CIQ PABEAN - CIQ
PABEAN - CIQ
Winda Sabrina
 
Kargo
KargoKargo
Kargo
Marlinda
 
Fedex
FedexFedex
1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx
1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx
1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx
YurinaMelusi
 
Syarat standar pengiriman pt tiki jne
Syarat standar pengiriman pt tiki jneSyarat standar pengiriman pt tiki jne
Syarat standar pengiriman pt tiki jneBenny Benny
 
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptxSEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
ssuserf0c136
 
RINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfRINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdf
LamanPajak
 
TLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdfTLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdf
LamanPajak
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
MuhBachrun
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
HarryIvan
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
HarryIvan
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
CIkumparan
 
PPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-BmPPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-Bm
desy diana
 
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Kanaidi ken
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Kanaidi ken
 

Similar to KETENTUAN IMPOR BARANG PENUMPANG, BARANG KIRIMAN DAN.pptx (20)

Pemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export Import
Pemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export ImportPemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export Import
Pemeriksaan Kepabeanan & Dokumen Export Import
 
Barang penumpang KPBC
Barang penumpang KPBCBarang penumpang KPBC
Barang penumpang KPBC
 
PABEAN - CIQ
PABEAN - CIQ PABEAN - CIQ
PABEAN - CIQ
 
Kargo
KargoKargo
Kargo
 
Fedex
FedexFedex
Fedex
 
1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx
1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx
1. Pengantar Kepabeanan dalam program studi akuntansi perpajakan.pptx
 
Syarat standar pengiriman pt tiki jne
Syarat standar pengiriman pt tiki jneSyarat standar pengiriman pt tiki jne
Syarat standar pengiriman pt tiki jne
 
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptxSEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
SEKILAS TATA LAKSANA IMPOR- bahan ajar edit 4.pptx
 
Diangkut ke TPS lain
Diangkut ke TPS lainDiangkut ke TPS lain
Diangkut ke TPS lain
 
RINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdfRINGKASAN MATERI PG.pdf
RINGKASAN MATERI PG.pdf
 
Ppn dan ppnbm
Ppn dan ppnbmPpn dan ppnbm
Ppn dan ppnbm
 
TLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdfTLI_Tayang_Lengkap.pdf
TLI_Tayang_Lengkap.pdf
 
Pph 22
Pph 22Pph 22
Pph 22
 
Ppn & p pn bm
Ppn & p pn bmPpn & p pn bm
Ppn & p pn bm
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
 
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-2017121302233610 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
10 menjelaskan proses dan prosedur ekspor-20171213022336
 
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdfPMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
PMK RI No 185 Tentang Pemeriksaan Pabean di Bidang Impor.pdf
 
PPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-BmPPN dan PPn-Bm
PPN dan PPn-Bm
 
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas KepabeananGambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
Gambaran Umum Perdagangan Internasional & Fasilitas Kepabeanan
 
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
Gambaran Umum & Fasilitas Kepabeanan _ Materi Training "EXPORT IMPORT"
 

Recently uploaded

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 

Recently uploaded (18)

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 

KETENTUAN IMPOR BARANG PENUMPANG, BARANG KIRIMAN DAN.pptx

  • 1. KETENTUAN IMPOR BARANG PENUMPANG, BARANG KIRIMAN DAN BARANG PINDAHAN DANANG ASMORO 181191017 ADITYA HERDIYANTO 181191008 SUSILO DWI NUGROHO 183221001
  • 2. Barang Pribadi Penumpang  Barang pribadi penumpang adalah barang yang dibawa oleh setiap orang yang melintasi perbatasan wilayah negara dengan menggunakan sarana pengangkut, tidak termasuk barang yang dibawa awak sarana pengangkut atau pelintas batas.  Batas Waktu: 1. Laut : 30 (tiga puluh) hari sebelum kedatangan penumpang, dan/atau 60 (enam puluh) hari setelah kedatangan penumpang 2. Udara: 30 (tiga puluh) hari sebelum kedatangan penumpang, dan/atau 15 (lima belas) hari setelah penumpang tiba
  • 3. Tata cara Pengeluaran Barang Penumpang  Barang pribadi penumpang yang tidak tiba bersama penumpang merupakan barang yang telah melewati jangka waktu 15 (lima belas) hari setelah penumpang tiba atau melebihi 30 (tiga puluh) hari sebelum penumpang tiba dan terdaftar sebagai barang “Lost and Found”.  Barang pribadi penumpang yang telah tiba sebelum dan/atau setelah kedatangan penumpang, dapat diselesaikan oleh Penumpang, atau kuasanya dengan menggunakan : 1. Pemberitahuan Impor Barang Khusus (PIBK) 2. CD yang digunakan pada saat kedatangan penumpang atau awak sarana pengangkut bersangkutan  Barang pribadi penumpang yang tidak tiba bersama penumpang tidak mendapatkan fasilitas pembebasan bea masuk dan dipungut pajak dalam rangka impor
  • 4. Barang Dagangan  Barang dagangan adalah barang yang menurut jenis, sifat dan jumlahnya tidak wajar untuk keperluan pribadi, diimpor untuk diperjualbelikan, barang contoh, barang yang akan digunakan sebagai bahan baku atau bahan penolong untuk industri, dan/atau barang yang akan digunakan untuk tujuan selain pemakaian pribadi.
  • 5. Barang Awak Sarana Pengangkut  Barang pribadi awak sarana pengangkut adalah semua barang yang dibawa oleh awak sarana pengangkut, tetapi tidak termasuk barang dagangan. setiap awak sarana pengangkut yang tiba dari luar Daerah Pabean wajib memberitahukan barang bawaannya kepada Pejabat Bea dan Cukai dengan menggunakan Pemberitahuan Impor Barang awak sarana pengangkut (Customs Declaration).  Ketentuan: 1. Nilai FOB ≤ 50,00 USD, bebas bea masuk dan pajak 2. Nilai FOB > 50,00 USD, wajib bayar bea masuk dan pajak 3. Bebas bea masuk untuk barang kena cukai yaitu 200 batang Sigaret, 50 batang Cerutu, atau 200 gram Tembakau Iris; dan (satu) liter minuman mengandung etil alcohol 4. Apabila barang kena cukai melebihi jumlah tersebut, maka akan dinyatakan dikuasai Negara dan selanjutnya dimusnahkan
  • 6. Barang Pelintas Batas  Barang pribadi pelintas batas adalah barang yang dibawa oleh pelintas batas , tetapi tidak termasuk barang dagangan.  Barang pelintas batas diberikan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor, jika: 1. Indonesia dengan Papua Nugini, FOB ≤ USD 300 per orang untuk jangka waktu 1 (satu) bulan. 2. Indonesia dengan Malaysia: FOB ≤ 600 MYR tiap orang dalam jangka waktu 1 bulan lewat batas darat, dan FOB ≤ 600 MYR untuk setiap trip perahu lewat batas laut 3. Indonesia dengan Filipina FOB ≤ USD 250 per orang untuk jangka waktu 1 bulan 4. Indonesia dengan Timor Leste FOB ≤ USD 50 per orang untuk jangka waktu 1 hari
  • 7. Tata cara pengeluaran barang pribadi pelintas batas  Pelintas batas wajib menunjukan KILB dan memberitahukan barang bawaannya kepada Pejabat Bea dan Cukai di PPLB  Pelintas batas yang tidak dapat menunjukan KILB tidak diberikan fasilitas pembebasan bea masuk dan pajak dalam rangka impor  Pejabat bea dan cukai melakukan pemeriksaan fisik dan menuangkan hasil pemeriksaan fisik tersebut ke dalam nota pemeriksaan  Pejabat bea cukai menetapkan besarnya bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang harus dipungut jika hasil pemeriksaan nilai pabean barang melebihi ketentuan.  Pejabat bea cukai memberikan persetujuan pengeluaran barang setelah bea masuk dan pajak dalam rangka impor dilunasi  Jika ditemukan adanya penyalahgunaan fasilitas pembebasan bea masuk dan tidak dipungut pajak dalam rangka impor atas barang pelintas batas, maka fasilitas tersebut dicabut.
  • 8. Barang Kiriman  Barang kiriman adalah barang yang dikirim melalui Penyelenggara Pos sesuai dengan peraturan perundang undangan di bidang pos.  Barang kiriman dengan nilai pabean ≤ FOB USD 3.00 untuk setiap orang per kiriman, diberikan pembebasan bea masuk dan dipungut PPN, atau PPN dan PPnBM; dikecualikan dari pemungutan PPh.  Dalam hal nilai pabean melebihi batas pembebasan bea masuk, maka barang kiriman dipungut bea masuk dan dipungut PPN, atau PPN dan PPnBM dengan dasar seluruh nilai pabean barang kiriman; dikecualikan dari pemungutan PPh.
  • 9. Tatacara pengeluaran barang kiriman melalui pos atau perusahaan jasa titipan :  Atas barang kiriman wajib diberitahukan kepada Pejabat Bea dan Cukai dikantor Pabean dan hanya dapat dikeluarkan dengan persetujuan Pejabat Bea dan Cukai;  Impor barang kiriman dilakukan melalui Penyelenggara Pos dan dilakukan pemeriksaan pabean yang meliputi penelitian dokumen dan pemeriksaan fisik barang oleh Pejabat Bea dan Cukai;  Pemeriksaan fisik barang disaksikan oleh petugas Penyelenggara Pos;  Pejabat Bea dan Cukai menetapkan tarif dan nilai pabean serta menghitung bea masuk dan pajak dalam rangka impor yang wajib dilunasi atas barang kiriman melalui penyelenggara pos;  Barang kiriman melalui penyelenggara pos yang telah ditetapkan tarif dan nilai pabeannya diserahkan kepada penerima barang kiriman melalui penyelenggara pos bersangkutan setelah bea masuk dan pajak dalam rangka impor dilunasi;
  • 10. Barang Pindahan  Barang pindahan adalah barang-barang keperluan rumah tangga milik orang yang semula berdomisili diluar negeri, kemudian dibawa pindah ke dalam negeri  Yang boleh mengajukan proses kepabeanan barang pindahan: 1. PNS/TNI yang tugas/belajar diluar negeri. 2. Diplomat/Pejabat Negara yang bertugas di luar negeri. 3. Warga sipil (Pelajar, Mahasiswa, Pegawai) yang belajar/bekerja diluar negeri. 4. Warga negara asing yang bekerja di dalam negeri.
  • 11. SYARAT IMPORTASI BARANG PINDAHAN  PNS/TNI yang bertugas diluar negeri  PNS/TNI yang tugas belajar diluar negeri  Pelajar/Mahasiswa/Pegawai yang belajar diluar negeri  Diplomat/Pejabat Negara (Non PNS) yang bertugas diluar Negeri  WNI yang bekerja diluar Negeri
  • 12. PROSES/ TATA CARA IMPORT BARANG PINDAHAN  Pemilik barang datang dengan ke kantor kepabeanan tempat pemasukan barang impor dengan membawa persyaratan  mengajukan PIBK (Pemberitahuan Impor Barang Khusus) kepada kepala kantor kepabeanan. Setelahnya akan dilakukan pemeriksaan Fisik.  Jika barang pindahan dinyatakan aman dan tidak ada barang Lartas maka pihak kepabeanan akan mengeluarkan SPPB (Surat Persetujuan Pengeluaran Barang). Yang artinya barang pindahan sudah bisa diantar ke tempat pemilik barang.