SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
PERMASALAHAN PEREDARAN VCD/DVD BAJAKAN
YANG MELANGGAR HAK CIPTA
OLEH :
Kelompok 5
1.made luwih sri widiasih (08)
2. Ni kadek Ari septi arini (12)
3. Kadek nia kumala dewi (16)
4. Ni kadek kaori aryastuti putri (15)
5. Ni putu apriliani (28)
6. Sabrina zalfa putri hermawanti (36)
7. Vania dinda kinanti putri (37)
8. Zaskia arie safira (38)
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
tentang permasalahan [eredaran vcd/ dvd bajakan yang melanggar hak cipta.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang permasalahan [eredaran vcd/ dvd bajakan yang melanggar hak cipta untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................,......................I
KATA PENGANTAR............................................................................................II
DAFTAR ISI..........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Ruang Lingkup Permasalahan...................................................................2
C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pembahasan..............................................................................................3
B. Pelanggaran hak cipta...............................................................................3
C. upaya penangulangan................................................................................4
D. Bentuk perlindungan.................................................................................5
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................7
B. Saran...........................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intellectual Property Right atau Geistiges Eigentum (bahasa Jerman)
dapatditerjemahan kedalam bahasa Indonesia yaitu Hak Atas Kekayaan Intelektual
atau seringdisingkat HAKI adalah hak yang diberikan kepada orang-orang atas hasil
dari buah pikiran mereka. Biasanya hak eksklusif tersebut diberikan atas penggunaan
dari hasil buah pikiran pencipta dalam kurun waktu tertentu. Buah pikiran tersebut
dapat terwujuddalam tulisan, kreasi artistik, simbol-simbol, penamaan, citra, dan
desain yang digunakandalam kegiatan komersil. Salah satu produk HAKI yaitu Hak
Cipta. Adapun pengertiandari Hak Cipta, yaitu hak khusus bagi pencipta untuk
mengumumkan ataumemperbanyak ciptaannya.Mungkin banyak diantara kita yang
tidak sadar bahwa yang kita lakukan dalamkegiatan sehari. hari telah melanggar hak
cipta orang lain. Tidak lain dari pelanggarantersebut adalah kegiatan membajak.
Kegiatan bajak
membajak telah diterima danmenjadi suatu kegiatan yang dianggap halal oleh
masyarakat kita. Praktek pembajakanhak cipta di Indonesia dari tahun ke tahun
cenderung meningkat drastis dan sudah sangatmemprihatinkan. Salah satu fakta yang
ada di lapangan misalnya terjadi pada industrimusik. Menurut catatan Asosiasi
Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), pembajakanindustri musik di Indonesia
menunjukkan angka yang paling signifikan. Pihak yang paling dirugikan yaitu datang
dari pihak musisi atau pencipta lagu yang hasil karyanyadibajak. Usaha mereka dalam
mencari inspirasi lagu serta pengeluaran biaya yang tidaksedikit dalam proses
produksi ternyata tidak dihargai dan dilindungi oleh negara. Hasilkarya cipta mereka
dengan mudahnya dibajak dan disebarluaskan oleh orang lain untukkepentingan
pribadi mereka. Tidak sedikit dari para artis atau musisi yang hasil karyanyadiminati
oleh masyarakat ternyata tidak dapat melanjutkan karirnya karena produkmereka yang
dijual secara resmi di pasaran dianggap tidak laku.Pihak yang paling berpengaruh
dalam pembajakan adalah pihak yang mngedarkan.Banyaknya VCD/DVD palsu di
pasaran memancing masyarakat untuk membelinyadengan harga yang lebih
terjangkau. Harga satu kepingnya yaitu berkisar antara Rp5.000,00
Rp 6.000,00. Apabila dibandingkan dengan harga aslinya, maka akan berlipat10x
menjadi Rp 50.000,00. Inilah yang menjadi alasan mengapa masyarakat lebihmemilih
untuk membeli VCD/DVD bajakan. Karena lebih murah, maka merekamengabaikan
akan pelanggaran hak cipta yang telah mereka lakukan.Secara yuridis, pemerintah pun
telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 19tahun 2002 tentang Hak Cipta.
Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 yang merupakan penyempurnaan dari
Undang-Undang Nomor 12 tahun 1997 tentang Hak Cipta. Namun,apakah Undang-
Undang ini telah mampu menyalurkan efek jera kepada pelaku pengedar VCD/DVD
bajakan ? Sepertinya masih banyak pelaku di luar sana yang belum merasakan efek
jera dari perbuatannya, serta kesadaran akan mereka tentang pelanggaranyang
dilakukan pun kurang dipedulikan. Dalam hal ini, Undang- Undang tentang HakCipta
belum mampu mengendalikan maraknya pembajakan VCD/DVD di pasaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian daripada Hak Cipta itu sendiri dan apa hubungannya
denganHak Cipta karya ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi maraknya pembajakan
VCD/DVD?
3. Bagaimana dampak dari pembajakan VCD/DVD ?
4. Bagaimana perlindungan hukum tentang pembajakan VCD/DVD di Indonesia
?
5. Bagaimana penegakkan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta berupa
pembajakan VCD/DVD di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor
19Tahun 2002
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi daripada Hak Cipta
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi maraknya
pembajakanVCD/DVD.
3. Untuk mengetahui dampak pembajakan pajak bagi pemerintah, penjual,
maupunkonsumen.
4. Untuk mengetahui perlindungan hukum atas pembajakan VCD/DVD
diIndonesia.
5. Untuk mengetahui penegakkan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta dalam
bentuk VCD/DVD
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Sarana hiburan merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan rohani dalam
masyarakat yang modern sekarang ini, termasuk di dalamnya musik dan lagu. Pada
tingkat kehidupan masyarakat seperti sekarang ini musik dan lagu bukan lagi sekedar
sarana hiburan yang hanya habis setelah dinikmati tanpa memberikan dampak apapun
bagi pencipta maupun penikmatnya. Lebih dari itu musik dan lagu sekarang ini telah
mampu menampakkan diri sebagai potensi ekonomi yang memiliki dampak sosial dan
ekonomis (Kesowo, 1989: 76). Dalam perkembangannya, bidang musik,video dan
lagu telah menjadi lahan yang kian subur dan juga menarik minat untuk industri
perekaman ataupun untuk industri “show business” dalam mencari keuntungan
(Prasetyo, 2017:3).
Dari dunia bisnis musik,video dan lagu inilah yang sering sekali menimbulkan
berbagai sengketa antara pelaku industri musik baik antara pencipta lagu dengan
penyanyi, antara penyanyi dengan perusahaan rekaman, antara perusahaan rekaman
dengan publisher, maupun antara pencipta lagu dengan perusahaan rekaman maupun
dengan publisher. Sengketa ini pada akhirnya disebut sengketa antara pencipta lagu
dengan bussiness user (pemakai lagu untuk bidang bisnis musik/pelaku industri
musik) dan dapat berujung pada pelanggaran hak cipta. Pengertian hak cipta itu
sendiri telah dijelaskan di dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak
Cipta yang telah dijelaskan bahwa hak cipta itu sendiri sebenarnya adalah untuk
melindungi wujud hasil karya manusia yang lahir karena kemampuan intelektualnya.
Perlindungan ini sendiri berlaku untuk bentuk karya cipta yang telah berwujud secara
khas sehingga dapat dilihat, didengar, atau dibaca. Terkait dengan pelanggaran hak
cipta yang sangat marak terjadi maka pengaturan tentang hak eksklusif telah diatur
didalam undang - undang hak cipta. Sebagai salah satu bentuk karya intelektual
maka hukum menganggap karya cipta merupakan suatu kekayaan, sehingga harus
mendapat perlindungan, dan keberadaan perlindungan tersebut dilindungi oleh
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta.
B. Pelanggaran hak cipta
Pelanggaran Hak Cipta di Indonesia pada saat ini sangat mengkhawatirkan dan
luar biasa. Contohnya, banyak barang bajakan yang dijual dalam bentuk VCD/DVD
dengan harga yang murah yang diperjual-belikan secara terang-terangan di beberapa
sudut Kota di Indonesia. Salah satunya diantaranya di Kabupaten Buleleng. Dengan
adanya pembajakan ini kaset-kaset pita, CD, dan VCD bajakan yang membanjiri
pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset VCD/DVD aslinya.
Hal ini dapat terjadi dikarenakan VCD/DVD bajakan itu hanya diproduksi tanpa
membayar pajak, dan hanya cukup bermodalkan kecil tinggal menggandakkan dari
barang aslinya. Disamping itu, masyarakat atau konsumen tentu saja lebih menyukai
membeli VCD/DVD bajakan dibandingkan dengan yang asli karena kualitasnya
hampir sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah bila
dibandingkan dengan harga aslinya. Jadi, mengapa VCD/DVD yang asli lebih murah
dibandingkan dengan barang yang asli dikarenakan para pembajak tidak
membayarkan royalti ke pencipta lagu atau produser musik, juga tidak membutuhkan
promosi dan pembayaran pajak. pelanggaran ini dapat terjadi karena adanya bebrapa
faktor, salah satu faktor yang paling sering kita dengar adalah faktor ekonomi
seseorang karena semakin sulitnya mencari pekerjaan.
Selain maslah tersebut, yang menjadi dilema dalam upaya penanggulangan
masalah pembajakan CD / VCD di Indonesia terdapat dilema, yang dapat dilihat dari
beberapa aspek.
1. aspek budaya dimana masyarakat cenderung belum merasa bersalah
menggunakan barang bajakan.
2. aspek sosial yaitu adanya penegakan Hukum yang dilakukan bersifat
pandang bulu dengan melihat status sosial, dimana seharusnya penegakan
Hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu.
3. aspek Hukum dimana masih terdapat perbedaan persepsi mengenai Hukum
HKI dari para penegak Hukum dalam masyarakat.
C. Upaya penanggulangan
dengan demikian adapun beberapa upaya yang telah diperoleh untuk menanggulangi
permasalahan peredaran ini di kabupaten buleleng
1) Upaya Penanggulangan Secara Preventif
Upaya prefentif yang ditempuh oleh Aparat Penegak Hukum untuk melakukan
penangulangan terhadap CD / VCD adalah dengan cara melakukan sosialisasi
terhadap Undang – Undang Hak Cipta kepada seluruh kalangan masyarakat.
Upaya penanggulangan preventif ini sebenarnya telah diatur dalam Pasal 2
ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang
menyatakan bahwa Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau
pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya
yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2) Upaya Penanggulangan Secara Represif
Upaya represif ditempuh dengan melakukan operasi terhadap produkproduk
bajakan yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dengan melakukan razia
dan perampasan VCD/DVD bajakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian
yaitu pihak Polres Kabupaten Buleleng. Operasi dilakukan di Pasar Tingkat di
Kabupaten Buleleng yang pada biasanya digunakan untuk menjual CD / VCD
bajakan.
D. Bentuk perlindungan
Permasalahan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan dialami dalam penegakan
hukum secara umum adalah juga dialami dan dihadapi dalam penegakan hukum hak
cipta, termasuk aparat penegak hukumnya, mulai dari polisi, jaksa, hakim dan
advokat, yang banyak disorot dan dikecam terkesan tidak profesional manakala
berhadapan dengan pelanggaran hukum hak cipta. Banyaknya pelanggaran hak cipta
lagu musik dalam masyarakat, khususnya terhadap hak untuk memperbanyak yang
secara nyata dapat dilihat dalam bentuk pembajakan (piracy) serta pelanggaran
terhadap hak untuk mengumumkan dalam bentuk penggunaan dan pemakaian ciptaan
musik tanpa izin telah menyebabkan adanya kesan bahwa negara kita kurang
memberikan perhatian serius terhadap masalah hak cipta dan dipandang masih lemah
dalam melakukan penegakan hukumnya. Dalam prakteknya tidak dapat dipungkiri
bahwa penegakan hukum hak cipta belum dilakukan maksimal. Putusan-putusan
pengadilan yang ada seolah-olah tidak ada yang menyentuh dan menghukum
pelanggar atau pelaku tindak pidana hak cipta kelas kakap melainkan adalah terhadap
mereka para pedagang kaki lima yang menjual VCD/DVD bajakan yang digolongkan
kepada pelaku tindak pidana yang tersebut dalam Pasal 114 Setiap Orang yang
mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan
mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran
Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Sebagai orang yang menjual karya cipta hasil
bajakan atau hasil pelanggaran hak cipta, sedangkan kepada pembajaknya sendiri
sebagai pelaku tindak pidana yang tersebut dalam Pasal 114 Undang-undang Nomor
28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta tidak ada terdengar yang ditangkap dan bahkan
dijatuhi hukuman di Pengadilan.
namun, pelanggaran karyakarya cipta di Indonesia khususnya di Kabupaten
Buleleng semakin hari semakin tinggi. Anehnya, sangat jarang kasus-kasus
pelanggaran tersebut yang dinaikkan sampai ke Pengadilan. Padahal kasus-kasus
pelanggaran hak cipta itu dapat ditemui dengan mudah di hampir setiap sudut Pasar
yang ada di Kabupaten Buleleng, tanpa ada tindakan aktif dari aparat kepolisian. Hal
ini membuktikan bahwa usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui
aparat penegak hukumnya dalam rangka perlindungan terhadap karya cipta seseorang
ini ternyata tidak membuahkan hasil yang maksimal Perlindungan yang diberikan
terhadap beredarnya VCD/DVD musik bajakan belum sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Perlindungan hukum dalam
undangundang tersebut adalah perlindungan hukum dengan ancaman pidana
(Kusuma, 2014:18). Ketentuan pidaa yang dipergunakan untuk melindungi Hak Cipta
mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup berarti.
Perkembangan dan perubahan mengenai ketentuan pidana ini senantiasa di
sesuaikan dengan perkembangan dan perubahan bidang–bidang hak Cipta yang
mencakup bidang ilmu pengetahuan, kesenian dan kesusastraan. Dinaikkannya
ancaman pidana bagi pelanggar Hak Cipta dapat dikatakan mendapat pengaruh dari
sektor ekonomi, karena pada dasarnya si pelaku kejahatan hak cipta dapat
memperoleh keuntungan financial yang besar, terlebih lagi kalau tindak pidananya
berupa pembajakan. Usaha penanggulangan kejahatan Hak Cipta disamping
menaikkan ancaman pidana, juga merubah penyebutan delik adum menjadi delik bisa
Di dalam KUHP, jenis pidana yang diancamkan kepada si pelaku tindak pidana
Hak Cipta berupa :
pidana penjara atau denda dan pidana tammbahan berupa peramasan barang hasil
kejahatan jika dimiliki oleh terpidana. Tindak pidana Hak Cipta terhadap dalam
KUHP dikategorikan sebagai kejahatan dan diancam pidana penjara maksimal 2
tahun. Tindak pidana Hak Cipta yang terdapat dalam KUHP dikategorikan sebagai
kejahatan dan diancam pidana penjara maksimal 2 tahun 8 bulan atau maksimal denda
lima ribu rupiah. Di dalam KUHP system yang dipakai adalah Alternatif. Di dalam
pasal 380 KUHP merumuskan : “ Diancam dengan pidana penjara paling lama dua
tahun delapan bulan atau ( garis bawah oleh penulis ) denda paling banyak lima ribu
rupiah “. Dalam hal ini hakim diberi kesempatan untuk menjatuhkan pidana penjara
saja atau pidana denda saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan diatas, maka
kesimpulan yang dapat dicapai adalah:
a. Bentuk tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh pelaku peredaran hasil
pelanggaran Hak Cipta berupa VCD/DVD bajakan menurut Undang-Undang Nomor
19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah sesuai yang terdapat dalam Pasal 72 ayat (2)
yang menyatakan barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,
mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima
ratus juta rupiah)
b. Pertimbangan hukum hakim dalam memutus perkara Nomor
181/Pid.Sus/2013/PN.Kdi berdasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana,
bahwa hakim dalam menyelesaikan sebuah perkara harus memperhatikan dan
mempertimbangkan unsur-unsur yuridis dan sosiologis dari terdakwa, sehingga akan
tercapai sebuah kebenaran filosofis atau keadilan.
B. Saran
Saran Sehubungan dengan hasil-hasil penelitian yang dikemukakan penulis dalam
penulisan ini, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah :
1. Haruslahpemerintahdanaparatpenegakhukummelakukanoperasi secara kontinyu
dan serius dalam menyikapi pelanggaran Hak Cipta dalam bentuk VCD/DVD
bajakan. Bukan hanya kepada penjual eceran, tetapi lebih fokus kepada produsen
VCD/DVD bajakan tersebut. Serta tidak hanya memberi sanksi kepada pelaku
pembajakan tetapi juga kepada pembeli VCD/DVD bajakan.
2. Seharusnya Pemerintah dan Aparat penegak hukum lebih mensosialisasikan
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta dan lebih
mengupayakan/membuka lapangan pekerjaan serta memberikan pendidikan yang
layak bagi warga masyarakat dan menurunkan harga beli dari VCD/DVD yang
original.

More Related Content

Similar to Kelompok PKN.pdf

Pengantar hak cipta
Pengantar hak ciptaPengantar hak cipta
Pengantar hak ciptationgham lie
 
Pelanggaran hak cipta
Pelanggaran hak ciptaPelanggaran hak cipta
Pelanggaran hak ciptasanimarida
 
13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...
13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...
13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...lenianggr
 
hakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptx
hakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptxhakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptx
hakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptxRezkiKiki3
 
Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)Agus Candra
 
Masalah cetak rompak di malaysia
Masalah cetak rompak di malaysiaMasalah cetak rompak di malaysia
Masalah cetak rompak di malaysiairene1217
 
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak patenPapper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak patengeusankaula
 
Lm203 tk01 kel3_hak cipta_ppt
Lm203 tk01 kel3_hak cipta_pptLm203 tk01 kel3_hak cipta_ppt
Lm203 tk01 kel3_hak cipta_pptYunita Sari
 
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarmaIdo Mantan
 
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...Kevin Biondy
 
Jurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektual
Jurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektualJurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektual
Jurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektualAbdi Hataramura
 
PROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.ppt
PROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.pptPROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.ppt
PROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.pptGembelWedus123
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...megiirianti083
 

Similar to Kelompok PKN.pdf (20)

Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
Pertemuan1
Pertemuan1Pertemuan1
Pertemuan1
 
Pengantar hak cipta
Pengantar hak ciptaPengantar hak cipta
Pengantar hak cipta
 
Pelanggaran hak cipta
Pelanggaran hak ciptaPelanggaran hak cipta
Pelanggaran hak cipta
 
Pelanggaran hak cipta
Pelanggaran hak ciptaPelanggaran hak cipta
Pelanggaran hak cipta
 
Hak cipta by Erick
Hak cipta by ErickHak cipta by Erick
Hak cipta by Erick
 
Makalah tik
Makalah tikMakalah tik
Makalah tik
 
13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...
13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...
13, hbl, Leni Anggraeni, Hapzi Ali, Hak atas Kekayaan Intelektual ,Universita...
 
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUALHAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
 
hakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptx
hakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptxhakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptx
hakii-150419120549-conversion-gate01 (1).pptx
 
Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
Buku Hak Kekayaan Intelektual (HKI)
 
Masalah cetak rompak di malaysia
Masalah cetak rompak di malaysiaMasalah cetak rompak di malaysia
Masalah cetak rompak di malaysia
 
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak patenPapper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
Papper hak atas_kekayaan_intelektual dan hak paten
 
Lm203 tk01 kel3_hak cipta_ppt
Lm203 tk01 kel3_hak cipta_pptLm203 tk01 kel3_hak cipta_ppt
Lm203 tk01 kel3_hak cipta_ppt
 
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarmaSlide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
Slide mengenai hak cipta universitas dirgantara marsekal suryadarma
 
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
Hbl, kevin biondy, prof. dr. hapzi ali, cma, hak kekayaan intelektual, univer...
 
Jurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektual
Jurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektualJurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektual
Jurnal pelanggaran hak atas kekayaan intelektual
 
PROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.ppt
PROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.pptPROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.ppt
PROF RAHAYU-HKI 23 JAN 2015-KIRIM-1.ppt
 
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
Ppt hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hak atas kekayaan, intelektual, ha...
 

Kelompok PKN.pdf

  • 1. PERMASALAHAN PEREDARAN VCD/DVD BAJAKAN YANG MELANGGAR HAK CIPTA OLEH : Kelompok 5 1.made luwih sri widiasih (08) 2. Ni kadek Ari septi arini (12) 3. Kadek nia kumala dewi (16) 4. Ni kadek kaori aryastuti putri (15) 5. Ni putu apriliani (28) 6. Sabrina zalfa putri hermawanti (36) 7. Vania dinda kinanti putri (37) 8. Zaskia arie safira (38) TAHUN AJARAN 2023/2024
  • 2. KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang permasalahan [eredaran vcd/ dvd bajakan yang melanggar hak cipta. Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang permasalahan [eredaran vcd/ dvd bajakan yang melanggar hak cipta untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
  • 3. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.......................................................................,......................I KATA PENGANTAR............................................................................................II DAFTAR ISI..........................................................................................................III BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang..........................................................................................1 B. Ruang Lingkup Permasalahan...................................................................2 C. Tujuan Penulisan Makalah........................................................................2 BAB II PEMBAHASAN A. Pembahasan..............................................................................................3 B. Pelanggaran hak cipta...............................................................................3 C. upaya penangulangan................................................................................4 D. Bentuk perlindungan.................................................................................5 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan................................................................................................7 B. Saran...........................................................................................................7
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intellectual Property Right atau Geistiges Eigentum (bahasa Jerman) dapatditerjemahan kedalam bahasa Indonesia yaitu Hak Atas Kekayaan Intelektual atau seringdisingkat HAKI adalah hak yang diberikan kepada orang-orang atas hasil dari buah pikiran mereka. Biasanya hak eksklusif tersebut diberikan atas penggunaan dari hasil buah pikiran pencipta dalam kurun waktu tertentu. Buah pikiran tersebut dapat terwujuddalam tulisan, kreasi artistik, simbol-simbol, penamaan, citra, dan desain yang digunakandalam kegiatan komersil. Salah satu produk HAKI yaitu Hak Cipta. Adapun pengertiandari Hak Cipta, yaitu hak khusus bagi pencipta untuk mengumumkan ataumemperbanyak ciptaannya.Mungkin banyak diantara kita yang tidak sadar bahwa yang kita lakukan dalamkegiatan sehari. hari telah melanggar hak cipta orang lain. Tidak lain dari pelanggarantersebut adalah kegiatan membajak. Kegiatan bajak membajak telah diterima danmenjadi suatu kegiatan yang dianggap halal oleh masyarakat kita. Praktek pembajakanhak cipta di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat drastis dan sudah sangatmemprihatinkan. Salah satu fakta yang ada di lapangan misalnya terjadi pada industrimusik. Menurut catatan Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (ASIRI), pembajakanindustri musik di Indonesia menunjukkan angka yang paling signifikan. Pihak yang paling dirugikan yaitu datang dari pihak musisi atau pencipta lagu yang hasil karyanyadibajak. Usaha mereka dalam mencari inspirasi lagu serta pengeluaran biaya yang tidaksedikit dalam proses produksi ternyata tidak dihargai dan dilindungi oleh negara. Hasilkarya cipta mereka dengan mudahnya dibajak dan disebarluaskan oleh orang lain untukkepentingan pribadi mereka. Tidak sedikit dari para artis atau musisi yang hasil karyanyadiminati oleh masyarakat ternyata tidak dapat melanjutkan karirnya karena produkmereka yang dijual secara resmi di pasaran dianggap tidak laku.Pihak yang paling berpengaruh dalam pembajakan adalah pihak yang mngedarkan.Banyaknya VCD/DVD palsu di pasaran memancing masyarakat untuk membelinyadengan harga yang lebih terjangkau. Harga satu kepingnya yaitu berkisar antara Rp5.000,00 Rp 6.000,00. Apabila dibandingkan dengan harga aslinya, maka akan berlipat10x menjadi Rp 50.000,00. Inilah yang menjadi alasan mengapa masyarakat lebihmemilih untuk membeli VCD/DVD bajakan. Karena lebih murah, maka merekamengabaikan akan pelanggaran hak cipta yang telah mereka lakukan.Secara yuridis, pemerintah pun telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 19tahun 2002 tentang Hak Cipta. Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang Nomor 12 tahun 1997 tentang Hak Cipta. Namun,apakah Undang- Undang ini telah mampu menyalurkan efek jera kepada pelaku pengedar VCD/DVD bajakan ? Sepertinya masih banyak pelaku di luar sana yang belum merasakan efek
  • 5. jera dari perbuatannya, serta kesadaran akan mereka tentang pelanggaranyang dilakukan pun kurang dipedulikan. Dalam hal ini, Undang- Undang tentang HakCipta belum mampu mengendalikan maraknya pembajakan VCD/DVD di pasaran. B. Rumusan Masalah 1. Apakah pengertian daripada Hak Cipta itu sendiri dan apa hubungannya denganHak Cipta karya ? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi maraknya pembajakan VCD/DVD? 3. Bagaimana dampak dari pembajakan VCD/DVD ? 4. Bagaimana perlindungan hukum tentang pembajakan VCD/DVD di Indonesia ? 5. Bagaimana penegakkan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta berupa pembajakan VCD/DVD di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 19Tahun 2002 C. Tujuan 1. Untuk mengetahui definisi daripada Hak Cipta 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi maraknya pembajakanVCD/DVD. 3. Untuk mengetahui dampak pembajakan pajak bagi pemerintah, penjual, maupunkonsumen. 4. Untuk mengetahui perlindungan hukum atas pembajakan VCD/DVD diIndonesia. 5. Untuk mengetahui penegakkan hukum terhadap pelanggaran Hak Cipta dalam bentuk VCD/DVD
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Pembahasan Sarana hiburan merupakan salah satu pemenuhan kebutuhan rohani dalam masyarakat yang modern sekarang ini, termasuk di dalamnya musik dan lagu. Pada tingkat kehidupan masyarakat seperti sekarang ini musik dan lagu bukan lagi sekedar sarana hiburan yang hanya habis setelah dinikmati tanpa memberikan dampak apapun bagi pencipta maupun penikmatnya. Lebih dari itu musik dan lagu sekarang ini telah mampu menampakkan diri sebagai potensi ekonomi yang memiliki dampak sosial dan ekonomis (Kesowo, 1989: 76). Dalam perkembangannya, bidang musik,video dan lagu telah menjadi lahan yang kian subur dan juga menarik minat untuk industri perekaman ataupun untuk industri “show business” dalam mencari keuntungan (Prasetyo, 2017:3). Dari dunia bisnis musik,video dan lagu inilah yang sering sekali menimbulkan berbagai sengketa antara pelaku industri musik baik antara pencipta lagu dengan penyanyi, antara penyanyi dengan perusahaan rekaman, antara perusahaan rekaman dengan publisher, maupun antara pencipta lagu dengan perusahaan rekaman maupun dengan publisher. Sengketa ini pada akhirnya disebut sengketa antara pencipta lagu dengan bussiness user (pemakai lagu untuk bidang bisnis musik/pelaku industri musik) dan dapat berujung pada pelanggaran hak cipta. Pengertian hak cipta itu sendiri telah dijelaskan di dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang telah dijelaskan bahwa hak cipta itu sendiri sebenarnya adalah untuk melindungi wujud hasil karya manusia yang lahir karena kemampuan intelektualnya. Perlindungan ini sendiri berlaku untuk bentuk karya cipta yang telah berwujud secara khas sehingga dapat dilihat, didengar, atau dibaca. Terkait dengan pelanggaran hak cipta yang sangat marak terjadi maka pengaturan tentang hak eksklusif telah diatur didalam undang - undang hak cipta. Sebagai salah satu bentuk karya intelektual maka hukum menganggap karya cipta merupakan suatu kekayaan, sehingga harus mendapat perlindungan, dan keberadaan perlindungan tersebut dilindungi oleh Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. B. Pelanggaran hak cipta Pelanggaran Hak Cipta di Indonesia pada saat ini sangat mengkhawatirkan dan luar biasa. Contohnya, banyak barang bajakan yang dijual dalam bentuk VCD/DVD dengan harga yang murah yang diperjual-belikan secara terang-terangan di beberapa
  • 7. sudut Kota di Indonesia. Salah satunya diantaranya di Kabupaten Buleleng. Dengan adanya pembajakan ini kaset-kaset pita, CD, dan VCD bajakan yang membanjiri pasaran dengan harga yang jauh lebih murah daripada harga kaset VCD/DVD aslinya. Hal ini dapat terjadi dikarenakan VCD/DVD bajakan itu hanya diproduksi tanpa membayar pajak, dan hanya cukup bermodalkan kecil tinggal menggandakkan dari barang aslinya. Disamping itu, masyarakat atau konsumen tentu saja lebih menyukai membeli VCD/DVD bajakan dibandingkan dengan yang asli karena kualitasnya hampir sama dengan yang asli sedangkan harganya jauh lebih murah bila dibandingkan dengan harga aslinya. Jadi, mengapa VCD/DVD yang asli lebih murah dibandingkan dengan barang yang asli dikarenakan para pembajak tidak membayarkan royalti ke pencipta lagu atau produser musik, juga tidak membutuhkan promosi dan pembayaran pajak. pelanggaran ini dapat terjadi karena adanya bebrapa faktor, salah satu faktor yang paling sering kita dengar adalah faktor ekonomi seseorang karena semakin sulitnya mencari pekerjaan. Selain maslah tersebut, yang menjadi dilema dalam upaya penanggulangan masalah pembajakan CD / VCD di Indonesia terdapat dilema, yang dapat dilihat dari beberapa aspek. 1. aspek budaya dimana masyarakat cenderung belum merasa bersalah menggunakan barang bajakan. 2. aspek sosial yaitu adanya penegakan Hukum yang dilakukan bersifat pandang bulu dengan melihat status sosial, dimana seharusnya penegakan Hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu. 3. aspek Hukum dimana masih terdapat perbedaan persepsi mengenai Hukum HKI dari para penegak Hukum dalam masyarakat. C. Upaya penanggulangan dengan demikian adapun beberapa upaya yang telah diperoleh untuk menanggulangi permasalahan peredaran ini di kabupaten buleleng 1) Upaya Penanggulangan Secara Preventif Upaya prefentif yang ditempuh oleh Aparat Penegak Hukum untuk melakukan penangulangan terhadap CD / VCD adalah dengan cara melakukan sosialisasi terhadap Undang – Undang Hak Cipta kepada seluruh kalangan masyarakat. Upaya penanggulangan preventif ini sebenarnya telah diatur dalam Pasal 2 ayat 1 dan 2 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta yang menyatakan bahwa Hak Cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2) Upaya Penanggulangan Secara Represif Upaya represif ditempuh dengan melakukan operasi terhadap produkproduk bajakan yang dilakukan oleh Aparat Penegak Hukum dengan melakukan razia
  • 8. dan perampasan VCD/DVD bajakan yang dilakukan oleh pihak kepolisian yaitu pihak Polres Kabupaten Buleleng. Operasi dilakukan di Pasar Tingkat di Kabupaten Buleleng yang pada biasanya digunakan untuk menjual CD / VCD bajakan. D. Bentuk perlindungan Permasalahan dan hambatan-hambatan yang terjadi dan dialami dalam penegakan hukum secara umum adalah juga dialami dan dihadapi dalam penegakan hukum hak cipta, termasuk aparat penegak hukumnya, mulai dari polisi, jaksa, hakim dan advokat, yang banyak disorot dan dikecam terkesan tidak profesional manakala berhadapan dengan pelanggaran hukum hak cipta. Banyaknya pelanggaran hak cipta lagu musik dalam masyarakat, khususnya terhadap hak untuk memperbanyak yang secara nyata dapat dilihat dalam bentuk pembajakan (piracy) serta pelanggaran terhadap hak untuk mengumumkan dalam bentuk penggunaan dan pemakaian ciptaan musik tanpa izin telah menyebabkan adanya kesan bahwa negara kita kurang memberikan perhatian serius terhadap masalah hak cipta dan dipandang masih lemah dalam melakukan penegakan hukumnya. Dalam prakteknya tidak dapat dipungkiri bahwa penegakan hukum hak cipta belum dilakukan maksimal. Putusan-putusan pengadilan yang ada seolah-olah tidak ada yang menyentuh dan menghukum pelanggar atau pelaku tindak pidana hak cipta kelas kakap melainkan adalah terhadap mereka para pedagang kaki lima yang menjual VCD/DVD bajakan yang digolongkan kepada pelaku tindak pidana yang tersebut dalam Pasal 114 Setiap Orang yang mengelola tempat perdagangan dalam segala bentuknya yang dengan sengaja dan mengetahui membiarkan penjualan dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/atau Hak Terkait di tempat perdagangan yang dikelolanya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Sebagai orang yang menjual karya cipta hasil bajakan atau hasil pelanggaran hak cipta, sedangkan kepada pembajaknya sendiri sebagai pelaku tindak pidana yang tersebut dalam Pasal 114 Undang-undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta tidak ada terdengar yang ditangkap dan bahkan dijatuhi hukuman di Pengadilan. namun, pelanggaran karyakarya cipta di Indonesia khususnya di Kabupaten Buleleng semakin hari semakin tinggi. Anehnya, sangat jarang kasus-kasus pelanggaran tersebut yang dinaikkan sampai ke Pengadilan. Padahal kasus-kasus pelanggaran hak cipta itu dapat ditemui dengan mudah di hampir setiap sudut Pasar yang ada di Kabupaten Buleleng, tanpa ada tindakan aktif dari aparat kepolisian. Hal ini membuktikan bahwa usaha yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui aparat penegak hukumnya dalam rangka perlindungan terhadap karya cipta seseorang ini ternyata tidak membuahkan hasil yang maksimal Perlindungan yang diberikan terhadap beredarnya VCD/DVD musik bajakan belum sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Perlindungan hukum dalam undangundang tersebut adalah perlindungan hukum dengan ancaman pidana
  • 9. (Kusuma, 2014:18). Ketentuan pidaa yang dipergunakan untuk melindungi Hak Cipta mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup berarti. Perkembangan dan perubahan mengenai ketentuan pidana ini senantiasa di sesuaikan dengan perkembangan dan perubahan bidang–bidang hak Cipta yang mencakup bidang ilmu pengetahuan, kesenian dan kesusastraan. Dinaikkannya ancaman pidana bagi pelanggar Hak Cipta dapat dikatakan mendapat pengaruh dari sektor ekonomi, karena pada dasarnya si pelaku kejahatan hak cipta dapat memperoleh keuntungan financial yang besar, terlebih lagi kalau tindak pidananya berupa pembajakan. Usaha penanggulangan kejahatan Hak Cipta disamping menaikkan ancaman pidana, juga merubah penyebutan delik adum menjadi delik bisa Di dalam KUHP, jenis pidana yang diancamkan kepada si pelaku tindak pidana Hak Cipta berupa : pidana penjara atau denda dan pidana tammbahan berupa peramasan barang hasil kejahatan jika dimiliki oleh terpidana. Tindak pidana Hak Cipta terhadap dalam KUHP dikategorikan sebagai kejahatan dan diancam pidana penjara maksimal 2 tahun. Tindak pidana Hak Cipta yang terdapat dalam KUHP dikategorikan sebagai kejahatan dan diancam pidana penjara maksimal 2 tahun 8 bulan atau maksimal denda lima ribu rupiah. Di dalam KUHP system yang dipakai adalah Alternatif. Di dalam pasal 380 KUHP merumuskan : “ Diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau ( garis bawah oleh penulis ) denda paling banyak lima ribu rupiah “. Dalam hal ini hakim diberi kesempatan untuk menjatuhkan pidana penjara saja atau pidana denda saja.
  • 10. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan diatas, maka kesimpulan yang dapat dicapai adalah: a. Bentuk tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh pelaku peredaran hasil pelanggaran Hak Cipta berupa VCD/DVD bajakan menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah sesuai yang terdapat dalam Pasal 72 ayat (2) yang menyatakan barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) b. Pertimbangan hukum hakim dalam memutus perkara Nomor 181/Pid.Sus/2013/PN.Kdi berdasarkan pada Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, bahwa hakim dalam menyelesaikan sebuah perkara harus memperhatikan dan mempertimbangkan unsur-unsur yuridis dan sosiologis dari terdakwa, sehingga akan tercapai sebuah kebenaran filosofis atau keadilan. B. Saran Saran Sehubungan dengan hasil-hasil penelitian yang dikemukakan penulis dalam penulisan ini, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan adalah : 1. Haruslahpemerintahdanaparatpenegakhukummelakukanoperasi secara kontinyu dan serius dalam menyikapi pelanggaran Hak Cipta dalam bentuk VCD/DVD bajakan. Bukan hanya kepada penjual eceran, tetapi lebih fokus kepada produsen VCD/DVD bajakan tersebut. Serta tidak hanya memberi sanksi kepada pelaku pembajakan tetapi juga kepada pembeli VCD/DVD bajakan. 2. Seharusnya Pemerintah dan Aparat penegak hukum lebih mensosialisasikan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta dan lebih mengupayakan/membuka lapangan pekerjaan serta memberikan pendidikan yang layak bagi warga masyarakat dan menurunkan harga beli dari VCD/DVD yang original.