Dokumen tersebut membahas tentang hak cipta atas lagu, termasuk pelindungan hak cipta lagu untuk seumur hidup pencipta ditambah 70 tahun, cara mendaftarkan hak cipta lagu secara online melalui 7 tahapan, dan contoh kasus pelanggaran hak cipta lagu seperti klaim kepemilikan lagu dan penggunaan lagu tanpa izin.
2. Hak Cipta
Hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip
deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi
pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ciptaan adalah setiap hasil karya cipta di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra
yang dihasilkan atas inspirasi, kemampuan, pikiran, imajinasi, kecekatan keterampilan,
atau keahlian yang diekspresikan dalam bentuk nyata.
3. Ciri-ciri Hak Cipta
• Jangka waktu perlindungan ialah seumur hidup dan tambahan waktu 50 tahun setelah
pemegang hak meninggal dunia.
• Hak cipta didapatkan secara otomatis, tidak ada kewajiban mendaftarkan. Namun demi
kepentingan pencipta atau pemegang hak cipta surat pendaftaran ciptaan tetap penting,
terutama jika da permasalahan hukum pada kemudian hari. Surat pendaftaran dapat
dijadikan sebagai alat bukti awal untuk menentukan siapa pencipta atau pemegang hak cipta
yang lebih berhak atas suatu ciptaan.
• Bentuk-bentuk pelanggaran, misalnya terdapat bagian-bagiannya telah disalin secara
sinstantif, memiliki kesamaan, diperbanyak atau diumumkan tanpa izin.
• Sanksi pidana yang dikenakan jika terbukti bersalah melakukan pelanggaran hak cipta,
hukuman yang dikenakan maksimum tujuh tahun dan atau denda lima milyar rupiah.
• Dilindungi, misalnya ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra, musik, buku
ceramah, seni tari, program komputer dan lainnya.
• Kriteria benda atau hal-hal yang mendapatkan perlindungan hak cipta hanya ciptaan yang
asli.
4. Dalam Pasal 40 ayat (1) huruf d UU Hak Cipta, disebutkan bahwa Ciptaan yang
dilindungi meliputi Ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra, antara lain
berupa lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks.
Pelindungan hak cipta atas ciptaan berupa lagu dan/atau musik dengan atau tanpa teks
berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung selama 70 tahun setelah
pencipta meninggal dunia, terhitung mulai tanggal 1 Januari tahun berikutnya. Namun
apabila hak cipta atas lagu tersebut dimiliki atau dipegang oleh badan hukum, maka
berdasarkan Pasal 58 ayat (3) UU Hak Cipta, pelindungannya berlaku selama 50 tahun
sejak pertama kali dilakukan pengumuman.
6. 1
Daftar Akun
Registrasi akun Hak Cipta Online melalui laman e-hakcipta
untuk mendapatkan Username dan Password. Pada saat
registrasi, Anda akan diminta untuk memasukkan sejumlah
data seperti nama lengkap, nomor Kartu Tanda Penduduk,
alamat surat elektronik, dan lain-lain.
7. 2
Upload File
Terdapat beberapa dokumen yang harus diunggah, antara
lain:
A. Surat Pernyataan
Mencantumkan semua nama pencipta sesuai dengan nama
yang tercantum pada contoh Ciptaan.
B. Surat Pengalihan Hak
Jika nama pencipta dan pemegang hak cipta berbeda, maka
harus melampirkan Surat Pengalihan Hak dan Surat
Pernyataan dibuat atas nama Pemegang Hak Cipta.
C. Contoh Ciptaan
Untuk lagu atau musik dengan atau tanpa teks, file contoh
ciptaan yang diunggah adalah rekaman/partitur (notasi
angka/notasi balok) dengan format mp4/pdf. Ukuran
maksimal file yang diperbolehkan adalah 20 Mb.
8. 3
Pembayaran
Berdasarkan Pasal 66 ayat (2) huruf c UU Hak Cipta,
terdapat kewajiban membayar biaya dalam mengajukan
permohonan. Apabila berdasarkan pemeriksaan
dokumen-dokumen yang diperlukan dinyatakan telah
lengkap, maka akan keluar Kode Billing yang berlaku
untuk jangka waktu 3 (tiga) hari kalender.
Pemohon melakukan pembayaran melalui Bank Persepsi
atau Pos Persepsi yang menggunakan Sistem Informasi
Penerimaan Negara Bukan Pajak Online (SIMPONI).
9. 4
Formalitas/Verifikasi
Setiap permohonan pencatatan hak cipta wajib dilakukan
pemeriksaan terhadap kelengkapan dokumen
persyaratan. Mengenai kebenaran dokumen persyaratan
menjadi tanggung jawab pemohon. Apabila terdapat
kekurangan kelengkapan dokumen persyaratan, DJKI
memberitahukan kepada pemohon untuk dilengkapi.
Untuk jenis Ciptaan yang dikecualikan seperti seni
gambar, lukisan, alat peraga, dan sebagainya, akan
dilakukan verifikasi.
11. 6
Pencetakan
Sertifikat
Menteri Hukum dan HAM menerbitkan surat pencatatan
Ciptaan dan mencatat dalam daftar umum Ciptaan.
Sertifikat dapat diunduh dan dicetak sendiri oleh
pemohon melalui akun pemohon. Untuk memastikan
keaslian data dapat memindai QR code yang ada di Surat
Pencatatan Ciptaan.
Mengenai waktu proses penyelesaiannya adalah
maksimal 1 (satu) hari kerja, kecuali jenis ciptaan yang
dikecualikan.
12. 7 Biaya
Biaya
Besaran biaya yang harus dikeluarkan untuk permohonan suatu Ciptaan (lagu) dapat dilihat
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (“PP
45/2016”) sebagai berikut:
Usaha Mikro dan Usaha Kecil
Secara Elektronik (online): Rp 200 ribu Per Permohonan
Secara Non Elektronik (manual): Rp 250 ribu Per Permohonan
Umum
● Secara Elektronik (online): Rp 400 ribu Per Permohonan
● Secara Non Elektronik (manual): Rp 500 ribu Per Permohonan.
13. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Cipta Lagu
1
Kasus Penciptaan Lagu
Beberapa tahun silam, lagu Butiran Debu cukup populer di Indonesia hingga
beberapa kali dinyanyikan oleh artis papan atas. Di tengah melambungnya lagu ini
ada pihak yang saling klaim sebagai penciptanya. Pertama adalah Rija Abbas
yang merupakan pentolan grup band Rumors. Orang kedua yang melakukan klaim
adalah Farhat Abbas. Kasus yang akhirnya memanas ini akhirnya digulirkan ke
Polres Jakarta Selatan.
Dalam dunia musik, pencantuman nama dari pencipta adalah hak yang harus
didapatkan. tidak mencantumkan nama pencipta sama halnya melanggar hak cipta
dan bisa dibawa ke jalur hukum.
14. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Cipta Lagu
2
Kasus CD/VCD Bajakan
Tidak bisa dimungkiri lagi kalau sebagian besar CD/VCD yang dijual di pinggir jalan adalah bajakan.
Semua data yang dimasukkan baik dalam bentuk data audio maupun video diambil dari sumber tidak
resmi dan digandakan begitu saja. Padahal, mekanisme penggandaan CD/DVD hanya bisa dilakukan
oleh label.
Penjualan lagu dari media inilah yang nantinya melahirkan royalti. Kalau masyarakat hanya membeli
yang bajakan, royalti untuk pencipta lagu atau penyanyi tidak bisa diberikan karena tidak ada alat
untuk mengukurnya. Selama ini penjualan CD.DVD resmilah yang dijadikan acuan pembayaran
royalti.
Fenomena penggandaan CD/DVD sangat meresahkan dunia kreatif di Indonesia. Namun, segala
tindakan yang dilakukan tidak menghasilkan apa-apa. Mengubah cara pikir masyarakat terkait
dengan pelanggaran hak cipta adalah sesuatu yang penting agar musisi tetap berkarya dan
mendapatkan hak dari kerja kerasnya.
15. Contoh Kasus Pelanggaran Hak Cipta Lagu
1
Kasus Penggunaan Lagu Tanpa Izin
Kesadaran masyarakat Indonesia tentang hak cipta yang rendah juga membuat
banyak lagu digunakan tanpa izin. Misal dalam pembuatan video pendek atau
mungkin film yang diposting di media sosial. Masyarakat banyak yang asal comot
lagu yang cocok dan kadang digunakan untuk keperluan komersial.
Lagu yang ada di internet baik utuh atau sebagian tetap memiliki hak cipta.
Sebelum menggunakannya, masyarakat harus meminta izin pencipta atau label
yang menaungi penyanyi dari lagu itu. Menggunakan lagu tanpa izin bisa
dikategorikan tindakan melanggar hak cipta dan bisa dibawa ke jalur hukum.