2. PENDAHULUAN
Sifat fenotif terdiri
Fenotif kualitatif meliputi sifat sifat yang tidak
dapat diukur tetapi dapat dibedakan
Contoh: Warna, pola sisik, type sisik
Fenotif kuantitatif adalah suatu yang terukur
bukan sesuatu yang bersifat deskriftif
Contoh: Pertumbuhan, panjang sirip dorsal,
fekunditas, dll
3. Analisis statistik fenotif kuantitatif terdiri atas : X,
SD, CV
Kuantitatif fenotif dipengaruhi
eksperesi 2, 20,50,100,1000 gen,
faktor lingkungan
VP = VG + Ve + VG-e
VG = Va + Vd +V1
Vp = Va + Vd + Vi+ Ve + VG-e
VP = Variasi populasi VG = Genetic
varience
Ve = enviromental varience Va = Additive
Genetic varience
Vd = Dominance Genetic varience
V1 = epistatik genetik varience
VG-e = Interaction Genetic varience & enviromental
varience
4. Genetik dominan : suatu alel yang mempunyai
pengaruh lebih besar terhadap alel lain.
Vd adalah variasi akibat dominasi suatu alel terhadap
alel lainnya .
ex : Aa X Aa AA X Aa/aa
Genetik adiftif : kedua alel memiliki pengaruh yang
sama, atau merupakan efek lain dari keberadaan
beberapa alel.
ex : G G” X GG’ G’ G’ X G G’/GG
Va terbentuk karena jumlah semua efek dari tiap alel
yang membantu terbentuknya suatu fenotif.
Genetik epistatik kombinasi dari 2 atau lebih alel yang
berbeda menghasilkan fenotif tertentu.
ex : SsNn x Ss Nn/SSnn, Ss nn X Ss nn/SsNN, SsNn X ssnn
V1(Variasi epistatik) terjadi akibat interaksi alel dari dua
atau lebih loci yang menjadi kombinasinya
V1 sulit untuk di eksploitasi karena,sulit mengukur nilai
V1 (kurang informasi) dan belum diketahui alel alel yang
menjadi kombinasinya secara keseluruhan
5. Komponen fenotif kuantitatif dalam
ekploitasi genetik adalah : Vd, Va.
- Va di eksploitasi dengan seleksi
- Vd diekploitasi dengan hibridisasi.
6. PENGERTIAN SELEKSI
Seleksi adalah program breding yang dilakukan
secara individu atau famili induk diseleksi
berdasarkan keunggulannya untuk memperoleh
perubahan rata 2 fenotif kuantitatif suatu
populasi pada generasi berikutnya (berat,
panjang, warna).
8. GEN AUTOSOMAL
Hal yang perlu di perhatikan dalam seleksi fenotif
Gen Autosomal
(Fenotif Resesif) Bila fenotif di kendalikan oleh
genotif yang homozigot maka sekali seleksi dapat
menghasilkan populasi tangkaran murni.
(Fenotif Dominan) Bila fenotif dikendalikan olah
dua atau lebih genotif, seleksi tidak dapat
menghasilkan pop tangkaran murni, perlu uji
progeni untuk memantapkan fenotif dan barulah
didapatkan tangkaran murni
(Fenotif Heterozigot) Bila fenotif yang dikendalikan
oleh genotif yang heterozigot, tidak ada program
seleksi yang dapat menghasilkan pop tangkaran
murni, tetapi dengan menyilangkan kedua fenotif
yang homozigot tsb contoh(AA X aa).
9. GEN SEKS TERKAIT
Hal yang perlu diperhatikan dalam seleksi gen
seks terkait
Gen terkait Y
Bila fenotif di kendalikan oleh genotif yang terkait pada
kromosom Y maka sekali seleksi dapat menghasilkan
populasi tangkaran murni.
Gen terkait X resesif
Bila fenotif dikendalikan oleh genotif yang terkait pada
kromosom X, dan breeder menginginkan hasil berupa
fenotip resesif maka perlu dilakukan pembuangan terhadap
genotif dominan.
Gen terkait X dominan
10. MEMPERKIRAKAN JUMLAH FILIAL
UNTUK MENGHILANGKAN GEN
RESESIF
Qo = Frekuensi alel resesif sekarang
Qn = Frekuensi alel resesif yang diharapkan
N = Jumlah filial yang diperlukan
Nilai Qo didapatkan dengan cara
11. PROGENI TEST
Tes yang digunakan untuk mencari tahu genotip
pengekspresi fenotip suatu organisme
Ada dua jenis tes progeni, yaitu:
Jika Alel resesif dapat menunjukan fenotipnya (Progeni
1).
Jika Alel resesif tidak dapat menunjukan fenotipnya
karena lethal (Progeni 2).
Progeni 1 Progeni 2
P=(0,5)^N P=(0,75)^N
P= Besar presentase kemungkinan gagal
N= jumlah Individu yang menunjukan alel Genotip
Homozigot Dominan