Mandiri Tunas Finance mulai melirik bisnis pembiayaan properti seperti kredit pemilikan rumah dan infrastruktur karena ingin melebarkan bisnisnya. Pembiayaan mobil baru yang menjadi fokus saat ini sudah semakin bersaing sehingga perlu mencari peluang bisnis baru. Pembiayaan properti dinilai memiliki peluang yang besar dengan jumlah uang yang dibutuhkan yang tidak kalah besar dari pembiayaan mobil.

1. Kelompok 5
•ROSIT ROHMADI
•AYUNING SEKAR SUCI
•HERLINDA RACHMAN
•BAMBANG TRI P

2. LEASING
 Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia lebih dikenal
dengan nama Leasing. Kegiatan utamanya adalah
bergerak di bidang pembiayaan untuk keperluan barang-
barang modal yang diinginkan oleh nasabah.
Pembiayaan yang dimaksud jika seorang nasabah
membutuhkan barang-barang modal seperti peralatan
kantor atau mobil dengan cara disewa atau dibeli secara
kredit dapat diperoleh diperusahaan leasing. Pihak
Leasing dapat membiayai keinginan nasabah dengan
perjanjian yang telah disepakati kedua pihak.

3. Pihak-pihak yang terlibat
dalam kegiatan Leasing
Lessor
Lessee
Supplier
Asuransi

4. TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING
Finance Lease
Direct finance lease
Sale and lease back
Leveraged lease
Syndicated lease
Vendor Program
 Operating Lease

5. STUDY KASUS
PERUSAHAAN LEASING
Mandiri Tunas Finance
Produk Pembiayaan
 Pembiayaan Mobil
 Pembiayaan Sepeda Motor
 Pembiayaan Kendaraan Bermotor Skala
Besar (Fleet Financing)
 Pembiayaan Alat-Alat Berat (Heavy Equipments)

6. SIMULASI BUNGA MTF

Mandiri Tunas
Finance KPM
 Tenor sampai
dengan 5 tahun
 Pinjaman Kredit
Mobil
 Suku bunga
Flat
Kondisi Tahun Maksimal Suku Bunga
Baru 1 tahun 4,95% Per Tahun
2 tahun 5,45% Per Tahun
3 tahun 5,65% Per Tahun
4 tahun 5,95% Per Tahun
5 tahun 6,95% Per Tahun

7. Mandiri Tunas Finance Melirik
Bisnis Pembiayaan Properti
dan Infrastruktur
swa.co.id
 Setelah sukses dengan pembiayaan kendaraan baik mobil
baru, bekas dan sepeda motor, kini Mandiri Tunas Finance
(MTF) sedang mempertimbangkan untuk masuk ke
pembiayaan properti alias kredit pemilikan rumah (KPR)
dan infrastruktur. Hal tersebut disampaikan oleh Presiden
Direktur MTF, Ignatius Susatyo Wijoyo dalam acara Paparan
Kinerja PT Mandiri Tunas Finance kuartal ketiga tahun 2014.
 Latar belakangnya, menurut Ignatius, dikarenakan
pertumbuhan ekonomi yang tidak juga membaik hingga
tahun depan, sehingga kemungkinan pembiayaan konsumtif
seperti kendaraan roda empat akan lesu. “Tetapi kami
masih menunggu kebijakan yang akan dikeluarkan OJK, jika
kebijakannya mendukung maka kami akan masuk ke sana,”
jelas Ignatius. Adapun KPR yang diincar adalah KPR kelas
menengah yakni 5 – 10 tahun.

8.  MTF sendiri, saat ini sudah memutuskan untuk berhenti
memberikan pembiayaan untuk kendaraan roa dua (sepeda
motor ( dan kendaraan bekas khususnya truk, karena ingin
fokus pada pembiayaan kendaraan roda empat baru
(mobil). “Dengan keputusan itu ternyata berdampak positif
pada NPL yang menurun dari 1,35 % tahun lalu mnejadi
1,26 % tahun ini” ungkap Ignatius. “Kedepan kami hanya
akan fokus pada pembiyaan mobil baru, dan
mempersiapkan diri untuk masuk ke bidang properti dan
infrasttruktur,” jelas Ignatius.
 Untuk memperluas pasarnya, MTF berencana menjalankan
strategi aliansi dengan induknya yaitu Bank Mandiri. MTF
akan memanfaatkan jaringan cabang Bank Mandiri di
seluruh Indonesia beserta nasabahnya. Tak hanya itu MTF
juga akan memanfaatkan ketersediaan teknologi satelit
induknya yang sudah ada, “Dengan begitu kami akan bisa
bergerak lebih cepat untuk mengakses pasar yang lebih
luas lagi,” ujar Ignatius.

9.  Di kuartal ketiga tahun 2014 ini, MTF membukukan pendapatan sebesar
Rp1,099 triliun, tumbuh 29,51% dari periode yang sama tahun lalu
sebesar Rp848,704 miliar. Pendapatan yang tumbuh signifikan
menyumbang perolehan laba secara signifikan. Laba bersih MTF hingga
kuartal ketiga tahun 2014 mencapai Rp 175,297 miliar, naik 29,63 %
dari periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 135,228 miliar.
Sumbangan pendapatan didukung oleh pembiyaan baru sepanjang
sembilan bulan tahun ini yang tumbuh 25,24 % menjadi Rp 10,784
triliun dari Rp8,611 triliun di kuartal yang sama tahun lalu.
 “Nilai pembiayaan mobil baru mendominasi 93 % dari total nilai
pembiayaan yang sebesar Rp 10,784 triliun, jadi untuk mobil baru Rp
10,054 triliun, dan mobil bekas Rp 527 miliar, “ jelas Ignatius. Total aset
MTF juga tumbuh 8,54 % menjadi Rp 6,477 triliun di Agustus 2014 dari
periode yang sama tahun lalu. Untuk industri secara keseluruhan,
menuurt Ignatius, memang diakui piutang pembiayaan mengalami tren
perlambatan yakni Rp 363 triliun di Agustus 2014 dari posisi total 2013
yang sebesar Rp 348 triliun. Tren penurunan khususnya terjadi di
segmen leasing dikarenakan harga komoditi yang belum stabil dan
kebijakan di sektor pertambangan. (EVA)

10. Kenapa MTF mulai melirik bisnis
pembiayaan properti ?
 MTF mulai meninggalkan bisnis pembiayaan untuk
kendaraan roda dua dan juga kendaraan bekas ( truk)
dan mulai fokus ke pembiayaan mobil ( baru ) yang
hasilnya cukup memuaskan
 MTF mulai melirik ke pembiayaan properti karena ingin
melebarkan bisnis, mengingat semakin banyak pesaing
dalam bisnis pembiayaan mobil baru seperti ADIRA
finance,ACC,FIF dsb.
 Secara bisnis di usaha pembiayaan properti masih
banyak peluang dan belum terlalu banyak pesaing.
 Jumlah uang dalam pembiayaan properti cukup besar,
tidak kalah jika dibanding dengan mobil baru, bahkan
bisa lebih besar.

11. Terima
kasih