Gerakan Slow City berfokus pada kelestarian lingkungan dan berbasis di Italia. Penelitian ini meneliti gerakan tersebut di beberapa negara dengan menggunakan metode etnografi digital seperti wawancara, foto, video dan pencatatan untuk memahami hubungan antar masyarakat lokal dan bagaimana mereka terhubung melalui kampanye dan acara digital. Penelitian ini menunjukkan bagaimana gerakan ini dapat menciptakan rasa kebersamaan

1. RESEARCHING SLOW CITIES
AS DIGITAL-MATERIAL
LOCALITIES
KELOMPOK 3
Alexandro Daniel M. (1606916195)
Cut Meuthia Larasati (1706979524)
Diva Devina (1706074543)
Fitriyana Abd Majid (1606824175)
Gladys Izra (1706051861)
DIGITAL ETNOGRAFI - C
RESEARCHING LOCALITIES (STUDY CASE 3)

2. Latar Belakang & Prinsip
Dasar Digital Etnografi Landasan Teori
Ide/Cara Lain sebagai
Seorang Peneliti
Konklusi Penelitian
01
02
03
04
OUTLINE

3. SLOW CITY
MOVEMENT
DIGITAL ETNOGRAFI
Anggota gerakan ini merupakan
kota-kota yang berfokus pada
kelestarian lingkungan (sustainable
living). Slow city movement
berbasis di Italia.

4. Sertifikasi kota memiliki syarat-syarat yang dibagi ke 7
bagian, yaitu:
1. Energy & environmental policies
2. Infrastructure policies
3. Quality of urban life policies
4. Agricultural, touristic, and artisan policies
5. Policies for hospitality, awareness and training
6. Social cohesion
7. Partnerships

5. Tujuan
Penelitian
Penelitian mengenai “slow city movement”
yang dilakukan di Inggris, Spanyol, dan
Australia, serta perkembangan gerakan
tersebut karena adanya keterlibatan di media
digital. Penelitian dilakukan melalui
wawancara, fotografi, video, audio-recording,
transkrip, penulisan catatan.
DIGITAL ETNOGRAFI

6. DIGITAL ETNOGRAFI
PRINSIP DIGITAL ETNOGRAFI
MULTIPLICITY
Keberagaman
media yang diteliti
Tidak berfokus pada
digital tapi juga
kegiatan sehari-hari
(feeling of living bagi
penduduk Dandenong)
Open-ended
(diary), kolaboratif,
melihat dari
berbagai negara
NON-
DIGITAL-
CENTRIC-NESS
OPENNESS

7. DIGITAL ETNOGRAFI
PRINSIP DIGITAL ETNOGRAFI
REFLEXIVITY
Menyadari gerakan Slow City
bergerak karena keterkaitan antara
digital, analog, sensori, dan
material Mendapatkan data lewat diary,
transkrip, dan ikut terjun
langsung ke lapangan
UNORTHODOX

8. DIGITAL ETNOGRAFI
Landasan Teori
1. Place as Open and
Ongoing
2. Place Beyond Place
3. Making, Resilience

9. Researching
Localities
DIGITAL ETNOGRAFI
Bukan lagi sekadar kesamaan lokasi geografis,
tapi hubungan dan konteks masyarakat di
masyarakat lokal setempat
1. Aylsham: budaya karnaval, write notes on
them identifying the people featured
2. Northern Spain: compositions became
entangled to create a series of statements
about or sensations of the local
3. Dandenong Ranges, Australia: rally
against the fast food restaurant .

10. Researching Relationships
- Masyarakat dari daerah yang
berbeda-bedamerasa saling
terhubung lewat kampanye,
karnaval, dan acara-acara lain yang
timbul karena gerakan Slow City
- Gerakan yang diakses secara global;
orang di lintas negara dapat
mengetahui apa yang terjadi
meskipun tidak hadir secara fisik

11. Researching Social
Words
DIGITAL ETNOGRAFI
Gerakan Slow City yang dapat
menyebabkan terbentuknya komunitas
yaitu sekelompok orang yang memiliki
tujuan sama (1) menantang Mcdonald
sebagai bentuk glokalisasi yang tidak
ramah lingkungan, (2) sarana orang lokal
berkumpul secara langsung dan
merefleksikan lokalitas melalui digital
archive berupa fotografi.

12. Konklusi Penelitian
● Penelitian yang dilakukan oleh Sarah Pink adalah
untuk mengetahui dimensi etnografi digital dari
produksi lokalitas.
● Adanya event-event Slow City di Aylsham
menciptakan suatu budaya yang melekat pada
masyarakat lokal. Ditampilkannya fotografi &
elemen material yang menyusunnya membuat
mereka saling terhubung, yang kemudian
menciptakan sebuah lokalitas.
● Melihat pendekatan etnografi digital dapat
digunakan untuk memahami bagaimana media dan
platform digital yang terhubung dengan lingkungan
material & sensorik dapat digunakan untuk
menghasilkan rasa lokalitas.

13. Ide/Cara Lain Sebagai Peneliti
● Memperluas pertanyaan
● Video kegiatan melalui media baru
● Mewawancarai anggota cittaslow movement