3. DEFINISI KECELAKAAN
LALU LINTAS
• Kejadian pada lalu lintas jalan yang sedikitnya melibatkan satu
kendaraan yang menyebabkan cedera atau kerusakan atau
kerugian pada pemiliknya (korban) (WHO, 1984)
• Suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
yang melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan
lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian
harta benda. (UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan)
7. Faktor Risiko
KLL
Faktor Manusia
Faktor psikologis
• Mental
• Sikap
• Emosi
• Kedewasaan
• Pengalaman
Faktor – faktor
• Lengah
• Mengantuk
• Mabuk
• Tidak tertib
• Tidak terampil
• Kecepatan tinggi
Karakteristik dari
pengendara yang berpengaruh terhadap
terjadinya kecelakaan lalu lintas
Umur
Jenis Kelamin
Perilaku
Kepemilikan SIM
Faktor Kendaraan
kondisi mesin, rem, lampu, ban,
muatan, dll.
Faktor Lingkungan
• Cuaca
• Kondisi jalan
Jalan berlubang, Jalan rusak , Jalan
licin/basah, Jalan gelap, Tingkungan
tajam
• Lingkungan Jalan :
desain jalan (median, gradien,
alinyemen, jenis permukaan, dsb),
kontrol lalu lintas (marka, rambu,
lampu lalu lintas), dll.
9. Klasifikasi
KLL
• Berdasarkan korban kecelakaan :
1. Kecelakaan fatal
2. Kecelakaan luka berat
3. Kecelakaan luka ringan
• Berdasarkan posisi kecelakaan :
1. Tabrakan secara menyudut (Angle)
2. Menabrak bagian belakang (Rear End)
3. Menabrak bagian samping/menyerempet (Side Swipe)
4. Menabrak bagian depan (Head On)
5. Menabrak secara mundur (Backing)
10. • Berdasarkan cara terjadinya kecelakaan :
1. Hilang kendali/selip (Running off road)
2. Tabrakan di jalan (Collision On Road)
Dengan pejalan kaki
Dengan kendaraan lain yang sedang berjalan
Dengan kendaraan yang sedang berhenti
Dengan kereta, binatang, dll.
11. Diagnosis Pemeriksaan
(Standar Diagnosis)
• Pemeriksaan administrasi oleh Polisi pada kegiatan ini tidak
memberikan sangsi hukum bagi pengemudi tetapi hanya pendekatan
edukatif.
Metode pemeriksaan: Selama dilakukan pemeriksaan oleh petugas
kesehatan, petugas dari kepolisian memeriksa kelengkapan
administrasi kendaraan seperti SIM, STNK, dll. Setelah selesai
pemeriksaan diserahkan kembali pada pengemudi.
• Wawancara : Nomor identitas (KTP/SIM), Nama responden, Tanggal
Lahir/Umur, Jenis kelamin
• Pemeriksaan Faktor Risiko KLL
Pemeriksaan tekanan darah
Pemeriksaan alkohol pernapasan
Pemeriksaan amphetamin urin
Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS)
13. Pencegahan KLL
1. Primodial Prevention ( pencegahan tingkat awal )
Pemantapan Status Kesehatan (Underlying Condition)
misalnya: pelarangan orang sakit dalam mengendara.
2. Primary Prevention ( pencegahan tingkat pertama )
Promosi kesehatan, misalnya: pendidikan dan penyebaran informasi
mengenai lalu lintas.
Pencegahan Khusus, misalnya: perlindungan pengendara terhadap
bahaya (memakai helmet, sarung tangan, dsb).
14. 3. Secondary Prevention ( pencegahan tingkat kedua )
Diagnosis awal dan pengobatan tepat, misalnya: penjajakan kasus ( case
finding ), dan pemberian obat yang rational dan efektif pada
pengendara yang mengalami kecelakaan.
Pembatasan Kecacatan (Disability Limitation) misalnya: pemasangan pin
pada tungkai yang patah pada anggota tubuh pengendara yang
mengalami kecelakaan.
4. Tertiary Prevention (Pencegahan tingkat Ketiga)
Rehabilitasi, misalnya: rehabilitasi cacat tubuh dengan pemberian alat
bantu/protese pada pengendara yang kecelakaan (cacat).
15. PENGALAMAN PROGAM
PENANGGULANGAN
• GETAS (Gerakan Tertib Lalu-lintas)
Merupakan program gerakan peduli tertib lalu lintas di Kota
Surabaya yang bertujuan untuk menanamkan nilai pentingnya
keselamatan berlalu lintas siswa SMP Kota Surabaya sebagai
solusi mencegah kecelakaan lalu lintas sejak dini.
Pre Test Sosialisasi FDG
Smart Safety
Award
Post Test
Komunitas
GETAS