SlideShare a Scribd company logo
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya berkat limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang
berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan untuk Menciptakan
Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP
Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009” ini dengan lancar.
Laporan penelitian tindakan kelas ini dapat dipakai sebagai bahan bacaan di
perpustakaan sekolah dan juga dapat dipakai sebagai bahan kajian atau bahan perbandingan
dalam pembuatan laporan penelitian lainnya bagi teman sejawat demi peningkatan mutu
pembelajaran.
Dalam proses penyelesaian penulisan laporan penelitian ini, kami dapat mendapat
banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan dengan
tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga
penelitian ini selesai, antara lain Bapak Kepala Sekolah, rekan-rekan kolaborator penelitian,
segenap dewan guru SMP Muhammadiyah Kota Kediri dan semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu persatu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan atau kekurangan dalam laporan
penelitian ini, untuk itu demi kesempurnaannya, sangat kami harapakan adanya saran atau
kritik yang bersifat membangun.

Kediri, April 2009

PENELITI
ABSTRAK
Sumiyatun, S.Pd 2009.
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode
Permainan untuk Menciptakan Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran
PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahu Pelajaran 2008/2009”
Kata Kunci

: Model Kooperatif, Metode Permainan.

Guna mengatasi dalam bidang pembelajaran disekolah, dimana salah satunya adalah
semakin berkembanganya motivasi belajar siswa, maka perencanaan pengemasan proses
pembelajaran hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan segala kreasi dan potensi yang dimilikinya.
Hal ini mengandung arti bahwa sedapat mungkin dalam proses pembelajaran, guru
menghindari sistem/metode “Teacher Centered”. Karena akan berdampak pada
keterkekangan siswa dalam belajar, sehingga akan timbul kejenuhan belajar, yang mana pada
akhirnya dapat memberikan dampak negatif berupa penurunan motivasi dan prestasi belajar
siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penggunaan model dan metode pembelajaran
yang tepat dan efektif sangatlah diperlukan.
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam
penelitian tindakan ini adalah : a). Apakah pengunaan model pembelajaran kooperatif metode
permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII
SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009 ?, b). Apakah penggunaan
model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan prestasi belajar pada
mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran
2008/2009 ?.
Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model
pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata
pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009.
Sasaran penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota
Kediri pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua siklus.
Setiap siklus terdiri dari empat tahap : rencana, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi.
Data yang diperoleh berupa lembar observasi kegiatan belajar mengajar, hasil angket siswa
dan hasil penelitian tes formatif pada setiap siklus.
Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa pada akhir tindakan (siklus II), hampir
seluruh siswa (93%) menyatakan bahwa mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn
setelah digunakannya metode permainan dalam proses pembelajaran. Sedangkann dari hasil
formatif, dapat diketahui bahwa pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai siswa sebesar 73,7
dan pada siklus II meningkat menjadi 81,4.
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi
belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun
pelajaran 2008/2009.
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ...............................................................................................................

i

Halaman Pengesahan .....................................................................................................

ii

Kata Pengantar ...............................................................................................................

iii

Abstrak ...........................................................................................................................

iv

Daftar Isi ........................................................................................................................

v

Daftar Tabel dan Grafik .................................................................................................

vii

BAB I

PENDAHULUAN .................................................................................

1

A. Latar Belakang .................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ............................................................................

2

C. Tujuan Penelitian .............................................................................

3

D. Manfaat Penelitian ...........................................................................

3

E. Batasan Masalah ..............................................................................

3

KAJIAN PUSTAKA .............................................................................

5

A. Definisi Pembelajaran ......................................................................

5

B. Model Pembelajaran ........................................................................

5

C. Model Pembelajaran Kooperatif ......................................................

7

D. Metode Permainan ...........................................................................

9

E. Model Permainan TTS .....................................................................

10

F. Motivasi Belajar ...............................................................................

10

G. Prestasi belajar ..................................................................................

11

H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ......................................

11

I. Karakteristik Mata Pelajaran PKn ....................................................

12

BAB II
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................

14

A. Setting, Obyek, dan Subyek Penelitian ...........................................

14

B. Rancangan Penelitian.......................................................................

14

C. Instrumen Penelitian ........................................................................

15

D. Metode Pengumpulan Data .............................................................

16

E. Teknik Analisis Data .......................................................................

16

F. Perencanaan Tindakan .....................................................................

17

LAPORAN HASIL PENELITIAN ........................................................

19

A. Analisis Data Penelitian Persiklus ...................................................

19

B. Pembahasan .....................................................................................

25

KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................

29

A. Kesimpulan ......................................................................................

29

B. Saran ................................................................................................

29

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

31

BAB IV

BAB V

LAMPIRAN – LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK

Halaman

Tabel 3.1

:

Data Tim Peneliti .......................................................................

14

Tabel 4.1

:

Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus I ..............................

20

Tabel 4.2

:

Hasil Angket Siklus I .................................................................

20

Tabel 4.3

:

Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus II .............................

23

Tabel 4.4

:

Hasil Angket Siklus II ................................................................

23

Tabel 4.5

:

Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I dan II .............................

26

Tabel 4.6

:

Rekapitulasi Hasil Angket Siklus I dan II..................................

27

Tabel 4.7

:

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus I dan II ........................

27
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Berbagai permasalahan dalam bidang pendidikan kaintannya dengan upaya
meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia telah banyak dijumpai khususnya oleh
guru-guru yang merupakan pelaku-pelaku sentral dalam bidang pendidikan. Oleh
karena itu seorang guru hendaknya terus mengupayakan agar permasalahan tersebut
sesegera mungkin menemukan solusi atau pemecahan yang tepat, sehingga proses
pendidikan dapat berjalan pada koridornya, yang pada akhirnya akan mampu
mengangkat kualitas pendidikan pada umumnya.
Dalam proses pembelajaran mata pelajaran PKn, fenomena di lapangan
menunjukan bahwa sebagian besar siswa masih kurang memiliki motivasi belajar,
sehingga hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka. Kondisi
tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan, antara lain adanya
ketidaktepatan seorang guru dalam menerapkan model dan metode pembelajaran yang
digunakan. Dalam hal ini seorang guuru hendaknya memiliki kejelian dalam proses
pembelajaran khususnya kemampuan menyesuaikan model atau metode yang
digunakan dengan karakterisik materi pembelajaran dan karekteristik siswa itu sendiri.
Pada dasarnya belajar memerlukan situasi yang menggembirakan dan tenang.
Ketenangan dalam arti luas meliputi ketenangan lahir maupun batin. Kondisi
lingkungan yang mendukung dan terbebas dari rasa takut pada saat mengikuti proses
pembelajaran akan dapat

mengantar siswa

untuk

mengekspresikan segala

kemampuannya.
Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana tersebut diatas, seorang guru
hendaknya

pandai

mengemas

proses

pembelajaran,

tidak

terkecuali

pada

pembelajaran mata pelajaran geografi di tingkat SMP menjadi lebih kreatif dan
inovatif. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif metode permainan.
Dalam makalahnya, Drs. Barokah Santoso, M.Pd menyatakan bahwa melalui
metode pembelajaran kooperatif, siswa dapat belajar dan bekerjasama untuk sampai
kepada pengalaman belajar yang optimal. Hal ini berarti seorang siswa akan dapat
secara bebeas mengoptimalkan segala kemampuannya melalui proses interaksi dengan
siswa lainnya, yang mana jika pembelajaran tersebut dikemas dalam bentuk sebuah
permainan (games), maka suasana belajar akan menjadi semakin menarik. Dengan
kondisi yang demikian, diharpkan para siswa akan merasa nyaman dan senang belajar,
pada akhirnya dapat merangsang motivasi belajarnya serta diharapkan akan
berdampak positif bagi peningkatan prestasi belajar.
Berdasarkan uraian-uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka
kami mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan (games) Untuk
Meningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas
VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka masalah
dalam penelitian ini dapat kami rumuskan sebagai berikut :
1.

Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat
meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?

2.

Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat
meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan :
1.

Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajarab kooperatif metode
permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran
2008/2009.

2.

Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode
permainan dapat meningkatkann prestasi belajar pada mata pelajaran PKn
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran
2008/2009.

D. Batasan Masalah
Agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tidak biasa, serta adanya
keterbatasan waktu, maka perlu adanya pembatasn masalah sebagai berikut :
1.

Pokok bahasan yang dipakai adalah pada kompetensi dasar “Mendeskripiskan
kondisi fisik wilayah dan penduduk”

2.

Sasaran penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIII B SMP
Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.

3.

Model permainan yang dipakai adalah Model Teka Teki Silang (TTS).

E. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini, maka diharapkan akan dapat membawa manfaat
khususnya bagi siswa, antara lain :
1.

Siswa
Sebagai sarana “belajar sambil bermain“

sehinga akan dapat

menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, yang pada akhirnya mempu
menumbuhkan motivasi belajar siswa serta materi-materi pembelajaran akan
semakin mudah dikuasai.
2.

Guru
Sebagai

bahan

pertimbangan

dalam

menentukan

metode

dan

pengelolaan pembelajaran di kelas sehingga dapat membawa dampak positif
terhadap perkembangan belajar siswa.
3.

Bagi Sekolah/Lembaga Pendidikan
Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan profesionalisme
guru demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi Pembelajaran
Pasal 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2000 tentang pendidikan nasional
menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Sedangkan menurut Sutomo (1993:120) mengemukakan bahwa pembelajaran
adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang sengaja dilakukan sehingga
memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukan tingkah laku
tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan
tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik,
tetrapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah daya pikir, sikap dan lainlain. (Sutomo. 1993:120).
Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang melibatkan peserta didik
atau siswa denga pendidik pada suatu lingkungan belajar sehingga menyebabkan
siswa belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu.

B. Model Pembelajaran
Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, metode atau prinsip
pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak
dimiliki oleh strategi atau mtode tertentu, yaitu rasional teoritik yang ligi yang disusun
oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku pengajar yang
diperlukan agar model tersebut dapat memberikan hasil dan lingkungan belajar yang
diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai.
Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran
yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah,
kelompok-kelompok kecil berkerjasama memecahkan suatu masalah yang telah
disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru dan siswa menerapkan model tersebut,
seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan
masalah dan berpikir kritis.
Model pembelajaran diklasifikasikan menurut :
1. Tujuan pembelajaran.
2. Pola urutannya.
3. Sifat lingkungan belajar.
Pengklasifikasian berdasarkan tujuan terdapat pada model pengajaran
langsung. Sedangkan yang dimaksud dengan pola urutan (sintaks) dari suatu model
pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan
yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran.
Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajran tertentu menunjukan dengan jelas
kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru dan siswa. Sintaks memiliki
komponen0komponen yang sama. Contohnya, setiap model pembelajaran diawali
dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam
proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup
pelajaran yang didalamnya meliputi kegiatan menerangkan pokok-pokok materi
pembelajaran.
Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolahan dan
lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, pada model pembelajaran
kooperatif memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel, seperti tersedia meja dan
kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskudi, para siswa duduk
di bangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda, sedangkan pada
model pembelajaran langsung, siswa duduk berhadap-hadapan dengan gurunya.

C. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa
untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk
mencapai pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun
kelompok. )Johnson, 1991).
Sependapat

dengan

pernyataan

tersebut,

Setyaningsih

(2001:8)

mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di
kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa bekerjasama dalam proses
pembelajaran.
Dari dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif memiliki tiga karakteristik, yaitu adanya kelompok, aktifitas belajar dan
berkerjasam, dan pengalaman belajar.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi
menjadi subjek belajar karena merekan dpat berkreasi secara maksimal dalam proses
pembelajaran. Dalam pembelajaran ini pula siswa dapat saling menerapkan normanorma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996:4).
Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur sebagaimana yang disampaikan
Johnson, Johnson dan Smitt dalam Felder (1994:2) sebagai berikut :
1. Ketergantungan Positif
Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika
ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus
menerima konsekuensinya.
2. Kemampuan Individual
Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan
pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari.
3. Promosi Tatap Muka Interaktif
Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dna dilakukan tiap
individu, beberapa diantaranya harus dilakukan secara interaktif, anggota
kelompok saling memberikan timbal balik.
4. Manfaat dari Penggabungan Keahlian yang Tepat
Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dna mempraktekkan
pembangunan

kepercayaan,

kepemimpinan,

pembuatan

keputusan,

komunikasi dan konflik manajemen keahlian.
5. Kelompok Proses
Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik, menilai apa yang
mereka

lakukan

dengan

baik

sebagai

sebuah

kelompok

dan

mengidentifikasi perubahan uang akan mereka lakukan agar fungsi mereka
lebih efektif di waktu selanjutnya.

Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson
dalam Wahyunu (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif
sebagai berikut :
1. Menentukan objek pembelajaran.
2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar sebelum pembelajaran dimulai.
3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.
4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.
5. Mengevalusi prestasi siwa dan membantu dengan cara mendiskusikan cara
kerjasama.

Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki
keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang
perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan yang
menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi
tugas, berada dalam kelompok dan tugas, mendorong partisipasi, menyelesaikan tugas
tepat waktunya, mengatasi gangguan, dan menghormati perbedaan individu.
Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu :
1. Hasil Belajar Akademik
2. Penerimaan terhadap keragaman
3. Pengembangan keterampilan sosial

D. Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan

Model permainan dalam sebuah proses pembelajaran PKn adalah suatu
strategipembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar penuh makna yang
dapat di nikamti oleh seluruh siswa serta dapat memotivasi siswa untuk belajar PKn.
Kegiatan dapat di kemas sebagai kegiatan pemahaman konsep atau prinsip baru, atau
sebagai pemantapan konsep atau prinsip baru, atau sebagai pemantapan konsep atau
prinsip ysng telah dimiliki siswa.
Permainan akan berjalan sesuai harapan jika di kelola dengan benar dan waktu
yang tepat .permainan yang di ciptakan seharusnya:
1. Dapat memberikan kesempatan kr=epada siswa untuk bersosialisasi
dengan siswayang lain.
2. Dapat menciptakan susana belajar yang menyenangkan.
3. Dapat menciptakan susana saling berkompetisi.
4. Dapat memahami konsep-konsep atau materi-materi yang telah dipelajari
5. Mudah pelaksanaanya sesuai dengan (sesuai dengan taraf bepikir siswa)
6. Alokasi yang di butuhkan sesuai dengan alokasi tatap muka.

E. Model Permainan Teka-teki Silang(TTS)

Yaitu model permainan yang terdiri dari dari beberapa kolom dan baris,yang
mana pada setiap kolom dan baris terdiri atas beberapa kotak. Dan setisp kotak
mewakili satu huruf. Adapun aturan pemainanya sebagai berikut :
a. Pertanyaan terbagi atas dua kategori.yakni pertnyaan untuk arah mendatar
dan arah menurun
b. Setiap jawaban di anggap benar jika sesuai dengan banyaknya huruf
jawaban sesuai dengan banyaknya kotak pada setiap kolom dan baris.
c. Nilai yang di peroleh akan mencapai maksmal apabila semua jawaban
benar dan saling berhubungan antara arah mendatar.menurun dan menyilag
(diagonal).

F. Motivasi Belajar
Memotivasi

dapat

di

definisikan

sebagai

tenaga

pendorong

yang

menyebabakan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivai
pada siswa dapat terdeteksiatau terindikasi oleh kuatnya tingkah laku siswa untuk
mencapai tujuan dalam belajarnya. Apabila siswa mempunyai motivasi tinggi maka ia
akan : a) memperlihatkan minat dan mampunyai perhatian, b)bekerja keras dan
memberikan waktu kepada usaha tersebut,serta c) terus bekerja sampai tugas
terselesaikan (Depdiknas,MateriPTBK,2005 :8)
Hal tersebut sesua dengan apa yang diungkapkan oekh Nur (2001:3) bahwa
siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang
lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan
mengendapkan materi itu dengan lebih baik.

G. Prestasi Belajar
Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar,
perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi
lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil
yang akan di capai siswa dalam proses belajar di sekolah.
Menurut Poerwodarminto (1991:768), prestasi belajar adalah hasil yang di
capai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan,
hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta
perjuangan yang membutuhkan pikiran.
Berdasarkan uraian di atas dapat di katakan bahwa prestasi belajar yang
dicapai oleh siswa diperoleh dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikainya
setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar.pencapaian hasil belajar tersebut dapat
diketahui dengan mengadakn penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk
mengetahui sejauh mana siswa telh berhasil mengikuti pelajaran yang di berikan oleh
guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam
proses belajar mengajar di sekolah.

H. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Belajar
Dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu. Yang
termasuk ke dalam faktor individu antara lain faktor kematangan atau
pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,dan faktor pribadi.
b. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial. Yang
termasuk ke dalam faktor sosial antara lain faktor keluarga,keadaan rumah tangga,
guru, dan cara dalam mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang ada atau
tersedia dan motivasi sosial.
Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas, menunjukan
bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Bagi siswa yang berada
dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan
pada giliranya akan memperoleh hasil belajar yang baik, begitu juga sebaliknya.

I. Karakteristik Mata Pelajaran PKn
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dari aspek
kompetensi yang ingin dicapai maupun dari aspek materi yang dipelajari dalam
rangka menunjang tercapainya kompetensi. Ditinjau dari aspek kompetensi yang
ingin dicapai, mata pelajaran PKn memiliki beberapa karakteristik antara lain (1)
PKn merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial yakni sosiologi,
geografi, ekonomi, dan sejarah, (2) materi PKn terdiri atas sejumlah konsep,
prinsip dan tema yang berkenan dengan hakekat kehidupan manusia sebagai
makhluk sosial (homo socious), (3) kajian PKn dikembangkan melalui tiga
pendekatan utama, yaitu functional-approach, interdicipliner-approach, dan
multidicipliner-approach.
Pendekatan fungsional digunakan apabila materi kajian lebih dominan
sebagai kajian dari salah satu displin ilmu sosial, dalam hal ini disiplin-disiplin
ilmu sosial yang lain berperan sebagai penunjang dalam kajian materi tersebut.
Pendekatan

interdisipliner

digunakan

apabila

materi

kajian

betul-betul

menampilkan karakter yang dalam pengkajiannya memerlukan keterpaduan dari
sejumlah disiplin ilmu sosial. Pendekatan multi disipliner digunakan apabila materi
kajian memerlukan pendiskripsian yang melibatkan keterpaduan antar/lintas
kelompok ilmu, yaitu ilmu alamiah (natural science) dan humanoria.
Materi PKn senantiasa berkenaan dengan fenomena dinamika sosial,
budaya dan ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat
dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat, baik dalam skala kelompok
masyarakat, lokal, nasional, regional, maupun global.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting, Obyek, dan Subyek Penilitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah Kota Kediri dengan obyek
penilitian siswa kelas VIII B pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009. Subyek
dalam penilitian ini adalah guru mata pelajaran PKn SMP Muhammadiyah Kota
Kediri. Adapun subyek penilitian selengkapnya tercantum dalam tabel berikut :
NO.
1.

NAMA
Sumiyatun, S.Pd

JABATAN

TUGAS

Guru Pkn SMP

Peneliti

Muhammadiyah Kediri
Guru Pkn SMP

2.

Kolaborator

Muhammadiyah Kediri
Guru Pkn SMP

3.

Kolaborator

Muhammadiyah Kediri

B. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas,
sehingga termasuk jenis penelitian tindakan (action research) atau disebut juga
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif,
sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan
bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kolaboratif, dimana seorang
guru sebagai peneliti, dibantu oleh beberapa rekan guru yang lain sebagai kolaborator.
Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sbagai pengajar tetap dan
dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini
diharapkan dapat diperoleh data yang valid.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian, maka penelitian
ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemiis dan Taggart (dalam Sugiarti,
1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap
siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan
reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya addalah perencanaan yang sudah
direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

C. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari :
1.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
guru dalam proses pembelajaran dan disusun untuk tiap siklus. Masing-masing
RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran.

2.

Model Permainan Teka-Teki Silang (TTS)
Model Permainan Teka-teki Silang (TTS) ini dugunakan untuk membantu
proses pengumpulan data penelitian.

3.

Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan kolaborator untuk memeperoleh data
mengenai kondisi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran.

4.

Angket Siswa
Angket siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau
tanggapan

siswa

yang berkaitan

dengan

proses

pembelajaran

melalui

pembelajaran model permainan
5.

Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,
digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep pada pembelajaran
geografi sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Tes formatif ini
diberikan pada setiap akhir siklus
.

D. Metode Pengumpulan Data
Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan model
pembelajaran kooperatif metode permainan, observasi aktivitas siswa dan guru,
angket siswa serta hasil penilaian tes formatif pada setiap siklus.
E.

Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran
perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan
kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk
mengetahui

kondisi

belajar/akfifitas

siswa

selama

berlangsungnya

proses

pembelajaran yang mana datanya dapat diperoleh dari hasil observasi, dan juga
untuk memperoleh respon siswa berupa pendapat atau tanggapan terhadap kegiatan
pembelajaran kooperatif model permainan TTS yang mana datanya dapat diperoleh
dari angket siswa.
Untuk menganalisis tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar setiap
siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes tertulis atau tes
formatif pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik
sederhana dengan menggunakan rumus :

_
Dengan

: X,

= Nilai rata-rata

∑ X = Jumlah semua nilai siswa
∑ w = Jumlah Siswa

F.

Perencanaan Tindakan
1. Tahap Pendahuluan
i)

Menyusun Rencana Pembelajaran

ii)

Menyiapkan Lembar Kerja Siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan
beserta model peramainan TTS

iii)

Menyiapkan instrumen monitoring, yaitu instrumen pengamatan terhadap
aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran

iv)

Menyiapkan lembar kerja angket siswa

v)

Menyiapkan kelompok yang dibentuk dari gabungan siswa-siswa yang
memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah

vi)

Menyiapkan lembar tes formatif
vii)

Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang penerapan pembelajaran
kooperatif teknik permainan Model TTS

viii)

Menyiapkan tujuan dan memotivasi siswa

2. Tahap Pelaksanaan
i)

Menyajikan informasi melalui kegiatan pembelajaran melalui model
kooperatif teknik permainan Model TTS

ii)

Membimbing kelompok-kelompok bekerja dan belajar

iii)

Selama berlangsungnya proses belajar model Outdoor PKn aktifitas
setiap anggota dalam setiap kelompok diamati oleh kolaborator

iv)

Memberi angket siswa pada siklus I

v)

Pemberian tes Formatif I

vi)

Melakukan refleksi hasil pembelajaran siklus I

vii)

Menyusun strategi pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi
siklus I

viii)

Melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus II

ix)

Melakukan observasi terhadap aktifitas setiap anggota dalam setiap
kelompok oleh kolaborator pada siklus II

x)

Pemberian angket siswa pada siklus II

xi)

Pemberian tes formatif II

xii)

Melakukan refleksi hasil pembelajaran siklus II

xiii)

Melakukan refleksi akhir tindakan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya dari kelas
yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian yang disajikan meliputi hasil observasi
konfisi belajar siswa yang tercemin pada aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok
pada saat mengikuti proses pembelajaran kooperatif model permainan TTS, hasil angket
siswa, dan hasil penilaian tes formatif pada setiap siklus.
A.

Analisis Data Penelitian Persiklus
1. Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelaksanaan Model permainan TTS yang tertuang dalam
lembar kerja siswa, Lembar Observasi, hasil angket siswa dan lembar tes
formatif.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan
pada pekan kedua dan ketiga bulan Maret 2009 di kelas VIII B SMP
Muhammadiyah Kota Kediri semester genap tahun pelajaran 2008/2009
dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru.
Adapun

proses

pembelajaran

mengacu

pada

rencana

pelaksanaan

pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan
bersamaan dengan pelaksanaan

pembelajaran bersama-sama

dengan

beberapa guru sebagai kolaborator.
Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil angket siswa yang
diberikan pada akhir siklus I disajikan dalam masing-masing tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.1

: Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok

selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I

No.

Kondisi belajar setiap kelompok selama

Deskripsi Nilai

Pembelajaran kooperatif model permainan
TTS
1.

Antusias setiap angota kelompok

Baik

2.

Interaksi antar anggota kelompok

Cukup

3.

Kemampuan bekerjasama

Cukup

4.

Adanya suasana saling berkompetisi

Cukup

Tabel 4.2

: Hasil angket siswa siklus I

No.
1.

Pertanyaan
Apakah

pembelajaran

Jawaban

Persentase

Ya

76 %

Tidak

24 %

Ya

79 %

Tidak

21 %

kooperatif model permainan
TTS menyenangkan ?
2.

Apakah anda merasa lebih
termotivasi untuk belajar PKn
setelah digunakannya metode
pembelajaran

kooperatif

model permainan TTS ?

Dari kedua tabel diatas memperlihatkan bahwa walaupun baru pada
siklus pertama, antusias siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif
model permainan TTS sudah cukup baik, hal ini disebabkan model yang
digunakan sudah sangat dikenal, sedangkan aktifitas siswa meliputi interaksi,
kerjasama dan adanya suasana kompetisi juga sudah tampak (cukup).
Sedangkan dari hasil angket dapat diketahui bahwa siswa merasa lebih
termotivasi untuk belajar PKn juga sudah cukup baik. Kesimpulan bisa
diambil adakah walaupun penggunaan metode pembelajaran kooperatif
model permainan TTS baru dikenal siswa, namun efektifitasnya sudah
terlihat cukup baik, meskipun belum optimal.
Sedangkan dari hasil pemberian tes formatif pada akhir siklus I
diperoleh data menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang dicapai siswa sebesar
73,7.
c. Refleksi
Dari hasil analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran
siklus I sebagaimana pada table 4.1 dan 4.2 serta pencapaian nilai rata-rata
siswa hasil tes formatif I sebagaimana tersebut diatas, dapat diketahui bahwa
secara umum hasil yang dicapai pada pembelajaran siklus I sudah cukup baik.
Akan tetapi jika dilihat dari tingkat pencapaiannya, maka hal tersebut belum
optimal. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran siklus I,
ditemukan beberapa factor yang mempengaruhinya, antara lain :
Sebagian

siswa

masih

mengandalkan

temannya

yang

berkemampuan lebih sehingga aspek kerjasama dalam
kelompok kurang maksimal.
Masih kurangnya buku penunjang.
Sebagian besar siswa masih enggan melakukan konsultasi
pada guru.
2. Siklus II
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Model permainan TTS
yang tertuang dalam Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi, angket siswa
dan lembar tes formatif.
b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilaksanakan pada
pekan keempat bulan Maret dan pekan pertama bulan April 2009 di kelas
VIII B SMP Muhammadiyah Kota Kediri semester genap tahun pelajaran
2008/2009 dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak
sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi)
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran bersama-sama
dengan beberapa guru sebagai kolaborator.
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II tidak berbeda jauh
dengan pembelajaran siklus I, tetapi ada beberapa aspek yang perlu
diperbaiki. Berdasarkan temuan pada siklus I, maka peneliti melakukan
perbaikan-perbaikan, misalnya memberikan motivasi kepada siswa yang
masih

pasif agar mau berusaha dan bekerjasama demi keberhasilan

kelompok,, memberikan tambahan buku penunjang, memberikan motivasi
agar siswa mau berkonsultasi pada gurunya, serta ditambah penggunaan
strategi yang lain sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada
siklus II.
Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa
selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil angket siswa yang
diberikan pada akhir siklus II disajikan dalam masing-masing tabel sebagai
berikut :
Tabel 4.3

: Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok

selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus II

No.

Kondisi belajar setiap kelompok selama

Deskripsi Nilai

Pembelajaran kooperatif model permainan
TTS
1.

Antusias setiap anggota dalam kelompok

Sangat Baik

2.

Interaksi antar anggota kelompok

Baik

3.

Kemampuan bekerjasama

Baik

4.

Adanya suasana saling berkompetisi

Baik
Tabel 4.4

: Hasil angket siswa siklus II

No.
1.

Pertanyaan
Apakah

Jawaban

Persentase

Ya

96 %

Tidak

4%

Ya

93 %

Tidak

7%

pembelajaran

kooperatif model permainan
TTS menyenangkan ?
2.

Apakah anda merasa lebih
termotivasi untuk belajar PKn
setelah digunakannya metode
pembelajaran

kooperatif

model permainan TTS ?

Dari kedua tabel diatas memperlihatkan bahwa pada siklus kedua,
antusias siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif model permainan
TTS makin besar atau sangat baik, sedangkan aktifitas siswa yang meliputi
interaksi, kerjasama, dan adanya suasana berkompetisi juga sudah semakin
baik. Sedangkan dari hasil angket juga menunjukkan perkembangan, yakni
memperlihatkan bahwa hampir semua siswa (96%) menyatakan menyenangi
pembelajaran kooperatif model permainan TTS dan sebanyak 93% merasa
lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.
Sedangkan dari hasil pemberian tes formatif II dieroleh data yang
menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari 73,7
(pada siklus I) menjadi 81,4 pada siklus II.
Jadi dapat dikatakan bahwa efektifitas penggunaan model permainan
TTS pada siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan jika
dibandingkan pada siklus I. hal ini disebabkan adanya penggunaan strategi
baru sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada siklus II. Jadi
pada siklus II ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa
penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS sangat
efektif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memacu
motivasi

belajar

pembelajaran.

serta

mampu

meningkatkan

penguasaan

materi
c. Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses pembelajaran kooperatif
model permainan TTS. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan
sebagai berikut :
Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek
yang belum sempurna, tetapi persentasi pelaksanaannya untuk
masing-masing aspek cukup besar.
Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif mode permainan
TTS, secara bertahap siswa mampu meningkatkan aspekaspek aktifitas dalam kelompok, sehingga hampir semua siswa
merasakan suasana belajar yang menyenangkan, serta
berdampak positif terhadap peningkatan motivasi dan hasil
belajar.
Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami
perbaikan, sehingga pencapaian pada siklus berikutnya
mengalami peningkatan.
Pencapaian
penggunaan

hasil

pada

metode

siklus

II

menunjukan

bahwa

kooperatif

model

pembelajaran

permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan memacu motivasi serta
prestasi belajar pada mata pelajaran geografi.
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus II guru telah melaksanakan pembelajaran melalui
pembelajaran kooperatif model permainan TTS dengan baik, dan dilihat dari
aspek aktifitas setiap kelompok, hasil angket siswa dan pencapaian nilai ratarata siswa hasil tes formatif, telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses
pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Dengan

demikian tidak

diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk
tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang
telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proes pembelajaran melalui
metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada waktu-waktu
berikutnya dapat ditingkatkan mutu pembelajarannya sehingga siswa
memperoleh pembelajaran bermakna secara komprehensif.

B.

Pembahasan
1. Kondisi Belajar Siswa
Kondisi belajar siswa yang dimaksudkan adalah kondisi atau keadaan
selama berlangsungnya proses pembelajaran kooperatif model permianan TTS
yang meliputi aspek-aspek aktifitas setiap siswa dalam setiap kelompok.
Hasil observasi selama kegiatan dalam proses pembelajaran kooperatif
model permainan TTS selama dua siklus disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.7
No.

: Rekapitulasi data hasil observasi Siklus I dan II .

Kondisi belajar setiap kelompok selama
pembelajaran kooperatif model permainan

Deskripsi Nilai
Siklus I

Siklus II

Baik

Sangat Baik

Interaksi antar anggota kelompok

Cukup

Baik

Kemampuan bekerjasama

Cukup

Baik

Adanya suasana saling berkompetisi

Cukup

Baik

(games)
1.
2.
3.
4.

Antusias setiap anggota dalam kelompok

Table diatas memperlihatkan bahwa pada siklus I, walaupun penggunaan
metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS baru dikenal siswa,
efektifitasnya terhadap kondisi belajar siswa sudah terlihat cukup baik, meskipun
masih belum optimal.
Setelah dilakukannya perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan pada siklus
I, maka pada siklus II dapat diperoleh peningkatan yang signifikan. Jadi dapat
dikatakan bahawa efektifitas penggunaan model permainan TTS terhadap
kondisi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan
pada siklus I. Hal ini disebabkan karena adanya penggunaan strategi baru
sehingga kekurangan pada siklus I tidak terualng pada siklus II. Jadi pada siklus
II ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode
pembelajaran kooperatif model permainan

TTS sangat

efektif

dalam

menciptakan kondisi belajar yang aktif dan bermakna.

2. Suasana dan Motivasi Belajar Siswa
Dari hasil angket siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus, diperoleh
data yang berupa pendapat atau tanggapan siswa terhadap penerapan metode
pembelajaran kooperatif model permainan TTS dalam proses pembelajaran PKn
seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.6
No.
1.

: Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I dan II .

Pertanyaan

Siklus

I

Siklus

II

Apakah pembelajaran

Ya

76 %

Ya

96 %

Tidak

24 %

Tidak

4%

Ya

79 %

Ya

93 %

Tidak

21 %

Tidak

7%

kooperatif permainan TTS
menyenangkan ?

2.

Apakah Anda merasa lebih
termotivasi untuk belajar
PKn setelah digunakannya
metode pembelajaran
kooperatif model
permainan TTS ?

Dari tabel 4.5 dan 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif model permainan TTS, walaupun baru pada siklus I,
hasilnya sudah menunjukkan bahwa siswa cukup menyenangi pembelajaran
model permainan TTS dan merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn lagi.
Pada siklus II, dengan menggunakan strategi lain dan tidak mengulangi
kekurangan pada siklus I, dapat diperoleh dari hasil yang memperlihatkan bahwa
hampir semua siswa menyatakan menyenangi pembelajaran kooperatif model
permainan TTS dan merasa sangat termotivasi untuk belajar PKn.
Hasil angket pada siklus I dan II sebagaimana tersebut diatas sejalan dengan
hasil pencapaian prestasi belajar siswa, yakni ditunjukkan oleh adanya
peningkatan rata-rata hasil pemberian tes formatif I dan II sebagaimanapada
tabel berikut :
Tabel 4.6

: Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I, II, dan III .

Siklus I
Nilai rata-rata Siswa

Siklus II

73,7

81,4

Jadi dapat dikatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif
model permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, memacu motivasi belajar serta mampu membawa peningkatan
terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn.

3. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh pencapaian aspek-aspek aktifitas siswa
dalam setiap kelompok pembelajaran kooperatif model permainan TTS dalam
setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positi terhadap suasana
dan tingkat motivasi belajar siswa, yaitu dapat ditunjukan dengan adanya
persentase pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

4. Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data dari hasil observasi oleh kolaborator, diperoleh
bahwa aspek-aspek aktifitas siswa ddalam setiap kelompok pada proses
pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada pembelajaran PKn sudah
baik, mulai dari antusias, interaksi dan kerjasama serta adanya suasana saling
berkompetisi. Jadi dapat dikatakan bahwa sikap atau respon siswa dalam proses
pembelajaran kooperatif model permainan TTS dapat dikategorikan aktif.
Sedangakan untuk aktifitas guru, selama pembelajaran telah melaksanakan
langkah-langkah pembelajaran melalui model permainan TTS dengan baik. Hal
ini terlihat dari aktifitas guru yang muncul diantaranya aktifitas menjelaskan,
membimbing dan mengamati siswa dalam kegiatan setiap kelompok dalam
proses pemecahan masalah yang tersedia pada lembar kerja siswa yang memuat
model permainan TTS.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus,
dan berdasarkan analisis dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu kesimpulan
sebagai berikut :
1.

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS
pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009,
hal ini dapat ditunjukkan dengan data hasil angket siswa pada akhir
siklus II, yaitu sebesar 93% atau sebagian besar siswa menyatakan
merasa sangat termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya
model pembelajaran metode permainan TTS.

2.

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS
pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009, hal
ini dapat ditunjukkan dengan data pencapaian nilai rata-rata siswa hasil
tes formatif, yakni pada siklus I sebesar 73,7 dan pada siklus II
meningkat menjadi 81,4.

B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya, maka agar
proses pembelajaran PKn lebih efektif dan lebih memberikan makna bagi siswa, maka
disampaiakan saran sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model permainan
TTS hendaknya dipersiapkan secara matang, serta sesuai dengan topik
atau kompetensi dasar sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal.
2. Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
menumbuhkan motivasi belajar siswa serta proses pembelajaran lebih
bermakna bagi siswa, guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam
menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka.
Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya.
Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI,
Universitas Terbuka
Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara
Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindon
Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Cipta
Sukadinata, Nana Syaodih. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Lee, W.R. 1985. Language Teaching Games and Contests. London: Oxford University Press.
Sudjana. Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII C
SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TP. 2008/2009
(SASARAN PENELITIAN)
No.

No. Induk

1

6605

2

NAMA

No.

No. Induk

NAMA

Agung Leo Setiawan

23

6534

Lidya Surya Christina

6606

Ahmad Dastian

24

6535

Linda Vista Zonba Ulthary

3

6520

Amprih Sudarmi

25

6719

Lusi Deviana

4

6652

Aris Wibowo

26

6671

Maya Febrijayanti

5

6784

Bejo Bisono

27

6630

Miftakhul Jannah

6

6653

Dedy Kristanto

28

6781

Nofika Wakyu Lestari

7

6654

Dhani Ridho Cahyono

29

6673

Novi Zulfiana

8

6656

Diah Retno Wuolansari

30

6724

Pamungkas Fitriananta

9

6702

Diante Putri Rahmadita

31

6760

Puji Purwati

10

6704

Dita Dwi Agustina

32

6544

Purvita Muslimin

11

6617

Dwi Adilaga

33

6637

Ratna Sari

12

6569

Eka Arum Sari

34

6545

Ria Vivit Ragil Rahayu

13

6705

Eko Budi Prasetyo

35

6546

Ridho Kuswoyo

14

6710

Esti Dyah Ningrum

36

6726

Rio Eko Nur Cahyono

15

6713

Hardiono

37

6680

Rita Kumalasari

16

6747

Ida Reni Puji Rahayu

38

6682

Siska Hermaniati

17

6748

Indra Prakoso Setiaji

39

6596

Sugiarti

18

6620

Iwan Harianto

40

6771

Titik Puji Astitik

19

6621

Iwan Sugito

41

6776

Umar Agus Purwanto

20

6668

KristinAmbarwati

42

6644

Winda Rusiana

21

6626

Kukuh Sugiarto

43

6690

Yonix Trianggolo

22

6624

Kurnia Ahmad R

44

6558

Yulianto
Nilai Tes Formatif Siklus I

Nomor
Absen

Nilai

Keterangan
T

Nomor

TT

Absen

Nilai

Keterangan
T

1.

77

V

23.

74

V

2.

74

V

24.

80

V

3.

62

25.

77

V

4.

75

V

26.

76

V

5.

77

V

27.

62

6.

86

V

28.

74

V

7.

73

V

29.

72

V

8.

60

30.

86

V

9.

85

V

31.

61

10.

74

V

32.

82

11.

73

V

33.

63

12.

75

V

34.

75

V

13.

79

V

35.

75

V

14.

89

V

36.

63

15.

80

V

37.

79

16.

69

V

38.

60

17.

78

V

39.

77

V

18.

61

40.

75

V

19.

75

V

41.

64

20.

78

V

42.

78

V

21.

75

V

43.

74

V

22.

73

V

44.

74

TT

V

V

V

V

V

V
V
V

V
V
V

V

Rata-rata nilai : 73,7

Keterangan

:T
TT

: Tuntas
: Tidak Tuntas
Nilai Tes Formatif Siklus II

Nomor
Absen

Nilai

Keterangan
T

Nomor

TT

Absen

Nilai

Keterangan
T

1.

83

V

23.

80

V

2.

81

V

24.

87

V

3.

72

V

25.

82

V

4.

82

V

26.

83

V

5.

87

V

27.

63

6.

92

V

28.

79

V

7.

78

V

29.

79

V

8.

64

30.

90

V

9.

88

V

31.

70

V

10.

82

V

32.

92

V

11.

85

V

33.

79

V

12.

80

V

34.

80

V

13.

85

V

35.

84

V

14.

94

V

36.

74

V

15.

90

V

37.

87

V

16.

76

V

38.

70

V

17.

85

V

39.

86

V

18.

64

40.

81

V

19.

85

V

41.

75

V

20.

87

V

42.

85

V

21.

77

V

43.

78

V

22.

78

V

44.

76

TT

V

V

V

V

Rata-rata nilai : 81,4

Keterangan

:T
TT

: Tuntas
: Tidak Tuntas
DAFTAR PENGAMATAN AFEKTIF
LEMBAR OBSERVASI TIAP SIKLUS
PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL :
“PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE
PERMAINAN UNTUK MENCIPTAKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII SMP
MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

SIKLUS

: ..............................

Tanggal Pelaksanaan

: ..............................

N

Kondisi Belajar Setiap Kelompok

o.

Selama Pembelajaran Kooperatif
Model Permainan TTS

1.

B

C

Kemampuan bekerjasama

4.

SB

Interaksi antar anggota kelompok

3.

tase

Antusias setiap anggota kelompok

2.

Kualifikasi

Persen

Adanya suasana saling berkompetisi

Keterangan :
90 – 100%

: Sangat Baik (SB)

71 – 89%

: Baik (B)

60 – 70%

: Cukup (C)

0 – 59%

: Kurang (K)

Kediri, ………………
Pengamat

I

Pengamat

II

………………..

……………….

NIP. …………..

NIP. ………….

K
DAFTAR PERTANYAAN ANGKET SISWA
PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL :
“PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE
PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII SMP
MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009”

JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT SESUAI DENGAN YANG
ANDA ALAMI SELAMA MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PKn
MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF METODE PERMAINAN !

1. Menurut pendapat Anda, bagaimana suasana belajar yang Anda rasakan
selama mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan
metode permainan ?
a. Menyenangkan
b. Tidak menyenangkan

2. Setelah

Anda

mengikuti

pembelajaran

mata

pelajaran

PKn

melalui

penggunaan metode permainan, Apakah motivasi anda untuk belajar mata
pelajaran PKn menjadi bertambah (meningkat) ?
a. Ya
b. Tidak berpengaruh

More Related Content

What's hot

Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
 
instrumen penilaian hasil belajar matematika ....
instrumen penilaian hasil belajar matematika ....instrumen penilaian hasil belajar matematika ....
instrumen penilaian hasil belajar matematika ....Hendro Tanzil
 
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
Budhi Emha
 
Laporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soalLaporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soal
justia jusar
 
Cover proposal ptk
Cover proposal ptkCover proposal ptk
Cover proposal ptk
Eselningss Eselningss
 
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
Ujang Aip
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Photo Setudio Planet solo grand mall
 
Laporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregar
Laporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregarLaporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregar
Laporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregar
dani dina
 
Review pengembangan fix
Review pengembangan fixReview pengembangan fix
Review pengembangan fix
Icha Maer
 
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiOperator Warnet Vast Raha
 
Contoh ptk ut
Contoh ptk utContoh ptk ut
Contoh ptk ut
Minton Sehat
 
Instrumen supervisi (ktsp)
Instrumen supervisi (ktsp)Instrumen supervisi (ktsp)
Instrumen supervisi (ktsp)
IRVANTAUFIQURROHMAN
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Soal Universitas Terbuka
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Sang Nyoman
 
Pbs pngjian am faz word
Pbs pngjian am faz wordPbs pngjian am faz word
Pbs pngjian am faz word
fazrul
 

What's hot (20)

Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...
 
instrumen penilaian hasil belajar matematika ....
instrumen penilaian hasil belajar matematika ....instrumen penilaian hasil belajar matematika ....
instrumen penilaian hasil belajar matematika ....
 
Instrumen supervisi kelas
Instrumen supervisi kelasInstrumen supervisi kelas
Instrumen supervisi kelas
 
Laporan pkp
Laporan pkpLaporan pkp
Laporan pkp
 
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
Pedoman lomba penulisan best practice guru 2014
 
Laporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soalLaporan pengujian kualitas butir soal
Laporan pengujian kualitas butir soal
 
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematikaLaporan pkp pada mata pelajaran matematika
Laporan pkp pada mata pelajaran matematika
 
Cover proposal ptk
Cover proposal ptkCover proposal ptk
Cover proposal ptk
 
137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2137163469 pkp-pgsd-2
137163469 pkp-pgsd-2
 
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
Pkp ut meningkatkan hasil belajar bilangan bulat melalui penerapan model pemb...
 
Laporan pkp ipa
Laporan pkp ipaLaporan pkp ipa
Laporan pkp ipa
 
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional
 
Laporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregar
Laporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregarLaporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregar
Laporan pemantapan kemampuan profesional roslelianna siregar
 
Review pengembangan fix
Review pengembangan fixReview pengembangan fix
Review pengembangan fix
 
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigiMeningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
Meningkatkan hasil belajar siswa kelas iv sdn 11 parigi
 
Contoh ptk ut
Contoh ptk utContoh ptk ut
Contoh ptk ut
 
Instrumen supervisi (ktsp)
Instrumen supervisi (ktsp)Instrumen supervisi (ktsp)
Instrumen supervisi (ktsp)
 
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
Contoh Laporan PKP UT PGSD IPA Materi Perpindahan Energi Panas - Pemantaan Ke...
 
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
Panduan teknik-penilaian-dan-penulisan-rapor-sd-k13-th-2014
 
Pbs pngjian am faz word
Pbs pngjian am faz wordPbs pngjian am faz word
Pbs pngjian am faz word
 

Similar to Karya ilmiah bu sumi 2

Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1Fahma Bepee
 
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI SimulasiModul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI Simulasijufri_JC
 
Kepala perpustakaan
Kepala perpustakaanKepala perpustakaan
Kepala perpustakaan
adolf13
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptx
GABerkatLaSe
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk total
Heldy Eriston
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiMohammad Syafa'at
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasi
Mohammad Syafa'at
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Alvian Alvian
 
SyamsuarAbbasPFP2017.pdf
SyamsuarAbbasPFP2017.pdfSyamsuarAbbasPFP2017.pdf
SyamsuarAbbasPFP2017.pdf
jeevethanchandraseka1
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Studyhaikal
 
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
ekofatwa68
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docxLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LailyAlfiMaulida2
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SAngga Adi
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Danis Firsha-Qie
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Danis Firsha-Qie
 
Depan
DepanDepan
Depan
Narendra
 
Laporan pkm
Laporan pkmLaporan pkm
Laporan pkm
Eman Syukur
 
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
ARISKA COMPNET
 
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil BelajarTes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Jenny Givany
 

Similar to Karya ilmiah bu sumi 2 (20)

Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1Karya ilmiah bu sumi 1
Karya ilmiah bu sumi 1
 
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI SimulasiModul pembelajaran model CAI Simulasi
Modul pembelajaran model CAI Simulasi
 
Kepala perpustakaan
Kepala perpustakaanKepala perpustakaan
Kepala perpustakaan
 
PPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptxPPT YULIANA NDRURU.pptx
PPT YULIANA NDRURU.pptx
 
Laporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk totalLaporan pts & ptk total
Laporan pts & ptk total
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasi
 
Modul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasiModul pembelajaran model simulasi
Modul pembelajaran model simulasi
 
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi AlvianTemplate Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
Template Presentasi Powerpoint - Seminar Proposal Skripsi Alvian
 
SyamsuarAbbasPFP2017.pdf
SyamsuarAbbasPFP2017.pdfSyamsuarAbbasPFP2017.pdf
SyamsuarAbbasPFP2017.pdf
 
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson StudyPanduan Pelaksanaan Lesson Study
Panduan Pelaksanaan Lesson Study
 
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
8.3 MODUL AJAR MENGOPERASIKAN APLIKASI PENGOLAH ANGKA-SPREADSHEET.pdf
 
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docxLAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS -1.docx
 
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'SPELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
PELAKSANAAN PROGRAM PELATIHAN HQS SENIOR TECHNICIAN'S
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
 
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core   danis ag...
Perangkat pembelajaran geometri sma dengan mengadaptasi model core danis ag...
 
Depan
DepanDepan
Depan
 
Ptk fitri
Ptk fitriPtk fitri
Ptk fitri
 
Laporan pkm
Laporan pkmLaporan pkm
Laporan pkm
 
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
 
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil BelajarTes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
Tes dan Non Tes Peserta Didik - Evaluasi Proses dan Hasil Belajar
 

Karya ilmiah bu sumi 2

  • 1. KATA PENGANTAR Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, hanya berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tindakan kelas yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan untuk Menciptakan Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009” ini dengan lancar. Laporan penelitian tindakan kelas ini dapat dipakai sebagai bahan bacaan di perpustakaan sekolah dan juga dapat dipakai sebagai bahan kajian atau bahan perbandingan dalam pembuatan laporan penelitian lainnya bagi teman sejawat demi peningkatan mutu pembelajaran. Dalam proses penyelesaian penulisan laporan penelitian ini, kami dapat mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terimakasih kami sampaikan dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu sehingga penelitian ini selesai, antara lain Bapak Kepala Sekolah, rekan-rekan kolaborator penelitian, segenap dewan guru SMP Muhammadiyah Kota Kediri dan semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. Kami menyadari bahwa masih banyak kelemahan atau kekurangan dalam laporan penelitian ini, untuk itu demi kesempurnaannya, sangat kami harapakan adanya saran atau kritik yang bersifat membangun. Kediri, April 2009 PENELITI
  • 2. ABSTRAK Sumiyatun, S.Pd 2009. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan untuk Menciptakan Motivasi dan Prestasi Belajar pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahu Pelajaran 2008/2009” Kata Kunci : Model Kooperatif, Metode Permainan. Guna mengatasi dalam bidang pembelajaran disekolah, dimana salah satunya adalah semakin berkembanganya motivasi belajar siswa, maka perencanaan pengemasan proses pembelajaran hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan segala kreasi dan potensi yang dimilikinya. Hal ini mengandung arti bahwa sedapat mungkin dalam proses pembelajaran, guru menghindari sistem/metode “Teacher Centered”. Karena akan berdampak pada keterkekangan siswa dalam belajar, sehingga akan timbul kejenuhan belajar, yang mana pada akhirnya dapat memberikan dampak negatif berupa penurunan motivasi dan prestasi belajar siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, maka penggunaan model dan metode pembelajaran yang tepat dan efektif sangatlah diperlukan. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, maka permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian tindakan ini adalah : a). Apakah pengunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009 ?, b). Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009 ?. Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009. Sasaran penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Kediri pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap : rencana, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Data yang diperoleh berupa lembar observasi kegiatan belajar mengajar, hasil angket siswa dan hasil penelitian tes formatif pada setiap siklus. Dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa pada akhir tindakan (siklus II), hampir seluruh siswa (93%) menyatakan bahwa mereka merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode permainan dalam proses pembelajaran. Sedangkann dari hasil formatif, dapat diketahui bahwa pada siklus I nilai rata-rata yang dicapai siswa sebesar 73,7 dan pada siklus II meningkat menjadi 81,4. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009.
  • 3. DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul ............................................................................................................... i Halaman Pengesahan ..................................................................................................... ii Kata Pengantar ............................................................................................................... iii Abstrak ........................................................................................................................... iv Daftar Isi ........................................................................................................................ v Daftar Tabel dan Grafik ................................................................................................. vii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 2 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 3 E. Batasan Masalah .............................................................................. 3 KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 5 A. Definisi Pembelajaran ...................................................................... 5 B. Model Pembelajaran ........................................................................ 5 C. Model Pembelajaran Kooperatif ...................................................... 7 D. Metode Permainan ........................................................................... 9 E. Model Permainan TTS ..................................................................... 10 F. Motivasi Belajar ............................................................................... 10 G. Prestasi belajar .................................................................................. 11 H. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar ...................................... 11 I. Karakteristik Mata Pelajaran PKn .................................................... 12 BAB II
  • 4. BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 14 A. Setting, Obyek, dan Subyek Penelitian ........................................... 14 B. Rancangan Penelitian....................................................................... 14 C. Instrumen Penelitian ........................................................................ 15 D. Metode Pengumpulan Data ............................................................. 16 E. Teknik Analisis Data ....................................................................... 16 F. Perencanaan Tindakan ..................................................................... 17 LAPORAN HASIL PENELITIAN ........................................................ 19 A. Analisis Data Penelitian Persiklus ................................................... 19 B. Pembahasan ..................................................................................... 25 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 29 A. Kesimpulan ...................................................................................... 29 B. Saran ................................................................................................ 29 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 31 BAB IV BAB V LAMPIRAN – LAMPIRAN
  • 5. DAFTAR TABEL DAN GRAFIK Halaman Tabel 3.1 : Data Tim Peneliti ....................................................................... 14 Tabel 4.1 : Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus I .............................. 20 Tabel 4.2 : Hasil Angket Siklus I ................................................................. 20 Tabel 4.3 : Hasil Observasi aktifitas kelompok siklus II ............................. 23 Tabel 4.4 : Hasil Angket Siklus II ................................................................ 23 Tabel 4.5 : Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I dan II ............................. 26 Tabel 4.6 : Rekapitulasi Hasil Angket Siklus I dan II.................................. 27 Tabel 4.7 : Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus I dan II ........................ 27
  • 6. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai permasalahan dalam bidang pendidikan kaintannya dengan upaya meningkatkan kualitas pendidikan di indonesia telah banyak dijumpai khususnya oleh guru-guru yang merupakan pelaku-pelaku sentral dalam bidang pendidikan. Oleh karena itu seorang guru hendaknya terus mengupayakan agar permasalahan tersebut sesegera mungkin menemukan solusi atau pemecahan yang tepat, sehingga proses pendidikan dapat berjalan pada koridornya, yang pada akhirnya akan mampu mengangkat kualitas pendidikan pada umumnya. Dalam proses pembelajaran mata pelajaran PKn, fenomena di lapangan menunjukan bahwa sebagian besar siswa masih kurang memiliki motivasi belajar, sehingga hal tersebut berdampak pada rendahnya hasil belajar mereka. Kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan, antara lain adanya ketidaktepatan seorang guru dalam menerapkan model dan metode pembelajaran yang digunakan. Dalam hal ini seorang guuru hendaknya memiliki kejelian dalam proses pembelajaran khususnya kemampuan menyesuaikan model atau metode yang digunakan dengan karakterisik materi pembelajaran dan karekteristik siswa itu sendiri. Pada dasarnya belajar memerlukan situasi yang menggembirakan dan tenang. Ketenangan dalam arti luas meliputi ketenangan lahir maupun batin. Kondisi lingkungan yang mendukung dan terbebas dari rasa takut pada saat mengikuti proses pembelajaran akan dapat mengantar siswa untuk mengekspresikan segala kemampuannya. Untuk mengatasi permasalahan sebagaimana tersebut diatas, seorang guru hendaknya pandai mengemas proses pembelajaran, tidak terkecuali pada pembelajaran mata pelajaran geografi di tingkat SMP menjadi lebih kreatif dan
  • 7. inovatif. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode permainan. Dalam makalahnya, Drs. Barokah Santoso, M.Pd menyatakan bahwa melalui metode pembelajaran kooperatif, siswa dapat belajar dan bekerjasama untuk sampai kepada pengalaman belajar yang optimal. Hal ini berarti seorang siswa akan dapat secara bebeas mengoptimalkan segala kemampuannya melalui proses interaksi dengan siswa lainnya, yang mana jika pembelajaran tersebut dikemas dalam bentuk sebuah permainan (games), maka suasana belajar akan menjadi semakin menarik. Dengan kondisi yang demikian, diharpkan para siswa akan merasa nyaman dan senang belajar, pada akhirnya dapat merangsang motivasi belajarnya serta diharapkan akan berdampak positif bagi peningkatan prestasi belajar. Berdasarkan uraian-uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka kami mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan (games) Untuk Meningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pkn Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009”. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian permasalahan sebagaimana tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian ini dapat kami rumuskan sebagai berikut : 1. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ? 2. Apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?
  • 8. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajarab kooperatif metode permainan dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009. 2. Untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran kooperatif metode permainan dapat meningkatkann prestasi belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009. D. Batasan Masalah Agar permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini tidak biasa, serta adanya keterbatasan waktu, maka perlu adanya pembatasn masalah sebagai berikut : 1. Pokok bahasan yang dipakai adalah pada kompetensi dasar “Mendeskripiskan kondisi fisik wilayah dan penduduk” 2. Sasaran penelitian ini hanya dikenakan pada siswa kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009. 3. Model permainan yang dipakai adalah Model Teka Teki Silang (TTS). E. Manfaat Penelitian Dengan penelitian ini, maka diharapkan akan dapat membawa manfaat khususnya bagi siswa, antara lain : 1. Siswa Sebagai sarana “belajar sambil bermain“ sehinga akan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, yang pada akhirnya mempu menumbuhkan motivasi belajar siswa serta materi-materi pembelajaran akan semakin mudah dikuasai. 2. Guru Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode dan pengelolaan pembelajaran di kelas sehingga dapat membawa dampak positif terhadap perkembangan belajar siswa.
  • 9. 3. Bagi Sekolah/Lembaga Pendidikan Sebagai penentu kebijakan dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
  • 10. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Definisi Pembelajaran Pasal 1 Undang-undang No. 20 Tahun 2000 tentang pendidikan nasional menyebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Sedangkan menurut Sutomo (1993:120) mengemukakan bahwa pembelajaran adalah proses pengelolaan lingkungan seseorang yang sengaja dilakukan sehingga memungkinkan dia belajar untuk melakukan atau mempertunjukan tingkah laku tertentu pula. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisik, tetrapi perubahan dalam kebiasaan, kecakapan, bertambah daya pikir, sikap dan lainlain. (Sutomo. 1993:120). Jadi pembelajaran adalah proses yang disengaja yang melibatkan peserta didik atau siswa denga pendidik pada suatu lingkungan belajar sehingga menyebabkan siswa belajar untuk melakukan kegiatan pada situasi tertentu. B. Model Pembelajaran Istilah model pembelajaran dibedakan dari istilah strategi, metode atau prinsip pembelajaran. Istilah model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh strategi atau mtode tertentu, yaitu rasional teoritik yang ligi yang disusun oleh penciptanya, tujuan pembelajaran yang akan dicapai, tingkah laku pengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat memberikan hasil dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat tercapai. Istilah model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh. Contohnya pada model pembelajaran berdasarkan masalah, kelompok-kelompok kecil berkerjasama memecahkan suatu masalah yang telah disepakati oleh siswa dan guru. Ketika guru dan siswa menerapkan model tersebut, seringkali siswa menggunakan bermacam-macam keterampilan, prosedur pemecahan masalah dan berpikir kritis.
  • 11. Model pembelajaran diklasifikasikan menurut : 1. Tujuan pembelajaran. 2. Pola urutannya. 3. Sifat lingkungan belajar. Pengklasifikasian berdasarkan tujuan terdapat pada model pengajaran langsung. Sedangkan yang dimaksud dengan pola urutan (sintaks) dari suatu model pembelajaran adalah pola yang menggambarkan urutan alur tahap-tahap keseluruhan yang pada umumnya disertai dengan serangkaian kegiatan-kegiatan pembelajaran. Sintaks (pola urutan) dari suatu model pembelajran tertentu menunjukan dengan jelas kegiatan-kegiatan apa yang harus dilakukan guru dan siswa. Sintaks memiliki komponen0komponen yang sama. Contohnya, setiap model pembelajaran diawali dengan upaya menarik perhatian siswa dan memotivasi siswa agar terlibat dalam proses pembelajaran. Setiap model pembelajaran diakhiri dengan tahap menutup pelajaran yang didalamnya meliputi kegiatan menerangkan pokok-pokok materi pembelajaran. Tiap-tiap model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolahan dan lingkungan belajar yang sedikit berbeda. Misalnya, pada model pembelajaran kooperatif memerlukan lingkungan belajar yang fleksibel, seperti tersedia meja dan kursi yang mudah dipindahkan. Pada model pembelajaran diskudi, para siswa duduk di bangku yang disusun secara melingkar atau seperti tapal kuda, sedangkan pada model pembelajaran langsung, siswa duduk berhadap-hadapan dengan gurunya. C. Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah proses pembelajaran yang melibatkan siswa untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk mencapai pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok. )Johnson, 1991). Sependapat dengan pernyataan tersebut, Setyaningsih (2001:8) mengemukakan bahwa metode pembelajaran kooperatif memusatkan aktivitas di kelas pada siswa dengan cara pengelompokan siswa bekerjasama dalam proses pembelajaran.
  • 12. Dari dua pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif memiliki tiga karakteristik, yaitu adanya kelompok, aktifitas belajar dan berkerjasam, dan pengalaman belajar. Dalam pembelajaran kooperatif siswa tidak hanya sebagai objek belajar tetapi menjadi subjek belajar karena merekan dpat berkreasi secara maksimal dalam proses pembelajaran. Dalam pembelajaran ini pula siswa dapat saling menerapkan normanorma yang menunjang pencapaian hasil belajar yang tinggi. (Nur, 1996:4). Pembelajaran kooperatif mempunyai unsur sebagaimana yang disampaikan Johnson, Johnson dan Smitt dalam Felder (1994:2) sebagai berikut : 1. Ketergantungan Positif Anggota kelompok harus saling tergantung untuk mencapai tujuan. Jika ada anggota yang gagal mengerjakan tugasnya maka setiap anggota harus menerima konsekuensinya. 2. Kemampuan Individual Seluruh siswa dalam satu kelompok memiliki tanggung jawab melakukan pekerjaannya dan menguasai seluruh bahan untuk dipelajari. 3. Promosi Tatap Muka Interaktif Meskipun beberapa kelompok kerja dibagi-bagikan dna dilakukan tiap individu, beberapa diantaranya harus dilakukan secara interaktif, anggota kelompok saling memberikan timbal balik. 4. Manfaat dari Penggabungan Keahlian yang Tepat Siswa didorong dan dibantu untuk mengembangkan dna mempraktekkan pembangunan kepercayaan, kepemimpinan, pembuatan keputusan, komunikasi dan konflik manajemen keahlian. 5. Kelompok Proses Anggota kelompok mengatur kelompok, secara periodik, menilai apa yang mereka lakukan dengan baik sebagai sebuah kelompok dan mengidentifikasi perubahan uang akan mereka lakukan agar fungsi mereka lebih efektif di waktu selanjutnya. Berdasarkan unsur-unsur dalam pembelajaran kooperatif, Johnson, Johnson dalam Wahyunu (2001:10) menyebutkan peranan guru dalam pembelajaran kooperatif sebagai berikut :
  • 13. 1. Menentukan objek pembelajaran. 2. Membuat keputusan menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar sebelum pembelajaran dimulai. 3. Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa. 4. Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas. 5. Mengevalusi prestasi siwa dan membantu dengan cara mendiskusikan cara kerjasama. Pembelajaran kooperatif akan terlaksana dengan baik jika siswa memiliki keterampilan-keterampilan kooperatif. Keterampilan-keterampilan kooperatif yang perlu dimiliki siswa seperti diungkapkan Nur (1996:25) adalah keterampilan yang menggunakan kesepakatan, menghargai kontribusi, mengambil giliran dan berbagi tugas, berada dalam kelompok dan tugas, mendorong partisipasi, menyelesaikan tugas tepat waktunya, mengatasi gangguan, dan menghormati perbedaan individu. Pembelajaran kooperatif mempunyai tiga tujuan penting, yaitu : 1. Hasil Belajar Akademik 2. Penerimaan terhadap keragaman 3. Pengembangan keterampilan sosial D. Pembelajaran Kooperatif Metode Permainan Model permainan dalam sebuah proses pembelajaran PKn adalah suatu strategipembelajaran yang dapat menciptakan suasana belajar penuh makna yang dapat di nikamti oleh seluruh siswa serta dapat memotivasi siswa untuk belajar PKn. Kegiatan dapat di kemas sebagai kegiatan pemahaman konsep atau prinsip baru, atau sebagai pemantapan konsep atau prinsip baru, atau sebagai pemantapan konsep atau prinsip ysng telah dimiliki siswa. Permainan akan berjalan sesuai harapan jika di kelola dengan benar dan waktu yang tepat .permainan yang di ciptakan seharusnya: 1. Dapat memberikan kesempatan kr=epada siswa untuk bersosialisasi dengan siswayang lain. 2. Dapat menciptakan susana belajar yang menyenangkan. 3. Dapat menciptakan susana saling berkompetisi.
  • 14. 4. Dapat memahami konsep-konsep atau materi-materi yang telah dipelajari 5. Mudah pelaksanaanya sesuai dengan (sesuai dengan taraf bepikir siswa) 6. Alokasi yang di butuhkan sesuai dengan alokasi tatap muka. E. Model Permainan Teka-teki Silang(TTS) Yaitu model permainan yang terdiri dari dari beberapa kolom dan baris,yang mana pada setiap kolom dan baris terdiri atas beberapa kotak. Dan setisp kotak mewakili satu huruf. Adapun aturan pemainanya sebagai berikut : a. Pertanyaan terbagi atas dua kategori.yakni pertnyaan untuk arah mendatar dan arah menurun b. Setiap jawaban di anggap benar jika sesuai dengan banyaknya huruf jawaban sesuai dengan banyaknya kotak pada setiap kolom dan baris. c. Nilai yang di peroleh akan mencapai maksmal apabila semua jawaban benar dan saling berhubungan antara arah mendatar.menurun dan menyilag (diagonal). F. Motivasi Belajar Memotivasi dapat di definisikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabakan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivai pada siswa dapat terdeteksiatau terindikasi oleh kuatnya tingkah laku siswa untuk mencapai tujuan dalam belajarnya. Apabila siswa mempunyai motivasi tinggi maka ia akan : a) memperlihatkan minat dan mampunyai perhatian, b)bekerja keras dan memberikan waktu kepada usaha tersebut,serta c) terus bekerja sampai tugas terselesaikan (Depdiknas,MateriPTBK,2005 :8) Hal tersebut sesua dengan apa yang diungkapkan oekh Nur (2001:3) bahwa siswa yang termotivasi dalam belajar sesuatu akan menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa itu akan menyerap dan mengendapkan materi itu dengan lebih baik. G. Prestasi Belajar Belajar dapat membawa suatu perubahan pada individu yang belajar, perubahan ini merupakan pengalaman tingkah laku dari yang kurang baik menjadi
  • 15. lebih baik. Pengalaman dalam belajar merupakan pengalaman yang dituju pada hasil yang akan di capai siswa dalam proses belajar di sekolah. Menurut Poerwodarminto (1991:768), prestasi belajar adalah hasil yang di capai (dilakukan, dikerjakan), dalam hal ini prestasi belajar merupakan hasil pekerjaan, hasil penciptaan oleh seseorang yang diperoleh dengan ketelitian kerja serta perjuangan yang membutuhkan pikiran. Berdasarkan uraian di atas dapat di katakan bahwa prestasi belajar yang dicapai oleh siswa diperoleh dengan melibatkan seluruh potensi yang dimilikainya setelah siswa itu melakukan kegiatan belajar.pencapaian hasil belajar tersebut dapat diketahui dengan mengadakn penilaian tes hasil belajar. Penilaian diadakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telh berhasil mengikuti pelajaran yang di berikan oleh guru. Di samping itu guru dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah. H. Faktor-Faktor Yang Mempengarui Belajar Dibedakan menjadi dua jenis yaitu: a. Faktor yang ada pada diri siswa itu sendiri yang kita sebut faktor individu. Yang termasuk ke dalam faktor individu antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi,dan faktor pribadi. b. Faktor yang ada pada luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial. Yang termasuk ke dalam faktor sosial antara lain faktor keluarga,keadaan rumah tangga, guru, dan cara dalam mengajarnya, lingkungan dan kesempatan yang ada atau tersedia dan motivasi sosial. Berdasarkan faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar di atas, menunjukan bahwa belajar itu merupakan proses yang cukup kompleks. Bagi siswa yang berada dalam faktor yang mendukung kegiatan belajar akan dapat dilalui dengan lancar dan pada giliranya akan memperoleh hasil belajar yang baik, begitu juga sebaliknya. I. Karakteristik Mata Pelajaran PKn Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu, baik dari aspek kompetensi yang ingin dicapai maupun dari aspek materi yang dipelajari dalam rangka menunjang tercapainya kompetensi. Ditinjau dari aspek kompetensi yang ingin dicapai, mata pelajaran PKn memiliki beberapa karakteristik antara lain (1)
  • 16. PKn merupakan perpaduan dari beberapa disiplin ilmu sosial yakni sosiologi, geografi, ekonomi, dan sejarah, (2) materi PKn terdiri atas sejumlah konsep, prinsip dan tema yang berkenan dengan hakekat kehidupan manusia sebagai makhluk sosial (homo socious), (3) kajian PKn dikembangkan melalui tiga pendekatan utama, yaitu functional-approach, interdicipliner-approach, dan multidicipliner-approach. Pendekatan fungsional digunakan apabila materi kajian lebih dominan sebagai kajian dari salah satu displin ilmu sosial, dalam hal ini disiplin-disiplin ilmu sosial yang lain berperan sebagai penunjang dalam kajian materi tersebut. Pendekatan interdisipliner digunakan apabila materi kajian betul-betul menampilkan karakter yang dalam pengkajiannya memerlukan keterpaduan dari sejumlah disiplin ilmu sosial. Pendekatan multi disipliner digunakan apabila materi kajian memerlukan pendiskripsian yang melibatkan keterpaduan antar/lintas kelompok ilmu, yaitu ilmu alamiah (natural science) dan humanoria. Materi PKn senantiasa berkenaan dengan fenomena dinamika sosial, budaya dan ekonomi yang menjadi bagian integral dalam kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat, baik dalam skala kelompok masyarakat, lokal, nasional, regional, maupun global.
  • 17. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting, Obyek, dan Subyek Penilitian Penelitian ini dilakukan di SMP Muhammadiyah Kota Kediri dengan obyek penilitian siswa kelas VIII B pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009. Subyek dalam penilitian ini adalah guru mata pelajaran PKn SMP Muhammadiyah Kota Kediri. Adapun subyek penilitian selengkapnya tercantum dalam tabel berikut : NO. 1. NAMA Sumiyatun, S.Pd JABATAN TUGAS Guru Pkn SMP Peneliti Muhammadiyah Kediri Guru Pkn SMP 2. Kolaborator Muhammadiyah Kediri Guru Pkn SMP 3. Kolaborator Muhammadiyah Kediri B. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas, sehingga termasuk jenis penelitian tindakan (action research) atau disebut juga Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kolaboratif, dimana seorang guru sebagai peneliti, dibantu oleh beberapa rekan guru yang lain sebagai kolaborator. Dalam penelitian ini kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sbagai pengajar tetap dan dilakukan seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini diharapkan dapat diperoleh data yang valid. Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemiis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997:6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan
  • 18. reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya addalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. C. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian terdiri dari : 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran dan disusun untuk tiap siklus. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. 2. Model Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Model Permainan Teka-teki Silang (TTS) ini dugunakan untuk membantu proses pengumpulan data penelitian. 3. Lembar Observasi Lembar observasi digunakan kolaborator untuk memeperoleh data mengenai kondisi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 4. Angket Siswa Angket siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai pendapat atau tanggapan siswa yang berkaitan dengan proses pembelajaran melalui pembelajaran model permainan 5. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep pada pembelajaran geografi sesuai dengan kompetensi dasar yang diajarkan. Tes formatif ini diberikan pada setiap akhir siklus . D. Metode Pengumpulan Data Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan model pembelajaran kooperatif metode permainan, observasi aktivitas siswa dan guru, angket siswa serta hasil penilaian tes formatif pada setiap siklus.
  • 19. E. Teknik Analisis Data Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui kondisi belajar/akfifitas siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran yang mana datanya dapat diperoleh dari hasil observasi, dan juga untuk memperoleh respon siswa berupa pendapat atau tanggapan terhadap kegiatan pembelajaran kooperatif model permainan TTS yang mana datanya dapat diperoleh dari angket siswa. Untuk menganalisis tingkat keberhasilan siswa setelah proses belajar setiap siklus dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa tes tertulis atau tes formatif pada setiap akhir siklus. Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana dengan menggunakan rumus : _ Dengan : X, = Nilai rata-rata ∑ X = Jumlah semua nilai siswa ∑ w = Jumlah Siswa F. Perencanaan Tindakan 1. Tahap Pendahuluan i) Menyusun Rencana Pembelajaran ii) Menyiapkan Lembar Kerja Siswa yang berisi pertanyaan-pertanyaan beserta model peramainan TTS iii) Menyiapkan instrumen monitoring, yaitu instrumen pengamatan terhadap aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran iv) Menyiapkan lembar kerja angket siswa v) Menyiapkan kelompok yang dibentuk dari gabungan siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah vi) Menyiapkan lembar tes formatif
  • 20. vii) Melakukan sosialisasi kepada siswa tentang penerapan pembelajaran kooperatif teknik permainan Model TTS viii) Menyiapkan tujuan dan memotivasi siswa 2. Tahap Pelaksanaan i) Menyajikan informasi melalui kegiatan pembelajaran melalui model kooperatif teknik permainan Model TTS ii) Membimbing kelompok-kelompok bekerja dan belajar iii) Selama berlangsungnya proses belajar model Outdoor PKn aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok diamati oleh kolaborator iv) Memberi angket siswa pada siklus I v) Pemberian tes Formatif I vi) Melakukan refleksi hasil pembelajaran siklus I vii) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi siklus I viii) Melakukan kegiatan pembelajaran pada siklus II ix) Melakukan observasi terhadap aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok oleh kolaborator pada siklus II x) Pemberian angket siswa pada siklus II xi) Pemberian tes formatif II xii) Melakukan refleksi hasil pembelajaran siklus II xiii) Melakukan refleksi akhir tindakan
  • 21. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya dari kelas yang menjadi objek penelitian. Hasil penelitian yang disajikan meliputi hasil observasi konfisi belajar siswa yang tercemin pada aktifitas setiap anggota dalam setiap kelompok pada saat mengikuti proses pembelajaran kooperatif model permainan TTS, hasil angket siswa, dan hasil penilaian tes formatif pada setiap siklus. A. Analisis Data Penelitian Persiklus 1. Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan Model permainan TTS yang tertuang dalam lembar kerja siswa, Lembar Observasi, hasil angket siswa dan lembar tes formatif. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada pekan kedua dan ketiga bulan Maret 2009 di kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Kediri semester genap tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran bersama-sama dengan beberapa guru sebagai kolaborator. Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil angket siswa yang diberikan pada akhir siklus I disajikan dalam masing-masing tabel sebagai berikut :
  • 22. Tabel 4.1 : Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus I No. Kondisi belajar setiap kelompok selama Deskripsi Nilai Pembelajaran kooperatif model permainan TTS 1. Antusias setiap angota kelompok Baik 2. Interaksi antar anggota kelompok Cukup 3. Kemampuan bekerjasama Cukup 4. Adanya suasana saling berkompetisi Cukup Tabel 4.2 : Hasil angket siswa siklus I No. 1. Pertanyaan Apakah pembelajaran Jawaban Persentase Ya 76 % Tidak 24 % Ya 79 % Tidak 21 % kooperatif model permainan TTS menyenangkan ? 2. Apakah anda merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS ? Dari kedua tabel diatas memperlihatkan bahwa walaupun baru pada siklus pertama, antusias siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS sudah cukup baik, hal ini disebabkan model yang digunakan sudah sangat dikenal, sedangkan aktifitas siswa meliputi interaksi, kerjasama dan adanya suasana kompetisi juga sudah tampak (cukup).
  • 23. Sedangkan dari hasil angket dapat diketahui bahwa siswa merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn juga sudah cukup baik. Kesimpulan bisa diambil adakah walaupun penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS baru dikenal siswa, namun efektifitasnya sudah terlihat cukup baik, meskipun belum optimal. Sedangkan dari hasil pemberian tes formatif pada akhir siklus I diperoleh data menunjukkan bahwa rata-rata nilai yang dicapai siswa sebesar 73,7. c. Refleksi Dari hasil analisis data hasil observasi selama proses pembelajaran siklus I sebagaimana pada table 4.1 dan 4.2 serta pencapaian nilai rata-rata siswa hasil tes formatif I sebagaimana tersebut diatas, dapat diketahui bahwa secara umum hasil yang dicapai pada pembelajaran siklus I sudah cukup baik. Akan tetapi jika dilihat dari tingkat pencapaiannya, maka hal tersebut belum optimal. Berdasarkan hasil observasi selama proses pembelajaran siklus I, ditemukan beberapa factor yang mempengaruhinya, antara lain : Sebagian siswa masih mengandalkan temannya yang berkemampuan lebih sehingga aspek kerjasama dalam kelompok kurang maksimal. Masih kurangnya buku penunjang. Sebagian besar siswa masih enggan melakukan konsultasi pada guru. 2. Siklus II a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), Model permainan TTS yang tertuang dalam Lembar Kerja Siswa, Lembar Observasi, angket siswa dan lembar tes formatif. b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilaksanakan pada pekan keempat bulan Maret dan pekan pertama bulan April 2009 di kelas VIII B SMP Muhammadiyah Kota Kediri semester genap tahun pelajaran
  • 24. 2008/2009 dengan jumlah siswa 44 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pembelajaran bersama-sama dengan beberapa guru sebagai kolaborator. Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II tidak berbeda jauh dengan pembelajaran siklus I, tetapi ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Berdasarkan temuan pada siklus I, maka peneliti melakukan perbaikan-perbaikan, misalnya memberikan motivasi kepada siswa yang masih pasif agar mau berusaha dan bekerjasama demi keberhasilan kelompok,, memberikan tambahan buku penunjang, memberikan motivasi agar siswa mau berkonsultasi pada gurunya, serta ditambah penggunaan strategi yang lain sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada siklus II. Adapun hasil pengamatan kolaborator terhadap kondisi belajar siswa selama berlangsungnya proses pembelajaran dan hasil angket siswa yang diberikan pada akhir siklus II disajikan dalam masing-masing tabel sebagai berikut : Tabel 4.3 : Hasil pengamatan kolaborator terhadap aktifitas kelompok selama berlangsungnya proses pembelajaran siklus II No. Kondisi belajar setiap kelompok selama Deskripsi Nilai Pembelajaran kooperatif model permainan TTS 1. Antusias setiap anggota dalam kelompok Sangat Baik 2. Interaksi antar anggota kelompok Baik 3. Kemampuan bekerjasama Baik 4. Adanya suasana saling berkompetisi Baik
  • 25. Tabel 4.4 : Hasil angket siswa siklus II No. 1. Pertanyaan Apakah Jawaban Persentase Ya 96 % Tidak 4% Ya 93 % Tidak 7% pembelajaran kooperatif model permainan TTS menyenangkan ? 2. Apakah anda merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS ? Dari kedua tabel diatas memperlihatkan bahwa pada siklus kedua, antusias siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS makin besar atau sangat baik, sedangkan aktifitas siswa yang meliputi interaksi, kerjasama, dan adanya suasana berkompetisi juga sudah semakin baik. Sedangkan dari hasil angket juga menunjukkan perkembangan, yakni memperlihatkan bahwa hampir semua siswa (96%) menyatakan menyenangi pembelajaran kooperatif model permainan TTS dan sebanyak 93% merasa lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Sedangkan dari hasil pemberian tes formatif II dieroleh data yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan dari 73,7 (pada siklus I) menjadi 81,4 pada siklus II. Jadi dapat dikatakan bahwa efektifitas penggunaan model permainan TTS pada siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan jika dibandingkan pada siklus I. hal ini disebabkan adanya penggunaan strategi baru sehingga kekurangan pada siklus I tidak terulang pada siklus II. Jadi pada siklus II ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memacu motivasi belajar pembelajaran. serta mampu meningkatkan penguasaan materi
  • 26. c. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses pembelajaran kooperatif model permainan TTS. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut : Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentasi pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran kooperatif mode permainan TTS, secara bertahap siswa mampu meningkatkan aspekaspek aktifitas dalam kelompok, sehingga hampir semua siswa merasakan suasana belajar yang menyenangkan, serta berdampak positif terhadap peningkatan motivasi dan hasil belajar. Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan, sehingga pencapaian pada siklus berikutnya mengalami peningkatan. Pencapaian penggunaan hasil pada metode siklus II menunjukan bahwa kooperatif model pembelajaran permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memacu motivasi serta prestasi belajar pada mata pelajaran geografi. d. Revisi Pelaksanaan Pada siklus II guru telah melaksanakan pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif model permainan TTS dengan baik, dan dilihat dari aspek aktifitas setiap kelompok, hasil angket siswa dan pencapaian nilai ratarata siswa hasil tes formatif, telah menunjukkan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik. Dengan demikian tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proes pembelajaran melalui
  • 27. metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada waktu-waktu berikutnya dapat ditingkatkan mutu pembelajarannya sehingga siswa memperoleh pembelajaran bermakna secara komprehensif. B. Pembahasan 1. Kondisi Belajar Siswa Kondisi belajar siswa yang dimaksudkan adalah kondisi atau keadaan selama berlangsungnya proses pembelajaran kooperatif model permianan TTS yang meliputi aspek-aspek aktifitas setiap siswa dalam setiap kelompok. Hasil observasi selama kegiatan dalam proses pembelajaran kooperatif model permainan TTS selama dua siklus disajikan dalam tabel berikut : Tabel 4.7 No. : Rekapitulasi data hasil observasi Siklus I dan II . Kondisi belajar setiap kelompok selama pembelajaran kooperatif model permainan Deskripsi Nilai Siklus I Siklus II Baik Sangat Baik Interaksi antar anggota kelompok Cukup Baik Kemampuan bekerjasama Cukup Baik Adanya suasana saling berkompetisi Cukup Baik (games) 1. 2. 3. 4. Antusias setiap anggota dalam kelompok Table diatas memperlihatkan bahwa pada siklus I, walaupun penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS baru dikenal siswa, efektifitasnya terhadap kondisi belajar siswa sudah terlihat cukup baik, meskipun masih belum optimal. Setelah dilakukannya perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan pada siklus I, maka pada siklus II dapat diperoleh peningkatan yang signifikan. Jadi dapat dikatakan bahawa efektifitas penggunaan model permainan TTS terhadap kondisi belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan pada siklus I. Hal ini disebabkan karena adanya penggunaan strategi baru sehingga kekurangan pada siklus I tidak terualng pada siklus II. Jadi pada siklus
  • 28. II ini dapat diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan kondisi belajar yang aktif dan bermakna. 2. Suasana dan Motivasi Belajar Siswa Dari hasil angket siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus, diperoleh data yang berupa pendapat atau tanggapan siswa terhadap penerapan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS dalam proses pembelajaran PKn seperti pada tabel berikut : Tabel 4.6 No. 1. : Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I dan II . Pertanyaan Siklus I Siklus II Apakah pembelajaran Ya 76 % Ya 96 % Tidak 24 % Tidak 4% Ya 79 % Ya 93 % Tidak 21 % Tidak 7% kooperatif permainan TTS menyenangkan ? 2. Apakah Anda merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS ? Dari tabel 4.5 dan 4.6 diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model permainan TTS, walaupun baru pada siklus I, hasilnya sudah menunjukkan bahwa siswa cukup menyenangi pembelajaran model permainan TTS dan merasa lebih termotivasi untuk belajar PKn lagi. Pada siklus II, dengan menggunakan strategi lain dan tidak mengulangi kekurangan pada siklus I, dapat diperoleh dari hasil yang memperlihatkan bahwa hampir semua siswa menyatakan menyenangi pembelajaran kooperatif model permainan TTS dan merasa sangat termotivasi untuk belajar PKn. Hasil angket pada siklus I dan II sebagaimana tersebut diatas sejalan dengan hasil pencapaian prestasi belajar siswa, yakni ditunjukkan oleh adanya peningkatan rata-rata hasil pemberian tes formatif I dan II sebagaimanapada tabel berikut :
  • 29. Tabel 4.6 : Rekapitulasi data hasil angket siswa pada siklus I, II, dan III . Siklus I Nilai rata-rata Siswa Siklus II 73,7 81,4 Jadi dapat dikatakan bahwa penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS sangat efektif dalam menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, memacu motivasi belajar serta mampu membawa peningkatan terhadap prestasi belajar pada mata pelajaran PKn. 3. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan analisis data, diperoleh pencapaian aspek-aspek aktifitas siswa dalam setiap kelompok pembelajaran kooperatif model permainan TTS dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positi terhadap suasana dan tingkat motivasi belajar siswa, yaitu dapat ditunjukan dengan adanya persentase pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 4. Aktifitas Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan analisis data dari hasil observasi oleh kolaborator, diperoleh bahwa aspek-aspek aktifitas siswa ddalam setiap kelompok pada proses pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada pembelajaran PKn sudah baik, mulai dari antusias, interaksi dan kerjasama serta adanya suasana saling berkompetisi. Jadi dapat dikatakan bahwa sikap atau respon siswa dalam proses pembelajaran kooperatif model permainan TTS dapat dikategorikan aktif. Sedangakan untuk aktifitas guru, selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran melalui model permainan TTS dengan baik. Hal ini terlihat dari aktifitas guru yang muncul diantaranya aktifitas menjelaskan, membimbing dan mengamati siswa dalam kegiatan setiap kelompok dalam proses pemecahan masalah yang tersedia pada lembar kerja siswa yang memuat model permainan TTS.
  • 30. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama dua siklus, dan berdasarkan analisis dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009, hal ini dapat ditunjukkan dengan data hasil angket siswa pada akhir siklus II, yaitu sebesar 93% atau sebagian besar siswa menyatakan merasa sangat termotivasi untuk belajar PKn setelah digunakannya model pembelajaran metode permainan TTS. 2. Penggunaan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS pada pembelajaran PKn dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Kota Kediri tahun pelajaran 2008/2009, hal ini dapat ditunjukkan dengan data pencapaian nilai rata-rata siswa hasil tes formatif, yakni pada siklus I sebesar 73,7 dan pada siklus II meningkat menjadi 81,4. B. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya, maka agar proses pembelajaran PKn lebih efektif dan lebih memberikan makna bagi siswa, maka disampaiakan saran sebagai berikut : 1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif model permainan TTS hendaknya dipersiapkan secara matang, serta sesuai dengan topik atau kompetensi dasar sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menumbuhkan motivasi belajar siswa serta proses pembelajaran lebih bermakna bagi siswa, guru hendaknya lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan berbagai metode dan model pembelajaran.
  • 31. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1994. Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar, Jakarta. Balai Pustaka. Nur, Muhammad. 1996. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya. Universitas Negeri Surabaya. Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka Rustiyah, N.K. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindon Arikunto, Suharsini. 1998. Prosedur Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Remaja Cipta Sukadinata, Nana Syaodih. 2004. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Lee, W.R. 1985. Language Teaching Games and Contests. London: Oxford University Press. Sudjana. Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
  • 33. DAFTAR NAMA SISWA KELAS VIII C SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TP. 2008/2009 (SASARAN PENELITIAN) No. No. Induk 1 6605 2 NAMA No. No. Induk NAMA Agung Leo Setiawan 23 6534 Lidya Surya Christina 6606 Ahmad Dastian 24 6535 Linda Vista Zonba Ulthary 3 6520 Amprih Sudarmi 25 6719 Lusi Deviana 4 6652 Aris Wibowo 26 6671 Maya Febrijayanti 5 6784 Bejo Bisono 27 6630 Miftakhul Jannah 6 6653 Dedy Kristanto 28 6781 Nofika Wakyu Lestari 7 6654 Dhani Ridho Cahyono 29 6673 Novi Zulfiana 8 6656 Diah Retno Wuolansari 30 6724 Pamungkas Fitriananta 9 6702 Diante Putri Rahmadita 31 6760 Puji Purwati 10 6704 Dita Dwi Agustina 32 6544 Purvita Muslimin 11 6617 Dwi Adilaga 33 6637 Ratna Sari 12 6569 Eka Arum Sari 34 6545 Ria Vivit Ragil Rahayu 13 6705 Eko Budi Prasetyo 35 6546 Ridho Kuswoyo 14 6710 Esti Dyah Ningrum 36 6726 Rio Eko Nur Cahyono 15 6713 Hardiono 37 6680 Rita Kumalasari 16 6747 Ida Reni Puji Rahayu 38 6682 Siska Hermaniati 17 6748 Indra Prakoso Setiaji 39 6596 Sugiarti 18 6620 Iwan Harianto 40 6771 Titik Puji Astitik 19 6621 Iwan Sugito 41 6776 Umar Agus Purwanto 20 6668 KristinAmbarwati 42 6644 Winda Rusiana 21 6626 Kukuh Sugiarto 43 6690 Yonix Trianggolo 22 6624 Kurnia Ahmad R 44 6558 Yulianto
  • 34. Nilai Tes Formatif Siklus I Nomor Absen Nilai Keterangan T Nomor TT Absen Nilai Keterangan T 1. 77 V 23. 74 V 2. 74 V 24. 80 V 3. 62 25. 77 V 4. 75 V 26. 76 V 5. 77 V 27. 62 6. 86 V 28. 74 V 7. 73 V 29. 72 V 8. 60 30. 86 V 9. 85 V 31. 61 10. 74 V 32. 82 11. 73 V 33. 63 12. 75 V 34. 75 V 13. 79 V 35. 75 V 14. 89 V 36. 63 15. 80 V 37. 79 16. 69 V 38. 60 17. 78 V 39. 77 V 18. 61 40. 75 V 19. 75 V 41. 64 20. 78 V 42. 78 V 21. 75 V 43. 74 V 22. 73 V 44. 74 TT V V V V V V V V V V V V Rata-rata nilai : 73,7 Keterangan :T TT : Tuntas : Tidak Tuntas
  • 35. Nilai Tes Formatif Siklus II Nomor Absen Nilai Keterangan T Nomor TT Absen Nilai Keterangan T 1. 83 V 23. 80 V 2. 81 V 24. 87 V 3. 72 V 25. 82 V 4. 82 V 26. 83 V 5. 87 V 27. 63 6. 92 V 28. 79 V 7. 78 V 29. 79 V 8. 64 30. 90 V 9. 88 V 31. 70 V 10. 82 V 32. 92 V 11. 85 V 33. 79 V 12. 80 V 34. 80 V 13. 85 V 35. 84 V 14. 94 V 36. 74 V 15. 90 V 37. 87 V 16. 76 V 38. 70 V 17. 85 V 39. 86 V 18. 64 40. 81 V 19. 85 V 41. 75 V 20. 87 V 42. 85 V 21. 77 V 43. 78 V 22. 78 V 44. 76 TT V V V V Rata-rata nilai : 81,4 Keterangan :T TT : Tuntas : Tidak Tuntas
  • 36. DAFTAR PENGAMATAN AFEKTIF LEMBAR OBSERVASI TIAP SIKLUS PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL : “PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE PERMAINAN UNTUK MENCIPTAKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009” SIKLUS : .............................. Tanggal Pelaksanaan : .............................. N Kondisi Belajar Setiap Kelompok o. Selama Pembelajaran Kooperatif Model Permainan TTS 1. B C Kemampuan bekerjasama 4. SB Interaksi antar anggota kelompok 3. tase Antusias setiap anggota kelompok 2. Kualifikasi Persen Adanya suasana saling berkompetisi Keterangan : 90 – 100% : Sangat Baik (SB) 71 – 89% : Baik (B) 60 – 70% : Cukup (C) 0 – 59% : Kurang (K) Kediri, ……………… Pengamat I Pengamat II ……………….. ………………. NIP. ………….. NIP. …………. K
  • 37. DAFTAR PERTANYAAN ANGKET SISWA PENELITI TINDAKAN KELAS DENGAN JUDUL : “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE PERMAINAN UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PKn SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2008/2009” JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT SESUAI DENGAN YANG ANDA ALAMI SELAMA MENGIKUTI PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF METODE PERMAINAN ! 1. Menurut pendapat Anda, bagaimana suasana belajar yang Anda rasakan selama mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode permainan ? a. Menyenangkan b. Tidak menyenangkan 2. Setelah Anda mengikuti pembelajaran mata pelajaran PKn melalui penggunaan metode permainan, Apakah motivasi anda untuk belajar mata pelajaran PKn menjadi bertambah (meningkat) ? a. Ya b. Tidak berpengaruh