Dokumen tersebut membahas tentang pembentukan kecerdasan emosional pada anak, yang meliputi pengertian konsep, nilai, moral, dan norma. Dokumen juga menjelaskan model dan metode pendidikan karakter menurut para ahli.
Dokumen tersebut membahas pentingnya shalat bagi umat Islam sebagai ibadah utama untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan surga di akhirat. Ditekankan bahwa shalat harus dilakukan dengan khusyuk' yaitu dengan memperhatikan makna dan tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan sekadar rutinitas formal.
Dokumen ini membahas tentang pewahyuan Kristiani dalam sejarah keselamatan, dimulai dari janji Allah kepada Abraham hingga pemenuhan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Pewahyuan Allah terjadi secara progresif melalui Perjanjian Lama dan berpuncak pada inkarnasi Yesus sebagai pewahyuan penuh.
RESONANSI
Resonansi adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik tertentu dimana ikatannya tidak dapat ditentukan dengan satu struktur Lewis
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pentingnya shalat dan khusyuk dalam shalat. Ditegaskan bahwa shalat adalah salah satu ibadah utama yang dapat menjaga umat Islam dari perbuatan keji dan mungkar. Namun demikian, fakta menunjukkan bahwa banyak umat Islam yang melakukan shalat tanpa khusyuk sehingga tidak mencegah tindakan-tindakan tercela. Oleh karena itu, perlu dip
Dokumen tersebut membahas pentingnya shalat bagi umat Islam sebagai ibadah utama untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan surga di akhirat. Ditekankan bahwa shalat harus dilakukan dengan khusyuk' yaitu dengan memperhatikan makna dan tujuannya untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan sekadar rutinitas formal.
Dokumen ini membahas tentang pewahyuan Kristiani dalam sejarah keselamatan, dimulai dari janji Allah kepada Abraham hingga pemenuhan melalui kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Pewahyuan Allah terjadi secara progresif melalui Perjanjian Lama dan berpuncak pada inkarnasi Yesus sebagai pewahyuan penuh.
RESONANSI
Resonansi adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik tertentu dimana ikatannya tidak dapat ditentukan dengan satu struktur Lewis
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang pentingnya shalat dan khusyuk dalam shalat. Ditegaskan bahwa shalat adalah salah satu ibadah utama yang dapat menjaga umat Islam dari perbuatan keji dan mungkar. Namun demikian, fakta menunjukkan bahwa banyak umat Islam yang melakukan shalat tanpa khusyuk sehingga tidak mencegah tindakan-tindakan tercela. Oleh karena itu, perlu dip
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahRahmat Hidayat
Dokumen tersebut membahas perkembangan anak usia dini meliputi 4 aspek yaitu fisik, motorik, emosi, dan sosial. Pada setiap aspek dijelaskan tahapan-tahapan perkembangannya sesuai dengan usia anak. Perkembangan anak usia dini sangat pesat dan merupakan fondasi bagi tumbuh kembangnya ke depan. [3 kalimat]
Dokumen tersebut merupakan catatan pelatihan membuat presentasi PowerPoint yang diadakan pada 29 Maret 2015 oleh Urip Ariyanto. Pelatihan memberikan beberapa petunjuk teknis membuat presentasi seperti jumlah baris slide yang ideal, penggunaan kontrast warna background dan tulisan, serta fungsi klik kanan dalam membuat format teks dan background slide.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan agama Islam dan potensi pengembangannya pada anak, yang meliputi 5 aspek yaitu spiritual, emosi, akademik, sosial, dan jasmani. Metode pengajaran agama yang disarankan adalah interaktif, kontekstual, dan memberikan pendekatan yang mudah.
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jktDrs. HM. Yunus
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran dan peradaban Islam, mulai dari perbandingan teologi antara berbagai mazhab, perkembangan filsafat dan teologi Islam, periode klasik, pertengahan, dan modern Islam, serta penjelasan mengenai tasawuf dan berbagai mazhabnya.
Masyarakat desa di Indonesia memiliki tradisi mengadakan arak-arakan untuk merayakan anak-anak yang berhasil mengkhatamkan Al-Qur'an setiap bulan Rabi'ul Awal dan Rajab. Acara ini melibatkan berbagai unsur keagamaan dan budaya namun juga menghabiskan biaya besar bagi keluarga peserta. Beberapa pihak menganggap tradisi ini kurang sesuai dengan ajaran agama meskipun masih berlangsung hingga
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul kehidupan, alam semesta, dan manusia berdasarkan pemikiran manusia menggunakan akal. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan pasti memiliki ciri-ciri terbatas, teratur, terpaksa, lemah, dan bergantung, sehingga mustahil bersifat kekal kecuali adanya pencipta. Dokumen tersebut juga mencontoh
Khutbah Jumat ini membahas tentang manusia terbaik yaitu yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Ustadz menjelaskan pentingnya saling tolong menolong dan membantu saudara muslim dalam kebaikan. Membantu orang lain dapat menghapus dosa dan memberi pahala di hari pembalasan nanti.
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahRahmat Hidayat
Dokumen tersebut membahas perkembangan anak usia dini meliputi 4 aspek yaitu fisik, motorik, emosi, dan sosial. Pada setiap aspek dijelaskan tahapan-tahapan perkembangannya sesuai dengan usia anak. Perkembangan anak usia dini sangat pesat dan merupakan fondasi bagi tumbuh kembangnya ke depan. [3 kalimat]
Dokumen tersebut merupakan catatan pelatihan membuat presentasi PowerPoint yang diadakan pada 29 Maret 2015 oleh Urip Ariyanto. Pelatihan memberikan beberapa petunjuk teknis membuat presentasi seperti jumlah baris slide yang ideal, penggunaan kontrast warna background dan tulisan, serta fungsi klik kanan dalam membuat format teks dan background slide.
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan agama Islam dan potensi pengembangannya pada anak, yang meliputi 5 aspek yaitu spiritual, emosi, akademik, sosial, dan jasmani. Metode pengajaran agama yang disarankan adalah interaktif, kontekstual, dan memberikan pendekatan yang mudah.
Pemikiran peradaban-tasawuf kuliyah umum s2 ptiq jktDrs. HM. Yunus
Dokumen tersebut membahas sejarah pemikiran dan peradaban Islam, mulai dari perbandingan teologi antara berbagai mazhab, perkembangan filsafat dan teologi Islam, periode klasik, pertengahan, dan modern Islam, serta penjelasan mengenai tasawuf dan berbagai mazhabnya.
Masyarakat desa di Indonesia memiliki tradisi mengadakan arak-arakan untuk merayakan anak-anak yang berhasil mengkhatamkan Al-Qur'an setiap bulan Rabi'ul Awal dan Rajab. Acara ini melibatkan berbagai unsur keagamaan dan budaya namun juga menghabiskan biaya besar bagi keluarga peserta. Beberapa pihak menganggap tradisi ini kurang sesuai dengan ajaran agama meskipun masih berlangsung hingga
Dokumen tersebut membahas tentang asal usul kehidupan, alam semesta, dan manusia berdasarkan pemikiran manusia menggunakan akal. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan pasti memiliki ciri-ciri terbatas, teratur, terpaksa, lemah, dan bergantung, sehingga mustahil bersifat kekal kecuali adanya pencipta. Dokumen tersebut juga mencontoh
Khutbah Jumat ini membahas tentang manusia terbaik yaitu yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Ustadz menjelaskan pentingnya saling tolong menolong dan membantu saudara muslim dalam kebaikan. Membantu orang lain dapat menghapus dosa dan memberi pahala di hari pembalasan nanti.
Narasi Pendidikan: Menggenapkan Budaya BernalarIwan Pranoto
Iwan Pranoto membahas pentingnya membangun budaya bernalar dalam pendidikan dengan mengkritik iman pragmatisme dan ketaksadaran kolektif yang diimplantasikan pada pendidikan saat ini. Pendidikan seharusnya mengelola pewarisan budaya dengan baik untuk membentuk karakter peserta didik, bukan hanya mengejar hasil. Kecakapan berpikir dan budaya yang dibangun melalui pendidikan akan memengaruhi karakter yang dibentuk.
Dokumen ini membahas tentang mengembangkan potensi anak melalui pendidikan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan positif. Setiap anak lahir dengan membawa potensi dasar seperti nilai-nilai kehidupan yang ditanamkan pencipta. Namun, karakter anak dapat berubah tergantung lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekolah yang positif dapat menciptakan suasana aman dan mendukung tumbuhnya potensi an
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi yang baik antara guru dan siswa untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Beberapa poin penting yang diangkat adalah mengenai hambatan komunikasi yang dihadapi, proses komunikasi yang sehat, dan ketrampilan komunikasi yang perlu ditingkatkan oleh guru.
Seminar "JURUS SAKTI MEMBUAT ANAK SUKSES"Rendra S.Sos
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang, termasuk pola asuh orang tua, komunikasi efektif, serta kebutuhan dasar anak yang perlu dipenuhi untuk mencapai prestasi. Dokumen ini memberikan panduan bagi orang tua untuk mendidik anak dengan cara yang tepat agar dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan berhasil.
3. Setiap orang memiliki
“KECERDASAN” dasariah, yakni
untuk bertahan hidup (living
values).
Nilai kehidupan itulah yang
membuat setiap orang (individu)
mampu bertahan hidup dan
bertumbuh menjadi dewasa.
Bahkan dalam diri hewan
sekalipun, nilai kehidupan itu
telah ditanam oleh PENCIPTA
berupa “naluri kehidupan”
4. Dalam filem ini, kita akan menyaksikan bagaimana “Akar
Kecerdasan Emosional” itu tertanam dalam kodrat setiap
makhkuk (seperti hewan) sekalipun. Mereka mampu
berempati pada sesamanya yang membutuhkan
bantuan. Mereka cerdas secara emosional.
5. Dalam filem berikut ini, kita akan
menyaksikan bagaimana setiap anak
burung, didorong oleh naluri kehidupan
yang ada di dalam dirinya, saling berbagi
satu dengan yang lain.
Demikian mereka bisa bertumbuh, kuat
dan menjadi dewasa…
6. Setiap Anak, lahir ke dunia
ini…
Dengan membawa nilai-nilai
kehidupan…
Setiap anak, pada dasarnya
sangat jujur… mempunyai rasa
keadilan… penuh kasih sayang,
… yang ditanam oleh
PENCIPTA di dalam kodrat
setiap orang.
Setiap orang dilengkapi oleh
POTENSI bawaan (untuk
berpikir, merasa & mampu
berprilaku) baik …
7. Namun demikian, …
Bagaimana seorang
anak mengembangkan
watak suka
berbohong… perilaku-
perilaku negatif
(seperti suka marah,
mengamuk, keras
kepala, suka mengejek
dan memukul
temannya…?)
9. Perilaku yang terus diulang-ulang, makin lama makin tertanam
dalam, menjadi kebiasaan, kemudian menjadi sifat … dan menjadi
bagian dari kepribadian…
10. Upaya penanaman nilai, yang terus-menerus
tanpa henti-henti dalam kebersamaan … pelan-
pelan akan berhasil tertanam makin lama makin
dalam, membentuk sifat, kebiasaan dan
kepribadian
11. Etika hanya dapat ditumbuhkan dari dalam
diri anak, melalui pengalaman langsung (baik
di rumah, pun di sekolah)
Hingga anak memiliki kepekaan (etika)
misalnya cara minta sesuatu, “selalu dengan
mengatakan minta tolong…”
Membuang sampah, selalu pada
tempat sampah
12.
13. Tuduhan
n
Hu
e la
n
aa
ku
Ra
Om
sa w
m
b ce
an
ers e
ala Kek
h
n
Kem araha
Kekerasa
* * n
* *
*
*
*
Rekaman bawah sadar yang negatif, menyebabkan seseorang gelisah, tidak bisa
konsentrasi dan tidak bisa berpikir alternatif. Makanya anak yang sering ditegur,
menjadi suka bingung dan pelupa. Orang yang lagi emosi tidak bisa berpikir
jernih… dan menjadi tidak perduli lagi dengan dirinya sekalipun.
17. Bagaimana respons Anda jika
berada dalam situasi ini?
• Ardi baru saja memecahkan hiasan
milik ibunya, sedangkan saat itu tidak
ada sama sekali yang melihat…
• Ifa naik angkot ke sekolah dan
memberi uang kepada pak supir…
• Joko sedang letih sekali dan
memutuskan naik bis AC. Ia dapat
tempat duduk yang terakhir. Ternyata
setelah dirinya duduk ada seorang
wanita muda yang naik dan harus
berdiri di atas bis itu….
19. Kasus 1
Edo dikenal sebagai anak yang bodoh di kelasnya. Teman-
teman selalu menjuluki dirinya sebagai OLEM alias Otak
Lemot. Namun di rumah, Ortunya tetap memperlakukannya
dengan patut. Suatu saat ketika ia sedang berjalan dengan
ibunya di suatu pasar, Ia tiba-tiba melepaskan gandengan
tangan ibunya dan berlari ke suatu tempat. Ternyata ia
melihat ada seekor anak kucing yang berjalan tertatih-tatih di
tengah jalan raya dan hampir saja tertabrak sebuah truk
sekolah. Edo secara refleks menghentikan mobil yang tengah
berjalan dengan kecepatan yang lumayan itu dan buru-buru
menyelamatkan kucing tanpa menghiraukan orang lain di
sekitarnya yang kaget dengan perilakunya itu. Kucing itu
kemudian dibawa ke pinggir jalan dan dibelainya dengan
sayang.Kemudian ia melepaskan kucing itu di tempat yang
aman seraya berbicara dengan sang kucing untuk hati-hati di
jalan
20. Kasus 2
Ryan dikenal sebagai anak yang berprestasi dan
cerdas. Ibunya selalu memaksa dirinya untuk selalu
belajar setiap waktu. Sebagai kompensasinya, Ryan
diberi fasilitas belajar yang lengkap di dalam rumahnya.
Salah satunya internet yang dimaksudkan sebagai
sarana media informasi. Akhir-akhir ini ibunya sering
mendapati Ryan bangun di tengah malam karena
lampu kamarnya yang terus menyala. Ketika diperiksa
di kamar ternyata Ryan sedang asyik berdoa dan sujud
di atas sajadah. Ibunya bersyukur akan hal ini. Tapi
lama kelamaan penasaran juga. Suatu malam, saat
Ryan juga bangun, tak sengaja ibunya mengintip dari
lubang kunci. Apa yang terjadi? Didapati ibunya,
terdapat sajadah tergelar dan Al quran di atas sajadah,
tidak berapa jauh dari komputer. Dan didapati juga,
Ryan sedang asyik melihat SITUS PORNO
21. Apa itu KARAKTER??
• Respons langsung seseorang
terhadap suatu situasi secara
sadar
• Tidak dipengaruhi oleh stimulan
dari luar (external) tetapi muncul
dari dalam diri (internal)
22. Pengajaran KARAKTER
• Pengayaan HEART
• Pengayaan HAND
• Pengayaan HEAD
• Pengayaan HEALTH (selimut
akan seluruh pengayaan di atas)
23. 2 Model Pendidikan KARAKTER
• STERILISASI = anak dijauhkan
dari realitas. Selalu mengatakan
“jangan” Tidak efektif dan
menjadikan anak munafik
• IMUNISASI = anak didekatkan
kepada realitas. Diberikan
pemahaman konsekuensi
Anak kokoh dalam berbagai
situasi.
26. Metode Pembentukan
KARAKTER
1. Curiousity : timbulkan rasa ingin
tahu anak
2. Share : ajak berdiskusi
3. Planning : apa yang akan dilakukan
4. Action : anak melakukan rencana
yang disusun
5. Reflection : anak mengevaluasi apa
yang telah ia lakukan
27. Kiat Mengajarkan Karakter
• Ajak anak melihat di sekitarnya dan ajak ia berpikir
• Tanyakan kepada anak jika ia berada dalam situasi
sebagai pelaku sesuai dengan apa yang dilihatnya
• Manfaatkan Golden Opportunity
• Ajari anak keahlian yang menunjang karakter
• Minta anak untuk melakukan suatu pekerjaan atau
perbuatan sesuai kemampuannya
• Biasakan anak melakukan perbuatan atau pekerjaan
tersebut secara konsisten
• Orang tua atau pendidik sekali-kali perlu terlibat
dalam kegiatan anak
• Berikan teladan yang baik setiap waktu
28. Mengenal 20 karakter dasar
Para ahli telah menjabarkan setidaknya ada 20
karakter dasar yang sangat dibutuhkan oleh
anak demi kesuksesannya di masa depan, di
antaranya :
Suka
Empati Peduli menolon Hormat Setia
g
Sopan Bijak Percaya diri Berani Semangat
Tanggung
Inspiratif Humoris Adil Sabar
jawab
Jujur Disiplin Kerjasama Mandiri Toleran
30. Suatu kata yang bernuansa abstrak dan
Pengertian dapat digunakan untuk mengelompokan
Konsep ide, benda, atau peristiwa
(Bruner, 1996)
31. CIRI-CIRI KONSEP
• Memiliki nama (HAM anak di
masyarakat)
• Contoh positif (anak berhak mendapat
pendidikan dari tri pusat pendidikan)
• Contoh negatif (ada oknum masyarakat
yang melakukan trafficking)
• Atribut/ciri (menghargai hak anak,
lembaga pemerintah yang melindungi
hak anak, ada LSM, dll.)
32. Pengertian Nilai
Nilai (Value) adalah harga, makna, isi dan pesan, semangat,
atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan
Teori sehingga bermakna secara fungsional (Djahiri, 1999)
Pendidikan Nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan
Dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri siswa
33. Pengertian Moral
Moral adalah ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai
Pribadi maupun sebagai warga masyarakat, dan warga negara
(Frans Magnis Suseno, 1998)
Pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan anak
Manusia bermoral baik dan manusiawi
34. Lickona mengacu pada pemikiran
Filosof Micahel Novak
Pendidikan Karakter Berpendapat bahwa watak atau
Menurut Lickona (1992) Karakter seseorang dibentuk melalui
Tiga aspek, yaitu: Konsep moral (moral
Knowing), sikap moral (moral feeling),
perilaku moral (moral behavior)
35. KONSEP MORAL: SIKAP MORAL:
Kesadaran Moral Kata Hati
Pengetahuan Nilai Moral Rasa Percaya Diri
Pandangan ke Depan Empati
Penalaran Moral Cinta Kebaikan
Pengambilan Keputusan Pengendalian Diri
Pengetahuan Diri Kerendahan Hati
Karakter/Watak
PERILAKU MORAL:
Kemampuan
Kemauan
Kebiasaan
36. Contoh Penerapan Pemikiran Lickona
• Standar Kompetensi:
Menampilkan sikap demokratis
• Kompetensi Dasar:
Mengenal kegiatan musyawarah
Menghargai suara terbanyak
(mayoritas)
Menampilkan sikap mau
menerima kekalahan
37. ASPEK KONSEP MORAL (MORAL KNOWING)
Kesadaran Moral : Kesadaran Hidup Berdemokrasi
(Moral Awarness)
Pengetahuan Nilai Moral : Pemahaman Materi Demokrasi
(Knowing Moral Value)
Pandangan ke Depan : Manfaat Demokrasi ke Depan
(Perspective Taking)
Penalaran Moral : Alasan Senang Demokrasi
(Moral Reasoning)
Pengambilan Keputusan : Bagaimana Cara Hidup Demokratis
(Decision Making)
Pengetahuan Diri : Introspeksi Diri
(Self Knowledge)
38. ASPEK SIKAP MORAL (MORAL FEELING)
Kata Hati : Kata Hati Tentang Hidup Bebas
(Conscience)
Rasa Percaya Diri : Rasa Percaya Diri Kita Pada Bebas Berpendapat
(Self Esteem)
Empati : Empati Kita Pada Orang Yang Tertekan
(Emphaty)
Cinta Kebaikan : Cinta Kita Terhadap Musyawarah
(Loving The Good)
Pengendalian Diri : Pengendalian Diri Kita Terhadap Kebebasan
(Self Control)
Kerendahan Hati : Menjunjung Tinggi dan Hormati Pendapat Lain
( Humility)
39. ASPEK PERILAKU MORAL (MORAL BEHAVIOR)
Kemampuan : Kemampuan Menghormati Hidup Demokrasi
(Competence)
Kemauan : Kemauan untuk Hidup Berdemokrasi
(will)
Kebiasaan : Kebiasaan Berdemokrasi dengan Teman
(Habbit)
40. Pengetian Norma
Norma adalah aturan yang berisi rambu-rambu yang
menggambarkan ukuran tertentu yang di dalamnya
terkandung nilai benar/salah.
Norma juga bisa diartikan sebagai kaidah atau petunjuk hidup
yang digunakan untuk mengatur perilaku manusia dalam
kehidupan bermasyarakat maupun bernegara
41. SK : Menampilkan sikap cinta lingkungan
Konsep Menerapkan hidup mencintai lingkungan (suka
merawat tanaman, penghijauan, menjaga
kebersihan, membuang sampah pada tempatnya,
berkebun, dll.)
Nilai Hidup penuh dengan keindahan dan
estetika
Moral Untuk menciptakan keindahan dituntut
untuk berlaku bersih dan rajin
Norma Untuk menumbuhkan perilaku indah,
diperlukan norma kebiasaan dan agama,
baik di rumah maupun di sekolah
Tujuan Membentuk warga negara yang baik
dengan membiasakan mencintai lingkungan
hidupnya
44. PENDEKATAN
• Proses, perbuatan atau cara untuk
mendekati suatu aktivitas tertentu
• Pendekatan mungkin cocok dipergunakan
untuk kalangan tertentu, namun belum
tentu sesuai untuk kalangan lain
• Pendekatan lebih menekankan pada
proses berjalannya upaya untuk
menyampaikan sesuatu
• Metode memiliki makna sebagai suatu
cara kerja yang bersistem, yang
memudahkan pelaksanaan kegiatan
45. PENENTUAN PENDEKATAN
YANG TEPAT DALAM KBM
• Pengetahuan tentang belajar
dan perkembangan anak
• Pengetahuan tentang
kekuatan, minat, dan
kebutuhan setiap individu
anak di dalam kelompoknya
• Pengetahuan tentang konteks
sosial kultural dimana anak
hidup
46. Esensi dalam menentukan pendekatan yang
tepat adalah pengetahuan tentang teknik
membentuk tingkah laku anak
• Memahami
Tingkah laku anak harus dipahami guru
dengan sewajarnya walaupun tampak
mengesalkan (ex: berteriak)
• Mengabaikan
Tingkah laku yang tidak pantas,
dihilangkan dengan cara mengabaikan
(misal: merengek)
47. Lanjutan …
• Mengalihkan perhatian
Caranya: mengajukan pertanyaan ke arah
lain, mengajak melakukan sesuatu dan
menyuruh melakukan kegiatan lain
• Keteladanan
Keteladanan lebih efektif dari kata-kata.
Anak lebih memerlukan teladan daripada
kritik
• Hadiah
Caranya dengan memberitahu secara
langsung dan secara tidak langsung
48. Lanjutan …
• Perjanjian
Tuntutan akan lebih jelas dan berisi syarat
tingkah laku dan hadiah
• Membentuk
Mengubah tingkah laku anak yang cukup
kompleks (ex: anak memakai seragam
sendiri dengan rapi)
• Memuji
Dorongan yang cukup kuat pada setiap
orang adalah ingin dianggap penting (ex:
warna lukisanmu bagus dan serasi)
49. Lanjutan …
• Mengubah lingkungan rumah
Mencegah tingkah laku negatif lebih efektif
daripada memperbaikinya (ex:
menambah/mengurangi dan merapikan
kembali lingkungan di sekitar anak)
• Mengajak
Caranya mempengaruhi anak untuk
melakukan sesuatu yang membangkitkan
perasaan, dorongan, cita-cita. Strategi
yang dapat dilakukan dengan
menghimbau, dramatisasi.
50. Lanjutan …
• Menantang
Bila anak tidak mengalami benturan
dengan lingkungan maka tidak ada
motivasi dan perkembangannya tidak
maju. Dalam bersaing kalah atau menang
tidak perlu malu
• Menggunakan akibat yang wajar dan
alamiah
Membiarkan anak untuk belajar
mengalami sendiri konsekuensi wajar dari
kesalahan mereka
51. Lanjutan …
• Sugesti
Memasukan sesuatu pikiran ke dalam jiwa
anak. Sugesti positif akan mengarhkan
pada tingkah laku positif dan sebaliknya
bila sugesti negatif.
• Meminta
Menghimbau anak untuk melakukan
sesuatu bagi orang tua. Orang tua yang
bijak akan lebih sedikit menggunakan
perintah dan lebih sering menggunakan
permintaan, sugesti atau ajakan.
52. Lanjutan …
• Peringatan atau isyarat
Biasanya berupa verbal atau non verbal.
Peringatan bersifat objektif, sedangkan omelan
bersifat emosional
• Kerutinan dan kebiasaan
Merupakan penanaman disiplin sehari-hari.
Harus dilaksanakan konsisten, dan
penyimpangan terhadap aturan jangan ditolerir
• Menghadapkan suatu problem
Beritahu anak secara jelas bahwa tingkah laku
mereka menimbulkan masalah yang tidak
menyenangkan orang lain
53. Lanjutan …
• Memecahkan perselisihan
Penyelesaian konflik lebih efektif dengan
argumentasi yang logis, daripada dengan
berkelahi. Mintakan argumentasi terhadap
poin masalah dan cari penyebab yang
lebih mengena
• Menentukan batas-batas aturan
Jangan terlalu banyak pembatasan.
Batasan harus jelas dan spesifik
54. Lanjutan …
• Menimpakan hukuman
Terdiri dari hukuman saat melakukan
perbuatan yang tidak menyenangkan,
pencabutan suatu kesenangan dan
menimpakan kesakitan baik kejiwaan
maupun fisik.
• Penentuan waktu dan jumlah hukuma
Hukuman lebih baik segera dijatuhkan bila
anak melakukan kesalahan.
• Menggunakan pengendalian secara fisik
Digunakan jika segala teknik yang telah
dilakukan menemui kegagalan
55. METODE PENGEMBANGAN
MORAL ANAK TK
• Penentuan metode untuk pembelajaran
nilai dan moral sangat erat hubungannya
dengan proses pengenalan tingkah laku
yang dapat diterima oleh masyarakat dan
diharapkan mampu dilakukan anak.
• Misal: ketika anak belajar mengendalikan
diri dalam melakukan sosialisasi, ia akan
mendapatkan keterampilan sosial yang
bermanfaat
56. BERCERITA
• Merupakan cara untuk mewariskan
budaya dari satu generasi ke generasi
berikutnya
• Bercerita dapat dijadikan sebagai media
untuk menyampaikan nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat
• Pendongeng yang baik akan menjadikan
cerita sebagai sesuatu yang menarik dan
hidup
57. MAKNA PENTING
BERCERITA
• Mengkomunikasikan nilai-nilai budaya
• Mengkomunikasikan nilai-nilai sosial
• Mengkomunikasikan nilai-nilai agama
• Menanamkan etos kerja, etos waktu, dan
etos alam
• Membantu mengembangkan fantasi anak
• Membantu mengembangkan dimensi
kognitif siswa
• Membantu mengembangkan dimensi
bahasa anak
58. STRATEGI BERCERITA
• Membagi anak dalam kelompok-kelompok
kecil (4 kelompok)
• Anak yang mengikuti kegiatan bercerita
duduk di lantai mengelilingi ibu guru sambil
duduk di kursi kecil
• Tiga kelompok yang lain, duduk di kursi
meja dengan kegiatan yang berbeda
• Anak-anak yang mendengarkan cerita
pada gilirannya akan mengikuti kegiatan
yang dilakukan oleh tiga kelompok yang
lain (menggambar, dll.)
59. TEKNIK-TEKNIK
BERCERITA
• Membacakan cerita langsung dari buku
(story reading)
Teknik ini sangat bagus apabila guru
mempunyi puisi atau prosa yang sesuai
untuk dibacakan kepada anak TK.
• Bercerita menggunakan ilustrasi buku
Bila cerita terlalu panjang, guru dapat
menambahkan ilustrasi gambar dari buku
yang dapat menarik perhatian anak
60. Lanjutan …
• Teknik menceritakan dongeng
Dongeng merupakan cara mewarsikan
budaya dari satu generasi ke generasi
berikutnya
• Bercerita dengan papan flanel
Guru dapat membuat papan flanel yang
ditempeli gambar-gambar tokoh yang
mewakili perwatakan dalam ceritanya
Gambar itu dapat dibeli di pasar, atau
dikreasi sendiri oleh guru sesuai dengan
tema atau pesan yang ingin disampaikan
61. Lanjutan …
• Bercerita dengan menggunakan boneka
Tergantung pada usia dan pengalaman
anak. Biasanya boneka terdiri dari ayah,
ibu, anak laki-laki dan anak perempuan,
nenek, kakek, dll.
Boneka yang dibuat masing-masing
menunjukkan perwatakan pemegang
peran tertentu
Misal: ayah penyabar, ibu cerewet, anak
laki-laki yang pemberani, anak perempuan
yang manja
62. KARYAWISATA
• Kegiatan pembelajaran dengan cara
mengamati dunia sesuai dengan
kenyataan yang ada secara langsung.
• Bagi anak TK karyawisata berarti
memperoleh kesempatan untuk
mengobservasi, memperoleh informasi,
atau mengkaji sesuatu secara langsung
• Metode ini dapat memperkaya lingkup
program kegiatan belajar anak yang tidak
mungkin dihadirkan di kelas
63. MANFAAT KARYAWISATA
• Dapat merangsang minat anak terhadap
sesuatu
• Memperluas informasi yang telah
diperoleh di kelas
• Memberikan pengalaman mengenai
kenyataan yang ada
• Dapat menambah wawasan
Karya wisata dapat menjadi batu loncatan
untuk melakukan kegiatan yang lain (ex:
menggambar, dll.)
64. TUJUAN KARYA WISATA
• Pengembangan aspek perkembangan
anak TK yang sesuai dengan
kebutuhannya. Meliputi:
• Pengembangan kognitif
• Pengembangan bahasa
• Pengembangan kreativitas
• Pengembangan emosi
• Pengembangan kehidupan bermasyarakat
• Penghargaan karya dan jasa orang lain
65. BERNYANYI
• Menyanyi dan anak adalah dua sisi yang
tidak dapat untuk dipisahkan
• Anak diarahkan pada situasi dan kondisi
psikis untuk membangun jiwa yang
bahagia, senang menikmati keindahan,
mengembangkan rasa melalui ungkapan
kata dan nada, serta ritmik yang
memperindah suasana pembelajaran
66. KRITERIA LAGU YANG
BAIK
• Syair/kalimatnya tidak terlalu panjang
• Mudah dihafal oleh anak
• Ada misi pendidikan
• Sesuai karakter dan dunia anak
• Nada yang diajarkan mudah dikuasai
anak
Bernyanyi dapat diterapkan pada saat
pengembangan pembelajaran nilai moral
melalui penyisipan makna yang ada pada
syair lagu
67. SAJAK
• Sajak memiliki kesamaan dengan syair
(dalam bahasa arab), memiliki makna
kumpulan kata-kata yang memiliki
persamaan bunyi (ritme) terutama pada
akhir baris.
• Melalui sajak anak bisa kita bawa ke
dalam suasana indah, halus, dan
menghargai arti sebuah seni.
• Anak juga diperkenalkan untuk
menikmati untaian kata yang indah
sebagai perwujudan dari gagasan dan
perasaan kebatinan seseorang
69. Pola Orientasi Moral Anak
Taman Kanak-kanak
Pola = bentuk (struktur) yang tetap.
Dari pola ini kita dapat membentuk berbagai model apapun sesuai yang
kita kehendaki.
Sebaik apapun bentuk yang dibuat secara prinsip harus tetap
berpedoman pada pola standar awal yang kita lihat.
Pada usia TK anak telah memiliki pola moral yang harus dilihat dan
dipelajari dalam rangka pengembangan moralitasnya.
Mereka telah memiliki standar baku prinsip-prinsip moral yang universal
70. Landasan Orientasi Pola
Perkembangan Moral
• Mengandung makna suatu hal yang mendasari
perhitungan ketaatan dan kepatuhan seseorang
terhadap sesuatu (nilai moral)
• Orientasi moral menurut Peter (1979) disamakan
dengan moral position atau ketepatan hati
• Moral position terhadap suatu nilai moral didasari dua
landasan/perhitungan nilai:
1. Cognitif motivation aspects (suatu perhitungan antisipatif
terhadap resiko yang mungkin muncul jika dirinya
menentukan suatu hal)
2. Affective motivation aspects (suatu perhitungan emosi
yang akan diakibatkan dari sebuah keputusan yang
diambil oleh seseorang)
71. Kajian Teori Perkembangan Moral
• Teori-teori yang dipelajari kita pada umumnya
bersumber dari dunia barat
• Hal itu berarti bahwa setiap teori yang
dikembangkan didasarkan pada pola berpikir,
objek studi, dan landasan teoritis yang banyak
dipengaruhi oleh jati diri para pakar tersebut
• Ketika kita mempelajari berbagai teori tentang
perkembangan moral anak juga harus berhati-
hati karena memungkinkan adanya variabel
penentu yang berbeda dalam beberapa hal,
seperti: manusianya, kondisi lingkungan, dan
landasan filosofi pengembangan teori tersebut.
72. Perkembangan Moral John Dewey
• Tahap perkembangan moral seseorang
melewati tiga fase sebagai berikut:
1. Fase Pre Moral (Pre Conventional). Pada fase
ini sikap dan perilaku manusia banyak
dilandasi oleh impuls biologis dan sosial
2. Fase Konvensional. Pada fase ini banyak
didasari oleh sikap kritis kelompoknya
3. Fase Otonomi (autonomous). Pada fase ini
perkembangan moral manusia banyak
dilandaskan pada pola pikirnya sendiri
73. Lanjutan …
• Pada dasarnya manusia memiliki kesamaan pola perkembangan moral,
seperti pada awal kehidupannya manusia tidak memiliki konsep
berkehidupan yang mencerminkan nilai moral.
• Pendidikan memiliki peran strategis, tanpa landasan pendidikan manusia
akan banyak dikendalikan oleh dorongan kebutuhan biologisnya belaka
ketika hendak menentukan segala sesuatu
• Ketika seorang anak yang dibesarkan di lingkungan jalanan, jauh dari
suasana keharmonisan, sepi dari suasana saling menghargai, hampa dari
rasa persaudaraan, dsb. Maka sikap dan kepribadian yang muncul juga
menunjukan sikap yang kurang baik, seperti: tidak sopan ketika meminta-
minta di lampu merah, tidak mengenal tata krama, dan hampir tidak dapat
membedakan perbuatan baik dan buruk
• Pada fase berikutnya seiring bertambahnya usia, faktor lingkungan sangat
besar memberikan pola dalam menentukan sikap dan perilakunya.
• Pada fase ketiga, manusia sudah mampu menentukan berbagai pilihan
sikap dan kepribadiannya dengan dasar pola berpikirnya sendiri. Itulah tahap
kedewasaan seorang manusia.
74. Perkembangan Moral Piaget
• Ada dua fase perkembangan moral yaitu:
1. Heteronomuous (2-6 tahun)
• Manusia pada saat awal kehidupannya belum memiliki
pendirian kuat dalam menentukan sikap dan perilaku.
Dalam menentukan sikap dan perilaku masih dilandasi
oleh aneka ragam dan sering bertukarnya ketentuan dan
kepentingan.
2. Autonomous (12 tahun)
• Pada tahap ini seorang anak manusia telah memiliki
kemampuan sendiri dalam menentukan segala
keputusan sikap dan perilaku moralitasnya.
75. Lanjutan …
• Fase heteronomous perlu mendapatkan fokus
perhatian karena pada fase ini anak masih sangat labil,
mudah terbawa arus, mudah terpengaruh, dan dalam
rangka pendidikan moral mereka sangat membutuhkan
bimbingan, proses latihans serta pembiasaan yang terus
menerus.
• Menurut early childhood education and development
center, 2003 (pusat pengembangan dan pendidikan
AUD) menyatakan bahwa anak membutuhkan latihan
dan rutinitas
• Melakukan sesuatu secara berulang-ulang adalah suatu
keharusan dan kesenangan bagi anak usia dini.
• Anak usia TK berada pada awal tahun kehidupannya,
karena itu penting untuk memberikan pendidikan dan
pengembangan moralitasnya.
• Pada tahun awal-awal kehidupanya seorang anak
dibentuk oleh nilai-nilai orang dewasa, bahkan sebelum
seorang anak dilahirkan (Robert Cloes, 2000).
76. Moralitas Anak TK
• Seiring perkembangan kognitif anak yang dapat dilihat dari
perkembangan bahasanya, anak pada usia tersebut
diharapkan mulai memahami aturan dan norma yang
dikenalkan oleh orang tua melalui penjelasan-penjelasan
verbal dan sederhana
• Orang tua atau orang dewasa di sekitarnya sudah mulai
mengenalkan, mengajarkan, dan membentuk sikap dan
perilaku anak.
• Komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak dalam hal
ini menjadi sangat penting keberadaannya.
• Upaya penanaman dan pengembangan perilaku moral yang
dilakukan orang tua pada anak tidak dapat dipisahkan dari
proses sosialisasi yang terjadi antara mereka
77. Sikap dan Cara Berhubungan
dengan Orang Lain (Sosialisasi)
• Minat anak untuk berhubungan dengan orang lain mulai terlihat
sejalan dengan perkembangan fisik, motorik, dan bahasanya.
• Setelah anak berusia 2 tahun ruang geraknya sudah luas
• Pada saat itulah kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan orang
lain mulai berkembang, tidak hanya sebatas orang tuanya saja,
tetapi juga dengan orang lain.
• Saat inilah orang tua mulai mengajarkan aturan, nilai, norma yang
berlaku di masyrakat sekitar agar anak dapat menjalin hubungan
dan dapat diterima oleh lingkungan sosial sekitar dengan baik
• Orang tua mengajarkan nilai moral tersebut dengan penjelasan
verbal dan sederhana, sambil memberi contoh secara nyata
78. Lanjutan …
• Keterbatasan anak dalam perkembangan bahasa menyebabkan ia
masih selalu butuh contoh-contoh nyata agar ia dapat lebih
memahami maksud pembicaraan orang tua.
• Apabila anak tidak melakukan apa yang dikatakan maka orang tua
perlu melakukan koreksi atas perilaku anak
• Koreksi sebaiknya disampaikan dengan cara yang baik, dengan
pendekatan yang lebih bersifat persuasif (membujuk) karena
perilaku tidak pantas yang ditunjukan anak mungkin tidak
disadarinya.
• Perlu proses dan waktu untuk pembentukan dan pembiasaan
sikap, serta perilaku moral pada anak.
• Untuk itu dibutuhkan kesabaran pendidik (orang tua dan guru)
dalam memberikan penjelasan dan contoh pada anak
79. Lanjutan …
• Pendidik harus banyak memberikan penjelasan dan contoh nyata
tentang apa yang harus dilakukan anak dan bagaiamana cara ia
melakukan sesuatu tersebut
• Pendidik harus mampu menunjukkan sikap taat asas (konsisten)
terhadap anak untuk memudahkan anak mempelajari dan
memahami apa yang diharapkan darinya
• Pentingya pujian dan contoh dalam membentuk perilaku moral
sangat sesuai dengan apa yang disampaikan Kohlberg dan
pandangan aliran perilaku (behaviorist)
• Menurut Kohlberg pada awalnya anak berperilaku baik agar ia
mendapatkan pujian dan terhindar dari hukuman, dan agar ia
diterima oleh lingkungan sekitar dan terhindar dari kecaman orang
lain
• Menurut aliran behaviorist perilaku moral adalah hasil dari
pemberian reinforcement (penguatan), berupa hukuman dan model
dari orang tua
80. Lanjutan …
• Pada anak yang lebih muda usia (2 atau 3 tahun) hukuman sedapat
mungkin tidak diberikan, kalaupun orang tua perlu melakukan koreksi
terhadap perilaku anak yang tidak pantas, dianjurkan dengan cara
yang lebih persuasif mengingat pada usia itu anak baru mulai
mengenal aturan, nilai dan norma.
• Kekeliruan yang dibuat anak pada usia itu dilakukan bukan karena
disengaja tetapi karena ia tidak atau belum tahu cara yang
diharapkan oleh lingkungannnya.
• Bila orang tua menghukumnya, ia belum mengerti mengapa orang
tua menghukumnya.
• Tetapi apabila kekeliruan terjadi berulang kali, boleh saja orang tua
menghukumnya, dalam arti memberikan reaksi atau sikap yang
membuat anak mengerti bahwa perilaku yang ia lakukan tidak
diharapkan oleh orang tuanya.
• Seiring dengan bertambahnya usia anak hukuman yang diberikan
dapat bervariasi dan proporsional
81. Cara Berpakaian dan Berpenampilan
• Penampilan dan cara berpakaian seseorang dapat memberi kesan
tentang perilaku moral seseorang
• Individu yang berpenampilan, berpakaian, ataupun bergaya hidup
yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di
masyarakat sekitar, akan dinilai sebagai individu yang berperilaku
moral kurang baik
• Pada anak TK hal-hal seperti itu harus mulai dikenalkan dan
diajarkan.
• Kesempatan untuk mengajarkan hal-hal seperti itu sering kali
tergantung dari kejadian atau pengalaman yang terjadi kepada anak
• Anak perempuan seringkali melihat ibunya berdandan dan biasanya
anak akan meniru, saat itulah seorang ibu harus menjelaskan
kepada anaknya tentang berdandan.
82. Sikap dan Kebiasaan Makan
• Ada tata cara tertentu (table manner) yang diatur oleh lingkungan
sekitar dalam melakukan kegiatan makan, yang berpengaruh pada
penyesuaian diri individu dalam lingkungan sosial sekitarnya.
• Tata cara tersebut harus sudah dikenalkan dan diajarkan kepada
anak sejak usia dini, agar menjadi kebiasaan yang baik dan
mengarahkannya pada perilaku moral yang baik.
• Seiring dengan bertambahnya usia nilai dan norma yang berkaitan
dengan tata cara makan ini dapat diperluas, misalnya: tata cara
makan dengan orang yang lebih tua
• Di TK salah satu kegiatan yang perlu diprogramkan adalah “makan
bersama”, guru memegang peran penting dalam mengajarkan cara
makan kepada anak. Selama acara makan guru mengamati tiap-tiap
anak dan membantu meningkatkan keterampilan mereka dalam
kegiatan ini.
83. Lanjutan …
• Selain berkaitan langsung dengan tata cara makan, anak juga harus
diajari hal-hal yang harus dilakukannya sebelum dan setelah makan.
• Anak juga perlu diberi pengetahuan tentang manfaat makanan
tersebut bagi dirinya, selain untuk mengatasi rasa lapar juga
bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan dirinya.
• Banyak anak seusia ini mengalami masalah dan kesulitan yang
berhubungan dengan makan.
• Pendidik perlu menyadari pentingya suasana makan untuk
merangsang nafsu dan selera makan kepada anak dan menghindari
timbulnya masalah atau kesulitan makan anak
• Menghadapi anak yang mengalami masalah atau sulit makan orang
tua atau guru perlu untuk mencari penyebabnya
84. Sikap dan Perilaku Anak yang Memperlancar
Hubungannya dengan Orang Lain
• Banyak orang yang tidak menyadari bahwa sikap dan perilakunya
merugikan atau menyakitkan orang lain sehingga mengambat
kelancaran hubungannya dengan orang lain
• Pada dasarnya hal itu dipengaruhi oleh sikap egois dan acuh tak
acuh terhadap kepentingan orang lain.
• Banyaknya berbagai kasus yang dipengaruhi oleh faktor egoisme ini
membuktikan pentingya penanaman moral anak sejak dini.
• Seiring dengan perkembangan berbahasa dan berpikirnya, berbagai
informasi yang dilihat dan didengarnya dapat merupakan pelajaran
bagi anak.
• Perilaku anak TK yang mengarah kepada perilaku moral yang
kurang baik, dapat kita lihat pada kehidupan sehari2.
85. Lanjutan …
• Kemajuan di bidang teknologi merupakan nara sumber yang jauh
lebih sarat informasi bagi anak dibandingkan informai yang
diperoleh dari orang tua atau gurunya.
• Masuknya informasi kepada anak sudah sulit dibendung dan
dibatasi.
• Salah satu cara untuk menhgindari dampak negatif dari berbagai
informasi tersebut adalah dengan menanamkan moral secara lebih
intensif dan efektif.
• Pendidik harus mampu bersikap lebih terbuka dalam memberi
informasi dan menanggapi pertanyaan anak, dan dalam setiap
kesempatan yang tepat berusaha memasukan nilai dan norma yang
dapat mengarahkannya kepada perilaku positif.
• Pendidik dituntut untuk membekali dirinya dengan berbagai
informasi yang luas dan dapat dipertanggungjawabkan
86. Lanjutan …
• Pendidik juga harus lebih banyak melakukan pendekatan yang
bersifat demokratis, dengan memberi peluang bagi anak untuk
berdiskusi dengan tetap memperhatikan tatakrama dan sopan
santun.
• Pendidik yang masih bersikap otoriter yang cenderung memaksakan
pendapat dan kehendak kepada anak akan kehilangan kesempatan
untuk membina hubungan yang baik dengan anaknya, bahkan akan
menjauhkannya dari anak
• Bila anak menjadi jauh dari pendidik maka ia akan mencoba mencari
nara sumber lain untuk mendapatkan informasi melalui media dan
teman-teman sebaya yang masih dangkal pengetahuan dan cara
berpikirnya.
• Penanaman moral kepada anak TK dapat menggunakan
pendekatan yang bersifat individual, perusasif, dan informal (santai
dan penuh keakraban)
87. Tujuan dan Pengembangan Moral Anak
Menurut Adler (1974)
• Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan
kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia
seperti:
1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam
relasinya dengan orang lain dan dalam
hubungannya dengan berbagai kultur
2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda
dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar
pada identitas kulturnya
3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada
dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk
batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka
pada perubahan
88. TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
MOHON MAAF APABILA ADA
SALAH DAN KEKURANGAN……..
90. POLA PERKEMBANGAN MORAL
ANAK
• Tinjauan teoretis terhadap tahapan-tahapan
perkembangan moral anak biasa dikenal
dengan pola perkembangan anak
• Pada saat lahir seorang bayi tidak memiliki
skala nilai, sehingga bayi yang baru lahir
dapat dianggap amoral atau non moral
• Letak kemuliaan manusia dibanding mahluk
lain adalah adanya keagungan manusia yang
menjunjung tinggi moralitas kehidupannya
91. Perkembangan Moral Piaget
• Memfokuskan pada aspek cara berpikir anak
tentang isu-isu moral
• Mengamati dan mewawancarai kelompok anak
usia 4-12 tahun
• Ia mempelajari bagaimana anak-anak itu
menggunakan dan memandang aturan yang
ada dalam permainan tersebut
• Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang isu-
isu moral seperti pencurian, berbohong,
hukuman, dan keadilan
92. 2 Tahap Perkembangan Moral
1. Tahap Heteronomous Morality (Moralitas
Heteronomus)
Pada tahap ini anak menganggap keadilan dan
aturan sebagai sifa-sifat dunia (lingkungan)
yang tidak berubah dan lepas dari kendali
manusia
2. Tahap Autonomous Morality (Moralitas
Otonomus)
Anak sudah menyadari bahwa aturan-aturan
dan hukum diciptakan oleh manusia
93. PERBANDINGAN
• Anak menimbang akibat • Maksud atau niat
dari perilaku yang dia pelaku dibalik
lakukan, bukan dari tindakannya
maksud pelaku. dipandang lebih
• Anak meyakini bahwa penting dari sekedar
aturan ditentukan oleh akibatnya
para pemegang otoritas • Aturan hanya berupa
yang memiliki kekuatan kesepakatan belaka,
sehingga tidak dapat yang dapat diubah
diubah. melalui konsensus
• Keadilan sebagai • Hukuman sebagai alat
sesuatu yang tetap ada, sosial yang bisa
jika aturan dilanggar dialami dan bisa pula
maka hukuman akan tidak, tergantung
ditimpakan dengan kondisinya.
segera
• (immanent justice)
94. Perkembangan Moral Kohlberg
• Mempelajari alasan-alasan yang mendasari
respons-respons moral
• Merancang serangkaian cerita imajinatif yang
memuat dilema moral untuk mengukur penalaran
moral
• Respon apa yang dipilih tidak begitu penting,
yang terpenting adalah penalaran yang
digunakan untuk menyelesaikan konflik
• Kepada responden ditanyakan tentang apa yang
sebaiknya dilakukan, dan mengapa memilih
untuk melakukan itu
95. LEVEL PERKEMBANGAN MORAL
• Penalaran Moral Prakonvensional
1. Orientasi hukuman dan kepatuhan
2. Orientasi individualisme dan orientasi hukum
dan aturan
• Penalaran Moral Konvensional
1. Orientasi konformitas interpersonal
2. Orientasi hukum dan aturan
• Penalaran Moral Pascakonvensional
1. Orientasi kontrak sosial
2. Orientasi etis universal
96. PENALARAN MORAL PRAKONVENSIONAL
• Anak belum menunjukkan internalisasi nilai-nilai
moral
• Penalaran moral anak dikendalikan oleh faktor
eksternal yaitu ganjaran dan hukuman yang
bersifat fisik
• Pertimbangan moral anak didasarkan pada
akibat-akibat yang bersifat fisik dan hedonistik
• Sesuatu dianggap benar atau baik jika
menghasilkan sesuatu yang menguntungkan
dirinya dan menyenangkan secara fisik
97. ORIENTASI HUKUMAN DAN KEPATUHAN
• Mengacu pada kepatuhan atau hukuman oleh
figur-figur yang berkuasa
• Tindakan dinilai benar atau salah tergantung
dari akibat hukuman yang berkaitan dengan
kegiatan tersebut
• Misal: seorang anak akan mengatakan bahwa
bermain di tempat tidur itu tidak baik, karena ibu
melarangnya dan ibu akan marah kalau ia
melakukan hal itu.
• Dokter bisa dianggap jahat oleh anak kalau
dipersepsi sebagai orang yang suka menyakiti
(menyuntik)
98. ORIENTASI INDIVIDUALISME
DAN TUJUAN INSTRUMENTAL
• Acuan moral anak masih terhadap peristiwa-
persitiwa eksternal fisik.
• Suatu tindakan dinilai benar bila berkaitan
dengan kejadian eksternal yang memuaskan
kebutuhan dirinya atau kebutuhan orang lain
yang sangat dekat dengan dirinya
• Meskipun mencuri itu salah karena berasosiasi
dengan hukuman tetapi mencuri dapat
dibenarkan bila dilakukan saat dia sangat lapar
99. Lanjutan …
• Pendidikan yang dikembangkan harus memperhatikan
perkembangan dan cara belajar anak
• Kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan
perkembangan anak (developmentally appropiated
curriculum)
• Pendidikan yang berorientasi pada perkembangan anak
ini memungkinkan para fasilitator untuk merencanakan
berbagai pengalaman yang dapat menumbuhkan minat
anak, merangsang keingintahuan anak, melibatkan anak
secara emosional maupun intelektual, dan membuka
daya imajinasi mereka
100. 4 area perkembangan yang perlu ditingkatkan
dalam kegiatan pengembangan anak TK
• Perkembangan fisik
• Perkembangan sosial
emosional
• Perkembangan kognitif
• Perkembangan bahasa
101. Perkembangan sosial
emosional
• Mengetahui diri sendiri dan hubungannya
dengan orang lain, yaitu teman sebaya dan
orang dewasa
• Bertanggungjawab terhadap diri sendiri maupun
orang lain
• Berperilaku sesuai dengan perilaku baik yang
berkembang di masyarakat (prososial)
102. Tujuan dan Pengembangan Moral Anak
Menurut Adler (1974)
• Tujuannya adalah dalam rangka pembentukan
kepribadian yang harus dimiliki oleh manusia
seperti:
1. Dapat beradaptasi pada berbagai situasi dalam
relasinya dengan orang lain dan dalam
hubungannya dengan berbagai kultur
2. Selalu dapat memahami sesuatu yang berbeda
dan menyadari bahwa dirinya memiliki dasar
pada identitas kulturnya
3. Mampu mejaga batas yang tidak kaku pada
dirinya, bertanggungjawab terhadap bentuk
batasan yang dipilihnya sesaat dan terbuka
pada perubahan
103. TUGAS
• Cobalah lakukan sebuah pengamatan/observasi kepada 5 orang
anak usia TK. Hal yang harus anda catat selama observasi
tersebut adalah:
1. Bagaimana tingkat konsistensi anak dalam berperilaku selama 1
pekan!
2. Tanyakan kepada mereka secara terpisah dan menggunakan
interval waktu, apa yang menjadi cita-citanya (tanya 3 kali dalam
kurun waktu 1 bulan)!
3. Tuliskan datanya secara kuantitatif lalu simpulkan!
(Lihat latihan di Kegiatan Belajar 1 Modul 1, halaman 1.23)
104. FORMAT OBSERVASI
Nama Jenis Usia Hari/tanggal Jawaban Keterangan
Kelamin
Joko L 2 th Senin Pon,25- dokter
7-07
Sri P 3 th Rabu Kliwon, Guru
30-7-07
Fafa L 1,5 Kamis Legi, 2- dokter
8-07
105. TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA
MOHON MAAF APABILA ADA
SALAH DAN KEKURANGAN……..