SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
1
Beberapa Perkara
Rasional Untuk
Mewujudkan Buah Amal
(Bagian ke-4)
2
Beberap Perkara Untuk
Mewujudkan Buah Amal
1. Mentukan Target
2. Mengetahui Sebab-Sebab yang dapat
mengantarkan pada tercapainya
tujuan
3. Mengaitkan sebab dengan akibat
secara benar
4. Memperhatikan Hukum Alam dan
Aturan Kehidupan
3
Menentukan Target
 membatasi target atau output amal yang
diharapkan secara jelas dan rinci
 Ketidak jelasan dan ketidaksempurnaan target
atau kesamaran tujuan meskipun sedikit
 akan melahirkan kebingungan dan keraguan dalam jiwa
 menyebabkan putusnya cita-cita
 lemahnya semangat dan motivasi, dan munculnya rasa
putus asa
 yang selanjutnya dapat berujung pada kegagalan total
dan tidak terwujudnya tujuan
4
Menentukan Target (2)
 Penentuan target yang terfokus, jelas, dan
tidak mengandung kekeliruan
 akan melahirkan tekad yang kuat dalam
jiwa, sikap konsisten, dan keteguhan
 akan dapat memperkuat cita-cita dan
semangat
 akan mampu meningkatkan motivasi, rasa
percaya diri, dan sikap optimis
 serta akan bisa mengantarkan manusia
pada keberhasilan yang sempurna dan
tercapainya tujuan
5
Mengetahui Sebab-Sebab yang dapat
mengantarkan pada tercapainya tujuan
 Mengetahui sebab2 yang bisa mengantarkan pada
tercapainya tujuan baik yang bersifat kemanusiaan, material
maupun yang lain
 Jika tujuan berbeda berarti sebab untuk mencapai tujuan
juga berbeda
 jika tingkat kesulitan berbeda berarti upaya untuk mencapai
tujuanpun berbeda
 contoh:
 apa yang diperlukan untuk menulis selebaran (nasyrah)
berbeda dengan yang diperlukan untuk menulis undang-undang
negara
 Apa yang dibutuhkan untuk menyembuhkan sakit mata
berbeda dengan yang diperlukan untuk menyembuhkan
penyakit kanker
 Apa yang dibutuhkan untuk membangun kepribadian Islam
berbeda dengan yang dibutuhkan untuk membangun
masyarakat atau mebangun Daulah Islamiyah
6
Mengaitkan sebab dengan
akibat secara benar
 Untuk menjamin suatu keberhasilan tidak
cukup hanya dengan mengaitkan sebab
dengan akibatnya saja. Lebih dari itu,
pengaitan tersebut harus benar, sehingga
target bisa dicapai dalam waktu singkat, tanpa
menyia-nyiakan kekuatan yang dikerahkan
 Hal ini bisa dilihat ketika melakukan
sesuatu kadang-kadang kita melakukan
suatu sebab yang tidak akan mencapai
kepada musababnya
7
Mengaitkan sebab dengan
akibat secara benar (2)
 Contoh Pelajar
 Seorang pelajar, misalnya, agar memperoleh nilai yang sempurna
pada saat ujian, harus mempelajari seluruh materi pelajaran
disertai dengan pemahaman dan pemikiran yang sempurna.
Apabila ia tidak mempelajari seluruh materi pelajaran, berarti ia
tidak mengambil dan menjalani sebab-sebabnya dengan
sempurna
 Mungkin ia berhasil dalam sebagian ujian karena hanya
menjalani sebagian saja dari sebab-sebab keberhasilan. Jika ia
mempelajarinya tanpa pemahaman dan pemikiran yang
sempurna, berarti ia tidak mengaitkan sebab (yaitu mempelajari
materi pelajaran) dengan akibatnya (yaitu keberhasilan). Pada
saat itu, target tidak akan terwujud, karena pengaitannya tidak
benar.
 Termasuk tindakan yang sia-sia jika seorang pelajar ingin
memperoleh nilai ujian yang sempurna, tetapi ia tidak
mengaitkan akibat, yakni keberhasilan, dengan sebab-sebabnya
secara benar, yaitu mempelajari seluruh materi pelajaran dan
memahaminya dengan sempurna
8
Mengaitkan sebab dengan
akibat secara benar (3)
 Contoh Perperangan
 Dalam peperangan, kita tidak cukup mengetahui bahwa
sebab kemenangan adalah mempersiapkan kekuatan
dengan hanya mengumpulkan senjata saja
 Lebih dari itu, kita juga harus mengetahui strategi perang
mutakhir dengan tingkat yang paling tinggi
 juga mengetahui penentuan langkah-langkah
penyerangan militer dan langkah-langkah dalam
mempertahankan diri
 Di samping itu, kita juga harus mengetahui informasi
tentang musuh sekaligus titik-titik kelemahannya
 harus menjaga seluruh benteng pertahanan yang
mungkin ditembus musuh
 serta harus mendorong semangat perang para pasukan
dan memotivasinya untuk syahid di jalan Allah
 Semua itu termasuk upaya mengaitkan persiapan (sebab)
dengan kemenangan (akibat) secara benar.
9
Memperhatikan Hukum Alam
dan Aturan Kehidupan
 Tidak boleh hilang dari benaknya kesadaran
bahwa usahanya tersebut harus selalu sesuai
dan sejalan dengan hukum alam dan aturan
kehidupan
 usahanya harus selaras dengan tolok ukur-tolok
ukur fisik yang telah ditentukan oleh Sang
Pencipta alam, manusia, dan kehidupan
 Apabila manusia keluar dari tolok ukur yang
bersifat fisik ini, ia tidak mungkin, bahkan
mustahil, bisa mewujudkan tujuan-tujuannya;
bagaimanapun pengaitan sebab dan akibat itu
dilakukan serta kekuatan-kekuatannya sebagai
manusia yang berakal dikerahkan
10
Memperhatikan Hukum Alam
dan Aturan Kehidupan (2)
 Contoh
 orang yang mencari pertolongan atau kemenangan di
medan perang, dia wajib mempersiapkan segenap
kekuatan, bukan malah membaca kitab Shahîh al-
Bukhârî sebagai perlindungan
 Sebab, peperangan adalah pertarungan antar
kekuatan fisik, bukan antar kekuatan pemikiran
 Orang yang ingin menuntut ilmu tidak boleh mencari
ilmu melalui usaha mencari harta
 . Orang yang ingin menjadi seorang faqîh tidak boleh
mcr ke-faqîh-an dengan mempelajari ilmu tentang
molekul
11

More Related Content

Similar to Kaidah kausalitas 4

Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriPoetra Chebhungsu
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikanruriintannia
 
Makalah Motivasi
Makalah MotivasiMakalah Motivasi
Makalah MotivasiSintya M
 
Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)
Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)
Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)Awatif Atif
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanpjj_kemenkes
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adilpjj_kemenkes
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...pjj_kemenkes
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnispjj_kemenkes
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaanpjj_kemenkes
 
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)wishnu mahendra
 
Pengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarPengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarade fikri
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsipjj_kemenkes
 
Modul 3 pai xi paskar
Modul 3 pai xi paskarModul 3 pai xi paskar
Modul 3 pai xi paskarWahyu Mulyana
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatpjj_kemenkes
 
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luangM. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luangM Rayyan HS
 
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)briant_123
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usahapjj_kemenkes
 

Similar to Kaidah kausalitas 4 (20)

Fungsi perencanaan
Fungsi perencanaanFungsi perencanaan
Fungsi perencanaan
 
Tugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diriTugas makalah penyesuaian diri
Tugas makalah penyesuaian diri
 
Makalah pendidikan
Makalah pendidikanMakalah pendidikan
Makalah pendidikan
 
Makalah Motivasi
Makalah MotivasiMakalah Motivasi
Makalah Motivasi
 
Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)
Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)
Langkah meningkatkan dan memantapkan keyakinan diri (1)
 
Modul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahanModul 1 konsep kewirausahan
Modul 1 konsep kewirausahan
 
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan AdilKB 3 Sikap Terbuka dan Adil
KB 3 Sikap Terbuka dan Adil
 
KB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos KerjaKB 2 Etos Kerja
KB 2 Etos Kerja
 
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
KB 3 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Keluarga Beren...
 
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen BisnisKB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
KB 1 Aspek Organisanasi dan Manajemen Bisnis
 
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar KewirausahaanKB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
KB 1 Konsep Dasar Kewirausahaan
 
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
Manajemen Diri dan Waktu (Skala Prioritas)
 
Pengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajarPengertian disiplin dalam belajar
Pengertian disiplin dalam belajar
 
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan AborsiKB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
KB 2 Pandangan Agama-agama terhadap Tindakan Praktik Kebidanan Aborsi
 
Modul 3 pai xi lb
Modul 3 pai xi lbModul 3 pai xi lb
Modul 3 pai xi lb
 
Modul 3 pai xi paskar
Modul 3 pai xi paskarModul 3 pai xi paskar
Modul 3 pai xi paskar
 
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehatModul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
Modul 5 pedoman praktek lab. anak sehat
 
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luangM. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
M. rayyan hs (7132142014) mengembangkan disiplin dan pemanfaatan waktu luang
 
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
Tugas 3 (Teori Organisasi Umum 2)
 
KB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan UsahaKB 3 Perencanaan Usaha
KB 3 Perencanaan Usaha
 

More from Ardi Muluk

Maulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah KehidupanMaulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah KehidupanArdi Muluk
 
Pengantar kajian hadits
Pengantar kajian haditsPengantar kajian hadits
Pengantar kajian haditsArdi Muluk
 
Kaidah kausalitas 12
Kaidah kausalitas 12Kaidah kausalitas 12
Kaidah kausalitas 12Ardi Muluk
 
Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10Ardi Muluk
 
Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1Ardi Muluk
 
Management dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan okManagement dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan okArdi Muluk
 
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2Ardi Muluk
 

More from Ardi Muluk (7)

Maulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah KehidupanMaulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
Maulid nabi Mentafakuri Akidah Kehidupan
 
Pengantar kajian hadits
Pengantar kajian haditsPengantar kajian hadits
Pengantar kajian hadits
 
Kaidah kausalitas 12
Kaidah kausalitas 12Kaidah kausalitas 12
Kaidah kausalitas 12
 
Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10Kaidah kausalitas 10
Kaidah kausalitas 10
 
Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1Kaidah kausalitas 1
Kaidah kausalitas 1
 
Management dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan okManagement dan kepemimpinan ok
Management dan kepemimpinan ok
 
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
M12mengenal hizbut-tahrir-1234601443516523-2
 

Kaidah kausalitas 4

  • 2. 2 Beberap Perkara Untuk Mewujudkan Buah Amal 1. Mentukan Target 2. Mengetahui Sebab-Sebab yang dapat mengantarkan pada tercapainya tujuan 3. Mengaitkan sebab dengan akibat secara benar 4. Memperhatikan Hukum Alam dan Aturan Kehidupan
  • 3. 3 Menentukan Target  membatasi target atau output amal yang diharapkan secara jelas dan rinci  Ketidak jelasan dan ketidaksempurnaan target atau kesamaran tujuan meskipun sedikit  akan melahirkan kebingungan dan keraguan dalam jiwa  menyebabkan putusnya cita-cita  lemahnya semangat dan motivasi, dan munculnya rasa putus asa  yang selanjutnya dapat berujung pada kegagalan total dan tidak terwujudnya tujuan
  • 4. 4 Menentukan Target (2)  Penentuan target yang terfokus, jelas, dan tidak mengandung kekeliruan  akan melahirkan tekad yang kuat dalam jiwa, sikap konsisten, dan keteguhan  akan dapat memperkuat cita-cita dan semangat  akan mampu meningkatkan motivasi, rasa percaya diri, dan sikap optimis  serta akan bisa mengantarkan manusia pada keberhasilan yang sempurna dan tercapainya tujuan
  • 5. 5 Mengetahui Sebab-Sebab yang dapat mengantarkan pada tercapainya tujuan  Mengetahui sebab2 yang bisa mengantarkan pada tercapainya tujuan baik yang bersifat kemanusiaan, material maupun yang lain  Jika tujuan berbeda berarti sebab untuk mencapai tujuan juga berbeda  jika tingkat kesulitan berbeda berarti upaya untuk mencapai tujuanpun berbeda  contoh:  apa yang diperlukan untuk menulis selebaran (nasyrah) berbeda dengan yang diperlukan untuk menulis undang-undang negara  Apa yang dibutuhkan untuk menyembuhkan sakit mata berbeda dengan yang diperlukan untuk menyembuhkan penyakit kanker  Apa yang dibutuhkan untuk membangun kepribadian Islam berbeda dengan yang dibutuhkan untuk membangun masyarakat atau mebangun Daulah Islamiyah
  • 6. 6 Mengaitkan sebab dengan akibat secara benar  Untuk menjamin suatu keberhasilan tidak cukup hanya dengan mengaitkan sebab dengan akibatnya saja. Lebih dari itu, pengaitan tersebut harus benar, sehingga target bisa dicapai dalam waktu singkat, tanpa menyia-nyiakan kekuatan yang dikerahkan  Hal ini bisa dilihat ketika melakukan sesuatu kadang-kadang kita melakukan suatu sebab yang tidak akan mencapai kepada musababnya
  • 7. 7 Mengaitkan sebab dengan akibat secara benar (2)  Contoh Pelajar  Seorang pelajar, misalnya, agar memperoleh nilai yang sempurna pada saat ujian, harus mempelajari seluruh materi pelajaran disertai dengan pemahaman dan pemikiran yang sempurna. Apabila ia tidak mempelajari seluruh materi pelajaran, berarti ia tidak mengambil dan menjalani sebab-sebabnya dengan sempurna  Mungkin ia berhasil dalam sebagian ujian karena hanya menjalani sebagian saja dari sebab-sebab keberhasilan. Jika ia mempelajarinya tanpa pemahaman dan pemikiran yang sempurna, berarti ia tidak mengaitkan sebab (yaitu mempelajari materi pelajaran) dengan akibatnya (yaitu keberhasilan). Pada saat itu, target tidak akan terwujud, karena pengaitannya tidak benar.  Termasuk tindakan yang sia-sia jika seorang pelajar ingin memperoleh nilai ujian yang sempurna, tetapi ia tidak mengaitkan akibat, yakni keberhasilan, dengan sebab-sebabnya secara benar, yaitu mempelajari seluruh materi pelajaran dan memahaminya dengan sempurna
  • 8. 8 Mengaitkan sebab dengan akibat secara benar (3)  Contoh Perperangan  Dalam peperangan, kita tidak cukup mengetahui bahwa sebab kemenangan adalah mempersiapkan kekuatan dengan hanya mengumpulkan senjata saja  Lebih dari itu, kita juga harus mengetahui strategi perang mutakhir dengan tingkat yang paling tinggi  juga mengetahui penentuan langkah-langkah penyerangan militer dan langkah-langkah dalam mempertahankan diri  Di samping itu, kita juga harus mengetahui informasi tentang musuh sekaligus titik-titik kelemahannya  harus menjaga seluruh benteng pertahanan yang mungkin ditembus musuh  serta harus mendorong semangat perang para pasukan dan memotivasinya untuk syahid di jalan Allah  Semua itu termasuk upaya mengaitkan persiapan (sebab) dengan kemenangan (akibat) secara benar.
  • 9. 9 Memperhatikan Hukum Alam dan Aturan Kehidupan  Tidak boleh hilang dari benaknya kesadaran bahwa usahanya tersebut harus selalu sesuai dan sejalan dengan hukum alam dan aturan kehidupan  usahanya harus selaras dengan tolok ukur-tolok ukur fisik yang telah ditentukan oleh Sang Pencipta alam, manusia, dan kehidupan  Apabila manusia keluar dari tolok ukur yang bersifat fisik ini, ia tidak mungkin, bahkan mustahil, bisa mewujudkan tujuan-tujuannya; bagaimanapun pengaitan sebab dan akibat itu dilakukan serta kekuatan-kekuatannya sebagai manusia yang berakal dikerahkan
  • 10. 10 Memperhatikan Hukum Alam dan Aturan Kehidupan (2)  Contoh  orang yang mencari pertolongan atau kemenangan di medan perang, dia wajib mempersiapkan segenap kekuatan, bukan malah membaca kitab Shahîh al- Bukhârî sebagai perlindungan  Sebab, peperangan adalah pertarungan antar kekuatan fisik, bukan antar kekuatan pemikiran  Orang yang ingin menuntut ilmu tidak boleh mencari ilmu melalui usaha mencari harta  . Orang yang ingin menjadi seorang faqîh tidak boleh mcr ke-faqîh-an dengan mempelajari ilmu tentang molekul
  • 11. 11