Peraturan Desa ini mengatur tentang pedoman pembentukan organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa Panca Karsa II. Organisasi pemerintahan desa terdiri atas Kepala Desa, Sekretariat Desa, dan Pelaksana Teknis. Kepala Desa memimpin dan dibantu oleh Sekretaris Desa serta Kepala Seksi dalam bidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan. Peraturan ini juga mengatur tugas, wewenang, dan
Keputusan Kepala Desa Lindo menetapkan pengangkatan dan pemberhentian kepala-kepala urusan dan perangkat desa serta kepala dusun untuk periode 2013-2019. Berdasarkan pertimbangan kelancaran pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat, dipandang perlu meresufel perangkat yang ada. Beberapa perangkat lama diberhentikan dengan hormat dan digantikan oleh perangkat baru.
Surat keputusan kepala desa Panyocokan mengangkat pengurus kelompok usaha kecil 'Barokah' dan kelompok tani 'Bakti Tani Berkah' serta memberikan surat keterangan usaha kepada kedua kelompok tersebut.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
1. Peraturan Daerah ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Nunukan. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. BPD terdiri dari 5-11 orang yang dipilih melalui musyawarah tingkat dusun dan desa. Calon anggota harus berumur minimal 20 tahun dan lulus SD.
3. BPD memiliki wewenang membahas r
Cikal bakal BUMDes desa Kedungjaran, digagas dengan segala kesederhanaan dengan hanya 1 tujuan, memajukan desa kedungjaran dengan menggali potensi desa.
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdesKang Margino
Peraturan Desa ini mengatur tentang kedudukan keuangan Kepala Desa dan perangkat desa di Desa Melung, kabupaten Banyumas. Peraturan ini menetapkan besaran penghasilan tetap, tunjangan, dan tambahan penghasilan bagi Kepala Desa dan perangkat desa yang dianggarkan dalam APBDes sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
Peraturan Desa ini mengatur tentang pedoman pembentukan organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa Panca Karsa II. Organisasi pemerintahan desa terdiri atas Kepala Desa, Sekretariat Desa, dan Pelaksana Teknis. Kepala Desa memimpin dan dibantu oleh Sekretaris Desa serta Kepala Seksi dalam bidang Pemerintahan, Pembangunan, dan Kemasyarakatan. Peraturan ini juga mengatur tugas, wewenang, dan
Keputusan Kepala Desa Lindo menetapkan pengangkatan dan pemberhentian kepala-kepala urusan dan perangkat desa serta kepala dusun untuk periode 2013-2019. Berdasarkan pertimbangan kelancaran pemerintahan, pembangunan, dan pembinaan masyarakat, dipandang perlu meresufel perangkat yang ada. Beberapa perangkat lama diberhentikan dengan hormat dan digantikan oleh perangkat baru.
Surat keputusan kepala desa Panyocokan mengangkat pengurus kelompok usaha kecil 'Barokah' dan kelompok tani 'Bakti Tani Berkah' serta memberikan surat keterangan usaha kepada kedua kelompok tersebut.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
1. Peraturan Daerah ini mengatur tentang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kabupaten Nunukan. BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala desa dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
2. BPD terdiri dari 5-11 orang yang dipilih melalui musyawarah tingkat dusun dan desa. Calon anggota harus berumur minimal 20 tahun dan lulus SD.
3. BPD memiliki wewenang membahas r
Cikal bakal BUMDes desa Kedungjaran, digagas dengan segala kesederhanaan dengan hanya 1 tujuan, memajukan desa kedungjaran dengan menggali potensi desa.
Perdes 8 kedudukan keuangan kades dan katdesKang Margino
Peraturan Desa ini mengatur tentang kedudukan keuangan Kepala Desa dan perangkat desa di Desa Melung, kabupaten Banyumas. Peraturan ini menetapkan besaran penghasilan tetap, tunjangan, dan tambahan penghasilan bagi Kepala Desa dan perangkat desa yang dianggarkan dalam APBDes sesuai dengan kemampuan keuangan desa.
Peraturan Desa ini mengatur tentang Swadaya Desa Kedungjaran, mencakup jenis, objek, dan besaran swadaya, serta penggunaan dan pengelolaan dana hasil swadaya untuk kepentingan pemerintahan dan pembangunan desa. Dokumen ini juga mengatur mengenai petugas pemungut, sanksi, dan perubahan peraturan.
Peraturan Desa ini menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Balingasal untuk tahun 2017 dengan total pendapatan Rp1,6 miliar, total belanja Rp1,6 miliar dan surplus Rp35 juta.
Peraturan Desa Hanura Nomor 2 Tahun 2016 menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Hanura untuk tahun 2016 sebesar Rp1,043,603,524. APBDesa tersebut akan digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat di Desa Hanura. Sumber pendapatan berasal dari alokasi dana desa, sedangkan pembiayaannya berasal
KEPUTUSAN KEPALA DESA WLAHAR WETAN KECAMATAN KALIBAGOR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ENUNJUKAN PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PTPKD) TAHUN ANGGARAN 2016
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...Yudhi Aldriand
Peraturan Bupati Bekasi No. 16 Tahun 2010 mengatur tentang pedoman pembentukan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kabupaten Bekasi. Dokumen ini menjelaskan maksud dan tujuan pembentukan RT dan RW untuk membantu pelayanan pemerintahan desa/kelurahan, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan memelihara kerukunan warga. Juga diatur tentang tugas, fungsi, mekanisme pembentukan,
Peraturan Desa ini mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa Karangmalang. Pemerintah Desa terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa. Perangkat Desa terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan di Dusun, dan Pelaksana Teknis di bidang Pemerintahan, Kesejahteraan, dan Pelayanan.
Peraturan Desa ini menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Kedungjaran untuk tahun anggaran 2016 dengan total pendapatan Rp. 1.427.121.190 dan total belanja Rp. 1.427.121.190 sehingga tidak mengalami surplus atau defisit. Peraturan ini juga mengatur uraian lebih lanjut mengenai APBDes dan mulai berlaku setelah diundangkan.
Surat keputusan Kepala Desa Cilayun menetapkan tim penyelenggara Musrenbang Desa Cilayung tahun 2013 yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, perwakilan BPD, LPM, PKK, Pemuda dan masyarakat untuk merencanakan program pembangunan desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah ini mengatur tentang kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Nunukan. Kepala desa dan perangkat desa berhak menerima penghasilan tetap dan tunjangan sesuai kemampuan keuangan desa. Peraturan ini juga mengatur tentang bantuan biaya kesehatan, tunjangan kecelakaan, tunjangan kematian, dan tunjangan kehormatan bagi kepala desa dan perangkat desa.
Keputusan Kepala Desa Pegiringan Nomor 141/18/Tahun 2016 menetapkan pemberhentian dan pengangkatan beberapa perangkat desa di Desa Pegiringan. Keputusan ini didasarkan pada peraturan yang mengatur susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa.
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adathasanadjo
Peraturan Daerah ini mengatur tentang susunan kelembagaan, pengisian jabatan, dan masa jabatan kepala desa adat di Provinsi Riau. Struktur kelembagaan desa adat terdiri atas pemerintah desa adat, badan permusyawaratan, lembaga adat, dan lembaga kemasyarakatan. Pengisian jabatan kepala desa adat harus memenuhi syarat seperti warga negara Indonesia, pendidikan minimal SMP, berusia minimal 25 tahun,
Peraturan Desa ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa Bhuana Jaya. Terdiri dari Kepala Desa dan perangkat desa yang terdiri dari sekretariat desa dan pelaksana teknis. Kepala Desa memimpin dan dibantu oleh sekretaris desa beserta urusan perencanaan, keuangan, dan umum. Pelaksana teknis terdiri dari seksi pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat.
Sir is introduced as the central tracker and brand ambassador known for his humor and impact. The document jokes that wherever Sir goes, unexpected events follow, such as schools closing, companies failing, and professors retiring. It also presents "F-sutras" or lessons from Sir on being successful in life related to food, focus, and finance. In the end, Sir requests assembling at a base to receive further instructions.
Peraturan Desa ini mengatur tentang Swadaya Desa Kedungjaran, mencakup jenis, objek, dan besaran swadaya, serta penggunaan dan pengelolaan dana hasil swadaya untuk kepentingan pemerintahan dan pembangunan desa. Dokumen ini juga mengatur mengenai petugas pemungut, sanksi, dan perubahan peraturan.
Peraturan Desa ini menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Balingasal untuk tahun 2017 dengan total pendapatan Rp1,6 miliar, total belanja Rp1,6 miliar dan surplus Rp35 juta.
Peraturan Desa Hanura Nomor 2 Tahun 2016 menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Hanura untuk tahun 2016 sebesar Rp1,043,603,524. APBDesa tersebut akan digunakan untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat di Desa Hanura. Sumber pendapatan berasal dari alokasi dana desa, sedangkan pembiayaannya berasal
KEPUTUSAN KEPALA DESA WLAHAR WETAN KECAMATAN KALIBAGOR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ENUNJUKAN PELAKSANA TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PTPKD) TAHUN ANGGARAN 2016
Peraturan bupati bekasi no 16 tahun 2010 tentang pedoman pembentukan rukun te...Yudhi Aldriand
Peraturan Bupati Bekasi No. 16 Tahun 2010 mengatur tentang pedoman pembentukan Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) di Kabupaten Bekasi. Dokumen ini menjelaskan maksud dan tujuan pembentukan RT dan RW untuk membantu pelayanan pemerintahan desa/kelurahan, meningkatkan partisipasi masyarakat, dan memelihara kerukunan warga. Juga diatur tentang tugas, fungsi, mekanisme pembentukan,
Peraturan Desa ini mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa Karangmalang. Pemerintah Desa terdiri atas Kepala Desa dan Perangkat Desa yang membantu pelaksanaan tugas Kepala Desa. Perangkat Desa terdiri dari Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan di Dusun, dan Pelaksana Teknis di bidang Pemerintahan, Kesejahteraan, dan Pelayanan.
Peraturan Desa ini menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Kedungjaran untuk tahun anggaran 2016 dengan total pendapatan Rp. 1.427.121.190 dan total belanja Rp. 1.427.121.190 sehingga tidak mengalami surplus atau defisit. Peraturan ini juga mengatur uraian lebih lanjut mengenai APBDes dan mulai berlaku setelah diundangkan.
Surat keputusan Kepala Desa Cilayun menetapkan tim penyelenggara Musrenbang Desa Cilayung tahun 2013 yang terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, perwakilan BPD, LPM, PKK, Pemuda dan masyarakat untuk merencanakan program pembangunan desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah ini mengatur tentang kedudukan keuangan kepala desa dan perangkat desa di Kabupaten Nunukan. Kepala desa dan perangkat desa berhak menerima penghasilan tetap dan tunjangan sesuai kemampuan keuangan desa. Peraturan ini juga mengatur tentang bantuan biaya kesehatan, tunjangan kecelakaan, tunjangan kematian, dan tunjangan kehormatan bagi kepala desa dan perangkat desa.
Keputusan Kepala Desa Pegiringan Nomor 141/18/Tahun 2016 menetapkan pemberhentian dan pengangkatan beberapa perangkat desa di Desa Pegiringan. Keputusan ini didasarkan pada peraturan yang mengatur susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa.
Perda nomor-2-tahun-2019-Provinsi Riau-Tentang Desa Adathasanadjo
Peraturan Daerah ini mengatur tentang susunan kelembagaan, pengisian jabatan, dan masa jabatan kepala desa adat di Provinsi Riau. Struktur kelembagaan desa adat terdiri atas pemerintah desa adat, badan permusyawaratan, lembaga adat, dan lembaga kemasyarakatan. Pengisian jabatan kepala desa adat harus memenuhi syarat seperti warga negara Indonesia, pendidikan minimal SMP, berusia minimal 25 tahun,
Peraturan Desa ini mengatur tentang organisasi dan tata kerja pemerintahan Desa Bhuana Jaya. Terdiri dari Kepala Desa dan perangkat desa yang terdiri dari sekretariat desa dan pelaksana teknis. Kepala Desa memimpin dan dibantu oleh sekretaris desa beserta urusan perencanaan, keuangan, dan umum. Pelaksana teknis terdiri dari seksi pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat.
Sir is introduced as the central tracker and brand ambassador known for his humor and impact. The document jokes that wherever Sir goes, unexpected events follow, such as schools closing, companies failing, and professors retiring. It also presents "F-sutras" or lessons from Sir on being successful in life related to food, focus, and finance. In the end, Sir requests assembling at a base to receive further instructions.
Reddy introduces himself as the leader of Namma Dubai Sarkar from IIM Bangalore. He discusses his time at IIMB and the choice he is given by Gokul to either partner with him for the next three terms or stay true to his love for "Beast". Reddy decides to stay loyal to "Beast" and ditch both girls and Gokul. The document also reveals that despite appearing to be an MBA student at IIMB, Reddy is actually an MLA from Andhra Pradesh, and while everyone thinks he plays volleyball, he actually plays for a team called Jack Aces.
Reddy introduces himself as the leader of Namma Dubai Sarkar. He faces a decision whether to leave girls and partner with Gokul for the next 3 terms or stay true to his love for "Beast". In the end, Reddy decides to ditch both girls and Gokul, and remain loyal to his true love of "Beast". While he presents himself as an MBA student at IIM Bangalore, he actually serves as an MLA in Uravakonda constituency of Andhra Pradesh. Though believed to play volleyball, he actually plays for his team called Jack Aces.
Dokumen tersebut membahas latar belakang pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat di Indonesia, meliputi landasan filosofis, sosiologis, dan hukum. Secara filosofis dijelaskan mengenai semboyan Bhineka Tunggal Ika dan pengakuan terhadap keberagaman masyarakat dalam UUD 1945. Secara sosiologis diuraikan tentang keragaman masyarakat dan lingkungan di Indonesia. Secara hukum dijelaskan mengenai
Peraturan Daerah ini mengatur tentang urusan pemerintahan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat. Terdiri atas 31 bidang urusan pemerintahan yang terbagi menjadi urusan wajib sebanyak 25 bidang dan urusan pilihan sebanyak 6 bidang. Urusan wajib meliputi pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, dan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan dasar, sedangkan urus
The document discusses a conversation between two people trying to schedule a time for a "PPO treat" but not being able to find a day that works for both of them. It also mentions that one person bought a Polaroid camera in Japan but the reason why is unclear. Various business ventures are discussed as potentially being tried or not working out.
Inti Sadhika Dara is a housekeeper at IIM Bangalore who is depicted in a series of images posted to "Humans of IIMB". The images show her doing various tasks like cleaning as well as engaging in playful interactions with students where she jokes about being mature, does stunts, and has her photo taken after visiting the parlour. A SWOT analysis is also included in the images with no details filled in. Inti is depicted joking around with students and acting in a lighthearted manner while going about her duties at IIM Bangalore.
The document discusses a girl's love life during her first year of college when she found her professor cute but her feelings changed after her first year. In the second year, a classmate named Reddy called her cute but she told him she was disappointed. She realized who she was and what she wanted.
Nalli has been searching for his soulmate for 10 years since college, trying various activities and locations like Dubai to find a partner without success. After many failed attempts using different hobbies and careers, he finally found a potential match in Rajahmundry and hopes to reveal the outcome of this latest prospect.
A detailed examination of Exercise and high Blood Pressure - Level 3 Diploma in Exercise Referral with Parallel Coaching - guidelines for courses for Special populations
This document provides tips for creating an effective resume, including using relevant job titles and skill headings, quantifying achievements, and highlighting the benefits of one's skills for employers. It advises tailoring resumes to the specific language used in job postings to present oneself as the ideal candidate. Key recommendations include prioritizing important qualifications, using power words that match the desired position, and tweaking resumes to apply for a wider range of jobs.
The document appears to be a report or document created by Claudia Anacleto Correa. It does not provide any other details about the content or purpose of the document beyond identifying the author.
Perda malinau nomor 10 tentang pengakuan hak adat masyarakat inisiatif dprdMedan Comonity
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat di Kabupaten Malinau. Dokumen ini menjelaskan definisi masyarakat adat, wilayah adat, hak-hak masyarakat adat, serta lembaga-lembaga yang dibentuk untuk mengelola urusan adat dan menyelesaikan sengketa secara adat.
This document discusses potential solutions for helping new college graduates acclimate to their jobs at IBM's Dublin, Ohio campus. It outlines ideas such as assigning new hires a mentor, creating orientation classes and checklists, and developing onboarding training. Additional ideas are generated, such as new hire social activities, instructional books, and leveraging supernatural abilities to instantly transmit knowledge. The document concludes by selecting three ideas: implementing checklists for managers and new hires, creating an orientation video, and throwing a welcome party where new employees could set up their workspaces.
Undang-undang ini membentuk 3 kabupaten baru di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Nias Selatan dari wilayah Kabupaten Nias, Kabupaten Pakpak Bharat dari wilayah Kabupaten Dairi, dan Kabupaten Humbang Hasundutan dari wilayah Kabupaten Tapanuli Utara. Undang-undang ini juga mengatur batas wilayah, ibu kota, dan kewenangan pemerintahan daerah dari ketiga kabupaten baru tersebut.
Undang-undang ini membentuk Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau di Provinsi Kalimantan Barat dengan memisahkan wilayah dari Kabupaten Sintang dan Kabupaten Sanggau. Undang-undang ini mengatur batas wilayah, ibu kota, kewenangan, dan pemerintahan di Kabupaten Melawi dan Kabupaten Sekadau.
Perdes no 13 th 2017 ttg batas wilayah desaari saridjo
[Ringkasan]
Peraturan Desa Kedungjaran menetapkan wilayah dan batas Desa Kedungjaran yang terdiri atas empat dusun dan beberapa RW dan RT. Ditetapkan pula jalan-jalan desa dan gang guna kemudahan masyarakat serta dilakukan pengumpulan dokumen batas dengan desa tetangga.
Peraturan Daerah Kabupaten Banyumas Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, P...iniPurwokerto
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan desa, dan perubahan status desa menjadi kelurahan di Kabupaten Banyumas. Pembentukan desa baru harus memenuhi syarat jumlah penduduk minimal 1500 jiwa atau 300 KK, luas wilayah minimal 100 hektar, serta memiliki jaringan komunikasi dan potensi ekonomi. Penggabungan dan penghapusan desa ditetapkan dengan mempertimbangkan luas
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
1. Pemerintah Kabupaten Nunukan menyerahkan sebagian kewenangan pemerintahannya kepada desa-desa di wilayahnya untuk meningkatkan pelayanan dan pemberdayaan masyarakat desa.
2. Kewenangan yang dapat diserahkan meliputi bidang pertanian, kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, dan lainnya sesuai potensi setiap desa.
3. Penyerahan kewenangan dilakukan berdasarkan evaluasi kesiap
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Pengabungan Desa
Undang-undang ini membentuk empat kabupaten baru di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yaitu Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur. Dokumen ini mengatur batas wilayah dan ibu kota dari keempat kabupaten baru tersebut.
Permendagri NO 12 THN 2007 TTG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENDAYAGUNAAN DATA PROF...Pekerja Sosial Masyarakat
Peraturan Menteri Dalam Negeri ini mengatur tentang pedoman penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kelurahan, mencakup ketentuan umum, data dasar keluarga, potensi desa dan kelurahan, serta tingkat perkembangan desa dan kelurahan. Data profil tersebut digunakan untuk mengetahui potensi dan perkembangan desa/kelurahan secara akurat dan komprehensif dalam rangka perencanaan pembangunan dan evaluasi kinerja p
Peraturan ini mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa di Kabupaten Ogan Komering Ilir. Pemerintah desa terdiri atas Kepala Desa dan perangkat desa yang terdiri dari Sekretaris Desa, Kepala Dusun, Kepala Urusan, dan Kepala Seksi. Tugas Kepala Desa meliputi menyelenggarakan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Arifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Perataturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 29 Tahun 2006 tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Peraturan Desa Harapan Jaya Nomor 02 Tahun 2019 mengatur tentang susunan organisasi dan tata kerja pemerintahan desa. Dokumen ini menjelaskan struktur organisasi pemerintahan desa yang terdiri atas Kepala Desa, Sekretaris Desa, dan berbagai unit kerja. Juga diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur organisasi beserta hubungan kerja antar unsur dalam pemerintahan desa.
Peraturan Pemerintah ini mengatur perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Beberapa pasal diubah untuk memperkuat kedudukan desa sebagai kesatuan masyarakat hukum dan meningkatkan sinergi kebijakan mengenai desa. Perubahan mencakup pengaturan pembentukan desa, status desa, kewenangan desa, serta tata cara pemili
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanArifuddin Ali
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan dengan persetujuan bersama Kepala Daerah (bupati Nunukan)
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 17 Tahun 2006 Tentang Perubahan Status Desa menjadi Kelurahan
Peraturan Pemerintah ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi, pengaturan pembentukan Desa khusus, penetapan kewenangan Desa, dan tata cara pemilihan kepala Desa.
Peraturan Pemerintah ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi, pengaturan pembentukan Desa khusus, penetapan kewenangan Desa, dan tata cara pemilihan kepala Desa.
Putusan sidang 35 puu 2012-kehutanan-telah ucap 16 mei 2013Medan Comonity
Berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi, UU Kehutanan dinilai tidak sesuai dengan UUD 1945 karena tidak memperhatikan hak-hak kesatuan masyarakat hukum adat atas hutan adat mereka. UU Kehutanan mengubah status hutan adat menjadi hutan negara tanpa persetujuan masyarakat adat, menimbulkan konflik dan ketidakpastian hak bagi masyarakat adat.
Matrix usulan perubahan terhadap ruu pphma versi balegMedan Comonity
Dokumen tersebut berisi usulan perubahan terhadap rancangan undang-undang tentang pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat. Usulan perubahan tersebut mencakup penyesuaian istilah, penambahan definisi, pengaturan proses identifikasi, verifikasi, dan pengesahan masyarakat adat, serta pengaturan mengenai hak dan kewajiban masyarakat adat yang meliputi hak atas tanah, pembangunan, spiritualitas
2013 abdon nababan sinergi hukum adat dan hukum negaraMedan Comonity
Dokumen tersebut membahas tentang sinergitas hukum adat dan hukum negara dalam membentuk masyarakat tertib hukum di Indonesia. Dokumen ini menjelaskan tentang populasi masyarakat adat di Indonesia, hak konstitusional masyarakat adat, tantangan dalam pemulihan hukum dan peradilan adat, serta peluang untuk hukum dan peradilan adat kembali tumbuh.
Peraturan Daerah ini membahas tentang pajak daerah di Kabupaten Pakpak Bharat. Pajak daerah tersebut meliputi pajak hotel, restoran, reklame, hiburan, air tanah, parkir, penerangan jalan, dan bumi & bangunan. Peraturan ini juga mengatur tentang subjek, objek, dan prosedur pemungutan pajak daerah.
Dokumen tersebut merupakan peraturan daerah tentang retribusi pelayanan pemakaman di Kabupaten Pakpak Bharat. Peraturan ini mengatur tentang penyediaan dan pengelolaan taman pemakaman umum, jenis layanan pemakaman, dan ketentuan retribusi atas layanan tersebut.
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pemungutan hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Pakpak Bharat. Pemungutan hanya diperbolehkan untuk jenis-jenis tertentu seperti rotan, damar, madu, dan lainnya dengan tidak merusak lingkungan. Perorangan, koperasi, dan badan usaha harus memiliki izin dari bupati dengan masa berlaku paling lama satu tahun. Pemegang izin wajib membayar retribusi dan menj
Peraturan Daerah ini mengatur tentang pemungutan hasil hutan bukan kayu di Kabupaten Pakpak Bharat. Pemungutan hanya diperbolehkan untuk jenis-jenis tertentu dengan tidak merusak lingkungan, dan membutuhkan izin serta membayar retribusi. Izin berlaku maksimal satu tahun dan dapat diperpanjang satu tahun berikutnya.
1. PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT
NOMOR 2 TAHUN 2005
TENTANG
PEMBENTUKAN DESA CIKAOK, DESA NAPATALUM PERLAMBUKEN, DESA PAGINDAR,
DESA LAE MBENTAR DI KECAMATAN SALAK,
DESA KUTA JUNGAK, DESA SIEMPAT RUBE IV, DESA PRONGIL,
DESA BULUH TELLANG, DESA PERDUHAPEN DI KECAMATAN KERAJAAN,
DESA MAHOLIDA DAN DESA PEROLIHEN DI KECAMATAN SITELLU TALI URANG JEHE
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI PAKPAK BHARAT,
Menimbang : a. bahwa untuk memacu kemajuan Kabupaten Pakpak Bharat pada umumnya
dan desa-desa di Kecamatan Salak, Kecamatan Kerajaan serta Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe pada khususnya serta adanya aspirasi yang
berkembang di masyarakat, dipandang perlu meningkatkan
penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan
pelaksanaan pembangunan melalui pemekaran desa dengan membentuk
desa baru;
b. bahwa untuk memenuhi maksud sebagaimana huruf “a”, serta
memperhatikan kemampuan dan perkembangan desa, jumlah penduduk,
luas wilayah, kondisi sosial budaya, potensi desa serta pertimbangan lainnya
sesuai ketentuan peraturan perundang-udangan yang berlaku, dipandang
perlu membentuk Desa Cikaok sebagai hasil pemekaran Desa Silima Kuta,
Desa Napatalum Perlambuken sebagai hasil pemekaran Desa Sibagindar,
Desa Pagindar sebagai hasil pemekaran Desa Sibagindar, Desa Lae
Mbentar sebagai hasil pemekaran Desa Sibagindar di Kecamatan Salak,
Desa Kuta Jungak sebagai hasil pemekaran Desa Siempat Rube I, Desa
Prongil sebagai pemekaran Desa Silima Kuta, Desa Buluh Tellang sebagai
hasil pemekaran Desa Kuta Pardomuan, Desa Perduhapen sebagai hasil
pemekaran Desa Kuta Saga, Desa Siempat Rube IV sebagai hasil
pemekaran Desa Siempat Rube II di Kecamatan Kerajaan, Desa Maholida
sebagai hasil pemekaran Desa Tanjung Meriah dan Desa Perolihen sebagai
hasil pemekaran Desa Tanjung Mulia di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
Kabupaten Pakpak Bharat;
c. bahwa pembentukan Desa Cikaok, Desa Napatalum Perlambuken, Desa
Pagindar, Desa Lae Mbentar di Kecamatan salak, Desa Kuta Jungak, Desa
Siempat Rube IV, Desa Prongil, Desa Buluh Tellang, Desa Perduhapen di
Kecamatan Kerajaan dan Desa Maholida, Desa Perolihen di Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat sebagaimana pada huruf
”b” telah mendapat keputusan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Pakpak Bharat dan Bupati Pakpak Bharat Nomor 20/DPRD/2005
dan Nomor 960.a/Tahun 2005 tanggal 24 Nopember 2005.
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf ”a”, ”b” dan
”c” diatas, dipandang perlu mengatur pembentukan Desa Cikaok, Desa
Napatalum Perlambuken, Desa Pagindar, Desa Lae Mbentar, Desa Kuta
Jungak, Desa Prongil, Desa Buluh Tellang, Desa Perduhapen, Desa
Siempat Rube IV, Desa Maholida dan Desa Perolihen dengan Peraturan
Daerah.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten
Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang
Hasundutan di Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4272);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
2. 2
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437);
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum
Pengaturan Mengenai Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2001 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4155);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4262);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Dairi Nomor 4 Tahun 2000 tentang
Pembentukan, Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Dairi Tahun 2000 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 4).
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT
dan
BUPATI PAKPAK BHARAT
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN DESA CIKAOK, DESA
NAPATALUM PERLAMBUKEN, DESA PAGINDAR, DESA LAE MBENTAR DI
KECAMATAN SALAK, DESA KUTA JUNGAK, DESA SIEMPAT RUBE IV,
DESA PRONGIL, DESA BULUH TELLANG, DESA PERDUHAPEN DI
KECAMATAN KERAJAAN, DESA MAHOLIDA DAN DESA PEROLIHEN DI
KECAMATAN SITELLU TALI URANG JEHE
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Desa atau yang disebut dengan nama lain selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat
setempat yang diakui dan di hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
2. Dusun adalah bagian wilayah dalam desa yang merupakan lingkungan kerja pelaksanaan
pemerintahan desa;
3. Pemekaran Desa adalah pemecahan desa menjadi lebih dari satu desa;
4. Pembentukan Desa adalah tindakan mengadakan desa baru diluar atau didalam desa-desa
yang telah ada;
5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah desa
dan BPD dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia;
6. Pemerintah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Kepala Desa dan perangkat
desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;
7. Penjabat Kepala Desa adalah seseorang yang diangkat oleh Bupati dari perangkat desa atau
pejabat lain atas usul BPD untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagai Kepala Desa.
3. 3
8. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disingkat
BPD adalah Lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa;
BAB II
PEMBENTUKAN DAN BATAS WILAYAH
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Desa Cikaok, Desa Napatalum Perlambuken, Desa
Pagindar, Desa Lae Mbentar di Kecamatan salak, Desa Kuta Jungak, Desa Siempat Rube IV,
Desa Prongil, Desa Buluh Tellang, Desa Perduhapen di Kecamatan Kerajaan dan Desa
Maholida, Desa Perolihen di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dalam wilayah Kabupaten
Pakpak Bharat.
Pasal 3
Desa Cikaok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 merupakan pemekaran dari wilayah Desa
Silima Kuta Kecamatan Salak yang terdiri atas :
1. Dusun I Cikaok;
2. Dusun II Cikaok;
3. Dusun III Cikaok.
Pasal 4
(1) Desa Silima Kuta (Desa Induk) Kecamatan salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Siempat Rube II Kecamatan Kerajaan;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kuta Tinggi;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Lae Langge Namuseng;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Cikaok.
(2) Desa Cikaok (Desa Baru) Kecamatan Salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Delleng Raja;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Delleng Junggu;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Silima Kuta;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kuta Tinggi.
Pasal 5
Batas-batas wilayah Desa Silima Kuta dan Desa Cikaok Kecamatan Salak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi
pemerintahan dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 6
Desa Napatalum Perlambuken sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran
dari wilayah Desa Sibagindar Kecamatan Salak yang terdiri atas :
1. Dusun Lae Kerembaken;
2. Dusun Simantas;
3. Dusun Lae Ngalum.
Pasal 7
(1) Desa Sibagindar (Desa Induk) Kecamatan Salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Napatalum Perlambuken;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lae Mbentar;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Prop. NAD;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simerpara.
(2) Desa Napatalum Perlambuken (Desa Baru) Kecamatan Salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Lae Kerembaken;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Lae Gundur;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sibagindar;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Prop. NAD.
4. 4
Pasal 8
Batas-batas wilayah Desa Sibagindar dan Desa Napatalum Perlambuken di Kecamatan Salak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Pasal 9
Desa Pagindar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah Desa
Sibagindar Kecamatan Salak yang terdiri atas :
a. Dusun Lae Pinantar;
b. Dusun Juma Tengah;
c. Dusun Kuta Daru.
Pasal 10
(1) Desa Sibagindar (Desa Induk) Kecamatan Salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Napatalum Perlambuken;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Lae Mbentar;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Prop. NAD;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simerpara.
(2) Desa Pagindar (Desa Baru) Kecamatan Salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Simerpara;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lae Mbentar;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Aornakan;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sibagindar.
Pasal 11
Batas-batas wilayah Desa Sibagindar dan Desa Pagindar di Kecamatan Salak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 12
Desa Lae Mbentar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah
Desa Sibagindar Kecamatan Salak yang terdiri atas :
a. Dusun Lae Mbentar;
b. Dusun Pagar Batu;
c. Dusun Lae Namo Klompang.
Pasal 13
(1) Desa Sibagindar (Desa Induk) Kecamatan Salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Napatalum Perlambuken;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Lae Mbentar;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Prop. NAD;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Simerpara.
(2) Desa Napatalum Perlambuken (Desa Baru) Kecamatan Salak mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pagindar;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sibongkaras;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Simberaren dan Delleng siringgicing;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Prop. NAD.
Pasal 14
Batas-batas wilayah Desa Sibagindar dan Desa lae Mbentar di Kecamatan Salak sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
5. 5
Pasal 15
Desa Kuta Jungak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah
Desa Siempat Rube I Kecamatan Kerajaan yang terdiri atas :
d. Dusun Kuta Jungak;
e. Dusun Lebbuh Neur;
f. Dusun Simpang Pertelu-teluen.
Pasal 16
(1) Desa Siempat Rube I (Desa Induk) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Silima Kuta;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Siempat Rube II;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kuta Jungak;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Silima Kuta.
(2) Desa Kuta Jungak (Desa Baru) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Silima Kuta;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Mungkur;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Perbuluhen (Kab. Dairi);
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Siempat Rube I.
Pasal 17
Batas-batas wilayah Desa Siempat Rube I dan Desa Kuta Jungak di Kecamatan Kerajaan di
Kecamatan Kerajaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1), (2) digambarkan dalam
peta wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 18
Desa Siempat Rube IV sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari
wilayah Desa Siempat Rube II Kecamatan Kerajaan yang terdiri atas :
a. Dusun Kuta Laki;
b. Dusun Gorat;
c. Dusun Rube Haji;
d. Dusun Resdes.
Pasal 19
(1) Desa Siempat Rube II (Desa Induk) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mungkur;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Boangmanalu;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Siempat Rube IV;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Siempat Rube I.
(2) Desa Siempat Rube IV (Desa Baru) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Mungkur;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lae Langge Namuseng;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Perbuluhen;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Siempat Rube II
Pasal 20
Batas-batas wilayah Desa Siempat Rube II dan Desa Siempat Rube IV di Kecamatan Kerajaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Pasal 21
6. 6
Desa Prongil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah Desa
Silima Kuta Kecamatan Kerajaan yang terdiri atas :
a. Dusun Prongil;
b. Dusun Barisen;
c. Dusun Prongil Jehe;
d. Dusun Kuta Baru.
Pasal 22
(1) Desa Silima Kuta (Desa Induk) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuta Babo;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Silima Kuta;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Hutan Lindung;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pardomuan.
(2) Desa Prongil (Desa Baru) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuta Babo;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Silima Kuta;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Perbuluhen (Kab. Dairi);
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tinada.
Pasal 23
Batas-batas wilayah Desa Silima Kuta dan Desa Prongil di Kecamatan Kerajaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 24
Desa Buluh Tellang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah
Desa Pardomuan Kecamatan Kerajaan yang terdiri atas :
a. Dusun Buluh Tellang I;
b. Dusun Buluh Tellang II;
c. Dusun Kapea Mpentar.
Pasal 25
(1) Desa Pardomuan (Desa Induk) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuta Saga;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Buluh Tellang;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kuta Babo;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kuta Saga.
(2) Desa Buluh Tellang (Desa Baru) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pardomuan;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tinada;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Kuta Babo;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Majanggut I.
Pasal 26
Batas-batas wilayah Desa Pardomuan dan Desa Buluh Tellang di Kecamatan Kerajaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
Pasal 27
Desa Perduhapen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah
Desa Kuta Saga Kecamatan Kerajaan yang terdiri atas :
a. Dusun Perduhapen;
b. Dusun Uruk Mbellang;
c. Dusun Mbobi.
7. 7
Pasal 28
(1) Desa Kuta Saga (Desa Induk) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuta Babo;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Silima Kuta;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Hutan Lindung;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pardomuan.
(2) Desa Prongil (Desa Baru) Kecamatan Kerajaan mempunyai batas wilayah:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kuta Saga;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Majanggut I;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pardomuan;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mahala.
Pasal 29
Batas-batas wilayah Desa Kuta Saga dan Desa Prongil di Kecamatan Kerajaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi Pemerintah
Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 30
Desa Maholida sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah Desa
Tanjung Meriah Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yang terdiri atas :
a. Dusun II Kembang Ronding;
b. Dusun III Sipodel;
c. Dusun Mbobi.
Pasal 31
(1) Desa Tanjung Meriah (Desa Induk) Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe mempunyai batas
wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Pasi (Kab. Dairi);
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kaban Tengah;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Maholida;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kaban Tengah.
(2) Desa Maholida (Desa Baru) Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe mempunyai batas wilayah:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Surung Mersada;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bandar Baru;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Surung Mersada;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Meriah.
Pasal 32
Batas-batas wilayah Desa Tanjung Meriah dan Desa Maholida di Kecamatan Sitellu Tali Urang
Jehe sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah
administrasi Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Daerah ini.
Pasal 33
Desa Perolihen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, merupakan pemekaran dari wilayah
Desa Tanjung Mulia Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe yang terdiri atas :
a. Dusun Lae Mbara;
b. Dusun Nantimbo;
c. Dusun Bomin.
Pasal 34
(1) Desa Tanjung Mulia (Desa Induk) Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe mempunyai batas
wilayah :
a. sebelah Utara berbatasan dengan Kec. Silima Pungga-pungga (Kab. Dairi);
8. 8
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Kaban Tengah;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Perolihen;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Prop. NAD.
(2) Desa Perolihen (Desa Baru) Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe mempunyai batas wilayah:
a. sebelah Utara berbatasan dengan Desa Tanjung Meriah;
b. sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Bandar Baru;
c. sebelah Timur berbatasan dengan Desa Surung Mersada Kec. Kerajaan;
d. sebelah Barat berbatasan dengan Desa Tanjung Meriah.
Pasal 35
Batas-batas wilayah Desa Tanjung Mulia dan Desa Perolihen di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1), (2) digambarkan dalam peta wilayah administrasi
Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Daerah ini.
BAB III
KEWENANGAN DESA
Pasal 36
Kewenangan Desa Cikaok, Desa Napatalum Perlambuken, Desa Pagindar, Desa Lae Mbentar di
Kecamatan salak, Desa Kuta Jungak, Desa Siempat Rube IV, Desa Prongil, Desa Buluh Tellang,
Desa Perduhapen di Kecamatan Kerajaan dan Desa Maholida, Desa Perolihen di Kecamatan
Sitellu Tali Urang Jehe mencakup seluruh kewenangan desa sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan.
BAB IV
PEMERINTAHAN DESA DAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Bagian Pertama
Pemerintahan Desa
Pasal 37
Untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan di Desa Cikaok, Desa Napatalum
Perlambuken, Desa Pagindar, Desa Lae Mbentar di Kecamatan salak, Desa Kuta Jungak, Desa
Siempat Rube IV, Desa Prongil, Desa Buluh Tellang, Desa Perduhapen di Kecamatan Kerajaan
dan Desa Maholida, Desa Perolihen di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, dipilih dan disahkan
seorang Kepala Desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan, paling lambat 1 (satu)
tahun setelah peresmian anggota BPD masing-masing.
Pasal 38
(1) Sebelum dipilih dan disahkannya Kepala Desa di desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal
37, diangkat Penjabat Kepala Desa oleh Bupati dengan masa jabatan paling lama 1 (satu)
tahun,
(2) Pengangkatan Penjabat Kepala Desa oleh Bupati sebagaimana dimaksud dalam ayat (1),
berdasarkan usul BPD dari Desa Induk dan pertimbangan Camat setempat
(3) Bupati berdasarkan usul BPD dan pertimbangan Camat dapat mengangkat Penjabat Kepala
Desa untuk masa jabatan berikutnya.
Bagian Kedua
Badan Permusyawaratan Desa
Pasal 39
Badan Permusyawaratan Desa Cikaok, Desa Napatalum Perlambuken, Desa Pagindar, Desa
Lae Mbentar di Kecamatan salak, Desa Kuta Jungak, Desa Siempat Rube IV, Desa Prongil,
Desa Buluh Tellang, Desa Perduhapen di Kecamatan Kerajaan dan Desa Maholida, Desa
Perolihen di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
9. 9
BAB V
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 40
Dengan adanya perubahan luas dan batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai akibat dari
pemekaran Desa Silima Kuta, Desa Sibagindar di Kecamatan Salak, Desa Siempat Rube I, Desa
Silima Kuta, Desa Pardomuan, Desa Kuta Saga, Desa Siempat Rube II di Kecamatan Kerajaan,
Desa Tanjung Meriah dan Desa Tanjung Mulia di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe serta
pembentukan desa baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, maka untuk kelancaran
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Kepala Desa Silima Kuta, Kepala Desa Sibagindar di
Kecamatan Salak, Kepala Desa Siempat Rube I, Kepala Desa Silima Kuta, Kepala Desa
Pardomuan, Kepala Desa Kuta Saga, Kepala Desa Siempat Rube II di Kecamatan Kerajaan,
Kepala Desa Tanjung Meriah dan Kepala Desa Tanjung Mulia di Kecamatan Sitellu Tali Urang
Jehe, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku menginventarisasi dan
mengatur penyerahan barang milik/kekayaan desa berupa tanah, bangunan, barang bergerak,
barang tidak bergerak, serta dokumen dan arsip lainnya yang diperlukan dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa di Desa Cikaok, Desa Napatalum Perlambuken, Desa Pagindar, Desa Lae
Mbentar di Kecamatan salak, Desa Kuta Jungak, Desa Siempat Rube IV, Desa Prongil, Desa
Buluh Tellang, Desa Perduhapen di Kecamatan Kerajaan dan Desa Maholida, Desa Perolihen di
Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe.
BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 41
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya
diatur dengan Keputusan Bupati.
Pasal 42
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat.
ditetapkan di Salak
pada tanggal 25 Nopember 20065
BUPATI PAKPAK BHARAT,
dto.
MUGER HERRY I. BERUTU
diundangkan di Salak
pada tanggal 25 Nopember 2005
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT,
dto.
GANDI WARTHA MANIK
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT TAHUN 2006
NOMOR 2
10. 10
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT
NOMOR 2 TAHUN 2005
TENTANG
PEMBENTUKAN DESA CIKAOK, DESA NAPATALUM PERLAMBUKEN, DESA PAGINDAR,
DESA LAE MBENTAR DI KECAMATAN SALAK,
DESA KUTA JUNGAK, DESA SIEMPAT RUBE IV, DESA PRONGIL,
DESA BULUH TELLANG, DESA PERDUHAPEN DI KECAMATAN KERAJAAN,
DESA MAHOLIDA DAN DESA PEROLIHEN DI KECAMATAN SITELLU TALI URANG JEHE
I. UMUM
Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat tentang Pembentukan Desa Cikaok,
Desa Napatalum Perlambuken, Desa Pagindar, Desa Lae Mbentar di Kecamatan salak, Desa
Kuta Jungak, Desa Siempat Rube IV, Desa Prongil, Desa Buluh Tellang, Desa Perduhapen di
Kecamatan Kerajaan dan Desa Maholida, Desa Perolihen di Kecamatan Sitellu Tali Urang
Jehe Kabupaten Pakpak Bharat merupakan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Salah satu pelaksanaan otonomi daerah
terdapatnya kekuasaan Pemerintah Daerah untuk melakukan pemekaran desa atas dasar
prakarsa, kreativitas dan peran aktif masyarakat dalam rangka mengembangkan dan
memajukan daerah. Di dalam PP No. 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan
Mengenai Desa memuat salah satu pasal yang mengatur perihal pembentukan, penghapusan
dan penggabungan desa diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten.
Pemekaran Desa tersebut dilakukan atas dasar prakarsa masyarakat dan untuk
mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan di desa.
Bahwa atas dasar tersebut diatas pembentukan Desa Cikaok, Desa Napatalum
Perlambuken, Desa Pagindar, Desa Lae Mbentar di Kecamatan salak, Desa Kuta Jungak,
Desa Siempat Rube IV, Desa Prongil, Desa Buluh Tellang, Desa Perduhapen di Kecamatan
Kerajaan dan Desa Maholida, Desa Perolihen di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe di
Kabupaten Pakpak Bharat diatur dalam suatu Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1 : Cukup jelas.
Pasal 2 : Cukup jelas.
Pasal 3 : Cukup jelas.
Pasal 4 : Cukup jelas.
Pasal 5 : Cukup jelas.
Pasal 6 : Cukup jelas.
Pasal 7 : Cukup jelas.
Pasal 8 : Cukup jelas.
Pasal 9 : Cukup jelas.
Pasal 10 : Cukup jelas.
Pasal 11 : Cukup jelas.
Pasal 12 : Cukup jelas.
11. 11
Pasal 13 : Cukup jelas.
Pasal 14 : Cukup jelas.
Pasal 15 : Cukup jelas.
Pasal 16 : Cukup jelas.
Pasal 17 : Cukup jelas.
Pasal 18 : Cukup jelas.
Pasal 19 : Cukup jelas.
Pasal 20 : Cukup jelas.
Pasal 21 : Cukup jelas.
Pasal 22 : Cukup jelas.
Pasal 23 : Cukup jelas.
Pasal 24 : Cukup jelas.
Pasal 25 : Cukup jelas.
Pasal 26 : Cukup jelas.
Pasal 27 : Cukup jelas.
Pasal 28 : Cukup jelas.
Pasal 29 : Cukup jelas.
Pasal 30 : Cukup jelas.
Pasal 31 : Cukup jelas.
Pasal 32 : Cukup jelas.
Pasal 33 : Cukup jelas.
Pasal 34 : Cukup jelas.
Pasal 35 : Cukup jelas.
Pasal 36 : Cukup jelas.
Pasal 37 : Cukup jelas.
Pasal 38 : Cukup jelas.
Pasal 39 : Cukup jelas.
Pasal 40 : Cukup jelas.
Pasal 41 : Cukup jelas.
Pasal 42 : Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT 2005
NOMOR 10