Dokumen tersebut membahas tentang peran media sosial dalam jurnalisme dan bagaimana jurnalis memanfaatkan media sosial sebagai sumber informasi baru serta melakukan kolaborasi dengan masyarakat, namun tetap harus melakukan verifikasi atas informasi yang didapat dari media sosial.
Media Online dan Inspiring Journalism yang akan dipresentasikan di kegiatan Cipasung Journalism Camp yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, pada 6 sampai 8 Juli 2011.
Media Online dan Inspiring Journalism yang akan dipresentasikan di kegiatan Cipasung Journalism Camp yang akan diselenggarakan di Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, pada 6 sampai 8 Juli 2011.
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)Lusianai Waode
Mengkaji tentang Isu politik di Media sosial; bagaimana konten media sosial dikontruksi, konsumen media, isu politik, cerdas bermedia, dimuat pada prosiding seminar nasional Fisip tahun 2017
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaLSP3I
Meledaknya arus informasi di jagad media social tak pelak menghadirkan masalah, baik dalam skala kecil maupun besar. Jika menyimak konten social media Indonesia kekinian, ramai dengan konten-konten negative, bagai sampah berserakan. Ujaran kebencian, fitnah, hoax, sampai isu sara. Kontennya beragam, mulai dari konteks sosial, ekonomi, politik, sampai agama. Bentuknya pun beragam, mulai dari teks, gambar, suara maupun video.
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporerliterasi digital
Dalam waktu singkat, perkembangan dan inovasi di semua dimensi kehidupan melaju pesat sebagai dampak nyata dari keberadaan internet di era digital. Meskipun begitu, revolusi yang begitu cepat ini juga turut membawa masalah-masalah yang ikut berevolusi juga. Dikupas secara mendalam dan bersandar pada kaidah-kaidah penulisan ilmiah, buku ini menggabungkan beberapa hasil penelitian tentang isu-isu yang muncul di era digital kontemporer. Dari peran media sosial dalam gerakan sosial agraria, fenomena mikroselebritas di Instagram, e-commerce, hingga geliat gerakan terorisme di dunia maya.
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia
Media sosial tak kalah penting. Melalui ini, Polri dapat berinteraksi dengan warga secara langsung. Bahkan, hingga level personal. Oleh karenanya, korps Bhayangkara perlu memiliki ragam akun media sosial. Seperti, facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya. Dengan demikian, Polri dan masyarakat menjadi tak bersekat. Akses dari warga menuju Polri sudah lancar dan terbuka 24 jam.
berdaya Intern sebagai sosialisasi pentingnya kemandiriantaqiyudin4
Berdaya Internet merupakan menjadi pondasi dasar atas bahasan literasi digital di Kurikulum Tular Nalar.
Tema ini menjadi sebuah pintu untuk memahami tema-tema berikutnya dalam program Tular Nalar.
Pada tema ini akan diperkenal konsep berpikir kritis dengan membekali dan mendalami aspek Mengakses dan Mengelola Informasi. Karena dua aktivitas ini menjadi gerbang awal untuk lebih berdaya di dunia digital.
Tema Berdaya Internet ini mengajak kita mulai dari menjelajahi media digital untuk mencari informasi, mampu memahami pesan serta berbagai perlindungan privasi dan data pribadi, hingga berkolaborasi dengan orang lain melalui teknologi digital yang saat ini banyak diakses pada media sosial.
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
Jika butuh file yg high-resolution (hires) untuk dicetak lebih jelas, silakan unduh di http://s.id/bukusosmedhires
Melakukan advokasi kebijakan publik ataupun mendorong inisiasi gerakan sosial, sebagaimana kerap menjadi kegiatan prioritas sejumlah organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia, kini tak bisa lagi lepas dari kebermanfaatan platform media sosial yang ada di Internet.
Namun di sisi lain, CSO dan komunitas dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabiltas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi untuk menggunakan media sosial tersebut. Hanya dengan demikian maka upaya dan sumber daya yang ada dapat digunakan secara efisien untuk menghasilkan dampak yang efektif.
Untuk itulah maka buku kerja ini disusun oleh ICT Watch, dengan dukungan penuh Research Center Stikom LSPR Jakarta, Relawan TIK, Global Partners Digital, Citizen Lab Universitas Toronto dan Ford Foundation, untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan seluasnya oleh CSO dan komunitas di Indonesia.
Buku kerja ini dibagi atas 3 (tiga) bab utama secara runut yaitu STRATEGI, TAKTIK dan AKSI, dengan dilengkapi sejumlah aktivitas maupun praktik online. Kemudian disiapkan pula bab PRIVASI & SEKURITI untuk dapat memberikan pemahaman dan kemampuan mendasar bagi CSO dan komunitas untuk menjaga keamanan data / informasi.
Buku ini bermanfaat dan menjadi awal untuk menyusun strategi, melakukan evaluasi, meningkatkan kinerja parpol, politisi dan lembaga politik lainnya dalam membangun komunikasi politik di era media baru. Menyampaikan konten konten informasi politik secara efektif dan efisien. Membangun komunikasi partisipatoris dengan publik dan seluruh pihak yang berkepentingan. Dengan spirit Membangun Kualitas Politik dan Demokrasi yang lebih baik, maka akan mendorong bangsa kita kepada kemajuan dan daya saing bangsa ini dimasa mendatang. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang membantu mewujudkan buku ini hadir. Tentunya buku ini akan berarti apabila dibaca, dipahami, diaplikasikan dan terus disempurnakan.
Isu politik di media sosial (perspektif konstruksi realitas media)Lusianai Waode
Mengkaji tentang Isu politik di Media sosial; bagaimana konten media sosial dikontruksi, konsumen media, isu politik, cerdas bermedia, dimuat pada prosiding seminar nasional Fisip tahun 2017
Dunia maya; Informasi Sampah dan Alat PropagandaLSP3I
Meledaknya arus informasi di jagad media social tak pelak menghadirkan masalah, baik dalam skala kecil maupun besar. Jika menyimak konten social media Indonesia kekinian, ramai dengan konten-konten negative, bagai sampah berserakan. Ujaran kebencian, fitnah, hoax, sampai isu sara. Kontennya beragam, mulai dari konteks sosial, ekonomi, politik, sampai agama. Bentuknya pun beragam, mulai dari teks, gambar, suara maupun video.
Gerakan Bijak Bersosmed memberikan panduan praktis dalam menggunakan media sosial. Gerakan ini mengajak warganet untuk menggali lebih banyak manfaat dari media sosial lewat praktik-praktik media sosial yang positif dan produktif lewat prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind). Mulai dari etika bersosmed, tantangan di media sosial, dan ajakan untuk mengenal UU ITE yang dikemas dalam bahasa yang mudah dipahami awam.
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporerliterasi digital
Dalam waktu singkat, perkembangan dan inovasi di semua dimensi kehidupan melaju pesat sebagai dampak nyata dari keberadaan internet di era digital. Meskipun begitu, revolusi yang begitu cepat ini juga turut membawa masalah-masalah yang ikut berevolusi juga. Dikupas secara mendalam dan bersandar pada kaidah-kaidah penulisan ilmiah, buku ini menggabungkan beberapa hasil penelitian tentang isu-isu yang muncul di era digital kontemporer. Dari peran media sosial dalam gerakan sosial agraria, fenomena mikroselebritas di Instagram, e-commerce, hingga geliat gerakan terorisme di dunia maya.
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia
Media sosial tak kalah penting. Melalui ini, Polri dapat berinteraksi dengan warga secara langsung. Bahkan, hingga level personal. Oleh karenanya, korps Bhayangkara perlu memiliki ragam akun media sosial. Seperti, facebook, twitter, instagram, dan lain sebagainya. Dengan demikian, Polri dan masyarakat menjadi tak bersekat. Akses dari warga menuju Polri sudah lancar dan terbuka 24 jam.
berdaya Intern sebagai sosialisasi pentingnya kemandiriantaqiyudin4
Berdaya Internet merupakan menjadi pondasi dasar atas bahasan literasi digital di Kurikulum Tular Nalar.
Tema ini menjadi sebuah pintu untuk memahami tema-tema berikutnya dalam program Tular Nalar.
Pada tema ini akan diperkenal konsep berpikir kritis dengan membekali dan mendalami aspek Mengakses dan Mengelola Informasi. Karena dua aktivitas ini menjadi gerbang awal untuk lebih berdaya di dunia digital.
Tema Berdaya Internet ini mengajak kita mulai dari menjelajahi media digital untuk mencari informasi, mampu memahami pesan serta berbagai perlindungan privasi dan data pribadi, hingga berkolaborasi dengan orang lain melalui teknologi digital yang saat ini banyak diakses pada media sosial.
Media Sosial untuk Advokasi Publik (CSO dan Komunitas)ICT Watch
Jika butuh file yg high-resolution (hires) untuk dicetak lebih jelas, silakan unduh di http://s.id/bukusosmedhires
Melakukan advokasi kebijakan publik ataupun mendorong inisiasi gerakan sosial, sebagaimana kerap menjadi kegiatan prioritas sejumlah organisasi masyarakat sipil (CSO) dan komunitas di Indonesia, kini tak bisa lagi lepas dari kebermanfaatan platform media sosial yang ada di Internet.
Namun di sisi lain, CSO dan komunitas dituntut untuk memiliki kapasitas dan kapabiltas yang memadai dalam menyusun strategi, menyiapkan taktik dan melakukan aksi untuk menggunakan media sosial tersebut. Hanya dengan demikian maka upaya dan sumber daya yang ada dapat digunakan secara efisien untuk menghasilkan dampak yang efektif.
Untuk itulah maka buku kerja ini disusun oleh ICT Watch, dengan dukungan penuh Research Center Stikom LSPR Jakarta, Relawan TIK, Global Partners Digital, Citizen Lab Universitas Toronto dan Ford Foundation, untuk dapat digunakan dan dimanfaatkan seluasnya oleh CSO dan komunitas di Indonesia.
Buku kerja ini dibagi atas 3 (tiga) bab utama secara runut yaitu STRATEGI, TAKTIK dan AKSI, dengan dilengkapi sejumlah aktivitas maupun praktik online. Kemudian disiapkan pula bab PRIVASI & SEKURITI untuk dapat memberikan pemahaman dan kemampuan mendasar bagi CSO dan komunitas untuk menjaga keamanan data / informasi.
Buku ini bermanfaat dan menjadi awal untuk menyusun strategi, melakukan evaluasi, meningkatkan kinerja parpol, politisi dan lembaga politik lainnya dalam membangun komunikasi politik di era media baru. Menyampaikan konten konten informasi politik secara efektif dan efisien. Membangun komunikasi partisipatoris dengan publik dan seluruh pihak yang berkepentingan. Dengan spirit Membangun Kualitas Politik dan Demokrasi yang lebih baik, maka akan mendorong bangsa kita kepada kemajuan dan daya saing bangsa ini dimasa mendatang. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihak yang membantu mewujudkan buku ini hadir. Tentunya buku ini akan berarti apabila dibaca, dipahami, diaplikasikan dan terus disempurnakan.
Analisis Strategi Implementasi Media Sosial (Studi Kasus Ukm Xyz )
Jurnalis dan sosial media
1.
2. Media sosial hadir dengan ciri khas masing-masing,
membantu publik untuk menyuarakan ide dan gagasan.
Jurnalis melirik media sosial sebagai lahan baru
menyebarluaskan informasi, pun mencari fakta-fakta baru
dengan menelusuri akun-akun tertentu.
Live tweet dari warga membantu proses pengumpulan
data; dalam suatu peristiwa penting / bencana, namun
media & jurnalis tetap harus melakukan verifikasi.
“.... Kami lalu melakukan riset narasumber melalui akun
media sosial, dengan kata kunci tertentu. Dapat. Media
Sosial sangat membantu kerja saya,” ungkap Najwa
Shihab.
3. Social media = participatory journalism. Tapi bukan murni jurnalisme
Ada data yang menunjukan bahwa media digital di Indonesia
mengalami perkembangan yang mengalahkan media
tradisional, bahkan media tradisional saat ini juga mulai bergantung
pada media digital untuk memperoleh kecepatan informasi
Dilakukan survei mengenai facebook dan twitter, baik di kalangan
jurnalis maupun masyarakat. Nyatanya, sebagian besar masyarakat
memanfaatkan informasi yang bersumber dari social media
sebagai sumber informasi dan bahan berita, 75% diantaranya tetap
melakukan verifikasi.
Tren menggunakan media digital berkaitan dengan bagaimana
media memproduksi konten.
4. Microblogging yang menggeser Facebook
Mudah digunakan, mampu memilih teman (orang
yang ingin difollow) untuk mendapatkan informasi
dari akun bersangkutan
Mudah menciptakan komunitas baru
Jurnalis memanfaatkan twitter tidak hanya untuk
mengekspresikan diri, tapi juga sumber berita. A
Social Newsroom and the Personal Brands bagi
jurnalis.
harus ada pembedaan antara akun pribadi jurnalis
dan akun pekerjaan.
Meski sudah cukup sering obrolan / informasi di
twitter menjadi sumber berita, masih dianggap tidak
kredibel
5. Menjadi problem, etiskah membagi informasi sebelum tulisan
kita diterbitkan oleh media massa yang menugaskan kita
meliputnya?
Apakah masyarakat Indonesia sudah siap menghadapi
gelombang digitalisasi?
Pertanyaan menarik, di mana letak peran seorang jurnalis dalam
memanfaatkan dan mengolah informasi ketika social media menjadi
sumber utama, sesuaikah dengan kode etik jurnalistik?
Apa yang disampaikan oleh jurnalis akan mempengaruhi pola pikir
pembaca. Kehadiran media sosial dan jejaring sosial dipertanyakan, jurnalis
dapat membuat kelompok pembaca sendiri yang dapat menguntungkan
secara komersial maupun non komersial.
Kemudahan mendapatkan data dari sosial media membuat orang lupa
melakukan verifikasi atas informasi yang diperolehnya
6. Kolaborasi antara jurnalis dan warga (pengguna
social media) akan menghasilkan berita / informasi
yang komprehensif dg menerapkan: Collaborative
Reporting, Social Contact, Social Stories (deep social
integration), Online Curation & The Social Network as
the New Editor
“Anggap saja konten media sosial itu sebagai
data. Bukan informasi. Data didapat dari mana
saja. Bisa benar atau salah. Untuk menjadi informasi
harus diolah. Apalagi kalau informasi yang untuk
dimuat oleh media massa. Wajib diverifikasi.” Rikard
Bagun
7. “Journalism will be more
collaborative, embracing the
fundamental social nature of the
Internet. The story will be shaped by
people involved in the news, curated by
savvy editors from diverse sources and
circulated back again to the audience.
This is the new real-time news cycle,”
kata Burt Herman, pendiri dari
HacksHackers dan situs Storify