memberika kamu panduan dalam penulisan LKI dan memudahkan kamu dalam menyusun setiap bab dalam LKI semmoga Bermanfaat dan dapat memnjadikan kamu juara LKI LOmba Karya Tulis Ilmiah
memberika kamu panduan dalam penulisan LKI dan memudahkan kamu dalam menyusun setiap bab dalam LKI semmoga Bermanfaat dan dapat memnjadikan kamu juara LKI LOmba Karya Tulis Ilmiah
Template Jurnal MIYANG merupakan modifikasi dari template jurnal JGISE UGM. Oleh sebab itu, template ini dibuat hanya untuk tujuan akademik (non komersil). Hak cipta template asli sepenuhnya milik jurnal JGISE UGM. Link jurnal JGISE juga kami lampirkan pada isi template setelah daftar pustaka. Terima Kasih
a. Link Jurnal JGISE UGM
https://jurnal.ugm.ac.id/jgise
b. Link Jurnal MIYANG
http://journal.unirow.ac.id/index.php/miyang/Home
Template Jurnal MIYANG merupakan modifikasi dari template jurnal JGISE UGM. Oleh sebab itu, template ini dibuat hanya untuk tujuan akademik (non komersil). Hak cipta template asli sepenuhnya milik jurnal JGISE UGM. Link jurnal JGISE juga kami lampirkan pada isi template setelah daftar pustaka. Terima Kasih
Template Jurnal MIYANG merupakan modifikasi dari template jurnal JGISE UGM. Oleh sebab itu, template ini dibuat hanya untuk tujuan akademik (non komersil). Hak cipta template asli sepenuhnya milik jurnal JGISE UGM. Link jurnal JGISE juga kami lampirkan pada isi template setelah daftar pustaka. Terima Kasih
a. Link Jurnal JGISE UGM
https://jurnal.ugm.ac.id/jgise
b. Link Jurnal MIYANG
http://journal.unirow.ac.id/index.php/miyang/Home
Template Jurnal MIYANG merupakan modifikasi dari template jurnal JGISE UGM. Oleh sebab itu, template ini dibuat hanya untuk tujuan akademik (non komersil). Hak cipta template asli sepenuhnya milik jurnal JGISE UGM. Link jurnal JGISE juga kami lampirkan pada isi template setelah daftar pustaka. Terima Kasih
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
PAPER KIMIA LINGKUNGAN MENINGKATNYA GAS RUMAH KACA IMPLIKASI DAN SOLUSI BAGI ...muhammadnoorhasby04
Gas rumah kaca memainkan peran penting dalam mempengaruhi iklim Bumi melalui mekanisme efek rumah kaca. Fenomena ini alami dan esensial untuk menjaga suhu Bumi tetap hangat dan layak huni. Namun, peningkatan konsentrasi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil, deforestasi, dan praktik pertanian intensif, telah memperkuat efek ini, menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim yang signifikan.Pemanasan global membawa dampak luas pada berbagai aspek lingkungan, termasuk suhu rata-rata global, pola cuaca, kenaikan permukaan laut, serta frekuensi dan intensitas fenomena cuaca ekstrem seperti badai dan kekeringan. Dampak ini juga meluas ke ekosistem alami, menyebabkan gangguan pada habitat, distribusi spesies, dan interaksi ekologi, yang berdampak pada keanekaragaman hayati.
Untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh peningkatan gas rumah kaca dan perubahan iklim, upaya mitigasi dan adaptasi menjadi sangat penting. Langkah-langkah mitigasi meliputi transisi ke sumber energi terbarukan, peningkatan efisiensi energi, dan pengelolaan lahan yang berkelanjutan. Di sisi lain, langkah-langkah adaptasi mencakup pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap cuaca ekstrem, pengelolaan sumber daya air yang lebih baik, dan perlindungan terhadap wilayah pesisir.Selain itu, mengurangi konsumsi daging, memanfaatkan metode kompos, dan pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap perubahan iklim adalah beberapa tindakan konkret yang dapat diambil untuk mengurangi dampak gas rumah kaca.Dengan pemahaman yang lebih baik tentang mekanisme dan dampak dari efek rumah kaca, serta melalui kolaborasi global yang kuat dan langkah-langkah konkret yang efektif, kita dapat melindungi planet kita dan memastikan kesejahteraan bagi generasi mendatang.
pelajaran geografi kelas 10
Geografi pada hakekatnya mempelajari permukaan bumi melalui pendekatan keruangan yang mengkaji keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia dengan kewilayahannya. Pentransformasian pengetahuan geografi lebih efektif jika disajikan melalui media peta, hal ini karena peta merupakan media yang sangat penting dalam pem-belajaran geografi. Pembelajaran Geografi pada materi “Peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi” merasa belum mampu mengoptimalkan aktivitas siswa khususnya kemampuan membaca peta sehingga ber-pengaruh pada perolehan hasil belajar. Guru merasa kesulitan mem-belajarkan konsep-konsep geografi pada siswa. Hasil identifikasi awal, ditemukan beberapa indikator penyebab diantaranya: (1) minimnya kemampuan siswa menunjukkan letak suatu tempat/lokasi geografis tertentu, (2) kurangpahamnya siswa tentang orientasi peta (menentukan arah pada peta), (3) minimnya kemampuan siswa dalam mengartikan simbol-simbol yang ada pada peta, dan (4) kemampuan siswa mengungkap informasi yang ada pada peta sangat kurang. Pelatihan melengkapi peta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam membaca peta sehingga ada peningkatan pada hasil belajar geografi.
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca peta. Kemampuan membaca peta tersebut meliputi: (1) kemampuan menunjukkan letak suatu tempat/ lokasi geografis tertentu, (2) kemampuan mengartikan/ membaca simbol-simbol yang ada pada peta, dan (3) kemampuan memahami orientasi peta (menentukan arah pada peta).
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian tindakan kelas model spiral Kemmis Taggart 1999. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan rumus ”Gain Score” yaitu membandingkan data sebelum tindakan dengan data sesudah dilakukan tindakan. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, angket, dan test. Instrumen penelitian adalah peneliti dan pedoman atau pengumpul data.
Hasil penelitian dalam tindakan siklus I, II, dan III pada pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) melalui pelatihan melengkapi peta setelah dilakukan refleksi, evaluasi serta analisis statistik deskriptif ternyata memperoleh peningkatan dalam hal; pertama, kemampuan membaca peta pada pra tindakan hanya memperoleh nilai 50% akan tetapi setelah dilakukan tindakan dalam setiap siklus ternyata mengalami peningkatan yaitu 56% (siklus I), 63% (siklus II), dan 72% (siklus III); kedua, proses pembelajaran geografi (materi peta tentang pola bentuk-bentuk muka bumi) pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Rubaru melalui pelatihan melengkapi peta pada setiap siklus juga memperoleh peningkatan yaitu 63% (siklusI), 65% (siklus II), dan 70% (siklus III); ketiga, aktivitas belajar siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan yaitu 50% (siklus I), 65% (siklus II), dan 75% (siklus III).
Temuan penelitian ini mendukung teori perkembangan yang dikemukakan Piaget dan Vygotsky bahwa pros
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS EMISI KARBON DARI DEGRADASI LAHAN GAMBUT DI A...d1051231072
Lahan gambut adalah salah satu ekosistem penting di dunia yang berfungsi sebagai penyimpan karbon yang sangat efisien. Di Asia Tenggara, lahan gambut memainkan peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekologi dan ekonomi. Namun, seiring dengan meningkatnya tekanan terhadap lahan untuk aktivitas pertanian, perkebunan, dan pembangunan infrastruktur, degradasi lahan gambut telah menjadi masalah lingkungan yang signifikan. Degradasi lahan gambut terjadi ketika lahan tersebut mengalami penurunan kualitas, baik secara fisik, kimia, maupun biologis, yang pada akhirnya mengakibatkan pelepasan karbon dalam jumlah besar ke atmosfer.
Lahan gambut di Asia Tenggara, khususnya di negara-negara seperti Indonesia dan Malaysia, menyimpan cadangan karbon yang sangat besar. Diperkirakan bahwa lahan gambut di wilayah ini menyimpan sekitar 68,5 miliar ton karbon, yang jika terlepas, akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap emisi gas rumah kaca global.
Studi Kasus : Oksidasi Pirit dan Pengaruhnya Terhadap Ekosistemd1051231041
Pirit merupakan zat di dalam tanah yang terbawa karena adanya arus pasang surut. Zat ini dapat membahayakan ekosistem sekitar apabila mengalami reaksi oksidasi dan penyebab utama mengapa tanah menjadi masam, karena mengandung senyawa besi dan belerang. Studi kasus ini bertujuan untuk menganalisis pembentukan, dampak, peran, pengaruh, hingga upaya pengelolaan lingkungan yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah ekosistem yang terjadi.
Hasil dari #INC4 #TraktatPlastik, #plastictreaty masih saja banyak reaksi ketidak puasan, tetapi seluruh negara anggota PBB bertekad melanjutkan putaran negosiasi
berikutnya: #INC5 di bulan November 2024 di Busan Korea Selatan
Cerita sukses desa-desa di Pasuruan kelola sampah dan hasilkan PAD ratusan juta adalah info inspiratif bagi khalayak yang berdiam di perdesaan
.
#PartisipasiASN dalam #bebersihsampah nyata biarpun tidak banyak informasinya
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
KERUSAKAN LAHAN GAMBUT ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAN STRATEGI ...d1051231039
Lahan gambut merupakan salah satu ekosistem yang unik dan penting secara global. Terbentuk dari endapan bahan organik yang terdekomposisi selama ribuan tahun, lahan gambut memiliki peran yang sangat signifikan dalam menjaga keanekaragaman hayati, menyimpan karbon, serta mengatur siklus air. Kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya habitat, degradasi lingkungan, dan penurunan kesuburan tanah. Kerusakan lahan gambut di Indonesia telah meningkat seiring waktu, dengan laju deforestasi dan degradasi lahan gambut yang signifikan. Menurut data, sekitar 70% dari lahan gambut di Indonesia telah rusak, dan angka tersebut terus meningkat. Kerusakan lahan gambut memiliki dampak yang luas dan serius, tidak hanya secara lokal tetapi juga global. Selain menyebabkan hilangnya habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan yang khas bagi ekosistem gambut, kerusakan lahan gambut juga melepaskan jumlah karbon yang signifikan ke atmosfer, berkontribusi pada perubahan iklim global.Kerusakan lahan gambut memiliki dampak negatif yang luas pada masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Dalam jangka panjang, kerusakan lahan gambut dapat menyebabkan hilangnya sumber daya alam, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan risiko bencana alam.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
2. Format Umum Penulisan
Huruf bacaan
Times New Roman
Ukuran huruf
12
Jenis huruf judul bab dan
nama bab
Times New Roman
Ukuran huruf
14
Menggunakan
Huruf Besar
Ukuran Margin
Tepi atas : 4cm
Tepi kiri: 4 cm
Tepi Kanan: 3 cm
Tepi bawah: 3 cm
• Penulisan naskah dengan Bahasa Indonesia
• Mengikuti kaidah EYD
•Bila menggunakan bahasa inggris dengan tata
bahasa yang benar
•Awal kalimat didahului pokok kalimat
•Gunakan kata sambung seminimal mungkin
• hindari penggunaakn listing, tuangkan dalam
bentuk paragraf
3. Cantumkan sumber
kutipan didepan atau
dibelakang kutipan
Nama akhir penulis,
tahun penerbitan,
nomor halaman
Contoh :
Diawal penulisan
Menurut Amstrong dan Cooper (1998 : 40) An Operational definition is a definition stated in
terms of specific testing criteria or operations.
Contoh
Diawal penulisan
An Operational definition is a definition stated in terms of specific testing criteria or
operations (Amrstrong dan Cooper, 1998 : 40).
Penggunaan Kutipan
4. Dibagi menjadi tiga bagian :
A. Laporan Penelitian
AWAL AKHIRISI
a. Halaman sampul (terlampir)
b. Abstrak
c. Daftra isi
d. Daftra tabel, gambar dan
lainnya
Berisi dari beberapa bab
dari pendahuluan
sampai dengan kesimpulan
a. Daftar referensi
b. Lampiran *jika ada
5. ISI
Berikut beberapa bab dalam isi
a. BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
I.2 Perumusan Masalah
I.3 Tujuan Penelitian
I.4 Batasan Penelitian
b. Bab II Tinjauan Pustaka
II.1 Definisi Konseptual
c. Bab III Metodologi Penelitian
III. 1 Jenis Penelitian
III.2 Teknik Pengumpulan Data
III.3 Hambatan Penelitian
d. BAB IV Hasil dan Pembahasan
e. BAB V Penutup
V.1 Kesimpulan
V.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
6. • Sekurang-kurangnya 3 halaman
• Terdiri dari paragraf (1 – 3) latar belakang dan perumusan masalah,
(4-8) pembahasan, (9-10) kesimpulan
B. Artikel Ilmiah
(Publikasi Website)
7. Struktur Dokumen Naskah Ringkas, terdiri dari :
a. Judul Artikel
Judul ditulis dengan menggunakan huruf Times New Roman 14 point (pt), cetak
tebal, dengan spasi 1 dan ditempatkan simetris di tengah.
b. Nama Penulis
Nama penulis, ditulis di bawah judul. Jarak antara judul dan nama penulis diberi
satu spasi kosong, dengan ukuran huruf 14 pt
-Email penulis pertama ditulis di bawah nama lembaga. Email ditulis dengan
ukuran huruf 10 pt dan dicetak miring (italics). Jarak antara nama lembaga dan
email diberi satu spasi kosong, dengan ukuran huruf 12 pt
c. Pendahuluan
d. Bahan (jika ada) dan Metode
e. Pembahasan
C. JURNAL
10. Contoh
Penulisan Nama Penulis
Judul Jurnal (14 pt, bold, centered)
Penulis Pertama, Penulis Kedua, dan Penulis Ketiga (12 pt)
KOPHI (Koalisi Pemuda Hijau Pemuda Indonesia) (10 pt)
E-mail KOPHI (lebih disarankan e-mail Litbang)(10 pt, italics)
Abstrak (12 pt, bold)
(kosong satu spasi tunggal, 12 pt)
Abstrak pada bagian ini berbahasa Indonesia. Ditulis dengan menggunakan huruf Arial
dengan ukuran huruf 10 dan spasi tunggal. Abstrak merupakan ikhtisar suatu tugas akhir
yang memuat latar belakang atau permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil , dan
kesimpulan. Abstrak ditulis dalam satu paragraf dan tidak melebihi dari 200 kata.
(kosong dua spasi tunggal, 12 pt)
Kata kunci : sampai dengan 5 kata kunci.