Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
bagi teman-teman semuanya inilah hasil PKMM tahun 2014 saya .semoga para pembaca memberikan kritik dan saranya terhadap hasil saya, E-mail : hazar.basir@gmail.com
semoga bermanfaat .
Cara Pembuatan Bokashi:
1. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molases/gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
3. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan terpal plastik atau karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 0C. Jika suhu bahan melebihi 50 0C, maka karung atau penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
5. Setelah empat hari penutup terpal plastik atau karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
Pemanfaatan limbah jerami padi dan kotoran sapi sebagai pakan ternak dan pupu...Hazar Noah
bagi teman-teman semuanya inilah hasil PKMM tahun 2014 saya .semoga para pembaca memberikan kritik dan saranya terhadap hasil saya, E-mail : hazar.basir@gmail.com
semoga bermanfaat .
Cara Pembuatan Bokashi:
1. Pertama-tama dibuat larutan dari EM4, molases/gula dan air dengan perbandingan 1 ml : 1 ml :1 liter air.
2. Bahan jerami, sekam dan dedak dicampur merata di atas lantai yang kering.
3. Selanjutnya bahan disiram larutan EM4 secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan. Adonan yang terbentuk jika dikepal dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan. Begitu juga bila kepalan dilepaskan maka adonan kembali mengembang (kandungan air sekitar 30%).
4. Adonan selanjutnya dibuat menjadi sebuah gundukan setinggi 15-20 cm. Gundukan selanjutnya ditutup dengan terpal plastik atau karung goni selama 3-4 hari. Selama dalam proses, suhu bahan dipertahankan antara 40-50 0C. Jika suhu bahan melebihi 50 0C, maka karung atau penutup dibuka dan bahan adonan dibolak-balik dan selanjutnya gundukan ditutup kembali.
5. Setelah empat hari penutup terpal plastik atau karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika bahan bokashi terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur yang berwarna putih dan aromanya sedap. Sedangkan jika dihasilkan bokashi yang berbau busuk, maka pembuatan bokashi gagal.
Analisis optimalisasi usahatani ternak kambing dengan tanaman ketela rambat edit
Judul proposal kuliah mhs pertanian ekstensi
1. Judul
Pengendalian hama tikus di Gampông Padang Mancang dan pengaruhnya terhadap
produksi padi
1. Pengendalian hama
2. hama tikus
3. Gampông Padang Mancang
4. produksi padi
Proposal Penelitian
1. Latar Belakang
Masyarakat Gampông Padang Mancang merupakan masyarakat agraris yang
menggantungkan harapan hidup pada mata pencaharian bertani khususnya
tanaman padi. Gampong Dewasa ini, hasil pertanian masyarakat gampông tersebut
mengalami banyak penurunan dibandingkan beberapa tahun sebelumnya yang
diakibatkan oleh mewabahnya hama tikus. Hama ini merusak tanaman mulai sejak
persemaian hingga tanaman padi dewasa. Tentu saja para petani tidak dapat
menghasilkan padi sebaik beberapa tahun yang lalu dan apabila keadaan ini tidak
dapat dikendalikan maka dapat dipastikan dalam dua tahun kedepan masyarakat di
gampông tersebut akan mengalami kesulitan pangan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang ingin diangkat dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana hasil produksi padi petani di Gampông Padang Mancang dalam 2
tahun terakhir?
b. Apa kendala dan bagaimana solusi pemecahan masalah yang dialami oleh petani
di Gampông Padang Mancang?
c. Bagaimana hasil pertanian setelah dilakukan upaya pemecahan masalah yang
dihadapi oleh petani di Gampông Padang Mancang?
3. Manfaat Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk petani di Gampông Padang
Mancang sebagai solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Penelitian ini
juga diharapkan bermanfaat bagi dinas terkait sebagai salah satu referensi
pemecahan masalah serupa di tempat lain. Selain itu, penelitian ini akan
memperkaya khasanah penelitian di Fakultas Pertanian UTU.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Mendapatkan model pengendalian hama tikus untuk disosialisasikan sebagai
standar pengendalian untuk kasus serupa di tempat lain.
b. Memberikan pilihan penanganan hama tikus kepada petani setempat.
c. Menjamin produksi padi bagi petani di gampông tersebut di masa yang akan
datang.
5. Anggapan Dasar
- Hasil produksi padi petani di Gampông Padang Mancang akan meningkat
apabila pengedalian hama tikus dapat dilakukan dengan baik.
2. 6. Hipotesis Penelitian
- Jika H1 lebih besar dari atau sama dengan (≥) ...., maka H0 diterima
- Jika H1 lebih kecil dari atau sama dengan (≤) ...., maka H0 ditolak
7. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan bertumpu pada
pengujian dan pengamatan data di lapangan.
7.1 Subjek Penelitian
7.2 Teknik Pengumpulan Data (Variabel Penelitian)
- Wawancara
- Observasi
- Kuesioner/Angket
- Kajian Literatur
7.3 Analisis Data/Hasil Penelitian
Teknik (Swot)
Deskripsi kuantitatif
8. Daftar Referensi (Pustaka)
Syafari. 2012 Pengendalian Hama Tikus di Gampong Padang Mancang. Skripsi: Tidak
dipublikasikan. Meulaboh: Fakultas Pertanian.
Suud, Hasan. 2000. Mekanisme Makhluk Hidup. Geuci: Banda Aceh.