1. Menurut ajaran Islam, keberadaan makhluk halus bernama jin bukanlah mitos atau isapan jempol
belaka. Dalam Alquran sendiri telah ditegaskan, jin sengaja diciptakan Allah SWT untuk mengabdi
kepada-Nya, sama halnya dengan manusia.
Beberapa literatur Islam pun mengungkapkan adanya interaksi antara jin dan manusia. Seperti yang
terjadi pada zaman Nabi Sulaiman AS misalnya, bangsa jin dikisahkan ikut memperkuat Kerajaan
Bani Israil yang ketika itu dipimpin oleh putra Daud AS tersebut.
Ummu Abdillah al-Buthaniyah dalam buku Kisah Raja yang Adil, Nabi Sulaiman menuturkan, di
antara pasukan Nabi Sulaiman AS terdapat golongan jin yang bernama Ifrit. Dia sangat cerdik dan
kuat.
Karena kuatnya, dia memiliki kemampuan untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis dari negeri
Saba—yang berjarak ribuan kilometer dari Yerusalem—ke hadapan Nabi Sulaiman dalam sekejap
mata.
Sementara, ulama al-Suyuti memberikan gambaran tentang peranan bangsa jin dalam
pembangunan Baitul Maqdis di Yerusalem. Awalnya, kata dia, Allah menyuruh Sulaiman untuk
membangun kembali Masjid al-Aqsa.
Raja Bani Israil itu lantas mengumpulkan semua orang yang paling bijaksana di Yerusalem,
termasuk Ifrit, untuk merancang rumah Allah tersebut. Di antara jin yang menjadi anak buah Nabi
Sulaiman itu ada yang kebagian tugas memotong kayu balok, memasang tiang, dan menambang
marmer untuk melapisi lantai bangunan.
Selain itu, ada pula jin yang disuruh menyelami lautan dalam untuk mengambil mutiara dan terumbu
karang yang digunakan sebagai bahan dekorasi Baitul Maqdis. Pada zaman Rasulullah SAW, jin
kadangkala memperlihatkan wujudnya kepada manusia dalam bentuk binatang seperti ular.
Pada salah satu riwayat disebutkan, ular yang muncul di dalam rumah kaum Muslimin
berkemungkinan adalah jin yang telah memeluk Islam. Oleh karenanya, Nabi SAW melarang
umatnya membunuh ular tersebut, sebelum mengucapkan nama Allah SWT sebanyak tiga kali
sebagai peringatan dan perlindungan.
“Jika ular itu masih tidak mau juga meninggalkan rumah, maka itu adalah setan dan karenanya
harus dibunuh,” tutur ulama Islam dari Universitas Yordania, Dr Umar Sulaiman al-Ashqar, dalam
bukunya The World of Jinn and Devils (Dunia Jin dan Setan).
Jin kadang-kadang juga masuk ke dalam tubuh manusia sehingga membuat orang yang dirasukinya
menjadi kesurupan.
Ketika hal semacam ini terjadi, Rasulullah SAW memerintahkan kita menyebut nama Allah untuk
mengusir jin jahat tersebut.
Jika merujuk pada praktik yang dilakukan Nabi SAW dan para sahabatnya, maka kita akan
menemukan banyak sekali doa yang dapat dibaca untuk mengusir jin.
2. Kendati demikian, pada zaman modern ini, tidak jarang pula kita menemukan pengusir jin yang
menyebut nama-nama selain Allah. Ketika jin itu pergi, orang-orang awam pun menjadi yakin bahwa
cara yang ditempuh si pengusir setan itu terbukti berhasil.
“Namun, ini adalah taktik dari setan. Karena dia tahu bahwa dengan mematuhi si pengusir setan,
maka dia telah berhasil membuat orang-orang menyembah kepada selain Allah,” imbuh Imam
Baihaqi dalam Dalail an-Nubuwwat.
Ia meriwayatkan, Abdullah ibnu Mas’ud RA mengisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah
mengatakan kepada para sahabat di Mekkah, “Barang siapa di antara kalian memiliki keinginan
untuk melihat jin, maka ia harus datang bersamaku malam ini.”
Ibnu Mas’ud melanjutkan, malam itu tidak ada seorang pun sahabat yang datang, kecuali dirinya.
Nabi SAW dan Ibnu Mas’ud lalu mendatangi sebuah bukit yang tinggi di Mekkah.
“Rasulullah kemudian membuat lingkaran dengan kakinya untukku, dan menyarankan kepadaku
untuk tetap duduk dalam lingkaran itu,” imbuh Ibnu Mas’ud.
Setelah itu, Nabi SAW mulai membaca Alquran. Tiba-tiba, sekelompok besar jin datang mengepung
Nabi.
Ibnu Mas’ud lantas mendengar salah satu dari jin itu bertanya, “Siapa yang memberikan bukti
bahwa engkau adalah Nabi Allah?” Tidak jauh dari tempat Nabi berdiri, ada sebuah pohon.
Rasulullah kemudian menjawab, “Apakah kalian akan mengakui (saya) jika pohon ini memberikan
bukti?”
Jin tersebut lantas menyahut, “Ya, kami akan menerimanya.” Nabi pun memanggil pohon tersebut.
Pohon itu kemudian datang mendekati Rasulullah, sehingga semua jin itu akhirnya memeluk Islam.