1. UAS memberikan teladan tawadlu' dengan mencium tangan para kiai dan berceramah dari panggung lebih rendah.
2. Ada dua dosa yang siksanya langsung di dunia, yakni dzolim ke sesama dan menyakiti orang tua.
3. Berbuat baik pada sesama dan meraih rida orang tua dipandang penting agar terhindar dari siksaan.
Assalamu'alaikum, berikut tugas literasi TIK kami yang ke-5. Kali ini kami membahas tentang birrul walidain. Apa itu birrul walidain? Simak konten kami yaaa. Semoga bermanfaat :)
uMagazine by umma vol 5 (Libatkan Allah atasi Pandemi)umma Indonesia
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Semua orang mungkin sepakat, rumah adalah tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga setelah letih beraktivitas. Rumah juga
jadi tempat seseorang memiliki alasan pulang dan
menghabiskan masa tua dan menyimpan kenangan.
Namun jika semua hal dikerjakan di rumah, rasa
nyaman bisa jadi berkurang hingga berujung masalah. Bayangkan saja, hidup sebagai makhluk sosial harus ditanggalkan ketika bekerja, belajar, dan
beribadah di rumah. Lama-lama, rasa jenuh dan
stres melanda.
Di masa pandemi Covid-19 ini, sebagian orang
mau tak mau harus menghabiskan waktu di rumah.
Bukan hanya bekerja di rumah atau Work From
Home (WFH), tapi bisa juga karena dirumahkan
alias kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Di sanalah risiko pergesekan dengan keluarga
lebih tinggi hingga memicu kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Selain faktor ekonomi,
intensitas pertemuan suami dengan istri yang tinggi
juga memengaruhi fenomena peningkatan KDRT.
Data Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) menunjukkan, terdapat 110 kasus KDRT sejak PSBB dari
tanggal 16 Maret sampai 20 Juni 2020. Dalam kurun
waktu 3 bulan tersebut, angka kasus KDRT mencapai setengah dari angka kasus KDRT selama 2019.
Pandemi Covid-19 memang jadi sumber ketakutan dunia, termasuk Indonesia. Sebab hingga
kini, tak ada jawaban pasti kapan wabah tersebut
akan berakhir. Namun, meski kebanyakan manusia
resah, doa tetap jadi kekuatan terbaik.
uMagazine vol.5 mengangkat tema ‘Libatkan
Allah Atasi Pandemi’. Sebagai umat beriman, seorang mukmin tentu sadar kehidupan penuh ujian. Dengan mengingat Allah, semoga kita mampu
menghadapi semua ujian dengan sabar dan ikhlas.
Selamat membaca.
Wasalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Assalamu'alaikum, berikut tugas literasi TIK kami yang ke-5. Kali ini kami membahas tentang birrul walidain. Apa itu birrul walidain? Simak konten kami yaaa. Semoga bermanfaat :)
uMagazine by umma vol 5 (Libatkan Allah atasi Pandemi)umma Indonesia
Bismillahirahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Semua orang mungkin sepakat, rumah adalah tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama keluarga setelah letih beraktivitas. Rumah juga
jadi tempat seseorang memiliki alasan pulang dan
menghabiskan masa tua dan menyimpan kenangan.
Namun jika semua hal dikerjakan di rumah, rasa
nyaman bisa jadi berkurang hingga berujung masalah. Bayangkan saja, hidup sebagai makhluk sosial harus ditanggalkan ketika bekerja, belajar, dan
beribadah di rumah. Lama-lama, rasa jenuh dan
stres melanda.
Di masa pandemi Covid-19 ini, sebagian orang
mau tak mau harus menghabiskan waktu di rumah.
Bukan hanya bekerja di rumah atau Work From
Home (WFH), tapi bisa juga karena dirumahkan
alias kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Di sanalah risiko pergesekan dengan keluarga
lebih tinggi hingga memicu kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Selain faktor ekonomi,
intensitas pertemuan suami dengan istri yang tinggi
juga memengaruhi fenomena peningkatan KDRT.
Data Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) menunjukkan, terdapat 110 kasus KDRT sejak PSBB dari
tanggal 16 Maret sampai 20 Juni 2020. Dalam kurun
waktu 3 bulan tersebut, angka kasus KDRT mencapai setengah dari angka kasus KDRT selama 2019.
Pandemi Covid-19 memang jadi sumber ketakutan dunia, termasuk Indonesia. Sebab hingga
kini, tak ada jawaban pasti kapan wabah tersebut
akan berakhir. Namun, meski kebanyakan manusia
resah, doa tetap jadi kekuatan terbaik.
uMagazine vol.5 mengangkat tema ‘Libatkan
Allah Atasi Pandemi’. Sebagai umat beriman, seorang mukmin tentu sadar kehidupan penuh ujian. Dengan mengingat Allah, semoga kita mampu
menghadapi semua ujian dengan sabar dan ikhlas.
Selamat membaca.
Wasalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Khutbah Jumat : Hidup Bermakna dengan Sedekah Dari cerita khutbah jumat yang telah saya baca untuk mengerjakan tugas ini. Saya mendapatkan beberapa pembelajaran baru. Isi khutbah yang disampaikan melalui berita yang berjudul “Hidup Bermakna dengan Sedekah“ kurang lebih adalah seperti ini : Hadits ini riwayat Imam Ahmad bin Hanbal: "Setiap jiwa diwajibkan bersedekah setiap hari setiap matahari terbit. maka berbuat adil di antara dua orang adalah sedekah. Dan memilihkan sekor binatang untuk dipilih maka itu adalah sedekah. Menghiasinya adalah sedekah. Dan menyingkirkan duri dari jalan merupakan sedekah. Mengucapkan perkataan yang baik adalah sedekah. Dan setiap langkah menuju sholat juga adalah sedekah. " (HR. Ahmad). Hadits di atas berbicara urgensi shodaqoh dalam kehidupan seorang muslim. Bahwa sedekah adalah bagian tak terpisahkan dari keberhasilan manusia, baik sebagai hamba maupun sebagai khalifah. Sedekah memiliki makna yang sangat luas. Setiap orang dalam keadaan apa saja dapat melakukannya. Sedekah tidak dibatasi dalam bentuk materi yang hanya orang-orang mampu yang bisa melakukannya. Orang-orang yang tak mampu pun bisa bersedekah dengan perbuatan baik kepada sesama. Hadits di atas menjelaskan bahwa ucapan yang menyejukkan hati atau memberi senyum simpatik pada orang lain juga merupakan sedekah. Tidak dipersoalkan sedekah itu banyak atau sedikit, berupa materi atau pun bukan, tapi yang penting ialah hasrat dan niat yang suci untuk mengukir jasa baik dalam hidup ini. Begitulah Islam mendidik manusia dengan nilai-nilai kebajikan yang bersifat universal. Ajaran tentang sedekah dalam Islam mengisyaratkan betapa luasnya lapangan amal kebajikan, di mana setiap orang dapat berpartisipasi di dalamnya. Sedekah merupakan sumber kebajikan yang berfungsi menjalin hubungan sesama manusia berlandaskan rasa empati, kasih sayang, dan persaudaraan. Memberi adalah sumber kebahagiaan, dan seorang muslim akan merasa bahagia jika dapat membahagiakan orang lain dengan apa yang ada pada dirinya. Disitulah nilai hidup yang sejati bagi seorang muslim. Diriwayatkan oleh Thabrani, bahwa suatu ketika seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah SAW: "Sebaik-baik manusia adalah yang paling bertakwa dan mengajak kepada kebaikkan serta melarang kepada kemungkaran dan menyambung silaturrahim." (HR.Thabrani).
1. tinta biru
- judul min ukuran 30
- font isi minimal ukuran 11
Jami Edisi 220 / 22 Februari 2019
//tolong dimasukkan terus//
- Ikuti pengajian-pengajian setelahsalat Maghrib di Masjid Agung via instagram:
@masjidagungjombang
FADILAH SALAT JAMAAH
Saat khutbah Jumat di Masjid Agung Baitul Mukminin Jombang (25/1/2019), Pengasuh
Pesantren Tahfidzul Quran Perak, KH Masduki Abdurahman Alhafid menjelaskan hadist Nabi
Muhammad SAW dalam kitab Dzurrotun Nasihin tentang fadilah shalat berjamaah. "Orang yang
rajin shalat berjamaah, dijamin tidak akan kekurangan masalah rezeki," jelasnya.
Sebagaimana ditegaskan QS Toha 132.
Kedua, dijamin bebas siksa kubur. Semoga kita semua selamat dari siksa kubur.
Nang kuburan wis ijen, sempit, gelap, disiksa pisan. Betapa susah, sedih dan menderitanya.
Enak jika keluarganya masih mau ngirimi berkat dan doa.
Kalau keluarganya gak mau ngirimi. Terus mau njagakno sinten nang kuburan..
Shalat jamaah membuat kita selamat dari siksa kubur niku.
Ketiga, shalat jamaah membuat buku catatan amal kita diberikan tangan kanan.
Keempat, melewati shirot secepat kilat. Kelima, masuk surga tanpa hisab.
Dalam buku 101 kisah Penebal Keimanan yang ditulis Pengasuh PP Al Muhibbin Bahrul Ulum
Tambakberas KH Djamaludin Ahmad ada cerita.
Seorang suami baru tobat. Pada hari Rabu pamit pada istrinya cari kerja agar dapat rezeki halal.
Sampai Dhuhur tak dapat kerja. Dia pun lantas menghabiskan waktu dari Dhuhur hingga Ashar
untuk shalat di masjid. Setelah Ashar baru pulang.
Sama istrinya ditanya. Apa bawa uang? Di jawab mboten. Juragan belum beri bayaran.
Hari Kamis pagi berangkat lagi cari kerja. Sampai Dhuhur belum dapat. Diapun menghabiskan
waktunya Dhuhur hingga Ashar untuk shalat di masjid.
Setelah Ashar baru pulang. Sama istrinya ditanya. Apa bawa uang? Di jawab mboten. Juragan
belum beri bayaran.
Pada hari ketiga, Jumat, dia putuskan sejak pagi hingga Ashar hanya shalat di masjid.
Setelah Ashar baru pulang.
Njagani ditanya istri, diapun ngadahi gragal dimasukan karung.
Kalau ditanya istri, dia akan jawab karung itu isinya beras.
Sampai rumah, istrinya menyambut riang gembira. Dan sudah masak enak-enak.
Ketika si suami tanya dapat uang dari mana?
Si istri menjawab. Tadi ada suruhan juragan sampean ngantar bayaran tiga hari berupa sekantong
uang emas. Karung yang dibawa suami ketika dibuka, isinya benar-benar beras. La nas aluka
2. rizqo. Nahnu narzuquk. Allah lah yang menanggung rezeki kita. Allah kuasa memberikan rezeki
lewat berbagai cara yang tak disangka-sangka. Mugi Allah paring manfaat.
MEMULIAKAN ISTRI
Saat ngaji di Mushala Al Arsy Sidobayan, Kamis (24/1/2019), Wakil Rois Syuriah PCNU
Jombang KH M Soleh menjelaskan lima hal yang akan rugi jika diremehkan. Salah satunya
adalah : ’’Meremehkan istri, akan rugi urusan rezeki dan kehidupan sehari-hari,’’ tuturnya.
Hal ini sangat masuk akal. Kalau istri tidak bahagia, kita pasti kena dampaknya. Kita akan terus
direpoti urusan-urusan yang membuat tak bisa fokus bekerja.
Jika istri tak bahagia, anak rewel pun pasti akan dilimpahkan pada suami.. hehe
KH Husein Ilyas pernah menyampaikan, jika ingin mudah urusan rezeki. Ingin rezeki gak entek-
entek. ’’Setiap dapat rezeki, elingono istri,’’ pesannya.
Mbah Bolong juga pernah cerita. Beliau ketemu orang yang sangat kaya. Setiap tahun membagi
zakat pada ribuan orang. Ketika ditanya rahasianya, ternyata setiap kali dapat rezeki, langsung
diberikan istri.
Hal itu cocok dengan hadist yang menyatakan. Tidak memuliakan istri kecuali orang yang
mulia. Tidak menghinakan istri kecuali orang yang hina.
TAWADLU’
’’Bertemu langsung seperti ini membuat kita semakin tumbuh kasih sayang. Jika kemarin-
kemarin hanya melihat Abdul Somad dari video-video yang dipotong. Sekarang bisa bertemu
langsung. Oh, ternyata seperti ini Abdul Somad,’’ ucap Ustadz Abdul Somad (UAS) disambut
tawa jamaah. Kala ngaji dalam peringatan seribu hari wafatnya KH A Dimyati Romli di PP
Hidayatul Quran Darul Ulum Rejoso Jombang, Minggu (10/2/2019).
Itulah manfaat lain dari peringatan seribu hari yang dia rasakan malam itu.
Pertemuan malam itu dia katakan membuatnya sangat bahagia. Bisa ketemu para kiai dan
masayikh. Bisa ketemu dengan para santri. Bisa ketemu dengan orang-orang yang selalu
mendoakannya. ’’Ini tadi bapak Kapolres (AKBP Fadli Widiyanto) bilang. Setiap malam selalu
kirim fatihah mendoakan saya. Alhamdulillah malam ini saya bisa ketemu. Doa-doa yang tidak
diketahui seperti itulah yang dikabulkan Allah. Doa-doa seperti itulah yang membuat saya bisa
seperti ini,’’ tuturnya.
Dari sini terlihat ketawadluan UAS.
Dia bahkan minta didoakan. ’’Saya ditanya sama kiai. Amalannya apa? Saya jawab tidak ada.
Doa-doa Anda semuanya lah yang membuat saya seperti ini. Yang mendoakan saya hari ini
minimal adalah panitia peringatan seribu hari meninggalnya KH A Dimyati Romli. Semoga
Somad selamat ya Allah. Besok setelah diantar ke Bandara, aku pasrahkan lagi dia kepadaMU,’’
3. ucapnya disambut tawa hadirin.
Pakar tafsir Quran Pesantren Tebuireng Dr KH Ahmad Mustain Syafiie Alhafid kala ngaji tafsir
usai Jumatan di masjid Agung Baitul Mukminin Jombang, juga pernah menyampaikan hal
senada. Jika kita di undang untuk kegiatan setahun yang akan datang, terima saja. Itu berarti
minimal, panitia mendoakan kita hidup sampai tanggal tersebut.
UAS cerita, dia diundang tuan rumah Dr KH Afifuddin Dimyati Alhafid (Gus Awis), pengasuh
PP Hidayatul Quran Darul Ulum Rejoso yang merupakan sahabatnya di Al Azhar Kairo sejak 16
bulan lalu. Sejak 16 bulan lalu itu dia niat hadir sekaligus sowan dan ziaroh ke para kiai dan
maqbaroh. ’’Jika diberi umur panjang, ingin rasanya nanti bisa kembali kesini,’’ ucap UAS.
UAS yang punya anak laki-laki malam itu juga mohon doa agar bisa mendidik anaknya. Agar
anaknya bisa menghafal Al Quran. Amin.
Mudah-mudahan Allah paring anak beliau bisa hafal Al Quran. Serta Ustadz Abdul Somad
berumur panjang dan bisa silaturahmi lagi dengan para kiai, santri dan Banser kota santri
Jombang.
Malam itu, UAS ngaji dengan dikawal dua Banser. Tidak sembarang kiai ceramah dikawal
Banser seperti itu..
Bansernya sangat tawadlu’. UAS ceramah di atas panggung, Bansernya berdiri tegap dibawah
panggung.
Malam itu, UAS juga memberi teladan caranya tawadlu’ pada kiai.
Semula, UAS dan parai kiai duduk di panggung utama. Ada KH Anwar Mansur Lirboyo, KH Ali
Marzuki Langitan, KH Hasib Wahab Tambakberas, KH Imam Haromain Denanyar, KH Sofwan
Surabaya, KH Abdul Hakim Mahfud Tebuireng, KH Masduki Abdurahman Alhafid Perak. Dari
Rejoso ada KH Tamim Romly, KH Cholil Dahlan dan KH Zaimudin As’ad. Serta Kapolres
AKBP Fadli.
Ketika MC mempersilahkan UAS ceramah, beliau berdiri lalu pindah ke panggung grup salawat
yang berada di sisi kanan hadirin. Panggung ini tentu saja lebih rendah dibanding panggung
utama. ’’Saya pindah kesini karena kalau tetap disana bahan ceramahnya hilang,’’ ucap UAS
disambut tawa hadirin.
Yang disampaikan UAS niku sangat sering disampaikan Pengasuh PP Al Muhibbin Bahrul Ulum
Tambakberas KH Djamaludin Ahmad kala ngaji Al Hikam senin malam. ’’Sepiro tawadlu’ mu
pada gurumu, yo sak munu kui ilmumu yang manfaat dan barokah.’’
Maksudnya, kalau santri tidak tawadlu’ pada kiai, alamat dia pulang hanya bawa kitab. Tapi
tidak bawa ilmu.
Yang dilakukan UAS menurut saya menunjukkan bahwa beliau mengakui para kiai yang
dipanggung adalah guru-gurunya. Makanya ketika salaman, UAS sangat merendah dan mencium
4. tangan para kiai tersebut.
Ustadz, ulama, dai kondang, penghafal Quran dan ribuan hadist yang punya tujuh juta follower
instagram saja mau tawadlu’. Mau mencium tangan kiai. Mugi Allah paring kita dan keturunan
kita menjadi orang-orang yang tawadlu’.
Dosa dengan Siksa Kontan
Dunia adalah tempatnya amal. Sementara akhirat adalah tempat panen pahala dan siksa. ’’Tapi
ada dua dosa yang siksanya langsung diberikan di dunia,’’ kata KH Khairil Anam Denanyar
yang setiap Rabu bakda Maghrib ngaji kitab Muhtarul Ahadist di Masjid Agung Baitul
Mukminin Alun-Alun Jombang.
Dua dosa yang beliau maksud, dzolim kepada sesama makhluk Allah dan menyakiti orang tua.
Allah sangat murka dengan manusia yang senang berbuat dzolim kepada sesama. ’’Di Alquran
banyak dikisahkan kaum yang dihancurkan oleh Allah karena berbuat dzolim,’’ ucapnya.
Sebagaimana disebut dalam QS Al Qashas 59. Dan tidak pernah Kami membinasakan kota-kota
kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kedzoliman.
Misalnya ada orang tidak salah kita pukul. Suatu saat kita pasti dipukul orang lain. Orang tidak
salah kita tuduh salah, suatu saat kita pasti juga akan mengalami seperti itu. ’’Makanya atas
apapun yang kita alami, sebaiknya instrospeksi,’’ bebernya. Jika tiba-tiba kita difitnah, jangan-
jangan dulu kita juga pernah memfitnah.
Ini sekaligus resep agar kita selamat di dunia. ’’Jika tidak mau didzolimi, maka jangan
mendzolimi. Jika tidak mau dicaci maki, maka jangan mencaci maki. Ini rumus hubungan
dengan sesama makhluk,’’ bebernya.
Kedua, dosa yang siksanya langsung yakni menyakiti orang tua. Allah sangat menekankan
pentingnya berbagi kepada orang tua. Sampai-sampai perintah berbakti kepada orang tua
digandeng dengan perintah menyembah Allah. Sebagaimana dalam QS Al Isra 23-24. Makanya
orang tua disebut pengeran katon, tuhan yang kelihatan. Rida Allah, tergantung rida orang tua.
Jika kita sebagai orang tua, baiknya selalu meridai anak. Jika sebagai anak, kita baiknya selalu
berusaha meraih rida orang tua.
’’Jangankan menyakiti orang tua. Tidak mendoakan orang tua saja kita sudah menerima siksa,
yakni putus rezekinya,’’ jelasnya. Putus rezeki maksudnya adalah susah dalam hal rezeki. Serta
rezekinya tidak barokah. Walaupun secara kasatmata hartanya banyak, namun tidak bahagia.
Walaupun uangnya banyak, tapi kebaikannya tidak ada.
’’Jangankan berkata kasar atau buruk ke orang tua, tidak menyahut panggilan orang tua saja
sudah disiksa,’’ paparnya.
5. Beliau lalu menceritakan Juraij yang ahli ibadah. Suatu ketika kala sedang salat, dia dipanggil
ibunya beberapa kali tak menyahut. Inilah yang dalam fikih kita diajari sejumlah cara menjawab
panggilan kala sedang salat. Diantaranya dengan mengeraskan bacaan agar yang memanggil tahu
kita sedang salat.
Karena Juraij tidak menyahut panggilan ibunya, sang ibu jadi marah. Ibunya lantas berkata,
Juraij tidak akan mati sebelum diuji oleh pelacur.
Hingga suatu ketika, ada pelacur hamil. Kepada masyarakat, dia mengaku dihamili Juraij.
Masyarakat yang murka akhirnya memukuli Juraij dan menghancurkan tempat ibadahnya,
Juraij mengatakan, bayi yang dikandung itulah yang kelak menjawab kebenarannya. Setelah bayi
lahir, Juraij disidang dihadapan masyarakat. Ketika ditanya oleh Juraij, bayi itu bisa bicara dan
mengatakan ayahnya adalah pengembali kambing.
Mendengar itu, masyarakat menyesal tapi Juraij terlancur menjadi korban fitnah