Istana Siak Sri Indrapura adalah kediaman resmi Sultan Siak yang mulai dibangun pada tahun 1889 dan selesai pada 1893, terdiri dari 4 istana dengan luas total 32.000 meter persegi. Istana Rokan adalah peninggalan Kesultanan Rokan Tua berumur 200 tahun. Istana Gunung Sahilan adalah situs cagar budaya yang merupakan peninggalan kejayaan Kampar Kiri, diperkirakan berdiri pada abad ke-17.
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Istana Siak Sri Indrapura.docx
1. Istana Siak Sri Indrapura
Istana Siak Sri Inderapura (Jawi: تان س اي ياق س سري ورا ندراڤ )اي atau Istana Asserayah
Hasyimiah[1] atau Istana Matahari Timur merupakan kediaman resmi Sultan Siak yang mulai
dibangun pada tahun 1889, yaitu pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim. Istana ini
merupakan peninggalan Kesultanan Siak Sri Inderapura yang selesai dibangun pada tahun
1893. Kini istana ini masuk wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Siak.
Kompleks istana ini memiliki luas sekitar 32.000 meter persegi yang terdiri dari 4 istana yaitu
Istana Siak, Istana Lima, Istana Padjang, dan Istana Baroe. Istana Siak sendiri memiliki luas
1.000 meter persegi.
Istana Rokan
2. Istana Rokan adalah salah satu objek wisata sejarah yang telah ditetapkan sebagai cagar
budaya yang terletak di daerah Rokan Hulu. [1] Istana Rokan adalah peninggalan dari
kesultanan "Nagari Tuo" berumur 200 tahun. Istana dan beberapa rumah penduduk sekitar
memiliki koleksi ukiran dan bentuk bangunan lama khas Melayu (Rumah tinggi). [2] Istana
Rokan berlokasi di Luhak Rokan IV Koto, kecamatan Rokan IV Koto, Kabupaten Rokan
Hulu, Provinsi Riau.
Kerajaan Rokan diperkirakan berdiri sejak abad ke-18, Kerajaan Rokan terletak
berdampingan dengan Kerajaan Kunto Darussalam yang sama-sama terletak di kawasan
Rokan Kiri. Di kawasan Rokan Kanan terdapat tiga kerajaan lainnya, yaitu Kerajaan
Tambusai, Kerajaan Rambah, dan Kerajaan Kepenuhan. Setelah runtuhnya Kerajaan Rokan
Tua, kini Istana Rokan merupakan satu-satunya istana kerajaan yang tersisa di Kabupaten
Rokan Hulu. [3]
Istana Gunung Sahilan
Istana Kerajaan Gunung Sahilan merupakan salah satu Situs Cagar Budaya yang berlokasi di
Dusun Koto Dalam, Desa Sahilan Darussalam, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar,
Provinsi Riau.[1] Bangunan istana ini merupakan salah satu peninggalan sejarah dari
kejayaan masyarakat Kampar Kiri.[2] Kerajaan Gunung Sahilan diperkirakan Berdiri pada
abad ke-17 dan berakhir pada tahun 1946.
Kerajaan Gunung Sahilan berdiri selama lebih kurang 300 tahun, selama itu kerajaan
diperintah oleh sembilan orang raja atau sultan dan satu orang putra mahkota.[3] Bangunan
istana yang ada di Gunung Sahilan tidak lagi ditempati oleh seorang raja beserta keluarganya.
Kini, istana dipergunakan sebagai tempat "musyawarah adat" atau "pesta rakyat".[1]
3. Masjid Raya Syahabudin
Masjid Raya Syahabuddin atau Masjid Raya Siak merupakan salah satu masjid yang
berlokasi di Jalan Sultan Ismail, Kampung Dalam, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak,
Provinsi Riau, sekitar 500 m dari lokasi Istana Siak. Masjid ini dibangun pada tahun 1926
pada masa Sultan Al Said Al Kasyim Abdul Jalil Saifuddin atau Sultan Syarif Kasim II
(Sultan Siak ke-12), dan selesai dibangun pada tahun 1935. Masjid Raya Syahabuddin tidak
hanya digunakan sebagai tempat beribadah, lebih dari itu masjid ini juga menjadi salah satu
situs cagar budaya.[1][2] Masjid Raya Syahabuddin terletak berdampingan dengan komplek
pemakaman Sultan Syarif Kasim II beserta keluarganya.