SlideShare a Scribd company logo
1
“Mendorong Pengembangan Islamic Social Finance dalam
Rangka Mewujudkan Masyarakat Sejahtera“
M. Anwar Bashori
Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah
Festival Ekonomi Syariah
Makassar, 25 Agustus 2017
2
1
2
3
• Nilai-nilai ekonomi syariah.
• Prinsip dasar dan mekanisme ekonomi syariah.
Nilai-nilai & Prinsip Dasar EKSyar
Urgensi & Kerangka Pengembangan EKSyar
• Potensi Islamic Social Finance.
• Model optimalisasi wakaf produktif.
• Model integrasi keuangan komersial dan sosial syariah.
Optimalisasi Islamic Social Finance
• Potensi pasar industri halal Indonesia.
• Kondisi kesenjangan penduduk.
• Kerangka Pengembangan EKSyar
1. Konsepsi Ekonomi & Keuangan Syariah
Nilai-nilai Ekonomi Syariah
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
1. Kepemilikan
2. Keadilan dalam
Usaha dan Konsumsi
3. Kebersamaan dalam
kebaikan dan kemaslahatan
4. Keseimbangan
dalam pertumbuhan
• Segala sesuatu adalah milik absolut Allah (QS Yunus: 55,66; QS Ibrahim: 2), manusia sebagai khalifah dipercaya untuk
mengelolanya (QS Al Baqarah:195; QS Ali Imran: 180). Manusia mendapatkan hak kepemilikan pribadi terhadap hasil usaha, tenaga
dan pemikirannya, maupun yang didapatkan dari hasil pemindahan kepemilikan berdasarkan transaksi ekonomi maupun warisan.
Islam menghormati hak kepemilikan dengan menjaga keseimbangan hak pribadi, kolektif dan negara.
• Manusia didorong untuk berusaha (QS Al Jumuah:10; QS Al Isra: 12; QS An Nahl: 14) memanfaatkan segala sumber daya yang
berlimpah yang telah diciptakan Allah untuk manusia (QS Al Baqarah: 29; QS Ibrahim: 34)
• Kepemilikan pribadi tidak diperbolehkan untuk menjadi akumulasi kekayaan yang berlebihan (QS Al Humazah: 1-3), namun
karena manusia mempunyai kecenderungan (inherent) cinta terhadap harta (QS Ali Imron: 14; QS Al Fajr: 20; QS Asy Syura: 27;
QS Al-Fajr-20), maka penumpukkan harta harus dikendalikan dengan mendorong sedekah dan perniagaan (QS An Nisa: 29).
• Sementara tujuan individual atas hasil usaha ekonomi dibatasi agar tidak berlebihan, tujuan sosial diupayakan maksimal dengan
menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan bersama (QS Al Hadid: 7; QS An Nur: 33; QS Al Baqarah: 267-268).
• Kegiatan ekonomi tersebut dijalankan berdasarkan kerjasama dengan tolong menolong dalam kebaikan
(QS Al Maidah: 2) dan berkeadilan (QS Shaad: 24).
• Kompetisi tetap didorong namun tetap berdasarkan kerjasama (co-operative competition) berlomba-
lomba dalam kebaikan (QS Al Baqarah: 148; QS Al Maidah: 48).
• Dalam rangka mewujudkan tujuan keberadaannya di dunia yaitu untuk memberikan manfaat sebanyak-
banyaknya kepada kemanusiaan sebagai rahmatan lil ’alamin (QS Al Anbiya 107, QS Al Ankabut: 51),
pertumbuhan ekonomi menjadi penting. Pertumbuhan yang dimaksud tetap menjaga keseimbangan
kesejahteraan spiritual dan kelestarian alam (QS Al Baqarah: 11,12).
3
5
PRINSIP DASAR EKONOMI SYARIAH
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
Pelarangan
judi
Pelarangan
riba
Fungsi
instrumen zakat
Fungsi instrumen infaq,
sedekah dan wakaf
Prinsip transaksi
muamalat
x Keterangan: berkaitan dengan prinsip no.x pada slide selanjutnya
6
Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI
Tanah
Rumah,
Emas,
dsb.
PAJAK : PBB,
PKB
HARTA
P
R
O
D
U
K
S
I
G
Y
I
C
Poor
UANG
PENDAPATAN
K
O
N
S
U
M
S
I
PASAR
PASAR
PASAR
PASAR
ZAKAT HARTA
PAD APBD/N
Z
RIBA
JUDI
Z
Z
1
3
4
6
2
Rich
ISWaf 5
Nisab Zakat
CARA ISLAM MENGHIDUPKAN EKONOMI
Pelarangan
judi (maysir)
Riba menghambat
investasi produktif
Partisipasi
sosial (ISWaf)
untuk
kepentingan
publik
Fungsi zakat dalam
distribusi pendapatan
Fungsi zakat
mendorong harta
mengalir produktif
Kegiatan ekonomi sesuai
prinsip transaksi
muamalat
2. Urgensi & Kerangka Pengembangan
EKSyar
8
Sumber: Laporan GIEI-Thompson Reuters 2014 s.d 2017, diolah
I
II
III IV
Kuadran II
(Lower expenditure, Top Player)
Kuadran I
(Lower expenditure, Low Player)
Kuadran III
(Higher expenditure, Top Player)
Kuadran IV
(Higher expenditure, Low Player)
Industry 2015 2021 Indonesia
Expend.
Rank
Player
Rank
Halal Food 1,17 1,91 0,16 1 -
Islamic Finance 2,00 3,46 0,02 10 10
Halal Travel 0,15 0,24 0,01 5 -
Halal Fashion 0,24 0,37 0,01 5 -
Halal Media &
Recreational 0,19 0,26 0,01 6 -
Halal Pharmacy &
Cosmetics 0,08 0,13 0,01 4 8
TOTAL (USD trillion)
3,84 6,38 0,22 - -
Total Expenditure for Muslim Market dan Ranking Indonesia
INDONESIA
Masuk Top 10 Expenditure di tiap industri, namun tidak
sebagai player.
2
1
3
POSISI INDONESIA SEBAGAI PASAR BESAR PRODUK HALAL
TANTANGAN KETAHANAN NERACA PEMBAYARAN IBNDONESIA (NPI)
9
-4,24 -4,26
-1,96 -1.96
-5,0
-4,5
-4,0
-3,5
-3,0
-2,5
-2,0
-1,5
-1,0
-0,5
0,0
0,5
1,0
1,5
2,0
2,5
3,0
3,5
4,0
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2
Q3
Q4
Q1
Q2*
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
% GDP
STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN
1. Defisit transaksi berjalan terus berlangsung.
2. Besarnya impor barang konsumsi (produk halal) memperlemah struktur NPI.
Gini Index 90’s 00’s Sumber: World Bank (2016)
Ketimpangan pendapatan
1. Indonesia termasuk Negara Asia Timur
dengan peningkatan Gini indeks ter-
tinggi dalam satu dekade terakhir
2. Share pendapatan Top 20% mencapai
43.6% total pendapatan (World Bank
,2010)
SEMAKIN LEBARNYA KESENJANGAN
10
TINGKAT KESEJAHTERAAN RATA-RATA NEGARA MUSLIM RENDAH
11
Human development groups
Min.
HDI
No.of OIC
Countries
Notes
Very high human development 0,892 - Ave. OIC 0,620
High human development 0,746 13 Min. OIC 0,353
Medium human development 0,631 25 Max. OIC 0,865
Low human development 0,497 18 Ave. World 0,717
HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI)
1. Ukuran kesejahteraan PBB yang mencakup aspek
kesehatan, pendidikan dan pendapatan.
2. Umumnya negara anggota OKI (OIC) memiliki HDI lebih
rendah dari non-OIC.
3. Terdapat variasi yang cukup tinggi antar negara OIC.
4. Perlu upaya kolaborasi untuk pembiayaan negara OIC
dengan non-OIC, maupun dengan negara OIC yang lebih
sejahtera.
OIC
Sumber: UNDP(2016), diolah
Sumber: Askari and Rehman, Economic Development and Islamic Finance (2013)
VISI DAN MISI PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH
Akidah
Akhlak
Syariah
Fondasi
Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan
nilai-nilai syariah.
Visi
Misi
1. Mendorong mengalirnya faktor produksi (harta, tenaga kerja, inovasi teknologi),
untuk kegiatan produktif/investasi bagi bertumbuhnya perekonomian yang sepadan
dengan produktivitas.
2. Mengintegrasikan sektor keuangan dan sektor riil secara langsung yang seimbang
berdasarkan kerjasama yang mengutamakan bagi hasil.
3. Memberdayakan dana sosial syariah (ZISWAF) untuk meningkatkan keseimbangan
dan pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan.
4. Mengembangkan kebijakan untuk mendorong terkelolanya kesinambungan aktivitas
ekonomi dan keuangan sesuai nilai-nilai syariah.
5. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah
2. Distribusi pendapatan
yang inklusif.
3. Bertransaksi produktif
dan berbagi hasil
4. Transaksi keuangan
terkait erat sektor riil
1. Pengendalian harta
individu
Guiding
Principles
Kepemilikan Allah
secara absolut
Berusaha dengan
berkeadilan
Pertumbuhan yang
seimbang
Nilai-nilai Ekonomi Syariah* 12
6. Bertransaksi atas
dasar kerjasama dan
keadilan.
Kerjasama dalam
kebaikan
5. Partisipasi sosial untuk
kepentingan publik
13 13
Kebijakan Eksyar Nasional
Kebijakan Eksyar Daerah Kebijakan Eksyar Internasional
Sumber Daya Insani Data dan Informasi Koordinasi dan Kerjasama
Halal Supply
Chain
Kelembagaan
Infrastruktur
Pendukung
Instrumen
Infrastruktur
Regulasi
Basis
Investor
Riset dan
Asesmen
Edukasi
Pert. Aset Usaha
Syariah (%/Th)
Share Keu. Syariah
(% Total Keu.)
Share outstanding pasar
uang syariah (% PDB)
Indeks Literasi
Inisiasi
Internasional
Pemberdayaan
Ekonomi
Syariah
Penguatan Riset,
Asesmen &
Edukasi
Pendalaman
Pasar Keuangan
Syariah
Peningkatan Aset
Usaha Syariah
Pembiayaan
Keuangan Syariah
Tk. Kedalaman
Pasar Keuangan Tk. Literasi Int’l Standing
Berkembangnya ekonomi
dan keuangan Indonesia yang adil,
bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah
Target
Capaian
Indikator
Utama
Strategi
Utama
Program
Kerja
Utama
Strategi
Dasar
KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN EKSYAR
14
14
INDIKATOR KEUANGAN SYARIAH
14
No Keterangan TW IV 2016 TW I 2017 Sumber
1 Kapitalisasi ISSI 3,170.07 3,323.62 BEI
2 Sukuk Pemerintah&Korporasi 424.98 493.10 Kemenkeu
3 Pembiayaan Bank Syariah 249.09 251.60 OJK
4 IKNB Syariah 88.57 92.46 OJK
Total Aset Keuangan Syariah 3,932.61 4,446,96
Share Keuangan Syariah (%)
Total Aset Keuangan Syariah
*)
Total Aset Keuangan Nasional
*)
tidak termasuk aset tanah waqaf
No Keterangan TW IV 2016 TW I 2017 Sumber
Total Aset Keuangan Domestik 24,411.17 24,514.35 NFABS – BI^
Share Keuangan Syariah 16,11% 17,84%
dalam Rp Trilliun
dalam Rp Trilliun
TW IV 2016 TW I 2017
^National Financial Accounts and Balance Sheet, mencakup:
Instrumen : monetary gold & SDR, currency & deposits, loans, equity, insurance
& pensions, financial derivatives, dan other account receivables;
Sektor : bank sentral, Pemerintah, korporasi, perbankan, IKNB dan rumah tangga.
3. Optimalisasi Islamic Social Finance
KINERJA ZISWAF MENUTUP KESENJANGAN BELUM OPTIMAL
16
1 Peraturan
Pemerintah
(Kelembagaan
BAZNAS)
1 Instruksi
Presiden
(Otimalisasi
Pengumpulan
Zakat)
6 Peraturan
Baznas
(Kelembagaan
dan
operasional
BAZDA dan
LAZ)
1 Peraturan
pemerintah
(tantang
wakaf)
2 Peraturan
Menteri Agama
(tata cara
perwakafan dan
administrasi
pendaftaran wakaf
uang)
3 Peraturan
BWI (Prosedur
perubahan
status wakaf,
pergantian
nazhir, dan
Pengelolaan
wakaf uang)
Peraturan turunan UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf
Peraturan turunan UU No. 23 tahun 2011 tentang Zakat
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
0
10.000
20.000
30.000
40.000
50.000
60.000
70.000
80.000
Pengumpulan zakat Potensi zakat Kebutuhan gap kemiskinan
Rp
miliar
Nazhir wakaf uang 135
Lembaga keuangan 18 13.3%
Non lembaga keuangan 117 86.7%
Yang melaporkan pengumpulan wakaf uang 52 38.5%
Jumlah Tanah Wakaf (ha) 435768
Sudah bersertifikat 287160 65.9%
Belum bersertifikat 148608 34.1%
Sudah dalam proses AIW 73090 49.2%
Belum proses AIW 19403 13.1%
Tidak jelas 56115 37.8%
Sumber: Badan Wakaf Indonesia (2016)
Sumber: data kemiskinan BPS (diolah); data pengumpulan zakat BAZNAS (diolah)
Tahap pemberdayaan:
1. Penilaian
2. Capacity buliding
3. Penyaluran zakat
4. Pendampingan
ZIS
Kerangka optimalisasi keuangan sosial syariah (ZISWAF) dalam pengentasan kemiskinan dan
mencapai beberapa Sustainable Development Goals (SDGs).
Wakaf
(tanah, uang dll)
konsumtif
produktif
Mustahik
Fasilitas Sosial
Investasi dan
Bisnis Usaha
Muzakki
Profit
Awqaf-linked sukuk
meningkat
pemberdayaan
awqaf utilization
Keterangan SDGs:
#1 No poverty
#2 No hunger
#3 Good health
#4 Quality education
#10 Reduced inequality
KEUANGAN SYARIAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN
17
OPTIMALISASI WAKAF
18
Social and
philanthropic
spirit
Corporate
management
Legal
base
Managing
awqaf-asset
productively
Providing
broader social
benefits
Maintaining
validity & solid
accountability
Berbagai upaya mendorong optimalisasi wakaf:
1. UU Wakaf 2004 dan kerangka pengaturan terkait
pengelolaan wakaf dan wakaf tunai.
2. Pengumpulan wakaf tunai melalui lembaga sosial
dan LKSPWU untuk memperluas jangkauan.
3. Kolaborasi pengelola wakaf (nazir) dengan
korporasi untuk meningkatkan produktifitas.
4. Model Sukuk-linked wakaf sebagai alternatif
sumber pembiayaan.
5. Penyusunan kerangka akuntabilitas: Waqf Core
Principle (WCP) .
Untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan zakat dan wakaf, dibutuhkan kerangka tata kelola
yang baik: Zakat Core Principle (ZCP) and Waqf Core Principle (WCP).
Pengembangan sistem keuangan syariah dapat berjalan secara optimal ketika telah
menjadi bagian dalam kebijakan nasional dan telah selaras dengan kerangka pengaturan
sektor keuangan secara keseluruhan.
Area Pengaturan Prinsip-prinsip
Landasan Hukum ZCP-1, ZCP-2, ZCP-3
Pengawasan Zakat ZCP-4, ZCP-5, ZCP-6
Tata Kelola ZCP-7, ZCP-8
Proses Penyaluran ZCP-9, ZCP-10
Manajemen Risiko ZCP-11, ZCP-12, ZCP-13, ZCP-14
Penerapan Prinsip Syariah ZCP-15, ZCP-16, ZCP-17, ZCP-18
ZCP telah selesai disusun, langkah selanjutnya adalah WCP
PENGUATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN SOSIAL SYARIAH
19
20
1. Apabila pembangunan aset infrastruktur di atas tanah wakaf membutuhkan dana yang besar, Nadhzir
dapat menerbitkan Sukuk.
2. Proceed sukuk digunakan untuk membangun infrastruktur dengan menggunakan jasa kontraktor
3. Pembiayaan dilakukan bertahap sampai dengan aset infrastruktur selesai.
4. Kontraktor telah selesai membangun infrastruktur
5. Aset infrastruktur dikelola oleh Nadzhir (shohibul maal) bersama management company (mudharib)
6. Pendapatan sewa diperoleh dari penyewa.
7. Pendapatan sewa dibagi hasilkan dengan Nadhzir dan investor sukuk.
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR [1]
20
Nazhir
(Pemilik Tanah)
Sukuk
Investor
Management
Company
Kontraktor Bangunan
1a. Penerbitan Sukuk
4. Pembangunan
2.
Kontrak
3.
Pembayaran
termin
1b. Investasi Sukuk
6.
Biaya
Sewa
7. Bagi Hasil
5. Perjanjian Bagi Hasil
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR
1. Nazhir melakukan long lease dengan lembaga pemerintah (mis BUMN).
2. BUMN menerbitkan Sukuk Ijarah sale and lease back untuk menghimpun dana investor.
3. Investor berinvestasi di Sukuk linked awqf.
4. BUMN menggunakan kontraktor untuk membangun infrastruktur di atas tanah wakaf
5. Kontraktor membangun infrastruktur.
6. BUMN menyewakan infrastruktur tersebut untuk mendapatkan cash flow (pendapatan sewa).
7. Pendapatan sewa dibagikan kepada Nazhir, BUMN dan investor
8. Nazhir “mencicil” kepada investor untuk memiliki infrastruktur di atas tanah wakaf.
21
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR [2]
21
Nazhir BUMN Investor
Kontraktor
Penyewa
Bangunan
1. Perjanjian Sewa Jk. Panjang
3. Menyerahkan Dana Sukuk Ijarah
2. Menerbitkan Sukuk Ijarah
Sale dan lease back
4.
Kontrak
5. Pembangunan
6.
Sewa
7. Pendapatan
Sewa
8. Cicilan dan Fee Ijarah
9. Transfer Kepemilikan
Setelah 35 Tahun
Wakalah Pemberi Sewa
Pengalihan Manfaat
Long Lease Object Waqf
Repo,
Outright
Repo
Dukungan &
Rekomendasi
Nazhir
Credit Enhancement
Pasar Keuangan Sharia
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF [2]
22
• BWI menginisiasi proyek wakaf produktif kerjasama Nazhir Wakaf Yayasan Raudatul
Muta’alimin dengan PT. Provera Development untuk pengembangan wakaf
produktif Tower Office Building di Jalan HR. Rasuna Said Kav. Z-18, Jakarta Selatan.
Total project cost USD20 juta (tenor 12 tahun), kontribusi funding dari IDB sebesar
USD15,5 juta.
• Pengembangan wakaf ini dapat mengakselerasi pendapatan Nazhir dari Rp200
juta/th menjadi Rp1,6 miliar/th dan potensi kenaikan setiap tahun sesuai kenaikan
harga properti. Setelah masa kerjasama dengan Provera, Nazhir akan mendapat
pendapatan Rp6 miliar/bulan atau Rp72 miliar/th.
• Saat ini proyek Globak Wakaf Tower, IMB telah didapat dan rencana Ground
Breaking Oktober 2017
Global Wakaf Tower
Jl.HR.RasunaSaid,Jakarta-Indonesia
Aset Wakaf Saat ini Relokasi Penghuni
Aset Wakaf nanti
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
CONTOH LAIN REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF
23
WAREES (MUIS – Singapore)
Aset Wakaf Sebelumnya Aset Wakaf Saat ini
1. Warees (Majelis Ugama – Singapore) telah melakukan beberapa proyek renovasi aset wakaf
(masjid, dll) dengan menggunakan akad dan skema pembiayaan wakaf.
2. Pelaksanaan pembangunan melibatkan Warees (MUIS) sebagai Nadzhir aset wakaf, kontraktor
(yang akan membangun aset wakaf) dan wakif (pemberi dana wakaf).
3. Di akhir periode, aset wakaf MUIS menjadi lebih produktif dan menghasilkan peningkatan
perolehan Nadzhir dan layanan bagi umat Islam yang lebih maksimal.
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
CONTOH LAIN REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF
24
ZAM ZAM TOWER
King Abdul Azis Waqf sebagai Nazhir tanah wakaf dari Raja Arab Saudi
di kompleks Masjidil Haram, menandatangani kontrak sewa jangka
panjang 28thn dengan kontraktor bangunan Bin Ladin Group untuk
membangun multipleks gedung bertingkat di bawah proyek Zam Zam
Tower.
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
CONTOH MODEL INTEGRASI KEUANGAN KOMERSIAL&SOSIAL SYARIAH
25
1. Bank Syariah mendirikan Baitul Maal sebagai LAZ dan sebagai Nazir wakaf uang.
2. Bank Syariah berperan sebagai LKS dan LKS-PWU menerima setoran/pengumpulan dana ZIS dan
wakaf uang.
3. Sebagian dana yang ditempatkan di bank syraiah kemudian disalurkan untuk berbagai program
produktif maupun program konsumtif.
4. Tata kelola berdasarkan ZCP dan WCP untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dana ZISWAF.
MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21
SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2)
PENTINGNYA OPTIMALISASI ISLAMIC SOCIAL FINANCE (ISF)
26
POIN POIN KESIMPULAN
1. Terdapat urgensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk mendukung ketahan
dan mencapai kesejahteraan bangsa.
2. Islamic Social Finance (Keuangan Sosial Syariah) memiliki potensi yang besar sebagai salah satu
solusi.
3. Upaya optimalisasi ISF menjadi penting:
 Peningkatan akuntabilitas tata kelola : ZCP dan WCP
 Pengembangan model-model optimalisasi ZISWAF
 Integrasi keuangan komersial dan sosial syariah untuk memperluas inklusifitas.
Islamic Social Finance untuk Mewujudkan Masyarakat Sejahtera2.pdf

More Related Content

Similar to Islamic Social Finance untuk Mewujudkan Masyarakat Sejahtera2.pdf

Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahEkonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ridwan Munir
 
Ojk update 21 januari 2021
Ojk update 21 januari 2021Ojk update 21 januari 2021
Ojk update 21 januari 2021
RepublikaDigital
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
Hendri Sivilianto
 
Perkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
Perkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdfPerkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
Perkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
NurAini132962
 
EKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptx
EKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptxEKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptx
EKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptx
nisa626314
 
Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah
Ekonomi Islam dan Perbankan SyariahEkonomi Islam dan Perbankan Syariah
Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah
IAIN Sunan Ampel Surabaya
 
Peran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ Wiku
Peran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ WikuPeran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ Wiku
Peran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ Wiku
Wiku Suryomurti
 
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
Lina Marlina
 
Rujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdfRujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdf
AbdulRozak70
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi
RepublikaDigital
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
cupian amir zaelani
 
Makalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomiMakalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomi
Operator Warnet Vast Raha
 
Pengajianampenggal2
Pengajianampenggal2Pengajianampenggal2
Pengajianampenggal2
Fezza Hafezza
 
Pengajianampenggal2la
Pengajianampenggal2laPengajianampenggal2la
Pengajianampenggal2la
Fezza Hafezza
 
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKIAdministrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Dadang Solihin
 
Program Rumahku Surgaku revisi.pptx
Program Rumahku Surgaku revisi.pptxProgram Rumahku Surgaku revisi.pptx
Program Rumahku Surgaku revisi.pptx
Reshaoctawiguna
 
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariahBab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Mega Sucia
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
yasirafandy
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
Krilekz
 

Similar to Islamic Social Finance untuk Mewujudkan Masyarakat Sejahtera2.pdf (20)

Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariahEkonomi+islam+dan+perbankan+syariah
Ekonomi+islam+dan+perbankan+syariah
 
Ojk update 21 januari 2021
Ojk update 21 januari 2021Ojk update 21 januari 2021
Ojk update 21 januari 2021
 
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
BE & GG, Hendri Sivilianto, Prof Dr Ir Hapzi Ali MM CMA, Good Government Gove...
 
Perkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
Perkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdfPerkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
Perkembangan_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
 
EKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptx
EKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptxEKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptx
EKONOMI SYARI'AH DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA.pptx
 
Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah
Ekonomi Islam dan Perbankan SyariahEkonomi Islam dan Perbankan Syariah
Ekonomi Islam dan Perbankan Syariah
 
Peran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ Wiku
Peran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ WikuPeran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ Wiku
Peran Perbankan Syariah untuk UMKM ~ Wiku
 
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...STRATEGI  PEMERINTAH UNTUK  MENJADIKAN INDONESIA  SEBAGAI  PUSAT  EKONOMI  IS...
STRATEGI PEMERINTAH UNTUK MENJADIKAN INDONESIA SEBAGAI PUSAT EKONOMI IS...
 
Rujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdfRujukan Jurnal_8.pdf
Rujukan Jurnal_8.pdf
 
20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi20201202 bahan tayangan republika bi
20201202 bahan tayangan republika bi
 
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islamEtika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
Etika konsumsi produksi dan distribusi dalam islam
 
Makalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomiMakalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomi
 
Makalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomiMakalah pertumbuhan ekonbomi
Makalah pertumbuhan ekonbomi
 
Pengajianampenggal2
Pengajianampenggal2Pengajianampenggal2
Pengajianampenggal2
 
Pengajianampenggal2la
Pengajianampenggal2laPengajianampenggal2la
Pengajianampenggal2la
 
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKIAdministrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
Administrasi dan Kebijakan Publik dalam Perencanaan Pembangunan DKI
 
Program Rumahku Surgaku revisi.pptx
Program Rumahku Surgaku revisi.pptxProgram Rumahku Surgaku revisi.pptx
Program Rumahku Surgaku revisi.pptx
 
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariahBab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
Bab 2 perkembangan lembaga keuangan syariah
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
 
Bank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensionalBank syari’ah vs bank konvensional
Bank syari’ah vs bank konvensional
 

Recently uploaded

Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)
Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)
Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)
ujang36
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptxMETODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi akuntansi keuangan UTANG LANCAR.ppt
Materi akuntansi keuangan UTANG LANCAR.pptMateri akuntansi keuangan UTANG LANCAR.ppt
Materi akuntansi keuangan UTANG LANCAR.ppt
radianrama1
 
Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)
Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)
Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)
harisaputraa04
 
Materi Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.ppt
Materi Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.pptMateri Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.ppt
Materi Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.ppt
BillyDewantara3
 

Recently uploaded (6)

Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)
Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)
Ekonomi Mikro pertemuan 12 (permintaan terhadap faktor-faktor produksi)
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptxMETODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
METODE PERT (PROGRAM EVALUATION DAN REVIEW TECHNIQUE).pptx
 
Materi akuntansi keuangan UTANG LANCAR.ppt
Materi akuntansi keuangan UTANG LANCAR.pptMateri akuntansi keuangan UTANG LANCAR.ppt
Materi akuntansi keuangan UTANG LANCAR.ppt
 
Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)
Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)
Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM)
 
Materi Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.ppt
Materi Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.pptMateri Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.ppt
Materi Perpajakan Pertemuan 11 BEA MATERAI.ppt
 

Islamic Social Finance untuk Mewujudkan Masyarakat Sejahtera2.pdf

  • 1. 1 “Mendorong Pengembangan Islamic Social Finance dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Sejahtera“ M. Anwar Bashori Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Festival Ekonomi Syariah Makassar, 25 Agustus 2017
  • 2. 2 1 2 3 • Nilai-nilai ekonomi syariah. • Prinsip dasar dan mekanisme ekonomi syariah. Nilai-nilai & Prinsip Dasar EKSyar Urgensi & Kerangka Pengembangan EKSyar • Potensi Islamic Social Finance. • Model optimalisasi wakaf produktif. • Model integrasi keuangan komersial dan sosial syariah. Optimalisasi Islamic Social Finance • Potensi pasar industri halal Indonesia. • Kondisi kesenjangan penduduk. • Kerangka Pengembangan EKSyar
  • 3. 1. Konsepsi Ekonomi & Keuangan Syariah
  • 4. Nilai-nilai Ekonomi Syariah Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI 1. Kepemilikan 2. Keadilan dalam Usaha dan Konsumsi 3. Kebersamaan dalam kebaikan dan kemaslahatan 4. Keseimbangan dalam pertumbuhan • Segala sesuatu adalah milik absolut Allah (QS Yunus: 55,66; QS Ibrahim: 2), manusia sebagai khalifah dipercaya untuk mengelolanya (QS Al Baqarah:195; QS Ali Imran: 180). Manusia mendapatkan hak kepemilikan pribadi terhadap hasil usaha, tenaga dan pemikirannya, maupun yang didapatkan dari hasil pemindahan kepemilikan berdasarkan transaksi ekonomi maupun warisan. Islam menghormati hak kepemilikan dengan menjaga keseimbangan hak pribadi, kolektif dan negara. • Manusia didorong untuk berusaha (QS Al Jumuah:10; QS Al Isra: 12; QS An Nahl: 14) memanfaatkan segala sumber daya yang berlimpah yang telah diciptakan Allah untuk manusia (QS Al Baqarah: 29; QS Ibrahim: 34) • Kepemilikan pribadi tidak diperbolehkan untuk menjadi akumulasi kekayaan yang berlebihan (QS Al Humazah: 1-3), namun karena manusia mempunyai kecenderungan (inherent) cinta terhadap harta (QS Ali Imron: 14; QS Al Fajr: 20; QS Asy Syura: 27; QS Al-Fajr-20), maka penumpukkan harta harus dikendalikan dengan mendorong sedekah dan perniagaan (QS An Nisa: 29). • Sementara tujuan individual atas hasil usaha ekonomi dibatasi agar tidak berlebihan, tujuan sosial diupayakan maksimal dengan menafkahkan sebagian hartanya untuk kepentingan bersama (QS Al Hadid: 7; QS An Nur: 33; QS Al Baqarah: 267-268). • Kegiatan ekonomi tersebut dijalankan berdasarkan kerjasama dengan tolong menolong dalam kebaikan (QS Al Maidah: 2) dan berkeadilan (QS Shaad: 24). • Kompetisi tetap didorong namun tetap berdasarkan kerjasama (co-operative competition) berlomba- lomba dalam kebaikan (QS Al Baqarah: 148; QS Al Maidah: 48). • Dalam rangka mewujudkan tujuan keberadaannya di dunia yaitu untuk memberikan manfaat sebanyak- banyaknya kepada kemanusiaan sebagai rahmatan lil ’alamin (QS Al Anbiya 107, QS Al Ankabut: 51), pertumbuhan ekonomi menjadi penting. Pertumbuhan yang dimaksud tetap menjaga keseimbangan kesejahteraan spiritual dan kelestarian alam (QS Al Baqarah: 11,12). 3
  • 5. 5 PRINSIP DASAR EKONOMI SYARIAH Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI Pelarangan judi Pelarangan riba Fungsi instrumen zakat Fungsi instrumen infaq, sedekah dan wakaf Prinsip transaksi muamalat x Keterangan: berkaitan dengan prinsip no.x pada slide selanjutnya
  • 6. 6 Sumber : Hasil diskusi MUI dan BI Tanah Rumah, Emas, dsb. PAJAK : PBB, PKB HARTA P R O D U K S I G Y I C Poor UANG PENDAPATAN K O N S U M S I PASAR PASAR PASAR PASAR ZAKAT HARTA PAD APBD/N Z RIBA JUDI Z Z 1 3 4 6 2 Rich ISWaf 5 Nisab Zakat CARA ISLAM MENGHIDUPKAN EKONOMI Pelarangan judi (maysir) Riba menghambat investasi produktif Partisipasi sosial (ISWaf) untuk kepentingan publik Fungsi zakat dalam distribusi pendapatan Fungsi zakat mendorong harta mengalir produktif Kegiatan ekonomi sesuai prinsip transaksi muamalat
  • 7. 2. Urgensi & Kerangka Pengembangan EKSyar
  • 8. 8 Sumber: Laporan GIEI-Thompson Reuters 2014 s.d 2017, diolah I II III IV Kuadran II (Lower expenditure, Top Player) Kuadran I (Lower expenditure, Low Player) Kuadran III (Higher expenditure, Top Player) Kuadran IV (Higher expenditure, Low Player) Industry 2015 2021 Indonesia Expend. Rank Player Rank Halal Food 1,17 1,91 0,16 1 - Islamic Finance 2,00 3,46 0,02 10 10 Halal Travel 0,15 0,24 0,01 5 - Halal Fashion 0,24 0,37 0,01 5 - Halal Media & Recreational 0,19 0,26 0,01 6 - Halal Pharmacy & Cosmetics 0,08 0,13 0,01 4 8 TOTAL (USD trillion) 3,84 6,38 0,22 - - Total Expenditure for Muslim Market dan Ranking Indonesia INDONESIA Masuk Top 10 Expenditure di tiap industri, namun tidak sebagai player. 2 1 3 POSISI INDONESIA SEBAGAI PASAR BESAR PRODUK HALAL
  • 9. TANTANGAN KETAHANAN NERACA PEMBAYARAN IBNDONESIA (NPI) 9 -4,24 -4,26 -1,96 -1.96 -5,0 -4,5 -4,0 -3,5 -3,0 -2,5 -2,0 -1,5 -1,0 -0,5 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2* 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 % GDP STRUKTUR NERACA PEMBAYARAN 1. Defisit transaksi berjalan terus berlangsung. 2. Besarnya impor barang konsumsi (produk halal) memperlemah struktur NPI.
  • 10. Gini Index 90’s 00’s Sumber: World Bank (2016) Ketimpangan pendapatan 1. Indonesia termasuk Negara Asia Timur dengan peningkatan Gini indeks ter- tinggi dalam satu dekade terakhir 2. Share pendapatan Top 20% mencapai 43.6% total pendapatan (World Bank ,2010) SEMAKIN LEBARNYA KESENJANGAN 10
  • 11. TINGKAT KESEJAHTERAAN RATA-RATA NEGARA MUSLIM RENDAH 11 Human development groups Min. HDI No.of OIC Countries Notes Very high human development 0,892 - Ave. OIC 0,620 High human development 0,746 13 Min. OIC 0,353 Medium human development 0,631 25 Max. OIC 0,865 Low human development 0,497 18 Ave. World 0,717 HUMAN DEVELOPMENT INDEX (HDI) 1. Ukuran kesejahteraan PBB yang mencakup aspek kesehatan, pendidikan dan pendapatan. 2. Umumnya negara anggota OKI (OIC) memiliki HDI lebih rendah dari non-OIC. 3. Terdapat variasi yang cukup tinggi antar negara OIC. 4. Perlu upaya kolaborasi untuk pembiayaan negara OIC dengan non-OIC, maupun dengan negara OIC yang lebih sejahtera. OIC Sumber: UNDP(2016), diolah Sumber: Askari and Rehman, Economic Development and Islamic Finance (2013)
  • 12. VISI DAN MISI PENGEMBANGAN EKONOMI DAN KEUANGAN SYARIAH Akidah Akhlak Syariah Fondasi Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil, bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah. Visi Misi 1. Mendorong mengalirnya faktor produksi (harta, tenaga kerja, inovasi teknologi), untuk kegiatan produktif/investasi bagi bertumbuhnya perekonomian yang sepadan dengan produktivitas. 2. Mengintegrasikan sektor keuangan dan sektor riil secara langsung yang seimbang berdasarkan kerjasama yang mengutamakan bagi hasil. 3. Memberdayakan dana sosial syariah (ZISWAF) untuk meningkatkan keseimbangan dan pemerataan kesempatan usaha dan pendapatan. 4. Mengembangkan kebijakan untuk mendorong terkelolanya kesinambungan aktivitas ekonomi dan keuangan sesuai nilai-nilai syariah. 5. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah 2. Distribusi pendapatan yang inklusif. 3. Bertransaksi produktif dan berbagi hasil 4. Transaksi keuangan terkait erat sektor riil 1. Pengendalian harta individu Guiding Principles Kepemilikan Allah secara absolut Berusaha dengan berkeadilan Pertumbuhan yang seimbang Nilai-nilai Ekonomi Syariah* 12 6. Bertransaksi atas dasar kerjasama dan keadilan. Kerjasama dalam kebaikan 5. Partisipasi sosial untuk kepentingan publik
  • 13. 13 13 Kebijakan Eksyar Nasional Kebijakan Eksyar Daerah Kebijakan Eksyar Internasional Sumber Daya Insani Data dan Informasi Koordinasi dan Kerjasama Halal Supply Chain Kelembagaan Infrastruktur Pendukung Instrumen Infrastruktur Regulasi Basis Investor Riset dan Asesmen Edukasi Pert. Aset Usaha Syariah (%/Th) Share Keu. Syariah (% Total Keu.) Share outstanding pasar uang syariah (% PDB) Indeks Literasi Inisiasi Internasional Pemberdayaan Ekonomi Syariah Penguatan Riset, Asesmen & Edukasi Pendalaman Pasar Keuangan Syariah Peningkatan Aset Usaha Syariah Pembiayaan Keuangan Syariah Tk. Kedalaman Pasar Keuangan Tk. Literasi Int’l Standing Berkembangnya ekonomi dan keuangan Indonesia yang adil, bertumbuh sepadan, dan berkesinambungan sesuai dengan nilai-nilai syariah Target Capaian Indikator Utama Strategi Utama Program Kerja Utama Strategi Dasar KERANGKA DASAR PENGEMBANGAN EKSYAR
  • 14. 14 14 INDIKATOR KEUANGAN SYARIAH 14 No Keterangan TW IV 2016 TW I 2017 Sumber 1 Kapitalisasi ISSI 3,170.07 3,323.62 BEI 2 Sukuk Pemerintah&Korporasi 424.98 493.10 Kemenkeu 3 Pembiayaan Bank Syariah 249.09 251.60 OJK 4 IKNB Syariah 88.57 92.46 OJK Total Aset Keuangan Syariah 3,932.61 4,446,96 Share Keuangan Syariah (%) Total Aset Keuangan Syariah *) Total Aset Keuangan Nasional *) tidak termasuk aset tanah waqaf No Keterangan TW IV 2016 TW I 2017 Sumber Total Aset Keuangan Domestik 24,411.17 24,514.35 NFABS – BI^ Share Keuangan Syariah 16,11% 17,84% dalam Rp Trilliun dalam Rp Trilliun TW IV 2016 TW I 2017 ^National Financial Accounts and Balance Sheet, mencakup: Instrumen : monetary gold & SDR, currency & deposits, loans, equity, insurance & pensions, financial derivatives, dan other account receivables; Sektor : bank sentral, Pemerintah, korporasi, perbankan, IKNB dan rumah tangga.
  • 15. 3. Optimalisasi Islamic Social Finance
  • 16. KINERJA ZISWAF MENUTUP KESENJANGAN BELUM OPTIMAL 16 1 Peraturan Pemerintah (Kelembagaan BAZNAS) 1 Instruksi Presiden (Otimalisasi Pengumpulan Zakat) 6 Peraturan Baznas (Kelembagaan dan operasional BAZDA dan LAZ) 1 Peraturan pemerintah (tantang wakaf) 2 Peraturan Menteri Agama (tata cara perwakafan dan administrasi pendaftaran wakaf uang) 3 Peraturan BWI (Prosedur perubahan status wakaf, pergantian nazhir, dan Pengelolaan wakaf uang) Peraturan turunan UU No. 41 tahun 2004 tentang Wakaf Peraturan turunan UU No. 23 tahun 2011 tentang Zakat 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000 70.000 80.000 Pengumpulan zakat Potensi zakat Kebutuhan gap kemiskinan Rp miliar Nazhir wakaf uang 135 Lembaga keuangan 18 13.3% Non lembaga keuangan 117 86.7% Yang melaporkan pengumpulan wakaf uang 52 38.5% Jumlah Tanah Wakaf (ha) 435768 Sudah bersertifikat 287160 65.9% Belum bersertifikat 148608 34.1% Sudah dalam proses AIW 73090 49.2% Belum proses AIW 19403 13.1% Tidak jelas 56115 37.8% Sumber: Badan Wakaf Indonesia (2016) Sumber: data kemiskinan BPS (diolah); data pengumpulan zakat BAZNAS (diolah)
  • 17. Tahap pemberdayaan: 1. Penilaian 2. Capacity buliding 3. Penyaluran zakat 4. Pendampingan ZIS Kerangka optimalisasi keuangan sosial syariah (ZISWAF) dalam pengentasan kemiskinan dan mencapai beberapa Sustainable Development Goals (SDGs). Wakaf (tanah, uang dll) konsumtif produktif Mustahik Fasilitas Sosial Investasi dan Bisnis Usaha Muzakki Profit Awqaf-linked sukuk meningkat pemberdayaan awqaf utilization Keterangan SDGs: #1 No poverty #2 No hunger #3 Good health #4 Quality education #10 Reduced inequality KEUANGAN SYARIAH DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN 17
  • 18. OPTIMALISASI WAKAF 18 Social and philanthropic spirit Corporate management Legal base Managing awqaf-asset productively Providing broader social benefits Maintaining validity & solid accountability Berbagai upaya mendorong optimalisasi wakaf: 1. UU Wakaf 2004 dan kerangka pengaturan terkait pengelolaan wakaf dan wakaf tunai. 2. Pengumpulan wakaf tunai melalui lembaga sosial dan LKSPWU untuk memperluas jangkauan. 3. Kolaborasi pengelola wakaf (nazir) dengan korporasi untuk meningkatkan produktifitas. 4. Model Sukuk-linked wakaf sebagai alternatif sumber pembiayaan. 5. Penyusunan kerangka akuntabilitas: Waqf Core Principle (WCP) .
  • 19. Untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan zakat dan wakaf, dibutuhkan kerangka tata kelola yang baik: Zakat Core Principle (ZCP) and Waqf Core Principle (WCP). Pengembangan sistem keuangan syariah dapat berjalan secara optimal ketika telah menjadi bagian dalam kebijakan nasional dan telah selaras dengan kerangka pengaturan sektor keuangan secara keseluruhan. Area Pengaturan Prinsip-prinsip Landasan Hukum ZCP-1, ZCP-2, ZCP-3 Pengawasan Zakat ZCP-4, ZCP-5, ZCP-6 Tata Kelola ZCP-7, ZCP-8 Proses Penyaluran ZCP-9, ZCP-10 Manajemen Risiko ZCP-11, ZCP-12, ZCP-13, ZCP-14 Penerapan Prinsip Syariah ZCP-15, ZCP-16, ZCP-17, ZCP-18 ZCP telah selesai disusun, langkah selanjutnya adalah WCP PENGUATAN AKUNTABILITAS KEUANGAN SOSIAL SYARIAH 19
  • 20. 20 1. Apabila pembangunan aset infrastruktur di atas tanah wakaf membutuhkan dana yang besar, Nadhzir dapat menerbitkan Sukuk. 2. Proceed sukuk digunakan untuk membangun infrastruktur dengan menggunakan jasa kontraktor 3. Pembiayaan dilakukan bertahap sampai dengan aset infrastruktur selesai. 4. Kontraktor telah selesai membangun infrastruktur 5. Aset infrastruktur dikelola oleh Nadzhir (shohibul maal) bersama management company (mudharib) 6. Pendapatan sewa diperoleh dari penyewa. 7. Pendapatan sewa dibagi hasilkan dengan Nadhzir dan investor sukuk. SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR [1] 20 Nazhir (Pemilik Tanah) Sukuk Investor Management Company Kontraktor Bangunan 1a. Penerbitan Sukuk 4. Pembangunan 2. Kontrak 3. Pembayaran termin 1b. Investasi Sukuk 6. Biaya Sewa 7. Bagi Hasil 5. Perjanjian Bagi Hasil
  • 21. MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 1. Nazhir melakukan long lease dengan lembaga pemerintah (mis BUMN). 2. BUMN menerbitkan Sukuk Ijarah sale and lease back untuk menghimpun dana investor. 3. Investor berinvestasi di Sukuk linked awqf. 4. BUMN menggunakan kontraktor untuk membangun infrastruktur di atas tanah wakaf 5. Kontraktor membangun infrastruktur. 6. BUMN menyewakan infrastruktur tersebut untuk mendapatkan cash flow (pendapatan sewa). 7. Pendapatan sewa dibagikan kepada Nazhir, BUMN dan investor 8. Nazhir “mencicil” kepada investor untuk memiliki infrastruktur di atas tanah wakaf. 21 SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2) SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR [2] 21 Nazhir BUMN Investor Kontraktor Penyewa Bangunan 1. Perjanjian Sewa Jk. Panjang 3. Menyerahkan Dana Sukuk Ijarah 2. Menerbitkan Sukuk Ijarah Sale dan lease back 4. Kontrak 5. Pembangunan 6. Sewa 7. Pendapatan Sewa 8. Cicilan dan Fee Ijarah 9. Transfer Kepemilikan Setelah 35 Tahun Wakalah Pemberi Sewa Pengalihan Manfaat Long Lease Object Waqf Repo, Outright Repo Dukungan & Rekomendasi Nazhir Credit Enhancement Pasar Keuangan Sharia
  • 22. MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21 SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2) REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF [2] 22 • BWI menginisiasi proyek wakaf produktif kerjasama Nazhir Wakaf Yayasan Raudatul Muta’alimin dengan PT. Provera Development untuk pengembangan wakaf produktif Tower Office Building di Jalan HR. Rasuna Said Kav. Z-18, Jakarta Selatan. Total project cost USD20 juta (tenor 12 tahun), kontribusi funding dari IDB sebesar USD15,5 juta. • Pengembangan wakaf ini dapat mengakselerasi pendapatan Nazhir dari Rp200 juta/th menjadi Rp1,6 miliar/th dan potensi kenaikan setiap tahun sesuai kenaikan harga properti. Setelah masa kerjasama dengan Provera, Nazhir akan mendapat pendapatan Rp6 miliar/bulan atau Rp72 miliar/th. • Saat ini proyek Globak Wakaf Tower, IMB telah didapat dan rencana Ground Breaking Oktober 2017 Global Wakaf Tower Jl.HR.RasunaSaid,Jakarta-Indonesia Aset Wakaf Saat ini Relokasi Penghuni Aset Wakaf nanti
  • 23. MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21 SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2) CONTOH LAIN REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF 23 WAREES (MUIS – Singapore) Aset Wakaf Sebelumnya Aset Wakaf Saat ini 1. Warees (Majelis Ugama – Singapore) telah melakukan beberapa proyek renovasi aset wakaf (masjid, dll) dengan menggunakan akad dan skema pembiayaan wakaf. 2. Pelaksanaan pembangunan melibatkan Warees (MUIS) sebagai Nadzhir aset wakaf, kontraktor (yang akan membangun aset wakaf) dan wakif (pemberi dana wakaf). 3. Di akhir periode, aset wakaf MUIS menjadi lebih produktif dan menghasilkan peningkatan perolehan Nadzhir dan layanan bagi umat Islam yang lebih maksimal.
  • 24. MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21 SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2) CONTOH LAIN REALISASI PROYEK INFRASTRUKTUR DENGAN WAKAF 24 ZAM ZAM TOWER King Abdul Azis Waqf sebagai Nazhir tanah wakaf dari Raja Arab Saudi di kompleks Masjidil Haram, menandatangani kontrak sewa jangka panjang 28thn dengan kontraktor bangunan Bin Ladin Group untuk membangun multipleks gedung bertingkat di bawah proyek Zam Zam Tower.
  • 25. MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21 SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2) CONTOH MODEL INTEGRASI KEUANGAN KOMERSIAL&SOSIAL SYARIAH 25 1. Bank Syariah mendirikan Baitul Maal sebagai LAZ dan sebagai Nazir wakaf uang. 2. Bank Syariah berperan sebagai LKS dan LKS-PWU menerima setoran/pengumpulan dana ZIS dan wakaf uang. 3. Sebagian dana yang ditempatkan di bank syraiah kemudian disalurkan untuk berbagai program produktif maupun program konsumtif. 4. Tata kelola berdasarkan ZCP dan WCP untuk menjamin akuntabilitas pengelolaan dana ZISWAF.
  • 26. MODEL SUKUK LINKED AWQF UNTUK INFRASTRUKTUR 21 SUKUK WAKAF UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR (2) PENTINGNYA OPTIMALISASI ISLAMIC SOCIAL FINANCE (ISF) 26 POIN POIN KESIMPULAN 1. Terdapat urgensi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah untuk mendukung ketahan dan mencapai kesejahteraan bangsa. 2. Islamic Social Finance (Keuangan Sosial Syariah) memiliki potensi yang besar sebagai salah satu solusi. 3. Upaya optimalisasi ISF menjadi penting:  Peningkatan akuntabilitas tata kelola : ZCP dan WCP  Pengembangan model-model optimalisasi ZISWAF  Integrasi keuangan komersial dan sosial syariah untuk memperluas inklusifitas.