SlideShare a Scribd company logo
66 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015|
PENELITIAN KOMUNIKASI PENDEKATAN KUALITATIF BERBASIS TEKS:
APLIKASI MODEL SAUSSURE DAN MODEL PIERCE
Oleh Hasyim Ali Imran*
Abstract
Based on the lack of knowledge about research with a qualitative approach, so as enlightenment efforts,
especially for the students, this article focuses on the discussion of the practice of text analysis based on
Saussure and Pierce Model. From the discussion, it is known that in practice both models each has stages
that must be followed in order to ease in the research process. In order to further facilitate the process of
understanding in practice, it is necessary for students to practice once or twice against a different text,
especially for Pierce models that are more complex than the model of Saussure.
Keywords: text analysis, Saussere Model, Pierce Model
Abstrak
Berdasarkan keminiman pengetahuan tentang penelitian dengan pendekatan kualitatif, maka sebagai upaya
pencerahan khususnya bagi para mahasiswa, artikel ini fokus pada pembahasan tentang praktik analisis
teks yang berbasiskan pada Model Saussure dan Model Pierce. Dari hasil pembahasan diketahui bahwa
dalam praktiknya kedua model masing-masing memiliki tahapannya yang harus diikuti guna pemudahannya
dalam proses penelitian. Guna memudahkan proses pemahaman lebih jauh dalam praktik, bagi mahasiswa
kiranya perlu melakukan praktik sekali atau dua kali terhadap teks yang berbeda, terutama untuk model
Pierce yang memang lebih kompleks daripada model Saussure.
Kata Kunci: analisis teks, model Saussure, model Pierce
1. Pendahuluan
Penelitian komunikasi pada hakekatnya
dapat dilaksanakan melalui dua pendekatan,
pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif.
Pendekatasn pertama berbasis pada paradigma
penelitian positivistik dan pendekatan kedua
berbasis pada paradigma, sebutlah paradigma non
positivistik.
Paradigma non positivistik ini memiliki
banyak jenis. Ada yang disebut dengan paradigma
konstruktivis, paradigma interpretif, paradigma
patisipatoris dan paradigma kritikal.
Salah satu paradigma yang disebut
paradigma konstruktivis tadi misalnya, maka
inipun masih dapat dibedakan lagi menurut basis
sumber datanya. Berdasarkan ini maka tipenya
menjadi dua, ada yang sumbernya berbasis “field”
dan ada yang berbasis “teks”. Jika berbasis
“field”, maka penelitiannya antara lain dapat
dilakukan dengan metode etnografi atau
etnomethodologi. Sementara jika sumbernya itu
berbasis “teks”, maka proses penelitiannya antara
lain dapat dilakukan melalui metode semiotika
atau semiotika sosial. Melalui metode semiotika,
diantaranya dengan menggunakan metode Model
Saussure dan Model Pierce. Dengan demikian,
penelitian dengan pendekatan kualitatif itu
memperlihatkan banyak dimensinya. Tidak seperti
banyak dipahami secara umum namun salah, di
mana terkesan bahwa penelitian kualitatif itu
hanya studi kasus.
Artikel ini sendiri berupaya membahas lebih
jauh terkait penelitian komunikasi dengan
pendekatan kualitatif yang berbasis pada “teks”.
Untuk kepentingan ini maka pembahasannya akan
lebih difokuskan pada metode semiotika Model
Saussure dan Model Pierce. Fokus bahasannya
diorientasikan pada bentuk praktik dari kedua
model. Dengan fokus tersebut, artikel ini
bertujuan agar mahasiswa dapat terbantu dalam
memahami dan menerapkan kedua model untuk
kepentingan ilmiah.
2. Pembahasan
Sesuai dengan fokus masalah sebelumnya,
maka pada bagian ini akan dilakukan bahasan
| INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 67
lebih jauh tentang bagaimana praktik dari kedua
model tadi, yaitu Model Saussure dan Model
Pierce. Bahasan dari kedua model dimaksud akan
berisi tentang langkah-langkah dalam menerapkan
kedua model ketika menganalisis suatu teks.
Lebih jauh, bagian ini dipaparkan sebagai berikut:
2.1. Semiotika Saussure
Model Analisis Semiotika Saussure dapat
digambarkan ke dalam bentuk model berikut:
Tabel 1: Model Analisis Semiotika Saussure
Penanda (Pn)/Signifier (Sr) Petanda (Pt)/Signifed (Sd)
Untuk keperluan praktik model dimaksud,
maka di sini diambil contoh untuk bahan Analisis
berupa foto iklan Cbeebies dalam Harian Seputar
Indonesia 20 Mei 2011.
Gambar 1: Foto Iklan Cbeebies dalam Harian
Seputar Indonesia 20 Mei 2011
BAGIAN I
Berdasarkan contoh bahan Analisis Foto
iklan Cbeebies dalam Harian Seputar Indonesia
20 Mei 2011 di atas, sesuai fenomena yang ada,
maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian,
sebagai berikut:
1) Bagaimana makna simbol-simbol pada iklan
acara I Can Cook dalam siaran TV Anak
Cbeebies?
2) Bagaimana simbolisasi ideologi patriarki dalam
pemaknaan simbol-simbol tersebut?
Dari kedua masalah tersebut dijadikan judul,
maka judul penelitian ini dapat dirumuskan,
misalnya menjadi sebagai berikut:
Simbol-simbol Ideologi Patriarki dalam Iklan
Televisi (Analisis Semiotika Terhadap Iklan
Acara I Can Cook TV Cbeebies).
BAGIAN II
Contoh praktik penerapan Analisis
Semiotika Saussure pada contoh kasus iklan acara
I Can Cook dalam siaran TV Anak Cbeebies.
Analisis teks Saussure ini dibagi menjadi dua
bagian, pertama berdasarkan Analisis Teks
Visual/Gambar dan kedua berdasarkan Analisis
Teks Verbal.
68 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015|
A. Analisis Teks Visual/Gambar Iklan Cbeebies
Penanda (Pn)/Signifier (Sr) Petanda (Pt)/Signifed (Sd)
1. Sosok dua anak perempuan sedang
memasak
1. Ada relasi bahwa kaum perempuan terdidik
untuk berada pada ruang privat
2. Wajah anak kaukasoit/eropa 2. Kemodernan menempatkan posisi perempuan
diidealkan pada wilayah privat
3. Dominasi warna merah pada pakaian
dan putih pada pakaian anak
3. Petanda bahwa merah itu berani, putih itu bersih,
suci, baik (bagian dari karakter perempuan).
Merah lebih dominan daripada putih (celemek).
Ini berarti warna merah yang berarti simbol pria
(berani, agresif, galak). Maknanya, karakter
maskulin lebih dominan dari pada karakter
feminin.
4. Peralatan memasak yang mengitari
dua anak
4. Petanda bahwa secara klasik ruang perempuan
adalah di dapur.
Tabel 2: Penanda dan Petanda dalam Analisa Teks Visual/Gambar Iklan Cbeebies
Dari analisis semiotika Saussure terhadap
teks visual di atas ditemukan relasi makna di mana
perempuan dalam aktivitasnya selalu berada pada
ruang privat1
. Di mana eksistesi perempuan masih
dianggap sebagai pelengkap dari dunianya kaum
lelaki/pria dan selalu identik dengan definisi
perempuan dalam kerangka ideologi patriarki.2
1
Ruang privat adalah ruang yg bersifat urusan-urusan domestik
kewanitaan (urusan kecantikan, masak-memasak, kebersihan,dan
lain sebagainya yg tidak bersifat politi). Politi yaitu urusan-
urusan dunianya lelaki, seperti urusan yg sifatnya publik,
misalnya urusan keamanan, militer, kepemimpinan, dan lain
sebagainya.
2
Pandangan ideologi patriarki: Inti pemikirannya adalah bahwa
dunia ini adalah realitas lelaki dan bukan perempuan. Perempuan
cenderung dimarginalkan.
| INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 69
B. Analisis Teks Verbal Iklan Cbeebies
Penanda (Pn)/ Signifier (Sr) Petanda (Pt)/ Signifed (Sd)
1.Kety menjelaskan langkah-langkah
membuat masakan hari itu dengan
....................”. Kati direpresentasikan
sebagai objek produser acara “Cbeebies”.
1. Perempuan sebagai objek, bukan pemeran
utama oleh pengiklan Cbeebies.
2. Setiap hari Katy Ashworth mengundang 5
anak untuk memasak bersamanya di dapur
I Can Cook.
2. Perempuan sebagaui objek yang identik
dengan keakraban di ruang privat.
3.Katy mengiringi dengan lantunan suaranya
yang merdu dan petikan guitar akustik.
3. Perempuan identik dengan kaum lemah.
4. Dominan memasak 4. Hal yang identik dengan kaum perempuan
5.Katy Asworth ditempatkan sebagai kata
ganti orang ke dua tunggal.
5. Perempuan didominasi oleh kaum pria
Tabel 3: Penanda dan Petanda dalam Analisa Teks Verbal Iklan Cbeebies
BAGIAN III
Analisis :
Pengkategorisasian Petanda. Jika tidak
sederhana, diperlukan bangunan tema mayor.
Untuk kasus ini, maka tema mayornya berupa :
“Perempuan sebagai Objek dominasi dari ideologi
patriarki”. Berdasarkan tema mayor tersebut,
maka jika mengacu pada contoh hasil analisis teks
model Saussure sebelumnya (visual dan verbal),
tema-tema minor yang dapat ditemukan dalam
tema mayor sebelumnya, kategorisasinya berupa:
1) Realitas perempuan adalah privat (gunakan
teori yang relevan dengan ini); 2) Dominasi
patriarki dalam realitas perempuan; dan 3)
Marginalisasi eksistensi perempuan .
BAGIAN IV
Kesimpulan :
Isinya adalah menjawab pertanyaan
penelitian : Pertanyaan penelitian ini adalah :
1) Bagaimana makna simbol-simbol pada iklan
acara I Can Cook dalam siaran TV Anak
Cbeebies ?
2) Bagaimana simbolisasi ideologi patriarki
dalam pemaknaan simbol-simbol tersebut?
a. Menyangkut tema-tema minor. Makna-
makna simbol menunjukkan pada beberapa
tema minor:
- Realitas perempuan adalah ruang privat
yang identik dengan dapur
- Perempuan dalam realitasnya didominasi
oleh kaum pria
-Perempuan cenderung termarginalisasikan
dalam ruang-ruang kehidupan.
b. Simbolisasi ideologi Patriarki dalam
pemaknaan simbol-simbol tersebut terlihat/
terbentuk dalam relasi perempuan sebagai
obyek dominasi dari ideologi patriarki.
2. 2. Model Pierce
a. Pengantar
Model analisis semiotika Pierce
mengacu pada model segi tiga makna dari
Pierce. Gambar segi tiga makna Pierce
sebagaimana tampak di bawah ini :
Sign/representamen/tanda
Interpretan Objek
Gambar 2: Segi Tiga Makna Pierce
Guna memahami segi tiga makna
tersebut, di sini diambil satu contoh,
misalnya:
Kursi
-Sign = k/u/r/s/i
-Objek = desktipsi benda kursi
-Interpretan = meaning/makna
Aplikasi contoh dalam kalimat, misalnya
dalam judul berita surat kabar:
“Caleg Rebutan Kursi”.
Analisis : (menggunakan analisis Pierce)
Cari kata atau sesuatu yang tendensius pada
contoh kalimat tadi ! Untuk kasus tersebut,
maka yang tendensius adalah ‘kursi’ !,
karena itu maka dengan contoh ini:
70 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015|
-Sign = k/u/r/s/i
-Objek = relasi-relasi sign dalam kehidupan.
Misalnya relasi kursi sebagai tempat duduk,
dll. Atau relasi secara visual/realitas.
-Interpretan = meaning/makna , maka ada
tiga (3) alat bantu dalam menemukan
makna, yaitu : ikon; indeks; dan simbol.
Ikon: kesamaan objek dengan sign: ikon
printer di komputer atau ikon center di
komputer.
Indeks: sesuatu yang berfungsi atau sesuatu
yang bersifat fungsional. Misalnya gambar
pria atau wanita di suatu toilet. Atau rambu
lalu lintas.
Simbol: hubungan antara sign dan objek
nggak jelas/abstrak. Contoh, bahasa. Bahasa
adalah konvensional sifatnya, misalnya kata
jam, atau warna biru, atau kata pacul. Ketiga
unsur ini akan menentukan interpretan.
Dalam kaitan contoh kalimat, maka kursi
sebagai sesuatu yang tendensius dalam
kalimat judul berita, sebagai sign, memiliki
relasi-relasi dalam kehidupan. Ini misalnya
dalam relasinya dengan kehidupan manusia
dalam bermasyarakat. Dalam
hubungan ini maka oleh sebagian orang
kursi bisa bermakna “kekuasaan”.
Dengan penjelasan lain, maka dengan
menggunakan segi tiga makna Pierce dalam
menganalisis sebuah teks, maka langkah-
langkah upaya menemukan maknanya
adalah sebagai berikut: Pertama yang
dilakukan adalah menemukan dan
mengklasifikasikan objek analisis menurut
kategori-kategori berikut : 1. Ikon; 2.
Indeks; 3. Simbol 3
. Kedua, menganalisis
makna setiap objek tanda pada setiap
kategori tanda. Ketiga, melakukan analisis
deskriptif terhadap makna tanda-tanda
sesuai kategorinya/ tipenya.
b. Contoh Praktik Analisis Segi Tiga Makna
Pierce
Contoh praktik Analisis Segi Tiga Makna
Peirce berdasarkan contoh teks di bawah ini :
3
Ikon (Tanda berhubungan dengan objek karena adanya
keserupaan, contoh peta, potret) ; 2. Indeks (adanya kedekatan
eksistensi antara tanda dengan objek atau adanya hubungan sebab
akibat, contohnya sebuah tiang penunjuk jalan, ada asap maka ada
api); 3. Simbol (hubungan ini bersifat konvensional dalam artian
adanya persetujuan tertentu di antara para pemakai tanda,
contohnya adalah bahasa, bendera). (Aart van Zoest dan Panuti
Sudjiman. 1996. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia, hal.9)
Langkah Pertama: menemukan dan
mengklasifikasikan obyek analisis (unit
analisis) menurut kategori-kategori berikut:
1. Ikon; 2. Indeks; dan 3. Simbol pada obyek
analisis (iklan spaghetti) sebelumnya. Hasil
analisisnya disajikan dalam tabel berikut :
Gambar 3: Gambar Teks Iklan Spaghetti La
Fonte di Majalah Femina 11-17 September 2003
| INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 71
Tabel 4
Identifikasi Tanda Pada Teks Iklan Spaghetti Lafonte
Jenis
Tanda
Penjelasan Unit Analisis
Ikon (tanda berhubungan dengan objek
karena adanya keserupaan, contoh peta,
potret)
-Gambar ayah
-Gambar Ibu dan Anak
-Gambar latar belakang
-Gambar kemasan
-Gambar Oven Microwave
-Gambar hasil masakan
Indeks (Adanya kedekatan eksistensi antara
tanda dengan objek atau adanya
hubungan sebab akibat, contohnya
sebuah tiang penunjuk jalan, ada asap
maka ada api)
-Warna identitas kemasan produk
-Arah telunjuk anak laki-laki
-Tangan terbuka Ibu
-Pandangan ayah
-Pandangan anak dan Ibu ke arah ayah
-Oven microwave
-Pakaian juru masak dan warnanya
-Gambar masakan
-Gambar ayah
-Latar belakang
-Makanan yang hanya ada di tangan ayah
dan anak perempuan
-Senyum seluruh anggota keluarga
(senyum simpul)
Simbol (hubungan ini bersifat konvensional
dalam artian adanya persetujuan
tertentu antara para pemakai tanda,
contohnya adalah bahasa, bendera)
-Logo, teks slogan, teks headline, teks
body copy, seal
Langkah kedua, menganalisis makna setiap objek tanda pada setiap kategori tanda.
- Kategori Tanda Ikon, hasil analisis disajikan dalam tabel 5 berikut :
Tabel 5
Makna Tanda-Tanda Tipe Ikon
Tanda Objek Interpretant
1. Gambar ayah Sama dengan tanda Pemimpin keluarga
2. Gambar ibu dan anak Sama dengan tanda Bagian dari sebuah keluarga
3. Gambar latar belakang Sama dengan tanda Setting ruang privat tempat
keluarga berkumpul
4. Gambar kemasan Sama dengan tanda Fisik produk dengan tampilan
rasionalnya Untuk segala
keperluan konsumen
5.Gambar oven microwave Sama dengan tanda Eksistensi sebuah suasana
yang berkaitan dengan ruang
makan
6. Gambar hasil masakan - Eksistensi produk dalam
aplikasi nyata, berkaitan
dengan suatu penggambaran
rasa dan aroma tertentu.
72 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015|
- Kategori Tanda Indeks: hasil analisis disajikan dalam tabel 6 berikut :
Tabel 6
Makna Tanda-Tanda Tipe Indeks
Tanda Objek Interpretant
1 Warna identitas kemasan
Produk (putih, biru,
kuning)
Mengacu pada keberadaan
produk (warna kemasan
produk), putih berarti
bersih; murni; biru berarti
dingin dan transparan,
segar; kuning berarti dekat
dengan dengan keberadaan
emas4
Putih mennjukkan produk ini
bersih, murni, biru mennjukkan
bahwa produk merupakan
makanan instant yang segar
dalam artian terbuat dari
bahan-bahan segar. Kuning
menunjukkan bahwa makanan
ini berharga/berkualitas.
2 Arah telunjuk anak laki-
laki
Fungsi menunjuka pada
suatu arah atau eksistensi
Memperkuat pengakuan
eksistensi ayah sebagai
pemimpin keluarga. Atau lebih
tepatnya pengakuan umum atas
kekuasaan ayah dalam domain
keluarga.
3 Tangan terbuka Ibu Penerimaan dan
keterbukaan
Pengakuan ibu terhadap
keadaan, di mana ayah ada
dalam posisi sebagai pemberi
dan ia menerima apa yang
diperankan olehnya sebagai ibu
dan wanita.
4 Pandangan ayah Suatu arah pandang
dengan bidang yang lebih
luas mengarah kepada
pengawasan dan wilayah
yang luas.
Bidang pandang atau wilayah
kekuasaan laki-laki lebih luas
dari pada perempuan. Dalam
keluarga maka laki-laki
sebagai pemimpin dan seluruh
anggota keluarga ada dalam
pengawasan dan
kekuasaannya.
5 Pandangan anak dan Ibu
ke arah ayah
Menunjukkan pengakuan
keberadaan dan
pengharapan
Ketergantungan keluarga
terhadap ayah
6 Oven microwave Kecanggihan Menunjukkan bahwa produk
ini modern, canggih, cepat dan
praktis.
7 Pakaian juru masak dan
warnanya
Pakaian juru masak
menunjukkan orang
tersebut berprofesi sebagai
juru masak. Warna putih
menunjukkan kemurnian
dan kebersihan.
Produk makanan yang bersih.
Melekatnya pakaian juru
masak pada tubuh ayah
menunjukkan bahwa pada
dasarnya produk ini mudah
dimasak dan bahkan oleh kaum
lelaki sekalipun.
8 Gambar masakan Kebutuhan -Kebutuhan keluarga
-Kesejahteraan
-Nafkah
-Suatu komoditas yang
4
Merah merupakan kelompok warna-warna hangat dalam pembuatan warna interior. Selain itu warna ini menunjukkan adanya tampilan
maskulin karena biasa diartikan dengan ‘berani’ dan ‘jantan’. Lihat artikel berjudul warna hangat dan warna dingin Dalam rubrik Griya,
Republika Minggu 14 Desember 2004. Lihat juga William Aren, Contemporary Advertising , 1999, USA, Mc Graw Hill, p. 350.
| INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 73
menyebabkan ketergantungan
keluarga terhadap ayah.
9 Gambar ayah Figur maskulin Produk Lafonde merupakan
produk yang maskulin, yang
identik dengan cepat, instant
dan mengacu pada kepraktisan
penyajian.
10 Latar belakang/
background visual
(berwarna merah)
Merah menunjukkan
kehangatan
Kehangatan dari kebersamaan
sebuah keluarga, dan produk
bisa menciptakan kehangatan
hubungan, dalam hal ini
keluarga maskulin.
11 Makanan yang hanya ada
di tangan ayah dan anak
perempuan
Oposisi biner Ayah sebagai lambang laki-
laki, dalam hal ini orang yang
berkuasa dalam suatu keluarga
beroposisi biner dengan anak
perempuan. Perempuan identik
dengan lemah dan dikuasai.
Lalu di sini dikaitkan
perempuan berupa anak
perempuan yang nota bene
personal lemah dalam visual
keluarga ini. Ini menunjukkan
suatu kecenderungan bahwa
laki-laki sebagai figur kuat dan
wanita difigurkan lemah.
Sebuah representasi ke-
patriarki-an.
12. Senyum seluruh anggota
keluarga (senyum simpul)
Menyambut atau salam Penyambutan dengan damai
terhadap produk. Atau, ajakan
kepada konsumen untuk
mengkonsumsi produk. Ibu dan
anak senyum simpulnya
menyiratkan sambutan mereka
kepada eksistensi ayah.
- Kategori Tanda Simbol :
Tabel 7
Makna Tanda-Tanda Tipe Simbol
Tanda Objek Interpretant
1-Logo Produk Spaghetti Lafonte Spaghetti Lafonte adalah
panganan segar dan sehat juga
berharga bagi konsumen
-Slogan “the finest quality of
pasta”
Arti tiap-tiap kata pada
kamus, dalam acuan nyata.
-Menunjukkan superioritas
produk
-Slogan dalam bahasa Inggris
menunjukkan adanya keinginan
untuk menyebut produk ini
bersifat Barat atau
kaukasoit/eropanis, di mana
Barat identik dengan kemajuan
dan kemodernan.
74 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015|
2-Headline “Spaghetti
Lafonte......aldente”
Aldente dalam kamus
bahasa Italia mengacu
pada arti sampai ke gigi.
Atau, gigi sendiri dalam
terminologi industri
spaghetti, kata ini berarti
kualitas spaghetti diolah
dengan sempurna,
sehingga mendapatkan
tekstur yang baik dan
lembut, sehingga
kenikmatannya sampai ke
gigi. 5
3-teks body copy
“spaghetti lafonte....al
dente”. Artinya
kekenyalan.
Spaghetti-nya pas .....saat
digigit tidak keras tidak
lembek . Lagi pula
spaghetti
lafonte sehat , karena
diolah
dari gandum durum pilihan ,
........ekstra serat dan rendah
lemak. Murni hanya dengan
tambahan air ........tanpa
pewarna dan tanpa
pengawet
serta aman bagi lambung.
Dipadu dengan saus apapun
sesuai selera, spaghetti
lafonte pasti lezatnya...”
Arti tiap-tiap kata pada
kamus, dalam acuan nyata.
Kesehatan bisa diperoleh
melalui kelezatan. Yaitu dengan
menciptakan keseimbangan.
“ekstra serat dan rendah lemak”
merupakan ungkapan kalau
produk lafonte ini tidak menjadi
pemicu rusaknya kecantikan
akibat kelebihan lemak.
“Saus apapun sesuai selera...”
menunjukkan spaghetti lafonte
dapat dinikmati oleh semua
orang.
4-Seal
Label halal MUI
Kata halal mengacu pada
suatu perbuatan yang
boleh dilakukan, amal baik
atayu hal-hal baik yang
bisa dilakukan menurut
sunnah dan hadist dalam
ajaran agama Islam.
Produk Lafonte ini bisa
dikonsumsi oleh warga muslim.
5
Al Ghazali, Halal dan Haram, 1989, Jakarta, Pustaka Amani, hal. 11.
| INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 75
Langkah Ketiga, melakukan analisis
deskriptif terhadap makna tanda-tanda
sesuai kategorinya/tipenya. Sebagai
contoh, hasilnya sebagai berikut :
- Makna Tanda-Tanda Tipe Ikon
Dari identifikasi dan klasisikasi
pada tabel 4 sebelumnya, ditemukan
beberapa tanda tipe ikon. Tanda-tanda
bersama maknanya dijelaskan melalui
tabel 5.
Tanda ikon gambar 3 terdapat
tanda berupa visual gambar ayah.
Berdasarkan hubungan tanda dan
objek pada tanda tipe ikon maka tanda
dan objek dirujuk itu sama, yaitu
sama-sama gambar ayah. Di sini
interpretant-nya mengacu pada ayah
sebagai pemimpin keluarga. Ini
merupakan manifestasi suatu sifat
khas maskulinitas dalam masyarakat
patriarki, di mana ayah kerap menjadi
pusat dari kekuatan keluarga yang
pada realitas di masyarakat ayah
adalah “center” kekuatan nafkah
keluarga yang memberikan kontribusi
utama terhadap kelangsungan hidup
keluarga. Nickie Charles6
mengungkapkan bahwa terdapat
ketergantungan keuangan, antara
seluruh anggota keluarga dan peran
ayah secara umum dalam masyarakat.
Pendapat Charles tersebut
memperkuat tafsiran bahwa eksistensi
ayah sendiri mengarah pada
perlambangan dominasi kekuasaan
laki-laki dalam masyarakat.
Masyarakat secara umum bergantung
pada bentuk-bentuk figur ayah yang
berjenis kelamin laki-laki. Laki-laki
secara fisik memang berkaitan dengan
urusan-urusan nafkah keluarga dan
aktivitasnya sebagian besar berada
pada ruang di luar wilayah ruang
keluarga, sehingga secara alami
digantungi oleh anggota keluarga lain.
Tanda ikon nomor 2 terdapat
visualisasi ibu dan dua anaknya.
Tepatnya seorang ibu, satu anak
perempuan dan satu anak laki-laki.
Keberadaan figur-figur ini sebagai
tanda memperkuat gambaran keluarga
sebagai sebuah elemen visual. Ibu dan
6
Nickie Charles, Gender Divisions and Social Change, 1993,
Boston, Barnes & Noble Books, p. 67.
anak merupakan anggota keluarga
yang interpretasinya mencakup fungsi-
fungsi produk sendiri yang
dipositioning-kan sebagai produk yang
bisa dikonsumsi oleh keluarga. Selain
itu, keberadaan ibu memperkuat
eksistensi sang ayah sebagai penafkah
keluarga. Keberadaannya
menunjukkan ketergantungan ibu dan
anak kepada ayah, selain itu
memberikan suatu isyarat tentang
cakupan kekuasaan ayah dalam
keluarga sendiri.
Jika gambar ayah, dua anak dan
ibu ini dihubungkan akan terlihat
suatu gambaran keluarga. Keluarga
dengan ibu dua anak merupakan suatu
representasi keluarga sejahtera yang
dicanangkan pada program keluarga
berencana (KB) di Indonesia. Karena
itu, interpretant yang terbentuk yaitu
adanya suatu pendekatan bahwa
konsumen produk ini adalah
masyarakat sejahtera yang mempunyai
taraf ekonomi menengah ke atas.
Tanda ikon nomor 3 gambar
latar belakang dari elemen visual iklan
spaghetti Lafonte. Digambarkan latar
belakang berwarna, dan seterusnya.
- Makna Tanda-Tanda Tipe Indeks
Tanda ikon nomor 3 gambar
latar belakang dari elemen visual iklan
spaghetti Lafonte. Digambarkan latar
belakang berwarna, dan seterusnya.
Dari identifikasi dan klasifikasi
pada tabel 4 ditemukan beberapa tanda
tipe indeks pada iklan spaghetti
Lafonte. Tanda-tanda bersama
maknanya digambarkan di dalam tabel
6 sebelumnya.
Pada tanda indeks nomor 1 ada
tanda-tanda berupa warna-warna
identitas produk, yaitu warna-warna
yang juga ada pada kemasan produk.
Secara indeksial, warna ini mengacu
pada keberadaan produk atau kemasan
produk itu, dan juga sifat umum atau
arti umum penggunaan warna ini.
Interpretant yang terbentuk
adalah sebagai berikut : putih
menunjukkan bahwa produk ini
bersih, sehat, dan tidak tercemar
kuman serta aman dikonsumsi. Biru
76 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015|
muda menunjukkan bahwa produk ini
terbuat dari bahan-bahan yang segar.
Kuning menunjukkan bahwa produk
tersebut cukup berharga karena warna
kuning ini identik dengan emas dan
kemewahan.
Tanda indeks nomor 2, telunjuk
anak laki-laki mengarah ke arah sang
ayah. Secara indeksial tanda ini
mengacu kepada suatu objek yang
konseptual yang berfungsi untuk
menunjuk suatu keberadaan.
Interpretant yang terbentuk adalah
pengakuan eksistensi ayah sebagai
pemimpin keluarga dan adanya suatu
pengangkatan dan pengakuan dari si
anak atas eksistensi sang ayah.
- Makna Tanda-Tanda Tipe Simbol
Dari identifikasi dan klasifikasi
pada tabel 4 sebelumnya ditemukan
beberapa tanda yang bertipe simbol.
Tanda-tanda bersama maknanya telah
disajikan dalam tabel 7.
3. Kesimpulan
Seperti sudah disinggung sebelumnya pada
bagian awal tulisan ini, bahwa berdasarkan
keminiman pengetahuan tentang penelitian dengan
pendekatan kualitatif, maka sebagai upaya
pencerahan khususnya bagi para mahasiswa, maka
artikel ini fokus pada pembahasan tentang praktik
analisis teks yang berbasiskan pada Model
Saussure dan Model Pierce. Dari hasil
pembahasan diketahui bahwa dalam praktiknya
kedua model masing-masing memiliki tahapnya
yang harus diikuti guna pemudahannya dalam
proses penelitian. Guna memudahkan proses
pemahaman lebih jauh dalam praktik, bagi
mahasiswa kiranya perlu melakukan praktik sekali
atau dua kali terhadap teks yang berbeda, terutama
untuk model Pierce yang memang lebih kompleks
daripada model Saussure.
Ucapan Terima Kasih: Penulis mengucapkan
terimakasih kepada pimpinan STISIP WIDURI
Jakarta yang telah banyak membantu dalam proses
penerbitan artikel ini.
REFERENSI
Al Ghazali. 1989. Halal dan Haram. Jakarta:
Pustaka Amani.
Aart van Zoest dan Panuti Sudjiman. 1996. Serba-
Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia.
Charles, Nickie. 1993. Gender Divisions and
Social Change. Boston: Barnes &
Noble Books.
Republika Minggu, 14 Desember 2004. “Warna
Hangat dan Warna Dingin Dalam
rubrik Griya”.
William Aren. 1999. Contemporary Advertising.
USA: Mc Graw Hill.
* Hasyim Ali Imran, Peneliti Madya Bidang Studi
Komunikasi dan Media pada BPPKI Badan
Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan
Informatika Kementerian Komunikasi dan
Informatika RI.

More Related Content

Similar to Insani vol 2_no_2_des_2015_hasyim_ali_imran-fd3a1-2142_525

Strategi_MENYUSUN_KTI.pptx
Strategi_MENYUSUN_KTI.pptxStrategi_MENYUSUN_KTI.pptx
Strategi_MENYUSUN_KTI.pptx
PPDBMTsN2Boalemo
 
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. SosElsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
ElsaApriliani4
 
Alfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Alfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfAlfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Alfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AlfuAlfaina
 
Softskill-skripsi.pptx
Softskill-skripsi.pptxSoftskill-skripsi.pptx
Softskill-skripsi.pptx
AbduhAbdurrohman1
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
iqbalbale02
 
PPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptx
PPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptxPPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptx
PPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptx
ArsalSyahputra
 
Diskusi+himatif
Diskusi+himatifDiskusi+himatif
Diskusi+himatif
SyaRi EL-nahLy
 
Diskusi+himatif
Diskusi+himatifDiskusi+himatif
Diskusi+himatif
SyaRi EL-nahLy
 
Analisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docx
Analisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docxAnalisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docx
Analisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docx
KhairunnisaEnglish
 
Dinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi PesantrenDinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Habib Achmad
 
Penelitian-Kualitatif.pdf
Penelitian-Kualitatif.pdfPenelitian-Kualitatif.pdf
Penelitian-Kualitatif.pdf
UTARIHESTILESTARI1
 
Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21
Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21
Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21
Rozaiman Makmun
 
langkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarahlangkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarah
Ian Torres
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
evinurleni
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
Nurul Abidah
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Bimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptx
Bimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptxBimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptx
Bimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptx
UlilAmriSyafri1
 
6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdf6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdf
WulanPurnamasari45
 
tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian
alifemon
 
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptxProposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Fahmi313128
 

Similar to Insani vol 2_no_2_des_2015_hasyim_ali_imran-fd3a1-2142_525 (20)

Strategi_MENYUSUN_KTI.pptx
Strategi_MENYUSUN_KTI.pptxStrategi_MENYUSUN_KTI.pptx
Strategi_MENYUSUN_KTI.pptx
 
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. SosElsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
Elsa apriliani, antropologi, sosiologi, Dr. Taufiq Ramdani, S. Th. i., M. Sos
 
Alfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Alfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdfAlfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Alfu Alfaina_2021 B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Softskill-skripsi.pptx
Softskill-skripsi.pptxSoftskill-skripsi.pptx
Softskill-skripsi.pptx
 
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
Qualitative approaches/abshor marantika/kelompok 14 : Muhammad Iqbal (2201846...
 
PPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptx
PPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptxPPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptx
PPT SHARING KNOWLEDGE KTI 19 OKTOBER 2021.pptx
 
Diskusi+himatif
Diskusi+himatifDiskusi+himatif
Diskusi+himatif
 
Diskusi+himatif
Diskusi+himatifDiskusi+himatif
Diskusi+himatif
 
Analisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docx
Analisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docxAnalisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docx
Analisis Kritis Jurnal - Khairunnisa.docx
 
Dinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi PesantrenDinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
Dinamika Sosiologi Komunikasi Pesantren
 
Penelitian-Kualitatif.pdf
Penelitian-Kualitatif.pdfPenelitian-Kualitatif.pdf
Penelitian-Kualitatif.pdf
 
Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21
Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21
Taklimat Kesusasteraan Melayu SPN21
 
langkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarahlangkah pennelitians ejarah
langkah pennelitians ejarah
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XIPPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
PPT - Materi Proposal - B. Indonesia | Kelas XI
 
Kelompok 2
Kelompok 2Kelompok 2
Kelompok 2
 
Bimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptx
Bimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptxBimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptx
Bimbingan Tesis Ulil Amri Syafri.pptx
 
6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdf6-150330131822-conversion-gate01.pdf
6-150330131822-conversion-gate01.pdf
 
tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian tujuan dan manfaat penelitian
tujuan dan manfaat penelitian
 
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptxProposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
Proposal Skripsi - M.Fahmi Rizal Al Fiqri - 11170321000021.pptx
 

More from STISIPWIDURI

JADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURI
JADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURIJADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURI
JADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURI
STISIPWIDURI
 
Pembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosialPembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosial
STISIPWIDURI
 
Pembangungan dan perubahan sosial
Pembangungan dan perubahan sosialPembangungan dan perubahan sosial
Pembangungan dan perubahan sosial
STISIPWIDURI
 
Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan
Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan
Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan
STISIPWIDURI
 
Pembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosialPembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosial
STISIPWIDURI
 
Sistem usaha kesejahteraan sosial
Sistem usaha kesejahteraan sosialSistem usaha kesejahteraan sosial
Sistem usaha kesejahteraan sosial
STISIPWIDURI
 
Teori komunikasi genap 019-020-presensi
Teori komunikasi genap 019-020-presensi Teori komunikasi genap 019-020-presensi
Teori komunikasi genap 019-020-presensi
STISIPWIDURI
 
Teori komunikasi genap 019-020-nilai
Teori komunikasi genap 019-020-nilaiTeori komunikasi genap 019-020-nilai
Teori komunikasi genap 019-020-nilai
STISIPWIDURI
 
Teori komunikasi genap 019-020-bap
Teori komunikasi genap 019-020-bapTeori komunikasi genap 019-020-bap
Teori komunikasi genap 019-020-bap
STISIPWIDURI
 
Wawancara jurnalistik genap 019-020-presensi
Wawancara jurnalistik genap 019-020-presensiWawancara jurnalistik genap 019-020-presensi
Wawancara jurnalistik genap 019-020-presensi
STISIPWIDURI
 
Wawancara jurnalistik genap 019-020-nilai
Wawancara jurnalistik genap 019-020-nilaiWawancara jurnalistik genap 019-020-nilai
Wawancara jurnalistik genap 019-020-nilai
STISIPWIDURI
 
Wawancara jurnalistik genap 019-020-bap
Wawancara jurnalistik genap 019-020-bapWawancara jurnalistik genap 019-020-bap
Wawancara jurnalistik genap 019-020-bap
STISIPWIDURI
 
Seminar karya ilmiah genap 019-020-presensi
Seminar karya ilmiah genap 019-020-presensiSeminar karya ilmiah genap 019-020-presensi
Seminar karya ilmiah genap 019-020-presensi
STISIPWIDURI
 
Seminar karya ilmiah genap 019-020-nilai
Seminar karya ilmiah genap 019-020-nilaiSeminar karya ilmiah genap 019-020-nilai
Seminar karya ilmiah genap 019-020-nilai
STISIPWIDURI
 
Seminar karya ilmiah genap 019-020-bap
Seminar karya ilmiah genap 019-020-bapSeminar karya ilmiah genap 019-020-bap
Seminar karya ilmiah genap 019-020-bap
STISIPWIDURI
 
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-presensi
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-presensiKomunikasi antarpribadi genap 019-020-presensi
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-presensi
STISIPWIDURI
 
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-nilai
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-nilaiKomunikasi antarpribadi genap 019-020-nilai
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-nilai
STISIPWIDURI
 
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-bap
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-bapKomunikasi antarpribadi genap 019-020-bap
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-bap
STISIPWIDURI
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
STISIPWIDURI
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan  Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
STISIPWIDURI
 

More from STISIPWIDURI (20)

JADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURI
JADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURIJADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURI
JADWAL KULIAH (S-1) STISIP WIDURI
 
Pembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosialPembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosial
 
Pembangungan dan perubahan sosial
Pembangungan dan perubahan sosialPembangungan dan perubahan sosial
Pembangungan dan perubahan sosial
 
Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan
Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan
Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan
 
Pembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosialPembangunan dan perubahan sosial
Pembangunan dan perubahan sosial
 
Sistem usaha kesejahteraan sosial
Sistem usaha kesejahteraan sosialSistem usaha kesejahteraan sosial
Sistem usaha kesejahteraan sosial
 
Teori komunikasi genap 019-020-presensi
Teori komunikasi genap 019-020-presensi Teori komunikasi genap 019-020-presensi
Teori komunikasi genap 019-020-presensi
 
Teori komunikasi genap 019-020-nilai
Teori komunikasi genap 019-020-nilaiTeori komunikasi genap 019-020-nilai
Teori komunikasi genap 019-020-nilai
 
Teori komunikasi genap 019-020-bap
Teori komunikasi genap 019-020-bapTeori komunikasi genap 019-020-bap
Teori komunikasi genap 019-020-bap
 
Wawancara jurnalistik genap 019-020-presensi
Wawancara jurnalistik genap 019-020-presensiWawancara jurnalistik genap 019-020-presensi
Wawancara jurnalistik genap 019-020-presensi
 
Wawancara jurnalistik genap 019-020-nilai
Wawancara jurnalistik genap 019-020-nilaiWawancara jurnalistik genap 019-020-nilai
Wawancara jurnalistik genap 019-020-nilai
 
Wawancara jurnalistik genap 019-020-bap
Wawancara jurnalistik genap 019-020-bapWawancara jurnalistik genap 019-020-bap
Wawancara jurnalistik genap 019-020-bap
 
Seminar karya ilmiah genap 019-020-presensi
Seminar karya ilmiah genap 019-020-presensiSeminar karya ilmiah genap 019-020-presensi
Seminar karya ilmiah genap 019-020-presensi
 
Seminar karya ilmiah genap 019-020-nilai
Seminar karya ilmiah genap 019-020-nilaiSeminar karya ilmiah genap 019-020-nilai
Seminar karya ilmiah genap 019-020-nilai
 
Seminar karya ilmiah genap 019-020-bap
Seminar karya ilmiah genap 019-020-bapSeminar karya ilmiah genap 019-020-bap
Seminar karya ilmiah genap 019-020-bap
 
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-presensi
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-presensiKomunikasi antarpribadi genap 019-020-presensi
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-presensi
 
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-nilai
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-nilaiKomunikasi antarpribadi genap 019-020-nilai
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-nilai
 
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-bap
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-bapKomunikasi antarpribadi genap 019-020-bap
Komunikasi antarpribadi genap 019-020-bap
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan  Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
Bukti dokumen penelitian pengayaan kepustakaan
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 

Insani vol 2_no_2_des_2015_hasyim_ali_imran-fd3a1-2142_525

  • 1. 66 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015| PENELITIAN KOMUNIKASI PENDEKATAN KUALITATIF BERBASIS TEKS: APLIKASI MODEL SAUSSURE DAN MODEL PIERCE Oleh Hasyim Ali Imran* Abstract Based on the lack of knowledge about research with a qualitative approach, so as enlightenment efforts, especially for the students, this article focuses on the discussion of the practice of text analysis based on Saussure and Pierce Model. From the discussion, it is known that in practice both models each has stages that must be followed in order to ease in the research process. In order to further facilitate the process of understanding in practice, it is necessary for students to practice once or twice against a different text, especially for Pierce models that are more complex than the model of Saussure. Keywords: text analysis, Saussere Model, Pierce Model Abstrak Berdasarkan keminiman pengetahuan tentang penelitian dengan pendekatan kualitatif, maka sebagai upaya pencerahan khususnya bagi para mahasiswa, artikel ini fokus pada pembahasan tentang praktik analisis teks yang berbasiskan pada Model Saussure dan Model Pierce. Dari hasil pembahasan diketahui bahwa dalam praktiknya kedua model masing-masing memiliki tahapannya yang harus diikuti guna pemudahannya dalam proses penelitian. Guna memudahkan proses pemahaman lebih jauh dalam praktik, bagi mahasiswa kiranya perlu melakukan praktik sekali atau dua kali terhadap teks yang berbeda, terutama untuk model Pierce yang memang lebih kompleks daripada model Saussure. Kata Kunci: analisis teks, model Saussure, model Pierce 1. Pendahuluan Penelitian komunikasi pada hakekatnya dapat dilaksanakan melalui dua pendekatan, pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatasn pertama berbasis pada paradigma penelitian positivistik dan pendekatan kedua berbasis pada paradigma, sebutlah paradigma non positivistik. Paradigma non positivistik ini memiliki banyak jenis. Ada yang disebut dengan paradigma konstruktivis, paradigma interpretif, paradigma patisipatoris dan paradigma kritikal. Salah satu paradigma yang disebut paradigma konstruktivis tadi misalnya, maka inipun masih dapat dibedakan lagi menurut basis sumber datanya. Berdasarkan ini maka tipenya menjadi dua, ada yang sumbernya berbasis “field” dan ada yang berbasis “teks”. Jika berbasis “field”, maka penelitiannya antara lain dapat dilakukan dengan metode etnografi atau etnomethodologi. Sementara jika sumbernya itu berbasis “teks”, maka proses penelitiannya antara lain dapat dilakukan melalui metode semiotika atau semiotika sosial. Melalui metode semiotika, diantaranya dengan menggunakan metode Model Saussure dan Model Pierce. Dengan demikian, penelitian dengan pendekatan kualitatif itu memperlihatkan banyak dimensinya. Tidak seperti banyak dipahami secara umum namun salah, di mana terkesan bahwa penelitian kualitatif itu hanya studi kasus. Artikel ini sendiri berupaya membahas lebih jauh terkait penelitian komunikasi dengan pendekatan kualitatif yang berbasis pada “teks”. Untuk kepentingan ini maka pembahasannya akan lebih difokuskan pada metode semiotika Model Saussure dan Model Pierce. Fokus bahasannya diorientasikan pada bentuk praktik dari kedua model. Dengan fokus tersebut, artikel ini bertujuan agar mahasiswa dapat terbantu dalam memahami dan menerapkan kedua model untuk kepentingan ilmiah. 2. Pembahasan Sesuai dengan fokus masalah sebelumnya, maka pada bagian ini akan dilakukan bahasan
  • 2. | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 67 lebih jauh tentang bagaimana praktik dari kedua model tadi, yaitu Model Saussure dan Model Pierce. Bahasan dari kedua model dimaksud akan berisi tentang langkah-langkah dalam menerapkan kedua model ketika menganalisis suatu teks. Lebih jauh, bagian ini dipaparkan sebagai berikut: 2.1. Semiotika Saussure Model Analisis Semiotika Saussure dapat digambarkan ke dalam bentuk model berikut: Tabel 1: Model Analisis Semiotika Saussure Penanda (Pn)/Signifier (Sr) Petanda (Pt)/Signifed (Sd) Untuk keperluan praktik model dimaksud, maka di sini diambil contoh untuk bahan Analisis berupa foto iklan Cbeebies dalam Harian Seputar Indonesia 20 Mei 2011. Gambar 1: Foto Iklan Cbeebies dalam Harian Seputar Indonesia 20 Mei 2011 BAGIAN I Berdasarkan contoh bahan Analisis Foto iklan Cbeebies dalam Harian Seputar Indonesia 20 Mei 2011 di atas, sesuai fenomena yang ada, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian, sebagai berikut: 1) Bagaimana makna simbol-simbol pada iklan acara I Can Cook dalam siaran TV Anak Cbeebies? 2) Bagaimana simbolisasi ideologi patriarki dalam pemaknaan simbol-simbol tersebut? Dari kedua masalah tersebut dijadikan judul, maka judul penelitian ini dapat dirumuskan, misalnya menjadi sebagai berikut: Simbol-simbol Ideologi Patriarki dalam Iklan Televisi (Analisis Semiotika Terhadap Iklan Acara I Can Cook TV Cbeebies). BAGIAN II Contoh praktik penerapan Analisis Semiotika Saussure pada contoh kasus iklan acara I Can Cook dalam siaran TV Anak Cbeebies. Analisis teks Saussure ini dibagi menjadi dua bagian, pertama berdasarkan Analisis Teks Visual/Gambar dan kedua berdasarkan Analisis Teks Verbal.
  • 3. 68 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015| A. Analisis Teks Visual/Gambar Iklan Cbeebies Penanda (Pn)/Signifier (Sr) Petanda (Pt)/Signifed (Sd) 1. Sosok dua anak perempuan sedang memasak 1. Ada relasi bahwa kaum perempuan terdidik untuk berada pada ruang privat 2. Wajah anak kaukasoit/eropa 2. Kemodernan menempatkan posisi perempuan diidealkan pada wilayah privat 3. Dominasi warna merah pada pakaian dan putih pada pakaian anak 3. Petanda bahwa merah itu berani, putih itu bersih, suci, baik (bagian dari karakter perempuan). Merah lebih dominan daripada putih (celemek). Ini berarti warna merah yang berarti simbol pria (berani, agresif, galak). Maknanya, karakter maskulin lebih dominan dari pada karakter feminin. 4. Peralatan memasak yang mengitari dua anak 4. Petanda bahwa secara klasik ruang perempuan adalah di dapur. Tabel 2: Penanda dan Petanda dalam Analisa Teks Visual/Gambar Iklan Cbeebies Dari analisis semiotika Saussure terhadap teks visual di atas ditemukan relasi makna di mana perempuan dalam aktivitasnya selalu berada pada ruang privat1 . Di mana eksistesi perempuan masih dianggap sebagai pelengkap dari dunianya kaum lelaki/pria dan selalu identik dengan definisi perempuan dalam kerangka ideologi patriarki.2 1 Ruang privat adalah ruang yg bersifat urusan-urusan domestik kewanitaan (urusan kecantikan, masak-memasak, kebersihan,dan lain sebagainya yg tidak bersifat politi). Politi yaitu urusan- urusan dunianya lelaki, seperti urusan yg sifatnya publik, misalnya urusan keamanan, militer, kepemimpinan, dan lain sebagainya. 2 Pandangan ideologi patriarki: Inti pemikirannya adalah bahwa dunia ini adalah realitas lelaki dan bukan perempuan. Perempuan cenderung dimarginalkan.
  • 4. | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 69 B. Analisis Teks Verbal Iklan Cbeebies Penanda (Pn)/ Signifier (Sr) Petanda (Pt)/ Signifed (Sd) 1.Kety menjelaskan langkah-langkah membuat masakan hari itu dengan ....................”. Kati direpresentasikan sebagai objek produser acara “Cbeebies”. 1. Perempuan sebagai objek, bukan pemeran utama oleh pengiklan Cbeebies. 2. Setiap hari Katy Ashworth mengundang 5 anak untuk memasak bersamanya di dapur I Can Cook. 2. Perempuan sebagaui objek yang identik dengan keakraban di ruang privat. 3.Katy mengiringi dengan lantunan suaranya yang merdu dan petikan guitar akustik. 3. Perempuan identik dengan kaum lemah. 4. Dominan memasak 4. Hal yang identik dengan kaum perempuan 5.Katy Asworth ditempatkan sebagai kata ganti orang ke dua tunggal. 5. Perempuan didominasi oleh kaum pria Tabel 3: Penanda dan Petanda dalam Analisa Teks Verbal Iklan Cbeebies BAGIAN III Analisis : Pengkategorisasian Petanda. Jika tidak sederhana, diperlukan bangunan tema mayor. Untuk kasus ini, maka tema mayornya berupa : “Perempuan sebagai Objek dominasi dari ideologi patriarki”. Berdasarkan tema mayor tersebut, maka jika mengacu pada contoh hasil analisis teks model Saussure sebelumnya (visual dan verbal), tema-tema minor yang dapat ditemukan dalam tema mayor sebelumnya, kategorisasinya berupa: 1) Realitas perempuan adalah privat (gunakan teori yang relevan dengan ini); 2) Dominasi patriarki dalam realitas perempuan; dan 3) Marginalisasi eksistensi perempuan . BAGIAN IV Kesimpulan : Isinya adalah menjawab pertanyaan penelitian : Pertanyaan penelitian ini adalah : 1) Bagaimana makna simbol-simbol pada iklan acara I Can Cook dalam siaran TV Anak Cbeebies ? 2) Bagaimana simbolisasi ideologi patriarki dalam pemaknaan simbol-simbol tersebut? a. Menyangkut tema-tema minor. Makna- makna simbol menunjukkan pada beberapa tema minor: - Realitas perempuan adalah ruang privat yang identik dengan dapur - Perempuan dalam realitasnya didominasi oleh kaum pria -Perempuan cenderung termarginalisasikan dalam ruang-ruang kehidupan. b. Simbolisasi ideologi Patriarki dalam pemaknaan simbol-simbol tersebut terlihat/ terbentuk dalam relasi perempuan sebagai obyek dominasi dari ideologi patriarki. 2. 2. Model Pierce a. Pengantar Model analisis semiotika Pierce mengacu pada model segi tiga makna dari Pierce. Gambar segi tiga makna Pierce sebagaimana tampak di bawah ini : Sign/representamen/tanda Interpretan Objek Gambar 2: Segi Tiga Makna Pierce Guna memahami segi tiga makna tersebut, di sini diambil satu contoh, misalnya: Kursi -Sign = k/u/r/s/i -Objek = desktipsi benda kursi -Interpretan = meaning/makna Aplikasi contoh dalam kalimat, misalnya dalam judul berita surat kabar: “Caleg Rebutan Kursi”. Analisis : (menggunakan analisis Pierce) Cari kata atau sesuatu yang tendensius pada contoh kalimat tadi ! Untuk kasus tersebut, maka yang tendensius adalah ‘kursi’ !, karena itu maka dengan contoh ini:
  • 5. 70 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015| -Sign = k/u/r/s/i -Objek = relasi-relasi sign dalam kehidupan. Misalnya relasi kursi sebagai tempat duduk, dll. Atau relasi secara visual/realitas. -Interpretan = meaning/makna , maka ada tiga (3) alat bantu dalam menemukan makna, yaitu : ikon; indeks; dan simbol. Ikon: kesamaan objek dengan sign: ikon printer di komputer atau ikon center di komputer. Indeks: sesuatu yang berfungsi atau sesuatu yang bersifat fungsional. Misalnya gambar pria atau wanita di suatu toilet. Atau rambu lalu lintas. Simbol: hubungan antara sign dan objek nggak jelas/abstrak. Contoh, bahasa. Bahasa adalah konvensional sifatnya, misalnya kata jam, atau warna biru, atau kata pacul. Ketiga unsur ini akan menentukan interpretan. Dalam kaitan contoh kalimat, maka kursi sebagai sesuatu yang tendensius dalam kalimat judul berita, sebagai sign, memiliki relasi-relasi dalam kehidupan. Ini misalnya dalam relasinya dengan kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Dalam hubungan ini maka oleh sebagian orang kursi bisa bermakna “kekuasaan”. Dengan penjelasan lain, maka dengan menggunakan segi tiga makna Pierce dalam menganalisis sebuah teks, maka langkah- langkah upaya menemukan maknanya adalah sebagai berikut: Pertama yang dilakukan adalah menemukan dan mengklasifikasikan objek analisis menurut kategori-kategori berikut : 1. Ikon; 2. Indeks; 3. Simbol 3 . Kedua, menganalisis makna setiap objek tanda pada setiap kategori tanda. Ketiga, melakukan analisis deskriptif terhadap makna tanda-tanda sesuai kategorinya/ tipenya. b. Contoh Praktik Analisis Segi Tiga Makna Pierce Contoh praktik Analisis Segi Tiga Makna Peirce berdasarkan contoh teks di bawah ini : 3 Ikon (Tanda berhubungan dengan objek karena adanya keserupaan, contoh peta, potret) ; 2. Indeks (adanya kedekatan eksistensi antara tanda dengan objek atau adanya hubungan sebab akibat, contohnya sebuah tiang penunjuk jalan, ada asap maka ada api); 3. Simbol (hubungan ini bersifat konvensional dalam artian adanya persetujuan tertentu di antara para pemakai tanda, contohnya adalah bahasa, bendera). (Aart van Zoest dan Panuti Sudjiman. 1996. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia, hal.9) Langkah Pertama: menemukan dan mengklasifikasikan obyek analisis (unit analisis) menurut kategori-kategori berikut: 1. Ikon; 2. Indeks; dan 3. Simbol pada obyek analisis (iklan spaghetti) sebelumnya. Hasil analisisnya disajikan dalam tabel berikut : Gambar 3: Gambar Teks Iklan Spaghetti La Fonte di Majalah Femina 11-17 September 2003
  • 6. | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 71 Tabel 4 Identifikasi Tanda Pada Teks Iklan Spaghetti Lafonte Jenis Tanda Penjelasan Unit Analisis Ikon (tanda berhubungan dengan objek karena adanya keserupaan, contoh peta, potret) -Gambar ayah -Gambar Ibu dan Anak -Gambar latar belakang -Gambar kemasan -Gambar Oven Microwave -Gambar hasil masakan Indeks (Adanya kedekatan eksistensi antara tanda dengan objek atau adanya hubungan sebab akibat, contohnya sebuah tiang penunjuk jalan, ada asap maka ada api) -Warna identitas kemasan produk -Arah telunjuk anak laki-laki -Tangan terbuka Ibu -Pandangan ayah -Pandangan anak dan Ibu ke arah ayah -Oven microwave -Pakaian juru masak dan warnanya -Gambar masakan -Gambar ayah -Latar belakang -Makanan yang hanya ada di tangan ayah dan anak perempuan -Senyum seluruh anggota keluarga (senyum simpul) Simbol (hubungan ini bersifat konvensional dalam artian adanya persetujuan tertentu antara para pemakai tanda, contohnya adalah bahasa, bendera) -Logo, teks slogan, teks headline, teks body copy, seal Langkah kedua, menganalisis makna setiap objek tanda pada setiap kategori tanda. - Kategori Tanda Ikon, hasil analisis disajikan dalam tabel 5 berikut : Tabel 5 Makna Tanda-Tanda Tipe Ikon Tanda Objek Interpretant 1. Gambar ayah Sama dengan tanda Pemimpin keluarga 2. Gambar ibu dan anak Sama dengan tanda Bagian dari sebuah keluarga 3. Gambar latar belakang Sama dengan tanda Setting ruang privat tempat keluarga berkumpul 4. Gambar kemasan Sama dengan tanda Fisik produk dengan tampilan rasionalnya Untuk segala keperluan konsumen 5.Gambar oven microwave Sama dengan tanda Eksistensi sebuah suasana yang berkaitan dengan ruang makan 6. Gambar hasil masakan - Eksistensi produk dalam aplikasi nyata, berkaitan dengan suatu penggambaran rasa dan aroma tertentu.
  • 7. 72 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015| - Kategori Tanda Indeks: hasil analisis disajikan dalam tabel 6 berikut : Tabel 6 Makna Tanda-Tanda Tipe Indeks Tanda Objek Interpretant 1 Warna identitas kemasan Produk (putih, biru, kuning) Mengacu pada keberadaan produk (warna kemasan produk), putih berarti bersih; murni; biru berarti dingin dan transparan, segar; kuning berarti dekat dengan dengan keberadaan emas4 Putih mennjukkan produk ini bersih, murni, biru mennjukkan bahwa produk merupakan makanan instant yang segar dalam artian terbuat dari bahan-bahan segar. Kuning menunjukkan bahwa makanan ini berharga/berkualitas. 2 Arah telunjuk anak laki- laki Fungsi menunjuka pada suatu arah atau eksistensi Memperkuat pengakuan eksistensi ayah sebagai pemimpin keluarga. Atau lebih tepatnya pengakuan umum atas kekuasaan ayah dalam domain keluarga. 3 Tangan terbuka Ibu Penerimaan dan keterbukaan Pengakuan ibu terhadap keadaan, di mana ayah ada dalam posisi sebagai pemberi dan ia menerima apa yang diperankan olehnya sebagai ibu dan wanita. 4 Pandangan ayah Suatu arah pandang dengan bidang yang lebih luas mengarah kepada pengawasan dan wilayah yang luas. Bidang pandang atau wilayah kekuasaan laki-laki lebih luas dari pada perempuan. Dalam keluarga maka laki-laki sebagai pemimpin dan seluruh anggota keluarga ada dalam pengawasan dan kekuasaannya. 5 Pandangan anak dan Ibu ke arah ayah Menunjukkan pengakuan keberadaan dan pengharapan Ketergantungan keluarga terhadap ayah 6 Oven microwave Kecanggihan Menunjukkan bahwa produk ini modern, canggih, cepat dan praktis. 7 Pakaian juru masak dan warnanya Pakaian juru masak menunjukkan orang tersebut berprofesi sebagai juru masak. Warna putih menunjukkan kemurnian dan kebersihan. Produk makanan yang bersih. Melekatnya pakaian juru masak pada tubuh ayah menunjukkan bahwa pada dasarnya produk ini mudah dimasak dan bahkan oleh kaum lelaki sekalipun. 8 Gambar masakan Kebutuhan -Kebutuhan keluarga -Kesejahteraan -Nafkah -Suatu komoditas yang 4 Merah merupakan kelompok warna-warna hangat dalam pembuatan warna interior. Selain itu warna ini menunjukkan adanya tampilan maskulin karena biasa diartikan dengan ‘berani’ dan ‘jantan’. Lihat artikel berjudul warna hangat dan warna dingin Dalam rubrik Griya, Republika Minggu 14 Desember 2004. Lihat juga William Aren, Contemporary Advertising , 1999, USA, Mc Graw Hill, p. 350.
  • 8. | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 73 menyebabkan ketergantungan keluarga terhadap ayah. 9 Gambar ayah Figur maskulin Produk Lafonde merupakan produk yang maskulin, yang identik dengan cepat, instant dan mengacu pada kepraktisan penyajian. 10 Latar belakang/ background visual (berwarna merah) Merah menunjukkan kehangatan Kehangatan dari kebersamaan sebuah keluarga, dan produk bisa menciptakan kehangatan hubungan, dalam hal ini keluarga maskulin. 11 Makanan yang hanya ada di tangan ayah dan anak perempuan Oposisi biner Ayah sebagai lambang laki- laki, dalam hal ini orang yang berkuasa dalam suatu keluarga beroposisi biner dengan anak perempuan. Perempuan identik dengan lemah dan dikuasai. Lalu di sini dikaitkan perempuan berupa anak perempuan yang nota bene personal lemah dalam visual keluarga ini. Ini menunjukkan suatu kecenderungan bahwa laki-laki sebagai figur kuat dan wanita difigurkan lemah. Sebuah representasi ke- patriarki-an. 12. Senyum seluruh anggota keluarga (senyum simpul) Menyambut atau salam Penyambutan dengan damai terhadap produk. Atau, ajakan kepada konsumen untuk mengkonsumsi produk. Ibu dan anak senyum simpulnya menyiratkan sambutan mereka kepada eksistensi ayah. - Kategori Tanda Simbol : Tabel 7 Makna Tanda-Tanda Tipe Simbol Tanda Objek Interpretant 1-Logo Produk Spaghetti Lafonte Spaghetti Lafonte adalah panganan segar dan sehat juga berharga bagi konsumen -Slogan “the finest quality of pasta” Arti tiap-tiap kata pada kamus, dalam acuan nyata. -Menunjukkan superioritas produk -Slogan dalam bahasa Inggris menunjukkan adanya keinginan untuk menyebut produk ini bersifat Barat atau kaukasoit/eropanis, di mana Barat identik dengan kemajuan dan kemodernan.
  • 9. 74 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015| 2-Headline “Spaghetti Lafonte......aldente” Aldente dalam kamus bahasa Italia mengacu pada arti sampai ke gigi. Atau, gigi sendiri dalam terminologi industri spaghetti, kata ini berarti kualitas spaghetti diolah dengan sempurna, sehingga mendapatkan tekstur yang baik dan lembut, sehingga kenikmatannya sampai ke gigi. 5 3-teks body copy “spaghetti lafonte....al dente”. Artinya kekenyalan. Spaghetti-nya pas .....saat digigit tidak keras tidak lembek . Lagi pula spaghetti lafonte sehat , karena diolah dari gandum durum pilihan , ........ekstra serat dan rendah lemak. Murni hanya dengan tambahan air ........tanpa pewarna dan tanpa pengawet serta aman bagi lambung. Dipadu dengan saus apapun sesuai selera, spaghetti lafonte pasti lezatnya...” Arti tiap-tiap kata pada kamus, dalam acuan nyata. Kesehatan bisa diperoleh melalui kelezatan. Yaitu dengan menciptakan keseimbangan. “ekstra serat dan rendah lemak” merupakan ungkapan kalau produk lafonte ini tidak menjadi pemicu rusaknya kecantikan akibat kelebihan lemak. “Saus apapun sesuai selera...” menunjukkan spaghetti lafonte dapat dinikmati oleh semua orang. 4-Seal Label halal MUI Kata halal mengacu pada suatu perbuatan yang boleh dilakukan, amal baik atayu hal-hal baik yang bisa dilakukan menurut sunnah dan hadist dalam ajaran agama Islam. Produk Lafonte ini bisa dikonsumsi oleh warga muslim. 5 Al Ghazali, Halal dan Haram, 1989, Jakarta, Pustaka Amani, hal. 11.
  • 10. | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015 75 Langkah Ketiga, melakukan analisis deskriptif terhadap makna tanda-tanda sesuai kategorinya/tipenya. Sebagai contoh, hasilnya sebagai berikut : - Makna Tanda-Tanda Tipe Ikon Dari identifikasi dan klasisikasi pada tabel 4 sebelumnya, ditemukan beberapa tanda tipe ikon. Tanda-tanda bersama maknanya dijelaskan melalui tabel 5. Tanda ikon gambar 3 terdapat tanda berupa visual gambar ayah. Berdasarkan hubungan tanda dan objek pada tanda tipe ikon maka tanda dan objek dirujuk itu sama, yaitu sama-sama gambar ayah. Di sini interpretant-nya mengacu pada ayah sebagai pemimpin keluarga. Ini merupakan manifestasi suatu sifat khas maskulinitas dalam masyarakat patriarki, di mana ayah kerap menjadi pusat dari kekuatan keluarga yang pada realitas di masyarakat ayah adalah “center” kekuatan nafkah keluarga yang memberikan kontribusi utama terhadap kelangsungan hidup keluarga. Nickie Charles6 mengungkapkan bahwa terdapat ketergantungan keuangan, antara seluruh anggota keluarga dan peran ayah secara umum dalam masyarakat. Pendapat Charles tersebut memperkuat tafsiran bahwa eksistensi ayah sendiri mengarah pada perlambangan dominasi kekuasaan laki-laki dalam masyarakat. Masyarakat secara umum bergantung pada bentuk-bentuk figur ayah yang berjenis kelamin laki-laki. Laki-laki secara fisik memang berkaitan dengan urusan-urusan nafkah keluarga dan aktivitasnya sebagian besar berada pada ruang di luar wilayah ruang keluarga, sehingga secara alami digantungi oleh anggota keluarga lain. Tanda ikon nomor 2 terdapat visualisasi ibu dan dua anaknya. Tepatnya seorang ibu, satu anak perempuan dan satu anak laki-laki. Keberadaan figur-figur ini sebagai tanda memperkuat gambaran keluarga sebagai sebuah elemen visual. Ibu dan 6 Nickie Charles, Gender Divisions and Social Change, 1993, Boston, Barnes & Noble Books, p. 67. anak merupakan anggota keluarga yang interpretasinya mencakup fungsi- fungsi produk sendiri yang dipositioning-kan sebagai produk yang bisa dikonsumsi oleh keluarga. Selain itu, keberadaan ibu memperkuat eksistensi sang ayah sebagai penafkah keluarga. Keberadaannya menunjukkan ketergantungan ibu dan anak kepada ayah, selain itu memberikan suatu isyarat tentang cakupan kekuasaan ayah dalam keluarga sendiri. Jika gambar ayah, dua anak dan ibu ini dihubungkan akan terlihat suatu gambaran keluarga. Keluarga dengan ibu dua anak merupakan suatu representasi keluarga sejahtera yang dicanangkan pada program keluarga berencana (KB) di Indonesia. Karena itu, interpretant yang terbentuk yaitu adanya suatu pendekatan bahwa konsumen produk ini adalah masyarakat sejahtera yang mempunyai taraf ekonomi menengah ke atas. Tanda ikon nomor 3 gambar latar belakang dari elemen visual iklan spaghetti Lafonte. Digambarkan latar belakang berwarna, dan seterusnya. - Makna Tanda-Tanda Tipe Indeks Tanda ikon nomor 3 gambar latar belakang dari elemen visual iklan spaghetti Lafonte. Digambarkan latar belakang berwarna, dan seterusnya. Dari identifikasi dan klasifikasi pada tabel 4 ditemukan beberapa tanda tipe indeks pada iklan spaghetti Lafonte. Tanda-tanda bersama maknanya digambarkan di dalam tabel 6 sebelumnya. Pada tanda indeks nomor 1 ada tanda-tanda berupa warna-warna identitas produk, yaitu warna-warna yang juga ada pada kemasan produk. Secara indeksial, warna ini mengacu pada keberadaan produk atau kemasan produk itu, dan juga sifat umum atau arti umum penggunaan warna ini. Interpretant yang terbentuk adalah sebagai berikut : putih menunjukkan bahwa produk ini bersih, sehat, dan tidak tercemar kuman serta aman dikonsumsi. Biru
  • 11. 76 | INSANI, ISSN : 977-240-768-500-5 | Vol. 2 No. 2 Desember 2015| muda menunjukkan bahwa produk ini terbuat dari bahan-bahan yang segar. Kuning menunjukkan bahwa produk tersebut cukup berharga karena warna kuning ini identik dengan emas dan kemewahan. Tanda indeks nomor 2, telunjuk anak laki-laki mengarah ke arah sang ayah. Secara indeksial tanda ini mengacu kepada suatu objek yang konseptual yang berfungsi untuk menunjuk suatu keberadaan. Interpretant yang terbentuk adalah pengakuan eksistensi ayah sebagai pemimpin keluarga dan adanya suatu pengangkatan dan pengakuan dari si anak atas eksistensi sang ayah. - Makna Tanda-Tanda Tipe Simbol Dari identifikasi dan klasifikasi pada tabel 4 sebelumnya ditemukan beberapa tanda yang bertipe simbol. Tanda-tanda bersama maknanya telah disajikan dalam tabel 7. 3. Kesimpulan Seperti sudah disinggung sebelumnya pada bagian awal tulisan ini, bahwa berdasarkan keminiman pengetahuan tentang penelitian dengan pendekatan kualitatif, maka sebagai upaya pencerahan khususnya bagi para mahasiswa, maka artikel ini fokus pada pembahasan tentang praktik analisis teks yang berbasiskan pada Model Saussure dan Model Pierce. Dari hasil pembahasan diketahui bahwa dalam praktiknya kedua model masing-masing memiliki tahapnya yang harus diikuti guna pemudahannya dalam proses penelitian. Guna memudahkan proses pemahaman lebih jauh dalam praktik, bagi mahasiswa kiranya perlu melakukan praktik sekali atau dua kali terhadap teks yang berbeda, terutama untuk model Pierce yang memang lebih kompleks daripada model Saussure. Ucapan Terima Kasih: Penulis mengucapkan terimakasih kepada pimpinan STISIP WIDURI Jakarta yang telah banyak membantu dalam proses penerbitan artikel ini. REFERENSI Al Ghazali. 1989. Halal dan Haram. Jakarta: Pustaka Amani. Aart van Zoest dan Panuti Sudjiman. 1996. Serba- Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia. Charles, Nickie. 1993. Gender Divisions and Social Change. Boston: Barnes & Noble Books. Republika Minggu, 14 Desember 2004. “Warna Hangat dan Warna Dingin Dalam rubrik Griya”. William Aren. 1999. Contemporary Advertising. USA: Mc Graw Hill. * Hasyim Ali Imran, Peneliti Madya Bidang Studi Komunikasi dan Media pada BPPKI Badan Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.