Dokumen tersebut membahas tentang bahaya merokok dan penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa merokok mengandung zat-zat berbahaya seperti nikotin, tar, dan karbon monoksida yang dapat menyebabkan kanker dan penyakit paru-paru. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahaya penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang seperti ketagihan, ganggu
Dokumen tersebut membahasakan sejarah penggunaan tembakau, prevalensi merokok di kalangan remaja Malaysia, definisi merokok aktif dan pasif, bahaya asap rokok, kesan merokok terhadap kesihatan, dan langkah untuk berhenti merokok.
Menyebabkan stroke dan serangan jantung. Tulang mudah patah. Gangguan pada mata, salah satunya seperti katarak. Menyebabkan kanker leher rahim dan keguguran pada wanita.
Dokumen tersebut membahasakan sejarah penggunaan tembakau, prevalensi merokok di kalangan remaja Malaysia, definisi merokok aktif dan pasif, bahaya asap rokok, kesan merokok terhadap kesihatan, dan langkah untuk berhenti merokok.
Menyebabkan stroke dan serangan jantung. Tulang mudah patah. Gangguan pada mata, salah satunya seperti katarak. Menyebabkan kanker leher rahim dan keguguran pada wanita.
Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker, serangan jantung, dan gangguan kehamilan. Merokok disebabkan oleh ketergantungan terhadap nikotin di dalam rokok yang memicu pelepasan dopamin di otak sehingga menimbulkan rasa nikmat. Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit bagi perokok aktif maupun pasif.
Dokumen tersebut membahas tentang jumlah perokok di Indonesia yang mencapai 65 juta orang atau sekitar 28% dari total penduduk Indonesia. Dokumen juga menjelaskan berbagai zat berbahaya yang terkandung dalam rokok seperti karbon monoksida, nikotin, tar, dan lainnya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan kehamilan. Dokumen juga menyebutkan bah
Dokumen tersebut membahas bahaya merokok dan manfaat berhenti merokok. Lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya ditemukan dalam asap rokok, termasuk nikotin, karbon monoksida, dan tar yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru dan jantung. Walaupun sulit, berhenti merokok dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko penyakit secara signifikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai bahaya merokok bagi kesehatan dan lingkungan. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius dan mengancam jiwa, serta mengurangi harapan hidup perokok hingga 10 tahun lebih cepat. Asap rokok juga berbahaya bagi orang lain dan dapat menyebabkan penyakit, sehingga perokok harus menghormati hak orang lain untuk bernafas udara bersih.
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptxSMKN1PulauPunjung
Dokumen tersebut membahas bahaya merokok dan penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) terhadap generasi masa depan. Dokumen tersebut menjelaskan dampak merokok secara aktif dan pasif, jenis-jenis rokok dan NAPZA yang populer di kalangan remaja, gejala dan dampak penyalahgunaan NAPZA secara fisik, sosial, dan psikis, serta cara mencegah dan menangani
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya merokok dan jumlah perokok di Indonesia, khususnya di kalangan remaja. Dokumen juga menjelaskan kandungan berbahaya dalam rokok seperti zat karsinogen, logam berat, dan racun yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan paru-paru. Fatwa dari Muhammadiyah dan MUI menyatakan bahwa merokok termasuk perbu
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengatasi sikap malas murid dalam pelajaran. Ia menjelaskan beberapa faktor penyebab malas seperti kurang minat belajar, suka bermain, dan alasan-alasan lain. Dokumen ini juga memberikan nasihat untuk meningkatkan motivasi belajar dengan mengakui kelemahan diri, meluangkan masa untuk mengulangi pelajaran, dan berusaha dengan penuh dedikasi.
Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius seperti kanker, serangan jantung, dan gangguan kehamilan. Merokok disebabkan oleh ketergantungan terhadap nikotin di dalam rokok yang memicu pelepasan dopamin di otak sehingga menimbulkan rasa nikmat. Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit bagi perokok aktif maupun pasif.
Dokumen tersebut membahas tentang jumlah perokok di Indonesia yang mencapai 65 juta orang atau sekitar 28% dari total penduduk Indonesia. Dokumen juga menjelaskan berbagai zat berbahaya yang terkandung dalam rokok seperti karbon monoksida, nikotin, tar, dan lainnya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan kehamilan. Dokumen juga menyebutkan bah
Dokumen tersebut membahas bahaya merokok dan manfaat berhenti merokok. Lebih dari 4000 bahan kimia berbahaya ditemukan dalam asap rokok, termasuk nikotin, karbon monoksida, dan tar yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker paru-paru dan jantung. Walaupun sulit, berhenti merokok dapat meningkatkan kesehatan dan mengurangi risiko penyakit secara signifikan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai bahaya merokok bagi kesehatan dan lingkungan. Merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit serius dan mengancam jiwa, serta mengurangi harapan hidup perokok hingga 10 tahun lebih cepat. Asap rokok juga berbahaya bagi orang lain dan dapat menyebabkan penyakit, sehingga perokok harus menghormati hak orang lain untuk bernafas udara bersih.
Bahaya Rokok dan NAPZA Terhadap Generasi masa Depan.pptxSMKN1PulauPunjung
Dokumen tersebut membahas bahaya merokok dan penyalahgunaan narkoba, alkohol, dan zat adiktif lainnya (NAPZA) terhadap generasi masa depan. Dokumen tersebut menjelaskan dampak merokok secara aktif dan pasif, jenis-jenis rokok dan NAPZA yang populer di kalangan remaja, gejala dan dampak penyalahgunaan NAPZA secara fisik, sosial, dan psikis, serta cara mencegah dan menangani
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya merokok dan jumlah perokok di Indonesia, khususnya di kalangan remaja. Dokumen juga menjelaskan kandungan berbahaya dalam rokok seperti zat karsinogen, logam berat, dan racun yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan gangguan paru-paru. Fatwa dari Muhammadiyah dan MUI menyatakan bahwa merokok termasuk perbu
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengatasi sikap malas murid dalam pelajaran. Ia menjelaskan beberapa faktor penyebab malas seperti kurang minat belajar, suka bermain, dan alasan-alasan lain. Dokumen ini juga memberikan nasihat untuk meningkatkan motivasi belajar dengan mengakui kelemahan diri, meluangkan masa untuk mengulangi pelajaran, dan berusaha dengan penuh dedikasi.
Dokumen tersebut memberikan 12 langkah pencegahan Covid-19 bagi murid semasa di sekolah dan 10 langkah saat pulang, termasuk menjaga jarak fisik, memakai masker, mencuci tangan, dan membersihkan area kerja. Guru bimbingan akan memberikan hadiah kepada murid yang berhasil menghafal 20 langkah tersebut.
Dokumen ini merupakan pengumuman tentang program dasar warga emas negara yang diadakan sekolah dari 25 April hingga 8 Mei 2021. Program ini bertujuan untuk menghargai dan menghormati warga emas serta memberikan perhatian kepada mereka. Terdapat berbagai aktiviti seperti mewarna, menulis kartu ucapan dan sajak bagi murid dari tahun 1 hingga 6. Hadiah menanti pemenang pertandingan.
Program: Formula Juara A+
Tujuan: Membangunkan diri murid secara holistik dari sudut sahsiah, adab, sikap, motivasi, minda, kepimpinan, emosi dan tingkahlaku menggunakan teknik NLP, hipnosis dan motivasi.
Pelaksanaan: 22 Januari 2018 di Sekolah Keb Taman Puteri Wangsa, Ulu Tiram untuk 222 murid tahun 6.
Program Zoom In bertujuan meningkatkan kehadiran murid di sekolah dengan menggunakan pendekatan psikologi dan kaunseling. Program ini memberikan insentif kepada murid dan guru yang hadir penuh serta berkomunikasi dengan ibu bapa untuk memantau perkembangan murid. Harapannya program ini dapat meningkatkan peratusan kehadiran murid.
Dokumen ini merangkum rancangan untuk mengadakan kursus kepimpinan dan jati diri untuk murid-murid tahun 4 hingga 6 di SK Taman Puteri Wangsa yang akan diadakan selama 2 hari 1 malam di Tiram Indah Village, Ulu Tiram, Johor bertujuan untuk membentuk gaya kepimpinan yang unggul."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya sikap kasih sayang guru terhadap murid untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih baik, termasuk peningkatan disiplin, prestasi akademik, dan pengembangan karakter yang positif pada siswa. Guru diharapkan dapat membina hubungan yang mesra dengan murid-muridnya.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
3. Kandungan Utama
Nikotin – dadah yang menyebabkan ketagihan
Tar – tidak banyak berbeza dengan kandungan
tar jalan raya
Karbon monoksida – asap yang keluar dari
‘exhaust’ kereta, mengurangkan kandungan
oksigen yang diambil
Bahan karsinogenik – lebih 30 bahan telah
dikenalpasti boleh menyebabkan kanser
5. UNDANG-UNDANG BERKAITAN ROKOK
Peraturan 8A yang terdapat di dalam Peraturan-Peraturan Kawalan Hasil
Tembakau (PPKHT) 1993, melarang sebarang penjualan, pemilikan dan
menghisap rokok kepada mereka yang berumur di bawah 18 tahun.
Peraturan 10(1) pula melarang kegiatan menghisap rokok ditempat-
tempat awam.
Sesiapa yang mengingkari peraturan-peraturan di atas dianggap
melakukan kesalahan dan boleh dikompaun sehingga RM 1,000. Dan jika
disabit kesalahan boleh didenda sehingga RM 5,000 atau penjara tidak
melebihi 2 tahun.
6. Perokok Malaysia
Seorang rakyat Semenanjung Malaysia puratanya
membelanjakan sebanyak RM 1.50 sehari.
Jumlah perbelanjaan membeli rokok bagi
Semenanjung Malaysia ialah RM4.6 juta sehari
atau RM1.69 bilion setahun. Jumlah ini adalah
hampir dengan perbelanjaan pertanian dan
pembangunan luar bandar iaitu sebanyak
RM1,693,000,000. Malah perbelanjaan untuk
membeli rokok melebihi sebanyak RM4,000,000.
Kerajaan mengutip RM337.6 juta hasil duti import
dan cukai eksais ke atas tembakau, rokok dan
cerut.
Hampir 7,500 orang mati setiap tahun akibat
barah paru-paru; 90 peratus daripadanya
perokok.
Sumber: Dewan Masyarakat, Julai 1990, hal. 11
7. Kandungan Asap Tembakau
• Senarai kandungan dalam asap tembakau meliputi
lebih daripada 4,000 sebatian kimia
• Setengah daripadanya di dalam daun tembakau
dan setengah lagi dihasilkan oleh tindakbalas kimia
apabila tembakau dibakar
• Sesetengahnya dimasukkan semasa proses
menghasilkan rokok, atau dicampurkan untuk
meningkatkan citarasa dan kualiti rokok.
9. Kandungan Utama
Nikotin – dadah yang menyebabkan ketagihan
Tar – tidak banyak berbeza dengan kandungan
tar jalan raya
Karbon monoksida – asap yang keluar dari
‘exhaust’ kereta, mengurangkan kandungan
oksigen yang diambil
Bahan karsinogenik – lebih 30 bahan telah
dikenalpasti boleh menyebabkan kanser
11. Kesan Penggunaan Tembakau Terhadap
Kadar Kematian
Setiap tahun tembakau membunuh 4 juta
manusia di seluruh dunia
WHO menganggarkan pada tahun-tahun
diantara 2020–2030, tembakau
bertanggungjawab menyebabkan 10 juta
kematian setiap tahun
70% akan berlaku di negara membangun
Setengah daripada perokok kronik akan mati
dibunuh oleh tembakau
Setengah dari ini akan mati dalam usia
pertengahan umur, & kehilangan 20–25
tahun hayat hidup
12. Merokok Boleh Mengakibatkan Penyakit
Jantung, Strok dan Kanser.
Merokok menyebabkan kanser larink, mulut dan
esofagus.
Merokok boleh menyumbatkan saluran darah
mengakibatkan serangan jantung dan strok.
Merokok akan mengurangkan penyaluran oksigen
menyebabkan jantung perlu bekerja lebih keras.
Merokok mengakibatkan kanser pundi kencing,
buah pinggang, pankreas dan perut.
Kanser organ peranakan didapati lebih kerap
dikalangan wanita yang hisap rokok atau yang
mempunyai rakan hidup yang hisap rokok.
13. Kesan asap terhadap perokok
pasif (Passive smoker)
Asap rokok pasif mengakibatkan:
Kanser paru-paru
3,000 orang dewasa mati akibat kanser ini
p tahun disebabkan asap rokok pasif
Bronkitis dan pneumonia
Menghidapi gangguan pernafasan bila terdedah kepada asap rokok
Kanak-kanak sehingga usia 18 bulan adalah dua kali lebih mudah sakit jika
ibubapa mereka hisap rokok
14. Menghisap Rokok dan Terdedah
Kepada Asap Rokok Boleh
Mengakibatkan Penyakit Paru-paru
Asap rokok melemahkan dinding
paru-paru.
Asap rokok mengakibatkan emfisema –
jangkitan dan keadaan bengkak di saluran
udara kecil dalam paru-paru. Mangsa akan
mengalami sesak nafas dan rasa lemas.
Asap rokok mengakibatkan bronkitis –
batuk berterusan yang menghasilkan
lendir dan bengkak di saluran udara,
menyebabkan lebih sukar bernafas.
15. Bahaya kepada kesihatan keluarga
dan masyarakat
Membazir wang
Nafas berbau
Pengharaman Merokok Mengikut Islam
Dari Majlis Fatwa Kebangsaan 1995
16. “ Dan belanjalah pada jalan Allah, dan
janganlah anda mencampakkan diri
ke jalan kebinasaan, dan berbuat
baiklah sesungguhnya Allah sangat suka
mereka yang melakukan kebaikan”
(Surah Al-Baqarah:195).
17. “Wahai orang-orang yang beriman, jangan
anda makan harta setengah kamu dengan
jalan tidak betul (kebatilan), melainkan
ada persetujuan di antara kamu, dan
jangan membunuh diri anda,
sesungguhnya Allah Maha
Penyayang”(Surah An-Nisa:195).
20. Etanol – molekul organik ampifilik yang kecil
Penyerapan berlaku pada usus kecil dan
kolon
Metabolisme terutamanya oleh hati, 90-98%
daripada alkohol ditukarkan kepada karbon
dioksida dan air
Pengoksidaan alkohol disebabkan oleh 2
enzim penting
Alkohol dehidrogenase (hati dan perut)
menukar alkohol kepada asetaldehid
Aldehid dehidrogenase (diseluruh badan)
menukar asetaldehid kepada asetat
21. Mekanisme Tindakan
Ciri-ciri
ampifilik
memudahkan
pelarutan
dalam air
dan lipid
Tindakan
depresan ke atas
neuron sistem
saraf pusat
dengan bertindak
ke atas membran
sel dan protein-
protein yang
berkaitan dengan
membran, yang
berfungsi
sebagai reseptor
dan saluran ion
Alkohol
mungkin
bertindak
secara
silang
dengan
reseptor
GABA/
saluran
klorida
22. Simptom-simpton sistem saraf pusat yang dikaitkan
dengan kepekatan darah - alkohol
0.050 (tahap
berpest
a)
Euforia yang sesuai Tiada kesan yang boleh
dilihat
0.075 Suka bergaul/berceloteh Tiada kesan-kesan yang
penting
0.100 Hilang daya koordinasi otot Tanda-tanda minimum
0.125-0.150 Kelakuan yang tidak boleh
ditahan, kadang-kala hilang
daya kawalan
Kegembiraan, euforia
bermula, kurang daya
koordinasi otot
0.200-0.250 Hilang kecergasan, kelesuan Memerlukan usaha untuk
mengawal emosi /
pergerakan
0.300-0.350 Keadaan hampir tidak
sedarkan diri sehingga koma
Mengantuk / lembab
>0.500 Boleh membawa maut, Koma
23. Sistem
saraf
pusat
•Ketoksikan alkohol
•Pitam
•Sindrom tarikan alkohol
•Serangan sawan
•Meracau disebabkan
tabiat minum alkohol
berlebihan (delirium
tremens)
Ensefalopati
Hepatik
Sindrom
Wernicke-
Korsakoff
Manifes-tasi kardio-
vascular
•Kardiomiopati
yang berkait
dengan alkohol
•Hipertensi
•Penyakit
koronari arteri
Manifes-tasi
gastrousus
•Penyakit hati yang
berkait dengan
alkohol
•Penyakit
pankreatitis
27. APA ITU DADAH???
• Apa-apa juga bahan kimia samada asli atau
tiruan, apabila dimasukkan ke dalam tubuh
badan secara disuntik, dihidu, dihisap atau
dimakan boleh mengubah fungsi tubuh badan
seseorang atau organisama dari segi fizikal
atau mental.
• Boleh menyebabkan ketagihan dan
pergantungan.
28. CIRI-CIRI DADAH
• Mempunyai kesan paling ketara ke atas sistem
saraf pusat (otak dan saraf tunjang)
• Digunakan bukan untuk tujuan perubatan dan
penggunaannya adalah dilarang
• Diperolehi secara haram
• Membawa pergantungan fizikal dan
psikologikal dan meningkatkan daya tahan
terhadap dadah
• Mendatangkan kesan buruk/bahaya ke atas
kesihatan dan fungsi sosial.
30. DADAH YANG MERANGSANG OTAK
Kesan yang
diharapkan:
Rasa seronok / rasa puas yang tidak terhingga
dan mempunyai tenaga /keupayaan luar biasa
31. FAKTOR-FAKTOR SALAHGUNA
• Perasaan ingin tahu dan cuba-cuba
• Pengaruh rakan sebaya
• Tidak mengetahui dengan sebenar kesan dan
akibat bahaya dadah
• Meningkatkan keseronokan seksual
• Mengatasi tekanan jiwa
• Secara tidak sengaja
• Kurang penghayatan nilai-nilai agama
34. AKIBAT KE ATAS KELUARGA
• Maruah dan nama baik tercemar
• Satu bebanan kepada keluarga : masa, wang
dan tenaga
• Rumah tangga porak peranda
• Perpisahan dan penceraian
35. JANGAN SESEKALI MENCUBA DADAH
• Walaupun didesak oleh rakan
• Kerana ingin tahu tentang dadah
• Akibat masalah dalam keluarga
• Kerana pujukan penjual dadah yang sentiasa
mencari pengguna-pengguna baru
• Selalu berbincang dengan ibu bapa atau orang
yang signifikan jika menghadapi masalah
46. PENGERTIAN SEKS BEBAS
SEKS BEBAS ADALAH HUBUNGAN SEKSUAL YANG
DILAKUKAN TANPA NIKAH DAN SERING
BERGANTI PASANGAN
47. FAKTOR SEKS BEBAS
FAKTOR PERSEKITARAN
• Pengaruh dari teman
• Pengaruh persekitaran tempat tinggal
• Kurangnya kasih sayang atau perhatian dari
orang tua & keluarga
• Broken Home
48. KESAN SEKS BEBAS
KESAN SEKS BEBAS DARI KESIHATAN:
1. Kesan Fizikal
Remaja dibawah usia 17 tahun yang pernah
melakukan hubungan seks bebas akan berisiko
tinggi terkena kanser serviks.
Penyakit kelamin dan HIV-AIDS yang
menyebabkan kemandulan & kematian.
Terjadinya KTD (Kehamilan yang Tidak
Diinginkan) hingga tindakan Pengguguran yang
dapat menyebabkan gangguan kesuburan, kanser
50. CIRI-CIRI UNIK INHALANCIRI-CIRI UNIK INHALAN
Murah
Kurang pengawalan
Pelbagai bentuk
Bahan-bahan sedia ada
Tidak memerlukan peralatan khusus,
teknik atau persediaan
Mudah mengakibatkan mabuk
Bertindak dalam tempoh yang singkat
Mudah untuk pulih
Tidak banyak kesan-kesan sampingan akut
yang signifikan
51. Dibahagikan semulaDibahagikan semula
kepada - 3kepada - 3
kumpulan utamakumpulan utama
Gas-gas ubatGas-gas ubat
bius sepertibius seperti
nitrus oksidanitrus oksida
(gas ketawa )(gas ketawa )
sebatian organiksebatian organik
meruap yangmeruap yang
umum (sepertiumum (seperti
gam, penyemburgam, penyembur
dan pelarut)dan pelarut)
nitrit meruapnitrit meruap
seperti amilseperti amil
nitrit, butil nitrit,nitrit, butil nitrit,
sikloheksil nitritsikloheksil nitrit
52. Pengkelasan HidrokarbonPengkelasan Hidrokarbon
Meruap Yang DihiduMeruap Yang Dihidu
Lain-lain Sebatian
- petrol
- minyak tanah
- spirit galian
- bahan api kapalterbang
Hidrokarb
on alifatik
Hidrokarbo
n alisiklik
aromatik
Hidrokarb
on
berhaloge
n
Eter Keton /
Asetat
53. Bahan kimia dobi,
penanggal kotoran
dan penyahminyak
lumas
Pemetik api
Pemadam api
Penanggal penggilap
kuku
Cat dan pencair cat
Penanggal cat
Cecair
pembetulan
54. Pelekat/Gam
simen kayu balsa
pelekat bergam
peralatan untuk
memperbaiki
tayar basikal
Penyembur
penyegar udara
bahan penyahbau
/ antipeluh
penyembur lalat
penyembur
rambut
cat
55. Sebatian organik meruap merupakan depresan
(penindas) sistem saraf pusat
Mekanisme biokimia yang tepat masih belum
diketahui
Mula bertindak pada bahagian korteks
Kemudian menganggu fungsi batang otak apabila
kepekatan dalam darah meningkat
Bertindak sebagai penyesak nafas dengan cara
mengurangkan tekanan separa oksigen yang
disedut
- hipoksia ini mungkin menyumbang
kepada kesannya di sistem saraf pusat
59. DEFINISI AIDS&HIV
AIDS ialah Sindrom Kurang Daya Tahan Melawan Penyakit
atau lebih dikenali sebagai Aquired Immuno Deficiency
Syndrome.
HIV ialah singkatan daripada perkataan Human
Immunodeficiency Virus.
Virus HIV berkembang baik dan merosakkan sel-sel darah
putih yang berfungsi melawan serangan penyakit. Ianya
menyebabkan kemusnahan sistem daya tahan tubuh badan
melawan penyakit. HIV adalah virus yang menyebabkan
AIDS. HIV boleh menyebabkan tubuh badan lemah dan
tidak berupaya untuk melawan jangkitan penyakit. Jika
seseorang disahkan dijangkiti HIV, orang itu dipanggil positif
HIV (HIV+) tetapi tidak semestinya dia menghadapi AIDS.
60. CARA JANGKITAN
• Melalui perhubungan seks yang tidak selamat
(melakukan seks tanpa menggunakan kondom
lateks).
• Melalui perkongsian jarum suntikan atau
picagari.
• melalui ibu kepada bayinya semasa
kehamilan, kelahiran atau penyusuan.
• Melalui darah, air mazi dan air mani termasuk
darah haid.
61.
62. TIDAK BERJANGKIT MELALUI:
Penderma darah
Berjabat tangan atau berpelukan
Berkongsi telefon, kolam renang dan tandas
awam
Berkongsi makanan dan perkakas dapur
Berkongsi tempat tinggal, bekerja bersama,
belajar bersama atau berkongsi tempat tidur
Bersin, batuk, air peluh atau air kencing
Gigitan serangga (termasuk gigitan nyamuk) atau
binatang
menjaga seseorang yang positif-HIV
Cigarette smoke is an aerosol composed of volatile agents in the vapor (gas) phase and of semi-volatiles and non-volatiles in the particulate (solid) phase. The volatile phase accounts for about 95% of the weight of the cigarette smoke and contains some 400–500 gaseous compounds, including nitrogen, CO, CO2, ammonia, hydrogen cyanide and benzene. There are about 3,500 compounds in the particulate phase – a major component is the alkaloid nicotine. The particulate matter without the alkaloids and the water is called tar. Cigarette tar contains polynuclear aromatic hydrocarbons, N-nitrosamines and aromatic amines, which have been identified as carcinogens.1,2
Many approaches can be used to reduce the concentrations of certain cigarette smoke constituents. These include filters, changes in paper porosity, and using different tobacco blends of reconstituted tobacco or expanded tobacco. Also, nicotine, tar and CO yields depend extensively on the way the smoker smokes, in particular, the volume of each puff and the interval between puffs. Yields of other smoke chemicals may also be influenced by smoking patterns.3
References:
1. Hoffmann D, Hoffmann I. The changing cigarette, 1950–1995. Journal of Toxicology and Environmental Health 1997; 50:307–364.
2. Nicotine addiction in Britain. A report of the Tobacco Advisory Group of the Royal College of Physicians. 2000; pp. 27–66.
3. Hoffmann D, Djordjevic MV & Brunnemann KD. Changes in cigarette design and composition over time and how they influence the yields of smoke constituents. In Monograph 7. The FTC cigarette test method for determining tar, nicotine, and carbon monoxide yields of US cigarettes. Report of the NCI Expert Committee 1996. Bethesda, MD: US Department of Health and Human Services, Public Health Service, National Institutes of Health.
References:
1. Hoffmann D & Hoffmann I. The changing cigarette, 1950–1995. Journal of Toxicology and Environmental Health 1997; 50:307–364.
Cigarette smoke is an aerosol composed of volatile agents in the vapor (gas) phase and of semi-volatiles and non-volatiles in the particulate (solid) phase. The volatile phase accounts for about 95% of the weight of the cigarette smoke and contains some 400–500 gaseous compounds, including nitrogen, CO, CO2, ammonia, hydrogen cyanide and benzene. There are about 3,500 compounds in the particulate phase – a major component is the alkaloid nicotine. The particulate matter without the alkaloids and the water is called tar. Cigarette tar contains polynuclear aromatic hydrocarbons, N-nitrosamines and aromatic amines, which have been identified as carcinogens.1,2
Many approaches can be used to reduce the concentrations of certain cigarette smoke constituents. These include filters, changes in paper porosity, and using different tobacco blends of reconstituted tobacco or expanded tobacco. Also, nicotine, tar and CO yields depend extensively on the way the smoker smokes, in particular, the volume of each puff and the interval between puffs. Yields of other smoke chemicals may also be influenced by smoking patterns.3
References:
1. Hoffmann D, Hoffmann I. The changing cigarette, 1950–1995. Journal of Toxicology and Environmental Health 1997; 50:307–364.
2. Nicotine addiction in Britain. A report of the Tobacco Advisory Group of the Royal College of Physicians. 2000; pp. 27–66.
3. Hoffmann D, Djordjevic MV & Brunnemann KD. Changes in cigarette design and composition over time and how they influence the yields of smoke constituents. In Monograph 7. The FTC cigarette test method for determining tar, nicotine, and carbon monoxide yields of US cigarettes. Report of the NCI Expert Committee 1996. Bethesda, MD: US Department of Health and Human Services, Public Health Service, National Institutes of Health.
Cigarette smoke is an aerosol composed of volatile agents in the vapor (gas) phase and of semi-volatiles and non-volatiles in the particulate (solid) phase. The volatile phase accounts for about 95% of the weight of the cigarette smoke and contains some 400–500 gaseous compounds, including nitrogen, CO, CO2, ammonia, hydrogen cyanide and benzene. There are about 3,500 compounds in the particulate phase – a major component is the alkaloid nicotine. The particulate matter without the alkaloids and the water is called tar. Cigarette tar contains polynuclear aromatic hydrocarbons, N-nitrosamines and aromatic amines, which have been identified as carcinogens.1,2
Many approaches can be used to reduce the concentrations of certain cigarette smoke constituents. These include filters, changes in paper porosity, and using different tobacco blends of reconstituted tobacco or expanded tobacco. Also, nicotine, tar and CO yields depend extensively on the way the smoker smokes, in particular, the volume of each puff and the interval between puffs. Yields of other smoke chemicals may also be influenced by smoking patterns.3
References:
1. Hoffmann D, Hoffmann I. The changing cigarette, 1950–1995. Journal of Toxicology and Environmental Health 1997; 50:307–364.
2. Nicotine addiction in Britain. A report of the Tobacco Advisory Group of the Royal College of Physicians. 2000; pp. 27–66.
3. Hoffmann D, Djordjevic MV & Brunnemann KD. Changes in cigarette design and composition over time and how they influence the yields of smoke constituents. In Monograph 7. The FTC cigarette test method for determining tar, nicotine, and carbon monoxide yields of US cigarettes. Report of the NCI Expert Committee 1996. Bethesda, MD: US Department of Health and Human Services, Public Health Service, National Institutes of Health.
References:
1. Hoffmann D & Hoffmann I. The changing cigarette, 1950–1995. Journal of Toxicology and Environmental Health 1997; 50:307–364.
While the US Surgeon General first publicly recognized that nicotine was addictive in 19881, the tobacco companies’ internal memos show that the industry long knew about the addictive properties of nicotine.
While the industry publicly proclaimed that nicotine was not addictive, their own documents from as far back as 1963 showed otherwise. Addison Yeaman, Brown and Williamson’s general counsel said: … ”nicotine is addictive… We are, then, in the business of selling nicotine, an addictive drug….”2
Reference:
1. US Department of Health and Human Services. The health consequences of smoking. Nicotine addiction. A report of the Surgeon General. Washington, DC: US Government Printing Office; 1988.
2. Addison Yeaman, counsel/vice-president of Brown & Williamson. Document 1802-05, Internal report dated July 17, 1963.
Picture Source: J. Henningfield.
It was Christopher Columbus who, from his first voyage to the New World in 1492, brought back the tobacco leaf and seeds from the Caribbean and introduced them to Europe.1 Unlike the native Indians who used tobacco during religious ceremonies, Europeans developed a tobacco culture based on trade and consumption for pleasure.2
In the early 16th century, Spanish tobacco, mostly grown in the Caribbean, dominated the market.2
Portuguese and Spanish sailors carried tobacco in their voyages throughout the seven seas. First to Northern Africa and then to the Far East, to the Philippines, to India, and finally to China and Japan.1
Jean Nicot de Villemain, France’s ambassador to Portugal, wrote of tobacco’s medicinal properties, describing it as a panacea and sent snuff to Catherine of the Medicis, Queen of France, to treat her son’s migraine headaches. Tobacco soon became very popular among the court and nicotine was later named after Nicot.1,3
References:
1. Borio G. Tobacco Timeline. 1998. Available at: http://www.tobacco.org/History/Tobacco_History.html (accessed June 2000).
2. US Department of Health and Human Services. Smoking and Health in the Americas. A Report of the Surgeon General in Collaboration with the Pan American Health Organization. Washington, DC: US Government Printing Office; 1992.
3. Glantz SA. Tobacco Biology and Politics: An Exposé of Fraud and Deception. 2nd edition 1992. Waco, Tx: HealthEdCo.
Photo Source:
National Archives and Records Administration
It was Christopher Columbus who, from his first voyage to the New World in 1492, brought back the tobacco leaf and seeds from the Caribbean and introduced them to Europe.1 Unlike the native Indians who used tobacco during religious ceremonies, Europeans developed a tobacco culture based on trade and consumption for pleasure.2
In the early 16th century, Spanish tobacco, mostly grown in the Caribbean, dominated the market.2
Portuguese and Spanish sailors carried tobacco in their voyages throughout the seven seas. First to Northern Africa and then to the Far East, to the Philippines, to India, and finally to China and Japan.1
Jean Nicot de Villemain, France’s ambassador to Portugal, wrote of tobacco’s medicinal properties, describing it as a panacea and sent snuff to Catherine of the Medicis, Queen of France, to treat her son’s migraine headaches. Tobacco soon became very popular among the court and nicotine was later named after Nicot.1,3
References:
1. Borio G. Tobacco Timeline. 1998. Available at: http://www.tobacco.org/History/Tobacco_History.html (accessed June 2000).
2. US Department of Health and Human Services. Smoking and Health in the Americas. A Report of the Surgeon General in Collaboration with the Pan American Health Organization. Washington, DC: US Government Printing Office; 1992.
3. Glantz SA. Tobacco Biology and Politics: An Exposé of Fraud and Deception. 2nd edition 1992. Waco, Tx: HealthEdCo.
Photo Source:
National Archives and Records Administration