IMD atau inisiasi menyusu dini adalah program yang dianjurkan pemerintah dimana bayi yang baru lahir diletakkan di dada ibu untuk menyusu. Berbagai faktor seperti sikap tenaga kesehatan, pengetahuan dan dukungan keluarga dapat mempengaruhi keberhasilan IMD. IMD bermanfaat untuk pemulihan ibu, pembentukan ikatan ibu-bayi, dan pemberian nutrisi terbaik berupa ASI untuk bayi.
Download Gratis!
Ebook Panduan Ibu Menyusui. Dapatkan informasi terlengkap dan terkini terkait pentingnya asi ekslusif, cara menyusui bayi, perlekatan yang benar, makanan pelancar asi, cara cepat melancarkan asi, dan manajemen asi perah.
Download Gratis!
Ebook Panduan Ibu Menyusui. Dapatkan informasi terlengkap dan terkini terkait pentingnya asi ekslusif, cara menyusui bayi, perlekatan yang benar, makanan pelancar asi, cara cepat melancarkan asi, dan manajemen asi perah.
Dapatkan informasi terlengkap mengenai pentingnya asi ekslusif, cara menyusui bayi, perlekatan yang benar, makanan pelancar asi, cara cepat melancarkan asi, tips melancarkan asi, dan manajemen asi perah.
Dr. Ade - Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif.pdfSbas InSilent
Â
Peran Bidan Mendukung ASI Eksklusif
Peran awal bidan dalam mendukung pemberian ASI adalah:
Meyakinkan bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari payudara ibu.
Membantu ibu sedemikian rupa sehingga ia mampu menyusui bayinya sendiri.
I. Membiarkan Bayi Bersama Ibunya Segera Setelah Lahir Selama Beberapa Jam Pertama
Bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir sering disebut dengan inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini.
Pemberian ASI seawal mungkin lebih baik, jika memungkinkan paling sedikit 30 menit setelah lahir.
Inisiasi Menyusu Dini berdampak positif untuk perkembangan bayi. Kita tidak perlu mengkhawatirkan mengenai kemungkinan terjadinya hipotermi karena secara otomatis kulit ibu akan membuat stabil tubuh bayi.
II. Mengajarkan Cara Merawat Payudara yang Sehat pada Ibu untuk Mencegah Masalah Umum yang Timbul
2. Pengertian IMD
Inisiasi menyusu dini (IMD)
merupakan program yang sedang
gencar dianjurkan pemerintah.
Program ini dilakukan dengan cara
meletakkan bayi yang baru lahir di
dada ibu dan membiarkan bayi
merayap untuk menemukan puting
susu ibu untuk menyusu.
4.  Kebijakan Instansi pelayanan
kesehatan tentang IMD dan
ASI Eksklusif.
 Pengetahuan, Motivasi dan
Sikap tenaga penolong
persalinan.
 Pengetahuan, Motivasi dan
Sikap ibu.
 Dukungan anggota keluarga.
 Ketersediaan Fasilitas IMD.
 Dukungan Petugas Mengenai
IMD.
5.  Kurangnya kepedulian dan
pengetahuan terhadap IMD
 Kurangnya konseling oleh
tenaga kesehatan
 Kepercayaan masyarakat yang
menyatakan bahwa kolostrum
yang keluar pada hari pertama
tidak baik untuk bayi.
 Masih kuatnya kepercayaan
keluarga bahwa ibu memerlukan
istirahat yang cukup setelah
melahirkan dan menyusui sulit
dilakukan.
6.  Mempercepat pemulihan
kesehatan ibu
 Dapat meningkatkan keberhasilan
ASI eksklusif
 Dada ibu menghangatkan bayi
dengan tepat
 Ibu dan bayi merasa lebih tenang.
 Bonding (Ikatan kasih sayang)
antara Ibu-bayi akan lebih baik
 Merangsang pengeluaran hormon
oksitosin pada ibu.
 Bayi mendapatkan ASI
kolostrum- ASI yang pertama
kali keluar.
7.  Kehangatan dada ibu dapat
menghangatkan bayi
 Bayi akan merasakan
getaran cinta yaitu
merasakan ketenangan,
merasa dilindungi dan kuat
secara psikis.
 Bayi akan lebih tenang dan
mengurangi stress
 Secara fisiologis skin to
skin contact merangsang
ibu dan bayi untuk kenal
satu sama lain.
8.  Merangsang produksi
oksitosin dan prolaktin.
 Meningkatkan keberhasilan
produksi ASI.
 Meningkatkan jalinan kasih
sayang Ibu-bayi.
 Meningkatkan keberhasilan
menyusui secara eksklusif.
 Menyebabkan rahim
kontraksi yang membantu
pengeluaran plasenta dan
mengurangi perdarahan.
 Merangsang pengaliran ASI
dari payudara ibu.