Jika aku seorang guru, guru yang bagaimana aku impikan?AfiqahZahirah4
LMCP1112 - Falsafah Pendidikan Islam
Nama Pensyarah: Prof. Dato' Ir. Dr. Riza Atiq Bin Orang Kaya Rahmat
Assalamualaikum dan salam sejahtera, saya Afiqah Zahirah binti Zaizul Imran bernombor matrik A170233. Berikut merupakan slide bagi tugasan projek akhir saya.
Jika aku seorang guru, guru yang bagaimana aku impikan?AfiqahZahirah4
LMCP1112 - Falsafah Pendidikan Islam
Nama Pensyarah: Prof. Dato' Ir. Dr. Riza Atiq Bin Orang Kaya Rahmat
Assalamualaikum dan salam sejahtera, saya Afiqah Zahirah binti Zaizul Imran bernombor matrik A170233. Berikut merupakan slide bagi tugasan projek akhir saya.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Nama: Luthfiah Khairani Nasution
NIM: 20020108
Unit: 02
Prodi: PAI
M.K: Ilmu Akhlak
Rangkuman jurnal 1
Pendidikan Akhlak menurut Az-Zarnuji dalam kitab Ta’lim Al-Muta’allim
Pada abad ke-12 M, muncul seorang tokoh pendidikan yang bernama Az-Zarnuji, dan dia
memformulasikan pendidikan yang mengedepankan akhlak. Dan dia menyusun kitab “Ta’limul
Muta’allim” dan kitab ini memiliki nuansa sufistik pedagogic, dan pendidikan akhlak yang digagas oleh
Az-zarnuji tidak hanya berorientasi pada ilmu pengetahuan dan keterampilan saja,akan tetapi
menggabungkan antara ilmu pengetahuan (intellectual), keterampilan (skill), dan nilai (value).
Terdapat beberapa konsep dalam mentransfer nilai tersebut, yaitu:
1. Akhlak merupakan sarana utama dalam pendidikan
Akhlak adalah sifat-sifat manusia untuk bermuamalah dengan orang lain. Sedangkan Pendidikan akhlak
adalah menanamkan akhlak mulia serta menjauhkan dari akhlak yang tercela. Az-zarnuji berpendapat
bahwa ilmu itu memuliakan pemiliknya, karena itu ilmu adalah perantara kebaikan dan ketaqwaan
untuk mengangkat derajat dan untuk mengetahui sifat-sifat manusia, maka dengan itu dapat dibedakan
mana yang mulia dan mana yang tercela. Kemudia belajar dapat bernilai menjadi Ibadah.
2. Guru
Guru berperan membersihkan, mengarahkan, dan mengiring hati nurani siswa untuk mendekatkan diri
kepada Allah dan mencari Ridho-Nya. Selain itu, guru juga memilihkan ilmu apa yang harus didahulukan
dan diakhirkan, beserta ukura-ukuran yang harus ditempuh dalam mempelajarinya.
3. Peserta didik
Anak didik adalah manusia yang akan dibentuk oleh dunia pendidikan. Ia adalah objek sekalian subjek
dalam proses dalam pembelajaran. Az-zarnuji focus pada kepribadian (sikap), moral yang mulia. Setiap
murid harus mempunyai sifat: Tawadhu, Iffah, Tabah, Sabar, Wara’ dan Tawakkal. Dan menanamkan
dalam mencintai ilmu, hormat kepada guru, menjaganya dengan baik, bersungguh-sungguh dalam
belajar dan mempunyai cita-cita yang tinggi.
4. Kurikulum
Az-zarnuji mengatakan bahwa proses belajar mengajar hendaknya dilaksanakan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik (murid).
5. Pola relasi antara guru dan murid
2. Pola hubungan antara guru dan murid yang dianjurkan az-zarnuji adalah semacam ‘labolatorium’
pembelajaran akhlak yang lebih besar, harus ada hubungan tuhiyah yang baik.
6. Metode pendidikan akhlak
Az-zarnuji mengemukan menjadi 3,yaitu:
Metode pendidikan akhlak dengan nasehat
Nasehat adalah sumber penjelasan tentang sesuatu yang haq dan baik, dengan tujuan menjauhkan anak
didik dari kebatilan, serta menunjukkan suatu yang bermanfaat. Dan guru harus memberikan kesan yang
terbaik dan mementingkan kemaslahatan anak didiknya, dan menjadikan mereka mudah menerima
alasannya.
Metode pendidikan akhlak dengan mudzakarah (saling mengingatkan)
Mudzakarah adalah nasehat tentang kebaikan dan kebenaran dengan bentuk mengetuk hati dan
membangkitkan untuk beramal, mudzakarah disebut juga ‘suatu janji’ penasehat kepada yang dinasehati
tentang makna yang membangunkan perasaan untuk bersegera untuk beramal soleh, serta taat kepada
Allah dengan menjalankan perintah-Nya.
Metode akhlak yang lebih berorientasi kepada konsep wajib dalam belajar
a. Tujuan dan niat belajar
b. Bersikap wara’ di waktu belajar
c. Mengambil faedah (al-istifadah)
d. Tawakkal dalam mencari ilmu
Rangkuman jurnal 2
Konsep pendidikan akhlak dalam Kitab Ta’lim Muta’allim karangan Imam Az-zarnuji
1. Setiap murid harus memiliki akhlak yang mulia, yang dimulai dengan akhlak kepada Allah. Dan
setiap murid harus memulai dengan Niat yang baik dengan tujuan hanya mengharap Ridho Allah
SWT dan menyerahkan segalanya kepada Allah.
2. Akhlak kepada sesama makhluk ini terbagi menjadi 3, yaitu:
Kepada diri sendiri dilakukan dengan cara menghargai diri sendiri, bersungguh-sungguh dalam
menuntut ilmu dan tidak memaksakan diri dalam belajar baik itu rohani maupun jasmani
Akhlak kepada guru dilakukan dengan cara selalu menghormati dan berbuat baik. Karena derajat
(kedudukan) seorang guru sungguhlah mulia dan tinggi.
Akhlak kepada teman sebaya dilakukan dengan cara saling menghormati, menghargai, dan
menyayangi satu sama lain.
3. Akhlak kepada ilmu dilakukan dengan cara sabar dan tabah dalam mencari ilmu, serta
mengamalkannya dan tidak membiarkan ilmu itu hilang tanpa ada manfaatnya.
Rangkuman jurnal 3
Akhlak pelajar ditinjau dari kitab adab Al-Alim Wa Al- Muta’allim
3. Menurut Akhmad Bin Musthafa akhlak adalah ilmu yang darinya dapat diketahui jenis-jenis keutamaan
dan keutamaan itu terwujudnya keseimbangan, yaitu kekuatan berfikir, kekuatan marah dan kekuatan
syahwat.
Setiap pelajar harus menata niatnya ketika akan belajar, karena niat adalah pokok dari segala amal
ibadah.
Setiap orang islam wajib mengetahui dan mempelajari akhlak yang terpuji dan tercela, sifat terpuji
seperti, murah hati, merendah diri, dan akhlak tercela seperti, congkak, israf (berlebihan), bakhil, kikir,
penakut, dan sombong.
Akhlak pelajar terhadap dirinya sendiri terdiri dari 10 macam, yaitu:
1. Mensucikan hatinya dari hal yang kotor
2. Memperbaiki niat dalam mencari ilmu dengan tujuan untuk mencari ridha Allah SWT
3. Pelajar harus berusaha dengan sungguh-sungguh dan mengamalkannya, jangan sampai tertipu
dengan menunda-nundanya
4. Pelajar harus menerima apa adanya (qanaah) terhadap segala sesuatu
5. Harus bisa membagi waktu
Adapun waktu yang paling baik digunakan:
Waktu sahur untuk menghafal
Waktu pagi untuk membahas pelajaran
Waktu tengah hari untuk menulis
Waktu malam untuk meninjau ulang dan mengingat pelajaran
6. Mengurangi makan dan minum
7. Harus bersifat wira’I (menjaga diri dari perbuatan yang bisa merusak harga diri) dan selalu
berhati-hati dalam setiap keadaan
8. Harus mengurangi makanan yang bisa menyebabkan berkurangnya kecerdasan
9. Harus berusaha untuk mengurangi tidur selama tidak menimbulkan bahaya pada tubuh dan akal
pikirannya
10. Harus menginggalkan pergaulan, terutawa dengan lawan jenis.