Dokumen tersebut merupakan proposal kegiatan perayaan Natal yang akan diselenggarakan oleh Panitia Natal Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Jemaat Seriti. Proposal ini mencakup rencana kegiatan, anggaran, susunan panitia, dan memohon dukungan dana untuk mendanai perayaan Natal tersebut.
Proposal retreat katekisan tahun 2011 yang dilaksanakan 1-3 April 2011 di Hotel Lembah Safari, dalam kebersamaan jemaat GPIB Pondok Ungu, Harapan Baru, Harapan Indah dan Dian Kasih
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kegiatan pembinaan warga gereja (PWG) di gereja, yang meliputi empat alasan utama yaitu identifikasi masalah dasar manusia seperti dosa dan ketidakberdayaan, lingkungan yang rusak, kealpaan gereja terhadap tugasnya, serta meneruskan pemikiran yang telah dibangun oleh DGI sejak tahun 1950-an tentang pentingnya pembinaan warga gereja.
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Ely Goro Leba
Makalah ini membahas lima aspek pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yaitu diakonia (pelayanan), koinonia (persekutuan), merturia (kesaksian), liturgia (ibadah), dan oikonomia (pengurusan)."
Teks tersebut membahas tentang karunia dan kemampuan yang diberikan Tuhan kepada setiap orang. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan karunia yang dimiliki untuk kebaikan bersama. Teks tersebut juga mencontohkan kisah tentang hamba-hamba yang diberi talenta oleh tuannya, di mana hamba yang memanfaatkan talentanya dengan baik akan mendap
Dokumen tersebut merupakan proposal kegiatan perayaan Natal yang akan diselenggarakan oleh Panitia Natal Persekutuan Pemuda Gereja Toraja Jemaat Seriti. Proposal ini mencakup rencana kegiatan, anggaran, susunan panitia, dan memohon dukungan dana untuk mendanai perayaan Natal tersebut.
Proposal retreat katekisan tahun 2011 yang dilaksanakan 1-3 April 2011 di Hotel Lembah Safari, dalam kebersamaan jemaat GPIB Pondok Ungu, Harapan Baru, Harapan Indah dan Dian Kasih
Dokumen tersebut membahas latar belakang pentingnya kegiatan pembinaan warga gereja (PWG) di gereja, yang meliputi empat alasan utama yaitu identifikasi masalah dasar manusia seperti dosa dan ketidakberdayaan, lingkungan yang rusak, kealpaan gereja terhadap tugasnya, serta meneruskan pemikiran yang telah dibangun oleh DGI sejak tahun 1950-an tentang pentingnya pembinaan warga gereja.
Panca pelayanan GEREJA MASEHI INJILI DI TIMOR (GMIT)Ely Goro Leba
Makalah ini membahas lima aspek pelayanan Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) yaitu diakonia (pelayanan), koinonia (persekutuan), merturia (kesaksian), liturgia (ibadah), dan oikonomia (pengurusan)."
Teks tersebut membahas tentang karunia dan kemampuan yang diberikan Tuhan kepada setiap orang. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan karunia yang dimiliki untuk kebaikan bersama. Teks tersebut juga mencontohkan kisah tentang hamba-hamba yang diberi talenta oleh tuannya, di mana hamba yang memanfaatkan talentanya dengan baik akan mendap
Jadwal acara retreat katekisan terpadu tahun 2011 selama 3 hari 2 malam meliputi kegiatan ibadah, seminar, rekreasi, makan bersama, dan outbound. Kegiatan diawali pada Jumat sore hingga Minggu siang di Lembah Safari dengan tema dan narasumber beragam untuk mengembangkan iman para peserta.
Undangan mengadakan acara syukuran 40 hari atas meninggalnya Bapak Teofilus Mbabho yang meninggal pada 12 September 2016. Acara syukuran berupa perayaan misa syukur yang akan diselenggarakan pada Senin, 24 Oktober 2016 pukul 18.00 di rumah Bapak Bernabas Naja, Jalan Yos Sudarso Osmok, Depan SD Inpres Namosain. Keluarga mengundang hadirin untuk menghadiri acara tersebut.
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)KutsiyatinMSi
1. Dokumen ini membahas kebijakan orientasi untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan pelaksanaan workshop manajemen pelatihan.
2. Orientasi PPPK bertujuan untuk memberikan pengenalan tugas dan fungsi ASN serta nilai dan etika pada instansi pemerintah, dilaksanakan secara mandiri melalui online course selama 45 jam pelatihan.
3. Workshop manajemen pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kompetensi pengelola pelati
Dokumen ini membahas tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural. Jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam memimpin suatu organisasi negara. Untuk diangkat dalam jabatan struktural, pegawai harus memenuhi syarat seperti status pegawai negeri sipil, pangkat, kualifikasi, prestasi kerja, kese
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Sinar Warna Nusantara. Dokumen ini mengatur tentang visi, misi, struktur organisasi, sumber dana, kepengurusan, dan bidang-bidang kegiatan yayasan yang meliputi budaya, pendidikan, sosial, keagamaan, kesehatan, dan olahraga. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan panduan pelaksanaan kegiatan yayasan secara terstruktur, trans
Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisiAl-Akhnan Nur Rusman
Keputusan ketua yayasan mengangkat pendidik dan tenaga kependidikan di RA/MI/MTs/MA untuk mendukung proses belajar mengajar. Pengangkatan berlaku 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017 sesuai kualifikasi dan ketentuan yang berlaku.
Surat pernyataan sanggup berbuat baik, jujur dan adilRaFuzi Diqi
Dokumen tersebut berisi surat pernyataan seseorang yang mencalonkan diri sebagai perangkat desa di Desa Tabing Rimbah. Dalam surat tersebut, orang tersebut menyatakan akan melaksanakan tugas secara jujur, adil, dan sesuai fungsinya apabila terpilih. Ia juga bersedia membantu kepala desa dalam program pembangunan desa.
Dokumen tersebut berisi laporan pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja Gerakan Pramuka Kota Gorontalo tahun 2013 dan 2014. Terdapat 5 bidang program yaitu pembinaan anggota muda, pembinaan anggota dewasa, organisasi dan hukum, keuangan serta pengabdian masyarakat. Beberapa kegiatan yang sedang berjalan antara lain pelatihan kepemimpinan, perkemahan, dan pengembangan gugus depan. Rencana kerja 2014 meliputi
Doa ini meminta berbagai berkah dan petunjuk dari Allah SWT, antara lain ampunan dosa, keikhlasan pemimpin, kesungguhan dalam menghadapi kesulitan, kebijaksanaan, syukur atas karunia, kelancaran urusan, persaudaraan, jauh dari sifat buruk, iman dan takwa, serta membangun negara yang adil dan sejahtera.
Pimpinan Puskesmas memberikan amanat kepada seluruh pegawai pada apel pagi untuk meningkatkan kinerja menjelang akreditasi, menerapkan gotong royong dalam bekerja, dan membuka pintu maaf selama bulan Ramadhan agar ibadah menjadi lebih berkah.
Surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi perangkat desaRaFuzi Diqi
Surat pernyataan seseorang yang bersedia mencalonkan diri menjadi perangkat desa di Desa Tabing Rimbah, Kecamatan Madastana, Kabupaten Barito Kuala. Surat tersebut berisi nama, identitas, pekerjaan dan alamat lengkap orang tersebut serta pernyataan kesanggupannya untuk mencalonkan diri sebagai perangkat desa.
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XIIDiva Pendidikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang Hak Asasi Manusia sebagai anugerah Tuhan dengan alokasi waktu 9 pertemuan. Materi pembelajaran meliputi pengertian HAM, sifat-sifat HAM yang universal dan fundamental, cakupan HAM, HAM dalam perspektif iman Kristen sebagai citra Allah, dan pelanggaran HAM. Langkah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan kegiatan mengamati, menanya,
Jadwal acara retreat katekisan terpadu tahun 2011 selama 3 hari 2 malam meliputi kegiatan ibadah, seminar, rekreasi, makan bersama, dan outbound. Kegiatan diawali pada Jumat sore hingga Minggu siang di Lembah Safari dengan tema dan narasumber beragam untuk mengembangkan iman para peserta.
Undangan mengadakan acara syukuran 40 hari atas meninggalnya Bapak Teofilus Mbabho yang meninggal pada 12 September 2016. Acara syukuran berupa perayaan misa syukur yang akan diselenggarakan pada Senin, 24 Oktober 2016 pukul 18.00 di rumah Bapak Bernabas Naja, Jalan Yos Sudarso Osmok, Depan SD Inpres Namosain. Keluarga mengundang hadirin untuk menghadiri acara tersebut.
Bahan paparan sosialisasi p3 k 190122 new (1)KutsiyatinMSi
1. Dokumen ini membahas kebijakan orientasi untuk pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan pelaksanaan workshop manajemen pelatihan.
2. Orientasi PPPK bertujuan untuk memberikan pengenalan tugas dan fungsi ASN serta nilai dan etika pada instansi pemerintah, dilaksanakan secara mandiri melalui online course selama 45 jam pelatihan.
3. Workshop manajemen pelatihan ditujukan untuk meningkatkan kompetensi pengelola pelati
Dokumen ini membahas tentang pengangkatan pegawai negeri sipil dalam jabatan struktural. Jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam memimpin suatu organisasi negara. Untuk diangkat dalam jabatan struktural, pegawai harus memenuhi syarat seperti status pegawai negeri sipil, pangkat, kualifikasi, prestasi kerja, kese
Dokumen tersebut merupakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Yayasan Sinar Warna Nusantara. Dokumen ini mengatur tentang visi, misi, struktur organisasi, sumber dana, kepengurusan, dan bidang-bidang kegiatan yayasan yang meliputi budaya, pendidikan, sosial, keagamaan, kesehatan, dan olahraga. Dokumen ini bertujuan untuk memberikan panduan pelaksanaan kegiatan yayasan secara terstruktur, trans
Contoh sk-pengangkatan-pendidik-dan-tenaga-kependidikan-revisiAl-Akhnan Nur Rusman
Keputusan ketua yayasan mengangkat pendidik dan tenaga kependidikan di RA/MI/MTs/MA untuk mendukung proses belajar mengajar. Pengangkatan berlaku 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017 sesuai kualifikasi dan ketentuan yang berlaku.
Surat pernyataan sanggup berbuat baik, jujur dan adilRaFuzi Diqi
Dokumen tersebut berisi surat pernyataan seseorang yang mencalonkan diri sebagai perangkat desa di Desa Tabing Rimbah. Dalam surat tersebut, orang tersebut menyatakan akan melaksanakan tugas secara jujur, adil, dan sesuai fungsinya apabila terpilih. Ia juga bersedia membantu kepala desa dalam program pembangunan desa.
Dokumen tersebut berisi laporan pelaksanaan kegiatan dan rencana kerja Gerakan Pramuka Kota Gorontalo tahun 2013 dan 2014. Terdapat 5 bidang program yaitu pembinaan anggota muda, pembinaan anggota dewasa, organisasi dan hukum, keuangan serta pengabdian masyarakat. Beberapa kegiatan yang sedang berjalan antara lain pelatihan kepemimpinan, perkemahan, dan pengembangan gugus depan. Rencana kerja 2014 meliputi
Doa ini meminta berbagai berkah dan petunjuk dari Allah SWT, antara lain ampunan dosa, keikhlasan pemimpin, kesungguhan dalam menghadapi kesulitan, kebijaksanaan, syukur atas karunia, kelancaran urusan, persaudaraan, jauh dari sifat buruk, iman dan takwa, serta membangun negara yang adil dan sejahtera.
Pimpinan Puskesmas memberikan amanat kepada seluruh pegawai pada apel pagi untuk meningkatkan kinerja menjelang akreditasi, menerapkan gotong royong dalam bekerja, dan membuka pintu maaf selama bulan Ramadhan agar ibadah menjadi lebih berkah.
Surat pernyataan bersedia dicalonkan menjadi perangkat desaRaFuzi Diqi
Surat pernyataan seseorang yang bersedia mencalonkan diri menjadi perangkat desa di Desa Tabing Rimbah, Kecamatan Madastana, Kabupaten Barito Kuala. Surat tersebut berisi nama, identitas, pekerjaan dan alamat lengkap orang tersebut serta pernyataan kesanggupannya untuk mencalonkan diri sebagai perangkat desa.
RPP SMA Pendidikan Agama Kristen & Budi Pekerti (PAK) XIIDiva Pendidikan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ini membahas tentang Hak Asasi Manusia sebagai anugerah Tuhan dengan alokasi waktu 9 pertemuan. Materi pembelajaran meliputi pengertian HAM, sifat-sifat HAM yang universal dan fundamental, cakupan HAM, HAM dalam perspektif iman Kristen sebagai citra Allah, dan pelanggaran HAM. Langkah pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan kegiatan mengamati, menanya,
EFEKTIVITAS JURUSITA DALAM UPAYA PENINGKATAN PENERIMAAN PENAGIHAN PAJAK PADA ...Uofa_Unsada
Skripsi ini membahas efektivitas jurusita dalam upaya peningkatan penerimaan penagihan pajak di KPP Pratama Jakarta Kramat Jati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tindakan jurusita yang dilakukan selama ini dalam proses penagihan pajak dapat meningkatkan penerimaan, serta mengetahui apakah pelaksanaan penagihan pajak yang didukung tindakan jurusita telah efektif.
Dokumen tersebut merupakan agenda Musyawarah Daerah (Musda) Lembaga Pembinaan dan Pengembangan PESPARANI Katolik Daerah Sumatera Utara (LP3KD Sumut) yang diselenggarakan pada 4-5 Oktober 2019 di Catholic Center Medan dengan tema "Terwujudnya LP3KD Sumut sebagai Sarana untuk Memuji, Memuliakan, dan Mewartakan Kasih Tuhan serta Mempererat Kesatuan Umat Katolik yang Semakin Bermartabat dalam B
LAPORAN AKHIR KULIAH KERJA PRAKTIK
PENERIMAAN PAJAK KENDARAAN BERMOTOR (PKB) PADA
KANTOR BERSAMA SATU ATAP (SAMSAT) PUTRI HIJAU MEDAN
UTARA
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains
Dokumen tersebut menjelaskan persyaratan untuk pendirian koperasi yang meliputi berita acara pendirian, daftar hadir rapat pendirian, surat kuasa pendiri, foto copy KTP pendiri, bukti setor modal, susunan pengurus dan rencana kegiatan, serta persyaratan khusus untuk koperasi unit usaha simpan pinjam dan koperasi simpan pinjam.
Surat keputusan ini membentuk tim penyusun laporan tahunan 2014 Pengadilan Agama Klaten yang terdiri dari 14 orang untuk mengumpulkan data dan menyusun laporan tahunan berdasarkan pedoman dari Mahkamah Agung.
Surat undangan rapat pengurus dan warga RT 01 yang akan diadakan pada hari Minggu, 22 Juni 2014 pukul 19.30 WIB di rumah ketua RT 01. Rapat akan membahas evaluasi kinerja, pembenahan struktur organisasi, merencanakan program kerja tambahan, laporan keuangan pembangunan pos siskamling, dan pembentukan panitia buka bersama. Kehadiran seluruh warga sangat diharapkan.
Skripsi ini membahas peran Panti Asuhan Muhammadiyah (PAM) dalam membantu kelangsungan pendidikan anak yatim dan anak terlantar di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur. PAM berupaya memenuhi hak pendidikan anak-anak tersebut melalui berbagai program seperti pendidikan formal, nonformal, dan informal. Namun demikian, PAM menghadapi kendala kurangnya dana dan sarana prasarana yang memadai.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
Himpunan Keputusan KSK XII PPGT
1.
2. DAFTAR ISI
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………… i
SAMBUTAN …………………………………………………………………………………………………………… ii
KEPUTUSAN KONGRES XII PPGT
1. Nomor 01/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Penetapan Peserta Kongres XII PPGT ……………………………………. 1
2. Nomor 02/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Jadwal Acara Konges XII PPGT ………………………………………………. 11
3. Nomor 03/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Tata Tertib Kongres XII PPGT …………………………………………………. 15
4. Nomor 04/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Majelis Pimpinan Kongres XII PPGT ………………………………………. 22
5. Nomor 05/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Penasihat Kongres XII PPGT ……………………………………………………. 24
6. Nomor 06/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Pusat Persekutuan
Pemuda Geraja Toraja Periode 2003 – 2008 ………………………. 26
7. Nomor 07/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Penetapan Usul – Usul ……………………………………………………………… 28
8. Nomor 08/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Penetapan Dan Pembagian Komisi – Komisi …………………………… 37
9. Nomor 09/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Garis-Garis Besar Program Pengembangan PPGT 2008 - 2013 44
10. Nomor 10/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/200
Tentang : Usul – Usul Dan Rekomendasi …………………………………………………. 71
11. Nomor 11/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Pesan Dan Seruan Kongres XII PPGT ………………………………………. 78
12. Nomor 12/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Anggaran Dasar Dan Anggaran Rumah Tangga ………………………. 86
13. Nomor 13/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Struktur Dan Nominasi Pengurus Pusat PPGT Periode
2008 – 2013 ……………………………………………………………………………… 108
14. Nomor 14/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Personalia Pengurus Pusat Persekutuan Pemuda Gereja
Toraja Periode 2008 – 2013 ……………………………………………………. 117
15. Nomor 15/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Penghimpun Pertemuan Raya (PRAYA) IX PPGT …………………… 119
16. Nomor 16/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tentang : Penghimpun Kongres XII PPGT ………………………………………………. 121
LAMPIRAN :
1. KOMPOSISI DAN PERSONALIA PANITIA KONPERENSI STUDI DAN KONGRES
XII PPGT
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ i
3. KATA SAMBUTAN
Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia dan kepada Dia; bagi Dia-lah
kemuliaan sampai selama-lamanya (Roma 11:36 ). Dengan berpijak pada ayat tersebut,
maka patutulah kita menaikkan puji dan syukur kehadirat Yesus Kristus Kepala Gereja
pemilik Persekutuan Pemuda Gereja Toraja karena atas perkenan-Nya sehingga Konferensi
Studi dan Kongres XII PPGT dapat berjalan dengan baik dan telah menghasilkan beberapa
keputusan yang sangat startegis untuk perjalanan pelayanan PPGT dimasa yang akan datang.
Bumi Etam Samarinda tepatnya Stadion Madya Sempaja Samarinda melalui Klasis
Kaltim Samarinda khususnya Jemaat Samarinda telah berusaha menorehkan sejarah
perjalanan PPGT sekarang dan masa yang akan datang melalui kesuksesan atas
penyelenggaraan Konferensi Studi dan Kongres XII PPGT ini. Kiranya juga tidak berlebihan
jika kami berpendapat bahwa KSK XII PPGT di Bumi Etam Samarinda adalah Kongres
Pembaruan PPGT karena memang didalamnya banyak keputusan yang menyangkut
pembaruan organisasi PPGT dimasa yang akan datang sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan kualitas PPGT dan terlebih sebagai suatu bentuk integral dari tatanan Gereja
Toraja secara keseluruhan dengan dilakukannya penyelarasan keputusan KSK XII PPGT
dengan hasil keputusan SSA XXII Jakarta.
Panitia KSK XII PPGT sudah berusaha berbuat semaksimal mungkin untuk
merencanakan dan melaksanakan KSK XII ini dengan baik, namun dalam pelaksanaannya
masih banyak mengalami hambatan-hambatan yang lebih diakibatkan oleh adanya dualisme
pemahaman terhadap landasan pelaksanaan KSK XII ini yang berbeda antara satu klasis
dengan klasis lainnya bahkan dengan PP PPGT sekalipun. Namun demikian sebagai suatu
persidangan gerejawi, sekalipun dalam masa transisi setelah adanya perubahan yang
menyeluruh dalam tubuh Gereja Toraja pasca SSA XXII Jakarta, semua yang terlibat dalam
KSK XII PPGT ini baik Panitia, Peserta, PP PPGT dan Majelis Pimpinan sangat memahami
semua dinamika yang mengemuka seraya mengedepankan solusi untuk memperlancar dan
membuat KSK XII berhasil mengambil beberapa keputusan yang strategis.
Kami berdoa kiranya segenap PP PPGT dan Pengurus PPGT Klasis dan Jemaat
dalam lingkungan Gereja Toraja bersungguh-sungguh dalam menjalankan kepengurusan
PPGT dimasa yang akan datang, agar apa yang telah kita torehkan di Stadion Madya Sempaja
Bumi Etam Samarinda tidaklah sekedar retorika belaka yang hanya indah diatas kertas tetapi
kami berharap akan lebih indah dalam pelaksanaan program kerja PPGT dimasa yang akan
datang yang semuanya demi peningkatan kualitas pelayanan, kualitas SDM PPGT dan
terlebih untuk kemuliaan nama Yesus Kristus.
Harapan itu sangat senada dengan Tema KSK XII PPGT “Berubalah oleh
Pembaruan Budimu” dan Sub Tema ““Mewujudkan Pemuda Gereja yang
Berkualitas Pelayan dalam Pembangunan Menuju Damai Sejahtera Bagi
Semua”. Tema dan Sub Tema tersebut mengarahkan segenap insan PPGT apalagi Pengurus
PPGT pada berbagai tingkatan persidangan untuk selalu berupaya merubah budi, merubah
etos pelayanan, merubah paradigma pelayanan menjadi yang lebih baik, lebih berkualitas
demi terwujudnya PPGT yang memiliki kualitas seperti seorang PELAYAN dalam
mengangkat tugas pelayanan dalam persekutuan. Sebab tanpa terjadinya perubahan budi,
perubahan etos dan perubahan paradigma dari setiap anggota terlebih Pengurus PPGT maka
persekutuan ini hanya akan melahirkan suatu tatanan organisasi dimana selalu ada orang yang
merasa dirinya patut “dilayani” dan tidak pantas untuk “melayani”. Hal ini penting untuk
dihayati bersama bahwa dalam organisasi gereja seorang pemimpin itu adalah seorang
“pelayan” atau seorang yang “melayani” bukan sebaliknya seorang yang harus “dilayani”.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 _______________________________________ ii
4. Jika setiap insan Pengurus PPGT sudah memiliki pemahaman dan sikap demikian maka
diharapkan setiap anggota PPGT pun dimana saja akan selalu memahami dirinya sebagai
seorang “pelayan”, dan dengan demikian maka ada keyakinan yang besar bahwa perjalanan
kepengurusan PPGT khususnya Pengurus Pusat paling tidak lima tahun kedepan akan
membawa suatu kemajuan yang berarti dalam pelayanan PPGT.
Mewakili segenap Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana mengucapkan terima
kasih kepada seluruh peserta KSK XII PPGT yang boleh bekerja sama dengan Panitia untuk
menyukseskan kongres ini, juga terima kasih kepada para pemateri dalam konferensi studi,
terimakasih kepada Pemerintah Propinsi Kaltim, Pemkot Samarinda, Pemkot Tarakan,
Pemkab Malinau, Ketua IKAT Kaltim, Panglima Komando Pertahanan Adat Dayak, Jemaat
Samarinda dan Jemaat-Jemaat disekitar Samarinda dan Klasis Kaltim Samarinda dan semua
pihak yang telah mendukung suksesnya KSK XII PPGT di Samarinda, seraya memohon maaf
atas segala sikap, tutur kata, perbuatan kami, serta pelayanan kami yang kurang berkenan
dihati banyak pihak terlebih para peserta KSK XII PPGT di Samarinda, biarlah semua yang
tidak berkenan tersebut dihanyutkan dalam sungai Mahakam Samarinda, dan segala kenangan
yang indah di Bumi Etam Stadion Madya Sempaja Samarinda diukir dalam loh hati pelayanan
kita semua.
Akhirnya, selamat mengangkat tugas dan pelayanan kita dalam ladang Tuhan
melalui wadah pelayanan PPGT dimanapun kita berada semata-mata untuk kemulian Yesus
Kristus Tuhan kita. Sampai jumpa di Klasis Seriti dalam Konperensi Studi dan Kongres XIII
PPGT tahun 2013. Tuhan Memberkati.
Panitia Konferensi Studi dan Kongres XII PPGT
Ketua Umum,
Pnt. Set Asmapane, SE., M.Si., Ak
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 _______________________________________ iii
5. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 01/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
PENETAPAN PESERTA KONGRES XII PPGT
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII PPGT:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
Bahwa untuk terselengaranya Kongres XII PPGT dengan santun,
gerejawi, lancar, efektif dan efisien, maka Kongres XII PPGT
perlu menetapkan Peserta Kongres.
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT);
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT);
3. ART PPGT pasal 6;
4. Keputusan PP.PPGT nomor I.138/PP.PPGT/XII/2007 tentang
Komposisi dan Personalia Panitia Konferensi Studi dan Kongres
XII PPGT.
a. Surat-surat Kredensi dari tiap-tiap wilayah dan atau klasis;
b. Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam rapat Paripurna
Kongres XII PPGT pada tanggal 11 September 2008.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
Kedua
:
:
:
Keputusan tentang Peserta Kongres XII PPGT
Peserta Kongres XII PPGT adalah:
1. Utusan dan Utusan Cadangan yang tercantum dalam
surat kredensi dari wilayah dan atau klasis;
2. Undangan Panitia Pelaksana Kongres XII dan Undangan
Pengurus Pusat PPGT.
Berdasarkan butir pertama di atas, maka Kongres XII PPGT
dinyatakan sah mengambil keputusan.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 1
6. Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika
ada kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 11 September 2008
PENGURUS PUSAT PPGT PERIODE 2003-2008
SELAKU
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Ketua,
Pdt. Bernadus Randuk, S.Th
Sekretaris,
Pdt. Yusak Toding, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 2
7. Lampiran : Keputusan Kongres XII PPGT
Nomor : 01/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tanggal : 11 September 2008
Peserta Dari Wilayah I Luwu
No Nama Status Klasis
1 Joseph Juliase Jusuf, SH Utusan Palopo
2 Agrot Bethony Utusan Palopo
3 David Mangajang, S.Sos Utusan Rosa
4 Budi Abadi Daling, S.Kel Utusan Rosa
5 Herson Utusan Kalaena
6 Yusmiran Utusan Kalaena
7 Marthen Luther, S.Pd Utusan Kota Palopo
8 Surianto Utusan Kota Palopo
9 Herlina Yuyu Utusan Kota Palopo
10 Fery Hendra, S.Th. Utusan Kota Palopo
11 Elvi Pali Tondok Utusan S. Lambe
12 Nikodemus Toding Allo, S.Hut Utusan S. Lambe
13 Alex Utusan Seriti
14 Albertus Boby Utusan Seriti
15 Nobertinus, S.Th Utusan Seriti
16 Yohanis S. Karete Utusan Lamasi
17 Leo Gustav L, SP. Utusan Lamasi
18 Ratu Ekasari Tampang, S.Pd Utusan Luwu
19 Herlina L. Pare, S. Pd Utusan Luwu
20 Yenny, S.Th Utusan Rante Damai
21 Sem, S.Th Utusan Masamba
22 Vika Guntur Utusan Masamba
23 Kristian Y. D Utusan Walenrang
24 B. Toding Utusan Walenrang
25 Marthen Paemba Utusan Baebunta Selatan
26 Stepanus N., SP Utusan Sukamaju
27 Yohanis Feriyanto, S.Pd Utusan Sukamaju
28 Desmin Tinta Utusan Bone-bone
29 Daniel Lukas Utusan Pantilang
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 3
8. 30 Dedy Bode Utusan Pantilang
31 Herman N. Tanthe, S. Kom Utusan Rongkong Sabbang
32 Rhamon Pratama Utusan Kalaena
33 Admen Niger Jarid, S.Th Utusan Kota Palopo
34 Marnolinus Ledon Utusan Palopo
35 Daarius Raba', S.Th Utusan S. Lambe
36 Yan Samma Utusan Palopo
37 Yosi Darmawan Utusan Maliwotu
38 Lianan Kassang, ST Utusan Maliwotu
39 Ferrly Rante Utusan Cadangan Palopo
40 Ratrihening Gusti Tangdiongan Utusan Cadangan Palopo
41 Aditya Utusan Cadangan Palopo
42 Ervin Micha Utusan Cadangan Palopo
43 Arman Mulun Utusan Cadangan Rongkong Sabbang
44 Pdt.Wimvried P. Salewa, S.Th Utusan Cadangan Seriti
45 Iska Kadang Utusan Cadangan Seriti
46 Imelda Pongdatu Utusan Cadangan Luwu
47 Feri Fadli Utusan Cadangan Walenrang
48 Yertin Ratu, SH Utusan Cadangan Basse Sang Tempe
49 Nobertinus, SH Utusan Cadangan Koord. Wilayah Luwu
Peserta Dari Wilayah II Rantepao
No Peserta Status Klasis
1 Yulius Ronggo Utusan Awan
2 Paulus Tangdilassu' Utusan Bokin Pitung Penanian
3 Semuel Rianto Tappi Utusan Buntao'
4 Amsal Yulius Rongre Utusan Buntao'
5 Semar Parinding Utusan Kesu' La'bo'
6 Pdt. Alpius Juru, S.Th Utusan Kurra Denpiku
7 Daniel Bone Utusan Kurra Denpiku
8 Yusak Yokoyama, S.Pd Utusan Madandan
9 Ruth Bunga Tasik Utusan Madandan
10 Romi Saputra Pasuang Utusan Nanggala
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 4
9. 11 Lewi Octavianus Pata', S.Th Utusan Nanggala
12 Lius Bongga Linggi' Utusan Nonongan Salu
13 Frederika Rannu Utusan Nonongan Salu
14 Pdt. Simon Palamba', S.Th Utusan Pangala’
15 Dra. Agunes Bombang Utusan Pangala’
16 Pdt. Angelina Ssanda Rangi, S.Th Utusan Parandangan
17 Daniel Sulo Utusan Parandangan
18 Ferah Tangilintin Utusan Piongan Denpiku
19 Semuel Lolo Besa, S.Th Utusan Piongan Denpiku
20 Natalianus Paemba Sarulallo Utusan Rantepao
21 Tomi Supriyanto Utusan Rantepao
22 Pnt. Yan Malino, S.Th Utusan Rantepao Barat
23 Jeni Sakka, SS., M.Si Utusan Rantepao Barat
24 Zetwil Mangiri', S.Th Utusan Sa'dan
25 Yeheskiel Pabidang, S.Pd Utusan Sa'dan
26 Samuel Tamma Mangalik Utusan Sasi Selatan
27 F. Sampe Bua' Utusan Sasi Utara
28 Petrus Biantong Utusan Sasi Utara
29 Yohanis Ruru Patiung, S.Th Utusan Sesean
30 J. Tommy Tarukallo, SH Utusan Sesean
31 Frans Robert Bethony, ST., MT Utusan Tallunglipu
32 Anthon Maupa' Sallo' Utusan Tallunglipu
33 Emon Tumala, SE Utusan Tikala
34 Arwin Sole' Pabanu', AMK Utusan Tikala
35 Anthon Sepana Utusan Cadangan Buntao'
36 Marianus Randukan, S.Th Utusan Cadangan Kurra Denpiku
37 Noviani Tandiallo Utusan Cadangan Nanggala
38 Lukas Saul Utusan Cadangan Nanggala
39 Pali Palisu Padang Utusan Cadangan Nanggala
40 Arman Pulu Utusan Cadangan Nanggala
41 Petice Mentaruk Utusan Cadangan Nanggala
42 Edward Kandari, S.Th Utusan Cadangan Nanggala
43 Pdt. Syukur Matasak, S.Th Utusan Cadangan Nonongan Salu
44 Mika Sampe Rompon, SP., M.Si Utusan Cadangan Pangala’
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 5
10. 45 Andarias Pamula Utusan Cadangan Parandangan
46 Joni Lolo, S.Pd Utusan Cadangan Parandangan
47 Yacob Ganti, ST Utusan Cadangan Piongan Denpiku
48 Djidion Lamba Utusan Cadangan Rantepao
49 Rigel Sampelolo Utusan Cadangan Rantepao
50 Elen Yusuf Padang Utusan Cadangan Rantepao
51 Upta Liman Utusan Cadangan Rantepao Barat
52 Suci Ponglabba Utusan Cadangan Sa'dan
53 Andarias Malla' Utusan Cadangan Sasi Utara
54 Semuel Tangke Utusan Cadangan Sesean
55 Calvein, S.Th Utusan Cadangan Tallunglipu
56 Petrus Ali, S.Th Utusan Cadangan Tallunglipu
57 Ristam Matandung, S.Pt Utusan Cadangan Tikala
Peserta Dari Wilayah III Makale
No Nama Status Klasis
1 Prop. Mikha Victor Dasan, S.Th Utusan Appang Batu Balepe'
2 Prop. Elvi Mongan Utusan Bittuang
3 Prop. Andarias Biston, S.Th Utusan Bittuan Se'seng
4 Tridianus Kala'lembang Pongmanapa Utusan Bittuan Se'seng
5 Zeth Padaoan Giang, S.Sos Utusan Buakayu
6 Jack Subroto Rindu Utusan Buakayu
7 Pdt. Yosafat, S.Th Utusan Makale
8 Yohanis Rantelangan, S.Pd Utusan Makale
9 Pdt. M. Bakri Mappadang Utusan Makale Selatan
10 Yulius Dudung Utusan Makale Selatan
11 Gerson Utusan Makale Tengah
12 Septin Kanan Lua' Utusan Makale Tengah
13 Marthen Tallius Utusan Makale Utara
14 Yulianus Kadarua Utusan Makale Utara
15 Marthinus TL Utusan Malimbong
16 Junaedy Paluding Utusan Malimbong
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 6
11. 17 Prop. Henri Rapi', S.Th Utusan Masanda
18 Prop. Djoni So'ba, S.Th Utusan Masanda
19 Danar Ronge Utusan Mengk. Tengah Barat
20 Esther Ropinis Utusan Mengk. Tengah Barat
21 Jusvery, S.Pt Utusan Mengk. Selatan
22 Agustinus Tojang Utusan Mengk. Selatan
23 Yohanis Pakiding, S.Pd Utusan Mengk. Utara
24 Oktavianus S. Payangan, SH Utusan Mengk. Utara
25 Adri Bawan Utusan Rano
26 Mulia Rombeallo Utusan Rano
27 Silwanus Sarda Beno, S.Th Utusan Rembon
28 Elvin Pasiakan Utusan Rembon
29 Andarias Ta'dung, S.Pd Utusan Rembon Sado’ko’
30 Andarias Saranga, S.Pd Utusan Rembon Sado’ko’
31 Theofilus L. Limongan Utusan Sangalla'
32 Irawati Lantong Utusan Sangalla'
33 P.S. Pala'langan Utusan Sangalla' Selatan
34 Pdt. Esky Sitrov, S.Th Utusan Sangalla' Selatan
35 Santo Bara' Langi' Utusan Tampparan Rantetayo
36 Filipus Tatto' Mangalik Utusan Tampparan Rantetayo
37 Andarias Tangibali, S.Th Utusan Ulusalu
38 Kornelius Kondo Utusan Ulusalu
39 Ardhyn Rande, S.Th Utusan Cadangan Makale
40 Benyamin A. Parerungan Utusan Cadangan Makale Selatan
41 Desi Kala'lembang Utusan Cadangan Makale Selatan
42 Wasty Seber Utusan Cadangan Makale Utara
43 Juruathan Utusan Cadangan Makale Utara
44 Nataniel Londong, S.Th Utusan Cadangan Malimbong
45 Ruben Davit, ST Utusan Cadangan Mengk. Selatan
46 Aris Matta Utusan Cadangan Mengk. Utara
47 Anton Juma Utusan Cadangan Rano
48 David Tulak Utusan Cadangan Rembon
49 Ruben Basiang Utusan Cadangan Rembon
50 Prop. Zatrians Lobo', S.Th Utusan Cadangan Rembon Sado’ko’
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 7
12. 51 Daniel Kalatasik Utusan Cadangan Sangalla'
52 Frans Linting Parentean Utusan Cadangan Sangalla' Selatan
53 Rosalina Tandung Utusan Cadangan Tampparan Rantetayo
54 Oktaviana Lunang Alik Utusan Cadangan Makale Tengah
55 Asriana Salni Maneng Utusan Cadangan Makale Tengah
Peserta Dari Wilayah IV Makassar
No Nama Status Klasis
1 Maranata L. Utusan Klasis Bone
2 Adolfina Soy Utusan Klasis Bone
3 Iryanto Palayukan Utusan Kaltim Balikpapan
4 Donny Yithro Utusan Kaltim Balikpapan
5 Nigar Arun Atta Utusan Kaltim Balikpapan
6 Agustinus Tandi Salu Utusan Kaltim Balikpapan
7 Roby, S.Pd Utusan Kaltim Samarinda
8 Milka Matasak, S.Th Utusan Kaltim Samarinda
9 Kom Sangtutu, SE Utusan Kaltim Samarinda
10 Maya Pakambanan Utusan Kaltim Samarinda
11 Frans Seleng, S.Kom Utusan Kaltim Tarakan
12 Karisma Rara' Butungan, S.Th Utusan Kaltim Tarakan
13 Andhy Richard Utusan Makassar
14 Mulianti Nelce, ST Utusan Makassar
15 Markus Pasampang Utusan Makassar
16 Grice Ma'din Utusan Makassar
17 Alnores D.S Utusan Makassar
18 Yafet Sampe Utusan Makassar
19 Predy Piter L. Utusan Makassar
20 Mery Sampe Bua Utusan Makassar
21 Markus Dido Utusan Makassar
22 Djoni Arung Padang Utusan Parepare
23 Risto Semris M. Utusan Parepare
24 Hendrik Lumbaa Utusan Parepare
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 8
13. 25 Thirta Gusti Bata Karangan Utusan Pulau Jawa
26 Swingly Tandi Utusan Pulau Jawa
27 Rudolf Paliling Utusan Pulau Jawa
28 Reni Liwan Utusan Pulau Jawa
29 Aris Victor M. Sisang Utusan Sulawesi Tengah
30 Yonatan Palebangan, SP Utusan Sulawesi Tengah
31 A.A. Tandi Padang Utusan Cadangan Kaltim Balikpapan
32 Elvis Mallisa, ST Utusan Cadangan Kaltim Balikpapan
33 Rana Kombong T.G. Utusan Cadangan Kaltim Balikpapan
34 Melka Lisu Allo, S.Th Utusan Cadangan Kaltim Balikpapan
35 Rudy Mallisa Utusan Cadangan Kaltim Balikpapan
36 Monita Palimbunga, ST Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
37 Novresmin Yacob Kanan Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
38 Soni Renaldi Kuddin Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
39 Herlina Rendeng Basa Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
40 Yuliarni Situru' Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
41 Terdi Rombe Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
42 Elda Ranti Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
43 Pebrianto Sarita Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
44 David Ary Musitka Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
45 Seprianus Liaran Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
46 Aditirmal Patibong Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
47 Jerlita Kadang Allo Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
48 Mery Toding Datu Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
49 Andarias Anto PL Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
50 Yoel Mallisa Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
51 Helda Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
52 Etha Pasan Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
53 Mariani Kendek Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
54 Reni Tajak Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
55 Antonius Lolon Utusan Cadangan Kaltim Samarinda
56 Lobo Paembonan, S.Pd Utusan Cadangan Kaltim Tarakan
57 Sempry Utusan Cadangan Makassar
58 Ayub Pongrekun Utusan Cadangan Makassar
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 9
14. 59 Novyanto Samperuru Utusan Cadangan Makassar
60 Pdt. Yosama, M.S., S.Th Utusan Cadangan Makassar
61 Esran, SH Utusan Cadangan Makassar
62 Erwin S. Gasong Utusan Cadangan Makassar
63 Gusti Patading Utusan Cadangan Makassar
64 Elisa Membala' Utusan Cadangan Makassar
65 Donald Duocipto Napang Utusan Cadangan Makassar
66 Marince Tandi Ali Utusan Cadangan Makassar
67 Evayanti Tirtania Lantang Utusan Cadangan Makassar
68 Rini Kurnia Sesa Utusan Cadangan Makassar
69 Widia Natalia Barana' Utusan Cadangan Makassar
70 Verawati Burun Utusan Cadangan Makassar
Peserta dari PP.PPGT dan Undangan-undangannya
1 Pdt. Bernadus Randuk, S.Th Ketua Umum Makale
2 Arman Toding Pali Ketua BIdang Samarinda
3 Joni Gaya Ketua Bidang Palopo
4 Fred Suse Lisu Ketua Bidang Makale
5 Pdt. Alaxander, S.Th Ketua Bidang Rantepao
6 Pdt. Yusak Toding, S.Th Sekretaris Umum Rantepao
7 Lorens Sedo Wasekum Rantepao
8 Mika Bendahara Makale
9 Mery Toban, S.Th Wabendum Rantepao
10 Pdt. Musa Salusu, S.Th., M.Th BPMS Rantepao
11 Pdt. DR. I.J. Panggalo BPMS Rantepao
12 Pdt. Adrial Lintin, S.Th Panitia Pengarah Samarinda
13 Yunus Buana Patiku Panitia Pengarah Makassar
14 Oktoviktor Limbong Panitia Pengarah Balikpapan
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________ 10
15. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 02/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
JADWAL ACARA KONGRES XII PPGT
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII PPGT:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
Bahwa untuk terselenggaranya Kongres XII PPGT dengan santun,
gerejawi, lancar, efektif dan efisien, maka Kongres XII PPGT
perlu menetapkan Jadwal Acara Kongres.
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 6
4. Keputusan PP.PPGT nomor I.138/PP.PPGT/XII/2007 tentang
Komposisi dan Personalia Panitia Konferensi Studi dan Kongres
XII PPGT
1. Rancangan Jadwal Acara Kongres XII PPGT yang disusun dan
diajukan oleh Panitia Pelaksana;
2. Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam sidang Paripurna
Kongres XII PPGT tanggal 11 September 2008
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
Kedua
:
:
:
Keputusan tentang Jadwal Acara Kongres XII PPGT
Jadwal acara Kongres XII PPGT tanggal 10-13 September 2008
adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan
satu kesatuan tak terpisahkan dengan surat keputusan ini.
Jadwal acara sebagaimana dimaksud dalam lampiran surat
keputusan ini dapat diubah atas persetujuan Rapat Paripurna
Kongres XII Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ____________________________________ 11
16. Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan,dan jika
ada kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 11 September 2008
PENGURUS PUSAT PPGT PERIODE 2003-2008
SELAKU
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Sekretaris,
Pdt. Yusak Toding, S.Th
Ketua,
Pdt. Bernadus Randuk, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ____________________________________ 12
17. Lampiran : Keputusan Kongres XII PPGT
Nomor : 02/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tanggal : 11 September 2008
Jadual Acara Kongres XII PPGT
Waktu Persidangan Pemandu Pnggjwb
22.00 – 23.00 - Penetapan Peserta
- Pembahasan / penge-sahan
Acara
- Pembahasan / penge-sahan
Tata tertib
Panitia Pelaksana
23.00 – 23.30 Ibadah Malam Pdt. D.S. Dariman, S.Th Panpel
23.30...... Bobo’ dulu
ahhhhh.....!!!!!
06.00 – 07.00 Beres-beres
07.00 – 07.30 Sarapan
07.30 – 09.00 Ibadah Pagi/PA Pdt. Duma’ Tonda, M.M.
Panpel
09.00 – 10.00 Pemilihan Majelis
Pimpinan Pantia Pelaksana
10.00 – 10.30 Snack Panpel
10.30 – 11.00 Penetapan Penasehat
Kongres Pimpinan Sidang
11.00 – 13.00 Laporan PP. PPGT Pimpinan Sidang
13.00 – 15.00 - Makan Siang
- Istirahat Panpel
15.00 – 16.00 Tanggapan dan
Penjelasan Laporan
PP.PPGT
Pimpinan Sidang
16.00 – 16.30 Snack Panpel
16.30 – 19.00 Lanjutan Tanggapan
dan Penjelasan Laporan
PP.PPGT
Pimpinan Sidang
19.00 – 20.00 Makan Malam Panpel
20.00 – 21.00 - Pembagian Komisi
Pimpinan Sidang
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ____________________________________ 13
18. - Sidang Komisi
21.00 – 21.30 Snack Panpel
21.30 – 23.00 Lanjutan Sidang Komisi Pimpinan Sidang
23.00 – 23.30 Ibadah Malam Pdt. Konia Maluda, S.Th. Panpel
23.00...... Bobo’ dulu
ahhhhh.....!!!!!
05.00 – 06.00 Yoo’ ... keliling stadion
dulu !!! Panpel
06.00 – 07.00 Beres-beres
07.00 – 07.30 Sarapan
07.30 – 09.00 Ibadah Pagi/PA Pdt. Pangeran M. Wusak,
M.Div. (ket. PGIW Kaltim)
Panpel
09.00 – 10.00 Pleno Hasil Komisi Pimpinan Sidang
10.00 – 10.30 Snack Panpel
10.30 – 13.00 Lanjutan Pleno Pimpinan Sidang
13.00 – 15.00 - Makan Siang
- Istirahat Panpel
15.00 – 16.00 Lanjutan Pleno Pimpinan Sidang
16.00 – 16.30 Snack Panpel
16.30 – 19.00 Nominasi Pimpinan Sidang
19.00 – 20.00 Makan Malam Panpel
20.00 – 21.00 Penetapan Klasis
Penghimpun Konperensi
Studi dan Kongres XIII
PPGT
Pimpinan Sidang
21.00 – 22.30 Ibadah Penutupan Pdt. Drs. Yan Boong
22.30 Istirahat Panpel
- Ibadah bersama
Jemaat
- Sayonara............!!!!!!!!
Panpel
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ____________________________________ 14
19. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 03/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
TATA TERTIB KONGRES XII PPGT
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus , Kongres XII PPGT:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
Bahwa untuk terselenggaranya Kongres XII PPGT dengan santun,
gerejawi, lancar, efektif dan efisien, maka Kongres XII PPGT
perlu menetapkan Tata Tertib Kongres.
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 6
4. Keputusan PP. PPGT nomor I.138/PP.PPGT/XII/2007 tentang
Komposisi dan Personalia Panitia Konferensi Studi dan Kongres
XII PPGT
1. Rancangan Tata Tertib Kongres XII PPGT yang diajukan oleh
Panitia Pelaksana, yang merupakan Tata Tertib Kongres XI
PPGT;
2. Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam sidang Paripurna
Kongres XII PPGT tanggal 12 September 2008
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
:
:
Keputusan tentang Tata Tertib Kongres XII PPGT
Tata Tertib Kongres XII PPGT adalah sebagaimana tercantum
dalam lampiran dan merupakan satu kesatuan yang tidak
terpisahkan dengan surat keputusan ini.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ 15
20. Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika
ada kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
PENGURUS PUSAT PPGT PERIODE 2003-2008
SELAKU
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Ketua,
Pdt. Bernadus Randuk, S.Th
Sekretaris,
Pdt. Yusak Toding, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ 16
21. Lampiran : Keputusan Kongres XII PPGT
Nomor : 03/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tanggal : 12 September 2008
TATA TERTIB
KONGRES XII PPGT
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1. Kongres XII Persekutuan Pemuda Gereja Toraja yang selanjutnya dalam Tata
Tertib ini disebut Kongres adalah persidangan gerejawi Persekutuan Pemuda
Gereja Toraja sebagaimana dimaksud dalam ART pasal 6
2. Kongres diselenggarakan dalam bentuk-bentuk ibadah, Sidang Paripurna, Sidang
Komisi
3. Sidang Paripurna adalah persidangan yang dihadiri oleh semua peserta
4. Sidang Komisi adalah persidangan dari komisi-komisi yang dibentuk dalam rangka
Kongres
5. Tata Tertib Kongres adalah sejumlah ketentuan yang mengatur pelaksanaan
Kongres secara tertib, gerejawi, lancar, efektif dan efisien
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
Tugas dan wewenang Kongres sebagaimana diatur dalam ART PPGT pasal 6 ayat 8
adalah :
1. Menetapkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT
2. Menilai Laporan Pengurus Pusat PPGT
3. Menetapkan Garis-Garis Besar Program dan Kebijakan Umum Organisasi
4. Menetapkan Struktur, memilih Pengurus Pusat dan badan lain bila dianggap perlu
BAB III
P E S E R T A
Pasal 3
1. Peserta adalah Utusan dan Utusan Cadangan yang tercantum dalam kredensi dari
wilayah dan atau klasis;
2. Personil Pengurus Pusat PPGT;
3. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja, Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja
Toraja, Badan Verifikasi Gereja Toraja;
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ 17
22. 4. Perorangan, wakil gereja/organisasi yang diundang oleh Pengurus Pusat PPGT;
5. Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Konferensi Studi dan Kongres XII PPGT.
Pasal 4
Kewajiban Peserta
1. Setiap Peserta wajib mentaati Tata Tertib dan ketentuan lain yang ditetapkan
oleh Majelis Pimpinan Sidang;
2. Setiap peserta tidak dibenarkan meninggalkan persidangan tanpa seizin Majelis
Pimpinan dan atau Pimpinan Sidang Komisi;
3. Setiap peserta wajib memakai tanda peserta yang disiapkan panitia selama
KONGRES berlangsung;
4. Setiap peserta wajib hadir dalam setiap persidangan tepat pada waktu yang
ditentukan. Apabila berhalangan, peserta wajib menyampaikan secara tertulis
kepada Majelis Pimpinan dan atau Pimpinan Sidang Komisi.
Pasal 5
Hak Peserta
1. Utusan memiliki hak untuk :
a. Mengikuti semua kegiatan Kongres;
b. Mengikuti semua Sidang Paripurna;
c. Mengikuti Sidang Komisi;
d. Memilih dan dipilih;
e. Berbicara;
f. Memperoleh pelayanan akomodasi dan administrasi sesuai ketentuan.
2. Peserta lainnya (yang bukan utusan) memiliki hak untuk :
a. Mengikuti semua kegiatan Kongres;
b. Mengikuti semua Sidang Paripurna;
c. Mengikuti Sidang Komisi dimana ia menjadi anggota;
d. Berbicara dan dipilih;
e. Memperoleh pelayanan administrasi sesuai ketentuan.
BAB IV
K O N G R E S
Pasal 6
Materi Kongres
Materi Kongres terdiri dari :
1. Laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat PPGT.
2. Hasil rumusan Panitia Pengarah.
3. Hasil Konferensi Studi dan lokakarya.
4. Usul-usul, tanggapan .
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ 18
23. Pasal 7
Majelis Pimpinan
1. Pengurus Pusat memimpin sidang sampai terpilihnya Majelis Pimpinan Sidang.
2. Kongres dipimpin oleh 5 (lima) orang dalam bentuk Majelis Pimpinan dengan
komposisi 4 orang dari unsur utusan yang dipilih dan 1 (satu) orang dari unsur
PP.PPGT yang diangkat atas persetujuan sidang.
3. Tugas Majelis pimpinan :
a. Memimpin Sidang Paripurna;
b. Mengawasi pelaksanaan Tata Tertib ;
c. Merampungkan hasil Kongres dan menandatangani Keputusan Kongres.
BAB V
BENTUK-BENTUK KONGRES
Pasal 8
Sidang Paripurna
Sidang Paripurna diadakan untuk :
1. Pengesahan Peserta Kongres;
2. Pengesahan Acara Kongres;
3. Pengesahan Tata Tertib Kongres;
4. Pemilihan Majelis Pimpinan;
5. Penetapan Penasehat Kongres;
6. Penyampaian Laporan PP.PPGT;
7. Penyampaian Tanggapan terhadap Laporan PP.PPGT;
8. Pembentukan komisi-komisi;
9. Pengesahan hasil-hasil komisi;
10. Penetapan dan pemilihan PP. PPGT dan badan lain yang dianggap perlu.
Pasal 9
Sidang Komisi
1. Komisi dibentuk sesuai dengan kebutuhan berdasarkan keputusan sidang
paripurna.
2. Sidang komisi dipimpin oleh Pimpinan Sidang Komisi terpilih.
3. Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota komisi yang terdiri dari
seorang ketua dan seorang sekretaris.
4. Sidang komisi bertugas membahas materi yang menjadi pokok bahasan sidang
paripurna.
5. Sidang komisi dapat membentuk sub komisi apabila dianggap perlu.
6. Anggota komisi diusulkan oleh masing-masing klasis yang selanjutnya ditetapkan
dalam sidang paripurna.
7. Anggota komisi tidak diperkenankan menanggapi hasil rumusan komisinya yang
sedang dibahas untuk mendapat pengesahan dalam sidang paripurna.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ 19
24. BAB VI
MEKANISME
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PP. PPGT
Pasal 10
1. Laporan Pertanggungjawaban PP.PPGT disampaikan dalam Sidang Paripurna.
2. Penilaian terhadap Laporan Pertanggungjawaban.
3. PP.PPGT berkewajiban memberi penjelasan dan jawaban atas tanggapan.
4. Laporan,jawaban dan tanggapan menjadi bagian dari materi sidang-sidang komisi
yang relevan, dan yang ditetapkan dalam sidang paripurna.
Pasal 11
Tata Cara Berbicara
1. Tiap peserta berbicara melalui dan seizin Majelis Pimpinan.
2. Setiap pembicara hendaknya langsung pada pokok persoalannya dan disampaikan
secara singkat dan jelas.
3. Setiap peserta dapat menyampaikan interupsi setelah mendapat izin dari Majelis
Pimpinan.
BAB VII
QOURUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 12
1. Kongres dinyatakan quorum mengambil keputusan apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya
setengah ditambah satu dari jumlah utusan yang hadir dan mewakili
semua klasis yang hadir.
2. Keputusan sedapat-dapatnya diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat.
3. Apabila keputusan tidak diambil dengan jalan musyawarah untuk mufakat, maka
keputusan diambil dengan cara pemungutan suara terbanyak mutlak (setengah
ditambah satu).
4. Jika pemungutan suara dilaksanakan dua kali tetapi masih tetap sama, maka
keputusan diambil oleh Majelis Pimpinan setelah berkonsultasi dengan Penasehat
Kongres.
5. Keputusan yang menyangkut orang dilakukan secara tertulis.
BAB VIII
PENASEHAT KONGRES
Pasal 13
1. Sidang Paripurna mengangkat Penasehat Kongres yang beranggotakan :
a. Badan Pekeja Majelis Sinode Gereja Toraja (BPMSGT);
b. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja (MPGT);
c. Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana;
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ 20
25. d. Pengurus Pusat PPGT;
e. Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) Kaltim Samarinda;
f. Undangan.
2. Nama calon anggota penasehat Kongres diajukan oleh Majelis Pimpinan dan atau
unsur utusan untuk ditetapkan dalam Sidang Paripurna.
Pasal 14
1. Penasehat Kongres berfungsi memberi nasehat, atas izin Majelis Pimpinan.
2. Penasehat Persidangan membantu Majelis Pimpinan untuk memecahkan masalah-masalah
yang tidak dapat terselesaikan dalam sidang.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Hal-hal yang belum diatur dalam Tata Tertib ini akan diputuskan oleh Kongres sejauh
tidak bertentangan dengan AD/ART PPGT.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
PENGURUS PUSAT PPGT PERIODE 2003-2008
SELAKU
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Ketua,
Pdt. Bernadus Randuk, S.Th
Sekretaris,
Pdt. Yusak Toding, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ________________________________________ 21
26. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 04/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
MAJELIS PIMPINAN KONGRES XII PPGT
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII PPGT:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
Bahwa untuk terselengaranya Kongres XII PPGT dengan santun,
gerejawi, lancar, efektif dan efisien, maka Kongres XII PPGT perlu
menetapkan Majelis Pimpinan Sidang.
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 6
4. Keputusan PPGT nomor I.138/PP.PPGT/XII/2007 tentang
Komposisi dan Personalia Panitia Konferensi Studi dan Kongres
XII PPGT
5. Keputusan Kongres XII Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
nomor : 03/Kongres XII/ PPGT/IX/2008 tentang Tata Tertib
Kongres XII PPGT
1. Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam sidang Paripurna
Kongres XII PPGT tanggal 12 September 2008.
2. Keputusan tentang Tata Tertib Kongres XII PPGT.
3. Hasil pemilihan Majelis Pimpinan Sidang Kongres XII PPGT oleh
para utusan yang merupakan keterwakilan dari keempat
wilayah dan wakil PP.PPGT, tanggal 12 September 2008.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan tentang Majelis Pimpinan Sidang Kongres XII PPGT
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 _________________________________________ 22
27. Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
:
:
:
:
Majelis Pimpinan Sidang Kongres XII PPGT adalah sebagai berikut :
1. Marthen Luther, S.Pd
2. Pdt. Syukur Matasak, S.Th
3. Jusvery, S.Pt
4. Rudolf Paliling
5. Pdt. Alexander Bilang, S.Th
Majelis Pimpinan Sidang Kongres XII PPGT adalah satu kesatuan
pimpinan yang bersifat kolektif.
Majelis Pimpinan Sidang Kongres XII PPGT bertanggungjawab atas
kelangsungan Kongres XII PPGT.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika ada
kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
PENGURUS PUSAT PPGT PERIODE 2003-2008
SELAKU
PIMPINAN SIDANG SEMENTARA
Ketua,
Pdt. Bernadus Randuk, S.Th
Sekretaris,
Pdt. Yusak Toding, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 _________________________________________ 23
28. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 05/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
PENASIHAT KONGRES XII PPGT
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII PPGT:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
a. Bahwa dalam penyelenggaraan Kongres XII PPGT dibutuhkan
Penasihat;
b. Bahwa perlu adanya keputusan tentang Penasihat Kongres XII
PPGT.
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 5
4. Keputusan Kongres XII Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
nomor : 03/Kongres XII/ PPGT/IX/2008 tentang Tata Tertib
Kongres XII PPGT
Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam sidang Paripurna
Kongres XII PPGT
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
:
:
Keputusan tentang Penasehat Kongres XII PPGT
Penasihat Kongres XII PPGT adalah sebagai berikut :
1. Badan Pekerja Majelis Sinode Gereja Toraja (BPMSGT)
2. Majelis Pertimbangan Gereja Toraja (MPGT)
3. Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) Kaltim Samarinda
4. Pengurus Pusat PPGT setelah Demissioner
5. Panitia Inti dan Panitia Pengarah Kongres XII
6. Undangan PP. PPGT
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 24
29. Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika ada
kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
MAJELIS PIMPINAN KONGRES XII
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
Marthen Luther, S.Pd Pdt. Syukur Matasak, S.Th
Jusvery, S.Pt
Rudolf Paliling Pdt. Alexander Bilang, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 25
30. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 06/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PENGURUS PUSAT PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
PERIODE 2003-2008
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII PPGT:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
a. Bahwa PP.PPGT Periode 2003-2008 berkewajiban
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban kepada Kongres
XII PPGT;
b. Bahwa menjadi tugas Kongres XII PPGT, untuk menilai dan
menetapkan Laporan Pertanggungjawaban PP.PPGT Periode
2003-2008.
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 5
4. Keputusan Kongres XII Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
nomor : 03/Kongres XII/ PPGT/IX/2008 tentang Tata Tertib
Kongres XII PPGT
1. Pandangan Umum, tanggapan, usul dan saran-saran yang
muncul dalam Sidang Paripurna terhadap Laporan PP. PPGT;
2. Penjelasan PP. PPGT tentang laporannya;
3. Pertimbangan dan nasihat dari Penasihat Persidangan Kongres
XII PPGT.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama
:
:
Keputusan tentang Laporan Pertanggungjawaban PP. PPGT
Periode 2003-2008
Menerima Laporan Pertanggungjawaban PP. PPGT Periode 2003-
2008 dengan catatan setelah mendapat perbaikan berdasarkan
saran dan usul serta nasihat dari peserta Kongres;
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 26
31. Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
:
:
:
:
Hal-hal yang merupakan perbaikan, saran dan catatan dari peserta
menjadi lampiran yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Menyampaikan ucapan terima kasih kepada PP. PPGT Periode
2003-2008 atas hasil kerja yang maksimal telah dicapai.
Selanjutnya PP. PPGT Periode 2003-2008 dinyatakan demissioner
dan sekaligus menjadi penasihat Kongres XII PPGT.
Usul-usul yang diajukan oleh PP. PPGT Periode 2003-2008,
tanggapan akhir dari klasis dan usul yang diangkat dalam
tanggapan atas laporan dibahas dalam sidang komisi.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
MAJELIS PIMPINAN KONGRES XII
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
Marthen Luther, S.Pd Pdt. Syukur Matasak, S.Th
Jusvery, S.Pt
Rudolf Paliling Pdt. Alexander Bilang, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 27
32. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 07/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
PENETAPAN USUL-USUL
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII
Persekutuan Pemuda Gereja Toraja :
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
Bahwa dalam sambutan-sambutan pada acara Pembukaan Kongres
XII PPGT, Ibadah dan PA, Konperensi Study, Pandangan Umum dan
Tanggapan terhadap Laporan PP.PPGT dan daftar usul-usul dari
setiap klasis dan atau wilayah, telah muncul masalah-masalah
yang dipandang penting untuk menjadi usul yang perlu dibahas
lebih lanjut dalam Kongres XII PPGT;
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 6
4. Keputusan Kongres XII Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
nomor : 03/Kongres XII/ PPGT/IX/2008 tentang Tata Tertib
Kongres XII PPGT
1. Usul-usul tertulis yang disampaikan oleh setiap Wilayah dan
Klasis;
2. Sambutan-sambutan pada acara pembukaan Konperensi Study
dan Kongres XII PPGT;
3. Pandangan umum dan tanggapan yang muncul dan berkembang
dalam Ibadah, PA, dan Konferensi Study;
4. Tema dan sub tema Konferensi Studi dan Kongres XII PPGT.
5. Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam sidang Paripurna
Kongres XII PPGT
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan tentang Penetapan Usul-usul yang akan dibahas
dalam Komisi-komisi pada Kongres XII PPGT.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 28
33. Pertama
Kedua
Ketiga
:
:
:
Usul-usul yang akan dibahas dalam sidang komisi pada Kongres XII
PPGT adalah sebagai berikut :
1. Usul-usul dari Klasis dan Wilayah
2. Usul-usul dari PP.PPGT
3. Usul-usul yang muncul dalam sambutan, ibadah/PA, Konferensi
Study dan tanggapan terhadap Laporan PP.PPGT.
Usul-usul ini didistribusikan kepada komisi yang relevan dengan
isinya.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan jika
ada kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana
mestinya.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
MAJELIS PIMPINAN SIDANG KONGRES XII
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
Marthen Luther, S.Pd Pdt. Syukur Matasak, S.Th
Jusvery, S.Pt
Rudolf Paliling Pdt. Alexander Bilang, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 29
34. Lampiran : Keputusan Kongres XII PPGT
Nomor : 07/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tanggal : 12 September 2008
PEMBAGIAN USUL-USUL
A. USUL-USUL MENYANGKUT PERUBAHAN AD/ART DAN ORGANISASI
NO USUL LATARBELAKANG
1 Jumlah utusan ke Konfrensi Klasis diubah
dari 3 orang menjadi 4 orang (MADANDAN)
Mengikuti TGGT tentang jumlah utusan ke
persidangan klasis dan juga mejadi Ajang
pengkaderan pengurus jemaat
2 Masa kepengurusan di tingkat klasis
sebaiknya 3 tahun (MADANDAN)
Waktu 2 tahun selama ini terlalu singkat, program
belum berjalan maksimal dan waktu hanya
terkuras untuk bersidang dan bersidang lagi.
3 AD/ART PPGT Ditinjau kembali (TALLUNG
LIPU)
Beberapa bagian dalam AD/ART PPGT sudah tidak
relevan lagi. Misal: Pimpinan Sidang
4 Kepengurusan PPGT pusat tidak dibatasi
dengan anggaran PPGT pasal 2 mengenai
keanggotaan PPGT (MALIMBONG)
Karena di tinjau dari segi kepemimpinan, bahwa
seorang yang matang dalam memimpin oerganisasi
itu berada ada umurm 20-40 tahun
5 Amandemen AD/ART berdasarkan keputusan
Kongres (NANGGALA KARRE)
Perubahan beberapa bagian pada TGGT yang turut
mempengaruhi eksistensi dari PPGT dalam
statusnya sebagai OIG
6 Agar periode kepengurusan PPGT Klasis
diubah (PAREPARE)
Periode kepengurusan yang hanya 2 tahun dinilai
terlalu singkat seringkali ada program pengurus
yang tidak terlaksana dan masa bakti/periode
kepengurusan sudah berakhir
7 Masa kepengurusan PPGT di jenjang Klasis
dinaikkan menjadi 3 tahun (MENGKENDEK
SELATAN)
1. Menekan biaya yang timbul untuk pelaksanaan
Konferensi Klasis
2. Pelaksanaan program kerja lebih terorganisir
sekaitan dengan perubahan apabila terbentuk
komposisi pengurus yang baru
8 Batasan umur anggota biasa PPGT dirubah
menjadi 16tahun-35tahun (MENGKENDEK
SELATAN)
Adanya masa transisi selama 1 tahun pada usia
15tahun untuk kelompok kategorial KARGT dengan
PPGT
9 Perimbangan Kuota ke Kongres
(PARANDANGAN)
Tidak proporsionalnya jumlah utusan Klasis dengan
jumlah Jemaat dalam setiap Klasis
10 Restrukturisasi organisasi PPGT (PPGT
terpisah dengan BPMS, BPMK dan BPMJ,
tetapi tetap dalam bingkai Gereja Toraja.)
(PARANDANGAN)
PPGT kurang mandiri dan berkembang
11 Masa Jabatan Pengurus Jemaat dan Pengurus
Klasis ditinjau ulang (MAKALE TENGAH)
12 Usia anggota biasa PPGT menjadi 16 sampai
40 tahun (MAKALE SELATAN)
1. Terjadinya keanggotaan rangkap PPGT dan
KARGT pada usia 15tahun
2. Kepengurusan pada klasis dan jemaat masih di
dominasi oleh anggota luar biasa PPGT
3. Penyelarasan dengan batasan usia
kewarganegaraan ormas kepemudaan secara
umum
13 Periode kepengurusan pada tingkat klasisi
dan jemaat di perpanjang agar singkron
dengan periode kepengurusan badan pekerja
Kepengurusan jemaat dan klasis tidak bersamaan
dengan badan pada tiap jenjang
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 30
35. pada setiap jenjang (MAKALE SELATAN)
14 Persidangan PPGT pada setiap jenjang di
sinkronkan dengan persidangan badan
(MAKALE SELATAN)
Produk keputusan persidangan OIG sering tidak
singkron dengan badan, pada setiap jenjang
15 Kejelasan AD/ART terhadap hasil Keputusan
Sidang Sinode Am (SAMARINDA)
Sidang Sinode Am lebih dahulu melakukan
persidangan disbanding Kongres PPGT. Dimana
AD/ART PPGT selalu mengikuti hasil Keputusan SSA
16 Meninjau kembali masa periode
kepengurusan di tingkat Klasis (SAMARINDA)
Sebelum hilangnya wilayah, periode kepengurusan
di tingkat Klasis adalah dua (2) tahun. Oleh karena
wilayah sudah tidak ada maka periode
kepengurusan di tingkat Klasis mengikuti periode
kepengurusan di tingkat wilayah sebelumnya.
17 Agar keanggotaan PPGT pada AD/ART
diperjelas, kami mengusulkan agar
keanggotaan tetap 2 yaitu Anggota Biasa
dan Anggota Luar Biasa. (PULAU JAWA)
18 Agar masa kepengurusan untuk pengurus
jemaat dan pengurus klasos disamakan /
diseragamkan yaitu 3 (tiga) tahun, hal ini
untuk menyeragamkan periode
kepengurusan Majelis Jemaat yakni 3 (tiga)
tahun. (PULAU JAWA)
19 Supaya kartu anggota PPGT dimasukkan ke
dalam AD/ART sebagai identitas anggota
PPGT serta penomoran harus diseragamkan
dimana tiap Klasis mempunyai kode
area/identitas. (PULAU JAWA)
20 Agar pembuatan LOGO dilakukan
SAYEMBARA kepada semua Klasis-klasis
untuk mendesign LOGO tersebut sebelum
dibawa ke KONGRES untuk ditetapkan
sebagai LOGO baru PPGT (PULAU JAWA)
21 Agar Mars PPGT segera di SAYEMBARAKAN ke
semua Klasis untuk menciptakan Mars
tersebut. (PULAU JAWA)
22 Menambah kuota peserta pada Persidangan
yang lebih tinggi (Kongres) (PITUNG
PENANIAN)
1. AD/ADRT PPGT pasal 6
2. Kompleksitas masalah dan kebutuhan pelayanan
Kategorial PPGT
3. Kelangsungan kerja dan kesinambungan
pengkaderan dalam lingkup pelayanan
Ketegorial PPGT
B. USUL-USUL MENYANGKUT PROGRAM DAN GBPP
No Usul Latar Belakang
1 Pengurus pusat PPGT agar memprogramkan
kegiatan yang bersifat oikumene lewat PGI
(MALIMBONG)
Selama ini organisasi pemuda gereja belum
menampakkan kerjasama anata semua gereja
(pemuda)
2 Perlunya Kurukulum Pembinaan PPGT
(NANGGALA KARRE)
1. Selama ini sudah ada model-model jenjang
pembinaan seperti LKPD dan LKPL, tetapi pada
kenyataannya hal itu barulah berjalan secara
formalitas, artinya output yang dihasilkan belum
maksimal akibatnya indicator yang digunakan
tidak terlalu jelas.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 31
36. 2. Tantangan PPGT saat ini, tentulah semakin
beragam khususnya memasuki era globalisasi.
Olehnya itu pembinaan saat ini perlu
dimasukkan muatan-muatan eksternal PPGT
sehingga diharapkan dapat mencipakan kader
PPGT yang mampu menjawab tantangan
kekinian
3 Pembinaan spritualitas dan moralitas
semakin diprioritaskan dan ditingkatkan
lewat pelayanan yang kreatif serta releven
dengan konteks keberadaan pemuda
(MAKALE SELATAN)
1. Kepengurusan lebih memprioritaskan
pengeolaan organisasi dan administrasi
ketimbang peningkatan moralitas dan
spritualitas
2. Semakin banyaknya anggota PPGT yang terlibat
dalam tindakan kriminalitas dan amoral
3. Prekuensi kehadiran pemuda pada Persekutuan
Ibadah semakin berkurang
4 Peran PPGT dalam kehidupan masyarakat
semaki di tingkatkan (MAKALE SELATAN)
1. PPGT belum mampu memberikan konstribusi
yang nyata dalam perkembangan dan
peningkatan SDM anggotanya dalam berperan
sebagai alat control kehidupan dan bernegara
2. Pembinaan dan pelatihan kepemimpinan pada
tingkat jemaat sampai pusat tidak
berkesinambungan
5 Ada wadah untuk persiapan tenaga pembina
yang professional (LUWU)
Adanya kejenuhan peserta pembinaan selama ini
6 Meninjau kembali format pengkaderan
LKPD,LKPL, dan TOT yang dibuat dan
ditetapkan oleh Pengurus Pusat (SAMARINDA)
Mengingat kondisi dan kebutuhan masing-masing
Jemaat berbeda-berbeda, karena itu pola
pengkaderan harus disesuaikan dengan kondisi
jemaat/klasis masing-masing
C. USUL-USUL MENYANGKUT MASALAH UMUM DAN REKOMENDASI
NO Bunyi Usul Latar Belakang
1 Kehadiran PPGT dalam persidangan yang
dianggap konsultan (Nonongan Salu)
PPGT Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan
2 Kinerja pengurus pusat yang tidak maksimal
(Nonongan Salu)
Penanggungjawab organisasi yang tidak focus
dalam menjalankan tugasnya
3 Agar kegiatan Kongres yang akan datang
dipusatkan dipusatkan disekitar Toraja.
(Awan)
Dengan mengingat keterbatasan biaya yang
digunakan, khususnya klasis-klasis dari daerah
terpencil
4 Pola pembinaan harus di rubah /
perkunjungan ke Klasis-klasis (Rantepao
Barat)
Kurangnya perkunjungan PP. PPGT ke klasis-klasis
5 Penyelesaian Gedung Serba Guna PPGT
(Rantepao Barat)
Pondasi dan tiang-tiang bangunan menjadi mubasir
karena tidak di fungsikan.
6 Kongres PPGT Pusat sebaiknya dilaksanakan
di Toraja. (Ulusalu)
7 Muatan – muatan di dalam Praya yang
bersifat kompetisi sebaiknya di upayakan
ke hal-hal yang bersifat rohani
(dikondisikan). (Ulusalu)
8 Dalam pelaksanaan kegiatan Praya,
kegiatannya harus lebih kreatif. Hal ini perlu
dipertimbangkan karena dari setiap kegiatan
Praya yang berlangsung pengalaman yang
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 32
37. didapatkan hanya lebih kepada kegiatan
pertandingan. (SASI SELATAN)
9 Pelaksanaan Kongres PPGT sebaiknya di
wilayah Tana Toraja atau Luwu, untuk
menghemat tenaga, biaya dan waktu.
(MADANDAN)
10 Cipta Lagu Mars PPGT segera di
sayembarakan, sehingga organisasi ini
mempunyai lagu mars untuk di
kumandangkan dalam setiap kegiatan PPGT
semua lingkup (MADANDAN)
PPGT adalah OIG (TGT Sekarang kelompok
kategorial) tertua yang belum memiliki lagu Mars,
padahal potensi untuk menciptakan lagu sangat
banyak.
11 Buku sejarah PPGT segera diterbitkan
(MADANDAN)
Banyak generasi muda yang tidak mengetahui
sejarah berdirinya PPGT
12 Agar pengurus PPGT Pusat yang baru terpilh,
untuk mengadakan perkunjungan kapada
Klasis yang baru berkembang (SA’DAN)
Klasis yang baru berkembang, masih mebutuhkan
pembinaan secara khusus, terutama dalam hal
peralatan administrasi
13 Pendeta Khusus Pemuda (SA’DAN) - Kurangnya pendamping pelayan terhadap pemuda
- Keterbatasan waktu Pendeta
14 Pengurus PPGT pusat yang terpilih agar
melakukan perkunjungan ke klasis
(MALIMBONG)
Selama ini pengurus pusat PPGT tidak pernah
berkunjung ke klasis
15 Pengurus PPGT pusat yang terpilih nantinya
diharuskan menindaklanjuti lokakarya yang
dilaksanakan di Jemaat Buntu Pasale
(MALIMBONG)
16 Penyesuaian Pembangunan Gedung PPGT
(NANGGALA KARRE)
1. Gedung PPGT Pusat merupakan asset produktif
bagi pertumbuhan PPGT dalam pelaksanaan
program
2. Gedung PPGT saat ini terbengkalai
pembangunannya dan memunculkan berbagai
persoalan
17 Kongres PPGT dipusatkan pelaksanaannya di
Toraja (NANGGALA KARRE)
Memberikan income positif bagi Tana Toraja baik
secara kualitatif maupun kuantitatif
18 Agar PP PPGT membuat Pedoman Khotbah
Ibadah PPGT (BONE)
Banyak kader-kader PPGT di tingkat jemaat yang
kadangkala mengalami kesulitan dalam hal
mempersiapkan bahan-bahan khotbah
19 Pelatihan memimpin Ibadah (dalam netuk
Ibadah Kreatif) (BONE)
Banyak kader-kader PPGT yang merasa
“bosan/statis dengan penggunaan model liturgi dan
metode memimpin ibadah selama ini
20 Pengurus yang terpilih memprogramkan
kegiatan dalam perayaan hari jadi (Ultah)
PPGT. (TIKALA)
21 Konstribusi ke Kongres (PARANDANGAN) Perbedaan potensi ekonomi Jemaat kota dengan
pedesaan
22 Tindak lanjut kegiatan Praya (SASI UTARA)
23 Kepastian gedung pemuda di Rantepao (SASI
UTARA)
24 Keputusan tingkat lebih luas disosialisasikan
(SASI UTARA)
25 Kuota kegiatan tingkat pusat dikondisikan
dengan tingkat klasis (SASI UTARA)
26 Pengurus pusat menerbitkan Brosur hari
Raya Gerejawi (MAKALE TENGAH)
Kegiatan-kegiatan PPGT kurang terkoordinir
dengan baik
27 1. Jemaat menyetor langsung ke Pengurus
Pusat, tidak lagi melalui Klasis.
2. Setoran kolekte kumpulan setiap minggu
Iuran-iuran Klasis tidak lancar sehingga tidak
mendukung program Pengurus Pusat
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 33
38. ke 5 (lima)
3. Jemaat-jemaat menyetor kolekte
pembukuan hari Raya Gerejawi (MAKALE
TENGAH)
28 Seruan moral kepada jemaat-jemaat
(MAKALE TENGAH)
29 Status OIG / PPK pada persidangan badan di
setiap jenjang dari konsultan menjadi
utusan yang memiliki hak suara (MAKALE
TENGAH)
1. PPK / OIG tidak terlibat dalam pengambilan
keputusan badan pekerja pada setiap jenjang
2. PPK / OIG terkesan merupakan bagian terpisah
dari struktur badan pekerja pada setiap jenjang
30 Status OIG dalam persidangan bukan hanya
sebagai konsultan tetapi peserta (LUWU)
Kehadiran OIG dalam persidangan selama ini
dirasakan tidak ada maknanya
31 Pengurus pusat membuat jadual
perkunjungan ke Klasis (LUWU)
Tidak adanya konsolidasi kepengurusan
32 Ada aturan dan tujuan yang jelas dari setia
program (LUWU)
Dalam pelaksanaan program, sulit mengambil
keputusan karena tidak jelas tujuan yang ingin
dicapai. Missal pelaksanaan praya
33 Website Pengurus Pusat (LUWU) Sabagai sarana penyedia informasi sekitar PPGT
34 Menunjuk salah satu klasis di wilayah LUwu
untuk menjadi pelaksana Kongres XIII
(LUWU)
Sudah merupakan keputusan Kongres XI
35 Meninjau kembali aturan/syarat dalam suatu
persidangan khususnya dalam
pemilihan/pengangkatan Pengurus Inti, baik
di lingkup Jemaat, Klasis maupun Pusat
(SAMARINDA)
Hampir di setiap jenjang Persidangan PPGT baik di
tingkat Jemaat, Klasis, maupun Pusat, seorang
calon pengurus harus memenuhi syarat yang
ditetapkan dalam persidangan tersebut
(LKPD,LKPL,TOT). Dalam hal ini tidak semua
Jemaat/Klasis yang belum/sudah melewati
aturan/ syarat tersebut bersedia dan mampu untuk
menjadi pengurus baik ditingkat Jemaat, Klasis
maupun Pusat
36 Merekomendasikanke Pengurus Pusat untuk
diteruskan ke SSA tentang
tunjangan/jaminan hidup seorang
Pendeta/pelayan yang ditempatkan
dipelosok
Maish banyak Pendeta/pelayan yang ditempatkan
di pelosok memperoleh jaminan/tunjangan yang
tidak sebanding dengan Pelayan yang ada di kota,
sehingga beberapa pelayan tidak bekerja secara
maksimal seperti yang diharapkan oleh Jemaat
bersangkutan.
37 Tetap melaksanakan Kongres di luar
Sulawesi (SAMARINDA)
Memberi kesempatan pada Klasis-klasis lain di luar
Pulau Sulawesi untuk bekerja dan memperoleh
pengalaman dalam mengangkat tugas dan
tanggungjawab pelayanan dalam pelaksanaan
persidangan yang lebih luas setingkat SSA (Kongres)
38 Mensosialisasikan kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di tingkat Pusat (Lokakarya,
Hasil Rapat Kerja) oleh PP-PPGT
(SAMARINDA)
Sosialisasi hasil kegiatan oleh Pengurus Pusat selalu
terlambat bahkan terkadang tidak sampai sama
sekali ke Klasis
39 Memperjelas kepengurusan di tingkat Klasis
jika terjadi pemekaran Klasis I (SAMARINDA)
Mengingat setelah kongres PPGT, beberapa Klasis
akan mengalami pemekaran sementara
kepengurusannya belum berakhir.Mis. Klasis Kaltim
Samarinda
40 agar Pengurus Pusat membuat Bendera
PPGT sebagai lambang organisasi (PULAU
JAWA)
41 agar pengurus yang terbentuk nantinya bisa
bekerja sama dengan BPS dan semua
pengurus-pengurus klasis dalam mengadakan
sekreteariat pusat PPGT di Rantepao.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 34
39. (PULAU JAWA)
42 agar milis yangada sebagai sarana
komunikasi dimaksimalkan olehpengurus
PPGT Pusat yang terpilih untuk
berkomunikasi (PULAU JAWA)
43 agar KONGRES memberikan penghargaan
kepada orang-orang yang berjasa bagi
berlangsungnya PPGT sampai sekarang ini
seperti memperjuangkan dalam SSA XXII
tahun 2006 sehingga PPGT tidak jadi
dibubarkan (PULAU JAWA)
44 Penerbitan Bahan Khotbah (TALLUNG LIPU) Kesulitan jemaat-jemaat membuat khotbah/PA
45 Pengadaan panduan khotbah seperti
membangun jemaat atau Gema PWGT
(Rantepao Barat)
Adanya keseragaman bahan khotbah
46 Kalau bisa Pengurus Pusat mengeluarkan
bahan khotbah untuk di pakai di Jemaat
(Rano)
D. USUL-USUL MENYANGKUT MASALAH STRUKTUR DAN NOMINASI
NO USUL LATARBELAKANG
1 Supaya di bentuk Korwil Khusus untuk
Wilayah Barat tana Toraja yang meliputi 13
Klasis yaitu : Rembon, Ulusalu, Malimbong,
Rembon Sado’ko’, Tapparan Rantetayo,
Bittuang, Bittuang Se’seng, Masanda,
Simbuang, Simbuang Barat, Buakayu, Rano
dan Abba. (Sesuai haisl keputusan Klasis-klasis
pada paskah dan jamboree PPGT dan
KARGT se Wilayah Barat Tana Toraja di
jemaat Betlehem Parappo-Klasis
Malimbong pada tanggal 5 juli 2008).
(REMBON)
2 Pengurus PPGT pusat diusahakan full time
dalam melaksanakan tugasnya atau di
usahakan pengurus PPGT pusat tidak boleh
pendeta jemaat (MALIMBONG)
Pengurus pusat PPGT selama ini kurang
bertanggung jawab atas tugasnya sebagai
pengurus
3 Pengaktifan kembali koordinator wilayah
(MENGKENDEK SELATAN)
4 Struktur Organisasi dalam kepengurusan
jemaat dan klasis diseragamkan. (TIKALA)
5 Untuk menggantikan kepengurusan
wilayah, supaya pengurus yang terpilih
memilih coordinator rayon. (TIKALA)
6 Pembentukan Rayonisasi Kepengurusan
(PARANDANGAN)
Mengacu pada Rayonisasi wilayah I,II,III,IV
7 Koordinator Wilayah / rayon (LUWU) Ada koordinasi Wilayah / Rayon
8 Pengurus PPGT (KSB) yang sudah dua
periode berturut-turut tidak dapat lagi
dipilih pada periode berikutnya pada
jabatan yang sama (LUWU)
Tidak adanya kaderisasi yang
berkesinambungan
9 Ketua dan sekretaris umum pengurus pusat
fulltime (LUWU)
Tidak maksimalnua kinerja pengurus pusat
akibat keterbatasan waktu
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 35
40. 10 KSB Pengurus Pusat tidak berstatus
Pendeta (LUWU)
Independensi pengurus selama ini
mempengaruhi kinerja
11 Masih dipandang perlu untuk mengangkat
seorang coordinator wilayah SAMARINDA)
Untuk mempermudah/memperlancar
hubungan komunikasi antar Klasis-Wilayah-
Pusat, mengingat letak Geografis antar Klasis
yang berjauhan khususnya Wilayah IV
12 Menghadirkan tenaga Full Timer sebagai
perwakilan PPGT di tingkat dan atau Badan
Sinode (PITUNG PENANIAN)
Kekompakan Pelayanan Kategorial (PPGT)
merupakan bagian Integral pelayanan Gereja
Toraja sebagai wujud perhatian lebih
terhadap generasi muda
13 Membagi wilayah pelayanan dalam 8
Wilayah
(LAPORAN PP.PPGT)
E. USUL-USUL YANG BERKEMBANG SELAMA KONPERENSI STUDY
1. Merumuskan sikap PPGT terhadap fenomena budaya dan adat Toraja. (perlu ada rumusan sebagai
pedoman bagi warga PPGT agar tidak terjebak dalam ritualisme adat yang diada-adakan, mis
persaingan pemotongan hewan kurban kalau mereka sudah berhasil. (Umum/Rekomendasi)
2. Bagaimana pokok-pokok pikiran PPGT agar etika kristiani mewarnai budaya Toraja
(Umum/Rekomendasi)
3. Bagaimana rumusan pokok-pokok pikiran PPGT untuk menjadikan Budaya Toraja sebagai budaya
yang memuliakan manusia sampai pada derajat yang tinggi, bukan sebaliknya.
(Umum/Rekomendasi)
4. Pembinaan PPGT untuk mempunyai mental wiraswasta (mengurangi orientasi hidup menjadi PNS)
(Program/Umum-Rekomendasi)
5. Semangat gereja Toraja untuk menomor satukan pembinaan spiritualitas dan pembangunan fisik
sebagai prioritas paling akhir. Bagaimana PPGT berkontribusi menyukseskan hal ini. (Program)
6. Istilah OIG dipertahankan dan merekomendasikan agar istilah PKK dalam TGGT ditinjau dalam RKGT
dan SSA XXIII (Umum/Rekomendasi)
7. Peran PPGT dalam pemeliharaan Lingkungan Hidup (Program)
8. Penting diadakan Lokakarya Pola pembinaan karena pola yang ada sekarang sudah sangat tua (sejak
1988) (Program)
9. Penting memperbanyak kelompok-kelompok studi/kelompok kajian (Program)
10. Penting memperbanyak pembinaan non formal (Program)
11. Pembinaan untuk PPGT yang berprofesi Petani, Peternak dll (Program)
12. PPGT tetap sebagai OIG sampai kapanpun (Umum Rekomendasi/Organisasi)
13. Perhatian PPGT terlalu fokus kepada anggota aktif, harusnya lebih banyak focus ke anggota yang
termarginalkan (Program)
14. Program untuk mempersiapkan PPGT sebagai pengusaha/wiraswasta (Program)
15. Penting melakukan pelatihan-pelatihan untuk memotivasi warga PPGT untuk lebih percaya diri dan
menemukan potensi-potensinya, khususnya bagi pemuda yang akan keluar dari Tana Toraja
(Program)
16. Pentingnya PPGT berbaur dan menjalin komunikasi/jaringan dengan masyarakat Lokal dimanapun
berada, contoh : Etnik Daya di Kalimantan, dll. (Umum Rekomendasi/Program)
17. Harus sering ada pembinaan untuk orang tua sesering mungkin, termasuk pembinaan keluarga.
(Umum Rekomendasi)
18. Agar jemaat/klasis menyelesaikan segala tunggakan ke PP. PPGT guna kelancaran program.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 36
41. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 08/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
PENETAPAN DAN PEMBAGIAN KOMISI-KOMISI
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII PPGT:
Menimbang
Mengingat
Memperhatikan
:
:
:
a. Bahwa pembahasan materi-materi persidangan harus
berlangsung secara lancar, tertib, intensif, produktif dan
efektif;
b. Bahwa untuk mewujudkan hal yang dimaksudkan pada butir a,
peserta persidangan perlu dibagi dan dikelompokkan ke dalam
beberapa komisi/panitia;
c. Bahwa untuk kelancaran, ketertiban, dan keefektifan sidang
komisi, perlu menetapkan pimpinan komisi.
1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 6
4. Keputusan Kongres XII Persekutuan Pemuda Gereja Toraja
nomor : 03/Kongres XII/ PPGT/IX/2008 tentang Tata Tertib
Kongres XII PPGT
1. Usul-usul tertulis yang disampaikan oleh setiap Wilayah dan
Klasis;
2. Sambutan-sambutan pada acara pembukaan Konperensi Study
dan Kongres XII PPGT;
3. Pandangan umum dan tanggapan yang muncul dan berkembang
dalam Ibadah, PA, dan Konferensi Study;
4. Tema dan sub tema Konferensi Studi dan Kongres XII PPGT;
5. Saran dan pendapat yang dikemukakan dalam sidang Paripurna
Kongres XII PPGT .
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan tentang Pembagian dan Penetapan Anggota dan
Pimpinan Komisi pada Kongres XII PPGT.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 37
42. Pertama
Kedua
Ketiga
:
:
:
Komisi-komisi pada Kongres XII PPGT terdiri atas:
1. Komisi Organisasi; yang bertugas untuk membahas Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPGT serta usul-usul yang
bersangkut paut dengan organisasi.
2. Komisi Program; yang bertugas untuk membahas Garis-garis
Besar Program Pengembangan (GBPP) PPGT 2008-2013 dan
usul-usul yang bersangkut paut dengan GBPP.
3. Komisi Pesan dan Rekomendasi; yang bertugas untuk
membahas Pesan dan Seruan Kongres XII, serta usul-usul yang
perlu bersangkut paut dengan itu.
4. Komisi Struktur dan Nominasi; yang bertugas untuk membahas
Struktur dan Nominasi PP.PPGT 2008-2013 serta usul-usul yang
bersangkut paut dengan itu.
Pimpinan Sidang Komisi serta Anggota Sidang Komisi yang terdapat
dalam lampiran keputusan ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari keputusan ini.
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
MAJELIS PIMPINAN KONGRES XII
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
Marthen Luther, S.Pd Pdt. Syukur Matasak, S.Th
Jusvery, S.Pt
Rudolf Paliling Pdt. Alexander Bilang, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 38
43. Lampiran : Keputusan Kongres XII PPGT
Nomor : 08/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tanggal : 12 September 2008
PEMBAGIAN DAN PENETAPAN ANGGOTA DAN PIMPINAN SIDANG KOMISI
PADA KONGRES XII PPGT
I. KOMISI ORGANISASI
Pimpinan Sidang Komisi:
Ketua : Lewi Oktavianus Pata’, S.Th
Sekretaris : Karisma Rara’ Bulungan
Anggota Sidang Komisi :
1 Adolfina Soy 35 Gusti
2 Desmin Tinta 36 Markus Dido
3 Jack Subroto 37 Rini Kurnia Sesa
4 Amsal Yulius Rongre 38 Widia Natalia
5 Yusmiran 39 Sem
6 Rana 40 Djoni Soba
7 Agil 41 Oktavianus S. Payangan
8 Kom Sangtutu 42 Yunus Buana Patiku
9 Roby 43 Noviani Tandiallo
10 Elda Ranti 44 Lius Bongga Linggi'
11 Yuliarni Situru 45 Agrot Bethony
12 Terdi R.L 46 Ratrihening Tandiongan
13 David Ary Mustika 47 Pedy Bode
14 Etha Pasan 48 Joni Lolo
15 Pdt. Yusuf Paliling 49 Djoni Arung Padang
16 Semar Parinding 50 Tirta Bata
17 Fery Hendra 51 Anton Juma'
18 Marthen Luther 52 Natalianus P. Sarukallo
19 Marianus Randukan 53 Silwanus Sanda Beno
20 Leo Gustaf 54 Andarias Ta'dung
21 Ratu Ekasari Tampang 55 Budi Abadi Daling
22 Ruth Bunga Tasik 56 Yeheskiel Pabidang
23 Ardhyn Rande 57 Pdt. Esky Sitrov
24 Pdt. M. Bakri 58 Nikodemus Toding Allo
25 Yulius Dudung 59 Pdt. Agustinus Lukas
26 Benyamin A. Parerungan 60 Alex
27 Asriana SM 61 Semuel Tangke
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 39
44. 28 Septin Kanan Lua' 62 Yohanis Feriyanto
29 Yulianus Kadarma 63 Aris Sisang
30 Andi Richard 64 Calvein, S.Th
31 Ayub Pongrekun 65 Arwin Sole' Pabanu'
32 Elisa Membala 66 Emon Tumale
33 Ivan Sampe Buntu 67 Pdt. Alexander Bilang
34 Nades Medan 68 Andarias Malla'
II. KOMISI PROGRAM
Pimpinan Sidang Komisi:
Ketua : Yan Malino, S.Th
Sekretaris : Prop. Mikha U. Dasan, S.Th
Anggota Sidang Komisi :
1 Oktoviktor Limbong 35 Pdt. Yosama Maraden Sagala
2 Yulius Ronggo 36 Nataniel Londong
3 Marthen Paemba 37 Vika Guntur
4 Prop. Elvi Mongan 38 Danar Ronge
5 Andarias Biston 39 Aris Matta
6 Paulus Tangdilassu' 40 Romi S. Pasuang
7 Maranata L. 41 Petice Mentaruk
8 Jhet P. Giang 42 Pdt. Syukur Matasak
9 Semuel Rianto Tappi' 44 Ferlly Rante
10 Herson Bonga 45 Mika Sampe Rompon
11 Nigar Arun Atta 46 Pdt. Angelina S.Rangi
12 Iryanto 47 Serly Kambuni
13 Herlina R. Bara 48 Hendrik Lumbaa
14 Maya Pakambanan 49 Semuel Lolo Beso
15 Reny Tajak 50 Reny Liwan
16 Andarias Anto PL 51 Adri Bawan
17 Helda 52 Yenny
18 Yoel Mallisa 53 Rigel Sampelolo
19 Frans Seleng 54 Yan Malino
20 Ervin Micha 55 Elvin Pasiakan
21 Herlina Yuyu 56 Prop. Zatriana L
22 Daniel Bone 57 David
23 Yohanis 58 Zetwil Mangiri'
24 Herlina L.P. 59 Daniel K.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 40
45. 25 Yusak Yokoyama 60 Elvi Pali' Tondok
26 Yohanis Rantelangan, S.Pd. 61 Petrus Biantong
27 Yulius Dudung 62 Samuel Tamma
28 Gerson 63 Albertinus Boby
29 Wasti Seber 64 Iska Kadang
30 Novyanto Samperuru 65 Stepanus N
31 Esran 66 Yonatan Palebangan
32 Grice Ma'din 67 Rosalina Tandung
33 Perawaty 68 Andarias Tangibali
34 Evayanti Tirtania L. 69 Feri Fadli
III. KOMISI PESAN DAN REKOMENDASI
Pimpinan Sidang Komisi:
Ketua : Mulianty Nelce, ST
Sekretaris : Elen Yusuf Padang, S.Th
Anggota Sidang Komisi:
1 Herson Bonga 26 Lukas Saul
2 Ramon 27 Pnt. Frederika Rannu
3 Agus Tandi Salu 28 Yan Samma
4 Milka 29 Dra.Agunes Bombang
5 Rudi Mallisa 30 Daniel Sulo
6 Soni Renaldi 31 Risto Semris
7 Jerlita 32 Yakob Ganti
8 Mery Toding Datu 33 Dian
9 Pebriyanto Sarita 34 Rudolf Paliling
10 Seprianus Liaran 35 Mulia Rombe Allo
11 Aditya 36 Elen Y. Padang
12 Admen N Jarid 37 Djidion Lamba
13 Imelda Pongdatu 38 Upta Limam
14 Desi Kala' Lembang 39 Ruben Basiang
15 Oktoviana Innang Alik 40 Andarias Ta'dung
16 Jurnathan 41 Herman Natser Ranthe
17 Alnores Desembri S. 42 Suci Ponglabba
18 Erwin 43 Irawaty
19 Marince Tandi Ali 44 P.S. Pala'langan
20 Mulianti Nelce 45 Darius Raba
21 Sempri 46 Nobertinus
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 41
46. 22 Martinus T.L 47 Yohanis Ruru Patiung
23 Yosi Darmawan 48 Petrus Ali
24 Henri Rapi' 49 Santo Bara'langi'
25 Arman Pulu' 50 B. Toding
IV. KOMISI STRUKTUR DAN NOMINASI
Pimpinan Sidang Komisi:
Ketua : Pdt. Simon Palamba’, S.Th
Sekretaris : Prop. Milka Matasak, S.Th
Pimpinan Sidang Komisi:
1 Tridianus K. Pongmanapa' 29 Jusvery
2 Anton Sepang 30 Yohanis Pakiding
3 Ramon 31 Edward Kandari, S.Th
4 Elvis 32 Pali Palisu Padang
5 Doni 33 Josep J. Jusuf, SH
6 Monita Palimbunga 34 Daniel Lukas
7 Novresmin Yacob Kanan 35 Andarias Pamula
8 Adytirmal Patibong 36 Hendrik Lumbaa
9 Mariani Kendek 37 Ferah Tangdilintin
10 Lobo Paembonan 38 Zwingy Tandi
11 Surianto 39 Tomi Suprianto
12 Marnolinus Ledon, S.Pd. 40 Jeni Sakka'
13 Nobertinus, SH 41 David Tulak
14 Pdt. Alpius Juru S.Th. 42 Andarias Saranga'
15 Yohanis Karate 43 Arman Mulun
16 Leo Gustav, SP 44 Theofilus Limongan
17 Pdt. Yosafat, S.Th 45 Frans Linting Parantean
18 Benyamin Parerungan 46 F. Sampe Bua
19 Pdt. Mahmud Bakri 47 Pdt. Wimuried PS, S.Th.
20 Marthen Talling 48 J. Tomy Tarukallo, SH
21 Donald Duocipto Napang 49 Aris Sisang
22 Yafet Sampe 50 Frans Robert Bethony
23 Mery 51 Filipus T. Mangalik
24 Markus Pasampang 52 Ristam Matandung
25 Predy. P.L. 53 Kornelius Kondo
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 42
47. 26 Junedi Pakiding 54 Kristian Y.D
27 Liaman Kassang, ST
28 Esther Ropinis
Ditetapkan di : Samarinda
Tanggal : 12 September 2008
MAJELIS PIMPINAN KONGRES XII
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
Marthen Luther, S.Pd Pdt. Syukur Matasak, S.Th
Jusvery, S.Pt
Rudolf Paliling Pdt. Alexander Bilang, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 __________________________________________ 43
48. KEPUTUSAN
KONGRES XII PPGT
Nomor : 09/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
TENTANG
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGEMBANGAN PPGT 2008-2013
Dengan pertolongan Allah Bapa, Allah Anak dan Allah Roh Kudus, Kongres XII PPGT:
Menimbang : a. Bahwa dengan berdasarkan Alkitab dan tuntutan kebutuhan
konteks pelayanan PPGT, KONGRES XII PPGT perlu
menetapkan Garis-garis Besar Program Pengembangan
PPGT 2008-2013.
b. Bahwa Garis-garis Besar Program Pengembangan PPGT
2008-2013 perlu ditetapkan untuk menjadi arahan program
kerja pelayanan PPGT pada semua lingkup.
Mengingat : 1. Pengakuan Gereja Toraja (PGT)
2. Tata Gereja Gereja Toraja (TGGT)
3. ART PPGT pasal 6
4. Keputusan PP.PPGT nomor I.138/PP.PPGT/XII/2007 tentang
Komposisi dan Personalia Panitia Pengarah Konferensi Studi
dan Kongres XII PPGT
Memperhatikan : - Hasil kerja/rumusan Panitia Pengarah tentang Garis-garis
Besar Program Pengembangan PPGT 2008-2013;
- Pandangan Umum, tanggapan, usul dan saran-saran yang
berkembang dalam Sidang Komisi dan Sidang Paripurna
untuk pembahasan Garis-garis Besar Program
Pengembangan PPGT 2008-2013.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : Keputusan tentang Garis-garis Besar Program Pengembangan
PPGT 2008-2013.
Pertama : Menetapkan Garis-garis Besar Program Pengembangan PPGT
2008-2013, sebagaimana terlampir.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 44
49. Kedua : Menugaskan Pengurus PP.PPGT Periode 2008-2013 untuk
menjabarkan Garis-garis Besar Program Pengembangan PPGT
2008-2013 ke dalam kegiatan-kegiatan dan melaksanakannya.
Ketiga : Menugaskan PP.PPGT untuk membuat petunjuk penjabaran
GBPP PPGT 2008-2013 ke dalam GBPP PPGT Klasis dan GBPP
PPGT Jemaat.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
DITETAPKAN DI : SAMARINDA
PADA TANGGAL : 13 SEPTEMBER 2008
MAJELIS PIMPINAN KONGRES XII
PERSEKUTUAN PEMUDA GEREJA TORAJA
Marthen Luther, S.Pd Pdt. Syukur Matasak, S.Th
Jusvery, S.Pt
Rudolf Paliling Pdt. Alexander Bilang, S.Th
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 45
50. Lampiran : Keputusan Kongres XII PPGT
Nomor : 09/KEP/KONGRES XII/PPGT/IX/2008
Tanggal : 13 September 2008
GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGEMBANGAN PPGT
2008-2013
BAB I
PENDAHULUAN
Persekutuan Pemuda Gereja Toraja (PPGT) sebagai wujud dari gereja yang esa,
bukanlah berasal dari dunia, melainkan diutus oleh ALLAH ke dalam dunia untuk
menghadirkan tanda-tanda kerajaan-Nya yaitu damai sejahtera bagi umat manusia.
Keberadaannya di dunia merupakan suatu rencana Agung dari Yesus Kristus Sang
Kepala Gereja untuk menyampaikan kabar baik kepada ‘orang-orang miskin’,
‘pembebasan bagi orang-orang tawanan’, ‘penglihatan bagi orang-orang buta’,
pembebasan bagi orang-orang tertindas’, dan untuk ‘memberitakan tahun rahmat Tuhan
sudah datang’ (Luk. 4 : 19).
Untuk menjalankan tugas dan panggilan itu, dibutuhkan suatu perubahan yang
terus menerus dari setiap anggotanya dalam tuntunan pertolongan TUHAN. Dalam bingkai
kebersama-samaan dalam perarakan tema SSA 22, Kongres XII PPGT menyongsong era baru
PPGT dalam rajutan tema : “Berubahlah oleh Pembaruan Budimu”, dan sub tema :
“Mewujudkan pemuda yang berkualitas pelayan dalam pembangunan menuju damai
sejahtra untuk semua”.
Relevansi Tema dan Sub Tema dengan konteks kekinian PPGT menjadi semakin
penting ditengah semakin kompleksnya permasalahan yang dihadapi PPGT. PPGT
sepenuhnya meyakini bahwa hanya untuk tetap survive ditengah kompleksitas perubahan
zaman, maka PPGT harus berubah (be transform), yaitu kesediaan untuk terus menerus
dibaharui oleh Tuhan, Sang Pemilik Persekutuan. PPGT tetap berkomitmen untuk berada
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 46
51. di jalur semboyan reformasi : eklesia reformata semper reformanda, gereja yang dibarui
haruslah terus menerus membarui dirinya. Pembaruan berjalan bersama dengan
pertumbuhan gereja. Tidak ada pertumbuhan gereja tanpa perubahan. Jadi PPGT harus
berubah karena itulah kehendak Tuhan, agar kita mengalami perubahan dan pembaruan
(Roma 12:2).
Bila kita jujur mengevaluasi baik diri pribadi (sebagai anggota PPGT) maupun
persekutuan (sebagai organisasi), kita sadar bahwa kita masih pada tataran gereja yang
“masih sedang berdoa”. Artinya gereja (PPGT) kita masih sedang melipat tangan,
menutup mata dan banyak bicara kepada Tuhan. Kalaupun gereja (PPGT) selesai berdoa,
membuka mata dan mau bertindak, maka umumnya kita hanya akan bertindak untuk
mengurus ibadah, membangun gedung (fisik), bersidang, lalu berdoa lagi. Urusan
kesehatan, ekonomi, budaya, politik, HAM, pendidikan, kemiskinan, pengangguran,
lingkungan hidup dan lain-lain dianggap bukan urusan gereja.
I.1. Pengertian
Garis-garis besar program pengembangan (GBPP) adalah dokumen organisasi yang
menjabarkan sasaran, strategi kebijakan umum dan arah program-program organisasi
selama kurun waktu satu periode kepengurusan PPGT. Penyusunan GBPP berakar pada
konteks kecenderungan lingkungan eksternal dan analisa aspek-aspek internal yang
dipandu oleh landasan visi dan misi PPGT dibawah sorotan tema dan sub tema KONGRES.
Pada dasarnya GBPP terdiri dari dua bagian pokok, yaitu a) Garis-garis Besar
Program dan b) Garis Besar Pengembangan & Kebijakan Umum Organisasi. Garis Besar
Program Organisasi memuat klasifikasi program yang akan dilaksanakan selama satu
periode kepengurusan. Oleh karenanya merupakan rangkuman hasil-hasil pemikiran yang
berkaitan dengan arah, sasaran, serta pola dan sarana implementasi program. Klasifikasi
program ini sendiri merupakan penjabaran dari kerangka dasar kebijakan organisasi.
Kebijakan organisasi merupakan upaya reflektif terhadap terang tema dan sub tema dalam
memandu dinamika organisasi. Dengan demikian secara praktis Garis Besar Program
Pengembangan berfungsi sebagai tuntunan umum dalam menjalankan langkah-langkah
strategis organisasi.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 47
52. I.2. Tujuan
GBPP ini disusun untuk mencapai tujuan yang dirumuskan sebagai berikut:
a. Sebagai kerangka umum analisis organisasi dalam memahami dan menerjamahkan
konsep visi dan misi organisasi yang idealis-filosofis kedalam dinamika praksisnya
b. Sebagai pedoman strategis selama masa satu periode bakti bagi segenap perangkat
organisasi dalam merencanakan, melaksnakan dan mengendalikan seluruh aktifitas
gerak organisasi. Menyangkut penetapan posisi strategis organisasi,
pengorganisasian wacana, penjabaran program, penentuan struktur, serta
keseluruhan perilaku dan penampakan organisasi
c. Sebagai landasan analisis yang sistematis dan berorientasi ke masa depan dalam
rangka pengembangan program-program dan kebijakan organisasi
d. Sebagai pedoman penilaian kualitatif dan dasar evaluasi pelaksanaan program dan
kebijakan organisasi
I.3. Sistematika
GBPP ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ANALISIS KONTEKS KEKINIAN
BAB III VISI DAN MISI
BAB IV POKOK-POKOK PANGGILAN PPGT
BAB V PENGORGANISASIAN PROGRAM
BAB VI PENUTUP
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 48
53. BAB II
ANALISIS KONTEKS KEKINIAN
Setiap organisasi dapat dikatakan hidup pada jalur yang benar, apabila ia setia
dalam menjalankan visi dan misi organisasi secara konsisten, sinambung dan dinamis serta
relevan dengan keutuhan lingkungan dan jamannya. Dalam kerangka pemahaman tersebut
organisasi harus memiliki kemampuan untuk tanggap dan adaptif terhadap perubahan-perubahan
yang terjadi dalam lingkungan strategisnya.
Untuk itu organisasi harus melakukan analisis dan identifikasi secara tepat
mengenai kebutuhan serta problematika pada diri dan tantangan lingkungannya. Dengan
demikian organisasi akan mampu bergerak secara proaktif dalam menjalankan visi dan
misinya. Bagian ini memberikan analisis dan pemetaan situasi saat ini dan kecenderungan
dimasa akan datang bagi Pengurus PPGT
II.1. Kondisi dan Kecenderungan Umum
Kondisi kehidupan berbangsa dalam satu dekade terakhir mengalami lompatan-lompatan
perubahan khususnya dalam sosial politik. Sisi lain perubahan yang sangat cepat
tersebut, oleh karena berbagai bias kehidupan belum juga mampu membawa perubahan
signifikan pada sektor ekonomi, yang pada gilirannya menciptakan kesenjangan-kesenjangan
yang rawan konflik.
Pasca reformasi, Indonesia memasuki era keterbukaan dan kebebasan. Ada
berbagai aspek yang sebelumnya tidak dapat disentuh kemudian terbuka seluas-luasnya.
Yang fundamental adalah pengembalian kedaulatan pada kelompok sipil (Civil Society).
Hal-hal tersebut telah memberi kesempatan pada berbagai lapisan masyarakat untuk
berpartisipasi aktif dalam menentukan arah perjalanan bangsa. Baik melalui berbagai
organisasi politik denngan lahirnya puluhan partai politik, juga dengan lahirnya organisasi
sosial kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat dan paguyuban.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 49
54. Namun peluang keterbukaan tersebut pada sisi lain telah melahirkan insan-insan
oportunis, dengan kamuflase organisasi yang dengan konsep mulia menjadi alat untuk
kepentingan pribadi. Oportunisme tersebut, sebagai akibat dari kebebasan yang
kebablasan, akibat kultur idealisme yang sebelumnya tidak mendapat tempat untuk
tumbuh dan berkembang pada orde baru. Kebebasan dan kedaulatan yang datang pasca
runtuhnya rezim Orde Baru, tidak dimanfaatkan untuk mengelola kehidupan berbangsa
menjadi lebih baik, melainkan pragmatisme yan muncul.
Bias kebebasan dan keterbukaan serta ketidakmampuan mengelola kebebasan dan
keterbukaan tersebut nampak pada konflik elite politik baik pada aras daerah maupun
pusat.
Secara simultan hal ini kait-mengait dengan kondisi ekonomi yang belum juga
menunjukkan perbaikan yang significant, sementara budaya kapitalisme semakin
berkembang yang juga tidak lepas dari peta kekuatan internasional dengan kemenangan
demokrasi liberal kapitalis terhadap sosialis komunis, dimana dalam bayak hal kapital
memegang peranan sangat penting dalam menentukan derajad hidup anak bangsa dalam
pergaulan keseharian.
Pemahaman ini semakin memperparah dan memupuskan nilai-nilai idealisme
dengan mengedepankan kekuatan kapital dalam mencapai segala hal dan tumbuh
kembangnya faham materialistis, hedonisme, feodal, terutama dalam perebutan
kekuasaan, dimana sistem dagang sangat kental. Yang ada adalah transaksi (Money
Politics), sehingga praktek KKN seolah memasuki sendi bahkan sumsum anak bangsa, yang
tentu saja semakin menyulitkan.
Pada sisi penegakan hukum, menunjukkan arah-arah perbaikan, dengan lahirnya
berbagai lembaga yang diharapkan dapat menjadi pioner dalam pemberantasan budaya
korup, namun arah perbaikan yang juga ditandai dengan lahirnya berbagai undang-undang
tersebut dalam perkembangannya juga tidak cukup signifikan dalam membawa perbaikan.
Hal ini tidak lepas dari mentalitas pelaksana hukum yang tidak cukup memiliki kapabilitas
dan kentalnya campur tangan kekuasaan politik atas proses hukum. Sisi lain lahirnya
berbagai ormas, telah digunakan untuk memaksakan kehendak golongan, kelompok dan
individu tertentu bahkan melahirkan budaya kekerasan terhadap yang lemah.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 50
55. Dalam konteks kehidupan beragama, ekslusifisme agama-agama masih sangat
kental. Budaya klaim monopoli kebenaran masing-masing sangat kental, sehingga tidak
memberi ruang yang cukup untuk tumbuh kembangnya “dialog“ antar anak bangsa yang
beragama. Konflik dan kekerasan kemudian sering menjadi dalih untuk sebuah tindakan
kekerasan. Yang satu mengklaim yang lain sesat, dan harus dihancurkan sebagai bentuk
patriotisme pada agamanya. Pada daerah-daerah dengan komposisi pemeluk agama cukup
berimbang justru timbul konflik horisontal yang telah menelan banyak korban jiwa.
Diyakini bahwa konflik-konflik tersebut dapat dengan mudah terjadi, bukan semata karena
alasan Agama, tetapi ekslusifisme masing-masing agama disulut oleh para oportunis
kapitalis yang mencari keuntungan dalam konflik anak bangsa
Pada kondisi ini Gereja diutus untuk hidup, berkembang untuk menjadi garam dan
terang, untuk menjadikan semua bangsa menjadi muridNya. Namun alih-alih menggarami,
kecenderungan yang terjadi adalah system dan pola kehidupan sosial kemasyarakatan
yang kronis justru terbawa dalam pergaulan bergereja. Pengelolaan organisasi gereja
tidak leih baik dari pengelolaan kehidupan bangsa yang sedang sakit ini.
III.2. Kondisi dan Kecenderungan Internal
Sejarah panjang PPGT yang sudah hampir setengah abad (45 tahun) bisa menjadi
energi positif untuk memacu semangat berbuat semakin baik dan berkarya semakin
sempurna bagi gereja dan masyarakat pun alam semesta. Ini akan terjadi jika kita
menjadikan perjalanan hari kemarin sebagai pelajaran berharga untuk menentukan ke
arah mana langkah selanjutnya akan berpijak. Namun sebaliknya akan menjadi energi
negatif, jika kita terjebak pada romantisme sejarah yang panjang itu, seolah-olah PPGT
masa lalu lebih baik dari masa kini.
PPGT adalah wadah pembinaan dan pemberdayaan generasi muda Gereja Toraja,
sebab dari rahim PPGT telah lahir banyak kader siap utus yang telah banyak berkiprah
diberbagai bidang kehidupan. Kenyataan ini seharusnya menjadikan kita makin sadar
bahwa PPGT adalah wadah yang sangat strategis sebagai pusat penggodokan kader-kader
generasi muda.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 51
56. Namun kita harus berkaca bahwa didalam tubuh PPGT masih terdapat banyak
kelemahan-kelemahan yang harus segera dibenahi. Setidaknya ada beberapa masalah
PPGT tahun-tahun terakhir ini:
a. Ada kecenderungan melemahnya rasa memiliki, sense of belonging jemaat-jemaat
terhadap Klasis dan Pusat, antara lain dapat dilihat dalam hal rendahnya partisipasi
jemaat-jemaat dan klasis dalam memenuhi kewajiban-kewajiban organisatoris. Hal ini
berdampak pada melemahnya hubungan Pengurus Jemaat dan Pengurus Klasis dengan
Pengurus Pusat.
b. Konsep pembinaan yang sudah tersusun rapi dan bagus seperti Kurikulum Pembinaan
Generasi Muda, Visi dan Misi serta Program Kerja kurang berjalan dengan baik akibat
lemahnya hubungan klasis-jemaat, kalaupun berjalan, sebagian besar terlaksana
sekedar sebagai rutinitas saja. Belum ada evaluasi komprehensif terhadap produk-produk
itu, sejauh mana keberhasilannya dan bagaimana follow up-nya. Dalam hal
pembinaan kader melalui LKP terkesan masih asal berjalan dan belum semua jemaat
dan klasis mengikuti prosedur LKP sebagaimana yang diharapkan. Sementara proses
pembinaan kita tersendat-sendat, laju perkembangan IPTEK semakin cepat yang
membuat warga PPGT kurang siap menghadapi arus perubahan dan tantangan zaman.
c. Dari 3 ciri PPGT yaitu Kegerejaan, Kepemudaan dan Kemasyarakatan, ada kesan ciri
yang ketiga tentang Kemasyarakatan kurang mendapat porsi yang semestinya.
Akibatnya sebagian besar program yang terlaksana hanya menyentuh kebutuhan
internal PPGT saja dan kurang menyentuh masyarakat sekitar PPGT. Semangat
keaktifan membangun jaringan agak kendor (terutama jaringan lintas agama), lebih
banyak menunggu (pasif), atau kalaupun diprogramkan tetaplah menjadi prioritas
paling akhir untuk direalisasikan. PPGT masih harus terus didorong untuk beroikumene.
Oikumene di sini perlu dibaca secara luas, tidak hanya sebatas bersesama lintas
denominasi, tetapi juga bersesama lintas agama, lintas kultural, lintas ideologi,
termasuk bagaimana bersesama dengan seluruh ciptaan Allah yang lain (Alam
semesta).
Dibutuhkan keberanian untuk berubah dari rutinitas program yang sudah menjadi
warisan turun temurun. Kebaktian PPGT, Porseni/Pesparawi, Praya dan LKP adalah
kegiatan-kegiatan PPGT yang masih menjadi program primadona baik di semua tingkatan,
tanpa ada keberanian untuk mengevaluasi apakah kegiatan ini masih relevan dalam
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 52
57. membentuk kader siap utus khususnya di tengah-tengah dunia yang makin kompetitif ini.
Seharusnya kegiatan PPGT makin variatif, makin fungsional dan makin up to date.
Seharusnya setiap jemaat atau setidaknya klasis mempunyai program unggulan, sehingga
setiap klasis semestinya memliki kekhasan sendiri-sendiri. Selain pembinaan spritulitas
kita begitu merindukan PPGT yang memprogramkan English Bible Study, Kelompok Study
Kritis, Kelompok Tani PPGT, Koperasi PPGT, Sentra Keterampilan, Forum Dialog Lintas
Agama (PPGT yang berinisiatif), Kelompok-kelompok PPGT Peduli : misalnya HIV/AIDS,
Pemanasan Global, Politik, Budaya, HAM, dll).
Untuk mewujudnyatakan hal-hal tersebut, perlu dikenali secara jelas setiap potensi,
peluang dan tantangan yang tengah dihadapi PPGT. Berikut ini adalah garis besar hasil
identifikasi potensi (kekuatan dan kelemahan) dan kondisi lingkungan (peluang dan
tantangan).
3.2. Kekuatan dan kelemahan
NO KEKUATAN KELEMAHAN
1. Jumlah anggota yang besar dan
menyebar
Database jemaat-jemaat belum tergarap
secara optimal
2. SDM warga PPGT yang terus mengalami
peningkatan
Moralitas, spiritualitas dan etos kerja
belum berkembang secara optimal
3. Mempunyai banyak potensi SDM,
khususnya mahasiswa sebagai aset masa
depan
Masih banyak potensi yang tidak digarap,
tidak aktif atau enggan ber-PPGT
4. Tersedianya Pusat-pusat pembinaan
seperti Balla Tamalanrea di Makassar,
Gedung Tongkonan di Jakarta dan
Surabaya, Gedung Pemuda di Rantepao,
Gedung Pelayanan di Makale, dll
Selama ini pusat-pusat pembinaan
tersebut belum berfungsi sebagaimana
yang diharapkan
5. Semakin banyak Pendeta muda dan
kader PPGT yang menjadi pejabat
struktural di berbagai lingkup
Belum semua pendeta muda dan kader
PPGT yang duduk distruktur berjuang
untuk generasi muda.
6. Jaringan antar pengurus jemaat yang
terorganisir dengan baik
Dukungan terhadap pengurus Jemaat yang
tidak merata dan belum optimal
7. Adanya Kerjasama antar Pengurus
Pelayanan Kategorial maupun dengan
BPMJ, BPMK, dan BPMS
Kadang-kadang terjadi
misscommunication diantara lembaga-lembaga
ini
8. Adanya dukungan kuat dari senior-senior
PPGT
Database senior tidak optimal
9. Tersedianya kurikulum pembinaan Sebagian besar Pengurus Jemaat tidak
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 53
58. generasi muda yang konseptual memahami penggunaan Kurikulum ini
10. Persekutuan antar anggota dan
pembinaan kerohanian sudah berjalan
dengan lancar
Aspek horizontal dan persekutuan dengan
sesama masih sering terlupakan atau
dinomor duakan.
11. Anggota PPGT adalah bahagian dari
komunitas pemuda yang siap
membangun Indonesia
Kurangnya kesadaran anggota PPGT akan
hak dan kewajibannya sebagai warga
negara misalnya dalam pengurusan KTP.
12 Struktur presbiterial sinodal yang dapat
mendorong kreatifitas dan kemandirian
pengurus dalam mengembangkan
program pelayanan
Banyak pengurus PPGT dan Majelis Gereja
yang tidak memahami dengan baik
Struktur presbiterial sinodal
3.2. Peluang dan tantangan
No Peluang Tantangan
1. Hampir semua pusat-pusat Kabupaten
sudah terjangkau dengan akses
informasi dan teknologi
Tidak semua anggota siap menghadapi
kemudahan akses informasi tersebut
2. Ketersediaan tenaga pembina pada
hampir semua bidang
Belum tersedia data yang akurat tentang
spesialisasi dan spesifikasi dari SDM
tenaga pembina
3. Pluralitas masyarakat setempat yang
merupakan lingkungan strategis untuk
hidup bersesama
Di sejumlah tempat masih ada hambatan
dalam menjalankan ibadah sesuai dengan
agama masing-masing
4. Semakin terbukanya iklim demokrasi
yang membuka kesempatan bagi setiap
warga PPGT untuk berpendapat dan
berperan serta dalam pembangunan
Mengemukanya kekerasan dalam berbagai
bentuk akibat kebebasan yang kebablasan
antara lain anarkisme dan premanisme
5. Otonami daerah memberi peluang bagi
pengembangan potensi daerah secara
maksimal
Suburnya primordialisme, sukuisme,
fanatisme, dan dikhotomi penduduk asli-pendatang
6. Kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang memudahkan interaksi
antarmanusia
Berubahnya nilai-nilai yang menimbulkan
krisis identitas, maraknya penyahgunaan
Napza, dan makin beragamnya dampak
negatif media
7. Globalisasi menawarkan banyak pilihan,
kebebasan berekspresi, dan peluang
berkompetisi
Tampilnya pesaing-pesaing yang lebih
hebat
8. Berkembangnya budaya global Krisis identitas, krisis budaya dan
sejenisnya
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 54
59. BAB III
VISI DAN MISI PPGT
III.1. Tujuan dan Usaha-Usaha Organisasi
Tujuan dan sekaligus merupakan pernyataan misi PPGT dirumuskan dalam pasal 5
Anggaran Dasar PPGT sebagai berikut:
”Terwujudnya Warga PPGT yang sadar dan bertanggungjawab terhadap tugas dan
panggilannya ditengah-tengah gereja, masyarakat, dan alam semesta”
PPGT adalah bagian yang azasi dari Gereja Toraja dan anggota PPGT adalah warga
Gereja Toraja. Motivasi pembentukan organisasi PPGT sebagai salah satu OIG dalam
gereja toraja adalah untuk pembinaan dan pelayanan pemuda baik intern maupun
ekstern.
III.2. Arahan Tema dan Sub Tema
Visi PPGT adalah pernyataan cita-cita tentang kondisi ideal PPGT yang diharapkan
dan diyakini dapat terwujud pada masa yang akan datang. Sedangkan misi PPGT adalah
upaya-upaya yang wajib diemban untuk mewujudkan visi tersebut. Dengan demikian, visi
dan misi PPGT merupakan kerangka acuan dan pedoman dalam menentukan arah bagi
seluruh komponen dalam lingkup PPGT untuk melangkah kedepan. Visi dan misi itu diantar
oleh tema: Berubalah oleh pembaruan budimu dan: SUB TEMA “Mewujudkan Pemuda
Gereja yang Berkualitas Pelayan dalam Pembangunan Menuju Damai Sejahtera Bagi
Semua”
III.2.1. Arahan Tema
Tema “Berubalah oleh Pembaruan Budimu” yang diangkat oleh Gereja Toraja,
merupakan hasil refleksi kehadiran Gereja Toraja di tengah dunia yang terus beruba.
Kehadiran gereja di sana dinilai belum bisa membawa banyak perubahan ke arah
yang lebih baik. Atas dasar itulah, semangat dan tekad perubahan ini dikemukakan.
Tekad perubahan merupakan ungkapan kejujuran Gereja Toraja tentang dirinya di
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 55
60. hadapan Tuhan, juga merupakan semangat dan tekad perubahan juga merupakan
ungkapan kerinduan segenap warga Gereja Toraja untuk bisa lebih mengenal
kehendak Allah dan melakoni kehidupan sebagai umat Tuhan dengan sebaik-baiknya.
Semangat dan tekad perubahan sendiri pada dasarnya merupakan konsekuensi
dari makna esensial kehadiran gereja di tengah dunia. Dikatakan demikian, sebab
dunia yang terus menerus berubah, mau tidak mau juga menuntut perubahan dan
pembaruan diri gereja secara terus menerus. Perubahan yang dimaksud pada
gilirannya membuat gereja mampu seara terus-menerus menyampaikan pesan dan
karya Allah bagi dunia.
Gereja sendiri pada dasarnya merupakan persekutuan dari orang-orang yang
telah diubah dan dibarui dalam Yesus Kristus. Karena itu semangat pembaruan yang
dimaksudkan dan dikumandangkan kini, tentulah bukan suatu pembaruan yang baru
dimulai, tetapi pembaruan yang sesungguhnya memang sudah berlangsung sejak awal
terbentuknya gereja. Dengan kata lain, pembaruan harus dilakukan, sebab
pembaruan pada dasarnya merupakan hakekat gereja! Pembaruan “yang senantiasa
menggarami, mencerahkan dan membawa damai sejahtera”, bukanlah suatu pilihan
tetapi merupakan hakekat dari gereja. Berhenti mengalami pembaruan, berarti
berhenti pula dari kehidupan sebagai gereja dalam pengertian dan makna yang
sesungguhnya. Namun demikian, gereja yang dibarui ini masih harus pula membarui
dirinya secara terus-menerus (ecclesia reformata semper reformanda), karena
pembaruan yang sejati akan terjadi pada waktu kehidupan abadi dinyatakan bagi
setiap orang yang mendapat kasih karunia Allah. Karena itulah, saat sekarang ini
hingga pada terwujudnya kehidupan abadi, gereja seyogianya tetap dan selalu
berada dalam proses pembaruan menuju ke pembaruan yang sempurna.
III.3.2. Arahan Sub Tema
Dalam refleksi kekinian dan kesejarahan PPGT sebagai bagian integral Gereja
Toraja, terhadap tema tersebut di atas, maka Kongres PPGT mengangkat sub tema
“Mewujudkan Pemuda Gereja yang Berkualitas Pelayan dalam Pembangunan Menuju
Damai Sejahtera Bagi Semua”. Pemilihan tema lahir dari penghayatan dan
kesadaran bahwa sebagai bagian integral dari Gereja Toraja, warga PPGT bertekad
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 56
61. untuk menjadi bagian dalam perarakan warga Gereja Toraja untuk mewujudkan visi
Gereja Toraja. Hal tersebut hanya dimungkinkan jika warga PPGT sungguh-sungguh
mau membaharui diri yang berwujud pada dihasilkannya pemuda yang berkualitas
pelayan.
Sub tema ini hendak mengantar perjalanan PPGT lima tahun kedepan di
semua lingkup pelayanan untuk terus-menerus memperbaharui diri kearah yang lebih
baik, guna menjawab kompleksitas tantangan pada konteks dimana PPGT berada,
dengan penekanan pada peningkatan kualitas diri, dalam hal ini spiritualitas yang
utuh dan terus menerus terbaharukan, serta pembaruan organisasi dan kelembagaan.
Peningkatan kualitas ini mutlak dilakukan agar PPGT sebagai pemuda gereja tidak
terlindas oleh akselerasi perubahan zaman yang terus terjadi sedemikian cepat.
Nemo dat, quot non hebet, seseorang tidak dapat memberi, apa yang tidak dia
punyai. Tidak mungkin PPGT untuk bisa melayani dengan baik, jika tidak memiliki
kualitas, malahan sebaliknya akan menjadi beban pelayanan. Kualitas yang tinggi
tanpa jiwa pelayan juga tidak akan berarti apa-apa. Maka pertama-tama yang harus
dibenahi adalah kualitas kader, yang hanya akan bisa tercapai dengan pembaruan
budi.
Atas tuntunan tema dan sub tema tersebut, maka Kongres PPGT menyusun Visi
yang akan dicapai dan misi yang akan dilakukan menuju visi tersebut.
III.3. Visi dan Misi
Sebagai organisasi Intra Gerejawi dalam lingkup Gereja Toraja, maka visi dan misi PPGT
disusun sebagai bagian dari perarakan mewujudkan visi Gereja Toraja “Damai Sejahtra
Bagi Semua”.
III.3.1. VISI
“Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat.” (Amsal 29 : 18a)
Visi PPGT merupakan suatu penglihatan ke depan yang dinyatakan oleh TUHAN tentang
keberadaanNya di masa yang akan datang.
Kongres XII PPGT, Samarinda, 11 – 14 September 2008 ______________________________________ 57