SlideShare a Scribd company logo
Hidup Sehat dan
Cerdas di Era
Adaptasi Kebiasaan
Baru (AKB)
PPT materi PMB mahasiswa baru FKM Undip
Apa itu COVID-19
• Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah suatu penyakit
yang disebabkan virus corona tipe baru (SARS-C0V-2) yang
menyerang sistem pernapasan.
• Virus ini merupakan keluarga dari virus SARS dan MERS dan
pertama kali ditemukan diWuhan, China pada akhir 2019 lalu.
• Kasus COVID-19 pertama di Indonesia diumumkan tanggal 2
Maret 2020.
• Presiden Jokowi menetapkan bencana non-alam yang
diakibatkan oleh penyebaran COVID-19 sebagai bencana
nasional sejak Senin, 13 April 2020.
2 1/4/2021 Add a footer
Mode Penularan COVID-19
1/4/20213
• Virus melalui droplet batuk/bersin masuk melalui
mukosa mulut, hidung, dan mata
• Dari kontak pribadi seperti menyentuh atau berjabat
tangan
• Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di
atasnya kemudian menyentuh mulut, hidung, atau
mata sebelum mencucui tangan
• Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari, terpanjang 14 hari
• Gejala batuk pilek, flu, demam, gangguan
pernapasan, namun ada juga yang tidak nampak
gejalanya, dan dalam kondisi parah dapat
menyebabkan gagal napas dan berakhir kematian.
Penularan COVID-19 melalui Klaster Keluarga
• Klaster keluarga disebut berkontribusi tinggi atas penyebaran virus
corona
• Kasus infeksi virus corona di lingkup keluarga terjadi karena adanya
kontak sosial yang erat
• Faktor kedekatan cenderung membuat anggota keluarga sangat
mengabaikan protokol kesehatan
• Penularan COVID-19 dalam keluarga berdampak buruk bagi kelompok
usia rentan (anak-anak dan orang tua)
4 1/4/2021
Add a footer
Klaster keluarga muncul lantaran ada salah satu
anggota keluarga yang terpapar COVID-19 di luar
rumah, lalu menularkan virus ke orang di dalam
rumah
6 1/4/2021 Add a footer
Dampak COVID-19 di Berbagai Aspek
Aspek Sosial-Ekonomi
• Terganggunya aktivitas perekonomian secara
umum menurunkan pertumbuhan ekonomi
• Terganggunya distribusi logistik mengubah
peta perdagangan di dunia dan di Indonesia
• Peningkatan jumlah pengangguran karena
banyak pekerja dirumahkan
• Menurunnya daya beli/konsumsi rumah
tangga pada masyarakat di Indonesia
• Timbulnya kerentanan sosial dan gangguan
ketahanan sosial/kepanikan di masyarakat:
• Penolakan jenazah COVID-19 di
berbagai daerah
• Penolakan tenaga medis yang pulang ke
rumah
Aspek Politik-
Keamanan
• Sentimen kesenjangan
ekonomi dan kemiskinan
yang semakin parah di
tengah lingkungan
pandemik akan
berkembang lebih lanjut
jika pemerintah gagal
menyalurkan stimulus
ekonomi dengan baik
Aspek Kesehatan
• Kesakitan
• Kematian
7 1/4/2021 Add a footer
Peralihan dan Istilah Baru dalam Penanganan Kasus COVID-19
KONTAK ERAT
• Riwayat kontak dengan
kasus probable atau
konfirmasi COVID-19 atau
memberikan perawatan
langsung terhadap kasus
probable.
OTG
SUSPEK
PDP & ODPYANG KONTAK ERAT
TERKONFIRMASI
SIMPTOMATIK & ASIMPTOMATIK
PROBABLE
• Memiliki gejala/tanda ISPA dan
pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di RS.
• Riwayat perjalanan atau tinggal di
wilayah Indonesia yang
melaporkan transmisi lokal dan
kontak dengan kasus
konfirmasi/probable COVID-19.
• Dinyatakan positif COVID-19
yang dibuktikan dengan
pemeriksaan RT-PCR: Dengan
gejala (simptomatik) atau
konfirmasi tanpa gejala
(asimptomatik).
• Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gejala
COVID-19 dan belum ada hasil pemeriksaan lab RT-PCR.
ISTILAH BARU
PERALIHAN ISTILAH
ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB)
NEW NORMAL
Apa itu AKB?
• Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) merupakan upaya pemerintah dalam
menerapkan tatanan kehidupan baru sekaligus sebagai upaya
pencegahan meluasnya COVID-19 di Indonesia.
• Singkatan ini muncul setelah berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB).
• Dengan diberlakukannya AKB, masyarakat membiasakan diri dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan protokoler kesehatan
yang dianjurkan oleh pemerintah.
• Maksud dari AKB adalah agar kita dapat bekerja, belajar, beribadah,
dan beraktivitas dengan produktif di era pandemi COVID-19.
8 1/4/2021 Add a footer
Kebiasaan Masyarakat Indonesia di Era AKB
• Sudah dimulainyaWFO (Work
From Office)
• Kebijakan diizinkannya
pembelajaran di sekolah melalui
tatap muka secara langsung di
daerah zona hijau dan kuning
• Perkumpulan di berbagai event
offline tanpa memperhatikan
protokol kesehatan
9 1/4/2021 Add a footer
Tantangan yang Dihadapi Masyarakat di Era AKB
• Tantangan di era AKB >>> mengubah mindset masyarakat untuk saling
menjaga satu sama lain
• Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan protokol
kesehatan maupun PHBS di setiap aktivitas yang dilakukan
• Tersebarnya berita-berita hoaks serta minimnya informasi yang benar
terkait COVID-19 di masyarakat
• Terbatasnya SDM yang mumpuni dalam penanganan
10 1/4/2021 Add a footer
11 1/4/2021 Add a footer
• Peralihan kepada transaksi digital dibanding menggunakan uang kertas
untuk meminimalkan penyebaran virus corona
• Di masa pandemi COVID-19, transaksi melalui e-commerce meningkat
dari 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi.Total nilai transaksi
meningkat 9,9 persen menjadi Rp 20,7 triliun
Gunakan uang elektronik untuk bertransaksi
Strategi Pencegahan COVID-19 di Era AKB
Aspek Non-kesehatan Aspek Kesehatan
Aspek Non-kesehatan:
Aspek Kesehatan:
Strategi Pencegahan COVID-19
12 1/4/2021 Add a footer
Aspek Higien:
• Wajib pakai masker dan tetap menjaga jarak
• Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
• Sediakan hand sanitizer
• Hindari menyentuh area wajah sebelum
membersihkan tangan
• Setibanya di rumah langsung mandi dan mengganti
pakaian X
Aspek Fisik:
13 1/4/2021 Add a footer
• Kondisi tubuh sehat dan fit
• Hindari olahraga yang membutuhkan kontak fisik
• Gunakan masker (masih dapat berbicara ketika berolahraga)
• Jaga jarak 5 meter dengan orang di depannya saat jalan kaki, 10 meter
saat berlari, 20 meter saat bersepeda
• Saat tiba di rumah segera cuci tangan, mandi, dan ganti pakaian
• Bersihkan alat olahraga, ponsel, kacamata, tas, dan barang lainnya
dengan cairan desinfektan
Olahraga dengan Kebiasaan Baru
14 1/4/2021 Add a footer
Olahraga Memakai Masker?
Penggunaan masker saat olahraga diperbolehkan, asal...
• Olahraga yang dilakukan berintensitas rendah dan bukan olahraga
berat
• Tidak disarankan untuk orang dengan riwayat penyakit jantung dan
sakit pernapasan, disarankan olahraga di rumah
• Lepas masker sesekali untuk pertukaran udara ketika sudah jauh dari
keramaian dan memungkinkan untuk jaga jarak
• Jika napas mulai terasa berat karena masker, segera istirahat
15 1/4/2021 Add a footer
Aspek Emosional:
16 1/4/2021 Add a footer
• Hasil observasi dan wawancara banyak menunjukkan
terdapat masalah kesehatan mental yang dirasakan
sebagian masyarakat yang terdampak pandemi
COVID-19, misalnya:
• Depresi kehilangan pekerjaan
• Kecemasan saat menunggu hasil rapid test
• Depresi ketika diisolasi
• Adanya stigma-stigma di masyarakat
• Trauma psikologis terhadap pasien COVID-19
• Ketika depresi/stress >> meningkatkan sekresi kortisol
>> menurunkan imunitas tubuh
• Strategi pencegahan:
• Berpikir positif
• Bersyukur
• Menguji diri
Kesehatan Mental di Era AKB
Pandemi ini membuat...
Lebih banyak waktu dengan keluarga
Lebih ada waktu untuk bersih-bersih
Lebih banyak waktu untuk refleksi diri,
berdo’a, ibadah
Lebih banyak waktu untuk menulis
Jalanan lebih sepi
Udara lebih bersih
Lebih melatih kepedulian
dll
dll
17 1/4/2021 Add a footer
Berapa banyak hal positif yang dapat saya kumpulkan terkait pandemi ini?
Aspek Emosional:
18 1/4/2021 Add a footer
• Tetap bertegur sapa dan tersenyum tanpa bersalaman
• Tetap menyambung silaturahim melalui media daring
Kesehatan Psikososial di Era AKB
Add a footer19 1/4/2021
Aspek Gizi:
• Meningkatkan imunitas/daya tahan
tubuh dengan mengonsumsi
makanan bergizi seimbang secara
teratur
• Perhatikan kebersihan serta
keamanan pangan agar baik
dikonsumsi
• Hingga saat ini belum ada bukti
COVID-19 termasuk penyakit yang
menular lewat makanan (CDC)
Strategi Pencegahan COVID-19 di Era AKB
Sistem ImunitasTubuh
1. Imunitas Bawaan
• Kekebalan yang dimiliki seseorang sejak lahir dan merupakan respons
awal tubuh untuk menghilangkan mikroba dan mencegah infeksi
• Tidak mengenali setiap kemungkinan antigen / tidak memiliki memori
• Untuk aktivasi respons imun adaptif
Contoh: fagosit, granulosit, sel dendrit (sel penyajian antigen)
2. Imunitas Adaptif
• Pertahanan spesifik antigen yang bereaksi dengan menghilangkan
antigen spesifik / memiliki memori
• Meningkat pada paparan berulang terhadap infeksi
Contoh: SelT helper, selT sitotoksik, sel B
Add a footer
Jenis Zat Gizi yang Berperan dalam Imunitas
• Protein
• Vitamin: A, B1, B6, B12, Asam folat, C, D, E
• Mineral: Zn, Se, Cu, Fe
Add a footer
Titik tangkap (site of action) mikronutrien dalam sistem imun ada tiga yaitu:
• sebagai barier epitel (vitamin A, C, E dan zinc)
• imunitas selular (Fe, asam folat, vitamin A, B6, B12, C, D, E, Selenium)
• untuk produksi antibodi (asam folat, zinc, vitamin A, B6, B12, D, E,
Selenium)
Protein
• Protein berperan mempertahankan fungsi kekebalan tubuh normal sehingga dapat
terlindungi dari berbagai penyakit, khususnya karena kandungan asam amino yang
cukup tinggi. Fungsi protein dalam imunitas yaitu membentuk sel darah putih,
antibodi, protein darah dan berbagai molekul imun, termasuk interleukin dan sitokin.
Protein merupakan komponen terbesar pembentuk antibodi.
• Sumber makanan yang banyak mengandung protein:
Add a footer
• Protein Hewani:
• daging
• ikan
• keju
• telur
• susu
• dll
• Protein Nabati:
• kacang kedelai
• biji bunga matahari
• kacang polong
• Almond
• gandum
• beras
• kacang hijau
• dll
Angka Kecukupan Protein
Add a footer
Usia Kebutuhan
Protein (g/hari)
0-6 bulan 12
7-12 bulan 15
1-3 tahun 23
4-6 tahun 32
7-9 tahun 37
Usia
Kebutuhan Protein (g/hari)
Laki-laki Perempuan
10-12 tahun 45 54
13-15 tahun 64 62
16-19 tahun 66 51
• Laki-laki usia 20-59 tahun : 55 g/hari
• Laki-laki usia >60 tahun : 55 g/hari
• Perempuan usia 20-50 tahun : 48 g/hari
• Permpuan usia >50 tahun : 48 g/hari
• Hamil : +12 g/hari
• Menyusui 0-6 bulan : +16 g/hari
• Menyusui 7-12 bulan : +12 g/hari
Vitamin A
• Peran vitaminA banyak pada pemeliharaan sel epitel, dimana sel epitel merupakan
salah satu jaringan tubuh yang terlibat di dalam fungsi imunitas non-spesifik/bawaan.
• VitaminA berfungsi meningkatkan aktivitas sel pembunuh kuman, memproduksi
limfosit, fagositosis, dan antibodi.
• Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin A:
Add a footer
• Vitamin A aktif
(pangan hewani):
• Hati
• Kuning telur
• Produk susu
• Minyak ikan
• Daging ayam/sapi
• dll
• Pro-vitamin A
(pangan nabati):
• Buah dan sayuran
berwarna kuning
• Sayuran berdaun
hijau
• Ubi merah, wortel
• Kelapa sawit
• dll
Angka KecukupanVitamin A
Add a footer
Usia KebutuhanVitamin
A (μg RE)
0-6 bulan 375
7-11 bulan 400
1-3 tahun 400
4-6 tahun 450
7-9 tahun 500
Usia
KebutuhanVitamin A (μg RE)
Laki-laki Perempuan
10-12 tahun 600 600
13-15 tahun 600 600
16-18 tahun 600 600
19-29 tahun 600 500
30-49 tahun 600 500
≥ 50 tahun 600 500
• Hamil : +300 μg RE
• Menyusui 0-6 bulan : +350 μg RE
• Menyusui 7-12 bulan : +350 μg RE
Vitamin C
• Peran vitamin C di dalam sistem imun terkait erat dengan
peran vitamin C sebagai antioksidan.Vitamin C mudah
mendonorkan elektronnya ke radikal bebas maka sel-sel
termasuk sel imun terlindung dari kerusakan yang disebabkan
oleh radikal bebas.
• Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin C:
• Buah yang asam (jambu, nanas, jeruk, tomat, dll)
• Sayur berwarna hijau (daun singkong, katuk, melinjo, pepaya, sawi,
kol/kembang kol, dll)
• Angka kecukupan vitamin C harian untuk dewasa >18 tahun
yaitu 75-90 mg/hari.
• Sebuah penelitian menemukan bahwa manusia hanya mampu
mengolah 120 - 200 mg vitamin C setiap harinya. Sedangkan
standar minimal yang ditetapkan dalamAKG sudah cukup
untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. Lebih dari itu, vitamin
C tidak akan diserap dan akan dibuang oleh tubuh.
Add a footer
Vitamin D
• Vitamin D dapat meingkatkan imunitas tubuh dengan mengoptimalkan
fungsi dari sistem imun bawaan dengan menginduksi peptida
antimikroba (cathelicidin dan defensin-β) dalam sel epitel, neutrofil,
dan makrofag serta memodulasi respon imun adaptif.
• Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin D:
• Ikan berlemak seperti ikan salem, tuna dan sarden
• Minyak hati ikan kod
• Daging sapi
• Hati
• Mentega, margarin
• Susu, keju
• Telur
• dll
Add a footer
Angka KecukupanVitamin D di Indonesia
Add a footer
USIA KEBUTUHANVITAMIN D/HARI
MAKSIMAL
KEBUTUHAN
VITAMIN D/ HARI
0-8 bulan 400 IU 1000 IU
8-12 bulan 400 IU 1500 IU
1-3 tahun 600 IU 2500 IU
4-8 tahun 600 IU 3000 IU
9-70 tahun 600 IU 4000 IU
Ibu hamil dan
menyusui
600 IU 4000 IU
> 70 tahun 800 IU 4000 IU
Vitamin E
• Vitamin E atau α-tokoferol mempunyai
peran penting di membran eritrosit dan
lipoprotein plasma sebagai antioksidan,
vitamin ini mampu mempertahankan
integritas membran sel.
• Sumber vitamin E utama dari makanan
sehari-hari adalah dari minyak nabati,
seperti minyak zaitun, minyak kelapa
sawit, dan minyak kelapa. Selain itu,
vitamin E dapat diperoleh dalam jumlah
kecil dari sayur dan buah, seperti brokoli,
bayam, dan kacang-kacangan.
• Angka kecukupan vitamin E untuk
dewasa 15 mg/hari.
Add a footer
Add a footer
• Serealia (biji-bijian) misalnya beras, kacang-kacangan
• Daging tanpa lemak
• Susu, produk susu
• Ikan
• Telur
• Roti, dll
Vitamin B1, B6, B12
• Defisiensi vitamin B1, B6, B12 berhubungan
dengan gangguan fungsi imun dalam tubuh.
Vitamin ini berfungsi sebagai koenzim
berbagai reaksi metabolisme dalam tubuh.
• Sumber makanan mengandung vitamin
B1, B6, B12:
• AKG vitamin B1 untuk usia dewasa 1,1 - 1,4 mg/hari
• AKG vitamin B6 untuk usia dewasa 1,3 - 1,7 mg/hari
• AKG vitamin B12 untuk usia dewasa 2,4 mg/hari
Asam Folat
• Fungsi asam folat dalam imunitas terutama
dalam imunitas seluler serta produksi antibodi.
Asam folat juga berperan dalam pembentukan
DNA dan RNA.
• Sumber asam folat:
• Nabati (sayuran hijau, serelia utuh, biji- bijian,
kacang-kacangan, jeruk/sitrus, dll)
• Hewani (hati, daging tanpa lemak)
• AKG harian asam folat untuk laki-laki dan
wanita dewasa: 400 μg/hari
• AKG harian wanita dewasa yang sedang
merencanakan kehamilan atau sedang hamil:
400-800 μg/hari
Add a footer
Seng/Zinc (Zn)
• Keberadaan zinc mempunyai peranan penting di dalam fungsi imunitas
seluler. Peran tersebut dibuktikan bahwa kekurangan zinc menurunkan
aktivitas sel natural killer.
• Peran zinc di dalam fungsi imunitas antara lain di dalam fungsi selT dan
dalam pembentukan antibodi oleh sel B, serta pertahanan non spesifik.
• Sumber bahan makanan mengandung zinc:
• Kerang
• Daging sapi
• Kentang
• Beras
• Bayam
• Brokoli
Add a footer
Angka Kecukupan Seng (Zn)
• Bayi/anak : 2-10 mg/hari
• Dewasa : 15 mg/hari
• Hamil : +5 mg/hari
• Menyusui : +10 mg/hari
Add a footer
Selenium (Se)
• Selenium bekerjasama dengan
vitamin E dan berperan sebagai
antioksidan. Selenium berperan
untuk sintesis protein dan aktivitas
enzim glutation peroksidase.
• Selenium dapat tercukupi dari
asupan harian seperti nasi, susu,
daging, dan jeroan
• Kandungan Se dalam sumber
makanan sangat tergantung pada
kadarnya dalam tanah tempat padi
dan pakan ternak tumbuh
Add a footer
Angka Kecukupan Selenium (Se)
• Bayi/anak : 10-30 μg/hari
• Dewasa : 40-70 μg/hari
• Hamil : +15 μg/hari
• Menyusui : +20-25 μg/hari
Add a footer
Tembaga (Cu)
• Kekurangan tembaga dapat menyebabkan
kekurangan zat besi dan masalah terhadap
fungsi sistem saraf dan imunitas tubuh.
• Penelitian menemukan bahwa tembaga
memiliki sifat antioksidan sehingga dapat
mengurangi produksi radikal bebas.
• Tembaga merupakan kofaktor penting bagi
sejumlah enzim yang terlibat dalam reaksi
metabolisme, angiogenesis, transportasi
oksigen, dan perlindungan antioksidan.
• Kecukupan mikromineral Cu umumnya
sudah cukup dalam hidangan sehinggaAKG-
nya tidak perlu ditetapkan
Add a footer
Zat Besi (Fe)
• Zat besi berperan dalam proses
respirasi sel yaitu sebagai kofaktor bagi
enzim-enzim yang terlibat dalam reaksi
oksidasi-reduksi.Aktifitas superoksida
dismutase dan katalase bergantung
pada zat besi.Antioksidan enzimatis
bekerja dengan cara mencegah
terbentuknya senyawa radikal bebas
baru.
• Zat besi berperan dalam imunitas dan
pembentukan sel-sel limfosit.
Disamping itu dua protein pengikat
besi yaitu transferin dan laktoferin
dapat mencegah terjadinya infeksi
dengan cara memisahkan besi dari
mikroorganisme, karena besi
diperlukan oleh mikroorganisme untuk
berkembang biak.
Add a footer
Angka Kecukupan Besi (Fe)
• Bayi/anak : 3-10 mg/hari
• Dewasa : 14-26 mg/hari
• Hamil : +30 mg/hari
• Menyusui : +2 mg/hari
Add a footer

More Related Content

Similar to Hidup Sehat dan Cerdas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

Pedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdf
Pedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdfPedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdf
Pedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdf
MaunNiur
 
MATERI 4.pptx
MATERI 4.pptxMATERI 4.pptx
MATERI 4.pptx
rimaocta2
 
BAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docx
BAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docxBAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docx
BAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docx
ssusera3afce
 
Protokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdf
Protokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdfProtokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdf
Protokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdf
poonpatcha
 
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPTMateri Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
PuskesmasAmbalAmbil
 
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di SekolahPesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
JalinKrakatau
 
SHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinar
SHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinarSHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinar
SHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinar
shenipratiwi
 
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
putibalinduang
 
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
PusdiklatKKB
 
old_kemkes2 juli.pptx
old_kemkes2 juli.pptxold_kemkes2 juli.pptx
old_kemkes2 juli.pptx
JeslynTengkawan1
 
5-6066740278826370437.docx
5-6066740278826370437.docx5-6066740278826370437.docx
5-6066740278826370437.docx
DeviNovita43
 
Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)
Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)
Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)
VictoriaIndrawati
 
Buku Saku Lawan Covid-19
Buku Saku Lawan Covid-19Buku Saku Lawan Covid-19
Buku Saku Lawan Covid-19
JalinKrakatau
 
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19
PusdiklatKKB
 
final forkom IDI Omicron .pptx
final forkom IDI Omicron .pptxfinal forkom IDI Omicron .pptx
final forkom IDI Omicron .pptx
Rian Alfajri
 
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
PusdiklatKKB
 
ppt presentasi .pptx
ppt presentasi .pptxppt presentasi .pptx
ppt presentasi .pptx
MargarethSipahutar
 
Laporan akhir kkn dilang ibnu affandi
Laporan akhir kkn   dilang ibnu affandiLaporan akhir kkn   dilang ibnu affandi
Laporan akhir kkn dilang ibnu affandi
DilangAffandi1
 
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptxfix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
scoutcity
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19
PusdiklatKKB
 

Similar to Hidup Sehat dan Cerdas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (20)

Pedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdf
Pedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdfPedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdf
Pedoman Lansia-Covid_Versi MEI 2020.pdf
 
MATERI 4.pptx
MATERI 4.pptxMATERI 4.pptx
MATERI 4.pptx
 
BAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docx
BAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docxBAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docx
BAB I - BAB V EDUKASI COVID-19 BUMIL.docx
 
Protokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdf
Protokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdfProtokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdf
Protokol-Tatalaksana-COVID-19-5OP-FINAL-ok.pdf
 
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPTMateri Imun Lengkap bosss.PPT
Materi Imun Lengkap bosss.PPT
 
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di SekolahPesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
Pesan Dan Kegiatan Utama Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19 Di Sekolah
 
SHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinar
SHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinarSHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinar
SHENI PRATIWI/Psikologi komunikasi webinar
 
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
6. Strategi Komunikasi Imunisasi COVID-19.pdf
 
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot1. bahan pembelajaran  konsep covid 19 edit untuk tot
1. bahan pembelajaran konsep covid 19 edit untuk tot
 
old_kemkes2 juli.pptx
old_kemkes2 juli.pptxold_kemkes2 juli.pptx
old_kemkes2 juli.pptx
 
5-6066740278826370437.docx
5-6066740278826370437.docx5-6066740278826370437.docx
5-6066740278826370437.docx
 
Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)
Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)
Rev buku saku hepatitis 2020 galih (1)
 
Buku Saku Lawan Covid-19
Buku Saku Lawan Covid-19Buku Saku Lawan Covid-19
Buku Saku Lawan Covid-19
 
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19Bahan pembelajaran 1   konsep covid-19
Bahan pembelajaran 1 konsep covid-19
 
final forkom IDI Omicron .pptx
final forkom IDI Omicron .pptxfinal forkom IDI Omicron .pptx
final forkom IDI Omicron .pptx
 
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
3. materi penanganan terhadap kasus covid 19 tot
 
ppt presentasi .pptx
ppt presentasi .pptxppt presentasi .pptx
ppt presentasi .pptx
 
Laporan akhir kkn dilang ibnu affandi
Laporan akhir kkn   dilang ibnu affandiLaporan akhir kkn   dilang ibnu affandi
Laporan akhir kkn dilang ibnu affandi
 
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptxfix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
fix SOSIALISASI VAKSINASI USIA 12-17 TAHUN UNTUK SEKOLAH.pptx
 
3. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 193. penanganan thd kasus covid 19
3. penanganan thd kasus covid 19
 

Recently uploaded

PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
ProgramPTM1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
MuhammadAuliaKurniaw1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
YantariTiyora2
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
MuhammadAuliaKurniaw1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
andiaswindahlan1
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
PutriHanny4
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
kirateraofficial
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
UmmyKhairussyifa1
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
adevindhamebrina
 

Recently uploaded (20)

PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdfContoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
Contoh Sasaran Kinerja Epidemiolog Tahun 2023.pdf
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskularfarmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
farmakologi antikoagulan pada kasus kardiovaskular
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan  PISP diarePanduan pencatatan dan pelaporan  PISP diare
Panduan pencatatan dan pelaporan PISP diare
 
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptxfarmakologi antikoagulan presentasi.pptx
farmakologi antikoagulan presentasi.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.pptPelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
Pelatihan-Kader Kesehatan-Posbindu-SOLO ppt.ppt
 
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptxAspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
Aspek legal etik keperawatan Maternitas.pptx
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
Kelainan Air Ketuban (hidramnion, oligohidramnion)
 
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.pptBahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
Bahan ajar - INTERAKSI ANTIGEN DAN ANTIBODI-.ppt
 
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternakPowerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
Powerpoint Penyakit Mulut dan Kuku pada ternak
 

Hidup Sehat dan Cerdas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru

  • 1. Hidup Sehat dan Cerdas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) PPT materi PMB mahasiswa baru FKM Undip
  • 2. Apa itu COVID-19 • Coronavirus Disease-2019 (COVID-19) adalah suatu penyakit yang disebabkan virus corona tipe baru (SARS-C0V-2) yang menyerang sistem pernapasan. • Virus ini merupakan keluarga dari virus SARS dan MERS dan pertama kali ditemukan diWuhan, China pada akhir 2019 lalu. • Kasus COVID-19 pertama di Indonesia diumumkan tanggal 2 Maret 2020. • Presiden Jokowi menetapkan bencana non-alam yang diakibatkan oleh penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional sejak Senin, 13 April 2020. 2 1/4/2021 Add a footer
  • 3. Mode Penularan COVID-19 1/4/20213 • Virus melalui droplet batuk/bersin masuk melalui mukosa mulut, hidung, dan mata • Dari kontak pribadi seperti menyentuh atau berjabat tangan • Menyentuh benda atau permukaan dengan virus di atasnya kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata sebelum mencucui tangan • Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari, terpanjang 14 hari • Gejala batuk pilek, flu, demam, gangguan pernapasan, namun ada juga yang tidak nampak gejalanya, dan dalam kondisi parah dapat menyebabkan gagal napas dan berakhir kematian.
  • 4. Penularan COVID-19 melalui Klaster Keluarga • Klaster keluarga disebut berkontribusi tinggi atas penyebaran virus corona • Kasus infeksi virus corona di lingkup keluarga terjadi karena adanya kontak sosial yang erat • Faktor kedekatan cenderung membuat anggota keluarga sangat mengabaikan protokol kesehatan • Penularan COVID-19 dalam keluarga berdampak buruk bagi kelompok usia rentan (anak-anak dan orang tua) 4 1/4/2021
  • 5. Add a footer Klaster keluarga muncul lantaran ada salah satu anggota keluarga yang terpapar COVID-19 di luar rumah, lalu menularkan virus ke orang di dalam rumah
  • 6. 6 1/4/2021 Add a footer Dampak COVID-19 di Berbagai Aspek Aspek Sosial-Ekonomi • Terganggunya aktivitas perekonomian secara umum menurunkan pertumbuhan ekonomi • Terganggunya distribusi logistik mengubah peta perdagangan di dunia dan di Indonesia • Peningkatan jumlah pengangguran karena banyak pekerja dirumahkan • Menurunnya daya beli/konsumsi rumah tangga pada masyarakat di Indonesia • Timbulnya kerentanan sosial dan gangguan ketahanan sosial/kepanikan di masyarakat: • Penolakan jenazah COVID-19 di berbagai daerah • Penolakan tenaga medis yang pulang ke rumah Aspek Politik- Keamanan • Sentimen kesenjangan ekonomi dan kemiskinan yang semakin parah di tengah lingkungan pandemik akan berkembang lebih lanjut jika pemerintah gagal menyalurkan stimulus ekonomi dengan baik Aspek Kesehatan • Kesakitan • Kematian
  • 7. 7 1/4/2021 Add a footer Peralihan dan Istilah Baru dalam Penanganan Kasus COVID-19 KONTAK ERAT • Riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19 atau memberikan perawatan langsung terhadap kasus probable. OTG SUSPEK PDP & ODPYANG KONTAK ERAT TERKONFIRMASI SIMPTOMATIK & ASIMPTOMATIK PROBABLE • Memiliki gejala/tanda ISPA dan pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di RS. • Riwayat perjalanan atau tinggal di wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal dan kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19. • Dinyatakan positif COVID-19 yang dibuktikan dengan pemeriksaan RT-PCR: Dengan gejala (simptomatik) atau konfirmasi tanpa gejala (asimptomatik). • Kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gejala COVID-19 dan belum ada hasil pemeriksaan lab RT-PCR. ISTILAH BARU PERALIHAN ISTILAH ADAPTASI KEBIASAAN BARU (AKB) NEW NORMAL
  • 8. Apa itu AKB? • Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) merupakan upaya pemerintah dalam menerapkan tatanan kehidupan baru sekaligus sebagai upaya pencegahan meluasnya COVID-19 di Indonesia. • Singkatan ini muncul setelah berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). • Dengan diberlakukannya AKB, masyarakat membiasakan diri dalam berperilaku hidup bersih dan sehat sesuai dengan protokoler kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. • Maksud dari AKB adalah agar kita dapat bekerja, belajar, beribadah, dan beraktivitas dengan produktif di era pandemi COVID-19. 8 1/4/2021 Add a footer
  • 9. Kebiasaan Masyarakat Indonesia di Era AKB • Sudah dimulainyaWFO (Work From Office) • Kebijakan diizinkannya pembelajaran di sekolah melalui tatap muka secara langsung di daerah zona hijau dan kuning • Perkumpulan di berbagai event offline tanpa memperhatikan protokol kesehatan 9 1/4/2021 Add a footer
  • 10. Tantangan yang Dihadapi Masyarakat di Era AKB • Tantangan di era AKB >>> mengubah mindset masyarakat untuk saling menjaga satu sama lain • Masih banyak masyarakat yang belum terbiasa dengan protokol kesehatan maupun PHBS di setiap aktivitas yang dilakukan • Tersebarnya berita-berita hoaks serta minimnya informasi yang benar terkait COVID-19 di masyarakat • Terbatasnya SDM yang mumpuni dalam penanganan 10 1/4/2021 Add a footer
  • 11. 11 1/4/2021 Add a footer • Peralihan kepada transaksi digital dibanding menggunakan uang kertas untuk meminimalkan penyebaran virus corona • Di masa pandemi COVID-19, transaksi melalui e-commerce meningkat dari 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi.Total nilai transaksi meningkat 9,9 persen menjadi Rp 20,7 triliun Gunakan uang elektronik untuk bertransaksi Strategi Pencegahan COVID-19 di Era AKB Aspek Non-kesehatan Aspek Kesehatan Aspek Non-kesehatan:
  • 12. Aspek Kesehatan: Strategi Pencegahan COVID-19 12 1/4/2021 Add a footer Aspek Higien: • Wajib pakai masker dan tetap menjaga jarak • Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir • Sediakan hand sanitizer • Hindari menyentuh area wajah sebelum membersihkan tangan • Setibanya di rumah langsung mandi dan mengganti pakaian X
  • 13. Aspek Fisik: 13 1/4/2021 Add a footer • Kondisi tubuh sehat dan fit • Hindari olahraga yang membutuhkan kontak fisik • Gunakan masker (masih dapat berbicara ketika berolahraga) • Jaga jarak 5 meter dengan orang di depannya saat jalan kaki, 10 meter saat berlari, 20 meter saat bersepeda • Saat tiba di rumah segera cuci tangan, mandi, dan ganti pakaian • Bersihkan alat olahraga, ponsel, kacamata, tas, dan barang lainnya dengan cairan desinfektan Olahraga dengan Kebiasaan Baru
  • 14. 14 1/4/2021 Add a footer
  • 15. Olahraga Memakai Masker? Penggunaan masker saat olahraga diperbolehkan, asal... • Olahraga yang dilakukan berintensitas rendah dan bukan olahraga berat • Tidak disarankan untuk orang dengan riwayat penyakit jantung dan sakit pernapasan, disarankan olahraga di rumah • Lepas masker sesekali untuk pertukaran udara ketika sudah jauh dari keramaian dan memungkinkan untuk jaga jarak • Jika napas mulai terasa berat karena masker, segera istirahat 15 1/4/2021 Add a footer
  • 16. Aspek Emosional: 16 1/4/2021 Add a footer • Hasil observasi dan wawancara banyak menunjukkan terdapat masalah kesehatan mental yang dirasakan sebagian masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, misalnya: • Depresi kehilangan pekerjaan • Kecemasan saat menunggu hasil rapid test • Depresi ketika diisolasi • Adanya stigma-stigma di masyarakat • Trauma psikologis terhadap pasien COVID-19 • Ketika depresi/stress >> meningkatkan sekresi kortisol >> menurunkan imunitas tubuh • Strategi pencegahan: • Berpikir positif • Bersyukur • Menguji diri Kesehatan Mental di Era AKB
  • 17. Pandemi ini membuat... Lebih banyak waktu dengan keluarga Lebih ada waktu untuk bersih-bersih Lebih banyak waktu untuk refleksi diri, berdo’a, ibadah Lebih banyak waktu untuk menulis Jalanan lebih sepi Udara lebih bersih Lebih melatih kepedulian dll dll 17 1/4/2021 Add a footer Berapa banyak hal positif yang dapat saya kumpulkan terkait pandemi ini?
  • 18. Aspek Emosional: 18 1/4/2021 Add a footer • Tetap bertegur sapa dan tersenyum tanpa bersalaman • Tetap menyambung silaturahim melalui media daring Kesehatan Psikososial di Era AKB
  • 19. Add a footer19 1/4/2021 Aspek Gizi: • Meningkatkan imunitas/daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang secara teratur • Perhatikan kebersihan serta keamanan pangan agar baik dikonsumsi • Hingga saat ini belum ada bukti COVID-19 termasuk penyakit yang menular lewat makanan (CDC) Strategi Pencegahan COVID-19 di Era AKB
  • 20. Sistem ImunitasTubuh 1. Imunitas Bawaan • Kekebalan yang dimiliki seseorang sejak lahir dan merupakan respons awal tubuh untuk menghilangkan mikroba dan mencegah infeksi • Tidak mengenali setiap kemungkinan antigen / tidak memiliki memori • Untuk aktivasi respons imun adaptif Contoh: fagosit, granulosit, sel dendrit (sel penyajian antigen) 2. Imunitas Adaptif • Pertahanan spesifik antigen yang bereaksi dengan menghilangkan antigen spesifik / memiliki memori • Meningkat pada paparan berulang terhadap infeksi Contoh: SelT helper, selT sitotoksik, sel B Add a footer
  • 21. Jenis Zat Gizi yang Berperan dalam Imunitas • Protein • Vitamin: A, B1, B6, B12, Asam folat, C, D, E • Mineral: Zn, Se, Cu, Fe Add a footer Titik tangkap (site of action) mikronutrien dalam sistem imun ada tiga yaitu: • sebagai barier epitel (vitamin A, C, E dan zinc) • imunitas selular (Fe, asam folat, vitamin A, B6, B12, C, D, E, Selenium) • untuk produksi antibodi (asam folat, zinc, vitamin A, B6, B12, D, E, Selenium)
  • 22. Protein • Protein berperan mempertahankan fungsi kekebalan tubuh normal sehingga dapat terlindungi dari berbagai penyakit, khususnya karena kandungan asam amino yang cukup tinggi. Fungsi protein dalam imunitas yaitu membentuk sel darah putih, antibodi, protein darah dan berbagai molekul imun, termasuk interleukin dan sitokin. Protein merupakan komponen terbesar pembentuk antibodi. • Sumber makanan yang banyak mengandung protein: Add a footer • Protein Hewani: • daging • ikan • keju • telur • susu • dll • Protein Nabati: • kacang kedelai • biji bunga matahari • kacang polong • Almond • gandum • beras • kacang hijau • dll
  • 23. Angka Kecukupan Protein Add a footer Usia Kebutuhan Protein (g/hari) 0-6 bulan 12 7-12 bulan 15 1-3 tahun 23 4-6 tahun 32 7-9 tahun 37 Usia Kebutuhan Protein (g/hari) Laki-laki Perempuan 10-12 tahun 45 54 13-15 tahun 64 62 16-19 tahun 66 51 • Laki-laki usia 20-59 tahun : 55 g/hari • Laki-laki usia >60 tahun : 55 g/hari • Perempuan usia 20-50 tahun : 48 g/hari • Permpuan usia >50 tahun : 48 g/hari • Hamil : +12 g/hari • Menyusui 0-6 bulan : +16 g/hari • Menyusui 7-12 bulan : +12 g/hari
  • 24. Vitamin A • Peran vitaminA banyak pada pemeliharaan sel epitel, dimana sel epitel merupakan salah satu jaringan tubuh yang terlibat di dalam fungsi imunitas non-spesifik/bawaan. • VitaminA berfungsi meningkatkan aktivitas sel pembunuh kuman, memproduksi limfosit, fagositosis, dan antibodi. • Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin A: Add a footer • Vitamin A aktif (pangan hewani): • Hati • Kuning telur • Produk susu • Minyak ikan • Daging ayam/sapi • dll • Pro-vitamin A (pangan nabati): • Buah dan sayuran berwarna kuning • Sayuran berdaun hijau • Ubi merah, wortel • Kelapa sawit • dll
  • 25. Angka KecukupanVitamin A Add a footer Usia KebutuhanVitamin A (μg RE) 0-6 bulan 375 7-11 bulan 400 1-3 tahun 400 4-6 tahun 450 7-9 tahun 500 Usia KebutuhanVitamin A (μg RE) Laki-laki Perempuan 10-12 tahun 600 600 13-15 tahun 600 600 16-18 tahun 600 600 19-29 tahun 600 500 30-49 tahun 600 500 ≥ 50 tahun 600 500 • Hamil : +300 μg RE • Menyusui 0-6 bulan : +350 μg RE • Menyusui 7-12 bulan : +350 μg RE
  • 26. Vitamin C • Peran vitamin C di dalam sistem imun terkait erat dengan peran vitamin C sebagai antioksidan.Vitamin C mudah mendonorkan elektronnya ke radikal bebas maka sel-sel termasuk sel imun terlindung dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. • Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin C: • Buah yang asam (jambu, nanas, jeruk, tomat, dll) • Sayur berwarna hijau (daun singkong, katuk, melinjo, pepaya, sawi, kol/kembang kol, dll) • Angka kecukupan vitamin C harian untuk dewasa >18 tahun yaitu 75-90 mg/hari. • Sebuah penelitian menemukan bahwa manusia hanya mampu mengolah 120 - 200 mg vitamin C setiap harinya. Sedangkan standar minimal yang ditetapkan dalamAKG sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan setiap hari. Lebih dari itu, vitamin C tidak akan diserap dan akan dibuang oleh tubuh. Add a footer
  • 27. Vitamin D • Vitamin D dapat meingkatkan imunitas tubuh dengan mengoptimalkan fungsi dari sistem imun bawaan dengan menginduksi peptida antimikroba (cathelicidin dan defensin-β) dalam sel epitel, neutrofil, dan makrofag serta memodulasi respon imun adaptif. • Bahan makanan yang banyak mengandung vitamin D: • Ikan berlemak seperti ikan salem, tuna dan sarden • Minyak hati ikan kod • Daging sapi • Hati • Mentega, margarin • Susu, keju • Telur • dll Add a footer
  • 28. Angka KecukupanVitamin D di Indonesia Add a footer USIA KEBUTUHANVITAMIN D/HARI MAKSIMAL KEBUTUHAN VITAMIN D/ HARI 0-8 bulan 400 IU 1000 IU 8-12 bulan 400 IU 1500 IU 1-3 tahun 600 IU 2500 IU 4-8 tahun 600 IU 3000 IU 9-70 tahun 600 IU 4000 IU Ibu hamil dan menyusui 600 IU 4000 IU > 70 tahun 800 IU 4000 IU
  • 29. Vitamin E • Vitamin E atau α-tokoferol mempunyai peran penting di membran eritrosit dan lipoprotein plasma sebagai antioksidan, vitamin ini mampu mempertahankan integritas membran sel. • Sumber vitamin E utama dari makanan sehari-hari adalah dari minyak nabati, seperti minyak zaitun, minyak kelapa sawit, dan minyak kelapa. Selain itu, vitamin E dapat diperoleh dalam jumlah kecil dari sayur dan buah, seperti brokoli, bayam, dan kacang-kacangan. • Angka kecukupan vitamin E untuk dewasa 15 mg/hari. Add a footer
  • 30. Add a footer • Serealia (biji-bijian) misalnya beras, kacang-kacangan • Daging tanpa lemak • Susu, produk susu • Ikan • Telur • Roti, dll Vitamin B1, B6, B12 • Defisiensi vitamin B1, B6, B12 berhubungan dengan gangguan fungsi imun dalam tubuh. Vitamin ini berfungsi sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme dalam tubuh. • Sumber makanan mengandung vitamin B1, B6, B12: • AKG vitamin B1 untuk usia dewasa 1,1 - 1,4 mg/hari • AKG vitamin B6 untuk usia dewasa 1,3 - 1,7 mg/hari • AKG vitamin B12 untuk usia dewasa 2,4 mg/hari
  • 31. Asam Folat • Fungsi asam folat dalam imunitas terutama dalam imunitas seluler serta produksi antibodi. Asam folat juga berperan dalam pembentukan DNA dan RNA. • Sumber asam folat: • Nabati (sayuran hijau, serelia utuh, biji- bijian, kacang-kacangan, jeruk/sitrus, dll) • Hewani (hati, daging tanpa lemak) • AKG harian asam folat untuk laki-laki dan wanita dewasa: 400 μg/hari • AKG harian wanita dewasa yang sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil: 400-800 μg/hari Add a footer
  • 32. Seng/Zinc (Zn) • Keberadaan zinc mempunyai peranan penting di dalam fungsi imunitas seluler. Peran tersebut dibuktikan bahwa kekurangan zinc menurunkan aktivitas sel natural killer. • Peran zinc di dalam fungsi imunitas antara lain di dalam fungsi selT dan dalam pembentukan antibodi oleh sel B, serta pertahanan non spesifik. • Sumber bahan makanan mengandung zinc: • Kerang • Daging sapi • Kentang • Beras • Bayam • Brokoli Add a footer
  • 33. Angka Kecukupan Seng (Zn) • Bayi/anak : 2-10 mg/hari • Dewasa : 15 mg/hari • Hamil : +5 mg/hari • Menyusui : +10 mg/hari Add a footer
  • 34. Selenium (Se) • Selenium bekerjasama dengan vitamin E dan berperan sebagai antioksidan. Selenium berperan untuk sintesis protein dan aktivitas enzim glutation peroksidase. • Selenium dapat tercukupi dari asupan harian seperti nasi, susu, daging, dan jeroan • Kandungan Se dalam sumber makanan sangat tergantung pada kadarnya dalam tanah tempat padi dan pakan ternak tumbuh Add a footer
  • 35. Angka Kecukupan Selenium (Se) • Bayi/anak : 10-30 μg/hari • Dewasa : 40-70 μg/hari • Hamil : +15 μg/hari • Menyusui : +20-25 μg/hari Add a footer
  • 36. Tembaga (Cu) • Kekurangan tembaga dapat menyebabkan kekurangan zat besi dan masalah terhadap fungsi sistem saraf dan imunitas tubuh. • Penelitian menemukan bahwa tembaga memiliki sifat antioksidan sehingga dapat mengurangi produksi radikal bebas. • Tembaga merupakan kofaktor penting bagi sejumlah enzim yang terlibat dalam reaksi metabolisme, angiogenesis, transportasi oksigen, dan perlindungan antioksidan. • Kecukupan mikromineral Cu umumnya sudah cukup dalam hidangan sehinggaAKG- nya tidak perlu ditetapkan Add a footer
  • 37. Zat Besi (Fe) • Zat besi berperan dalam proses respirasi sel yaitu sebagai kofaktor bagi enzim-enzim yang terlibat dalam reaksi oksidasi-reduksi.Aktifitas superoksida dismutase dan katalase bergantung pada zat besi.Antioksidan enzimatis bekerja dengan cara mencegah terbentuknya senyawa radikal bebas baru. • Zat besi berperan dalam imunitas dan pembentukan sel-sel limfosit. Disamping itu dua protein pengikat besi yaitu transferin dan laktoferin dapat mencegah terjadinya infeksi dengan cara memisahkan besi dari mikroorganisme, karena besi diperlukan oleh mikroorganisme untuk berkembang biak. Add a footer
  • 38. Angka Kecukupan Besi (Fe) • Bayi/anak : 3-10 mg/hari • Dewasa : 14-26 mg/hari • Hamil : +30 mg/hari • Menyusui : +2 mg/hari Add a footer