Dokumen tersebut membahas kebijakan Direktorat Jenderal Hortikultura terkait dampak perubahan iklim pada sektor hortikultura. Kebijakan tersebut mencakup strategi adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim seperti penerapan teknologi irigasi hemat air, pemanfaatan informasi iklim, serta pengembangan sistem informasi untuk pemantauan dampak perubahan iklim bagi hortikultura.
1. Sinkronisasi pemanfaatan hasil penelitian dan sumber daya lokal untuk mendukung kedaulatan pangan melalui inovasi ramah lingkungan.
2. Upaya mencakup optimalisasi air permukaan, penataan lahan pasang surut, dan teknologi pascapanen untuk meningkatkan produksi padi, jagung, bawang merah, dan kentang.
3. Sistem integrasi tanaman-ternak seperti serai wangi-sapi dan kelapa-kambing untuk
Dokumen ini membahas rencana kegiatan BPTP Sumatera Selatan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional melalui identifikasi lokasi, koordinasi, bimbingan, dan dukungan teknologi untuk komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapi potong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani di Sumatera Selatan.
Dokumen ini membahas dasar-dasar perlindungan tanaman meliputi pengertian, cakupan, tujuan, organisasi, dan kaitannya dengan ilmu-ilmu terkait serta agribisnis. Perlindungan tanaman bertujuan mengendalikan organisme pengganggu tanaman, meningkatkan hasil dan kualitas tanaman, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Dokumen tersebut membahas kebijakan Direktorat Jenderal Hortikultura terkait dampak perubahan iklim pada sektor hortikultura. Kebijakan tersebut mencakup strategi adaptasi dan mitigasi dampak perubahan iklim seperti penerapan teknologi irigasi hemat air, pemanfaatan informasi iklim, serta pengembangan sistem informasi untuk pemantauan dampak perubahan iklim bagi hortikultura.
1. Sinkronisasi pemanfaatan hasil penelitian dan sumber daya lokal untuk mendukung kedaulatan pangan melalui inovasi ramah lingkungan.
2. Upaya mencakup optimalisasi air permukaan, penataan lahan pasang surut, dan teknologi pascapanen untuk meningkatkan produksi padi, jagung, bawang merah, dan kentang.
3. Sistem integrasi tanaman-ternak seperti serai wangi-sapi dan kelapa-kambing untuk
Dokumen ini membahas rencana kegiatan BPTP Sumatera Selatan untuk mendukung pencapaian swasembada pangan nasional melalui identifikasi lokasi, koordinasi, bimbingan, dan dukungan teknologi untuk komoditas unggulan seperti padi, jagung, kedelai, bawang merah, dan sapi potong. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas petani di Sumatera Selatan.
Dokumen ini membahas dasar-dasar perlindungan tanaman meliputi pengertian, cakupan, tujuan, organisasi, dan kaitannya dengan ilmu-ilmu terkait serta agribisnis. Perlindungan tanaman bertujuan mengendalikan organisme pengganggu tanaman, meningkatkan hasil dan kualitas tanaman, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Dokumen tersebut membahas rencana diseminasi hasil pengkajian penerapan inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman di Sumatera Selatan. Tujuan pengkajian ini adalah meningkatkan produktivitas lahan sawah tadah hujan dan lahan kering dengan memanfaatkan teknologi budidaya yang tepat seperti varietas unggul dan pola tanam yang efisien. Pengkajian akan dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi formula dalam pemupukan untuk mencapai pertanian berkelanjutan yang tahan iklim. Beberapa poin penting adalah perlunya memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan kandungan karbon organik melalui penggunaan pupuk organik dan kompos, serta merekomendasikan formula dan teknik aplikasi pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dokumen ini juga menekankan penerapan pemupukan ter
Dokumen ini membahas implementasi sistem pertanian terpadu (Sitandu) dalam rangka meningkatkan efisiensi sumber daya lahan. Sitandu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan berbagai subsektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dokumen ini menjelaskan definisi, prinsip, keunggulan, dan contoh-contoh penerapan Sitandu. Juga
Dokumen ini membahas aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Dokumen ini juga membahas pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan lingkungan seperti ekologi, teknologi, ekonomi, agama, sosial budaya, pendidikan, dan hukum. Dokumen ini menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan
Dokumen tersebut membahas upaya adaptasi perubahan iklim di bidang kesehatan di Indonesia, meliputi penjelasan tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, komponen untuk memperkuat ketahanan iklim, dan contoh implementasi desa sehat iklim sebagai upaya adaptasi di tingkat masyarakat.
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).pptWira589766
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama: (1) permasalahan perikanan budidaya payau dan laut seperti kemiskinan dan penurunan sumberdaya perikanan, (2) manfaat ekosistem perairan untuk mendukung kehidupan, budaya, dan ekonomi, serta (3) pertimbangan-pertimbangan pengelolaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan dari sisi ekologi, sosial budaya, dan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia serta langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah empat aspek dampak perubahan iklim terhadap ekosistem, masyarakat pesisir, ketahanan pangan, dan keamanan regional, serta kegiatan riset dan pengembangan sistem pemantauan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah ter
Strategi kemandirian pangan Indonesia menganalisis sistem rantai pasok beras nasional. Dokumen ini mengidentifikasi masalah seperti produktivitas petani rendah dan pedagang yang mendominasi rantai pasok, serta merumuskan strategi seperti Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi dan pemanfaatan lahan untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini dicapai dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi, ekonomi, dan sosial dalam praktik pertanian.
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newEdiSuryadi12
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengelolaan sumber daya alam dalam perspektif pembangunan berkelanjutan khususnya pengelolaan sumber daya air secara terpadu
2. Pengelolaan sumber daya air terpadu dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan untuk mewujudkan kemanfaatan air yang berkelanjutan
3. Dokumen juga membahas konsep pen
Dokumen ini membahas rencana diseminasi hasil pengkajian model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Model ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bioindustri, pohon masalah, dan kendala pengembangan model ini serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan k
Dokumen tersebut membahas pentingnya koordinasi antar pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan sumber daya alam dan jasa kemaritiman Indonesia untuk meningkatkan posisi ekonomi negara di era globalisasi. Dokumen ini menyoroti perlunya penguatan kerja sama antar lembaga pemerintah dan swasta dalam melestarikan sumber daya kelautan serta mengembangkan pariwisata berkelanjutan guna memberdayakan masyarakat pesisir.
Dokumen tersebut membahas rencana diseminasi hasil pengkajian penerapan inovasi teknologi pertanian untuk peningkatan indeks pertanaman di Sumatera Selatan. Tujuan pengkajian ini adalah meningkatkan produktivitas lahan sawah tadah hujan dan lahan kering dengan memanfaatkan teknologi budidaya yang tepat seperti varietas unggul dan pola tanam yang efisien. Pengkajian akan dilakukan di Kabupaten Ogan Komering Ilir dengan
Dokumen tersebut membahas tentang optimalisasi formula dalam pemupukan untuk mencapai pertanian berkelanjutan yang tahan iklim. Beberapa poin penting adalah perlunya memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan kandungan karbon organik melalui penggunaan pupuk organik dan kompos, serta merekomendasikan formula dan teknik aplikasi pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dokumen ini juga menekankan penerapan pemupukan ter
Dokumen ini membahas implementasi sistem pertanian terpadu (Sitandu) dalam rangka meningkatkan efisiensi sumber daya lahan. Sitandu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan berbagai subsektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dokumen ini menjelaskan definisi, prinsip, keunggulan, dan contoh-contoh penerapan Sitandu. Juga
Dokumen ini membahas aspek-aspek pengelolaan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum. Dokumen ini juga membahas pendekatan yang dapat digunakan dalam pengelolaan lingkungan seperti ekologi, teknologi, ekonomi, agama, sosial budaya, pendidikan, dan hukum. Dokumen ini menyoroti pentingnya kesadaran lingkungan
Dokumen tersebut membahas upaya adaptasi perubahan iklim di bidang kesehatan di Indonesia, meliputi penjelasan tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan, komponen untuk memperkuat ketahanan iklim, dan contoh implementasi desa sehat iklim sebagai upaya adaptasi di tingkat masyarakat.
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).pptWira589766
Dokumen tersebut membahas tentang tiga hal utama: (1) permasalahan perikanan budidaya payau dan laut seperti kemiskinan dan penurunan sumberdaya perikanan, (2) manfaat ekosistem perairan untuk mendukung kehidupan, budaya, dan ekonomi, serta (3) pertimbangan-pertimbangan pengelolaan sumberdaya perikanan secara berkelanjutan dari sisi ekologi, sosial budaya, dan ekonomi.
Dokumen tersebut membahas dampak perubahan iklim terhadap sektor kelautan dan perikanan Indonesia serta langkah-langkah yang diambil untuk menghadapi tantangan tersebut. Beberapa poin penting yang diangkat adalah empat aspek dampak perubahan iklim terhadap ekosistem, masyarakat pesisir, ketahanan pangan, dan keamanan regional, serta kegiatan riset dan pengembangan sistem pemantauan yang dilakukan untuk menanggulangi masalah ter
Strategi kemandirian pangan Indonesia menganalisis sistem rantai pasok beras nasional. Dokumen ini mengidentifikasi masalah seperti produktivitas petani rendah dan pedagang yang mendominasi rantai pasok, serta merumuskan strategi seperti Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi dan pemanfaatan lahan untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini dicapai dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ekologi, ekonomi, dan sosial dalam praktik pertanian.
Pengelolaan lingkungan berkelanjutan dalam perspektif pendidikan newEdiSuryadi12
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pengelolaan sumber daya alam dalam perspektif pembangunan berkelanjutan khususnya pengelolaan sumber daya air secara terpadu
2. Pengelolaan sumber daya air terpadu dilakukan secara menyeluruh, terpadu, dan berwawasan lingkungan untuk mewujudkan kemanfaatan air yang berkelanjutan
3. Dokumen juga membahas konsep pen
Dokumen ini membahas rencana diseminasi hasil pengkajian model pertanian bioindustri berbasis tanaman pangan di lahan pasang surut Sumatera Selatan. Model ini bertujuan mengembangkan pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan seluruh limbah pertanian menjadi berbagai produk bernilai tambah. Dokumen ini juga menjelaskan konsep bioindustri, pohon masalah, dan kendala pengembangan model ini serta solusi untuk meningkatkan kualitas dan k
Dokumen tersebut membahas pentingnya koordinasi antar pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan sumber daya alam dan jasa kemaritiman Indonesia untuk meningkatkan posisi ekonomi negara di era globalisasi. Dokumen ini menyoroti perlunya penguatan kerja sama antar lembaga pemerintah dan swasta dalam melestarikan sumber daya kelautan serta mengembangkan pariwisata berkelanjutan guna memberdayakan masyarakat pesisir.
1. KEBIJAKAN SEKTOR PERTANIAN
DALAM PENGUATAN ADAPTASI
PERUBAHAN IKLIM
Sumarjo Gatot Irianto
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
KEMENTERIAN PERTANIAN
2010
2. Topik
1. Arah & Kebijakan Umum Pembangunan
Pertanian
2. Dampak Perubahan Iklim pada Sektor
Pertanian
3. Strategi & Kebijakan Penguatan Adaptasi
Perubahan Iklim Sektor Pertanian
4. Penyiapan Inovasi Teknologi Adaptif (R & D)
5. Penutup
4. Penyangga utama Keberlanjutan Pembangunan
Ekonomi Nasional
Prioritas Peningkatan Produksi & Pemantapan
Swasembada/Ketahanan Pangan (Kemandirian
Pangan) & Energi (dukungan bioenergi)
Kesejahteraan & Pengentasan kemiskinan
penyedia lapangan kerja lebih >55% &
sumbangan ekonomi nasional >20%.
Green & Sustanaible Development (Carbon
Efficient Farm) & Kontribusi PE-GRK
TANTANGAN UTAMA
5. PERSOALAN MENDASAR
Antara lain:
• Konversi, degradasi/kerusakan SDL & lingkungan
• Ancaman variabilitas & perubahan iklim
• Keterbatasan infrastruktur, sarana prasarana,
lahan, & air.
• Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta KK
<0.5 Ha).
• Tuntutan & masih rawannya ketahanan pangan &
energi
Peningkatan provitas & Opt. SDL/Air
Penambahan areal pertanian (baru)
masih diperlukan`
6. VISI DAN MISI
PERTANIAN 2009-2014
Pertanian industrial unggul berkelanjutan
yang berbasis sumberdaya lokal untuk
meningkatkan kemandirian pangan, nilai
tambah, ekspor, dan kesejahteraan
petani
7. MISI PERTANIAN 2009-2014
(Terkait dengan sumberdaya lahan, air dan
lingkungan)
1. Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang
efisien, berbasis iptek dan sumberdaya lokal,
serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan
sistem agribisnis.
2. Menciptakan keseimbangan ekosistem pertanian
yang mendukung keberlanjutan peningkatan
produksi dan produktivitas untuk meningkatkan
kemandirian pangan.
3. Mengamankan plasma-nutfah dan meningkatkan
pendayagunaannya untuk mendukung
pembangunan pertanian.
8. TARGET PEMBANGUNAN PERTANIAN
1. Peningkatan produksi &
Swasembada Berkelanjutan.
2. Diversifikasi Pangan.
3. Nilai Tambah, Daya Saing, dan
Ekspor.
4. Peningkatan Kesejahteraan Petani.
9
9. Konversi/alih fungsi lahan pertanian, terutama
Lahan Sawah Irigasi
Degradasi lahan, air & lingkungan pertanian
(pencemaran, dll.) & perluasan lahan terlantar
Ancaman variabilitas & perubahan iklim
(pemanasan global) kekeringan & banjir
Keterbatasan potensi & ketersediaan SD lahan
untuk ekstensifikasi pertanian ketahanan
pangan & bioenergi
ANCAMAN SD LAHAN &
LINGKUNGAN PERTANIAN
10. PROGRAM PRIORITAS
(Terkait dengan SDLP)
• Audit lahan & sertifikasi lahan
• Pencetakan 100 ribu Ha lahan baru per tahun
• Infrastruktur (Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani dan
Jaringan Irigasi Desa).
• Sarana (pupuk anorganik dan pupuk organik).
• Pengembangan Sumber Daya Manusia (sekolah
lapang, 60 ribu penyuluh, pelatihan & pemagangan).
• Pengembangan Kelembagaan Petani (Pemberdayaan
Gapoktan, Lembaga Keuangan Mikro ).
• Pengembangan teknologi hilir, alsintan, pasca panen
12. Degradasi sumberdaya (lahan & air) &
infrastrukur (irigasi)
Cekaman (banjir/kekeringan),
Penciutan & degradasi lahan
Sistem Produksi Ketahanan Pangan
Ancaman kekeringan & banjir luas areal
tanam & kegagalan panen,
Penurunan produktivitas,
produksi, mutu hasil, efisiensi, dll.
DAMPAK PERUBAHAN IKLIM
Sosial & Ekonomi : kesejahteraan petani :
Bersinggungan dengan petani kecil (produsen
pangan) & rentan kemiskinan
13. KECENDERUNGAN PERTUMBUHAN PENDUDUK,
PRODUKSI PADI DAN KETERSEDIAAN AIR
-
50
100
150
200
250
300
1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010 2015 2020
TAHUN
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Penduduk (Juta Orang)
Ketersediaan Air (x 10 Milyar Meter Kubik)
Produksi Padi (Juta Ton)
INOVASI
TEKNOLOGI
Jumlah
Penduduk
dan
Ketersediaan
Air
Produksi
Padi
(Juta
ton)
TANPA
INOVASI
TEKNOLOGI
P2BN
2007/2008
DENGAN INOVASI
TEKNOLOGI
Trend Pertumbuhan Penduduk, Produksi
Padi, dan Ketersediaan Air
14. A. Perubahan pola curah hujan & kejadian
iklim ekstrim:
• perluasan areal padi sawah terkena kekeringan :
dari 0.3-1,4% 3,1-7,8% & puso dari 0.004-
0,41% 0.04-1,87%
• perluasan areal rawan banjir dari 0.75-2,68%
0,97-2,99%, & puso dari 0,24-0,73% 8,7-
13,8%.
Resiko penurunan produksi meningkat dari
2,4-5% lebih dari 10%
B. Peningkatan suhu udara menurunkan
produksi pangan (padi, jagung & kedelai) sekitar
10,0-19,5% selama 40 tahun yang akan datang
PERUBAHAN IKLIM DAN
PRODUKSI PANGAN
15. C. Peningkatan muka air laut ) s/d th 2050
penciutan lahan & degradasi sawah produktif
sekitar 292-400 ribu hektar atau 3,7% (di Jawa)
• berdampak serius terhadap pertanian di daerah
pesisir contoh : Kabupaten Karawang dan
Subang mengurangi produksi beras sekitar
300,000 ton, produksi jangung 5,000 ton
akibat genangan
• Degaradsi lahan & penurunan produksi akibat
salintas & instrusi air laut.
Perubahan Iklim dan Produksi
Pangan (2)
17. 1. Program aksi adaptasi pada sub-sektor tanaman
pangan dalam upaya melestarikan dan
memantapkan ketahanan pangan nasional,
SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
2. Program aksi mitigasi pada sub-sektor
perkebunan melalui pengembangan teknologi
ramah lingkungan dan penurunan emisi GRK,
3. Sub-sektor lain melakukan adaptasi & mitigasi,
namun tetap prioritas pencapaian sasaran
pembangunan.
4. Statement Presiden pada COP 13
STRATEGI UMUM MENYIKAPI
PERUBAHAN IKLIM
18. 19
Antara lain :
Pembangunan (PERTANIAN) & pelestarian
lingkungan tidak dipertentangkan harus
diselaraskan & disInergikan
Indonesia melakukan upaya pengurangan emisi
karbon aksi sukarela Indonesia dijabarkan
melalui berbagai kebijakan yang mencakup semua
sektor.
(Presentasi Presiden pada COP 13)
19. Reformasi peraturan perundang-undangan
dan kebijakan sektor pertanian (Policy
Reform)
Peningkatan kapasitas SDM dan institusi
(Institutional Capacity Building)
Penelitian Pengembangan Antisipasi,
Adaptasi, dan Mitigasi Perubahan Iklim (KP3I)
Peningkatan infrastruktur pertanian nasional
Peningkatan kesadaran masyarakat
LIMA PROGRAM UNGGULAN
MENGHADAPI PERUBAHAN IKLIM
20. Ditujukan untuk menyiapkan konsep & strategi/
program mengurangi laju perubahan iklim (mitigasi) dan
menyiapkan arah & kebi-jakan pengelolaan dampak &
penanggu-langannya (adaptasi)
Analisis & delineasi dampak ( Iklim-SDP-Infrastruktur
Reinventarisasi & redelineasi potensi, karak-terisasi
sumberdaya lahan dan air
Penyusunan RB & RM pengelolaan SD & infra-struktur
pertanian
STRATEGI ANTISIPASI:
21. 1. Pengembangan Sistem Jaringan Informasi Iklim (SJII)
Pokja dan Posko, Sistem Peringatan Dini (SPD), dan
Sekolah Lapang Iklim Pertanian (SLIP/ SLPTT),
2. Penyiapan beberapa Tool & Pedoman
Blue Print kekeringan dan banjir (2007-2008)
Permentan NO.47/2006 (Pedum Budidaya Pertanian
Pada Lahan Pegunungan)
Permentan No.14/2009 (Pedum Pemanfaatan Lahan
Gambut utk Perkebunan KS)
Atlas Kelender Tanam (2007-2010)
3. Menyusun ulang Arahan Tataguna Lahan (LULUCF)
4. Penyesuaian dan pengembangan infra-struktur
pertanian (JITUT, JIDES, dll.) `
BEBERAPA LANGKAH ANTISIPASI
SEKTOR PERTANIAN
22. Tindakan atau upaya penyesuaian kegiatan &
teknologi dengan kondisi iklim yang disebabkan
oleh fenomena perubahan iklim/pemanasan global
Sumberdaya, Infrastruktur/Sarana, SUT/SUA,
Teknologi Produksi, So-sek, dll. terkait dengan
aspek:
Manajemen : sumberdaya, infrastruktur, SUT
Teknologi : sistem produksi/SUT/Budidaya
Sikap & perilaku : adaptif pola tanam, &
dalam berbagai aspek sosial & ekonomi
STRATEGI ADAPTASI:
23. Kebijakan optimalisasi sumberdaya lahan, air dan
pengembangan infrastruktur (irigasi)
Pengembangan dan penyiapan teknologi adaptif
Advokasi, subsidi dan bantuan sarana dan
penerapan teknologi adaptif
Penyiapan kelembagaan & panduan (tool)
(peraturan, perundang-undagan, dll)
Pengembangan sistem asuransi pertanian resiko
iklim
KEBIJAKAN UMUM ADAPTASI
24. 1. Optimalisasi lahan eksisting peningkatkan
produktivitas & IP dengan dukungan inovasi
teknologi SEBAGAI PRIORITAS UTAMA
2. Penambahan areal pertanian baru diarahkan
untuk memanfaatkan lahan terlantar dan/atau
terdegradasi,
3. Memprioritaskan penambahan lahan pertanian
baru pada tanah mineral dan/atau lahan dengan
stok karbon rendah
4. Memanfaatkan lahan gambut secara selektif
terutama lahan yang telah mendapat ijin dan/
atau dibuka/terlantar.
OPTIMALISASI SUMBERDAYA LAHAN
28. DUKUNGAN TOOL/PEDOMAN
• Blue Print Banjir dan Kekeringan (+peta rawan
banjir/kekeringan)
• Atlas Kelender Tanam (Sumatera, Jawa, Kalimntan,
Sulawesi, Bali/NTB/NTT)
• Climate Prediction Tools
• DSS for Climate and Watershed Management
• Guidelines (MOA Regulations No.47/2006, No.
14/2009, UU 41/2009/PLPPB)
• Sistem Peringatan Dini untuk Banjir dan kekeringan,
kebakaran lahan/gambut
29. • Pemanfaatan Lahan Sub-Optimal
– Pemanfaatan lahan kering dan rawa untuk
pangan
– Pengembangan Sawit, dll. pada lahan gambut
(sangat sesuai & selektif) lahan yang sudah
dibuka (sudah ada izin) dan/atau lahan
terlantar
PROGRAM ADAPATASI
30. • Diversifikasi Pertanian a.l
– Pengembangan Kedelai tropika dengan industri
penudukung (e.g : pakan ternak)
– Pengembangan Gandum tropika
• Integrasi & diversifikasi tanaman dan ternak
– Lahan Kering : Sapi + Sawit pada lahan kering
– Lahan Sawah Irigasi : IP Padi 400 (VUB Ultra
Genjah) + Sapi PTT & SRI
– Lahan Sawah Tadah Hujan : IP Padi 200-250 ) Sapi
PTT & SRI
– Lahan Rawa : IP Padi 200 (Sawit Dupa) + Horti +
Ternak PTT
PROGRAM ADAPTASI (2)
31. • Perakitan Teknologi Adaptif:
– VUB adaptif (kekeringan, umur genjah. Banjir, dll),
– Pengembangan Kedelai tropika dengan industri
pendukung (e.g : pakan ternak), & Pengembangan
Gandum tropika
• Perakitan Sistem Pertanian Adaptif :
– Pengembangan sistem/model “carbon efficient
farming/green farming (CEF/GF) berbasis pangan dan
perkebunan (zero waste, low emission, biogass, efficient
input)..
• Pengembangan DSS Kalender Tanam Dinamis
• Pengembangan peran sinergis biota-mikroba tanah
(fisika-kimia dan bilogi) dalam penyediaan hara
subsitusi pupuk an-organik dengan pupuk organik
PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
32. ROAD MAP PROGRAM ADAPTASI,
MITIGASI DAN PERUBAHAN IKLIM
SEKTOR PERTANIAN
33. ROAD MAP :
COOPING WITH
THE IMPACT OF
CLIMATE
CHANGE IN
AGRICULTURAL
SECTOR
34. 2005 2010 2015 2020 2025 2030
Horizon Perencanaan untuk Adaptasi
Bentuk
adaptasi :
(i) Intervensi
Struktural
(kebijakan)
dan
(i) Intervensi
non-
struktural
Boer dkk, (2007)
35. PENUTUP
• Keselarasan Sasaran Pembangunan
(Ekonomi) dan Kelestarian Lingkungan
• Kesiapan inovasi/teknologi adaptif
(sumberdaya dan budidaya)
• Cross cutting issues antar sektor
• Komunikasi, sosialisasi & kesiapan pedoman
36. Kondisi glasiers di Amerika Selatan (Andes)
pada tahun 1928 (atas) dan 2004 (bawah)
1928
2004