2. Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Tinjauan Pustaka
Pengertian Setrika
Keutamaan Setrika
Hal Penting dalam
Menyetrika
Gambar Setrika
Management Risiko
Bab III Proses Kegiatan
Persiapan
Mekanisme Menyetrika
Bab IV Management Risiko
Persiapan
Identifikasi Bahaya
Analisa Risiko
Evaluasi Risiko
Pengendalian Risiko
Bab V Penutup
Kesimpulan
Saran
3. Di era globalisasi ini, teknologi senantiasa
menawarkan kemudahan. Namun dengan
tingginya kemajuan teknologi ini berarti semakin
tinggi pula tingkat keresikoannya. Perkembangan
teknologi di dunia sangatlah pesat. Dalam
perkembangannya tersebut selalu diiringi dengan
banyak hambatan termasuk kerusakan. baik
kerusakan hardware maupun software. Di lihat
dari segi pendidikannya, mahasiswa zaman
global ini minimal harus bias memperbaiki
teknologi yang dipakainya sehari-hari..
Menyetrika pakaian merupakan salah satu tugas
rumah tangga yang paling melelahkan bagi
sebagian orang.
4. 1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada
kegiatan penyetrikaan pakaian di rumah.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui persiapan dalam menyetrika pakaian.
Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko
pada praktisi setrika.
Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko
pada praktisi setrika.
Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko
pada praktisi setrika.
Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem
risiko pada praktisi setrika.
5. 1. Bagi Praktisi
Dapat menjadi referensi bagi para ibu rumah
tangga tentang potensi bahaya kecelakaan kerja
yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-
hari dari yang paling sering terjadi sampai
kepada kecelakaan paling berat yang mungkin
dihadapi praktisi.
Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada
penyetrika pakaian.
2. Bagi penulis
Menambah pengetahuan tentang manajemen
risiko khususnya bagi penyetrika pakaian.
6. Setrika (Belanda), yaitu Strijkijzer artinya menghilangkan
kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan. Konsep
setrika dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa
itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan
panjang yang berisi batubara. Setrika listrik pertama kali
dipatenkan pada tahun 1882, namun pada saat itu
penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan
dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah.
Pada awal abad ke-20, setrika listrik mulai populer dan
akhirnya pada tahun 1920-an mucul setrika listrik dengan
pengatur suhu. Abad 21 Setrika yang sering kita pakai
sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah.
Selain pengatur suhu ada juga yang dilengkapi dengan
wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat
kita menyetrika.
7. Pada akhir abad ke-19 sekitar tahun 1870,
seorang ibu rumah tangga bernama Mary
Florence Potts di Lowa menemukan setrika
cetak (cast iron). Setrika ini sebenarnya
merupakan setrika sadiron yang dua
ujungnya dibuat runcing, agar menyetrika
lebih mudah. Pada tahun berikutnya Mary
juga membuat satu temuan baru yaitu
sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas,
sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas
ketika sadiron dipanaskan.
8. Pada dasarnya, penemu “setrika kuno” tidak
dapat ditentukan secara pasti karena belum
ada bukti sejarah yang menerangkannya.
Akan tetapi, banyak orang yang mempercayai
kalau setrika ditemukan oleh Henry W. Seely
pada tahun 1882. Kemudian Crompton dan
beberapa rekanya, kemudian Earl Richardson
dan joseph Meyres yang menyempurnakan
terhadap strika listrik sehingga pada 1962
ditemukan strika uap.
10. Menyetrika tidak dianjurkan terhadap :
Orang yang sangat lemah.
Penderita kedinginan, sementara suhu badannya
sangat tinggi kecuali setelah ia tidak lagi merasa
kedinginan.
Wanita hamil pada tiga bula pertama.
Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-
guna, dsb.
Tidak dianjurkan menyetrika dalam keadaan
sangat kenyang atau sangat lapar.
11.
12. Menyambungkan kabel listrik dengan
cok listrik
Merapikan pakaian dengan tangan sambil menunggu
setrika panas dan mengangkat setrika yang berat
Menyetrika pakaian dengan setrika panas
13. Semprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrika
Foto Bersama Pakaian rapi
yang sudah disetrika
Semprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrikaSemprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrika
14. Penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan aktivitas dalam
kegiatan identifikasi
bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan
pemantauan serta review risiko.
15. Meminimalkan kerugian dan meningkatkan
produktifitas
Memotong mata rantai kejadian kerugian
sehingga efeknya tidak terjadi
Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera
dan penyakit akibat kerja atau hubungan
kerja
17. Menyiapkan Alat, Sarana, dan Ruangan
Alat yang dipersiapkan : Meja, setrika, cok listrik
Bahan yang disiapkan : Alas kain
Membersihkan alat agar baju tidak menjadi bernoda
dan tidak menyebarkan penyakit dengan cara : Dasar
setrika yang kotor kadang mengakibatkan baju yang
sudah bersih menjadi bernoda. Agar hal itu tidak
terjadi, ambil amplop cokelat, lalu taburi garam cukup
banyak. Nyalakan setrika dan jalankan di atas kertas
cokelat yang dilumuri garam.
Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara
dan tidak pengap.
18. Pakaian yang sudah kering dimasukkan ke keranjang
pakaian yang akan disetrika
Pakaian disetrika satu per satu
Penyetrika dalam keadaan sehat, tidak sakit, dan
sudah berdo’a.
Penyetrika telah menguasai cara menyetrika
(profesional).
Penyetrika sudah pernah menyetrika baju sebelumnya
Penyetrika meningkatkan iman dan taqwa.
Menyiapkan Diri Sendiri
19. Siapkan kumpulan pakaian yang akan disetrika
Letakkan baju satu per satu di atas meja yang
beralaskan kain
Sambungkan kabel setrika dengan cok listrik
yang ada di sekeliling tempat menyetrika
Rapikan baju dengan tangan terlebih dahulu
Tunggu hingga setrika panas, antara 5-7 menit
Ambil setrika dan mulailah setrika pakaian
dengan membaca basmalah
Kita lakukan lagi proses menyetrika pada setiap
pakaian yang akan dirapikan dan jangan lupa
untuk menyemprotkan pewangi pakaian
20. Management risiko dilakukan di Rumah Nelvi
Personil inti/ yang dinilai risikonya:
Penyetrika, 1 orang
Penentuan Risiko diambil berdasarkan
persentasi angka kejadian ataupun angka
prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang
sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
Personil yang Terlibat
Standar Penentuan Kriteria Resiko
21. Laporan diberikan kepada Abi, Guru PLH SMA
Negeri 8 Pekanbaru
Hasil wawancara dengan penyetrika
Dokumentasi foto.
Literature / Referensi serta hasil penelitian
Dokumen yang Terkait
22. Dilakukan melalui
inspeksi, monitoring, wawancara dengan
penyetrika. Secara umum kegiatan
menyetrika di rumah sudah menggunakan
cara yang optimal, sehingga identifikasi
bahaya dalam kegiatan menyetrika ini lebih
berupa prediksi tidak begitu tinggi. Menurut
pengamatan penulis di lapangan, pada
prinsipnya di rumah dalam praktek
menyetrika sudah menggunakan cara yang
optimal
23. Jenis Bahaya Resiko Konsekuensi
Faktor fisik
- Suhu panas - Biang keringat
- Dehidrasi
- Kelelahan
Faktor Biologis
- Jamur - Infeksi - Peradangan pada kulit
Faktor Ergonomik
- Duduk membungkuk terlalu lama pada
saat menyetrika.
- Tersentrum pada saat menyambungkan
aliran listrik
- Gerakan berulang-ulang
- Mengangkat beban berat
- Musculoskeletal
- Menggigil
- Trauma Otot
- Dehidrasi
- Lumbago pain
- Neck stifness
- Psikis (cemas)
- Jantung berdebar
- Kelelahan
- Pegal
- Otot menegang
Faktor Psikososial
- Jam kerja yang lama / istirahat kurang - Stress - Mialgia, loss concentration
Faktor KimiaAlat Perlindungan Diri dan
Sterilitas Peralatan Setrika
- Peralatan setrika yang kurang steril - Infeksi - Penularan berbagai jenis
penyakit
Kecelakaan Setrika
- Setrika melekat pada pakaian
- Terlalu lama memanaskan setrika
- Alas setrika yang mengenai permukaan
tangan
- Pakaian menjadi sangat
panas
- Setrika berasa panas
- Tangan berasa panas
- Pakaian menjadi bolong
pada bagian tertentu
- Setrika rusak
- Tangan membengkak
24. Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang
Mungkin
Terjadi
(2)
Mungkin Terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
Terjadi
(4)
Hampir Pasti Terjadi
(5)
(1)
Tidak Ada
Pengaruh
Terlalu lama
memanaskan
setrika
(3)
Gerakan berulang-
ulang
(5)
(2)
Pengaruh
Sangat
Ringan
Jam kerja yang
lama/ istirahat
kurang
Tersentrum
pada saat
menyambungka
n aliran listrik
(2)
Pakaian melekat
pada setrika
(6)
(3)
Pengaruh
Ringan
Peralatan
setrika
kurang
steril
(6)
Suhu panas
(9)
Duduk membungkuk
terlalu lama pada saat
menyetrika
Mengangkat beban
berat
(15)
(4)
Pengaruh
Serius
Alas setrika yang
mengenai
permukaan tangan
Jamur
(16)
25. NO HAZARD SKOR TAFSIRAN
1 Jamur 16 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh serius
2 Duduk membungkuk terlalu lama pada saat
menyetrika.
Mengangkat beban berat
15 Hampir pasti terjadi
Pengaruh ringan
3 Alas setrika yang mengenai permukaan tangan 12 Mungkin terjadi
Pengaruh serius
4 Suhu panas 9 Mungkin terjadi
Pengaruh ringan
5 Peralatan setrika yang kurang steril 6 Kurang mungkin terjadi
Pengaruh ringan
6 Pakaian melekat pada setrika 6 Mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan
7 Gerakan berulang-ulang 5 Hampir pasti terjadi
terjadi
Tidak ada pengaruh
8 Terlalu lama memanaskan setrika 3 Mungkin terjadi
Tidak ada pengaruh
9 Jam kerja yang lama/ istirahat kurang
Tersentrum pada saat menyambungkan aliran
2 Jarang terjadi
Pengaruh sangat ringan
26. NO HAZARD PENGENDALIAN
1 Jamur Peralatan harus disterilisasi dengan sempurna
2 Duduk membungkuk
terlalu lama pada saat
menyetrika
Mengangkat beban berat
Sesuaikan tinggi meja dengan kursinya
Relaksasi otot punggung secara berkala tiap 20 menit
Membeli alat dari bahan yang ringan / alumunium yang tipis
3 Permukaan setrika yang
mengenai permukaan
tangan
Diberikan pemahaman mengenai penggunaan setrika yang baik &
benar
Berhati-hati dalam menyetrika
4 Suhu panas Minimal harus ada kipas angin
5 Peralatan setrika yang
kurang steril
Pakaian melekat pada
setrika
Membersihkan permukaan dan pegangan setrika
Mengurangi tingkat kepanasan pada setrika
Melapisi pakaian menggunakan kertas
Menyemprotkan pewangi pakaian pada pakaian tersebut
6 Gerakan berulang-ulang Relaksasi tangan secara berkala tiap 15 – 20 menit
7 Terlalu lama memanaskan
setrika
Mengawasi setrika yang hidup setiap saat
8 Jam kerja yang lama /
istirahat kurang
Tersentrum pada saat
menyambungkan aliran
listrik
Praktek dengan memakai jadwal, membatasi jumlah pakaian, dan
selalu ada jadwal istirahat atau relaksasi setiap 30 menit selama 5
menit
Berhati-hati dalam menyambungkan arus listrik
Mengeringkan permukaan tangan bila ingin menyambungkan arus
listrik
27. 1. Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk
melicinkan / menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai,
umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-
lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga
memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat,
terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat ini ada banyak
jenis seterika, dari yang untuk keperluan rumah tangga sampai
industri seperti hotel, rumah sakit, dan lain-lain. Bagian panas dari
seterika pada awalnya dibuat dari besi sehingga ada masalah
dengan kebersihannya akibat karat pada besi. Hasil perbaikannya,
pada saat ini, bagian pemanasnya dibuat dari alumunium atau
stainless steel;
2. Cara memakai setrika adalah dengan dipanaskan);
3. Setrika listrik yaitu perlatan listrik rumah tangga yang digolongkan
dalam peralatan pemanas berdaya rendah.Jenis dari setrika listrik
antara lain: Setrika listrik jinjing (portable) tanpa pengatur panas
dan pengatur panas (otomatis) dengan uap air. Pada umumnya
setrika listrik portable banyak dipakai
28. Ketika ingin menyetrika pakaian, fokuslah pada kegiatan itu. Diperlukan
perhatian yang tinggi pada saat menyetrika pakaian.
Hindari setrika panas dari jangkauan anak-anak.
Diperlukan keahlian dalam menyetrika pakaian sehingga pakaian dapat
benar-benar dimanfaatkan dalam keadaan rapi dan sehat.