SlideShare a Scribd company logo
Disusun Oleh
Nelvi Isra
X – 9
SMA Negeri 8 Pekanbaru
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Tinjauan Pustaka
Pengertian Setrika
Keutamaan Setrika
Hal Penting dalam
Menyetrika
Gambar Setrika
Management Risiko
Bab III Proses Kegiatan
Persiapan
Mekanisme Menyetrika
Bab IV Management Risiko
Persiapan
Identifikasi Bahaya
Analisa Risiko
Evaluasi Risiko
Pengendalian Risiko
Bab V Penutup
Kesimpulan
Saran
Di era globalisasi ini, teknologi senantiasa
menawarkan kemudahan. Namun dengan
tingginya kemajuan teknologi ini berarti semakin
tinggi pula tingkat keresikoannya. Perkembangan
teknologi di dunia sangatlah pesat. Dalam
perkembangannya tersebut selalu diiringi dengan
banyak hambatan termasuk kerusakan. baik
kerusakan hardware maupun software. Di lihat
dari segi pendidikannya, mahasiswa zaman
global ini minimal harus bias memperbaiki
teknologi yang dipakainya sehari-hari..
Menyetrika pakaian merupakan salah satu tugas
rumah tangga yang paling melelahkan bagi
sebagian orang.
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada
kegiatan penyetrikaan pakaian di rumah.
2. Tujuan Khusus
 Untuk mengetahui persiapan dalam menyetrika pakaian.
 Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko
pada praktisi setrika.
 Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko
pada praktisi setrika.
 Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko
pada praktisi setrika.
 Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem
risiko pada praktisi setrika.
1. Bagi Praktisi
 Dapat menjadi referensi bagi para ibu rumah
tangga tentang potensi bahaya kecelakaan kerja
yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari-
hari dari yang paling sering terjadi sampai
kepada kecelakaan paling berat yang mungkin
dihadapi praktisi.
 Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna
mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada
penyetrika pakaian.
2. Bagi penulis
Menambah pengetahuan tentang manajemen
risiko khususnya bagi penyetrika pakaian.
Setrika (Belanda), yaitu Strijkijzer artinya menghilangkan
kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan. Konsep
setrika dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa
itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan
panjang yang berisi batubara. Setrika listrik pertama kali
dipatenkan pada tahun 1882, namun pada saat itu
penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan
dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah.
Pada awal abad ke-20, setrika listrik mulai populer dan
akhirnya pada tahun 1920-an mucul setrika listrik dengan
pengatur suhu. Abad 21 Setrika yang sering kita pakai
sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah.
Selain pengatur suhu ada juga yang dilengkapi dengan
wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat
kita menyetrika.
Pada akhir abad ke-19 sekitar tahun 1870,
seorang ibu rumah tangga bernama Mary
Florence Potts di Lowa menemukan setrika
cetak (cast iron). Setrika ini sebenarnya
merupakan setrika sadiron yang dua
ujungnya dibuat runcing, agar menyetrika
lebih mudah. Pada tahun berikutnya Mary
juga membuat satu temuan baru yaitu
sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas,
sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas
ketika sadiron dipanaskan.
Pada dasarnya, penemu “setrika kuno” tidak
dapat ditentukan secara pasti karena belum
ada bukti sejarah yang menerangkannya.
Akan tetapi, banyak orang yang mempercayai
kalau setrika ditemukan oleh Henry W. Seely
pada tahun 1882. Kemudian Crompton dan
beberapa rekanya, kemudian Earl Richardson
dan joseph Meyres yang menyempurnakan
terhadap strika listrik sehingga pada 1962
ditemukan strika uap.
Setrika mempunyai keutamaan tersendiri, yaitu
: Menghilangkan kerutan pada pakaian
 Menyetrika tidak dianjurkan terhadap :
 Orang yang sangat lemah.
 Penderita kedinginan, sementara suhu badannya
sangat tinggi kecuali setelah ia tidak lagi merasa
kedinginan.
 Wanita hamil pada tiga bula pertama.
 Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna-
guna, dsb.
 Tidak dianjurkan menyetrika dalam keadaan
sangat kenyang atau sangat lapar.
Menyambungkan kabel listrik dengan
cok listrik
Merapikan pakaian dengan tangan sambil menunggu
setrika panas dan mengangkat setrika yang berat
Menyetrika pakaian dengan setrika panas
Semprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrika
Foto Bersama Pakaian rapi
yang sudah disetrika
Semprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrikaSemprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrika
Penerapan secara sistematis dari kebijakan
manajemen, prosedur dan aktivitas dalam
kegiatan identifikasi
bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan
pemantauan serta review risiko.
 Meminimalkan kerugian dan meningkatkan
produktifitas
 Memotong mata rantai kejadian kerugian
sehingga efeknya tidak terjadi
 Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera
dan penyakit akibat kerja atau hubungan
kerja
 Persiapan
 Identifikasi bahaya
 Analisa risiko
 Evaluasi risiko
 Pengendalian risiko
Menyiapkan Alat, Sarana, dan Ruangan
 Alat yang dipersiapkan : Meja, setrika, cok listrik
 Bahan yang disiapkan : Alas kain
 Membersihkan alat agar baju tidak menjadi bernoda
dan tidak menyebarkan penyakit dengan cara : Dasar
setrika yang kotor kadang mengakibatkan baju yang
sudah bersih menjadi bernoda. Agar hal itu tidak
terjadi, ambil amplop cokelat, lalu taburi garam cukup
banyak. Nyalakan setrika dan jalankan di atas kertas
cokelat yang dilumuri garam.
 Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara
dan tidak pengap.
 Pakaian yang sudah kering dimasukkan ke keranjang
pakaian yang akan disetrika
 Pakaian disetrika satu per satu
 Penyetrika dalam keadaan sehat, tidak sakit, dan
sudah berdo’a.
 Penyetrika telah menguasai cara menyetrika
(profesional).
 Penyetrika sudah pernah menyetrika baju sebelumnya
 Penyetrika meningkatkan iman dan taqwa.
Menyiapkan Diri Sendiri
 Siapkan kumpulan pakaian yang akan disetrika
 Letakkan baju satu per satu di atas meja yang
beralaskan kain
 Sambungkan kabel setrika dengan cok listrik
yang ada di sekeliling tempat menyetrika
 Rapikan baju dengan tangan terlebih dahulu
 Tunggu hingga setrika panas, antara 5-7 menit
 Ambil setrika dan mulailah setrika pakaian
dengan membaca basmalah
 Kita lakukan lagi proses menyetrika pada setiap
pakaian yang akan dirapikan dan jangan lupa
untuk menyemprotkan pewangi pakaian
Management risiko dilakukan di Rumah Nelvi
Personil inti/ yang dinilai risikonya:
Penyetrika, 1 orang
Penentuan Risiko diambil berdasarkan
persentasi angka kejadian ataupun angka
prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang
sering terjadi serta tingkat keparahan
kejadian melalui analisa management risiko.
Personil yang Terlibat
Standar Penentuan Kriteria Resiko
Laporan diberikan kepada Abi, Guru PLH SMA
Negeri 8 Pekanbaru
 Hasil wawancara dengan penyetrika
 Dokumentasi foto.
 Literature / Referensi serta hasil penelitian
Dokumen yang Terkait
Dilakukan melalui
inspeksi, monitoring, wawancara dengan
penyetrika. Secara umum kegiatan
menyetrika di rumah sudah menggunakan
cara yang optimal, sehingga identifikasi
bahaya dalam kegiatan menyetrika ini lebih
berupa prediksi tidak begitu tinggi. Menurut
pengamatan penulis di lapangan, pada
prinsipnya di rumah dalam praktek
menyetrika sudah menggunakan cara yang
optimal
Jenis Bahaya Resiko Konsekuensi
Faktor fisik
- Suhu panas - Biang keringat
- Dehidrasi
- Kelelahan
Faktor Biologis
- Jamur - Infeksi - Peradangan pada kulit
Faktor Ergonomik
- Duduk membungkuk terlalu lama pada
saat menyetrika.
- Tersentrum pada saat menyambungkan
aliran listrik
- Gerakan berulang-ulang
- Mengangkat beban berat
- Musculoskeletal
- Menggigil
- Trauma Otot
- Dehidrasi
- Lumbago pain
- Neck stifness
- Psikis (cemas)
- Jantung berdebar
- Kelelahan
- Pegal
- Otot menegang
Faktor Psikososial
- Jam kerja yang lama / istirahat kurang - Stress - Mialgia, loss concentration
Faktor KimiaAlat Perlindungan Diri dan
Sterilitas Peralatan Setrika
- Peralatan setrika yang kurang steril - Infeksi - Penularan berbagai jenis
penyakit
Kecelakaan Setrika
- Setrika melekat pada pakaian
- Terlalu lama memanaskan setrika
- Alas setrika yang mengenai permukaan
tangan
- Pakaian menjadi sangat
panas
- Setrika berasa panas
- Tangan berasa panas
- Pakaian menjadi bolong
pada bagian tertentu
- Setrika rusak
- Tangan membengkak
Tingkat
Keparahan
Kemungkinan Terjadi
Jarang Terjadi
(1)
Kurang
Mungkin
Terjadi
(2)
Mungkin Terjadi
(3)
Sangat
Mungkin
Terjadi
(4)
Hampir Pasti Terjadi
(5)
(1)
Tidak Ada
Pengaruh
Terlalu lama
memanaskan
setrika
(3)
Gerakan berulang-
ulang
(5)
(2)
Pengaruh
Sangat
Ringan
Jam kerja yang
lama/ istirahat
kurang
Tersentrum
pada saat
menyambungka
n aliran listrik
(2)
Pakaian melekat
pada setrika
(6)
(3)
Pengaruh
Ringan
Peralatan
setrika
kurang
steril
(6)
Suhu panas
(9)
Duduk membungkuk
terlalu lama pada saat
menyetrika
Mengangkat beban
berat
(15)
(4)
Pengaruh
Serius
Alas setrika yang
mengenai
permukaan tangan
Jamur
(16)
NO HAZARD SKOR TAFSIRAN
1 Jamur 16 Sangat mungkin terjadi
Pengaruh serius
2 Duduk membungkuk terlalu lama pada saat
menyetrika.
Mengangkat beban berat
15 Hampir pasti terjadi
Pengaruh ringan
3 Alas setrika yang mengenai permukaan tangan 12 Mungkin terjadi
Pengaruh serius
4 Suhu panas 9 Mungkin terjadi
Pengaruh ringan
5 Peralatan setrika yang kurang steril 6 Kurang mungkin terjadi
Pengaruh ringan
6 Pakaian melekat pada setrika 6 Mungkin terjadi
Pengaruh sangat ringan
7 Gerakan berulang-ulang 5 Hampir pasti terjadi
terjadi
Tidak ada pengaruh
8 Terlalu lama memanaskan setrika 3 Mungkin terjadi
Tidak ada pengaruh
9 Jam kerja yang lama/ istirahat kurang
Tersentrum pada saat menyambungkan aliran
2 Jarang terjadi
Pengaruh sangat ringan
NO HAZARD PENGENDALIAN
1 Jamur Peralatan harus disterilisasi dengan sempurna
2 Duduk membungkuk
terlalu lama pada saat
menyetrika
Mengangkat beban berat
Sesuaikan tinggi meja dengan kursinya
Relaksasi otot punggung secara berkala tiap 20 menit
Membeli alat dari bahan yang ringan / alumunium yang tipis
3 Permukaan setrika yang
mengenai permukaan
tangan
Diberikan pemahaman mengenai penggunaan setrika yang baik &
benar
Berhati-hati dalam menyetrika
4 Suhu panas Minimal harus ada kipas angin
5 Peralatan setrika yang
kurang steril
Pakaian melekat pada
setrika
Membersihkan permukaan dan pegangan setrika
Mengurangi tingkat kepanasan pada setrika
Melapisi pakaian menggunakan kertas
Menyemprotkan pewangi pakaian pada pakaian tersebut
6 Gerakan berulang-ulang Relaksasi tangan secara berkala tiap 15 – 20 menit
7 Terlalu lama memanaskan
setrika
Mengawasi setrika yang hidup setiap saat
8 Jam kerja yang lama /
istirahat kurang
Tersentrum pada saat
menyambungkan aliran
listrik
Praktek dengan memakai jadwal, membatasi jumlah pakaian, dan
selalu ada jadwal istirahat atau relaksasi setiap 30 menit selama 5
menit
Berhati-hati dalam menyambungkan arus listrik
Mengeringkan permukaan tangan bila ingin menyambungkan arus
listrik
1. Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk
melicinkan / menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai,
umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan-
lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga
memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat,
terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat ini ada banyak
jenis seterika, dari yang untuk keperluan rumah tangga sampai
industri seperti hotel, rumah sakit, dan lain-lain. Bagian panas dari
seterika pada awalnya dibuat dari besi sehingga ada masalah
dengan kebersihannya akibat karat pada besi. Hasil perbaikannya,
pada saat ini, bagian pemanasnya dibuat dari alumunium atau
stainless steel;
2. Cara memakai setrika adalah dengan dipanaskan);
3. Setrika listrik yaitu perlatan listrik rumah tangga yang digolongkan
dalam peralatan pemanas berdaya rendah.Jenis dari setrika listrik
antara lain: Setrika listrik jinjing (portable) tanpa pengatur panas
dan pengatur panas (otomatis) dengan uap air. Pada umumnya
setrika listrik portable banyak dipakai
 Ketika ingin menyetrika pakaian, fokuslah pada kegiatan itu. Diperlukan
perhatian yang tinggi pada saat menyetrika pakaian.
 Hindari setrika panas dari jangkauan anak-anak.
 Diperlukan keahlian dalam menyetrika pakaian sehingga pakaian dapat
benar-benar dimanfaatkan dalam keadaan rapi dan sehat.
 Melati, 2013, Penyetrika
 http://myblogmatludin.blogspot.com/2012/
07/perubahan-energi-listrik-menjadi-
energi.html
 http://myschoolsmkn3tpi.blogspot.com/201
2/05/setrika-listrik.html
Hazard penyetrika pakaian

More Related Content

What's hot

Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Agus Witono
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Chaicha Ceria
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and condition
Julita Anggrek
 

What's hot (20)

SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
SNI 16-7061-2004 tentang Pengukuran Iklim Kerja (Panas) dengan Parameter Inde...
 
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahayaMateri k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
Materi k3 prosedur keselamatan kerja dan simbol bahaya
 
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
PPT kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
 
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoranTanggap darurat-di-gedung-perkantoran
Tanggap darurat-di-gedung-perkantoran
 
Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3Alat Pelindung Diri - K3
Alat Pelindung Diri - K3
 
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerjaPenyakit akibat kerja dan hubungan kerja
Penyakit akibat kerja dan hubungan kerja
 
PPT APD - K3
PPT APD - K3PPT APD - K3
PPT APD - K3
 
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap DaruratK3-Modul 4 : Tanggap Darurat
K3-Modul 4 : Tanggap Darurat
 
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat KerjaSNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
SNI 16-7062-2004 tentang Pengukuran Intensitas Penerangan di Tempat Kerja
 
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat KerjaSNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
SNI 7231:2009 tentang Metoda Pengukuran Intensitas Kebisingan di Tempat Kerja
 
Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel   Risk assessment bengkel
Risk assessment bengkel
 
manajemen risiko
manajemen  risikomanajemen  risiko
manajemen risiko
 
K3 presentation
K3 presentationK3 presentation
K3 presentation
 
Contoh Analisa JSA.pdf
Contoh Analisa JSA.pdfContoh Analisa JSA.pdf
Contoh Analisa JSA.pdf
 
P3K DI TEMPAT KERJA.ppt
P3K DI TEMPAT KERJA.pptP3K DI TEMPAT KERJA.ppt
P3K DI TEMPAT KERJA.ppt
 
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
SNI 16-7063-2004 tentang Nilai Ambang Batas Iklim Kerja (Panas), Kebisingan, ...
 
Safety induction
Safety inductionSafety induction
Safety induction
 
Unsafe act and condition
Unsafe act and conditionUnsafe act and condition
Unsafe act and condition
 
1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt 1. keselamatan kerja.ppt
1. keselamatan kerja.ppt
 
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan KebakaranKesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
Kesiapsiagaan Bencana dan Kebakaran
 

Similar to Hazard penyetrika pakaian

Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Septian Muna Barakati
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Septian Muna Barakati
 

Similar to Hazard penyetrika pakaian (20)

7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
7. Prinsip Pencegahan Infeksi dalam Praktik Kebidanan (1).ppt
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
 
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptxPPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
PPT PENCEGAHAN INFEKSI PADA PERSALINAN DAN BAYI BARU LAHIR.pptx
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Sterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksiSterilisasi n desinfeksi
Sterilisasi n desinfeksi
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah sterilisasi
Makalah sterilisasiMakalah sterilisasi
Makalah sterilisasi
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
peralatan.pptx
peralatan.pptxperalatan.pptx
peralatan.pptx
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteranPeranan sterilisasi dalam kedokteran
Peranan sterilisasi dalam kedokteran
 
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpmMakalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
Makalah sterilisasi alat kesehatan di bpm
 
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
 

Hazard penyetrika pakaian

  • 1. Disusun Oleh Nelvi Isra X – 9 SMA Negeri 8 Pekanbaru
  • 2. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Bab II Tinjauan Pustaka Pengertian Setrika Keutamaan Setrika Hal Penting dalam Menyetrika Gambar Setrika Management Risiko Bab III Proses Kegiatan Persiapan Mekanisme Menyetrika Bab IV Management Risiko Persiapan Identifikasi Bahaya Analisa Risiko Evaluasi Risiko Pengendalian Risiko Bab V Penutup Kesimpulan Saran
  • 3. Di era globalisasi ini, teknologi senantiasa menawarkan kemudahan. Namun dengan tingginya kemajuan teknologi ini berarti semakin tinggi pula tingkat keresikoannya. Perkembangan teknologi di dunia sangatlah pesat. Dalam perkembangannya tersebut selalu diiringi dengan banyak hambatan termasuk kerusakan. baik kerusakan hardware maupun software. Di lihat dari segi pendidikannya, mahasiswa zaman global ini minimal harus bias memperbaiki teknologi yang dipakainya sehari-hari.. Menyetrika pakaian merupakan salah satu tugas rumah tangga yang paling melelahkan bagi sebagian orang.
  • 4. 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui bagaimana manajemen risiko pada kegiatan penyetrikaan pakaian di rumah. 2. Tujuan Khusus  Untuk mengetahui persiapan dalam menyetrika pakaian.  Untuk mengetahui identifikasi dalam manajemen risiko pada praktisi setrika.  Untuk mengetahui analisa risiko dalam manajemen risiko pada praktisi setrika.  Untuk mengetahui evaluasi risiko dalam manajemen risiko pada praktisi setrika.  Untuk mengetahui pengendalian risiko dalam manajemem risiko pada praktisi setrika.
  • 5. 1. Bagi Praktisi  Dapat menjadi referensi bagi para ibu rumah tangga tentang potensi bahaya kecelakaan kerja yang bisa didapat dari rutinitas bekerja sehari- hari dari yang paling sering terjadi sampai kepada kecelakaan paling berat yang mungkin dihadapi praktisi.  Dapat mengetahui cara pengendalian risiko guna mengurangi bahaya kecelakaan kerja pada penyetrika pakaian. 2. Bagi penulis Menambah pengetahuan tentang manajemen risiko khususnya bagi penyetrika pakaian.
  • 6. Setrika (Belanda), yaitu Strijkijzer artinya menghilangkan kerutan dari baju dengan alat yang di panaskan. Konsep setrika dari Cina satu abad sebelum masehi. Pada masa itu, mereka menggunakan wajan besi dengan pegangan panjang yang berisi batubara. Setrika listrik pertama kali dipatenkan pada tahun 1882, namun pada saat itu penemuan ini tidak sukses karena sulit untuk digunakan dan belum banyak orang yang mendapat listrik di rumah. Pada awal abad ke-20, setrika listrik mulai populer dan akhirnya pada tahun 1920-an mucul setrika listrik dengan pengatur suhu. Abad 21 Setrika yang sering kita pakai sekarang pastinya sudah jauh lebih canggih dan mudah. Selain pengatur suhu ada juga yang dilengkapi dengan wadah air yang bisa kita semprotkan bersamaan pada saat kita menyetrika.
  • 7. Pada akhir abad ke-19 sekitar tahun 1870, seorang ibu rumah tangga bernama Mary Florence Potts di Lowa menemukan setrika cetak (cast iron). Setrika ini sebenarnya merupakan setrika sadiron yang dua ujungnya dibuat runcing, agar menyetrika lebih mudah. Pada tahun berikutnya Mary juga membuat satu temuan baru yaitu sadiron dengan pegangan yang bisa di lepas, sehingga pegangan sadiron tidak ikut panas ketika sadiron dipanaskan.
  • 8. Pada dasarnya, penemu “setrika kuno” tidak dapat ditentukan secara pasti karena belum ada bukti sejarah yang menerangkannya. Akan tetapi, banyak orang yang mempercayai kalau setrika ditemukan oleh Henry W. Seely pada tahun 1882. Kemudian Crompton dan beberapa rekanya, kemudian Earl Richardson dan joseph Meyres yang menyempurnakan terhadap strika listrik sehingga pada 1962 ditemukan strika uap.
  • 9. Setrika mempunyai keutamaan tersendiri, yaitu : Menghilangkan kerutan pada pakaian
  • 10.  Menyetrika tidak dianjurkan terhadap :  Orang yang sangat lemah.  Penderita kedinginan, sementara suhu badannya sangat tinggi kecuali setelah ia tidak lagi merasa kedinginan.  Wanita hamil pada tiga bula pertama.  Terhadap orang yang kesurupan, terkena sihir, guna- guna, dsb.  Tidak dianjurkan menyetrika dalam keadaan sangat kenyang atau sangat lapar.
  • 11.
  • 12. Menyambungkan kabel listrik dengan cok listrik Merapikan pakaian dengan tangan sambil menunggu setrika panas dan mengangkat setrika yang berat Menyetrika pakaian dengan setrika panas
  • 13. Semprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrika Foto Bersama Pakaian rapi yang sudah disetrika Semprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrikaSemprotan pewangi pakaian pada pakaian yang disetrika
  • 14. Penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen, prosedur dan aktivitas dalam kegiatan identifikasi bahaya, analisa, penilaian, penanganan dan pemantauan serta review risiko.
  • 15.  Meminimalkan kerugian dan meningkatkan produktifitas  Memotong mata rantai kejadian kerugian sehingga efeknya tidak terjadi  Mencegah terjadinya kerugian berupa cidera dan penyakit akibat kerja atau hubungan kerja
  • 16.  Persiapan  Identifikasi bahaya  Analisa risiko  Evaluasi risiko  Pengendalian risiko
  • 17. Menyiapkan Alat, Sarana, dan Ruangan  Alat yang dipersiapkan : Meja, setrika, cok listrik  Bahan yang disiapkan : Alas kain  Membersihkan alat agar baju tidak menjadi bernoda dan tidak menyebarkan penyakit dengan cara : Dasar setrika yang kotor kadang mengakibatkan baju yang sudah bersih menjadi bernoda. Agar hal itu tidak terjadi, ambil amplop cokelat, lalu taburi garam cukup banyak. Nyalakan setrika dan jalankan di atas kertas cokelat yang dilumuri garam.  Ruangan harus bersih, terang dan cukup aliran udara dan tidak pengap.
  • 18.  Pakaian yang sudah kering dimasukkan ke keranjang pakaian yang akan disetrika  Pakaian disetrika satu per satu  Penyetrika dalam keadaan sehat, tidak sakit, dan sudah berdo’a.  Penyetrika telah menguasai cara menyetrika (profesional).  Penyetrika sudah pernah menyetrika baju sebelumnya  Penyetrika meningkatkan iman dan taqwa. Menyiapkan Diri Sendiri
  • 19.  Siapkan kumpulan pakaian yang akan disetrika  Letakkan baju satu per satu di atas meja yang beralaskan kain  Sambungkan kabel setrika dengan cok listrik yang ada di sekeliling tempat menyetrika  Rapikan baju dengan tangan terlebih dahulu  Tunggu hingga setrika panas, antara 5-7 menit  Ambil setrika dan mulailah setrika pakaian dengan membaca basmalah  Kita lakukan lagi proses menyetrika pada setiap pakaian yang akan dirapikan dan jangan lupa untuk menyemprotkan pewangi pakaian
  • 20. Management risiko dilakukan di Rumah Nelvi Personil inti/ yang dinilai risikonya: Penyetrika, 1 orang Penentuan Risiko diambil berdasarkan persentasi angka kejadian ataupun angka prediksi kejadian frekuensi tertinggi yang sering terjadi serta tingkat keparahan kejadian melalui analisa management risiko. Personil yang Terlibat Standar Penentuan Kriteria Resiko
  • 21. Laporan diberikan kepada Abi, Guru PLH SMA Negeri 8 Pekanbaru  Hasil wawancara dengan penyetrika  Dokumentasi foto.  Literature / Referensi serta hasil penelitian Dokumen yang Terkait
  • 22. Dilakukan melalui inspeksi, monitoring, wawancara dengan penyetrika. Secara umum kegiatan menyetrika di rumah sudah menggunakan cara yang optimal, sehingga identifikasi bahaya dalam kegiatan menyetrika ini lebih berupa prediksi tidak begitu tinggi. Menurut pengamatan penulis di lapangan, pada prinsipnya di rumah dalam praktek menyetrika sudah menggunakan cara yang optimal
  • 23. Jenis Bahaya Resiko Konsekuensi Faktor fisik - Suhu panas - Biang keringat - Dehidrasi - Kelelahan Faktor Biologis - Jamur - Infeksi - Peradangan pada kulit Faktor Ergonomik - Duduk membungkuk terlalu lama pada saat menyetrika. - Tersentrum pada saat menyambungkan aliran listrik - Gerakan berulang-ulang - Mengangkat beban berat - Musculoskeletal - Menggigil - Trauma Otot - Dehidrasi - Lumbago pain - Neck stifness - Psikis (cemas) - Jantung berdebar - Kelelahan - Pegal - Otot menegang Faktor Psikososial - Jam kerja yang lama / istirahat kurang - Stress - Mialgia, loss concentration Faktor KimiaAlat Perlindungan Diri dan Sterilitas Peralatan Setrika - Peralatan setrika yang kurang steril - Infeksi - Penularan berbagai jenis penyakit Kecelakaan Setrika - Setrika melekat pada pakaian - Terlalu lama memanaskan setrika - Alas setrika yang mengenai permukaan tangan - Pakaian menjadi sangat panas - Setrika berasa panas - Tangan berasa panas - Pakaian menjadi bolong pada bagian tertentu - Setrika rusak - Tangan membengkak
  • 24. Tingkat Keparahan Kemungkinan Terjadi Jarang Terjadi (1) Kurang Mungkin Terjadi (2) Mungkin Terjadi (3) Sangat Mungkin Terjadi (4) Hampir Pasti Terjadi (5) (1) Tidak Ada Pengaruh Terlalu lama memanaskan setrika (3) Gerakan berulang- ulang (5) (2) Pengaruh Sangat Ringan Jam kerja yang lama/ istirahat kurang Tersentrum pada saat menyambungka n aliran listrik (2) Pakaian melekat pada setrika (6) (3) Pengaruh Ringan Peralatan setrika kurang steril (6) Suhu panas (9) Duduk membungkuk terlalu lama pada saat menyetrika Mengangkat beban berat (15) (4) Pengaruh Serius Alas setrika yang mengenai permukaan tangan Jamur (16)
  • 25. NO HAZARD SKOR TAFSIRAN 1 Jamur 16 Sangat mungkin terjadi Pengaruh serius 2 Duduk membungkuk terlalu lama pada saat menyetrika. Mengangkat beban berat 15 Hampir pasti terjadi Pengaruh ringan 3 Alas setrika yang mengenai permukaan tangan 12 Mungkin terjadi Pengaruh serius 4 Suhu panas 9 Mungkin terjadi Pengaruh ringan 5 Peralatan setrika yang kurang steril 6 Kurang mungkin terjadi Pengaruh ringan 6 Pakaian melekat pada setrika 6 Mungkin terjadi Pengaruh sangat ringan 7 Gerakan berulang-ulang 5 Hampir pasti terjadi terjadi Tidak ada pengaruh 8 Terlalu lama memanaskan setrika 3 Mungkin terjadi Tidak ada pengaruh 9 Jam kerja yang lama/ istirahat kurang Tersentrum pada saat menyambungkan aliran 2 Jarang terjadi Pengaruh sangat ringan
  • 26. NO HAZARD PENGENDALIAN 1 Jamur Peralatan harus disterilisasi dengan sempurna 2 Duduk membungkuk terlalu lama pada saat menyetrika Mengangkat beban berat Sesuaikan tinggi meja dengan kursinya Relaksasi otot punggung secara berkala tiap 20 menit Membeli alat dari bahan yang ringan / alumunium yang tipis 3 Permukaan setrika yang mengenai permukaan tangan Diberikan pemahaman mengenai penggunaan setrika yang baik & benar Berhati-hati dalam menyetrika 4 Suhu panas Minimal harus ada kipas angin 5 Peralatan setrika yang kurang steril Pakaian melekat pada setrika Membersihkan permukaan dan pegangan setrika Mengurangi tingkat kepanasan pada setrika Melapisi pakaian menggunakan kertas Menyemprotkan pewangi pakaian pada pakaian tersebut 6 Gerakan berulang-ulang Relaksasi tangan secara berkala tiap 15 – 20 menit 7 Terlalu lama memanaskan setrika Mengawasi setrika yang hidup setiap saat 8 Jam kerja yang lama / istirahat kurang Tersentrum pada saat menyambungkan aliran listrik Praktek dengan memakai jadwal, membatasi jumlah pakaian, dan selalu ada jadwal istirahat atau relaksasi setiap 30 menit selama 5 menit Berhati-hati dalam menyambungkan arus listrik Mengeringkan permukaan tangan bila ingin menyambungkan arus listrik
  • 27. 1. Seterika listrik adalah alat yang dipanaskan digunakan untuk melicinkan / menghaluskan pakaian agar dapat lebih rapi dipakai, umumnya setelah dicuci dan dikeringkan. Terkadang lipatan- lipatan pakaian cukup sulit untuk dihilangkan sehingga memerlukan sedikit air untuk membasahi bagian yang terlipat, terlebih untuk bahan-bahan dari wol. Pada saat ini ada banyak jenis seterika, dari yang untuk keperluan rumah tangga sampai industri seperti hotel, rumah sakit, dan lain-lain. Bagian panas dari seterika pada awalnya dibuat dari besi sehingga ada masalah dengan kebersihannya akibat karat pada besi. Hasil perbaikannya, pada saat ini, bagian pemanasnya dibuat dari alumunium atau stainless steel; 2. Cara memakai setrika adalah dengan dipanaskan); 3. Setrika listrik yaitu perlatan listrik rumah tangga yang digolongkan dalam peralatan pemanas berdaya rendah.Jenis dari setrika listrik antara lain: Setrika listrik jinjing (portable) tanpa pengatur panas dan pengatur panas (otomatis) dengan uap air. Pada umumnya setrika listrik portable banyak dipakai
  • 28.  Ketika ingin menyetrika pakaian, fokuslah pada kegiatan itu. Diperlukan perhatian yang tinggi pada saat menyetrika pakaian.  Hindari setrika panas dari jangkauan anak-anak.  Diperlukan keahlian dalam menyetrika pakaian sehingga pakaian dapat benar-benar dimanfaatkan dalam keadaan rapi dan sehat.
  • 29.  Melati, 2013, Penyetrika  http://myblogmatludin.blogspot.com/2012/ 07/perubahan-energi-listrik-menjadi- energi.html  http://myschoolsmkn3tpi.blogspot.com/201 2/05/setrika-listrik.html