3. Hadits Ke-22
Dari Abu ‘Abdillah Jarir bin ‘Abdillah Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu,
bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Bagaimana pendapat Anda
(kabarkan padaku), apabila aku mengerjakan shalat-shalat fardhu,
puasa di bulan Ramadhan, menghalalkan yang halal,
mengharamkan yang haram, dan aku tidak menambahnya sedikit
pun dari itu, apakah aku akan masuk surga?” Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” (HR. Muslim)
Makna “Aku mengharamkan yang haram”, ialah aku menjauhinya.
Dan makna “Aku menghalalkan yang halal” ialah aku
menghalalkannya lalu melakukannya dengan meyakini
kehalalannya.
4. Apa itu Surga Tempat terindah dalam tujuan akhir kehidupan bagi manusia
yang selalu taat kepada Allah Swt. Allah Swt. menciptakan
surga hanya untuk orang-orang terpilih yang berhasil
memperoleh amal kebaikan selama hidup di dunia. Seseorang
yang telah masuk surga, ia akan kekal abadi di dalamnya
mendapat nikmat terbesar dari Allah Swt.
4
5. Gambaran Surga
َم ٌسْفَن ُمَلْعَت َ
َلَف
ِم ْمُهَل َيِفْخُأ ا
ِةَّرُق ْن
ُناَك اَمِب ًءاَزَج ٍنُيْعَأ
اوا
َاونُلَمْعَي
“Tak seorang pun mengetahui berbagai
nikmat yang menanti, yang indah
dipandang sebagai balasan bagi mereka,
atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-
Sajdah: 17)
5
8/6/2022
ADD A FOOTER
َّصال ىِداَبِعِل ُتْدَدْعَأ
َل اَم َين ِحِلا
َْنيَع
َعِمَس َنُذُأ َل َاو ، ْتَأَر
َرَطَخ َل َاو ، ْت
ٍ
َرشَب ِبْلَق ىَلَع
ْمُتْئِش ْنِإ اواُءَرْقاَف
(
َن ُمَلْعَت ََلَف
اَم ٌسْف
َّرُق ْنِم ْمُهَل َىِفْخُأ
ٍنُيْعَأ ِة
)
“Aku telah sediakan pada hambaku yang saleh,
sesuatu yang tidak pernah terlihat oleh mata,
tidak pernah terdengar oleh telinga, dan tidak
pernah terbetik dalam hati manusia. Bacalah
jika kalian mau: Tak seorang pun mengetahui
berbagai nikmat yang menanti, yang indah
dipandang.” (HR. Bukhari, no. 3244 dan Muslim,
no. 2824)
6. “Kemudian Kami wariskan kitab Al-Qur’an kepada orang-orang
yang telah Kami pilih dari hamba-hamba Kami, maka di antara
mereka ada orang yang mendzalimi dirinya sendiri dan ada di
antara mereka yang tengah-tengah, dan ada sebagian dari mereka
yang unggul dengan kebaikan-kebaikan dengan izin Allah
Subhanahu wa Ta’ala, dan itu adalah kemenangan yang sungguh
besar.” (QS. Fatir[35]: 32)
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala membagi umat manusia
kepada tiga kelompok, yaitu:
7. Intinya….
orang yang sudah mengerjakan perkara-
perkara yang wajib dan meninggalkan
perkara-perkara yang diharamkan oleh
Allah Subhanahu wa Ta’ala
tidak menambah sesuatu pun dari yang
sunnah-sunnah
“Iya, engkau akan masuk surga.”
7 ADD A
Jadi ada tiga kelompok hamba Allah,
tentunya yang paling utama adalah yang
mengerjakan yang wajib-wajib kemudian juga
menambah dengan yang sunnah-sunnah.
Kemudian yang kedua adalah
yang muqtashid, yang ketiga adalah yang
mendzalimi dirinya sendiri.
8. Jadi, dalam hadits ini dijelaskan bahwasanya kalau
seseorang mencukupkan diri dengan hal-hal yang
diwajibkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala saja, beribadah
cukup dengan amalan-amalan yang wajib saja tanpa
menambah yang sunnah-sunnah, kemudian ditambah
dengan meninggalkan yang diharamkan oleh Allah
Subhanahu wa Ta’ala, maka itu sudah cukup untuk
membuat seseorang masuk ke dalam surga.