Dokumen tersebut memberikan petunjuk pencegahan penularan COVID-19 bagi petugas kesehatan di berbagai setting pelayanan kesehatan seperti tempat praktik, triase, IGD, ruang prosedur/operasi, dan ruang rawat biasa dengan menekankan pentingnya menjaga jarak, menggunakan APD seperti masker dan sarung tangan, serta menerapkan protokol kebersihan yang ketat.
APD digunakan untuk melindungi petugas kesehatan dari risiko pajanan darah dan cairan tubuh pasien. Ada 3 tingkat perlindungan APD yang direkomendasikan WHO untuk pelayanan pasien COVID-19, sesuai dengan tingkat risiko pajanan. Prinsip penggunaan APD meliputi kebersihan tangan, pemilihan ukuran yang tepat, penggunaan sebelum dan sesudah kontak pasien, serta pembuangan atau dekontaminasi yang benar.
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docxTyanBagoes
Prosedur transfer pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dari ruang isolasi ke ruang radiologi untuk pemeriksaan CT Thorax mencakup (1) koordinasi antar petugas dan sterilisasi jalur, (2) penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap oleh semua petugas, dan (3) pembersihan jalur setelah pemeriksaan.
APD diperlukan untuk melindungi petugas dari risiko paparan infeksi saat memberikan perawatan kepada pasien. Pemakaian APD yang tepat seperti sarung tangan, masker, dan gaun bergantung pada jenis tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan penyakit. Pemilihan dan pemakaian APD secara benar dapat melindungi petugas dan menekan biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (HAIs) melalui penerapan bundle-bundle yang terdiri dari serangkaian tindakan pencegahan infeksi yang dilakukan secara konsisten untuk pasien berisiko terinfeksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai bundle seperti bundle infeksi saluran kemih, infeksi daerah operasi, dan infeksi darah akibat peralatan infus perifer.
Dokumen tersebut memberikan petunjuk pencegahan penularan COVID-19 bagi petugas kesehatan di berbagai setting pelayanan kesehatan seperti tempat praktik, triase, IGD, ruang prosedur/operasi, dan ruang rawat biasa dengan menekankan pentingnya menjaga jarak, menggunakan APD seperti masker dan sarung tangan, serta menerapkan protokol kebersihan yang ketat.
APD digunakan untuk melindungi petugas kesehatan dari risiko pajanan darah dan cairan tubuh pasien. Ada 3 tingkat perlindungan APD yang direkomendasikan WHO untuk pelayanan pasien COVID-19, sesuai dengan tingkat risiko pajanan. Prinsip penggunaan APD meliputi kebersihan tangan, pemilihan ukuran yang tepat, penggunaan sebelum dan sesudah kontak pasien, serta pembuangan atau dekontaminasi yang benar.
64 - SPO Alur Transfer Pasien revisi 1 lengkp.docxTyanBagoes
Prosedur transfer pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dari ruang isolasi ke ruang radiologi untuk pemeriksaan CT Thorax mencakup (1) koordinasi antar petugas dan sterilisasi jalur, (2) penggunaan alat pelindung diri (APD) lengkap oleh semua petugas, dan (3) pembersihan jalur setelah pemeriksaan.
APD diperlukan untuk melindungi petugas dari risiko paparan infeksi saat memberikan perawatan kepada pasien. Pemakaian APD yang tepat seperti sarung tangan, masker, dan gaun bergantung pada jenis tindakan yang dilakukan untuk mencegah penularan penyakit. Pemilihan dan pemakaian APD secara benar dapat melindungi petugas dan menekan biaya.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (HAIs) melalui penerapan bundle-bundle yang terdiri dari serangkaian tindakan pencegahan infeksi yang dilakukan secara konsisten untuk pasien berisiko terinfeksi. Dokumen ini menjelaskan berbagai bundle seperti bundle infeksi saluran kemih, infeksi daerah operasi, dan infeksi darah akibat peralatan infus perifer.
Dokumen tersebut menjelaskan alur tatalaksana pasien di IGD, mulai dari triase, penanganan berdasarkan keluhan utama, pemeriksaan penunjang, koordinasi dengan ruang perawatan lain, persiapan pasien untuk perpindahan atau perujukan, serta ruang lingkup tindakan dokter IGD dan konsultasi dengan dokter spesialis.
Dokumen tersebut merangkum alur layanan pasien TB resisten obat (TB RO) di RSUD Bendan, mulai dari penemuan kasus, skrining, diagnostik, hingga pengobatan. Terdapat klinik TB RO terpisah untuk pasien TB RO dan ruang rawat inap khusus. Prosesnya meliputi pemeriksaan baseline, persetujuan KIE, pengobatan 5 hari pertama di RS, kemudian serah terima pengobatan ke fasilitas kesehatan satelit
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tata kelola pencegahan dan penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit, termasuk langkah-langkah screening pengunjung, penggunaan APD, dan penanganan pasien terkonfirmasi dan terduga COVID-19.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan early warning system (EWS) di RSD Soebandi. Dokumen menjelaskan pengertian EWS, cara kerja, kriteria pasien, dan tindakan yang harus diambil berdasarkan skala EWS pasien. Dokumen juga membahas sistem resusitasi darurat dan alur pelaksanaannya di rumah sakit.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
Dokumen tersebut menjelaskan alur tatalaksana pasien di IGD, mulai dari triase, penanganan berdasarkan keluhan utama, pemeriksaan penunjang, koordinasi dengan ruang perawatan lain, persiapan pasien untuk perpindahan atau perujukan, serta ruang lingkup tindakan dokter IGD dan konsultasi dengan dokter spesialis.
Dokumen tersebut merangkum alur layanan pasien TB resisten obat (TB RO) di RSUD Bendan, mulai dari penemuan kasus, skrining, diagnostik, hingga pengobatan. Terdapat klinik TB RO terpisah untuk pasien TB RO dan ruang rawat inap khusus. Prosesnya meliputi pemeriksaan baseline, persetujuan KIE, pengobatan 5 hari pertama di RS, kemudian serah terima pengobatan ke fasilitas kesehatan satelit
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tata kelola pencegahan dan penanganan pasien COVID-19 di rumah sakit, termasuk langkah-langkah screening pengunjung, penggunaan APD, dan penanganan pasien terkonfirmasi dan terduga COVID-19.
Dokumen tersebut membahas tentang pelatihan early warning system (EWS) di RSD Soebandi. Dokumen menjelaskan pengertian EWS, cara kerja, kriteria pasien, dan tindakan yang harus diambil berdasarkan skala EWS pasien. Dokumen juga membahas sistem resusitasi darurat dan alur pelaksanaannya di rumah sakit.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. PENGATURAN ALUR
- Menerapkan sistem alur satu arah, jika
pintu masuk dan pintu keluar berbeda.
Jika pintu masuk dan pintu keluar sama
maka dibuatkan pembatas yang tegas
antara alur masuk dan alur keluar berupa
tali atau pembatas lainnya
- Pemisahan alur pasien dengan gejala ISPA
dan Non ISPA
- Sign/tanda/petunjuk arah pasien sesuai
gejala
SKRINING DAN TRIASE
- Lokasi skrining ditempatkan di dalam atau di
luar gedung dekat pintu masuk yang
memiliki sistem sirkulasi udara natural
- Skrining adalah penapisan pasien
berdasarkan gejala ISPA dan Non ISPA
- Triase adalah pemilahan pasien berdasarkan
kegawatdaruratan
- Petugas ditempatkan di lokasi dilengkapi
dengan alkes dan APD sesuai dengan
panduan yang berlaku
PROTOKOL KESEHATAN
- Wajib menggunakan masker bagi petugas
dan seluruh pengunjung Puskesmas
- Tersedia fasilitas cuci tangan dengan sabun
dan air mengalir/hand sanitizer
di semua lokasi strategis
- Menerapkan pengaturan jarak duduk/antri
antar pengunjung > 1 meter
- Jika diperlukan, gunakan pembatas transparan
yang membatasi pasien dan petugas
- Tata cara penggunaan APD sesuai panduan
yang berlaku
A B C
ADAPTASI KEBIASAAN BARU PADA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS DI MASA PANDEMI COVID-19
ALUR
MASUK
ALUR KELUAR
SELAMAT DATANG DI PUSKESMAS
2. ADAPTASI KEBIASAAN BARU PADA PELAYANAN KESEHATAN
PUSKESMAS DI MASA PANDEMI COVID-19
covid19.kemkes.go.id
PELAKSANAAN KEPATUHAN
TERHADAP KEWASPADAAN
ISOLASI
D
- Informasi jadwal pelayanan
- Pendaftaran online
- Janji temu untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
- Pemberian KIE
- Konsultasi dan pemantauan kesehatan
secara online
PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
E PELAJARI DAN LAKSANAKAN
PANDUAN PELAYANAN
KESEHATAN PADA MASA
PANDEMI COVID-19
Panduan pelayanan pada masa
pandemi dapat diunduh di website
covid19.kemkes.go.id sebagai acuan
dalam pelaksanaan pelayanan
Puskesmas
F
- Dilaksanakan terhadap kepatuhan kewaspadaan
standar dan kewaspadaan transmisi
- Lakukan sesuai dengan panduan/ peraturan
yang berlaku
- Ruangan harus memenuhi persyaratan ventilasi
sirkulasi udara yang baik (jendela terbuka lebar,
kipas angin/AC dan exhaust fan dengan posisi
berlawanan arah)
3. Tata Laksana
Kasus COVID-19
Tata Laksana
Bukan Kasus COVID-19
Skrining,
Triase
Pasien
R. Gadar / R.Tindakan
Keterangan:
* Ruang Pemeriksaan Khusus adalah ruang tempat
pelayanan bagi yang bergejala ISPA/kasus
COVID-19, mulai dari pasien menunggu untuk
dilakukan triase sampai pada tata laksananya.
ALUR PELAYANAN DI PUSKESMAS: SKRINING DAN TRIASE
DILAKUKAN UNTUK DETEKSI DINI KASUS COVID-19
PASIEN TIBA
DI PUSKESMAS
Skrining
Suhu, gejala ISPA,
riwayat kontak dan
riwayat perjalanan
Ruang
Tunggu
Bukan Kasus
COVID-19
Kontak Erat
Suspek/
Konfirmasi
RS DARURAT
RS RUJUKAN
Ya
Tidak
Karantina/
Isolasi
Bukan Gadar
Gadar
PULANG
PULANG
RS
Gejala Ringan
Gejala Sedang
Gejala Berat
Ruang Pelayanan
(R. Pengobatan, Gigi, KIA dll)
R. Laboratorium R. Farmasi
Jika diperlukan pelayanan laboratorium dan farmasi,
petugas Puskesmas mendatangi Ruang Pemeriksaan Khusus
Tata Laksana
Ruang Pemeriksaan Khusus *
Triase dan Tata Laksana
Kasus COVID-19
‘Notifikasi ke Dinkes”
RS
4. PASIEN
DENGAN GEJALA
ISPA
P E N D A F TA R A N
Petugas dengan
thermogun
memeriksa suhu
tubuh semua
orang yang masuk
Puskesmas
Ruang tunggu
pasien
Non ISPA
REKOMENDASI MODIFIKASI TATA LETAK SKRINING DAN TRIASE
DI DALAM GEDUNG PUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID-19
Tali pembatas
dan tanda
alur satu arah
RUANG
PEMERIKSAAN
KHUSUS
Skrining dilakukan di depan pintu teras Puskesmas.
Ada pemisahan alur pasien yang bergejala ISPA dan Non ISPA, termasuk pemisahan area ruang tunggu dan loket
pendaftaran. Ruang pemeriksaan khusus ISPA/COVID-19 ditempatkan di dalam gedung dekat pintu masuk.
Loket pendaftaran
pasien ISPA dan
Non ISPA dipisah
Penggunaan
pembatas
transparan
Ruang tunggu
pasien dengan
gejala ISPA
Ruang triase
pasien dengan
gejala ISPA
5. PINTU MASUK PINTU KELUAR
RUANG
PEMERIKSAAN
KHUSUS
R. TINDAKAN &
GAWAT DARURAT
PUSKESMAS
Ruang triase dan
tata laksana pasien
dengan gejala ISPA
Skrining dilakukan
di luar gedung
Puskesmas
REKOMENDASI MODIFIKASI TATA LETAK SKRINING DAN TRIASE
DI LUAR GEDUNG PUSKESMAS PADA MASA PANDEMI COVID-19
Pada Puskesmas dengan luas bangunan yang terbatas,
ruang pemeriksaan khusus ISPA/COVID-19 ditempatkan di luar gedung.
PASIEN
DENGAN GEJALA
ISPA
Ruang tunggu
pasien Non ISPA
di dalam gedung
Menerapkan sistem alur
masuk/keluar satu arah
Ruang tunggu pasien
dengan gejala ISPA
di luar gedung