Kebijakan Pembangunan ekonomi Indonesiarahmadi123456
KEBIJAKAN
Sebagai sebuah rangkaian rencana atau keputusan untuk kemudian dijadikan acuan tindakan yang dimanifestasikan dalam bentuk program program terkait persoalan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Kebijakan Pembangunan ekonomi Indonesiarahmadi123456
KEBIJAKAN
Sebagai sebuah rangkaian rencana atau keputusan untuk kemudian dijadikan acuan tindakan yang dimanifestasikan dalam bentuk program program terkait persoalan dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
2. A. ARTI PEMBANGUNAN
1. PEMBANGUNAN ADALAH PROSES JANGKA
PANJANG (Proses jangka panjang untuk meningkatkan
pendapatan nasional)
PROSES
Ada hubungan kausalitas antara berbagai aspek ekonomi dan non-
ekonomi. Proses pembangunan secara fundamental ditentukan oleh
aspek non-ekonomi meskipun muaranya aspek ekonomi. Begitupun
pentingnya pembangunan sosial, diwujudkan dalam pembangunan
pendidikan dan kesehatan sebagai unsur pembangunan SDM.
JANGKA PANJANG
Diperkirakan akan membutuhkan waktu paling tidak dua dasawarsa,
bukan terselesaikan dalam waktu pendek (1 tahun), dan atau jangka
menengah (5 tahun). Proses ini secara kumulatif menunjang
pertumbuhan pembangunan berkelanjutan (sustained secular trend
daripada cyclical)
3. PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUAN
“Dua konsep yang merepresentasikan pembangunan
‘proses jangka panjang’ “
PERTUMBUHAN
Menunjukkan adanya peningkatan output .
PEMBANGUNAN
Mencakup peningkatan output yang terkait dengan
perubahan tehnis dan institusional. Jadi pembangunan lebih
luas dari pada pertumbuhan.
Konsep pertumbuhan saling terkait dengan
pembangunan. Tanpa pembangunan maka pertumbuhan
akan tersendat/berhenti. Bagaimana harus dapat
mempertahankan pertumbuhan.
4. 2. PEMBANGUNAN ADALAH MENGHILANGKAN
KETIDAKSEMPURNAAN PASAR (market
imperfections).
MARKET IMPERFECTIONS: Segala hambatan yang
membuat pasar tidak dapat secara sempurna
mengalokasikan sumber2 ekonomi secara effesien.
Hambatan antara lain:
a. Informasi tidak sempurna
b. Faktor ekonomi yang kurang dapat bergerak (factor
immobility).
c. Praktek monopolistik (mekanisme mengasumsikan
adanya persaingan sempurna sehingga harga yang
tercipta merupakan harga ekuilibirium yang
menyeimbangkan permintaan dan penawaran.
d. Penetapan harga oleh pemerintah.
5. 3. PEMBANGUNAN ADALAH
INDUSTRIALISASI
Upaya untuk mengatasi ciri-ciri pokok dari perekonomian yang
terbelakang – ketergantungan pada produksi bahan primer
(pertanian). Sehingga dianggap bahwa pembangunan adalah
industrialisasi. Biasanya merujuk kepada negara “maju” yang
umumnya sebagai negara industri.
a. Produksi bahan primer bukan penyebab keterbelakangan, tapi
pada rendahnya produktifitas dan produksi bahan primer
(pertanian)
b. Pertanian bukan faktor penyebab tapi merupakan faktor asosiatif
dari keterbelakangan. Praktek monopolistik
c. Pembangunan menjadi terlalu sempit bila hanya dikaitkan dg
beberapa jenis industri saja – tapi harus dikaitkan dg sektor-sektor
ekonomi lainnya, dan juga faktor yang non-ekonomi.
Pembangunan sebagai indutrialisasi memberikan
pengertian yang keliru – karena:
6. 4. PERBANDINGAN KETIGA ARTI
PEMBANGUNAN
DEFINISI 1 DEFINISI 2 DEFINISI 3
Menunjukkan hub.kausatif
menekankan non-ek.
Memperhatikan
perubahan strukturak
Memperhatikan pemb. dan
pertumbuhan sbg. proses
keseluruhan
Menunjukkan
hub.kausatif fokus
aspek ekonomi.
Memperhatikan
perubahan marjinal
Mementingkan pada
pertumbuhan.
Hub. Asosiatif
=
=
7. B. PEMBANGUNAN DI
INDONESIA
1988 1993 1999 (REFORMASI)
1. Bidang Ekonomi
(Pertanian & Indust)
2. Bid.Agama & Keperc
3. Bid. Sosbud
4. Bidang Politik
5. Bid. Hukum
1. Bidang Ekonomi
(Pertanian & Indust)
2. Bid. Kesra, Dikbud
3. Bid.Agama & Keperc
4. Bid. Iptek
5. Bid. Hukum
6. Bidang Politik, Aprtur
Negara, Penerangan,
Kom & Media Massa
7. Bid. Hukum
Pembangunan yang
terpusat & tdk merata
selama ini hanya
mengutamakan khdp
ekonomi tidak diimbangi
khdp Sospol, Ekonomi
yang demokratis &
berkeadilan.
S/d. Sekarang .... ???
8. C. BEBERAPA KONSEP
PEMBANGUNAN
1. KONSEP EKONOMI
MAKROa. Hasil akhir pembangunan adalah adanya pertumbuhan
ekonomi
b. Pendapatan nasional sebagai ukuran, dan hal yang perlu
diperhatikan:
2. KEPENDUDUKAN
a. Laju pertumbuhan besar = Kesempatan kerja besar
b. Kesempatan kerja terbatas = Tingkat kemiskinan rendah
3. TRANSISI DEMOGRAFI
a. Pertumbuhan stagnan - Kelahiran & kematian tinggi
b. Pertumbuhan cepat - Kelahiran tinggi, kematian rendah
c. Pertumbuhan stabil - Kelahiran rendah, kematian rendah
9. 4. STRUKTUR UMUR
a. Dependency Ratio, penduduk dibawah umum 15 th dengan
penduduk usia kerja sangat besar (negara sedang
berkembang)
b. Usia kerja tinggi, usia dibawah umur 15 th rendah (negara
maju)
c. Usia di bawah 15 th tinggi, angka kelahiran turun,
pertumbuhan penduduk tetap tinggi.
5. PENGANGGURAN
a. Pengangguran terbuka
1). Tenaga sukarela yang tidak bekerja walaulpun
mempunyai ketrampilan
2). Tenaga bukan sukarela yang mau bekerja tapi tdk
ada kesempatan kerja
10. 6. KEMISKINAN
a. Kemiskinan Absolut; penduduk yang tingkat kesejahterannya
berada di bawah garis kemiskinan.
b. Konsep “garis kemiskinan”; jumlah penghasilan minimum untuk
dapat sekedar bertahan hidup
c. Kemiskinan relatif.
b. Underemployment, pekerja bangunan yang bekerja pada
waktu tertentu.
c. Disguised underemployment, angkatan kerja yang hasil
kerjanya kurang dari jam kerjanya
11. D. INDIKATOR
PEMBANGUNAN
1. Pendapatan per-capita
2. Pertumbuhan ekonomi – pertumbuhan ekonomi tinggi akan
semakin besar penyerapan tenaga kerja
3. Laju inflasi – kenaikan harga barang & jasa (Indek Harga
Konsumen)
4. Surplus/defisit APBN/Product Domistic Bruto (PDB)
5. Pertumbuhan ekonomi (Sumbangan konsumsi,
Sumbangan investasi, pertumbuhan ekonomi).
12. 6. Investasi dan Pembiayaan (Ratio investasi thd PDB,
Peranan investasi dunia usaha, Peranan dana luar negeri
diharapkan menurun)
7. Distribusi PDB; Ukuran kemajuan adalah besarnya
proporsi sektor industri dibanding pertanian
8. Distribusi kesempatan kerja; Sektor pertanian dan Sektor
industri (Proporsi industri lebih besar)
13. E. INDIKATOR PEMBANGUNAN NON-
EKONOMI
a. Meningkatnya peran & fungsi program legeislasi
nasional
b. Meningkatnya jumlah tenaga perancang perundang-
undangan yang berkualitas.
1. Bidang Hukum;
a. Meningkatnya keluarga yang menggunakan jamban
yang sehat
b. Meningkatnya keluarga yang menggunakan air bersih
2. Bidang Sosbud
14. a. Terwujudnya berbagai jenis fasilitas sosialisasi politik
dan komunitas politik
b. Meningkatnya budaya politik dan demokratis
c. Meningkatnya jumlah tenaga perancang perundang-
undangan yang berkualitas.
3. Bidang Politik
c. Meningkatnya tempat pengelolaan makanan
sehat.
d. Meningkatnya keluarga yang menghuni rumah
sehat.
15. F. INDIKATOR PEMBANGUNAN GABUNGAN
(HDI)
1. Harapan hidup minimal 25 th., maksimal 85 th
2. Tingkat melek huruf dewasa 0% - 100%
3. Angka partisipasi sekolah 0% - 100%
4. PDB Perkapita 100.
Indikator UNDP:
16. G. MASALAH
PEMBANGUNAN
a. Indonesia belum mencapai industrialisasi – krisis
ekonomi Asia menular ke Indonesia
b. Basis produksi yang mengandalkan industri besar
dan kurang terkait dengan usaha kecil dan
menengah
c. Perlu adanya reformasi yang siste,ik pada tatanan
ekonomi dan politik.
1. KRISIS EKONOMI (Sejak, 1997)
17. a. Meningkatnya pengangguran
b. Meningkatnya penduduk miskin dari 35 juta menjadi
+/- 50 juta
c. Tingkat kesejahteraan menurun
d. Gizi balita kurang & buruk 15 % bayi lahir, berat
badan di bawah normal
e. Anak tidak sekolah
2. AKIBAT KRISIS EKONOMI
18. a. Luas lantai rumah < 8 m2 per anggota
b. Lantai tanah
c. Air bersih tidak ada
d. Jamban tidak ada (WC Umum)
e. Kursi tamu tidak ada
f. Lauk pauk tidak bervariasi
g. Tidak mampu beli 1 (satu) stel pakain setahun.
2. Kriteria Miskin
21. 1. Pengetahuan dan pengertian tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana melaksanakannya
2. Pengetahuan dan pengertian tentang sikap dan
kemungkinan tanggapan terhadap upaya
pemberdayaan masy. Termasuk kecenderungan atau
kemauan untuk melaksanakan rancangan yang
dikehendaki
3. Kemampuan sasaran atau khalayak untuk
melaksanakan cita-cita yang dikembangkan tersebut
setelah dapat diterimanya.
STRATEGI DAN TAHAPAN
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
1. Perluasan jangkauan (Expansion
Program)
2. Pembinaan (Maintenance
Program)
3. Pelembagaan dan pembudayaan
STRATEGI
TAHAPAN
24. CommunityCommunity
EmpowermentEmpowerment
GovermentGoverment
PENGGERAKAN DAN POLA JEJARINGPENGGERAKAN DAN POLA JEJARING
DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKATDALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
InstitutionInstitution
& Leader& Leader PeoplePeople
Regulation,Policy,,Fascility
Regulation,Policy,,Fascility
Participation & ResponsibilityParticipation & Responsibility
Regulation,Policy,,Fascility
Regulation,Policy,,Fascility
Pemberdayaan masyarakat
25. PELAYANANPELAYANAN
MASYARAKATMASYARAKAT
GovermentGoverment
PELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKATPELAYANAN, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DAN PEMBANGUNANDAN PEMBANGUNAN
PrivatePrivate CommunityCommunity
Regulation,Policy,Fascility
Regulation,Policy,Fascility
Participation & ResponsibilityParticipation & ResponsibilityRegulation,Policy,Fascility
Regulation,Policy,Fascility
Movement
Partnership
Empowerment
Community DevelopmentCommunity Development
26.
27. TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA DI
LAIN KESEMPATAN
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh