Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar, yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks, dimana kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya. Adapun struktur geologi yang berkembang didominasi sesar-sesar mendatar, dimana mekanisme pembentukan struktur geologi Sulawesi bisa dijelaskan dengan model simple shear.
Sulawesi terletak pada pertemuan 3 Lempeng besar, yang menyebabkan kondisi tektoniknya sangat kompleks, dimana kumpulan batuan dari busur kepulauan, batuan bancuh, ofiolit, dan bongkah dari mikrokontinen terbawa bersama proses penunjaman, tubrukan, serta proses tektonik lainnya. Adapun struktur geologi yang berkembang didominasi sesar-sesar mendatar, dimana mekanisme pembentukan struktur geologi Sulawesi bisa dijelaskan dengan model simple shear.
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta
Cara mempelajari Struktur geologi : I. Pengenalan struktur: lipatan, rekahan, sesar dalam bentuk 2 demensi untuk dapat dikenali sebagai bentuk 3 demensi
II. Rekaman data
III. Analisa dg metode geometri dan statistik
IV. Tahap sintesa(menapsirkan cara terjadinya
Tutorial Singkat Agisoft Photoscan Basic untuk mengolah data foto udara UAV/Drone untuk menghasilkan 3D point clouds, DEM/DSM, dan orthophoto mosaic
Data foto yang digunakan dalam tutorial silahkan download disini
https://drive.google.com/file/d/0B94pA_Q0S02vREt5cnJESXhNeWc/view?usp=sharing
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yog...Mario Yuven
Materi Kuliah Teknik Pertambangan ; Geologi Struktur Semester III STTNAS Yogyakarta
Cara mempelajari Struktur geologi : I. Pengenalan struktur: lipatan, rekahan, sesar dalam bentuk 2 demensi untuk dapat dikenali sebagai bentuk 3 demensi
II. Rekaman data
III. Analisa dg metode geometri dan statistik
IV. Tahap sintesa(menapsirkan cara terjadinya
Di jaman yang semakin maju ini peta menjadi alat bantu yang sangat dibutuhkan dalam perencanaan pembangunan diberbagai bidang, seperti bidang pertanahan, pertanian, perkebunan, industri dan perdagangan, pelayaran, penerbangan, pendidikan, tata ruang wilayah, politik dan keamanan, dan lain-lain. Terlebih untuk peta-peta tematik yang sifatnya lebih khusus dan spesifik, sudah menjadi kebutuhan hampir setiap lembaga, lebih-lebih yang bergerak di bidang perencanaan dan pembangunan suatu wilayah dalam skala lokal, regional, nasional dan internasional.
Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Unda...Alorka 114114
“Analisis Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Kejaksaan Republik Indonesia Terhadap Kedudukan dan Peran Kejaksaan Pada Sistem Ketatanegaraan Indonesia di Kejaksaan Negeri Singkawang
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Essay Peta Topografi
1. PETA TOPOGRAFI
A. Peta
a. Pengertian Peta
Menurut Yulir (2017) Peta merupakan gambaran konvesiaonal permukaan
bumi pada bidang datar yang diperkecil seperti penampakannya jika dilihat
dari atas dengan ditambah tulisan-tlisan sebagai tanda penenal. Gambarann
konvesional pada permukaa bumi ini dilambangkan dengan simbol- simbol
tertentu. Simbl-simbol tersebut berfungsi untuk mengembangkan sebagian
atau keseluruan permukaan bum beserta kenampakan-kenmpakan yang ada
padannya. Penampakan-penampakan tersebut meliputi kenampakan fisik
(medan asli) dan penampakan sosial-ekonomi (medan buatan).
Peta menggamarkan sebagian kenampakan permukaan bui dengan simbol-simbol
tertentu
Istilah peta diambil dari bahasa Inggris, "map". Kata "map" sendiri berasal
dari bahasa Yunani, yaitu "mappa" yang dapat diartikan sebagai taplak atau
kain penutup meja. Pengertian peta secara umum adalah rupa permukaan bumi
yang digambarkan menggunakan suatu sistem proyeksi dengan skala tertentu
sehingga dapat disajikan dalam bidang datar.
Menurut para ahli, peta didefinisikan sebagai berikut: Menurut Erwin
Raisz (1984), Peta adalah gambaran konvensional dari permukaan
bumi yang diperkecil sebagai ketampakan jika dilihat dari atas dengan
ditambah tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal.
Menurut Aryono Prihandito (1988), Peta merupakan gambaran
permukaan bumi dengan skala tertentu dan digambar pada bidang
datar melalui sistem proyeksi tertentu.
Menurut Perhimpunan Kartografi Internasional (International
Cartographic Association), Peta merupakan gambaran atau
2. representasi unsur-unsur abstrak yang dipilih dari permukaan bumi,
dalam kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa.
Definisi menurut ICA tersebut menunjukkan bahwa peta saat ini tidak
lagi hanya menunjukkan gambaran permukaan bumi, tetapi meluas
pada gambaran unsur-unsur atau objek-objek secara geografis bahkan
meluas sampai benda-benda angkasa.
Menurut Soetarjo Soerjosumarmo, peta dalah lukisan dengan tinta dari
seluruh atau sebagaian permukaan bumi yang diperkecil dengan
perbandingan ukuran yang disebut skala atau kadar.
b. Jenis Peta
Ada berbagai jenis peta, diantaranya peta foto dan peta garis. Peta foto
dihasilkan dari mozaik gabungan foto udara yang sudah terkoreksi secara
geometris.
Peta foto dilengkapi garis kontur, toponimi, dan legenda. Adapun peta garis
menyajikan kenampakan alami dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis
dan area luasan. Berdasarkan isi atau informasi yang disajikan, peta dapat
dikelompokan atas peta umum atau peta ikhtisar dan peta tematik
a) Peta Umum
Peta umum menggambarkan segala sesuatu di permukaan bumi secara
umum. Peta kartografi dan peta topografi termasuk dalam peta umum.
Peta korografi adalah peta yang menampilkan seluruh permukaan atau
sebagian permukaan bumi secara umum. Biasanya memiliki skala sedang.
Contoh peta korografi adalah atlas.
Peta topografi adalah peta yang menampilkan relief atau bentuk
permukaan bumi. Relief muka bumi digambarkan pada peta dalam bentuk
garis-garis yang menghubungkan ketinggian tempat yang sama, garis ini
disebut garis kontur.
Ciri-ciri garis kontur adalah sebagai berikut.
Semakin rapat jarak antargaris menunjukkan relief yang semakin curam.
Begitu sebaliknya, jarak antargaris yang semakin jarang menunjukan relief
yang landai. Jika ditemukan garis kontur yang bergerigi, menandakan di
daerah tersebut terdapat lembah atau depresi. Jika ditemukan garis kontur
yang sangat rapat, menandakan terdapat patahan di daerah tersebut
b) Peta Tematik
Peta tematik menggambarkan kenampakan fenomena tertentu di
permukaan bumi. Misalnya peta kepadatan penduduk, peta pertambangan,
dan peta curah hujan.
3. c. Komponen Peta
Komposisi peta atau komponen peta disebut juga kelengkapan peta. Adapun
komponen-komponen peta adalah sebagai berikut.
1. Judul Peta
Judul peta memuat informasi sesuai dengan isi informasi peta. Karena itu,
judul peta merupakan hal yang pertama dilihat oleh pembaca peta.
Biasanya, judul peta terletak di bagian tengah atas peta. Jika judul peta
diletakkan di bagian peta yang lain, letak judul tidak boleh mengganggu
kenampakan seluruh peta.
2. Garis Tepi
Garis tepi adalah garis yang terletak di bagian tepi peta dan ujung-ujung
tiap garis bertemu dengan ujung garis yang berdekatan.
3. Orientasi
Orientasi peta atau diagram petunjuk arah menunjukkan posisi dan arah
suatu titik maupun wilayah. Orientasi peta biasanya berbentuk tanda panah
yang menunjuk ke arah utara dan dapat diletakkan di bagian mana saja dan
peta sejauh tidak mengganggu kenampakan peta.
4. Skala Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik sembarang atau luas
wilayah di peta dan jarak sebenarnya dengan satuan ukur yang sama.
Persamaan skala peta adalah sebagai berikut. Skala peta = jarak objek di
peta : jarak objek di permukaan bumi Ada tiga bentuk penyajian sakala
pada peta. Ketiga bentuk sakala peta tersebut adalah sebagai berikut:
Skala pecahan (numerik) adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk
angka perbandingan atau pecahan. Misalnya, 1: 250.000. Skala ini
menunjukkan bahwa setiap 1 cm pada peta sama dengan 250.000 cm
atau 2,5 km pada kondisi sebenarnya.
Skala garis (grafis) adalah skala yang dinyatakan dalam bentuk sebuah
ruas bilangan atau batang pengukur. Misalnya skala 1: 1000.000 yang
menunjukkan bahwa satuan jarak 1 cm di peta berbanding lurus
dengan satuan jarak 10 km kondisi sebenarnya.
Skala kalimat (sakala verbal) adalah skala yang dinyatakan dalam
bentuk kalimat. Meskipun skala kalimat mudah dimengerti tetapi
kurang biasa digunakan. Skala ini dapat dilihat pada peta-peta buatang
Inggris. Contohnya, kita menemukan kalimat "1 Inchi to 1 mile". Arti
kalimat ini adalah 1 inchi di peta menyatakan 1 mil di lapangan.
Semakin besar nilai skala peta, semakin detail informasi yang
disajikan, demikian pula sebaliknya. Sebagai contoh, skala 1:100 akan
lebih detail dibandingkan skala 1:10.000. 5.
5. Legenda atau Keterangan Peta
Legenda peta memuat keterangan semua simbol yang terdapat pada peta
agar mudah dipahami. Tidak adanya aturan baku dalam penggunaan
4. simbol dan warna menjadikan legenda sebuah informasi penting yang
dapat digunakan untuk menerjemahkan informasi pada sebuah peta.
Biasanya, legenda ditempatkan pada sisi kiri atau kanan bagian bawah
suatu peta atau di dalam garis tepi pada peta. Penempatan legenda peta
hendaknya tidak mengganggu kenampakan peta secara keseluruhan.
6. Koordinat (Garis Bujur dan Lintang)
Garis bujur dan lintang disebut juga dengan garis astronomi. Garis bujur
dan lintang biasanya ditunjukkan dengan satuan derajat.
7. Simbol Peta
Kenampakan peta tidak sama dengan foto. Foto akan menampilkan bentuk
apa adanya. Adapun peta informasi baik yang tampak maupun tidak.Untuk
menampilkan fenomena dan bentuk secara informatif digunakan simbol.
Simbol peta digunakan untuk mewakili benda yang sebenarnya. Agar
simbol yang digunakan pada peta dapat memberikan informasi yang tepat,
simbol harus sederhana, mudah dimengerti dan bersifat umum.
Berdasarkan bentuknya, ada tujuh kategori simbol peta. Ketujuh kategori
itu adalah sebagai berikut:
1) simbol titik untuk menyajikan lokasi tempat atau posisi data, seperti
simbol kota, gunung, pertambangan, titik triangulasi (titik ketinggian) dari
permukaan laut.
2) simbol garis untuk menyajikan data geografis, seperti sungai, batas
wilayah, dan jalan.
3) simbol wilayah (area) untuk menunjukkan kenampakan wilayah, seperti
rawa, hutan dan padang pasir.
4) simbol aliran untuk menyatakan alur dan gerak suatu fenomena.
5) simbol batang untuk menyatakan harga suatu fenomena atau
membandingkannya dengan harga fenomena yang lain.
6) simbol lingkaran untuk menyatakan kuantitas dalam bentuk presentase.
7) simbol bola, untuk menyatakan volume (isi). Semakin besar bola,
semakin besar pula volumenya. Demikian juga sebaliknya.
8. Lattering
Lettering adalah semua tulisan bermakna yang terdapat pada peta. Bentuk
huruf meliputi huruf kapitalm huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil,
tegak dan miring.
9. Warna Peta
Warna lazim digunakan untuk menonjolkan perbedaan objek pada peta.
Perbedaan objek tersebut kemudian digambarkan dengan warna berbeda.
Penggunaan warna berbeda itu antara lain terlihat pada hal-hal berikut:
1) warna dasar cokelat untuk menggambarkan kenampakan relief muka
bumi.
2) warna dasar biru untuk menggambarkan kenampakan wilayah perairan
(sungai, danau, laut).
5. 3) warna dasar hijau untuk menggambarkan kenampakan vegetasi (hutan,
perkebunan).
4) warna merah dan hitam untuk menggambarkan kenampakan hasil
budidaya manusia (misal jalan, permukiman, batas wilayah, dan
pelabuhan).
5) warna putih menggambarkan kenampakan es di permukaan bumi.
10. Sumber Data dan Tahun Pembuatan
Sumber peta menunjukan sumber data yang digunakan dalam pembuatan
peta. Sumber peta memberi kepastian bahwa data dan informasi pada peta
akurat. Sumber peta biasanya diletakan pada bagian bawah peta.
Sementara itu, tahun pembuatan dapat membantu pembaca untuk
menganalisis berbagai kecenderungan perubahan fenomena dari waktu ke
waktu. Selain itu, tahun pembuatan memberikan informasi keakuratan
data yang digunakan per tahun pembuatan.
B. Peta Topografi
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan unsur-unsur alam danbuatan
manusia di atas permukaan bumi. Peta Topografi dapat disebut sebagaipeta
umum, karena dalam peta topografi menyajikan semua unsur yang adapada
permukaan bumi, dengan memperhitungkan skala yang sangat terbatas.Jadi peta
topografi dapat digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Petatopografi dapat
digunakan sebagai peta dasar (basic map) dalam pembuatanpeta tematik, seperti :
peta kehutanan, peta turis, peta tata guna tanah dansebagainya.
Peta Topografi
C. Bagian -bagian Peta Topografi
Balam sebuah peta khususnya peta topografi akan memiliki sebuahbagian-bagian
yang nantinya akan menjadi tuntunan atau panduan untuk kitabisa membaca
sebuah kondisi lapangan dari gambar yang terdapat dalamsebuah peta. Bagian-
bagian dari peta topogarafi diantaranya :
6. a. Judul Peta adalah sebuah identitas dari sebuah peta. Biasanya ditulis suatu
namadaerah tempat yang digambarkan.
b. Keterangan Pembuatan merupakan informasi yang dicantumkan dibagian kiri
bawah dari sebuahpeta yang berisi tentang informasi pembuatan dan instansi
pembuat.
c. Nomor Peta adalah angka yang dicantumkan dibagian kanan atas peta
yangmenunjukan nomor peta tersebut.
d. Pembagian Lembar Peta adalah penjelasan dari nomor-nomor peta yang lain
yyang tergambardisekitar peta yang bertujuan untuk memudahkan
penggolongan peta bilamemrlukan interprestasi suatu daerah yang lebih luas.
e. Sistem Koordinat Sistem koordinat ini sangatlah penting dalam sebuah
pembuatan peta,karena dengan adanya sistem koordinat maka kita akan dapat
menggambarkansebuah peta topografi dengan mudah dalam skala yang lebih
kecil. Sumbu koordinat ini adalah berupa dua garis sumbu yang
biasadilambangkan dengan X dan Y. beberapa macam koordinat diantaranya,
yaitu :
Koordinat geografis
Koordinat grid
Koordinat lokal
f. Skala Peta
Pengertian dari skala yaitu suatu perbandingan dari jarak gambar padapeta
terhadap jarak datar sesungguhnya di lapangan. Contohnya skala 1 :15.000,
ini berarti 1 cm dip eta sama dengan 15 m jarak sebenarnya di lapangan.
g. Garis kontur dan garis ketinggian
Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada petatopografi,
garis kontur ini memiliki sifat-sifat tertentu diantaranya, yaitu :
Garis kontur merupakan kurva tertutup yang tidak akan memotong satusama
lain dan tidak akan bercabang.
Garis kontur yang didalam selalu lebih tinggi dari pada pada garis konturyang
di Interval kontur selalu merupakan kelipatan yang sama.
Indeks kontur dinyatakan dengan garis tebal.
Semakin rapat jarak antara garis kontur berarti semakin terjal
medansebenarnya dan jika garis kontur bergerigi maka kemiringannya
hampersama dengan 900.
Pelana (sadel) terletak antara dua garis kontur yang sama tingginya tetapi
terpisah satu sama lainnya.
h. Legenda Peta
Legenda dalam sebuah peta merupakan salah satu bagian dari gambarpeta
yang berfungsi sebagai tambahan agar dapat memudahkan interpretasipeta,
berupa simbol-simbol maupun keterangan lainnya. Salah satu contoh
unsurlegenda yang dibuat adalah garis kontur, jalan raya, garis batas wilayah,
7. hutan,sungai, pemukiman dan lain-lain yang dilambangkan dengan simbol-
simbol.Seperti gambar dibawah.
D. Skala Peta Topografi
Skala peta ialah perbandingan antara jarak sebenarnya dengan jarakpada gambar.
Tiap negara mempunyai bariasi dalam skala, sebabkepentingannya bermacam-
macam. misalnya untuk peta perencanaan, dapatdipakai skala besar sedangkan
untuk daerah yang sedikit kegunaannya akandigambarkan dalam skala kecil.
Skala peta topografi dapat dikelompokkansebagai berikut :
a. 1 : 1000 sampai 1 : 5000 adalah skala sangat besar, terutama untuk tujuan
perencanaan.
b. 1 : 5000 sampai 1 : 25000 adalah skala besar
c. 1 : 25000 sampai 1 : 1000.000 adalah skala kecil
E. Warna
Warna yang digunakan pada peta topografi untuk mempermudahpembaca
diantaranya :
a. Hitam : digunakan untuk detail planimetris, detail penghunian, lettering,
tumbuhan karang dan tapal batas.
b. Biru : digunakan untuk unsur hidrografi (air) termasuk nama unsur tersebut
seperti sungai, danau, laut, dan sebagainnya.
c. Hijau : umumnya digunakan untu memberi tanda pada bentuk tumbuhan.
d. Coklat : digunakn untuk kontur atau kadang-kadang jalan raya.
e. Merah : untuk memperlihatkan jalan raya, tertama untuk jalan raya yang
penting, kadang-kadang digunakan untuk bentuk gedung-gedung. Kelima
wana tersebut adalah warna-warna yang biasa digunakan.
f. Kuning : untuk memperlihatkan jalan yang kurang penting dan sering dipakai
untuk menyajikan daerah pasir.
g. Abu : digunakan untuk memperlihatkan daerah perkotaan yang sudah
dibangun. Pad peta temaik biasanya dipakai utuk warna peta dasarnya.
h. Oren : untuk jalan-jalan yang tidak begitu penting.
8. i. Ungu : warna ini agak jarang digunakan, tetapi sering dipakai untuk daerah
overlap pada system grid atau gratikul.
F. Garis Kontur
Garis kontur merupakan garis-garis yang menghubungkan titik-titik
yangmempunyai ketinggian sama, yang diukur dari suatu bidang pembanding.
Bidangini biasanya diambil dari permukaan air laut rata-rata. Sifat sifat kontur
sebagai berikut:
a. Bentuk kurva tertutup
b. Tidak bercabang
c. Tidak berpotongan
d. menjorok ke arah hulu jika terdapat sungai
e. Menjorok ke arah menurun jika terdapat permukaan jalan
f. Tidak terambar jika melawati bangunan
g. Garis kontur yang rapat menunjukan keadaan permukaan tanah yang curam
h. Garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu
i. Rangkaian garis kntur yang berbentk huruf “U” menandakan punggungan
gunung
Garis Kontur
G. Kegunaan Peta Topografi
Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan,lokasi, dan
jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi
juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkattutupan vegetasi.
Dan masih banyak lagi kegunaan dari peta topografi ini.Salah satu fungsi lain dari
peta topografi dalam kegiatan duniapertambangan adalah untuk mengetahui
berbagai macam bentuk endapan mineral dan letaknya dibawah permukaan bumi
yang nantinya dapat memudahkan dalam proses penambangan.
9. KESIMPULAN
Peta adalah gambaran umum (konvensional) permukaan bumi pada bidang datar
yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan dilengkapi dengan tulisan serta
simbol sebagai keterangan. ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang peta adalah
kartografi, sedangkan orang yang ahli bidang pembuatan peta disebut kartograf.
Syarat-syarat peta yang baik, yaitu peta harus menggambarkan keadaan yang
sebenarnya, tidak boleh membingungkan, midah dimengerti, serta rapi dan bersih. Bumi
yang berbentuk bola apabila digambarka pada bidang datar (peta) harus memenuhi syarat
berikut ini. Peta harus equivalen, yaitu peta harus sesuai dengan luas sebenarnya di
permukaan bumi setelah dikalikan dengan skala. Peta harus equidistan, yaitu peta harus
mempunyai jarak-jarak yang sama dengan jarak sebenarnya di permukaan bumi setelah
dikalikan dengan skala. Peta harus konform, yaitu bentuk-bentuk atau sudut-sudut pada
peta harus dipertahankan sesuai dengan bentuk sebenarnya di permukaan bumi.
Peta topografi menggambarkan unsur alam dan buatan manusia di ataspermukaan
bumi. Peta Topografi dapat disebut sebagai peta umum, karenadalam peta topografi
menyajikan semua unsur yang ada pada permukaan bumi,dengan memperhitungkan skala
yang sangat terbatas. Jadi peta topografi dapatdigunakan untuk bermacam-macam tujuan.
Peta topografi dapat digunakansebagai peta dasar (basic map) dalam pembuatan peta
tematik.
Warna yang digunakan pada peta topografi untuk mempermudahpembaca
diantaranya : hitam, biru, hijau, coklat, merah. ada beberapa warna tambahan juga pada
peta topografi diantaranya : kuning, orange, abu abu, ungu. Sifat sifat kontur sebagai
berikut : berbentuk kur!a tertutup, tidakbercabang, tidak berpotongan, menjorok ke arah
hulu jika terdapat sungai,menjorok ke arah jalan menurun jika terdapat permukaan jalan,
tidak tergambar jika melewati bangunan, garis kontur yang rapat menunjukan
keadaanpermukaan tanah yang curam, garis kontur yang jarang menunjukan
keadaanpermukaan yang landai, satu garis kontur mewakili satu ketinggian
tertentu,rangkaian garis kontur bertanda huruf “U” menandakan pegunungan.
10. DAFTAR PUSTAKA
Arfiani. Gita Dkk. 2016. Geografi. Klaten. PT. Intan Pariwara
Elisa.2010.” Peta Topografi”. http://elisa.ugm.ac.id. Diakses pada 12 maret 2022
Rusmana. Endang. https://www.academia.edu/23615808/Peta_Topografi. Diakses pada
12 maret 2022 pukul 18.50 WIB
Kadek Putrawan. (2020). Pengetahuan Dasar Peta. Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan, 1, 7–8.
Somantri.Lili, Dkk. 2013. Aktif dan Kreatif Belajar Geografi 1. Bandung. Grafindo
Media Pratama
Tubagus. Ricky. https://www.academia.edu/18092073/Pembuatan_Peta_Topografi.
Diakses pada 12 maret 2020 pukul 19. 10 WIB
Wijayanto, Tizar. 2011. “Peta Toprgrafi” http://tizarwijayanto.blogspot.com Diakses
pada 12 maret 2022 pukul 15.30 WIB
Yulir, Yulmadia. 2017 Geografi 1. Yudhistira
Yosanny, A., Ismail, M., & Said, H. (2013). Perancangan Augmented Reality untuk Peta
Topografi. ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications,
4(2), 1173. https://doi.org/10.21512/comtech.v4i2.2587