Dokumen tersebut merangkum konsep ekonomi internasional, termasuk pengertian, faktor penyebab, ruang lingkup, manfaat, teori perdagangan internasional seperti teori keunggulan mutlak dan komparatif, serta model klasik dalam hubungannya dengan uang.
materi :
- pegertian perdagangan internasional
- manfaat perdagangan internasional
- faktor faktor perdagangan nternasional
- teori perdagangan internasional
- kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup perdagangan Internasional
Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
Proteksi terhadap perdagangan internasional
Manfaat perdagangan internasional
Dampak Negatif perdagangan internasional
materi :
- pegertian perdagangan internasional
- manfaat perdagangan internasional
- faktor faktor perdagangan nternasional
- teori perdagangan internasional
- kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup perdagangan Internasional
Faktor pendorong dan penghambat perdagangan internasional
Proteksi terhadap perdagangan internasional
Manfaat perdagangan internasional
Dampak Negatif perdagangan internasional
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)endah dwis
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah berhasil menyusun makalah yang berjudul Kebijakan Perdagangan Internasional.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun masih jauh dari sempurna dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan penulis. Namun demikian penulis telah berusaha dengan segala kemampuan yang ada disertai petunjuk dan bimbingan dari dosen mata kuliahPerdagangan Internasional serta bantuan dari semua pihak yang memungkinkan terselesaikannya makalah ini.
makalah kebijakan perdagangan internasional (Manajemen Pemasaran)endah dwis
KATA PENGANTAR
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis telah berhasil menyusun makalah yang berjudul Kebijakan Perdagangan Internasional.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun masih jauh dari sempurna dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan penulis. Namun demikian penulis telah berusaha dengan segala kemampuan yang ada disertai petunjuk dan bimbingan dari dosen mata kuliahPerdagangan Internasional serta bantuan dari semua pihak yang memungkinkan terselesaikannya makalah ini.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
3. EKONOMI INTERNASIONAL
PENGERTIAN EKONOMI INTERNASIONAL
• Harry Waluya:
Aplikasi dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro yang khusus mempelajari
masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya.
Nopirin:
Ilmu ekonomi biasa yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi
kebutuhan manusia, di mana problematikanya berada dalam lingkup internasional
Stefan H Robbock dan Kenneth Simmonds:
a field of management training deals with the special features of business activities that
cross national boundaries. These activities may be movements of goods, services, capital
or personnel; transfer of technology, informations or data; or even the supervision of
employees.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA EKONOMI INTERNASIONAL
• Adanya perbedaan harga barang diberbagai negara.
• Perbedaan dalam pendapatan serta selera.
• Faktor permintaan dan penawaran.
• Memperoleh keuntungan.
• Perbedaan sumber daya yang dimiliki.
• Perbedaan kualitas penduduk ditinjau dari segi pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.
• Berkembangnya sistem komunikasi dan sarana transportasi.
• Adanya spesialisasi produksi
4. PEMBATASAN STUDI EKONOMI INTERNASIONAL
• Pertama, bahasan mengenai perdagangan internasional atau bisnis internasional.
• Kedua, bahasan mengenai sistem moneter internasional yang berkaitan dengan sistem
nilai tukar mata uang masing-masing negara.
RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
• Perdagangan internasional melalui perpindahan barang, jasa dari suatu negara ke negara
yang lainnya (transfer of goods and services).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan modal melalui investasi asing dari luar
negeri kedalam negeri (transfer of capital).
• Perdagangan internasional melalui perpindahan tenaga kerja yang berpengaruh terhadap
perndapatan negara melalui devisa dan juga perlunya pengawasan mekanisme
perpindahan tenaga kerja (transfer of labour).
• Perdagangan internasional yang dilakukan melalui perpindahan teknologi yaitu dengan
cara mendirikan pabrik-pabrik dinegara lain (transfer of technology).
• Perdagangan internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang
kepastian adanya bahan baku dan pangsa pasar (transfer of data).
Ruang lingkup lain
• Mobilitas faktor produksi (tenaga kerja dan modal
5. • Sistem keuangan
• Perbankan
• Bahasa
• Kebudayaan
• Politik
Permasalahan Ekonomi Internasional
• Meningkatnya proteksi perdagangan negara-negara dengan membentuk blok
perdagangan seperti Uni Eropa, Blok Perdagangan Amerika Utara (NAFTA), Blok
Perdagangan Amerika Serikat dengan Australia dan Selandia Baru (ANZUS) serta blok
perdagangan Asia Timur yang dipelopori oleh Jepang.
• Permasalahan kemiskinan di Negara Dunia Ketiga yang timpang dengan kesejahteraan di
negara-negara maju
• Kesiapan dan ketidaksiapan negara-negara yang menghadapi pasar bebas di kawasan.
• Fluktuasi nilai tukar mata uang negara-negara dalam sistem moneter yang mengambang
yang dapat mengguncang perekonomian domestik suatu negara.
• Persaingan Dolar Vs Euro sebagai mata uang dunia.
MANFAAT EKONOMI INTERNASIONAL
• Memperluas lapangan kerja
• Untuk memenuhi kebutuhan akan barang/jasa
• Dapat memperoleh barang/jasa dengan harga yang lebih murah
• Mendorong kegiatan ekonomi dalam negeri.
6. • Merupakan sumber pendapatan bagi negara.
• Memperoleh manfaat dari adanya spesialisasi dalam bentuk keunggulan komparatif dan
peningkatan kemakmuran.
• Meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi, yang pada dasarnya bersumber pada
skala ekonomis dalam proses produksi, teknologi baru, dan rangsangan bersaing
• Meningkatkan perluasan pasar (produksi-konsumsi).
• Meningkatkan proses tukar-menukar antarnegara.
• Mendorong terjadinya persaingan sehat yang pada gilirannya menimbulkan
perkembangan teknologi.
KONSEP TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
DEFINISI
• Perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain
atas dasar kesepakatan bersama
• Perdagangan antara dua negara atau lebih yang saling menguntungkan
• Perdagangan adalahkegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya berdasarkan
kesepakatan bersama bukanpemaksaan
• Maarwati Djoeno: Perdagangan ialah suatu kegiatan ekonomi yang menghubungkan
produsen dan konsumen. Dan sebagai kegiatan distribusi ¸maka perdagangan
menjaminterhadap penyebara
FAKTOR – FAKTOR PENDORONG TERJADINYA PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
7. • Sumber daya alam (SDA)
• Selera
• Penghematan biaya produksi (efisiensi)
• Tingkat teknologii
FAKTOR – FAKTOR PENDORONG LAINNYA PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
• Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
• Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi.
• Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
• Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
• Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
MANFAAT PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Memperoleh Devisa
• Memperluas Kesempatan Kerja
• Menstabilkan Harga-Harga
• Meningkatkan Kualitas Konsumsi
• Mempercepat Alih Teknologi
8. MENURUT SUDONO SUKIRNO
• Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
• Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
• Memperluas pasar dan menambah keuntungan
• Transfer teknologi modern
TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
• Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage Theory) Adam Smith
– Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan mutlak apabila negara tersebut
mampu memproduksi lebih banyak barang dari negara lain, dengan menggunakan
sumber daya produksi yang sama. Dengan keunggulan itu mereka akan
memperoleh keuntungan dalam perdagangan internasional.
TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL (Cont`d)
• Teori Keunggulan Komparatif (Comparative Advantedge Theory) David Ricardo
– Suatu negara dapat melakukan perdagangan internasional meskipun tidak
memiliki keunggulan mutlak, yakni dengan berspesialisasi pada barang yang
memiliki kekurangan yang kecil dibandingkan dengan produksi barang lain.
DAMPAK TERHADAP PRODUKTIFITAS DAN KONSUMSI NEGARA YANG
BERSANGKUTAN
9. • Menurunkan biaya produksi melalui kenaikan tingkat produksi (skala ekonomi)
• Meningkatkan produktifitas pekerja karena adanya spesialisasi
• Meningkatkan kemampuan konsumsi masyarakat
• Meningkatkan pilihan barang konsumsi masyarakat
WUJUD HUBUNGAN DAGANG ANTAR NEGARA
• Ekspor hubungan dagang melalui penualan barang yang dihasilkan di suatub negara
ke negara lain.
• Impor hubungan dagang dengan cara membeli barang dari luar negeri untuk
kebutuhan dalam negeri
DEVISA
• Segala mata uang asing yang beredar dalam negeri suatu negara dan memiliki catatan
kurs resmi di bank sentral
FUNGSI DEVISA
• Alat tukar internasional
• Alat pembayaran luar negeri
• Alat stabilisasi mata uang suatu negara
SUMBER PENERIMAAN DEVISA BERUPA
• Ekspor barang dan jasa
10. • Pinjaman luar negeri
• Bunga atau pendapatan investasi
NILAI TUKAR VALUTA ASING (KURS)
• Jumlah satuan mata uang yang harus diserahkan untuk mendapatkan satu satuan mata
uang asing
• Perbandingan nilai antara mata uang dalam negeri dengan mata uang asing
• Nilai kurs berubah tergantung permintaan dan penawaran
FUNGSI KURS
• Pembayaran antar negara
• Pertukaran barang dan jasa
• Mengukur kekayaan
• Menimbun kekayaan
• Cadangan moneter
KURS
• Kurs Jual kurs valas yang digunakan jika bank/money changer menjual valas kepada
nasabah
FUNGSI KURS
• Pembayaran antar negara
• Pertukaran barang dan jasa
• Mengukur kekayaan
• Menimbun kekayaan
11. • Cadangan moneter
• Kurs Beli kurs valas yang digunakan ketika bank/money changer membeli valas dari
nasabah
ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY
Asumsi
– Hanya ada dua negara yang akan saling berdagang, misal negara X dan Y
– Hanya ada dua barang yang dapat dihasilkan, misal barang A dan B
– dalam menghasilkan barang-barang tersebut hanya ada 1 input yang
dipergunakan yaitu tenaga kerja dengan asumsi TK ini dalam suatu negara
bersifat homogen atau mempunyai mobilitas yang sempurna. Untuk antara negara
TK immobile.
ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY
• Teori : suatu negara akan mengkhususkan diri untuk spesialisasi dalam menghasilkan
barang yang mempunyai keunggulan absoluy. Barang ini akan di ekspor, sebalknya
negara tersebut akan mengimpor barang yang apabila dihasilkan sendiri tidak mempunyai
keunggulan absolu. (absolute disadvantage)
• Barang yang memiliki keunggulan aboslut bila barang tersebut dihasilkan secara lebih
murah dibanding dihasilkan negara lain atau lebih efisien. Efisien disini ditunjukkan oleh
lebih sedikitnya input yang digunakan atau lebih banyaknya output yang dihasilkan dari
sejumlah input tertentu. dapat saling menguntungkan
ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY
• Syarat terjadinya perdagangan
– Masing –masing negara mempunyai keunggulan absolute yang berbeda
12. – Harga internasional harus saling menguntungkan (dasar tukar internasional harus
berada di antara 2 dasar tukar domestik)
ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY
• Keunggulan absolut
– Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A
– Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang B
• Spesialisasi
– Negara X spesialisai pada barang A
– Negara Y spesialisai pada barang B
• Perdagangan
– Negara X mengekspor barang A
– Negara Y mengekspor barang B
COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY
DAVID RICARDO
• Teori ini menyempurnakan teori Adam Smith. Untuk kasus negara yang tidak
mempunyai keunggulan absolut menurut Adam Smith tidak bisa melakukan
perdagangan. Menurut David Ricardo ada kemungkinan untuk saling berdagang.
• Kritik terhadap Adam Smith : suatu negara berspesialisasi karena teknologi maju, yang
memiliki teknologi maju adalah negara maju yang lebih efisien, maka negara sedang
berekembang tidak bisa berdagang,
• Kasus 2 negara tidak bisa berdagang menurut Adam Smith, menurut David Ricardo bisa
berdagang asalkan masig-masing negara memiliki keunggulan komparatif
13. COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY
• Contoh
Tabel 2. Biaya Produksi per unit Barang
• Menurut tabel diatas berdasar teori Adam Smith kedua negara tidak bisa berdagang.
• Menurut teori David Ricardo bisa
• Negara X
• Keunggulan komparatif
– Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang A = 5/6 usaha negara Y
– Usaha Negara X menghasilkan 1 unit barang B = 9/10 usaha negara Y Negara Y
Negara X lebih efisien dibanding negara Y
• Efisien
– Barang A = 5/6 x 100% = 83,3%
– Barang B = 9/10 x 100% = 90 %
Lebih efisien barang A negara X mempunyai keunggulan komparatif pada barang A.
• Negara Y
• Keunggulan komparatif
– Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang A = 6/5 usaha negara X
– Usaha Negara Y menghasilkan 1 unit barang B = 10/9 usaha negara X
Negara Y kurang efisien dibanding negara X
• Efisiensi
– Barang A = 6/5 x 100% = 120%
14. – Barang B = 10/9 x 100% = 110 %
Negara Y kurang efisien, mana yang inefisiennya paling kecil. Negara Y mempunyai
comparative disadvantage paling kecil pada barang B.
• Berdagang atau Tidak ?
• Jika rasio X dan Y sama tidak bisa berdagang
• Jika rasio X dan Y berbeda bisa berdagang
MODEL KLASIK
DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UANG
• Perkembangan pertama dari model klasik adalah perubahan dari tenaga kerja yang
diperlukan per komoditi menjadi komoditi dalam harga moneter.
• Nilai domestik masing-masing barang ditemukan dengan mengalikan jumlah tenaga kerja
dengan upah. Jika suatu negara melakukan autarki.
• Jika melakukan perdagangan maka menggunakan nilai tukar atau kurs.
Model Klasik dalam Hubungannya dengan Uang
• Kesimpulan :
– Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A, B, D, F
– Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang C, E.
– Barang G indiferens di antara negara X dan Y
Model Klasik dalam Hubungannya dengan Uang
• Pernyataan dalam upah tenaga kerja
• Tabel 4. Biaya Produksi per unit Barang
15. • Informasi :
– Upah Negara X = 1 USD/tk
– Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
• Jika informasi hanya seperti pada tabel 4 maka belum bisa dapat disimpulkan
• Perlu adanya kurs/nilai tukar
– USD……. = AUSD …………
Model Klasik dalam Hubungannya dengan Uang
• Pernyataan dalam upah tenaga kerja
• Tabel 5. Biaya Produksi USD per unit Barang
• Informasi :
• Upah Negara X = 1 USD/tk
• Upah Negara Y = 1 AUSD/tk
• 1 USD = 1 AUSD
• Dibutuhkan data uapah dan nilai tukar di kedua negara
• Contoh ini nilai tukar barang antara negara X dan Y adalah 1 dibanding 1sehingga
nilai dalam tabel tetap, jika berbda maka angka dalam tabel alan berubah
16. Model Klasik dalam Hubungannya dengan Uang
• Jika terjadi perubahan nilai tukar karena devaluasi di negara X dari 1 USD = 1 AUSD
menjadi 1UASD = 1,5 USD
• Tabel 6 diperoleh dari tabel 4dengan menyesuaikan nilainya di negara Ykarena adanya
devaluasi di negara X. yang mana negara Y nilainya menjadi naik bila dinyatakan dalam
USD (dikalikan 1,5)
• Bila dinyatakan dalam AUSD maka di negara X nilainya berubah menjadi lebih kecil
(dikalikan 2/3)
Model Klasik dalam Hubungannya dengan Uang
Tabel 6. Biaya Produksi USD per unit Barang
• Kesimpulan :
– Negara X mempunyai keunggulan absolute pada barang A, B, C, D, F, G
– Negara Y mempunyai keunggulan absolute pada barang E
– Tujuan devaluasi untuk memperluas ragam barang yang dapat diekspor dan
mengurangi barang yang diimpor
– Keunggulan absolut tidak lestari karena adanya pengaruh kebijakan negara lain
DEVALUASI
• Devaluasi adalah kebijaksanaan pemerintah berupa menurunkan nilai mata uang sendiri
terhadap nilai mata uang negara lain.
• Tujuan devaluasi memperluas ragam barang yang diekspor dan menurunkan impor.
• Dampak devaluasi “
– Ekspor naik (jika produksi dalam negeri telah siap sebelum devaluasi
diumumkan)
17. – Impor turun
– Menarik investasi asing
– Meningkatkan kesempatan kerja
– Harga impor naik (imported inflation)
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori John Stuart Mill
Teori J.S.Mill menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian
mengekspor suatu barang yang memiliki comparative Advantage terbesar dan mengimpor
barang yang dimiliki comparative disadvantage (suatu barang yang dapat dihasilkan dengan
lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan ongkos yang
besar).Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh banyaknya tenaga
kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.
The propotional factors Theory
by Eli Heckscher dan Bertil Ohlin
Teori H-O: perbedaan opportunity cost antara satu negara dengan negara lain
mengakibatkan perdagangan antar negara terjadi. Jadi yang menentukan adalah faktor
produksi (endowment factor) dari masing-masing negara.
Negara-negara yang memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan murah dalam
memproduksi suatu barang akan melakukan spesialisasi dan mengekspor barang tersebut.
Dan sebaliknya untuk negara-negara yang fakt0r produksinya langka dan mahal.
• Isocost dan Isoquant
• Dengan cost tertentu diperoleh produk yang maksimal, atau dengan cost minimal akan
diperoleh sejumlah produk tertentu.
18. ASUMSI 2x2x2 dari Teori HO
1. Perdagangan international terjadi antar 2 negara misal RI dg Jepang
2. Masing-masing negara memproduksi 2 macam barang yang sama (misal 100 unit pakaian
dan 20 unit radio)
3. Masing-masing negara menggunakan 2 macam faktor produksi, yaitu tenaga kerja dan
mesin, tetapi dengan jumlah /proporsi berbeda.
Gain On Trade berdasarkan Teori H-O
(Asumsi 2 x 2 x 2)
KELEMAHAN TEORI H-O
Pada kenyataannya walauun jumlah/proporsi faktor produksi ysng dimiliki oleh
masing-masing negara adalah sama,(yang menurut teori H-O tidak akan terjadi
perdagangan international), ternyata bisa jua terjadi perdagangan itu.
Teori G. Harbeler menjelaskan dengan :
1. Perbedaan kemampuan berpsoduksi masing-masing negara ditunjukkan oleh PPC-
nya(Production Possibility Curvenya)
2. Perbedaan selera konsumen masing-mading negara yang ditunjukkan oleh IC-nya
(indefference curve-nya)
TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori John Stuart Mill
Teori J.S.Mill menyatakan bahwa suatu negara akan menghasilkan dan kemudian
mengekspor suatu barang yang memiliki comparative Advantage terbesar dan mengimpor
barang yang dimiliki comparative disadvantage (suatu barang yang dapat dihasilkan
dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan
ongkos yang besar).Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut.
19. PARADIGMA BARU MENGENAI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Timbul pemikiran baru, bahwa perkembangan ekspor tidak hanya ditentukan oleh keunggulan
komperatif saja, tetapi juga oleh keunggulan kompetitif.
Menurut Michael Porter, hal-hal yang harus dikuasai agar suatu negara dapat
meningkatkan keunggulan kompetitifnya adalah :
TEKNOLOGI
Proses teknologi cenderung menjadi faktor produksi yang dominan dan
menentukan perkembangan ekspor dan volume perdagangan.
SUMBERDAYA MANUSIA DAN ENTREPRENEURSHIP
Entrepreunership merupakan semangat inovasi dan kreativitas dari para
pengusaha
INOVASI
Tidak hanya diperlukan pada proses awal produksi saja, tetapi juga pada saat
sebelum maturity (kejenuhan)
SKALA EKONOMIS
PRODUK DIFERENSIASI
KINERJA EKSPOR NASIONAL
PERTUMBUHAN
Berkaitan dengan nilai dan volume ekspor
Kondisi di Indonesia
Selama tahun 1970 sampai sebelum krisis (1998), kondisi
pertumbuhan ekspor Indonesia secara rata-rata terus meningkat
(migas dan non migas)
20. Pada saat krisis ekspor barang-barang manufactur mengalami
penurunan, padahal seharusnya depresiasi rupiah mengakibatkan
ekspor meningkat, tetapi karena bahan baku produksi banyak di
impor maka volume ekspor menurun
DIVERSIFIKASI PASAR
Berkaitan dengan pasar tujuan ekspor
Perlu ditingkatkan lagi volume ekspor tujuan Amerika, Jepang dan Eropa.
Sedangkan pasar ASEAN masih Infant perlu di “garap” dengan lebih
intensif
TEORI OPPORTUNITY COST dari G. HARBERLER
Opportunity Cost digambarkan sebagai Production Possibility Curve (PPC), yang
menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu negara dengan sejumlah
faktor produksi secara fullemployment. Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada asumsi
tentang opportunity cost yang digunakan, yaitu PPC Constant cost dan PPC Increasing Cost
Kebijaksanaan ekonomi internasional kebijakan tarif
Trade policies
Actions taken by a government to influence the quantity and composition of the
country’s international trade
Tindakan /kebijakan ekonomi pemerintah, yang secara langsung maupun tidak
langsung mempengaruhi jumlah dan komposisi, arah serta bentuk daripada perdagangan
dan pembayaran internasional.
• JENIS-JENIS KEBIJAKAN INTERNASIONAL
1. Kebijakan Perdagangan Internasional:
Kebijakan perdangan Internasional mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening
yang sedang berjalan (Current Account).
21. Jenis Kebijakan ini misalnya tarif terhadap impor,bilateral trade agreement, state trading dll.
2. Kebijakan pembayaran Internasional :
Meliputi tindaKebijakan Bantuan Luar Negri:
tindakan/kebijakan permerintah berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman(loans)
yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta membangun atau bantuan militer
terhadap negara lain.
3. Kebijakan Bantuan Luar Negri:
tindakan/kebijakan permerintah berhubungan dengan bantuan (grants),
pinjaman(loans) yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta membangun atau
bantuan militer terhadap negara lain.
• TUJUAN KEBIJAKAN INTERNASIONAL
1. Autarky: Bermaksud untuk menghindari dari pengaruh negara lain baik pengaruh
ekonomi politik maupun militer.
2. Kesejahteraan (Walfare) : Dengan menghilangkan halangan perdagangan internasional
(tarif,quota,dll) yang berarti free trade.
3. Proteksi :Untuk melindungi industri dalam negeri dari persaingan barang import.
4. Balance Of Payment (BOP)/ Keseimbangan neraca pembayaran: biasanya kebijakan ini
berbentuk pengawasan devisa ( Exchange Control). Pengawasan devisa tidak hanya
mengatur/mengawasi lalu lintas barang tetapi juga modal.
-MACAM KEBIJAKAN INTERNASIONAL
- Tariff
- Quota
- Subsidy
- Non tariff barriers
22. Tariff
A.Tarif
A tax imposed by a governemnt on either export or import
adalah pembebanan pajak/custom duties terhadap barang yang melewati batas suatu
negara (expor atau impor)
B. Jenis Tarif :
Ad Valorem : Tingginya dinyatakan dari persentase nilai barang.
Specific Duties: Tingginya dinyatakan dari ukuran fisik.
Specific Ad Valorem/Compound Duties : Kombinasi dari kedua jenis tarif diatas.
PRODUSEN SURPLUS
Supply : Jumlah barang yang bersedia ditawarkan oleh produsen dengan harga
tertentu. Semakin tinggi harga semakin banyak yang bersedia ditawarkan demikian
sebaliknya (suply)
Producer surplus is the difference between the price paid in the market for a good and
the minimum price required by an industry to produce and market that good
Insert grafik
Efek Tariff
• Harga barang dalam negeri (OP) menjadi (OPT):Price Effect
• Jml Barang yang diminta (OQ0) menjadi (OQ2): Cunsumption Effect
23. • Produksi dalam negeri (OQ1) menjadi (OQ3):Import Subtitution Effect.
• Terjadi pendapatan yang diterima oleh pemerintah b,c,d dan e : Revenue Effect
DAMPAK TARIFF
Consumer Surplus : the difference between the amount consumers are willing to pay
to purchase a given quantity of goods and the amount they have to pay to purchase
those goods
Produsen surplus: the difference between the price paid in the market for a good and the
minimum price required by an industry to produce and market that good
Deadwight cost of the tariff: value of wasted resourcesdevoted to expanded domestic
consumption and expenditures devoted to less deisred substitutes brought about by a tariff
ALASAN PEMBEBANAN TARIFF
1. Memperbaiki dasar tukar (Terms Of Trade):
2. Infant-Industry: Perlindungan terhadap persaingan industri di luar negeri yang lebih besar
dan maju.
3. Diversifikasi: Makin banyak jenis barang yang dihasilkan oleh suatu negara, ekonomi
negara tersebut akan semakin stabil.
4. Employment: Pembebanan tarif akan mengakibatkan turunnya import dan menaikkan
produksi dalam negeri meningkatkan tkt employment.
5. Anti Dumping.
Kebijakan Tarif
Tarif adalah suatu pembebanan terhadap barang yang melintasi daerah pabean (suatu
daerah geografis dimana barang bebas bergerak tanpa dikenakan cukai/bea pabean).
Tarif merupakan suatu rintangan yang membatasi kebebasan perdagangan internasional.
24. Pajak barang impor dengan tujuan menaikkan hargan produk tertentu sehingga dapat
mengurangi persaingan bagi produsen lokal atau merangsang produksi lokal
• tarif menimbulkan dampak berupa kenaikan harga atau biaya pengiriman barang (produk
impor) ke suatu negara
• maksud pengenaan tarif: memperoleh pendapatan pengisi kas pemerintah(fungsi
budgeter), dan suatu metode untuk melindungi sektor-sektor barang tertentu didalam
negeri dari tekanan persaingan produk impor (fungsi regulend)
• contoh di indonesia : penerapan tarif impor 100% pada mobil mewah
• Dalam pelaksanaan kegiatan ekspor impor pembebanan tarif dapat dikelompokkan
menjadi beberapa jenis:
1. Exports Duties (bea ekspor)
Pajak atau bea yang
dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. Jadi pajak untuk barang-barang
yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut pajak. Custom area adalah daerah di
mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batas custom area ini
biasanya sama dengan batas wilayah suatu negara.
2. Transit Duties (bea transit)
Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan
ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.
3.Import Duties (bea impor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu
negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
• SISTEM TARIF
Dalam menentukan besarnya tarif yang berlaku bagi setiap barang atau komoditi yang
diperdagangkan secara internasional, para pelaku perdagangan internasional (eksportir-importir)
25. menggunakan pedoman berdasarkan sistem tarif yang berlaku. Sistem tarif yang dimaksud
adalah sebagai berikut :
• Tarif Tunggal (Single Column Tariff)
– Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang besarnya
(prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi tersebut dari negara mana
saja, tanpa kecuali.
• Tarif Umum/Konvensional (General Conventional/Tariff)
– Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu pengenaan
satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya berbeda antara satu
negara dengan negara lain.
• Tarif Preferensi (Preferensi Tariff)
– Tarif yang ditentukan oleh lembaga tarif internasional GATT yang persentasenya
diturunkan, bahkan untuk beberapa komoditi sampai menjadi 0% yang
diberlakukan oleh negara terhadap komoditi yang diimpor dari negara-negara
tertentu karena adanya hubungan khusus antara negara pengimpor dengan negara
pengekspor.
• CARA PENGENAAN TARIF
Dalam pelaksanaannya, sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk dapat dibedakan menjadi
beberapa jenis antara lain :
1.Dasar Nilai ( Ad Valorem )
– Besarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat
prosentase tarif dikalikan harga CIF dari barang tersebut.
26. – Sebagai contoh, harga CIF suatu barang adalah US$100 dan besarnya tarif bea
masuk 10%, sedangkan kurs US$1 = Rp. 5.000,- . Maka besarnya bea masuk
yang dikenakan sebesar = 10% x US$100 x Rp. 5.000,- = Rp. 50.000,-
2. Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific)
• Pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor.
Sebagai contoh, bea masuk yang dikenakan atas barang-barang atau komoditi seperti
dibawah ini :
• Semen : Rp. 3.000,- per ton
• Sepatu : Rp. 14.500,- per
pasang
• Piring : Rp. 5.000,- per lusin
• Jeruk : Rp. 500 per kg
• VCR : Rp. 250.000,- per unit
3.Compound Duties
– Pengenaan tarif yang merupakan kombinasi dari ad valorem dan ad specific
– Contoh : sejenis barang tertentu dikenakan bea 10 % Ad valeroom ditambah
dengan Rp. 50.000,- setiap unit.
• Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea
masuk tersebut, antra lain :
27. Dasar Nilai ( Ad Valarem) bersifat proprsional.
Keuntungan :
a.dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi.
b.terdapat diferensiasi harga produk sesuai kualitasnya.
Kerugian :
a.memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai
karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap.
a. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea
masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau
kemacetan arus barang di pelabuhan.
Dasar Jumlah Barang ( Ad Specific) bersifat regresif.
Keuntungan :
a.mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan perincian harga barang sesuai kualitasnya.
b.dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi industri dalam negri..
Kerugian :
a.pengenaan tarif dirasakan kurang atau tidak adil karena tidak membedakan harga dan
kualitas barang.
b.hanya dapat digunakan sebagai alat kontrol proteksi yang bersifat statis.
• kuota
Menurut kindleberger dan lindert (1978), kuota merupakan hambatan nontarif yang banyak
digunakan untuk membatasi masuknya impor barang dan jasa
Pemberlakuan kuota ekspor dan atau impor pada umumnya dilandasi alasan:
28. (1) sebagai jaminan kemungkinan kenaikan pengeluaran ekspor dan atau impor akibat
persaingan perdagangan luar negeri yang makin buruk,
(2) penerapan kuota memberikan kekuatan dan fleksibilitas administrasi kepada pemerintah.
Kuota impor adalah pembatasan secara lansung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor
dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya
diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan
domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara lansung.
Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca
pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk
melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan
kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi
neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada
ekspor.
• Dampak-dampak keseimbangan parsial dari pemberlakuan kuota impor dapat dilihat pada
grafik dibawah ini :
• Macam-macam kuota impor :
1. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa
negoisasi).
2. Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau
menurut perjanjian.
3. Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem
tarif dengan sistem kuota.
4. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertentu untuk melindungi industri
dalam negeri.
• non tariff barriers
pengekangan impor secara "sukarela“
( voluntary export restraint, ver )
29. • Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan
memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa
negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi.
• Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam
perekonomian domestik akibat impor yang berlebih.
• Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara
pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini
justru membebankan biaya yang lebih mahal bagi negara pengimpor karena lisensi impor
yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing.
• non tariff barriers
penggunaan komponen dalam negeri
• komponen dalam negeri
• peraturan pemerintah yang mewajibkan pelaku usaha untuk menggunakan sebagian
daripada bahan baku dan atau faktor produksinya dari dalam negeri
• kebijakan untuk memajukan sektor lain, terutama industri
• implikasinya pada pembukaan lapangan kerja dan efek lain yang diharapkan
• komponen dalam negeri
• di sisi lain, sangat didukung oleh perusahaan, terutama perusahaan multinasional
• contoh di indonesia : pemerintah mewajibkan perusahaan sepatu adidas di tangerang
untuk menggunakan sebagian bahan baku dari sepatunya dari produksi indonesia (adidas
hanya menggunakan komponen buatan jermannya untuk lapisan kulit luar dan sol)
• instrumen kebijakan
subsidi ekpor
• subsidi ekspor
30. • selain kebijakan yang bersifat protektif dalam perdagangan juga dikenal kebijakan
promotif, untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari dalam negeri (ekspor)
• adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada suatu perusahaan atau
perseorangan yang giat menjual barang ke luar negeri
• contoh : harga normal barang $3, agar harga tidak terlalu melonjak di negara impor,
pemerintah memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$ dengan harapan produk tsb mampu
bersaing di pasar internasional
• instrumen kebijakan
subsidi impor
• subsidi impor
• adalah pembayaran oleh pemerintah dalam jumlah tertentu terhadap suatu produk yang
masuk ke dalam negeri
• contoh : harga pupuk impor $10, agar terjangkau oleh petani pemerintah memberikan
bantuan berupa subsidi terhadap pupuk sebesar $5 sehingga harga jual pupuk di pasar $5
• Subsidi ekspor adalah pembayaran langsung atau pemberian keringanan pajak dan
bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian
pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor
suatu negara.
• Analisis subsidi ekspor disajikan secara grafis pada grafik berikut ini :
Dalam kondisi perdagangan bebas, harga yang berlaku adalah Px=$3,5. Dalam kondisi tersebut,
negara 2 yang merupakan sebuah negara kecil akan memproduksi komoditi X sebanyak 35 unit
(A’C’), sebagian di antaranya yakni sebanyak 20 unit akan dikonsumsi sendiri (A’B’),
sedangkan sisanya 15 unit akan diekspor (B’C’). namun setelah pemerintah negara 2
memberikan subsidi ekspor sebesar $0,5 untuk setiap unit komoditi X yang diekspor, maka Px
meningkat menjadi $4/unit bagi para produsen dan konsumen domestik. Sementara itu harga
yang dihadapi oleh produsen dan konsumen luar negeri tetap. Berdasarkan tingkat harga baru
Px=$4 tersebut, para produsen di negara 2 akan meningkatkan produksi komoditi X hingga
31. (G’J’). sementara itu para konsumen yang menghadapi harga yang lebih mahal akan menurunkan
konsumsinya menjadi 10 unit (G’H’), sehingga jumlah komoditi X yang diekspor juga
meningkat menjadi 30 unit (H’J’). kondisi ini mengakibatkan kerugian bagi konsumen domestik
sebesar $7,5 (luas bidang a’+b’), sedangkan produsen memperoleh keuntungan tambahan sebesar
$18,75 (luas bidang a’+b’+c’). selain itu, pemerintah yang memberikan subsidi akan memikul
kerugian sebesar $15 (B’+C’+D’). secara keseluruhan kerugian yang dialami negara 2 (negara
proteksi) mencapai $3,75 yang setara dengan penjumlahan luas segitiga B’H’N’ = b’ = $2,5 dan
C’J’M’ = d’ = $1,25.
• instrumen kebijakan
kebijakan lain
• kebijakan lain
• kebijakan unik di suatu negara untuk melindungi dan memajukan industri.
• contoh di indonesia : “kebijakan harga dasar”, penyeragaman harga padi, minyak tanah
dll
• contoh di negara lain ada kebijakan tariff-rate quota, program re-ekspor (re-export
programs), dan kebijakan pembayaran dalam bentuk natura atau payment-in kind
• non tariff barriers
penggunaan komponen dalam negeri
• Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau
penjualan komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan
harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah
kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk
memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga
yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya di
pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah;
32. b. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan
komoditi di bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya.
Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi
harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu
singkat;
c. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga
atau penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah
daripada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus
komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurunkan harga domestik.
• non tariff barriers
kebijakan spesifik lain
• kebijakan spesifik
• aturan khusus yang tidak umum, tetapi diterapkan karena bermacam alasan khusus yang
ada di suatu negara
• contoh di indonesia : pelarangan impor mobil ferrari dengan spesifikasi kecepatan
melebihi 300 km/jam
• Kritik terhadap perdagangan bebas
Argumentasi ekonomi yang melawan free trade
• Perdagangan bebas menguntungkan negara maju
• Ada campur tangan perusahaan asing
• Perdagangan bebas hanya bermanfaat bagi segelintir orang kaya dalam satu negara
• Perdagangan bebas menambah offshoring
• Mobilitas modal dan keunggulan bersaing sering menyulitkan
• Gelembung ekonomi, dan lain-lain