Dokumen ini membahas hubungan antara tata kelola perusahaan yang baik dengan kinerja keuangan lembaga keuangan mikro di Asia berdasarkan studi empiris pada 173 lembaga keuangan mikro di 18 negara Asia selama periode 2007-2011. Hasil analisis menunjukkan bahwa indikator tata kelola perusahaan berkorelasi positif dengan indikator kinerja keuangan seperti pengembalian aset, pengembalian ekuitas, dan nisbah laba.

1. JURNAL EKONOMI ASIA
( Financial performance and
corporate governance in micro
finance : Evidence from Asia

2. KINERJA
KEUANGAN DAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN DI
KEUANGAN
MIKRO : BUKTI
DARI ASIA
Tata kelola perusahaan yang baik di anggap sebagai blok
bangunan scris lembaga keuangan mikro (MTs) karena di anggap
membantu mereka dalam mencapai garis sosial dan keuangan
mereka.
ABSTRAK
.

3. LATAR
BELAKANG
TEORITIS
CC didefinisikan sebagai meknisme untuk menetapkan tujuan dan
sasaran perusahaan dan sarana untuk mencapai tujuan dan sasaran
tersebut.CC melibatlkan hubungan antara manajemen puncak
perusahaan, dewa direksi, pemegang saham , dan pemangku
kepentingan lainya seperti karyawan dan pelanggan (prinsip OECD tata
kelola perusahaan, 2004).

4. Indeks tata kelola perusahaan
Dalam konteks keuanga mikro , istilah tata kelola pertama kali
digunakan ole kelompok konsultatif untuk membantu kaum miskin
pada tahun 1997 untuk merujuk pada sistem check and balances
dalam sebuah lembaga dimana dewan bertindak sebagai badan
pengawasan pertama.
metodologi

5. Pembahasan
dan analisis
Nilai rata-ratausia MF1 pada 12 tahun
menunjukan bahwa keuangan mikro merupakan
industri yang relatif muda di asia, meskipun
variabel tersebut mencapai maksimal 19 tahun
ukuran aset log meluas dalam rentang yang luas,
portopoli beresiko rata-rata 5,3 dengan umumnya
berada pada tingkat pembangunan yang rendah.

6. Pembahasa
dan analisis
Indikator FP menunjukan variasi yang luas dalam sampel
pengembalian aset memiliki nilai miimum 0,050 dan nilai
maksimum 0,110 tanda negatif pada nilai minimum
menunjukkan kerugian operasi.
Statistik deskriptif

7. Semua indikator keuangan (RDA, ROOSS,PY) kecuali OER berkolerasi positif sangat signifikal satu sama
lain 001 yang menegaskan bahwa indikasi ini adalah sebagai dimensi FP secara luas, OER memiliki
korelasi negatif dan sangat signifikan (p<0,01) dengan semua keuangan kecuali P.
hasil empiris
dan korelasi

8. Untuk mengatasi masalah edogenitas pontensial , kami kami
mengadopsi pendekatan variabel intrumental dua tahap kuadrat
terkecil (25LS) untuk EG (1), yang menyatakan PP sebagai fungsi
CCL , kami mengambil M menjahit dan usia sebagai intrukmen untuk
CC.
Analisi regresis

9. Kesimpulan
Materi ini memperluas literatur tentang mekanisme porimance dia mia dengan
mempelajari hubungan antara tata kelola perusahaan dan kinerja keuangan dalam
konteks Asia. Kumpilan data melibatkan 173 MI dari 18 negara yang mencangkup
periode lima tahun dari 2007 hingga 2011.

10. Terimakasih

.