SlideShare a Scribd company logo
EFEK ALKOHOL & BAHAN
TAMBAHAN PANGAN
TERHADAP KESEHATAN

Gizi Dalam Daur
Kehidupan
Farissa Fatimah, S.Gz

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

1
• Sebuah penelitian baru menunjukkan
bahwa seseorang yang menenggak
minuman keras lebih dari 100 gelas per
bulan, lebih memiliki potensi kehancuran
otak.
• Mencakup juga perubahan pada
inteligensi verbal, kecepatan,
keseimbangan tubuh, ingatan, fungsi
spasial otak, dan fungsi eksekutif dari
tubuh. ”Bahkan dari minuman yang sedikit
saja, efek seperti berkurangnya
kecepatan, perhatian dan keseimbangan
bisa langsung terukur,”
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

2
• Minuman beralkohol tidak hanya
menyebabkan mabuk, akan tetapi pada
tingkat tertentu dapat menyebabkan
kematian.
• Pada tingkat kandungan 0,05 – 0,15 %
(v/v) etanol dalam darah peminum akan
mengalami kehilangan koordinasi,
• Pada tingkat 0,15 – 0,20 % (v/v) etanol
menyebabkan keracunan,
• Pada tingkat 0,30 – 0,40 % (v/v) peminum
hilang kesadaran dan pada tingkat yang
lebih tinggi lagi yaitu 0,50 % dapat
menyebabkan kematian.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

3
Pembuatan Minuman Beralkohol
• Minuman beralkohol dibuat dengan cara fermentasi
khamir dari bahan baku yang mengandung pati atau
gula tinggi.
• Bahan baku yang umum dipakai adalah biji-bijian
(seperti jagung, beras, gandum dan barley), umbiumbian (seperti kentang dan ubi kayu), buahbuahan (seperti anggur, apel, pear, cherry),
tanaman palem (seperti aren, kelapa, siwalan,
nipah), gula tebu dan gula beet, serta molases.
• sebelum proses fermentasi, bahan-bahan tersebut
diproses terlebih dahulu dengan cara merendamnya
sampai menjadi kecambah, kemudian direbus dan
diproses menjadi bubur dan dimasak kembali.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

4
• Lamanya proses fermentasi tergantung
kepada bahan dan jenis produk yang
akan dihasilkan.
• Proses pemeraman singkat (fermentasi
tidak sempurna) yang berlangsung sekitar
1 - 2 minggu dapat menghasilkan produk
dengan kandungan etanol 3 – 8 %.
Contohnya adalah produk bir.
• Proses pemeraman yang lebih panjang
(fermentasi sempurna) yang dapat
mencapai waktu bulanan bahkan tahunan
seperti dalam pembuatan wine dapat
menghasilkan produk dengan kandungan
etanol sekitar 7–18 %.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

5
• Kandungan etanol yang dihasilkan dalam
fermentasi minuman beralkohol biasanya
berkisar sekitar 18% karena pada umumnya
khamir tidak dapat hidup pada lingkungan
dengan kandungan etanol di atas 18%.
• Jadi untuk menghasilkan minuman beralkohol
dengan kandungan etanol yang lebih tinggi,
dilakukan proses distilasi terhadap produk
yang dihasilkan melalui proses fermentasi.
Kelompok produk yang dihasilkan dinamakan
distilled beverages.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

6
• Cara produksi yang lain untuk
menghasilkan minuman berkadar etanol
tinggi adalah dengan cara mencampur
produk hasil fermentasi dengan produk
hasil distilasi.
• Contohnya adalah produk port wine dan
sherry yang termasuk kelompok fortified
wine.
• Pada produk tertentu, untuk
menghasilkan cita rasa yang diinginkan,
dapat dilakukan penambahan bahanbahan tertentu seperti herba, buahbuahan ataupun bahan flavoring.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

7
Kandungan Etanol Minuman
Beralkohol
• Kandungan etanol minuman beralkohol
dapat dinyatakan dalam persen volume
per volume (% v/v), persen berat per berat
(% b/b) atau dinyatakan dalam proof.
• Nilai proof merupakan rasio 2:1
dibandingkan kandungan etanol dalam
persen volume.
• Contohnya, minuman dengan kandungan
etanol 40 % (v/v) sebanding dengan 80
proof.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

8
• Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 86/Menkes/Per/IV/77 tentang minuman
keras, minuman beralkohol dikategorikan
sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3
golongan berdasarkan persentase kandungan
etanol volume per volume pada suhu 20°C.
– Minuman dengan kadar etanol 1 – 5%
dikategorikan sebagai minuman keras
golongan A,
– Minuman dengan kadar etanol lebih dari
5% sampai dengan 20% tergolong
minuman keras golongan B
– Minuman dengan kadar etanol golongan C
mengandung etanol lebih dari 20 % sampai
dengan 55%.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

9
Jenis-Jenis Minuman Beralkohol
• Secara umum wine dan brandy merupakan
minuman beralkohol yang dibuat dari buah
anggur, jika tidak disebut jenis buahnya
secara spesifik seperti plum wine (terbuat
dari buah plum) atau cherry brandy (terbuat
dari buah ceri).
• Dari jus apel dapat dibuat minuman cider.
• Di Amerika dan Kanada, cider atau sweet
cider merupakan istilah untuk jus apel yang
tidak difermentasi, sedangkan jus apel yang
difermentasi disebut hard cider.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

10
• Di Inggris, istilah cider selalu digunakan
untuk minuman beralkohol.
• Di Australia, istilah cider dapat digunakan
baik untuk produk beralkohol ataupun
tidak.
• Hasil distilasi cider dengan proses
pembekuan menghasilkan produk yang
dinamakan applejack.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

11
• Bir secara umum terbuat dari barley.
Akan tetapi dapat juga terbuat dari
campuran beberapa jenis biji-bijian.
• Minuman beralkohol yang dibuat dari
campuran beberapa jenis biji-bijian
dikenal dengan nama whisky.
• Jenis-jenis whisky seperti  scotch, rye dan 
bourbon menunjukkan jenis biji-bijian
utama yang digunakan dengan tambahan
biji-bijan lain (yang paling sering adalah
barley dan kadang-kadang oat).
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

12
• Dua jenis distilled beverages yang paling umum
adalah vodka dan gin.
• Vodka dapat merupakan hasil distilasi dari hasil
fermentasi berbagai jenis bahan dimana biji-bijian dan
kentang merupakan sumber yang paling umum.
• Karakteristik vodka yang utama adalah dilakukannya
proses distilasi secara tuntas sehingga aroma bahan
asal sudah tidak tersisa sama sekali.
• Gin merupakan hasil distilat seperti vodka yang diberi
flavor dengan cara menambahkan herba ataupun
jenis-jenis tumbuhan lain khususnya juniper berries.
• Nama gin sendiri berasal dari nama minuman genever
yang berasal dari Belanda yang berarti juniper
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

13
KANDUNGAN ALKOHOL
• Beberapa jenis minuman dan
kandungan alkoholnya :
- Beer
: 2–8%
- Dry wine
: 8 – 14 %
- Vermouth
: 18 – 20 %
- Cocktail wine : 20 – 21 %
- Cordial
: 25 – 40 %
- Spirits
: 40 – 50 %
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

14
AKIBAT PENGGUNAAN ALKOHOL
• Bila seseorang mengkonsumsi minuman
yang mengandung alkohol, zat tersebut
diserap oleh lambung, masuk ke aliran
darah dan tersebar ke seluruh jaringan
tubuh, yang mengakibatkan terganggunya
semua sistem yang ada di dalam tubuh.
• Besar akibat alkohol tergantung pada
berbagai faktor, antara lain berat tubuh,
usia, gender, dan sudah tentu frekuensi
dan jumlah alkohol yang dikonsumsi.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

15
• Efek moderat : euphoria (perasaan gembira
dan nyaman), lebih banyak bicara dan rasa
pusing
Efek setelah minum dalam jumlah besar :
- banyak sekali berbicara
- nausea ( ‘neg )
- muntah
- sakit kepala, pusing
- rasa haus
- rasa lelah
- disorientasi
- tekanan darah menurun
- refleks melambat
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

16
•

Akibat Penggunaan – Jangka Panjang :
- Kegelisahan
- Gemetar / tremor
- Halusinasi
- Kejang-kejang
- Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak
organ vital seperti otak dan hati
Catatan :
- Sangat potensial menimbulkan rasa ketagihan /
ketergantungan
- Semakin lama penggunaan, toleransi tubuh semakin besar
sehingga untuk mendapatkan
efek yang sama, semakin lama semakin besar dosisnya.
Bila ibu yang hamil mengkonsumsi, akan mengakibatkan
bayi yang memiliki resiko lebih tinggi terhadap hambatan
perkembangan mental dan ketidak-normalan lainnya, serta
beresiko lebih besar menjadi pecandu alkohol saat
dewasanya.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

17
Alkohol Tingkatkan Resiko Kanker
• Sebuah tim peneliti internasional
melaporkan 3,6 persen dari semua kasus
kanker di dunia berkaitan dengan kebiasaan
mengkonsumsi minuman beralkohol dan hal
ini membawa konsekuensi kematian akibat
kanker sekitar 3,5 persen.
• Hubungan sebab akibat yang terjadi antara
kebiasaan mengkonsumsi minuman
beralkohol terlihat pada kasus kanker mulut,
pharynx (bagian tenggorokan), esophagus,
usus, rectum, hati, larynx dan payudara.
• Untuk jenis kanker lainnya masih bersifat
dugaan.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

18
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

19
MAKANAN SIAP SAJI
• Makanan siap saji yang cenderung banyak
dikonsumsi akhir-akhir ini banyak menimbulkan
pro dan kontra.
• ibu rumah tangga yang juga bekerja di luar rumah,
makanan siap saji memberikan keuntungan dan
kemudahan dalam penyajian.
• makanan siap saji yang dipasarkan saat ini
menggunakan berbagai bahan aditif yang
bertujuan untuk mengawetkan dan memberikan
citarasa yang lebih baik pada produknya.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

20
• Kekhawatiran yang muncul akibat
adanya bahan aditif ini adalah adanya
efek negatif dari bahan tersebut yang
berdampak pada kesehatan konsumen.
• Selain dari bahan aditif, efek tersebut
juga dapat berasal dari kemasan yang
digunakan
• Efek negatif yang dapat terjadi antara
lain dihubungkan dengan penyakit
degeneratif.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

21
• Upaya pencegahan dampak negatif dapat
dilakukan secara internal yaitu peranan
ibu rumah tangga dalam penyajian
pangan lebih mengutamakan makanan
tradisional yang sehat, sedangkan upaya
eksternal adalah meningkatkan
kepedulian pemerintah, LSM, dan juga
produsen terhadap bahaya zat aditif
makanan siap saji.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

22
• Kemajuan ilmu dan teknologi
berkembang dengan pesat diberbagai
bidang, termasuk dalam bidang pangan.
• Dampak positif teknologi tersebut mampu
meningkatkan kuantitas dan kualitas
pangan, juga meningkatkan diversivikasi,
hygiene, sanitasi, praktis dan lebih
ekonomis.
• Dampak negatif kemajuan teknologi
tersebut ternyata cukup besar bagi
kesehatan konsumen dengan adanya
penggunaan zat aditif yang berbahaya.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

23
• Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan
tingginya biaya hidup, emansipasi atau karena
alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar
rumah.
• Data statistik tahun 2002 menunjukkan bahwa
wanita yang bekerja pada angkatan kerja
berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah
total usia wanita antara 15-60 tahun (BPS, 2002).
• Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian
lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena
keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya
mencari pramuwisma menyebabkan makanan
siap saji menjadi menu utama sehari-hari di
rumah.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

24
• Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu
serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi
sekolah sementara ibu dan bapak harus segera
berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk
sarapan disediakanlah makanan siap saji yang
memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit.
• Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih
bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati
makanan siap saji ini.
• Selain mudah disajikan makanan ini umumnya
mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya
disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

25
• Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat
adalah tersedianya berbagai jajanan yang
dikemas dapat dipastikan “kaya” zat aditif.
• Tercatat 13 jenis snack mengandung bahan aditif
dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika,
2003).
• Pertanyaan yang muncul adalah sejauh manakah
bahan-bahan aditif tersebut terkonsumsi dan
terakumulasi dalam tubuh, bagaimana
dampaknya bagi kesehatan? Dan bagaimana
tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah
tangga dalam memilih, mengolah makanan yang
aman, higienis, cukup gizi dan menyehatkan
anggota keluarganya?
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

26
• Makanan siap saji
Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis
makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis,
atau diolah dengan cara sederhana. Makanan
tersebut umumnya diproduksi oleh industri
pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan
memberikan berbagai zat aditif untuk
mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi
produk tersebut. Makanan siap saji biasanya
berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan,
nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan
untuk sarapan.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

27
Zat aditif makanan
Zat aditif adalah bahan kimia yang
dicampurkan ke dalam makanan dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas,
menambahkan rasa dan memantapkan
kesegaran produk tersebut.

Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau
tempat makanan agar kualitas makanan
tetap baik, meningkatkan penampilan
produk, dan memudahkan transportasi.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

28
Sehat
Sehat adalah berfungsinya organ tubuh
secara fisiologis normal.
Dalam konsumsi pangan konsumen tidak
hanya menilai dari citarasa dan nilai
gizinya tetapi juga mempertimbangkan
pengaruh pangan terhadap kesehatan dan
kebugaran tubuh, atau menurunkan efek
negatif suatu penyakit, dan kalau
memungkinkan menyembuhkan penyakit
tersebut.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

29
JENIS ZAT ADITIF
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi
menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:
1) emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air
contohnya lecitin
2) penstabil dan pemekat contohnya alginat dan
gliserin,
3) penghalang kerak untuk mencegah
penggumpalan,
4) peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5) pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

30
6) antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT
(Butylated Hydroxy-Toluen) dan BHA (Butylated
Hydroxy-Anisol),
7) pengembang untuk roti dan bolu,
8) penyedap rasa contoh monosodium glutamat
(MSG),
9) bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas Denfer (2001)
juga menyatakan terdapat bahan lain yang
ditambahkan dalam makanan diantaranya: 1)
agen peluntur, 2) lemak hewani, 3) bahan
pengasam, 4) bahan pemisah, 5) pati
termodifikasi, 6) alkohol, dan 7) gelatin .
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

31
Kemasan makanan siap saji
• Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan
Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem
pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI.
Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food
grade dan food safety (Kompas, 2003).
• Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam
memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu
melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan
ekonomis.
• Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau
styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget),
PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang
gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan laukpauk).
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

32
Manfaat makanan siap saji
• Makan siap saji yang beredar saat ini
tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia,
2003).
• Jenis tersebut terdiri dari minuman dan
makanan yang diproduksi dalam skala kecil
dan besar.
• Ketersediaan makanan siap saji ini akan
memberikan kemudahan pemilihan jenis
makanan, keragaman makanan, kualitas
makanan dan praktis.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

33
Bahaya makanan siap saji
• World Health Organization (WHO) dan Food and
Agricultural Organization (FAO) menyatakan
bahwa ancaman potensial dari residu bahan
makanan terhadap kesehatan manusia dibagi
dalam 3 katagori yaitu :
1) aspek toksikologis, katagori residu bahan
makanan yang dapat bersifat racun terhadap
organ-organ tubuh,
2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan
makanan yang dapat mengganggu keseimbangan
mikroba dalam saluran pencernaan,
3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang
dapat menurunkan kekebalan tubuh.
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

34
• Unsur-unsur bahan pengemas yang
berbahaya bagi kesehatan konsumen
karena terdapatnya zat plastik
berbahaya seperti PVC yang dapat
menghambat produksi hormon testosteron
(Atterwill dan Flack, 1992)
• Kemasan kaleng disinyalir mengandung
timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid
Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu
memacu sel kanker (Media Indonesia,
2003),
• Styrofoam bersifat mutagenik (mengubah
gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003).
GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

35
Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif
1. Secara Internal :
• Mengurangi konsumsi makanan siap saji,
meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan
serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin
diduga mengandung zat antikarsinogen
• Memberi pengertian pada keluarga tentang
bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol
pemberian dan penggunaan uang jajan dan
membiasakan membawa bekal makanan sehat
dari rumah

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

36
2.

Secara eksternal :

• Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung
jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif
pada bahan pangan yang diproduksikan,
memberikan informasi yang jelas komposisi
makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan
• Pemerintah; melakukan pengawasan dan
menindak tegas produsen yang melanggar
aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMTAS (Program Makanan Tambahan-Anak
Sekolah) dengan memanfaatkan sumber
makanan lokal.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

37
• Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi
terbentuknya kelompok konsumen,
mendorong peran serta masyarakat
sebagai pengawas kebijakan publik,
mengantisipasi kebijakan global yang
berdampak pada konsumen, melakukan
pengawasan dan bertindak sebagai
pembela konsumen.

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

38
Sekian…..
Ada Pertanyaan????

GDDK

Farissa Fatimah, S.Gz

39

More Related Content

Similar to Efek alkohol&btp

presntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldms
presntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldmspresntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldms
presntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldms
IhzaRezpecxtorz
 
223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx
223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx
223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx
Septiyuliana4
 
efek minuman keras pada tubuh
efek minuman keras pada tubuhefek minuman keras pada tubuh
efek minuman keras pada tubuh
Rizal Nurfalah
 
1.wine
1.wine1.wine
1.wine
humairalla
 
BAHAYA MINUMAN KERAS.pptx
BAHAYA MINUMAN KERAS.pptxBAHAYA MINUMAN KERAS.pptx
BAHAYA MINUMAN KERAS.pptx
HotrinSaleh2
 
Harms and Benefits Scroll
Harms and Benefits ScrollHarms and Benefits Scroll
Harms and Benefits Scroll
suman sutra
 
Wine, jenis wine dan pembuatan wine
Wine, jenis wine dan pembuatan wineWine, jenis wine dan pembuatan wine
Wine, jenis wine dan pembuatan wine
Ra_Fiqa
 

Similar to Efek alkohol&btp (7)

presntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldms
presntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldmspresntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldms
presntation winekakjakjldlsadmslkdmsldmsldms
 
223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx
223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx
223446670-Modul-4-Fermentasi-Sayur-Dan-Buah.pptx
 
efek minuman keras pada tubuh
efek minuman keras pada tubuhefek minuman keras pada tubuh
efek minuman keras pada tubuh
 
1.wine
1.wine1.wine
1.wine
 
BAHAYA MINUMAN KERAS.pptx
BAHAYA MINUMAN KERAS.pptxBAHAYA MINUMAN KERAS.pptx
BAHAYA MINUMAN KERAS.pptx
 
Harms and Benefits Scroll
Harms and Benefits ScrollHarms and Benefits Scroll
Harms and Benefits Scroll
 
Wine, jenis wine dan pembuatan wine
Wine, jenis wine dan pembuatan wineWine, jenis wine dan pembuatan wine
Wine, jenis wine dan pembuatan wine
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

Efek alkohol&btp

  • 1. EFEK ALKOHOL & BAHAN TAMBAHAN PANGAN TERHADAP KESEHATAN Gizi Dalam Daur Kehidupan Farissa Fatimah, S.Gz GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 1
  • 2. • Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa seseorang yang menenggak minuman keras lebih dari 100 gelas per bulan, lebih memiliki potensi kehancuran otak. • Mencakup juga perubahan pada inteligensi verbal, kecepatan, keseimbangan tubuh, ingatan, fungsi spasial otak, dan fungsi eksekutif dari tubuh. ”Bahkan dari minuman yang sedikit saja, efek seperti berkurangnya kecepatan, perhatian dan keseimbangan bisa langsung terukur,” GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 2
  • 3. • Minuman beralkohol tidak hanya menyebabkan mabuk, akan tetapi pada tingkat tertentu dapat menyebabkan kematian. • Pada tingkat kandungan 0,05 – 0,15 % (v/v) etanol dalam darah peminum akan mengalami kehilangan koordinasi, • Pada tingkat 0,15 – 0,20 % (v/v) etanol menyebabkan keracunan, • Pada tingkat 0,30 – 0,40 % (v/v) peminum hilang kesadaran dan pada tingkat yang lebih tinggi lagi yaitu 0,50 % dapat menyebabkan kematian. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 3
  • 4. Pembuatan Minuman Beralkohol • Minuman beralkohol dibuat dengan cara fermentasi khamir dari bahan baku yang mengandung pati atau gula tinggi. • Bahan baku yang umum dipakai adalah biji-bijian (seperti jagung, beras, gandum dan barley), umbiumbian (seperti kentang dan ubi kayu), buahbuahan (seperti anggur, apel, pear, cherry), tanaman palem (seperti aren, kelapa, siwalan, nipah), gula tebu dan gula beet, serta molases. • sebelum proses fermentasi, bahan-bahan tersebut diproses terlebih dahulu dengan cara merendamnya sampai menjadi kecambah, kemudian direbus dan diproses menjadi bubur dan dimasak kembali. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 4
  • 5. • Lamanya proses fermentasi tergantung kepada bahan dan jenis produk yang akan dihasilkan. • Proses pemeraman singkat (fermentasi tidak sempurna) yang berlangsung sekitar 1 - 2 minggu dapat menghasilkan produk dengan kandungan etanol 3 – 8 %. Contohnya adalah produk bir. • Proses pemeraman yang lebih panjang (fermentasi sempurna) yang dapat mencapai waktu bulanan bahkan tahunan seperti dalam pembuatan wine dapat menghasilkan produk dengan kandungan etanol sekitar 7–18 %. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 5
  • 6. • Kandungan etanol yang dihasilkan dalam fermentasi minuman beralkohol biasanya berkisar sekitar 18% karena pada umumnya khamir tidak dapat hidup pada lingkungan dengan kandungan etanol di atas 18%. • Jadi untuk menghasilkan minuman beralkohol dengan kandungan etanol yang lebih tinggi, dilakukan proses distilasi terhadap produk yang dihasilkan melalui proses fermentasi. Kelompok produk yang dihasilkan dinamakan distilled beverages. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 6
  • 7. • Cara produksi yang lain untuk menghasilkan minuman berkadar etanol tinggi adalah dengan cara mencampur produk hasil fermentasi dengan produk hasil distilasi. • Contohnya adalah produk port wine dan sherry yang termasuk kelompok fortified wine. • Pada produk tertentu, untuk menghasilkan cita rasa yang diinginkan, dapat dilakukan penambahan bahanbahan tertentu seperti herba, buahbuahan ataupun bahan flavoring. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 7
  • 8. Kandungan Etanol Minuman Beralkohol • Kandungan etanol minuman beralkohol dapat dinyatakan dalam persen volume per volume (% v/v), persen berat per berat (% b/b) atau dinyatakan dalam proof. • Nilai proof merupakan rasio 2:1 dibandingkan kandungan etanol dalam persen volume. • Contohnya, minuman dengan kandungan etanol 40 % (v/v) sebanding dengan 80 proof. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 8
  • 9. • Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 86/Menkes/Per/IV/77 tentang minuman keras, minuman beralkohol dikategorikan sebagai minuman keras dan dibagi menjadi 3 golongan berdasarkan persentase kandungan etanol volume per volume pada suhu 20°C. – Minuman dengan kadar etanol 1 – 5% dikategorikan sebagai minuman keras golongan A, – Minuman dengan kadar etanol lebih dari 5% sampai dengan 20% tergolong minuman keras golongan B – Minuman dengan kadar etanol golongan C mengandung etanol lebih dari 20 % sampai dengan 55%. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 9
  • 10. Jenis-Jenis Minuman Beralkohol • Secara umum wine dan brandy merupakan minuman beralkohol yang dibuat dari buah anggur, jika tidak disebut jenis buahnya secara spesifik seperti plum wine (terbuat dari buah plum) atau cherry brandy (terbuat dari buah ceri). • Dari jus apel dapat dibuat minuman cider. • Di Amerika dan Kanada, cider atau sweet cider merupakan istilah untuk jus apel yang tidak difermentasi, sedangkan jus apel yang difermentasi disebut hard cider. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 10
  • 11. • Di Inggris, istilah cider selalu digunakan untuk minuman beralkohol. • Di Australia, istilah cider dapat digunakan baik untuk produk beralkohol ataupun tidak. • Hasil distilasi cider dengan proses pembekuan menghasilkan produk yang dinamakan applejack. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 11
  • 12. • Bir secara umum terbuat dari barley. Akan tetapi dapat juga terbuat dari campuran beberapa jenis biji-bijian. • Minuman beralkohol yang dibuat dari campuran beberapa jenis biji-bijian dikenal dengan nama whisky. • Jenis-jenis whisky seperti  scotch, rye dan  bourbon menunjukkan jenis biji-bijian utama yang digunakan dengan tambahan biji-bijan lain (yang paling sering adalah barley dan kadang-kadang oat). GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 12
  • 13. • Dua jenis distilled beverages yang paling umum adalah vodka dan gin. • Vodka dapat merupakan hasil distilasi dari hasil fermentasi berbagai jenis bahan dimana biji-bijian dan kentang merupakan sumber yang paling umum. • Karakteristik vodka yang utama adalah dilakukannya proses distilasi secara tuntas sehingga aroma bahan asal sudah tidak tersisa sama sekali. • Gin merupakan hasil distilat seperti vodka yang diberi flavor dengan cara menambahkan herba ataupun jenis-jenis tumbuhan lain khususnya juniper berries. • Nama gin sendiri berasal dari nama minuman genever yang berasal dari Belanda yang berarti juniper GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 13
  • 14. KANDUNGAN ALKOHOL • Beberapa jenis minuman dan kandungan alkoholnya : - Beer : 2–8% - Dry wine : 8 – 14 % - Vermouth : 18 – 20 % - Cocktail wine : 20 – 21 % - Cordial : 25 – 40 % - Spirits : 40 – 50 % GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 14
  • 15. AKIBAT PENGGUNAAN ALKOHOL • Bila seseorang mengkonsumsi minuman yang mengandung alkohol, zat tersebut diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke seluruh jaringan tubuh, yang mengakibatkan terganggunya semua sistem yang ada di dalam tubuh. • Besar akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara lain berat tubuh, usia, gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol yang dikonsumsi. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 15
  • 16. • Efek moderat : euphoria (perasaan gembira dan nyaman), lebih banyak bicara dan rasa pusing Efek setelah minum dalam jumlah besar : - banyak sekali berbicara - nausea ( ‘neg ) - muntah - sakit kepala, pusing - rasa haus - rasa lelah - disorientasi - tekanan darah menurun - refleks melambat GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 16
  • 17. • Akibat Penggunaan – Jangka Panjang : - Kegelisahan - Gemetar / tremor - Halusinasi - Kejang-kejang - Bila disertai dengan nutrisi yang buruk, akan merusak organ vital seperti otak dan hati Catatan : - Sangat potensial menimbulkan rasa ketagihan / ketergantungan - Semakin lama penggunaan, toleransi tubuh semakin besar sehingga untuk mendapatkan efek yang sama, semakin lama semakin besar dosisnya. Bila ibu yang hamil mengkonsumsi, akan mengakibatkan bayi yang memiliki resiko lebih tinggi terhadap hambatan perkembangan mental dan ketidak-normalan lainnya, serta beresiko lebih besar menjadi pecandu alkohol saat dewasanya. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 17
  • 18. Alkohol Tingkatkan Resiko Kanker • Sebuah tim peneliti internasional melaporkan 3,6 persen dari semua kasus kanker di dunia berkaitan dengan kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan hal ini membawa konsekuensi kematian akibat kanker sekitar 3,5 persen. • Hubungan sebab akibat yang terjadi antara kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol terlihat pada kasus kanker mulut, pharynx (bagian tenggorokan), esophagus, usus, rectum, hati, larynx dan payudara. • Untuk jenis kanker lainnya masih bersifat dugaan. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 18
  • 20. MAKANAN SIAP SAJI • Makanan siap saji yang cenderung banyak dikonsumsi akhir-akhir ini banyak menimbulkan pro dan kontra. • ibu rumah tangga yang juga bekerja di luar rumah, makanan siap saji memberikan keuntungan dan kemudahan dalam penyajian. • makanan siap saji yang dipasarkan saat ini menggunakan berbagai bahan aditif yang bertujuan untuk mengawetkan dan memberikan citarasa yang lebih baik pada produknya. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 20
  • 21. • Kekhawatiran yang muncul akibat adanya bahan aditif ini adalah adanya efek negatif dari bahan tersebut yang berdampak pada kesehatan konsumen. • Selain dari bahan aditif, efek tersebut juga dapat berasal dari kemasan yang digunakan • Efek negatif yang dapat terjadi antara lain dihubungkan dengan penyakit degeneratif. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 21
  • 22. • Upaya pencegahan dampak negatif dapat dilakukan secara internal yaitu peranan ibu rumah tangga dalam penyajian pangan lebih mengutamakan makanan tradisional yang sehat, sedangkan upaya eksternal adalah meningkatkan kepedulian pemerintah, LSM, dan juga produsen terhadap bahaya zat aditif makanan siap saji. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 22
  • 23. • Kemajuan ilmu dan teknologi berkembang dengan pesat diberbagai bidang, termasuk dalam bidang pangan. • Dampak positif teknologi tersebut mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas pangan, juga meningkatkan diversivikasi, hygiene, sanitasi, praktis dan lebih ekonomis. • Dampak negatif kemajuan teknologi tersebut ternyata cukup besar bagi kesehatan konsumen dengan adanya penggunaan zat aditif yang berbahaya. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 23
  • 24. • Pola kehidupan masa kini dicirikan dengan tingginya biaya hidup, emansipasi atau karena alasan lain menyebabkan wanita bekerja diluar rumah. • Data statistik tahun 2002 menunjukkan bahwa wanita yang bekerja pada angkatan kerja berjumlah 33,06 juta atau 44,23% dari jumlah total usia wanita antara 15-60 tahun (BPS, 2002). • Wanita sebagai ibu rumah tangga dan sebagian lain berprofesi bekerja di luar rumah, karena keterbatasan waktu dan kesibukan, serta sulitnya mencari pramuwisma menyebabkan makanan siap saji menjadi menu utama sehari-hari di rumah. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 24
  • 25. • Ritme kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit. • Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini. • Selain mudah disajikan makanan ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 25
  • 26. • Masalah lain yang jadi fenomena dimasyarakat adalah tersedianya berbagai jajanan yang dikemas dapat dipastikan “kaya” zat aditif. • Tercatat 13 jenis snack mengandung bahan aditif dalam kandungan yang cukup tinggi (Republika, 2003). • Pertanyaan yang muncul adalah sejauh manakah bahan-bahan aditif tersebut terkonsumsi dan terakumulasi dalam tubuh, bagaimana dampaknya bagi kesehatan? Dan bagaimana tindakan konsumen terutama ibu-ibu rumah tangga dalam memilih, mengolah makanan yang aman, higienis, cukup gizi dan menyehatkan anggota keluarganya? GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 26
  • 27. • Makanan siap saji Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 27
  • 28. Zat aditif makanan Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas, menambahkan rasa dan memantapkan kesegaran produk tersebut. Kemasan makanan Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 28
  • 29. Sehat Sehat adalah berfungsinya organ tubuh secara fisiologis normal. Dalam konsumsi pangan konsumen tidak hanya menilai dari citarasa dan nilai gizinya tetapi juga mempertimbangkan pengaruh pangan terhadap kesehatan dan kebugaran tubuh, atau menurunkan efek negatif suatu penyakit, dan kalau memungkinkan menyembuhkan penyakit tersebut. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 29
  • 30. JENIS ZAT ADITIF Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu: 1) emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecitin 2) penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin, 3) penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan, 4) peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin, 5) pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit, GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 30
  • 31. 6) antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy-Toluen) dan BHA (Butylated Hydroxy-Anisol), 7) pengembang untuk roti dan bolu, 8) penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG), 9) bahan pewarna. Selain kesembilan zat aditif diatas Denfer (2001) juga menyatakan terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam makanan diantaranya: 1) agen peluntur, 2) lemak hewani, 3) bahan pengasam, 4) bahan pemisah, 5) pati termodifikasi, 6) alkohol, dan 7) gelatin . GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 31
  • 32. Kemasan makanan siap saji • Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003). • Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. • Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan laukpauk). GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 32
  • 33. Manfaat makanan siap saji • Makan siap saji yang beredar saat ini tercatat 500 – 600 jenis (Media Indonesia, 2003). • Jenis tersebut terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. • Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 33
  • 34. Bahaya makanan siap saji • World Health Organization (WHO) dan Food and Agricultural Organization (FAO) menyatakan bahwa ancaman potensial dari residu bahan makanan terhadap kesehatan manusia dibagi dalam 3 katagori yaitu : 1) aspek toksikologis, katagori residu bahan makanan yang dapat bersifat racun terhadap organ-organ tubuh, 2) aspek mikrobiologis, mikroba dalam bahan makanan yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba dalam saluran pencernaan, 3) aspek imunopatologis, keberadaan residu yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 34
  • 35. • Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) • Kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker (Media Indonesia, 2003), • Styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik (Kompas, 2003). GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 35
  • 36. Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif 1. Secara Internal : • Mengurangi konsumsi makanan siap saji, meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen • Memberi pengertian pada keluarga tentang bahaya zat aditif, mengawasi, mengontrol pemberian dan penggunaan uang jajan dan membiasakan membawa bekal makanan sehat dari rumah GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 36
  • 37. 2. Secara eksternal : • Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan • Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku. Meneruskan kegiatan PMTAS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 37
  • 38. • Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen. GDDK Farissa Fatimah, S.Gz 38