Dokumen ini membahas tentang UNESCO, organisasi PBB yang bertanggung jawab untuk mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, dan HAM melalui kerja sama internasional dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya. UNESCO bermarkas di Paris dengan 194 negara anggota dan berfokus pada lima program utama serta pelestarian warisan budaya dan alam dunia.
This document discusses thermal duty cycle analysis for hydraulic systems. It describes how a system responds thermally to a periodic work cycle over time. The work cycle represents heat generation levels, while the temperature response is the thermal duty cycle. A lumped model approach shows how temperature follows upper and lower boundaries depending on heat input levels. Computer simulation can also model this response, showing how oil temperature travels within an envelope as it follows the periodic work cycle. Understanding the thermal duty cycle is important for controlling heat in hydraulic systems operating over repeated work patterns.
Here are the key steps to take when planning differentiated instruction based on student data:
1. Analyze available student data to understand your students' readiness levels, interests, and learning preferences.
2. Identify the essential concepts/skills students need to understand based on standards.
3. Plan ways to differentiate the content, process, product, affect, and/or environment for particular students or groups based on their needs, using various instructional strategies.
4. Design formative and summative assessments to check students' understanding throughout and at the end of the unit.
5. Implement the differentiated lessons, making adjustments based on ongoing assessment of student learning and needs.
6. Reflect on the
This document summarizes and compares the cultures of Honduras and El Salvador. Both countries have predominantly Mestizo populations and Spanish as the dominant language. Their cuisines prominently feature corn and beans. While they share some cultural similarities, there are also differences, such as Honduras using the Lempira as currency while El Salvador uses the U.S. dollar. The document advocates for teaching students about Latin American cultures to help them appreciate diversity.
This document provides questions to guide analysis of student growth and achievement data from norm-referenced assessment reports. The questions focus on identifying patterns in student and subgroup growth, determining which students did not meet expected growth or proficiency levels, and digging into details to uncover meaningful achievement gaps. Key questions ask what percentage of students met growth expectations, whether subgroups differ significantly in growth or achievement, and if the school is closing any existing gaps over time. The goal is to use data to document real needs and target improvement efforts accordingly.
Dokumen ini membahas tentang UNESCO, organisasi PBB yang bertanggung jawab untuk mempromosikan perdamaian, keadilan sosial, dan HAM melalui kerja sama internasional dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya. UNESCO bermarkas di Paris dengan 194 negara anggota dan berfokus pada lima program utama serta pelestarian warisan budaya dan alam dunia.
This document discusses thermal duty cycle analysis for hydraulic systems. It describes how a system responds thermally to a periodic work cycle over time. The work cycle represents heat generation levels, while the temperature response is the thermal duty cycle. A lumped model approach shows how temperature follows upper and lower boundaries depending on heat input levels. Computer simulation can also model this response, showing how oil temperature travels within an envelope as it follows the periodic work cycle. Understanding the thermal duty cycle is important for controlling heat in hydraulic systems operating over repeated work patterns.
Here are the key steps to take when planning differentiated instruction based on student data:
1. Analyze available student data to understand your students' readiness levels, interests, and learning preferences.
2. Identify the essential concepts/skills students need to understand based on standards.
3. Plan ways to differentiate the content, process, product, affect, and/or environment for particular students or groups based on their needs, using various instructional strategies.
4. Design formative and summative assessments to check students' understanding throughout and at the end of the unit.
5. Implement the differentiated lessons, making adjustments based on ongoing assessment of student learning and needs.
6. Reflect on the
This document summarizes and compares the cultures of Honduras and El Salvador. Both countries have predominantly Mestizo populations and Spanish as the dominant language. Their cuisines prominently feature corn and beans. While they share some cultural similarities, there are also differences, such as Honduras using the Lempira as currency while El Salvador uses the U.S. dollar. The document advocates for teaching students about Latin American cultures to help them appreciate diversity.
This document provides questions to guide analysis of student growth and achievement data from norm-referenced assessment reports. The questions focus on identifying patterns in student and subgroup growth, determining which students did not meet expected growth or proficiency levels, and digging into details to uncover meaningful achievement gaps. Key questions ask what percentage of students met growth expectations, whether subgroups differ significantly in growth or achievement, and if the school is closing any existing gaps over time. The goal is to use data to document real needs and target improvement efforts accordingly.
ESD (Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) adalah istilah yang menggambarkan praktek mengajar untuk keberlanjutan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang dan tujuan dari ESD, termasuk keterampilan penting seperti berpikir kritis dan reflektif, berpikir sistemik, membangun kemitraan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Juga disebutkan beberapa individu dan lembaga yang ter
ESD (Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) adalah istilah yang digunakan secara internasional oleh PBB untuk menggambarkan praktik mengajar yang berfokus pada keberlanjutan. Dokumen menjelaskan latar belakang ESD dan tujuan Dasawarsa PBB untuk Pendidikan Berkelanjutan, serta beberapa lembaga dan individu yang terlibat dalam gerakan ini.
ESD adalah upaya pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mempromosikan pembelajaran seumur hidup yang berfokus pada ekonomi, lingkungan dan sosial. ESD bertujuan membangun kapasitas masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan program-program yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Azas-azas Pendidikan membahas tiga azas pendidikan yaitu Azas Tut Wuri Handayani yang berasal dari konsep tujuh azas perguruan Taman Siswa, Azas Belajar Sepanjang Hayat sesuai definisi UNESCO, dan Azas Kemandirian Dalam Belajar di mana guru berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mengembangkan kemandirian belajar siswa.
Teks tersebut membahas tiga asas pendidikan utama di Indonesia, yaitu Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar. Asas-asas tersebut dianggap sangat relevan dengan upaya pendidikan masa kini dan masa depan. Setiap tenaga kependidikan harus memahami asas-asas ini dengan baik agar dapat menerapkannya dengan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan.
Buku ini membahas tentang dasar-dasar pendidikan mulai dari konsep, landasan filosofis, psikologis, historis, hukum, dan sosiologis pendidikan. Terdapat tujuh bab yang membahas materi-materi tersebut beserta penjelasannya.
Buku ini membahas tentang dasar-dasar pendidikan dengan membahas konsep, landasan filosofis, psikologis, historis, hukum, dan sosiologis pendidikan. Buku ini juga membahas tentang perkembangan pendidikan di Indonesia sejak zaman kolonial hingga masa kemerdekaan.
Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan dari generasi ke generasi melalui lembaga pendidikan. Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak untuk membimbing praktek pendidikan.
ESD (Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) bertujuan untuk memberikan kesadaran dan kemampuan kepada generasi masa depan untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menekankan pada tiga pilar ekonomi, lingkungan, dan sosial. Tujuan ESD adalah memfasilitasi jejaring dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta menduk
Strategi PAK dalam Pelayanan Dewasa Menengah.
dengan menjadi karakter yang sesuai dengan pengajaran.
menjadi 12 jam sebagai guru, 24 jam sebagai pengasuh.
ESD (Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) adalah istilah yang menggambarkan praktek mengajar untuk keberlanjutan. Dokumen ini menjelaskan latar belakang dan tujuan dari ESD, termasuk keterampilan penting seperti berpikir kritis dan reflektif, berpikir sistemik, membangun kemitraan, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan. Juga disebutkan beberapa individu dan lembaga yang ter
ESD (Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) adalah istilah yang digunakan secara internasional oleh PBB untuk menggambarkan praktik mengajar yang berfokus pada keberlanjutan. Dokumen menjelaskan latar belakang ESD dan tujuan Dasawarsa PBB untuk Pendidikan Berkelanjutan, serta beberapa lembaga dan individu yang terlibat dalam gerakan ini.
ESD adalah upaya pendidikan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dengan mempromosikan pembelajaran seumur hidup yang berfokus pada ekonomi, lingkungan dan sosial. ESD bertujuan membangun kapasitas masyarakat untuk merencanakan dan melaksanakan program-program yang mendukung pembangunan berkelanjutan.
Azas-azas Pendidikan membahas tiga azas pendidikan yaitu Azas Tut Wuri Handayani yang berasal dari konsep tujuh azas perguruan Taman Siswa, Azas Belajar Sepanjang Hayat sesuai definisi UNESCO, dan Azas Kemandirian Dalam Belajar di mana guru berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mengembangkan kemandirian belajar siswa.
Teks tersebut membahas tiga asas pendidikan utama di Indonesia, yaitu Asas Tut Wuri Handayani, Asas Belajar Sepanjang Hayat, dan Asas Kemandirian dalam Belajar. Asas-asas tersebut dianggap sangat relevan dengan upaya pendidikan masa kini dan masa depan. Setiap tenaga kependidikan harus memahami asas-asas ini dengan baik agar dapat menerapkannya dengan tepat dalam penyelenggaraan pendidikan.
Buku ini membahas tentang dasar-dasar pendidikan mulai dari konsep, landasan filosofis, psikologis, historis, hukum, dan sosiologis pendidikan. Terdapat tujuh bab yang membahas materi-materi tersebut beserta penjelasannya.
Buku ini membahas tentang dasar-dasar pendidikan dengan membahas konsep, landasan filosofis, psikologis, historis, hukum, dan sosiologis pendidikan. Buku ini juga membahas tentang perkembangan pendidikan di Indonesia sejak zaman kolonial hingga masa kemerdekaan.
Pendidikan adalah proses pengembangan kemampuan dan perilaku manusia secara keseluruhan dari generasi ke generasi melalui lembaga pendidikan. Ilmu pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang membahas masalah-masalah umum pendidikan secara menyeluruh dan abstrak untuk membimbing praktek pendidikan.
ESD (Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan) bertujuan untuk memberikan kesadaran dan kemampuan kepada generasi masa depan untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan dengan menekankan pada tiga pilar ekonomi, lingkungan, dan sosial. Tujuan ESD adalah memfasilitasi jejaring dan kolaborasi antar pemangku kepentingan, meningkatkan kualitas pengajaran dan pembelajaran, serta menduk
Strategi PAK dalam Pelayanan Dewasa Menengah.
dengan menjadi karakter yang sesuai dengan pengajaran.
menjadi 12 jam sebagai guru, 24 jam sebagai pengasuh.
Similar to Education for sustainable development (ESD) (20)
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
2. Sebenarnya ESD itudalambahasakitaadalahpembangunanberkelanjutan yang ber-edukasi. DalamartisebenarnyaPembangunan berkelanjutan adalah konsep yang sulit untuk mendefinisikan, melainkan juga sesuatuhal yang terusberkembang, yang membuatnya memilikibanyakarti. Apaitu ESD
3. Sebuahperistiwapastimemilikisejarahnya ,olehkarenaitu ESD jugamemilikinyainidia Sejarah ESD Dari waktu pembangunan berkelanjutan pertama kali disahkanpada SidangUmum PBB Majelis padatahun 1987, konsep paralel pendidikanuntukmendukungpembangunanberkelanjutan jugatelah dieksplorasi. Dari tahun 1987 hingga1992, konsep pembangunanberkelanjutan matangsebagai komite dibahas,dirundingkan, danmenulis 40 bab Agenda 21. Pemikiranawal tentang ESDditangkap dalamBab 36 Agenda 21, "PromosiPendidikan, KesadaranPublik,danPelatihan." Tidakseperti gerakan pendidikan yang paling, ESDdiprakarsai olehorang luarpendidikanmasyarakat. Bahkan, salahsatu doronganbesar untukESDberasaldari forum-forum politik danekonomi internasional (misalnya, PBB,Organisasiuntuk KerjasamaEkonomi dan Pembangunan, Organisasi Negara-negaraAmerika).
7. Kesejahteraan dari ketiga daerah tersebut saling terkait, tidak terpisah. Misalnya, masyarakat yang sehat, sejahtera bergantung pada lingkungan yang sehat untuk menyediakan makanan dan sumber daya, air minum yang aman, dan udara bersih bagi warganya. Paradigma keberlanjutan menolak pernyataan bahwa korban di alam lingkungan dan sosial konsekuensi yang tak terelakkan dan diterimaekonomi pembangunan. Dengan demikian, penulis mempertimbangkan keberlanjutan menjadi paradigma bagi berpikir tentang masa depan di mana pertimbangan lingkungan, sosial, dan ekonomiseimbang dalam mengejar pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup.
8. Deklarasi Rio tentang Lingkungan danPengembangan fleshes menyatakanprinsip-prinsip keberlanjutan.Yaitu: Orang-orang berhak atas kehidupan yang sehat Pengembangan hari ini tidak harus merusak kebutuhan pembangunan dan lingkungansekarang dan masa depan generasi. Negara harus mengurangi dan menghilangkan pola-pola yang tidak berkelanjutan dari produksi dankonsumsi, dan mempromosikan kebijakan demografis yang sesuai. Inihanyabeberapadari 18 Aturan Prinsip Pembangunan Berkelanjutan
9. Semua program pembangunanberkelanjutantermasuk ESD harusmempertimbangkanlingkungansetempat, kondisiekonomi, dansosial. Disiniada 4 komponendalammemulai ESD yaitu : Meningkatkanpendidikandasar, Reorientasiadapendidikanuntukmenanganipembangunanberkelanjutan, Mengembangkanpemahamanpublik, kesadaran, Pelatihan. Langkah-langkah ESD
10.
11. Mendidik manusia agar sadar tentang individual responsibility, menghormati hak-hak orang lain, alam, dapat menentukan pilihan/keputusan yang bertanggungjawab, dan mampu menimbang semua itu dalam tindakan nyata.
12. Menumbuhkan komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih aman dan nyaman, baik sekarang maupun di masa mendatang.