Dokumen tersebut menceritakan tentang negeri Jiwa yang dihuni oleh penduduk Nafsu dan Nurani di bawah pemerintahan Raja Akal dengan penasehat bijak bernama Tuan Iman. Raja bermaksud mendirikan gedung untuk masa depan namun membutuhkan kerja keras dan perjuangan, maka dipanggilnya Nafsu dan Nurani. Nafsu menolak karena alasan malam untuk istirahat sedangkan Nurani setuju asalkan atas petunjuk Tuan I
Makalah sejarah pendidikan islam perpustakaan dan toko bukuAkbar Tanjung
Baitul Hikmah merupakan perpustakaan dan pusat penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan di Baghdad pada abad ke-9 Masehi. Lembaga ini berperan dalam mengumpulkan, menerjemahkan, dan menyebarkan karya-karya ilmiah dari berbagai peradaban ke dalam bahasa Arab. Faktor-faktor yang mendorong pendirian Baitul Hikmah antara lain adalah dukungan khalifah Abbasiyah terhadap pen
Pengajian islam zaman umawiyyah dan abbasiyyahmzaidin
Perkembangan pengajian Islam di zaman Umawiyyah dan Abbasiyah ditandai dengan berkembangnya empat institusi pendidikan utama yaitu masjid, istana, madrasah dan perpustakaan. Zaman Abbasiyah menyaksikan puncak kegemilangan ilmu pengetahuan dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Imam Bukhari, Muslim, dan Ghazali. Faktor utama perkembangan ilmu antaranya adalah dukungan khalifah dan kreativitas cendek
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIdris Miaus
Makalah ini membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Rasulullah SAW hingga masa Daulah Abbasiyah. Pada masa Rasulullah, ilmu berasal dari wahyu dan hadis, kemudian dituliskan. Pada masa Daulah Abbasiyah, terjadi banyak kemajuan termasuk gerakan penerjemahan, perkembangan filsafat, ekonomi, dan keagamaan. Muncul pula banyak ilmuan seperti Abu Hanifah, Imam Mal
Dokumen tersebut merangkum sejarah perpustakaan di dunia dan Indonesia. Sejarah perpustakaan dunia dimulai dari zaman purba dengan catatan transaksi niaga sebagai bentuk awal perpustakaan, hingga berkembangnya perpustakaan besar di Iskandariah Mesir pada abad ke-4 SM. Sementara di Indonesia, perpustakaan mulai berkembang sejak zaman kerajaan hingga masuknya perpustakaan ke sekolah-sekol
Mengkaji urgensi dan peranan dokumentasi dalam mengembalikan peradabansuryadiachmad
Dokumen tersebut membahas sejarah dan peranan penting dokumentasi dalam kemajuan peradaban Islam masa lalu. Dokumentasi Al-Quran, hadis, dan karya-karya ilmiah muslim kuno telah menempatkan Islam di puncak kejayaan. Namun, serangan Mongol yang menghancurkan pusat-pusat dokumentasi menyebabkan keruntuhan peradaban Islam. Dokumen ini menekankan pentingnya melestarikan warisan dokumentasi untuk memulihkan ke
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222Kodogg Kritingg
1. Pada masa Daulah Abbasiyah, Baghdad menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan intelektual Islam.
2. Banyak buku diterjemahkan dan ilmuwan berkembang dalam bidang filsafat, matematika, kedokteran, dan lainnya.
3. Periode ini menandai puncak kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam sejarah peradaban Islam.
Makalah sejarah pendidikan islam perpustakaan dan toko bukuAkbar Tanjung
Baitul Hikmah merupakan perpustakaan dan pusat penelitian ilmu pengetahuan yang didirikan di Baghdad pada abad ke-9 Masehi. Lembaga ini berperan dalam mengumpulkan, menerjemahkan, dan menyebarkan karya-karya ilmiah dari berbagai peradaban ke dalam bahasa Arab. Faktor-faktor yang mendorong pendirian Baitul Hikmah antara lain adalah dukungan khalifah Abbasiyah terhadap pen
Pengajian islam zaman umawiyyah dan abbasiyyahmzaidin
Perkembangan pengajian Islam di zaman Umawiyyah dan Abbasiyah ditandai dengan berkembangnya empat institusi pendidikan utama yaitu masjid, istana, madrasah dan perpustakaan. Zaman Abbasiyah menyaksikan puncak kegemilangan ilmu pengetahuan dengan munculnya tokoh-tokoh besar seperti Imam Bukhari, Muslim, dan Ghazali. Faktor utama perkembangan ilmu antaranya adalah dukungan khalifah dan kreativitas cendek
Ilmu pengetahuan masa d. abbasiah makalah hdIdris Miaus
Makalah ini membahas tentang perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Rasulullah SAW hingga masa Daulah Abbasiyah. Pada masa Rasulullah, ilmu berasal dari wahyu dan hadis, kemudian dituliskan. Pada masa Daulah Abbasiyah, terjadi banyak kemajuan termasuk gerakan penerjemahan, perkembangan filsafat, ekonomi, dan keagamaan. Muncul pula banyak ilmuan seperti Abu Hanifah, Imam Mal
Dokumen tersebut merangkum sejarah perpustakaan di dunia dan Indonesia. Sejarah perpustakaan dunia dimulai dari zaman purba dengan catatan transaksi niaga sebagai bentuk awal perpustakaan, hingga berkembangnya perpustakaan besar di Iskandariah Mesir pada abad ke-4 SM. Sementara di Indonesia, perpustakaan mulai berkembang sejak zaman kerajaan hingga masuknya perpustakaan ke sekolah-sekol
Mengkaji urgensi dan peranan dokumentasi dalam mengembalikan peradabansuryadiachmad
Dokumen tersebut membahas sejarah dan peranan penting dokumentasi dalam kemajuan peradaban Islam masa lalu. Dokumentasi Al-Quran, hadis, dan karya-karya ilmiah muslim kuno telah menempatkan Islam di puncak kejayaan. Namun, serangan Mongol yang menghancurkan pusat-pusat dokumentasi menyebabkan keruntuhan peradaban Islam. Dokumen ini menekankan pentingnya melestarikan warisan dokumentasi untuk memulihkan ke
Perkembangan ilmu pengetahuan di dunia islam222Kodogg Kritingg
1. Pada masa Daulah Abbasiyah, Baghdad menjadi pusat kemajuan ilmu pengetahuan dan intelektual Islam.
2. Banyak buku diterjemahkan dan ilmuwan berkembang dalam bidang filsafat, matematika, kedokteran, dan lainnya.
3. Periode ini menandai puncak kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan dalam sejarah peradaban Islam.
Makalah ini membahas perpustakaan sebagai media pembelajaran, mulai dari pengertian perpustakaan, pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan perpustakaan secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang kejayaan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Masa kekuasaan dinasti ini merupakan zaman keemasan Islam dimana banyak ilmu penting diterjemahkan ke bahasa Arab dan lahirnya berbagai ilmuwan. Dinasti Abbasiyah juga mendukung gerakan penerjemahan karya-karya Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab.
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman AbaniyahHana Medina
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah. Mencakup tokoh-tokoh ilmuwan Muslim dan kontribusinya dalam bidang ilmu agama, kedokteran, astronomi, fisika dan lainnya. Tercatat banyak karya besar yang ditulis oleh para ilmuwan tersebut.
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdfRiyamaraAulia
Diagram menunjukkan perkembangan ilmu pengetahuan alam dari zaman kuno hingga abad ke-16, dimulai dari pengamatan alam, pengetahuan berdasarkan pengamatan dan pemikiran, kemudian penambahan eksperimen, hingga terbentuknya ilmu pengetahuan alam sebagai ilmu yang sistematis dan terstruktur.
Dokumen tersebut membahas perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah. Terjadi kemajuan di bidang pendidikan, kedokteran, filsafat, matematika, astronomi, bahasa, dan ilmu-ilmu agama seperti tafsir Al-Quran dan hadis melalui proses asimilasi, penerjemahan, dan pendirian lembaga pendidikan seperti maktab dan masjid. Kemajuan ini ditopang oleh tokoh-tokoh ilmuwan muslim seperti
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari zaman pra-Yunani Kuno hingga zaman kontemporer. Mulai dari zaman Yunani Kuno yang dianggap sebagai zaman keemasan filsafat, zaman Abad Pertengahan dimana aktivitas ilmiah hampir semua terkait keagamaan, hingga zaman modern dan kontemporer yang ditandai dengan berbagai penemuan teknologi. Dokumen tersebut juga membahas landasan ilmu pada zaman Yun
Download 09 eksistensi pendidikan islam di mesir-centerJalaludin Zulkifli
Pendidikan Islam di Mesir berkembang pesat pada masa Dinasti Fatimiyah. Dinasti ini mendirikan lembaga pendidikan Islam terkemuka yaitu Universitas Al-Azhar di Kairo yang menjadi pusat perkembangan ilmu-ilmu keislaman. Dinasti Fatimiyah juga mendirikan perpustakaan besar Dar Al-Hikmah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Al-Azhar dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya telah melahirkan tok
1. Biografi singkat Al-Ma'mun sebagai khalifah ke-8 Daulah Abbasiyah yang terkenal dengan kebijaksanaan dan kesabaran dalam mengelola pemerintahan.
2. Kontroversi utama selama masa kepemimpinannya adalah dukungannya terhadap pandangan Mu'tazilah yang menyatakan Al-Qur'an sebagai makhluk ciptaan.
3. Jasanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mendirikan Baitul H
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Ringkasannya adalah:
Makalah ini membahas biografi singkat Hamka, karya-karyanya termasuk Tafsir Al-Azhar, langkah penafsirannya, sistematika kitab Tafsir Al-Azhar, serta kelebihan dan kekurangannya. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami karya besar Hamka yaitu Tafsir Al-Azhar
Jejak Sejarah dan Tamadun Islam Andalus di IIUM Crescent (ISTAC)Ezad Azraai Jamsari
Profesor Al-Attas mendirikan Institut Tamadun dan Peradaban Islam (ISTAC) untuk mempromosikan dan melestarikan tamadun Islam. Bangunan ISTAC dirancang dengan gaya seni bina Islam Andalusia dan Melayu tradisional. ISTAC memiliki perpustakaan kaya dan pameran mengenai sejarah tamadun Islam.
Makalah ini membahas perpustakaan sebagai media pembelajaran, mulai dari pengertian perpustakaan, pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memanfaatkan perpustakaan secara efektif.
Dokumen tersebut membahas tentang kejayaan peradaban Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, khususnya di bidang ilmu pengetahuan. Masa kekuasaan dinasti ini merupakan zaman keemasan Islam dimana banyak ilmu penting diterjemahkan ke bahasa Arab dan lahirnya berbagai ilmuwan. Dinasti Abbasiyah juga mendukung gerakan penerjemahan karya-karya Yunani dan Persia ke dalam bahasa Arab.
[AGAMA] Perkembangan Ilmu Pengetahuan Pada Zaman AbaniyahHana Medina
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan Islam sampai masa Abbasiyah. Mencakup tokoh-tokoh ilmuwan Muslim dan kontribusinya dalam bidang ilmu agama, kedokteran, astronomi, fisika dan lainnya. Tercatat banyak karya besar yang ditulis oleh para ilmuwan tersebut.
LEMBAR KERJA MAHASISWA _sejarah sains_copy (1).pdfRiyamaraAulia
Diagram menunjukkan perkembangan ilmu pengetahuan alam dari zaman kuno hingga abad ke-16, dimulai dari pengamatan alam, pengetahuan berdasarkan pengamatan dan pemikiran, kemudian penambahan eksperimen, hingga terbentuknya ilmu pengetahuan alam sebagai ilmu yang sistematis dan terstruktur.
Dokumen tersebut membahas perkembangan ilmu pengetahuan pada masa Dinasti Abbasiyah. Terjadi kemajuan di bidang pendidikan, kedokteran, filsafat, matematika, astronomi, bahasa, dan ilmu-ilmu agama seperti tafsir Al-Quran dan hadis melalui proses asimilasi, penerjemahan, dan pendirian lembaga pendidikan seperti maktab dan masjid. Kemajuan ini ditopang oleh tokoh-tokoh ilmuwan muslim seperti
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari zaman pra-Yunani Kuno hingga zaman kontemporer. Mulai dari zaman Yunani Kuno yang dianggap sebagai zaman keemasan filsafat, zaman Abad Pertengahan dimana aktivitas ilmiah hampir semua terkait keagamaan, hingga zaman modern dan kontemporer yang ditandai dengan berbagai penemuan teknologi. Dokumen tersebut juga membahas landasan ilmu pada zaman Yun
Download 09 eksistensi pendidikan islam di mesir-centerJalaludin Zulkifli
Pendidikan Islam di Mesir berkembang pesat pada masa Dinasti Fatimiyah. Dinasti ini mendirikan lembaga pendidikan Islam terkemuka yaitu Universitas Al-Azhar di Kairo yang menjadi pusat perkembangan ilmu-ilmu keislaman. Dinasti Fatimiyah juga mendirikan perpustakaan besar Dar Al-Hikmah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Al-Azhar dan lembaga-lembaga pendidikan lainnya telah melahirkan tok
1. Biografi singkat Al-Ma'mun sebagai khalifah ke-8 Daulah Abbasiyah yang terkenal dengan kebijaksanaan dan kesabaran dalam mengelola pemerintahan.
2. Kontroversi utama selama masa kepemimpinannya adalah dukungannya terhadap pandangan Mu'tazilah yang menyatakan Al-Qur'an sebagai makhluk ciptaan.
3. Jasanya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan mendirikan Baitul H
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka. Ringkasannya adalah:
Makalah ini membahas biografi singkat Hamka, karya-karyanya termasuk Tafsir Al-Azhar, langkah penafsirannya, sistematika kitab Tafsir Al-Azhar, serta kelebihan dan kekurangannya. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami karya besar Hamka yaitu Tafsir Al-Azhar
Jejak Sejarah dan Tamadun Islam Andalus di IIUM Crescent (ISTAC)Ezad Azraai Jamsari
Profesor Al-Attas mendirikan Institut Tamadun dan Peradaban Islam (ISTAC) untuk mempromosikan dan melestarikan tamadun Islam. Bangunan ISTAC dirancang dengan gaya seni bina Islam Andalusia dan Melayu tradisional. ISTAC memiliki perpustakaan kaya dan pameran mengenai sejarah tamadun Islam.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
3. PADA tahun 132 H/750 M Dinasti
Abbasiyah bangkit dan tampil
menggantikan Dinasti Umayyah.
Abul-‘Abbas Abdullah bin
Muhammad As-Saffah bertindak
sebagai khalifah pertamanya. Beliau
adalah cicit dari sahabat Rasulullah
Saw, Abdullah bin Abbas Ra (salah
satu sahabat utama Rasulullah Saw
yang biasa kita kenal dengan Ibnu
Abbas Ra).
Berbeda dengan Dinasti
Umayyah yang getol melakukan
ekspansi ke luar daerah, Dinasti
Abbasiyah justru tidak terlalu nampak
berhasrat melakukan perluasan daerah
kekuasaannya. Sepanjang
pemerintahannya, dinasti ke-2 dalam
Islam itu lebih fokus pada
pengembangan intelektual, ilmu
pengetahuan, serta pembenahan
urusan dalam negerinya.
4. Salah satu langkah prestisius yang
mereka ambil sebagai perwujudan
ambisinya tersebut, adalah mega proyek
yang pernah mereka buat, yaitu
mendirikan sebuah institusi bernama
Khizanul-Hikmah, tepatnya pada masa
pemerintahan Khalifah Harun Ar-Rasyid
(khalifah ke-5 Dinasti Abbasiyah).
Apa itu Khizanul-Hikmah?
Khizanul-Hikmah adalah sebuah
institusi yang fungsi awalnya adalah
sebagai perpustakaan. Namun dalam
perjalanannya, Khizanul-Hikmah terus
dikembangkan dan dilengkapi dengan
lembaga-lembaga lain di dalamnya,
sehingga fungsinya pun kian besar dari
waktu ke waktu. Sampai pada akhirnya,
Khizanul-Hikmah berhasil menjadi pusat
pengembangan ilmu pengetahuan.
Termasuk di dalamnya adalah
perpustakaan, lembaga penerjemahan
literatur-literatur asing, dan lembaga-
lembaga pengkajian serta penelitian.
***
GAMBARAN KEADAAN
Seiring perputaran waktu, rezim
pun berganti. Khalifah Harun Ar-Rasyid
wafat dan digantikan oleh puteranya Al-
Amin. Namun masa kepemimpinan Al-
Amin tidaklah lama, hanya sekitar 4
tahunan saja. Persisnya dari tahun 809 M
sampai 813 M.
Selepas Al-Amin, saudara
seayahnya yang bernama Al-Makmun
naik tahta. Dan pada masa ini Khizanul-
Hikmah berganti nama menjadi Baitul-
Hikmah.
Di masa kepemimpinan Al-
Makmun, fungsi Baitul-Hikmah benar-
benar mengalami peningkatan dan
perluasan secara masif. Di masa khalifah
Bani Abbasiyah yang ke-7 ini, Baitul-
Hikmah menjelma serumpun lembaga-
lembaga besar yang berfungsi sebagai
pompa ilmu pengetahuan ke seluruh
penjuru wilayah khilafah, bahkan ke
seantero permukaan bumi.
Tidak tanggung-tanggung, fasilitas
di Baitul-Hikmah kala itu dilengkapi
dengan peralatan-peralatan canggih yang
paling muktakhir di masanya. Menara
dan teropong bintang (observatorium
astronomi) menjadi salah satu
diantaranya.
Mengenai menara dan teropong
bintang itu, konon, Khalifah Al-Ma’mun
membangunnya di sebuah tempat
bernama Al-Syamsyiah (sekarang dekat
Baghdad, Irak). Selain untuk
laboraturium praktik dan penelitian,
menara tersebut juga digunakan sebagai
monitoring tower (menara pemantau) ke
seluruh komplek Baitul-Hikmah dari
kejauhan. Al-Makmun sendiri sering
menggunakannya secara langsung.
Menurut para ahli sejarah, di masa
pemerintahan Al-Makmun, Baitul
Hikmah juga berhasil menjadi akademi
yang mengeluarkan ijazah pertamakali
di dunia.
Bahkan tidak hanya itu, prestasi di
devisi perpustakaannya juga tidak kalah
‘moncer’. Di rezim Al-Makmun,
perpustakaan Baitul-Hikmah berhasil
mencapai puncak kegemilangannya,
yaitu dengan menjadi perpustakaan
terbesar dan terlengkap di dunia. Sejarah
mencatat koleksinya mencapai 2 juta
jilid buku pada waktu itu.
***
OUTPUT
Dengan seabrek keluar-biasaannya
itu, boleh jadi kita bertanya-tanya,
seperti apakah output yang dihasilkan
Baitul-Hikmah?
Beberapa jawabannya mungkin
sudah penulis sebutkan di atas. Misalnya
saja seperti penemuan-penemuan
penting seperti ijazah resmi, terjemahan-
terjemahan, terbitan buku-buku baru di
pelbagai disiplin ilmu (seperti di bidang
teologi, fikih, tasawwuf, kedoketeran,
kimia, astronomi, zoologi, geografi,
kartografi, sastra, sejarah, robotik dll)
serta menara dan teropong bintang
tentunya.
5. Di kalangan per-individu, kita tentu
sudah akrab dengan nama salah satu
bapak matematika dunia, yaitu
Muhammad ibn Musa Al-Khawarizmi,
seorang ahli ilmu hitung, penemu angka
nol dan pencetus logaritma, juga Jabir
bin Hayyan peramu Hitungan Al-Jabar
“Di perpustakaan
Baitul Hikmah, Al-
Kawarizmi adalah pakar
dalam bidang astronomi
dan ilmu tata surya,
dimana orang-orang
sebelumnya mempercay-
akan ilmu-ilmu dan
praktik astronomi kepada
dokumen-dokumen asal
India,” demikian
komentar Ibnu Nadzim
mengenai peran Al-
Khawarizmi di Baitul
Hikmah.
Selain Al-
Khwarizmi, ada banyak
sekali nama-nama populer jebolan
Baitul-Hikmah, yang hingga saat ini
nama-nama tersebut masih sering kita
dengar gaum karyanya, misalnya seperti:
Sahl bin Harun (Direktur Utama), Al-
Jahiz (ahli biologi), Ibnu Miskawaih
(ahli filsuf akhlaq), Al-Biruni (ahli
farmakologi dan penulis ensiklopedi)
dan masih banyak lagi yang lainnya.
***
Lalu untuk apa paparan di atas?
Sebelumnya, dengan sangat sadar,
penulis memahami dan setuju jika
tulisan ini (dan yang se-subtansi lainnya)
hendak dibilang mainstream, terlalu
biasa, dan non-aktual.
Namun terlepas dari itu
semua, tahukah kita? Bahwa dibalik ke-
mainstream-annya tersebut, lewat
paparan singkat semacam di atas, kita
menjadi tahu dan mengerti bahwasanya
ada sebuah bukti data-fakta sejarah yang
amat menakjubkan.
Sebuah bukti sejarah kalau Islam
pernah menguasai dunia dengan ilmu
pengetahuan, dengan karya jurnalistik,
dan prestasi ilmiah. Islam pernah
menapaki abad-abad keemasannya: The
golden age of Islam.
Akhiran, oleh tersebab itu semua,
harapan penulis (dan tentunya juga kita
semua), dengan bangkitnya dunia baca-
tulis di PSA (yang ditandai dengan
lahirnya kembali Buletin TRILOGI,
disusul Buletin PENA, terbentuknya
devisi penerbitan pesantren “Beddian
Media”, terbitnya buku JEJAK SANG
USWAH, dan yang paling baru Buletin
QONITA) dapat menjadi semacam
embrio untuk lahirnya kembali
perpustakaan PSA. Sebuah
perpustakaan umum resmi milik PSA
yang konon dahulu kala memang sudah
pernah ada. Perpustakaan yang kelak
dapat menjadi ‘Baitul-Hikmah’ untuk
PSA, masjlis keluarga, asatidz, para
santri, alumni, dan simpatisan. Amin...
ya mujibas-sailin!*
*Dari berbagai sumber
Ditandai dengan lahirnya
kembali Buletin TRILOGI,
disusul Buletin PENA,
terbentuknya devisi penerbitan
pesantren “Beddian Media”,
terbitnya buku JEJAK SANG
USWAH, dan yang paling baru
Buletin QONITA.
6. APA yang ada di benak kamu ketika
mendengar kata perpustakaan? Kalau
kamu masih menganggap perpustakaan
sebagai tempat yang membosankan dan
tidak menarik, hmmm jangan-jangan
kamu sudah lama tidak pernah ke
perpustkaan!
Karena saat ini, di Indonesia sudah
banyak perpustakaan dengan koleksi
buku yang lengkap dan sangat modern.
Dijamin deh, buat kita yang hobi baca
dan mencari pengetahuan baru lewat
buku, bakalan terpuaskan dengan adanya
7 perpustakaan di Indonesia dengan
koleksi terlengkap di bawah ini.
Mau tahu
perpustakaan mana
saja yang memiliki
koleksi terlengkap?
Yuk, coba kunjungi
perpustakaan-
perpustakaan apa saja
itu.
1.
Perpustakaan
Nasional Republik
Indonesia, Jakarta
(Perpusnas RI)
Kita bisa
menemukan buku
apa saja di sini, mulai
dari buku pelajaran,
buku sejarah, sampai
bacaan-bacaan umum
seperti novel populer
dan majalah.
Diperkirakan, jumlah
koleksi Perpusnas
mencapai 1.100.000
eks dengan jumlah
karyawan mencapai 70 orang.
Perpustakaan yang terkenal dengan
sebutan perpustakaan pertama dan
terlengkap di Jakarta ini berdiri sejak 24
April 1778, kini Perpusnas berdiri di atas
tanah seluas 16.000 meter persegi
dengan tinggi bangunan menjulang
sampai ke lantai 9.
7. Tidak hanya sejarah dan kualitas
koleksi, Perpusnas juga menawarkan
berbagai fasilitas yang Tidak main-main
untuk pengunjungnya. Mulai dari lobi
tunggu, ruang baca, hingga ruang
presentasi.
2. Perpustakaan Pusat
Universitas Indonesia (UI), Depok
Menduduki lahan seluas 2,5
hektare, dengan luas bangunan 33.000
meter persegi, perpustakaan ini masuk
ke dalam jajaran perpustakaan terbesar
di dunia.
Selain itu, bentuk bangunan nan
unik dikelilingi dinding kaca sepanjang
badan bangunan serta pemandangan
danau UI dan nuansa hijau hutan-hutan
kecil di UI, belum lagi koleksi 5 juta
buku, tesis, dan skripsi, serta ruang baca
dan 100 ruang sunyi, sangat representatif
jika mengingat perpustakaan ini dijuluki
sebagai “Crystal of Knowledge”.
2. Perpustakaan Soeman H.S.,
Pekanbaru
Berstatus sebagai perpustakaan
provinsi, perpustakaan Soeman H.S.
merupakan salah satu perpustakaan dan
penyimpanan arsip nasional di Riau,
Pekanbaru. Sebagai fasilitas publik
perpustakaan daerah, perpustakaan ini
memiliki 6 lantai yang cukup
representatif.
Membaca di perpustakaan ini kita
akan ditemani oleh pemandangan kota
Pekanbaru yang nampak dari dinding
kaca lebar sekeliling gedung.
4. Perpustakaan Institut
Teknologi Bandung (ITB), Bandung
Tidak jauh berbeda dengan
Perpustakaan UI, Perpus ITB ini juga
merupakan rumah dari jutaan koleksi
buku, skripsi, tesis dan desertasi yang
akan sangat bermanfaat untuk dijadikan
referensi bacaan.
5. Perpustakaan St. Ignatius,
Yogyakarta
Salah satu perpustakaan terlengkap
berikutnya datang dari kota pelajar,
Yogyakarta. Dikenal nama perpustakaan
Kolsani, perpustakaan yang satu ini juga
terkenal karena cakupan koleksi yang
luas dalam hal literatur akademik,
filosofi, agama, politik, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, perpustakaan ini
bahkan juga menyediakan bacaan-
bacaan terkait persebaran Agama Islam
pada abad 20 lebih lengkap ketimbang
perpustakaan lainnya.
6. Perpustakaan Grhatama
Pustaka, Yogyakarta
Masih dari kota pelajar,
Yogyakarta. Satu lagi perpustakaan
terlengkap di Indonesia disumbangkan
oleh kota ini, Perpustakaan Grhatama
Pustaka.
Perpustakaan yang disebut-sebut
sebagai perpustakaan terbesar di Asia
Tenggara ini langsung diserbu oleh
ribuan pengunjung pada hari persemian
pertamanya pada 4 Januari 2016 silam.
Soal koleksi buku dan fasilitas jangan
ditanya, pengunjung bisa menikmati
koleksi buku yang ekstensif sembari
bersantai dan berdiskusi di gazebo-
gazebo yang terdapat di sayap timur
bagian luar perpustakaan.
7. Freedom Institue, Jakarta
Kembali ke ibukota, perpustakaan
yang terletak di jantung wilayah Jakarta
ini juga dikenal dengan julukan Gedung
Perpustakaan Umum.
Kamu akan sangat menikmati
kunjungan ke perpustakaan ini. Selain
bangunan gedung yang asri, lengkap
dengan fasilitas WiFi mumpuni, koleksi
buku di perpustakaan ini juga sangat
komplit, baik terbitan luar negeri
maupun dalam negeri.
Nah, itulah 7 destinasi
perpustakaan yang wajib banget sahabat
santri kunjungi, -kalau memang hobi
baca-.*
*Dari Berbagai Sumber
8. ADA sebuah negeri namanya negeri
Jiwa, dihuni oleh penduduk Nafsu dan
Nurani. Mereka bermusuhan namun
berada dalam satu kedamaian di bawah
pemerintahan raja Akal. Raja memiliki
penasehat yang amat bijaksana namanya
tuan Iman, selama masih mengikutinya
pasti tak akan celaka.
Suatu ketika raja hendak
mendirikan gedung yang akan diisi bekal
dimasa depan, untuk membangun
gedung tersebut diperlukan kerja keras
dan perjuangan karena harus dilakukan
hingga larut malam, harus menahan
lapar. Oleh karena itu, dipanggillah
penduduk Nafsu dan Nurani. Rajapun
mengutarakan maksudnya.
Nafsu: “Kami tidak setuju. Karena
malam adalah waktu untuk beistirahat,
lagian pekerjaan itu bisa dilakukan siang
hari, begitupun dengan menahan lapar
membuat kadar asam dilambung naik
9. hingga menyebabkan sakit. Kita harus
makan tepat waktu, untuk apa
menyiapkan bekal untuk masa depan.
Biarlah hari ini adalah hari ini. Yang
akan datang biarlah nunggu masa
depan.”
Nurani: “Kami setuju raja,
sebaiknya kita memang tidak boleh
berlarut dalam kesenangan dikehidupan
yang hanya sebentar. Kita gunakan
waktu yang sebentar
untuk persiapan
masa yang akan
datang, sebagai
bekal, sakit
pasti, tapi kita
harus melawan,
bersakit-sakit
dahulu lalu bersenang-
senang kemudian.”
Nafsu: “Tidak, kurang tidur di
malam hari membuat tubuh kurang
cairan.”
Nurani: “Jika kita kumpulkan bekal
dari sekarang tentu lebih baik. Menahan
diri dari kesenangan yang sekejap,
karena dimasa depan sudah beda dari
hari ini. masa itu takkan ada. Dispensasi
kesalahan dan kelalaian kita berakibat
fatal di hari nanti, di hari itulah semua
pekerjaan akan dibalas.”
Sang raja Akal kewalahan
menanggapi penduduk Nafsu dan
Nurani. Zamrud kebingungan bertaburan
menghiasi mahkota raja Akal yang
kadang juga termakan suatu kesenangan.
Dipanggillah sang penasehat kerajaan
tuan Iman untuk mengatasi masalah ini.
Raja mulai menjelaskan duduk
permasalahannya. Tuan Iman manggut
mendengar penjelasan raja Akal.
“Bukankah negeri ini memiliki dua buku
panduan sebagai undang-undang
kerajaan, kenapa tidak dikembalikan
pada undang-
undang ini
yaitu Quran
dan Hadist.
Didalam Al-
Qur’an
dijelaskan,
bangun
ditengah malam
membangun gedung untuk bekal di hari
kemudian hasilnya akan lebih baik. Jika
hanya dilakukan siang hari tentu akan
berbeda lagi. kebijakan itu tentu sangat
baik apalagi menahan lapar kelak akan
mendapatkan gedung berpintu rayyan
yang khusus untuk orang-orang ini.”
“Baiklah!”
Penduduk Nafsu memang terkenal
dengan kepintarannya berfikir rasional
tanpa memandang masa depan. Banyak
sekali alasan yang ia lontarkan hingga
raja dapat ditaklukkan, penduduk ini
terkenal dengan kepiawaiannya bermain
kata mementingkan kesenangan yang
hanya sementara, berfoya-foya dengan
keadaan lupa pada keadaan hingga lupa
pada yang menciptakan, lupa bahwa
kelak akan dibangkitkan, sehingga hidup
bermalas-malasan. berbeda dengan
Nurani yang begitu berhati-hati
mengambil keputusan, taat pada
peraturan dan undang-undang, meski
pahit pasti akan dilakukan asal berakibat
baik di hari kemudian.
Raja Akal mengetahui watak
kedua penduduk itu. Namun raja kadang
mengikuti kemauan penduduk nafsu
yang seenaknya. Apalagi penduduk
Nafsu memasuki serdadu setan yang
turut menguatkan hingga raja
terjerumuskan.
***
Menghadapi nafsu begitu sulit
karena berasal dari diri sendiri. Hampir
semua yang berkenaan dengan nafsu
berupa kesenangan-kesenangan dzahir,
sehingga untuk insan biasa butuh tenaga
ekstra untuk melawannya, begitu banyak
penyakit-pemyakit hati yang timbul jika
nafsu diikuti. Riyak, ujub selalu
menghantui setiap kali melakukan
kebaikan ditambah godaan setan yang
juga membujuk agar masuk jurang
kenistaan, namun semua itu adalah ujian,
sekuat mana kita melangkah
menghadapi sebuah kesenangan yang
hanya sementara.
Riyak, ujub selalu menghantui setiap
kali melakukan kebaikan ditambah
godaan setan yang juga membujuk
agar masuk jurang kenistaan
10. IMAJINASI KATA
Tak terasa genggaman tangan
Dan pena ini berjalan
Di aluni satu irama
Irama huruf yang terbingkai
Menjadi suatu kata
Sajak hikayat suatu makna
Yang tak mampu terungkap
Kata demi kata ku rangkai
Menjadi suatu bahasa
Jalan fikir yang tentu arah
Membuat khayal ini takjub
Akan semua yang ada di diri ini.
Fiea Shofiyah
Banyuwangi
MUNAFIK
Aku terlalu munafik
Aku tahu akan hak-hak tuhan
Tapi tak semuanya aku tunaikan
Aku baca ayat suci al-Quran
Tapi jarang sekali tuk ku amalkan
Aku sering mengatakan
Aku takut akan kematian
Tapi tak sedikitpun diri mempersiapkan
Aku juga mengatakan
Musuhku adalah setan
Tapi kujadikan dia sebagai teman
Aku selalu mengakan
Bahwa aku takut masuk neraka
Namun kupantaskan diri masuk
kedalamnya
Dan aku juga mengatakan
Aku ingin berada dalam surga
Namun kubuat surga tak mau menerima
Kamila
SEBUAH IMPIAN
Izinkan aku ciptakan pelangi
Dalam wajah muram-Mu
Izinkan aku gapai sinar matahari
Dengan memetik kebahagiaan
Beri aku pilihan warna-warna
Agar aku bisa mewarnai fitrah-Mu
Ajari aku membuat tabir penghalang
Hingga sinar kegelapan tak mampu
Menepis kemilau cahaya milikmu
Izinkan....
Izinkan kami menggapai sebuah impian
Bani Syarif
Aliyah 2 banat
05 september 2018
11. SURAT KECIL FOR PALESTINE
Teruntuk engkau saudara surga
Berjuta kali syair-syair indah menyebut namamu
Keindahan nan elok yang terpancar dari kibaran suci
Entah berapa kali aku tersungkur dari harapan yang masih
terharap
Ingin sekali kau bawa kesabaranmu ke negeriku
Negeri berjuta pulau, si raja buncit
Bungkuskan setumpuk istiqomah-mu untuk negeriku
Negeri islam, penuh peludah ayat tuhan
Paketkan semua cinta sucimu, kiblat pertama Islam Kedalam
negeriku
Agar mereka bisa tahu bahwa
Yang terlantar tak harus beralasakn bumi dan beratap langit
Ajarkan semua kegigihanmu dalam membela al-Quds untuk
menyadarkan negeriku
Negeri Indonesia.
Aliesa Putry
(best)
TERPENDAM RINDU
Entahlah...
Semua laksana fatamorgana
Bisa dirasa tanpa tersentuh tangan
Keindahannya hanya sekejap
Tanpa perlu tau bagaimana
Hasil akhirnya...
Matahari bangkit dari sanubari
Menjelajahi impian
Seakan ingin ku petik dari suatu kenangan
Di sepertiga malam
Sepi...sunyi...
Hanya ada aku bersama tuhanku
Berlindung bersama doa
Dibawah naungan rahmatnya
Berkelana di samudera kerinduan
Namun doa itu selalu terpanjatkan
Takdir kebahagiaan...
Bersamamu ku berpijak dengan kesetiaan
Nayfa 0618
Di asrama bambu
12. SETELAH beliau beranjak dewasa,
beliau seringkali berpindah dari Kota
Tarim ke kota lain dengan tujuan untuk
menghidupkan pengajian. memperbarui
corak dan menggalakkan dakwah
Islamiyah di jantung kota tersebut. Maka
berangkatlah beliau ke
kota ‘Iynat, salah satu
negeri di Hadramaut. Beliau menjadikan
kota itu sebagai kota hijrahnya. Kota itu
beliau hidupkan dengan ilmu dan
dipilihnya sebagai tempat pendidikan,
pengajaran dan pembimbingan.
Tinggallah di sana hingga kini, masjid
yang beliau dirikan dan pemakaman
beliau yang luas. Syahdan, berbondong-
bondonglah manusia berdatangan dari
berbagai pelosok negeri untuk menimba
ilmunya. Murid-murid beliau
mengunjunginya dari beragam tempat:
Hadramaut, Yaman, Syam, India, Indus,
Mesir, Afrika, Aden, Syihr dan
Misyqash. Para murid selalu mendekati
beliau untuk mengambil kesempatan
merasai gambaran kemuliaan dan
menyerap limpahan ilmunya. Dengan
merekalah pula, kota ‘Iynat yang kuno
menjadi berkembang ramai. Kota itu pun
berbangga dengan Syeikh Imam Abu
Bakar bin Salim al-’Alawi. Karena
berkat kehadiran beliaulah kota tersebut
terkenal dan tersohor, padahal
sebelumnya adalah kota yang
terlupakan.
13. Beliau adalah seorang dermawan
dan murah hati, menginfakkan hartanya
tanpa takut menjadi fakir. Beliau
memotong satu dua ekor unta untuk para
peziarahnya, jika jumlah mereka banyak.
Dan betapa banyak tamu yang
mengunjungi ke pemukimannya yang
luas.
Beliau amat mempedulikan para
tamu dan memperhatikan keadaan
mereka. Tidak kurang dari 1000 kerat
roti tiap malam dan siangnya beliau
sedekahkan untuk fuqara’. Kendati
beliau orang yang paling ringan
tangannya dan paling banyak infaknya,
beliau tetap orang yang paling luhur
budi pekertinya, paling lapang dadanya,
paling sosial jiwanya dan paling rendah
hatinya. Sampai-sampai orang banyak
tidak pernah menyaksikannya
beristirahat.
Syeikh ahli fiqih, Abdurrahman bin
Ahmad Bawazir pernah berkata:
“Syeikh Abu Bakar selama 15
tahun dari akhir umurnya tidak pernah
terlihat duduk-duduk bersama orang-
orang dekatnya dan orang-orang awam
lainnya kecuali untuk menanti
didirikannya sholat lima waktu (yaitu
duduk seperti tahiyat akhir).”.
Syeikh sangat mengasihani orang-
orang lemah dan berkhidmat kepada
orang-orang yang menderita kesusahan.
Beliau memperlihatkan dan
menyenangkan perasaan mereka dan
memenuhi hak-hak mereka dengan baik.
Diantara sekian banyak akhlaknya
yang mulia itu adalah kuatnya kecintaan,
rasa penghormatan dan kemasyhuran
nama baiknya di kalangan rakyat. Selain
murid-murid dan siswa-siswanya,
banyak sekali orang berkunjung untuk
menemuinya dari berbagai tempat; baik
dari barat ataupun timur, dari Syam
maupun Yaman, dari orang Arab
maupun non-Arab. Mereka semua
menghormati dan membanggakan
beliau.
Seringkali beliau melakukan
ibadah dan riyadhah. Sehingga suatu
ketika beliau tidak henti-hentinya
berpuasa selama beberapa waktu dan
hanya berbuka dengan kurma muda
berwarna hijau dari Jahmiyyah di kota
Lisk yang diwariskan oleh ayahnya. Di
Abnar, beliau berpuasa selama 90 hari
dan selalu sholat Subuh dengan air
wudhu Isya’ di masjid Ba’isa di Kota
Lask. Dalam pada itu, setiap malamnya
beliau berangkat berziarah ke makam di
Tarim dan sholat di masjid-masjid kota
itu. Di masjid Ba’isa tersebut, beliau
selalu sholat berjamaah. Menjelang
wafat, beliau tidak pernah meningalkan
sholat Dhuha dan witir.
Beliau selalu membaca wirid-wirid
thariqah. Beliau pribadi mempunyai
beberapa doa dan sholawat. Ada sebuah
amalan wirid besar miliknya yang
disebut “Hizb al-Hamd wa Al-Majd”
yang dia diktekan kepada muridnya
sebelum fajar tiba di sebuah masjid. Itu
adalah karya terakhir yang disampaikan
kepada muridnya allamah faqih syeikh
Muhammad bin Abdurrahman Bawazir
pada tanggal 8 bulan Muharram tahun
992 H.
Ziarah ke makam Nabi Allah Hud
a.s adalah kelazimannya yang lain.
Sehingga al-Faqih Muhammad bin
Sirajuddin mengabarkan bahwa ziarah
beliau mencapai 40 kali.
Setiap malam sepanjang 40 tahun,
beliau beranjak dari Lask ke Tarim
untuk sholat di masjid-masjid kedua kota
tersebut sambil membawa beberapa
tempat minum untuk wudhuk, minum
orang dan hewan yang berada di sekitar
situ.
Ada banyak pengajaran dan
kegiatan ilmiah yang beliau lakukan.
Beliau membaca kitab Al-Ihya’ karya al-
Ghazali sebanyak 40 kali. Beliau juga
membaca kitab Al-Minhaj-nya Imam
Nawawi dalam fiqih Syafi’i sebanyak
tiga kali secara kritis. Kitab al-Minhaj
adalah satu-satunya buku pegangannya
dalam fiqih. Kemudian dia juga
membaca ar-Risalah al-Qusyairiyyah di
depan gurunya, syeikh Umar bin
Abdullah Bamakhramah.
14. Karya-karyanya antara lain: -
Miftah As-sara’ir wa kanz Adz-
Dzakha’ir. Kitab ini beliau tulis sebelum
usianya melampaui 17 tahun.
- Mi’raj al-Arwah membahas ilmu
hakikat. Beliau memulai menulis buku
ini pada tahun 987 H dan
menyelesaikannya pada tahun 989 H.
- Fath Bab al-Mawahib yang juga
mendiskusikan masalah-masalah ilmu
hakikat. Dia memulainya di bulan
Syawal tahun 991 H dan dirampungkan
dalam tahun yang sama tangal 9 bulan
Dzul-Hijjah.
- Ma’arij At-Tawhid
- Dan sebuah diwan yang berisi
pengalaman pada awal mula perjalanan
spiritualnya.
Putra-putri As-Syeikh Abu Bakar
bin Salim. Beliau memiliki 17 anak, 4
anak perempuan dan 13 laki-laki. Anak
beliau yang perempuan yaitu: As-
Syarifah Fathimah, As-Syarifah ‘Aisyah,
As-Syarifah Alwiyah, dan As-Syarifah
Thalhah. Anak beliau yang laki-laki
yaitu: As-Sayyid ‘Abdurrahman, As-
Sayyid Ja’far, As-Sayyid ‘Abdullah Al-
Akbar, As-Sayyid Salim, As-Sayyid Al-
Husein, As-Sayyid Al-Hamid, As-
Sayyid ‘Umar Al-Mahdhar, As-Sayyid
Hassan, As-Sayyid Ahmad, As-Sayyid
Shaleh, As-Sayyid ‘Ali, As-Sayyid
Syekhan, dan As-Sayyid ‘Abdullah Al-
Asghar.
Beliau meninggal dunia pada
malam Ahad sekitar tanggal 27
Dzulhijah tahun 992 H, makam beliau di
tengah kota Iynat – sekitar 20 kilometer
dari kota Tarim – dan dibangunkan
Qubah yang besar. Selang beberapa
waktu setelah wafatnya Syeikh Abu
Bakar bin Salim, berkumpullah anak-
anak beliau untuk mencari dan memilih
siapa diantara mereka yang akan
menjadi khalifah menggantikan ayah
mereka. Mereka berkumpul di suatu
Syi’ib, dan barang siapa mendapat tanda
dari Allah swt, maka dialah yang dipilih
sebagai khalifah. Ternyata yang
mendapatkan tanda adalah Sayyidina
Husein bin Syeikh Abubakar. Ia
mendapatkan langsung satu bejana yang
berisi air turun dari langit. Maka anak-
anak syeikh Abubakar bin Salim pun
meminum daripada bejana tersebut dan
mereka berkata kepada sayyidina
Husein, ”Engkaulah yang berhak
menjadi khalifah”.
Pada riwayat yang lain, diceritakan
oleh al-Imam al-Habib Ali bin
Muhammad bin Husein al-Habsyi,
“Tatkala syeikh Abu Bakar bin Salim
wafat, maka setiap anak-anak daripada
syeikh Abu Bakar bin Salim
menginginkan menjadi khalifah
menggantikan ayahanda mereka. Maka
ibunda mereka berkata; “Kalian
semuanya mempunyai keberkahan, akan
tetapi siapa yang keramatnya terlihat
maka ia akan menjadi khalifah”. Maka
anak-anak syeikh Abu Bakar bin Salim
pergi ke Wady Iynat. Dan mereka
membentangkan sajadah masing-masing
ditengah Wady Iynat, lalu melakukan
shalat serta bermunajah kepada Allah
swt. Tak lama kemudian turun kepada
syeikh Umar al-Mahdhar bejana dan
rantai emas dari langit. Maka syeikh
Umar memanggil saudara-saudaranya;
“Apakah kalian mendapatkan sesuatu?”.
Mereka menjawab “Tidak”. Maka
merekapun menyerahkan kekhalifahan
kepada syeikh Umar, namun
kekhalifahan diserahkan dan dipegang
oleh sayyidina Husein. Beliau
berkomentar mengenai saudaranya
syeikh Umar al-Mahdhar;
“Sesungguhnya aku bersahabat dengan
saudaraku Umar al-Mahdhar dan aku
tidak merasa sebagai saudaranya, akan
tetapi aku merasa dan menempatkan
diriku sebagai pembantu dan murid
baginya”.[]***
15. DKISAHKAN ada tukang cukur yang
sedang melayani pelanggannya dan
kebetulan pelanggannya itu adalah
seorang santri. Di tengah-tengah
keheningan mereka, tiba-tiba tukang
cukur membuka pembicaraan dengan
bertanya kepada si santri.
Tukang cukur: “Kalau menurut
kamu Tuhan itu ada nggak?”
Santri: “Ya, jelas ada lah!”
Tukang cukur: “Tapi menurut saya,
Tuhan itu tidak benar-benar ada.”
Santri: “Lah, kok bisa?”
Tukang cukur: “Buktinya masih
banyak orang yang hidupnya susah, ribut
semraut dan banyak masalah. Katanya
Tuhan itu Maha Pengasih, Maha
Penolong. Lah, kok masih ada orang
kayak gitu...?
Santri itupun terdiam membisu tak
langsung menjawab, bukan karena tidak
tahu, tapi ia sedang memikirkan jawaban
yang pas untuk si tukang cukur tersebut.
Karena ia teringat akan dawuh kiai di
pondoknya, “jika ada orang bertanya
jawabannya harus pas dengan orang
yang bertanya”
lama terdiam sampai tukang cukur
itu hampir menyelesaikan pekerjaannya.
Tiba-tiba santri itupun menoleh keluar
dan ia menemukan orang-orang yang
rambutnya acak-acakan.
Dan akhirnya ia
menemukan ide yang pas untuk
menjawab pertanyaan tadi.
Santri: “Kalau menurut Anda
Tuhan itu tidak ada maka saya katakan
tukang cukur itu tidak ada.”
Tukang cukur: “Lah, kamu ini
gimana sih, wong saya ada disini.”
Santri: “Pokoknya saya tetap
katakan tukang cukur itu tidak ada!”
Tukang cukur: “Loh, kok kamu
bisa bilang tukang cukur itu tidak ada?
(keheranan)
Santri: “Coba Anda lihat keluar
(sambil menunjukkan orang yang tadi)
kalau memang tukang cukur itu ada
kenapa masih ada orang yang rambutnya
berantakan...?”
Tukang cukur: “Iya, itu karena
orang tersebut tidak mau datang kesini,
coba dia datang kesini pasti rambutnya
saya rapikan.”
Santri:
“Nah, itu
maksud
16. saya pak. Orang yang hidupnya susah
dan banyak masalah itu karena mereka
tak mau meminta pertolongan kepada
Allah. Coba mereka meminta
pertolongan dan mendekatkan diri
kepada-Nya, pasti Allah akan
menolongnya.”
Tukang cukur: itupun terdiam
seribu bahasa. Skakmat ##!!
Al-Mufarrohah
G2
Keluhan Seekor Anak
Ayam
Pada suatu hari anak ayam
bertanya pada induknya: “Emak....
emak...! kenapa kalau orang itu
memunyai nama yang berbeda, tidak
sama seperti kita yang hanya memunyai
satu nama, ayam, ayam dan ayam.”
Ibu ayam hanya tersenyum simpul
lalu berkata: “Nak! Semua manusia itu
memang memunyai nama yang berbeda.
Tapi setelah mereka meninggal, mereka
hanya memunyai satu nama, yaitu mayit.
Tidak sama seperti kita, jika kita
meninggal, banyak nama yang tertera
dalam diri kita. Seperti: ayam goreng,
ayang pok-pok, ayam golek, ayam
pangggang dan semacamnya. Dan
daging kita juga bisa dijadikan sate,
kalau daging manusia, nak..?”
“@ngggrzzzz.” Jawab anak ayam
dengan tubuh begidik
Rokok di Surga
Untuk yang masih pada merokok,
ini ada kabar baik. Tadi sehabis kuliah
subuh, ada yang bertanya ke pak ustadz.
Jamaah : "Maaf, ustadz, saya mau
tanya. Di surga ada rokok gak?"
Ustadz : "Ada.."
Jamaah : "Alhamdulillah, lega bener
hati ini rasanya denger jawaban
Ustadz."
Ustadz : "Tapi,"
Jamaah : "Kenapa ustadz?"
Ustadz : "Sayang di surga tidak ada
api, jadi kalo mau nyalain
rokok, ya jalan dikit... ke
NERAKA"
Tidak Pernah Menolak
Poligami
Ustadzah : "Saya tidak pernah
menolak hukum poligami."
Jamaah : "Wah, ustadzah hebat!"
Ustadzah : "Saya tidak pernah
melarang para suami untuk
menikah lagi."
Jamaah : "Wah, ustadzah benar-
benar berkelas."
Ustadzah : "Yang penting..."
Jemaah : "Yang penting adil kan
ustadzah?"
Ustadzah : "Bukan!!! Yang penting...
bukan suami saya..."
Jemaah : "????"
17. LEMBARAN mungkin hanya terisi
sebuah cerita, dimana saat menuai cerita
indah mungkin bisa di artikan “baper”
dengan suatu dramatis.
Kerinduan yang menjelma tanpa
alasan, keyakinan, suatu rasa atau
bahkan suatu mimpi. Namun, aku yakin
Allah menentukan kisah indah tepat
pada waktunya. Keindahan sosok insan
yang ku ibaratkan malaikat tanpa sayap,
aku selalu merindukannya. Entah bukan
rupa yang menjadi kenangan, bukan
tampan yang menjadi ingatan dan bukan
pula derajat menjadi kekaguman.
Bahkan bukan suatu harta yang menjadi
dambaan.
Hari ini aku melupakan masa lalu
itu menyelesaikan oretan-oretan tangan
yang tak ada harganya ini. satu
cerpen telah aku oret menjadi
sketsa hidupku dengan judul
‘tangisan bening’. Pena dan buku
adalah teman untuk
mengungkapkan kesedihanku.
Aku akan katakan pada dunia
“aku akan bahagia.”
Kulangkahkan kaki menembus
kerikil tajam, kini pria yang
pernah ku kenal itu berdiri
dihadapanku, dia berdiri dengan
kebahagiaan yang tanpa dia sadari
kebahagiaannya itu adalah
kebahagiaanku yang telah dia
rampas. Apa iya, Seseorang yang
memberi kebahagiaan mendapat
luka dalam? Dan dari luka
mendapat bahagia?
Menatap wajahnya
membuatku muak, aku tak ingin
berbicara dengannya, bahkan aku
lebih ikhlas dia pergi ditelan bumi,
kulempar lipatan kertas itu
didepannya tanpa kata dengan
terbungkam indah. Aku pergi
tanpa perlu ingin dia menatap kebencian
yang telah menjadi bara dari api yang
dia nyalakan. Aku menuai, pergi dengan
langkah menuju suatu tempat yang lebih
indah.
Kertas itu telah ada ditangan fahri,
ia membawanya pergi menuju ruangan
dimana tempat dia menghabiskan waktu
dengan sejuta rasa yang ia bungkam dan
18. dengan seketika terlontar untuk
menyakiti wanita yang inginkan dirinya
bahagia.
Teruntuk ‘kamu’…
Aku sampai lupa nama kamu
siapa, tidak pernah aku bayangkan
penghianatan ini darimu.
Kau tau sejauh kebencianku, kau
tetaplah orang yang tak ingin kulihat
air matanya.
Kamu, aku mohon!
Jika kau ingin bahagia, aku
akan biarkan dirimu bahagia tanpa
perlu kau rusak bahagiaku dengan
kebohonganmu itu.
Kau cinta dia kan?
Dapatkan dia dengan apapun
yang kau bisa. Tapi, kumohon akui
kesalahanmu. Sehingga aku bisa
bahagia dengan do’a ku.
By : Cinta mar’atus sholihah.
Entah, akankah fahri menyadari
akan kesalahannya, atau hanya berangan
jauh meneliti titik kesalahannya. Tuhan,
aku mencintaimu dengan dua cinta, cinta
karena diriku dan cinta karena engkau
memang layak untuk dicinta.
***
Di pantai samudra biru terpaku,
mata menatap di atas batu karang tetap
kokoh, tegar dihempas ombak,
memandang sejauh mata terbatas.
Selalu ada batasan, ada kendali,
ada ruang yang entah bagaimana, ingin
menjangkau atau tidak. Namun jelas,
kadang samar, nampak ada. Berusaha
sabar dan pasrah. saat kau ambil butiran,
suapan terjatuh pun tak lagi bersisa.
Mencoba diam, saat palu besi memukul
bagai dentuman begitu keras suara
gumam.
Di tempat ini kuhentikan
langkahku nuansa yang begitu
menentramkan hati. Seribu bayangan
masa lalu yang acapkali menahan
langkahku saat berlari mencari jati diri.
Ya, hanya karena masa lalu ini aku
kehilangan kasih sayang keluarga.
Hanya karena masa lalu, mata ini harus
sembab, bukan menangis untuk cinta
sang kholiq. Namun, menangis untuk
suatu hal dosa yang jika di pikir-pikir
meniti sebuah jalan menghempaskan
tubuh ke neraka.
“Cinta!” sebuah tangan menyentuh
pundakku menghentikan anganku yang
terbang menembus awan. Ya, dia adalah
mas Dika, saudaraku satu-satunya yang
selalu mengerti akan keresahanku.
“Cinta, sudah siap untuk bahagia?”
ucapnya menjadi tanda tanya dibalik
lubuk hati akan sebuah kata dengan
senyum semangatnya itu.
“Maksudmu?” Tanyaku.
“Bahagia, melupakan semua itu
dan berjanji padaku kau akan berubah,
bukan cinta yang menjerat asmara
namun cinta untuk dia yang pantas
menerima cinta.” ucapan mas Dika
membuatku bersemangat, menembus
cakrawala menghapus luka dengan
senyum.
“Doakan Cinta mas, semoga Cinta
kerasan di sini!” pintaku sembari
menyalami tangannya, sempat hatiku
berbisik, aku ingin seperti mas Dika.
Aku tau dia lagi dirundung luka, kisah
asmaranya lebih tragis dari kisahku.
Namun, dia tetaplah tegar seakan tak
pernah terjadi apa-apa dengannya.
“Tidak usah diminta, aku akan
mendoakanmu!” ucapnya sembari
tersenyum.
“Mas, gimana kalau Cinta tidak
kerasan? Gimana jika Cinta tak bisa
melupakannya?” kataku, niatku mulai
terombang-ambing.
“Cinta, pergilah dan jangan
kembali sampai kau membuktikan
padaku kau sudah benar-benar berubah.
Adikku, bukanlah orang yang patah
semangat, aku tidak punya saudara
seperti itu. Kamu tau Cinta kenapa
sampai saat ini aku tidak pernah
mennagis? Itu karena aku ingin memberi
panutan yang baik untukmu, kalau takdir
sang kholiq adalah suatu kebahagiaan
dan setiap takdirnya itu indah meski
19. awal dari takdirnya adalah luka, kalau
kau menghargai ucapanku berhentilah
menangis karena pria itu tidak pantas
mendapat air matamu.” ucap mas Dika
yang seakan tau air mata yang kutahan
itu kembali lebur oleh waktu. Aku mulai
terbungkam tanpa tau kunci apa yang
harus terpakai untuk mengeluh dari kata
bijaknya itu.
“Ada yang masih ingin kau
katakan?” mas Dika mulai memberiku
ruang untuk lebih mendekatkan diri pada
kehidupannya.
“Mas, bagaimana dengan wanita
itu?” ucapku mencoba mencari motivasi
dari kisah cintanya.
“Azka maksudmu?”
Akupun mengangguk lebih
meyakinkannya.
“Dia terlalu baik untukku”
jawabnya.
“Tidak mas Dika, mbak Azka itu
baik untukmu dan ku yakin kau juga
yang terbaik untuknya” ucapku.
“Kau kasihan dengan kisahku
karena dia menjadi milik orang lain?”
ucapnya dengan tanda tanya. “Apa
masih perlu dijawab?”
“Apa mas Dika tidak mengerti aku
begitu mengasihinya.”
“Jika kau kasihan, doakan aku dan
jangan ingatkan aku!”
Hatiku bergumam, jawabannya
sungguh diluar dugaanku, tak sempat
aku berfikir ada jawaban seperti ini.
“Aku akan mendoakanmu.” ucapku
tersenyum.
“Jangan kasihani aku dengan
kisahku, jika kau kasihan berarti kau
menghentikan takdir tuhan. Cinta, kau
juga belum mengerti takdir, kau
mencoba ikhlas namun tak pernah
sungguh-sungguh. Kau tahu, Cinta!
kisah ini adalah hal yang paling aku
dambakan, karena dengan ini aku sadar.
Cinta yang sesungguhnya itu adalah
cinta karena diri sendiri dan cinta kepada
sang kholiq yang memang layak untuk
dicinta” ucapan terahir dari mas Dika
membuatku tambah berniat untuk
memasuki tempat suci ini.
Badan kekar itu merangkulku,
menagntarku sampai di ujung pesantren,
disebuah pesantren yang akan menutup
kehinaan itu dengan sejuta ketenangan.
“Cinta, jika kau tidak kerasan,
berwudhuklah. Pergilah ke pesarean dan
mengaji walau hanya satu ayat al-
Qur’an. Insya Allah kau akan tenang”
ucap mas Dika, tangan itu terlepas dari
pundakku, dan kini tangan ibu
menggandengku memasuki sebuah
pesantren, dengan terus melangkah tanpa
lagi akan menoleh ke belakang.
Ya Allah, terimalah dan kuatkanlah
niat suciku.
Masa lalu itu telah menjauh dan
‘santri’ telah menjadi predikatku, ibu
telah pamit pulang, begitu juga mas Dika
yang tak ku temui lagi batang
hidungnya. Saat ini dia benar-benar
melepasku, aku telah hidup disebuah
pesantren. Aku berwudhuk dan
mengikuti teman menuju musholla.
Hatiku mulai risau dan benar
adanya saat adzan dikumandangkan. Air
mataku terjatuh, beberapa pasang mata
menatapku, aku tak peduli itu karena
hatiku benar-benar resah, hingga satu
ingatan memulihkan semangatku dan itu
adalah kata-kata dari mas Dika.
Kuhapus airmataku menunaikan
jama’ah sholat maghrib dan seusainya
aku idzin untuk pergi ke pesarean.
Subhanallah, saat langkahku
terhenti,hatiku mulai tenang, seakan
begitu tentram. Benar kata mas dika,
tempat ini penuh dengan kesejukan.
Akupun memantapkan hati meraih
mushaf yang sedari tadi aku dekap,
berharap barokah dari beliau untuk
melangkah menyentuh cinta yang hakiki.
Kini hatiku benar-benar mantap bahwa
tak ada cinta yang lebih menjanjikan
bahagia kecuali cinta karena sang
kholiq. Yang saat ini menjadi cinta yang
selalu aku rindukan.
Salah itu indah
Maka dari itu aku belajar hidup dari suatu
kesalahan
Dimana jika kita sudah salah suatu kali
Kita tidak akan mengulanginya lagi.