Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada AnakSeta Wicaksana
Peran orang tua diperlukan dalam pemilihan, mencari, menggali berbagai informasi. Orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anak dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Orang tua sebagai konselor, mentor dan coach.
BK karier: Perkembangan karier di SD. Sebuah laporan bab dari buku 'Career Counseling and Development in Global Economy' oleh Patricia Andersen dan Michael Vandehey (2012)
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
Komunikasi merupakan kunci penting dalam kehidupan bersosial, tanpa komunikasi kita tidak akan mampu memahami dan mengerti apa yang kita dan orang lain inginkan.
Begitu pula dalam berkeluarga, komunikasi menjadi salah satu hal yang menjaga keutuhan berumah tangga.
Meskipun demikian, sering kali kita mengalami miss komunikasi, baik dengan pasangan, anak, maupun orang lain.
Miss komunikasi yang berkepanjangan akan membuat rumah tangga menjadi goyah dan membuat lingkungan rumah menjadi tidak sehat bagi keluarga.
Oleh karena itu penting untuk kita mulai membangun komunikasi yang efektif di dalam keluarga.
Peran Orang Tua dalam Membimbing Karir Pada AnakSeta Wicaksana
Peran orang tua diperlukan dalam pemilihan, mencari, menggali berbagai informasi. Orang tua dapat mengarahkan dan membimbing anak dalam menentukan arah karir yang sesuai dengan bakat dan minat anak. Orang tua sebagai konselor, mentor dan coach.
BK karier: Perkembangan karier di SD. Sebuah laporan bab dari buku 'Career Counseling and Development in Global Economy' oleh Patricia Andersen dan Michael Vandehey (2012)
Membangun komunikasi efektif di dalam keluargaSeta Wicaksana
Komunikasi merupakan kunci penting dalam kehidupan bersosial, tanpa komunikasi kita tidak akan mampu memahami dan mengerti apa yang kita dan orang lain inginkan.
Begitu pula dalam berkeluarga, komunikasi menjadi salah satu hal yang menjaga keutuhan berumah tangga.
Meskipun demikian, sering kali kita mengalami miss komunikasi, baik dengan pasangan, anak, maupun orang lain.
Miss komunikasi yang berkepanjangan akan membuat rumah tangga menjadi goyah dan membuat lingkungan rumah menjadi tidak sehat bagi keluarga.
Oleh karena itu penting untuk kita mulai membangun komunikasi yang efektif di dalam keluarga.
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasankurtilas789
Materi TPK Kab/Kota: oleh-oleh dari Workshop Penguatan Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Jenjang SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
(Surakarta, 7-11 September 2015)
Budaya Sekolah dan Pencegahan Tindak Kekerasankurtilas789
Materi TPK Kab/Kota: oleh-oleh dari Workshop Penguatan Pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 Jenjang SMP Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015
(Surakarta, 7-11 September 2015)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Biodata
• Kaprodi BK FIPP Undikma (2010-2013)
• Wakil Dekan Bid II FIPP Undikma (2013-2017)
• Narasumber PCP Diklat Berjenjang GTK PAUD
Kemdikbud (2015-2021)
• Narasumber Pendidikan Keluarga Kemdikbud
(2015-2020)
• Narasumber Pendidikan Karakter NTB (2016-2020)
• Tim Akademisi BP PAUD DIKMAS NTB (2012-2020)
• Narasumber Generasi Cerdas Desa World Bank
(2016-2018)
• Konsultan SPM Dikdas Program ADB (2015-2017)
• Tim Penyusun Diklat Berjenjang Kemdikbud
• Juri Lomba Karya Inovatif Guru SD dan SMP GTK
Dikdas Kemdikbud (2018-2019)
• Asesor SD/MI NTB 2012-2015
• Narasumber Program PPAUD World Bank dan
Kemdikbud (2007-2013)
• Reviewer Artikel Jurnal Guru Dikdas GTK Dikdas
Kemdikbud (2018-2019)
• Pengurus Himpaudi Provinsi NTB (2020-2024)
Nama : Nuraeni, S.Pd, M.Si
Tempat Kerja : Prodi BK FIPP UNDIKMA
HP : 081805771387
FB : Nuraeni FIP
Email : nuraenifip@gmail.com
Pend. Terakhir: S2 Psikologi UGM
Pengalaman Pekerjaan
5. Penting untuk
dipahami bahwa
reaksi-reaksi
tersebut adalah
reaksi wajar ketika
seseorang
dihadapkan dengan
masalah atau situasi
sulit.
Setiap orang dapat
mengalami reaksi
yang berbeda
walaupun terpapar
oleh peristiwa yang
sama
7. Dalam kehidupan sehari-hari baik di
sekolah, keluarga maupun masyarakat,
anak (remaja) sering kali menghadapi
masalah atau situasi sulit yang
menghambat pengembangan diri.
8. Diskusi
• Apa saja situasi sulit atau masalah yang
dihadapi anak dan remaja pada siatuasi saat
ini ?
• Penyebab masalah pada anak dan remaja
• Siapa yang biasa membantu anak ketika
mengalami masalah
• Bentuk bantuan apa yang biasanya diberikan
9. Contoh bentuk masalah yang dihadapi anak
• Kedisiplinan: terlambat, bolos, tidak mengerjakan tugas
• Perilaku: perundungan, perusakan, narkoba,
melakukan kekerasan ke guru, merokok, miras,
pornografi, ikut tawuran
• Mengisi waktu luang: game online, kecanduan gawai
• Relasi: pergaulan bebas, perkelahian, kehamilan tidak
diinginkan, nongkrong sepulang sekolah
• Emosional: motivasi belajar rendah, menarik diri, tidak
percaya diri
• Putus sekolah
Data awal dari 58 sekolah di ambil secara acak
10. Hasil Survey Berbasis Sekolah pada Anak SMP dan SMA tahun 2017
Kemenkes, 2018
No Perilaku Beresiko Laki-laki Perempua
n
Total
1 Merokok 22 1,6 11,6
2 Pernah mengkonsumsi minuman
beralkohol
7,3 1,6 4,4
3 Pernah mengkonsumsi narkoba
(mariyuana)
2,6 0,8 1,7
4 Dipaksa melakukan hubungan
seksual
5,2 3,5 4,3
5 Pernah melakukan hubungan seksual 6,9 3,8 5,9
6 Pernah di bully 24,1 17,4 20,6
7 Ingin bunuh diri 4,3 5,9 5,2
8 Kekerasan fisik oleh pacar 15 5,6 10,3
9 Kekerasan fisik oleh guru 19,9 7,5 13,5
11. Hasil Skrining Tingkat Adiksi Pornografi
Siswa SMP dan SMA
(Puslitjak Kemendikbud, 2018)
12. Penyebab
• Permasalahan keluarga: kondisi ekonomi,
broken home, mengalami kekerasan dari orang
tua, dll.
• Hubungan dengan teman: dibully, merasa
tidak disukai teman, putus cinta, dll.
Data awal dari 58 sekolah peserta orientasi teknis di Yogyakarta 11 Februari 2017
13. Agar anak dapat menghadapi masalah
atau situasi sulit, mereka perlu punya
teman curhat yang memiliki
keterampilan memberikan Dukungan
Psikologis Awal (DPA).
14. Mengapa DPA
70%-80% masalah bisa
diselesaikan sendiri atau
dengan bantuan orang-orang
terdekat (mis. keluarga dan
teman).
15.
16. DPA
Konsep Psychological First Aid (PFA) atau
Dukungan Psikologis Awal (DPA) bisa
dianalogikan dg P3K.
Bisa dilakukan oleh siapapun (yang sudah
terlatih).
Mengajarkan apa yang bisa dilakukan
pada diri sendiri atau membantu orang
lain ketika menghadapi situasi sulit.
17. Tujuan DPA
• Mengurangi dampak psikologis yang
lebih buruk;
• Mempercepat proses pemulihan agar
kesejahteraan psikologis (psychological
wellbeing) tetap terjaga.
• Memberikan kesempatan pada anak dan remaja
untuk mengekspresikan masalah psikososial yang
dihadapi
18. Bidang Kesehatan
Bidang Penanggulangan
Bencana dan Kemanusiaan
Komunitas
Situasi
Kedaruratan
Pendidikan (Sekolah,
Guru, Peserta Didik)
Anak dan Remaja
Keluarga
Siapa Yang Perlu Keterampilan DPA
19.
20. Prinsip Dasar
Fokus pada kemampuan yang dimiliki orang yang
memerlukan dukungan
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan alamiah
untuk memulihkan diri ketika sedang menghadapi situasi
sulit
Keberadaan dan dukungan dari orang lain Hubungan
saling membantu meringankan beban
22. Apa manfaatnya jika anak dan remaja sudah
dikenalkan dengan DPA?
Memiliki kapasitas dan
mekanisme untuk
mengelola situasi sulit
yang dialami
memperkuat karakter
positif melalui
pengembangan empati
Membantu teman yang sedang
menghadapi situasi sulit dan mencegah
teman kita untuk melakukan hal hal yang
tak diinginkan dan bisa membuatnya
mengurangi serta lepas dari beban
bebannya
Anak yang bisa
mengembangkan empati
melalui keterampilan sederhana
akan menjadi bagian dari
pemecahan masalah bukan
bermasalah baik di lingkungan
keluarga, sekolah dan bahkan di
masyarakat
23. Diri Sendiri Memiliki kapasitas dan mekanisme
untuk mengelola situasi sulit yang dialami
Lebih sadar akan kondisi diri saat mengalami situasi
sulit (emosi, perilaku, dll)
Mengetahui langkah apa yang harus dilakukan dalam
menghadapi situasi sulit, misalnya menenangkan diri
dengan mendekatkan diri pada Tuhan, mencari teman
yang bisa mendengarkan permasalahan yang dialami,
mencari sumber dukungan dari sekitar, dll
Mengetahui siapa yang sebaiknya dihubungi ketika
menghadapi masalah tertentu, misalnya jika terkait
dengan kesehatan ke puskesmas, terkait dengan
narkoba ke BNN, terkait dengan kekerasan ke P2TP2A,
dll.
24. Untuk Orang lain
Membantu teman yang sedang menghadapi
situasi sulit dan mencegah teman kita untuk
melakukan hal hal yang tak diinginkan dan bisa
membuatnya mengurangi serta lepas dari beban
26. Langkah Persiapan
Memahami Situasi
Membangun hubungan baik
Memperkenalkan diri dengan cara yang membuat
orang yang memerlukan dukungan nyaman
(1). Memahami kebutuhan personal orang yg memerlukan
dukungan.
(2) Memperhatikan konteks dan aspek budaya
27.
28. Video Langkah dalam DPA
• Link Video
Materi Dukungan Psikologis Awal: 2. Praktik
Dukungan Psikologis Awal #BCFDikkelDaring -
YouTube
34. Hal yang harus diperhatikan dalam mendengar
Jangan berusaha menasehati atau memberikan opini
pribadi.
Hindari memotong atau menyela pembicaraan.
Tidak berbicara terlalu banyak kepada orang yang
memerlukan dukungan (kadang hal ini kita lakukan
bila gugup atau tidak tahu apa yang mesti dilakukan).
Hindari kata-kata atau bahasa tubuh yang
mengancam, menyalahkan,
Berespons terhadap kemarahan orang yang
memerlukan dukungan dengan tenang, tidak dengan
membela diri, marah atau sakit hati.
36. Non Verbal
Kontak mata
Postur tubuh
Ekspresi wajah
Intonasi suara
dsb
Bahasa non-verbal mungkin lebih akurat untuk
menggambarkan perasaan dan pikiran dibandingkan kata-
kata.
Orang yang membantu harus menyadari bahasa non-
verbalnya sendiri, dan bahasa non-verbal dari orang yang
dihadapinya.
37. Mendengar Aktif (Verbal)
Harus hadir sepenuhnya bagi orang tersebut dan
mendengarkan apa yang dikatakannya dengan penuh
perhatian.
Dalam mendengar aktif ada unsur menyimak = Orang
yang mendengarkan harus dapat menyampaikan
kembali kepada orang yang didengarkan apa yang
didengarnya.
Secara sederhana kita melakukan apa yang disebut
parafrase atau menyampaikan esensi dari isi pesan
yang disampaikan dengan menggunakan kata-kata
kita sendiri.
PFA adalah serangkaian kualitas dan keterampilan sederhana yang bisa mengurangi dampak yang lebih buruk, mendukung proses pemulihan, dan meningkatan kesejahteraan psikososial seseorang.