Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas perhitungan pengaruh pengurangan unit pembangkit terhadap keandalan sistem.
2) Diberikan contoh perhitungan matematis pengaruh pengurangan satu unit pembangkit 450 MW terhadap kemungkinan beban yang terputus.
3) Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kemungkinan beban yang terputus meningkat setelah pengurangan unit pembangkit.
Adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Dokumen tersebut membahas tentang gardu induk sebagai pusat pembagi daya listrik ke konsumen. Ia menjelaskan pengertian gardu induk, jenis-jenisnya, fasilitas dan peralatan yang ada seperti transformator, pemutus daya, dan peralatan lainnya. Dokumen ini juga membahas perancangan gardu induk yang mempertimbangkan kapasitas sistem, sifat gardu induk, dan kondisi setempat.
Dokumen tersebut membahas tentang generator set (genset) sebagai sumber listrik cadangan. Secara singkat, genset terdiri atas mesin diesel sebagai penggerak utama dan generator. Genset berfungsi menghasilkan listrik jika terjadi gangguan pasokan listrik dari PLN. Panel otomatis ATS dan AMF digunakan untuk memindahkan beban listrik secara otomatis dari PLN ke genset ketika terjadi gangguan listrik. Kapasitas genset ditentukan berdasarkan
Dari kondisi abnormal diatas, hubung singkat menimbulkan efek yang paling parah. hal ini disebabkan karena IHS sangat besar yang akan menimbulkan stress dan panas yang berlebihan pada bagian dari sistem yang dialiri IHS tersebut, akibatnya bisa terjadi:
Konduktor meleleh/putus
Isolator retak/pecah
Kebakaran
Cara penanggulangannya dengan memperpendek tHS berada pada sistem dengan:
Pengaman lebur (fuse)
Relay proteksi
Tugas akhir mata kuliah Operasi Sistem Tenaga Listrik membahas pengamanan sistem tenaga listrik khususnya pada bab 6. Terdapat penjelasan fungsi alat pengaman dan konstruksi relay elektro mekanik dan solid state untuk melindungi peralatan dari gangguan dalam sistem distribusi tenaga listrik.
Adalah suatu unit peralatan listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
Dokumen tersebut membahas tentang gardu induk sebagai pusat pembagi daya listrik ke konsumen. Ia menjelaskan pengertian gardu induk, jenis-jenisnya, fasilitas dan peralatan yang ada seperti transformator, pemutus daya, dan peralatan lainnya. Dokumen ini juga membahas perancangan gardu induk yang mempertimbangkan kapasitas sistem, sifat gardu induk, dan kondisi setempat.
Dokumen tersebut membahas tentang generator set (genset) sebagai sumber listrik cadangan. Secara singkat, genset terdiri atas mesin diesel sebagai penggerak utama dan generator. Genset berfungsi menghasilkan listrik jika terjadi gangguan pasokan listrik dari PLN. Panel otomatis ATS dan AMF digunakan untuk memindahkan beban listrik secara otomatis dari PLN ke genset ketika terjadi gangguan listrik. Kapasitas genset ditentukan berdasarkan
Dari kondisi abnormal diatas, hubung singkat menimbulkan efek yang paling parah. hal ini disebabkan karena IHS sangat besar yang akan menimbulkan stress dan panas yang berlebihan pada bagian dari sistem yang dialiri IHS tersebut, akibatnya bisa terjadi:
Konduktor meleleh/putus
Isolator retak/pecah
Kebakaran
Cara penanggulangannya dengan memperpendek tHS berada pada sistem dengan:
Pengaman lebur (fuse)
Relay proteksi
Tugas akhir mata kuliah Operasi Sistem Tenaga Listrik membahas pengamanan sistem tenaga listrik khususnya pada bab 6. Terdapat penjelasan fungsi alat pengaman dan konstruksi relay elektro mekanik dan solid state untuk melindungi peralatan dari gangguan dalam sistem distribusi tenaga listrik.
1) Dokumen tersebut membahas tentang kontrol frekuensi beban (Load Frequency Control/LFC) pada sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Ulubelu.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
1. Generator perlu dilindungi dari berbagai gangguan untuk mencegah kerusakan dan mengganggu penyediaan listrik.
2. Pengamanan meliputi relay arus lebih untuk gangguan luar seperti petir, dan relay difrensial, hubung tanah, suhu tinggi, dan lainnya untuk gangguan dalam seperti hubung singkat antar fasa atau fasa ke tanah.
3. Relay difrensial dan hubung tanah digunakan khusus untuk melindungi dari hub
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
Rangkuman dokumen tersebut membahas rencana pencegahan pemadaman listrik di Thailand yang meliputi (1) langkah-langkah pencegahan, (2) prosedur pemeliharaan, dan (3) skema perlindungan khusus seperti pelepasan beban di bawah frekuensi, tegangan, dan generasi serta stabilitas sistem melalui HVDC. Skema-skema tersebut dirancang untuk mencegah gangguan sistem dan pemadaman listrik besar di Thailand.
Dokumen tersebut membahas tentang panel kontrol sistem genset (CPGS) yang digunakan untuk mengontrol suplai listrik cadangan dari generator set. CPGS bekerja secara otomatis untuk memindahkan beban ke genset jika terjadi gangguan pada suplai utama dari PLN. Dokumen ini menjelaskan komponen-komponen CPGS beserta fungsi dan prinsip kerjanya dalam memindahkan suplai listrik antara PLN dan genset.
Dokumen ini memperkenalkan cyclo-converter sebagai jenis pengendali daya yang mengkonversi tegangan bolak-balik pada frekuensi pasokan langsung menjadi tegangan bolak-balik pada frekuensi beban tanpa tahap tengah DC. Cyclo-converter menggunakan banyak thyristor dan sirkuit kontrolnya kompleks, sehingga lebih ekonomis untuk kapasitas di atas 20 kVA. Frekuensi keluarannya terbatas pada sepertiga d
Dokumen tersebut membahas tentang proteksi sistem tenaga listrik mulai dari generator, transformator, transmisi, hingga distribusi. Secara ringkas, proteksi bertujuan untuk melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat gangguan dengan memutus sirkuit yang terganggu sehingga bagian sistem lain tetap beroperasi. Proteksi dilakukan menggunakan relai arus, tegangan, dan diferensial yang dapat memutus sirkuit secara otomatis.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Dokumen tersebut membahas tentang dasar sistem kontrol, mulai dari pengertian sistem kontrol, input, output, plant, kontrol, contoh sistem kontrol elevator dan antena, perbedaan sistem kontrol open loop dan close loop, serta komponen-komponen pada sistem kontrol seperti sensor, aktuator, kontroler.
Sistem pengaman atau perlindungan sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
1) Dokumen tersebut membahas tentang kontrol frekuensi beban (Load Frequency Control/LFC) pada sistem pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Pertamina Geothermal Energy Ulubelu.
Sistem proteksi tenaga listrik merupakan sistem pengaman pada peralatan peralatan yang terpasang pada sistem tenaga listrik yang dapat memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik
1. Generator perlu dilindungi dari berbagai gangguan untuk mencegah kerusakan dan mengganggu penyediaan listrik.
2. Pengamanan meliputi relay arus lebih untuk gangguan luar seperti petir, dan relay difrensial, hubung tanah, suhu tinggi, dan lainnya untuk gangguan dalam seperti hubung singkat antar fasa atau fasa ke tanah.
3. Relay difrensial dan hubung tanah digunakan khusus untuk melindungi dari hub
Dokumen tersebut membahas tentang rangkaian dasar kontrol motor listrik, mulai dari rangkaian kontrol dasar, operasi ON/OFF, operasi dari beberapa tempat, sistem interlock, operasi berurutan, jogging, starting motor induksi, dan rangkaian kontrol motor dua arah putaran. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis rangkaian kontrol yang digunakan untuk mengontrol operasi motor listrik secara elektrik.
Rangkuman dokumen tersebut membahas rencana pencegahan pemadaman listrik di Thailand yang meliputi (1) langkah-langkah pencegahan, (2) prosedur pemeliharaan, dan (3) skema perlindungan khusus seperti pelepasan beban di bawah frekuensi, tegangan, dan generasi serta stabilitas sistem melalui HVDC. Skema-skema tersebut dirancang untuk mencegah gangguan sistem dan pemadaman listrik besar di Thailand.
Dokumen tersebut membahas tentang panel kontrol sistem genset (CPGS) yang digunakan untuk mengontrol suplai listrik cadangan dari generator set. CPGS bekerja secara otomatis untuk memindahkan beban ke genset jika terjadi gangguan pada suplai utama dari PLN. Dokumen ini menjelaskan komponen-komponen CPGS beserta fungsi dan prinsip kerjanya dalam memindahkan suplai listrik antara PLN dan genset.
Dokumen ini memperkenalkan cyclo-converter sebagai jenis pengendali daya yang mengkonversi tegangan bolak-balik pada frekuensi pasokan langsung menjadi tegangan bolak-balik pada frekuensi beban tanpa tahap tengah DC. Cyclo-converter menggunakan banyak thyristor dan sirkuit kontrolnya kompleks, sehingga lebih ekonomis untuk kapasitas di atas 20 kVA. Frekuensi keluarannya terbatas pada sepertiga d
Dokumen tersebut membahas tentang proteksi sistem tenaga listrik mulai dari generator, transformator, transmisi, hingga distribusi. Secara ringkas, proteksi bertujuan untuk melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat gangguan dengan memutus sirkuit yang terganggu sehingga bagian sistem lain tetap beroperasi. Proteksi dilakukan menggunakan relai arus, tegangan, dan diferensial yang dapat memutus sirkuit secara otomatis.
Proteksi sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik, misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain, terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri. Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain
Dokumen tersebut membahas tentang dasar sistem kontrol, mulai dari pengertian sistem kontrol, input, output, plant, kontrol, contoh sistem kontrol elevator dan antena, perbedaan sistem kontrol open loop dan close loop, serta komponen-komponen pada sistem kontrol seperti sensor, aktuator, kontroler.
Sistem pengaman atau perlindungan sistem tenaga listrik adalah sistem proteksi yang dipasang pada peralatan-peralatan listrik misalnya generator, transformator, jaringan dan lain-lain yang berfungsi untuk memutuskan ataupun menghubungkan peralatan listrik baik dalam keadaan normal maupun tidak normal demi keandalan sistem pelayanan daya listrik.
2. • Pengurangan unit pembangkit dalam system tenaga bisa terjadi Karena beberapa
hal, misalnya Karena pemeliharaan rutin maupun saat terjadi keruasakan yang
mengakibatkan unit pembangkit tersebut harus berhenti beroperasi.
3. MATEMATIS
• Perhitungan Matematis saat keandalan system berkurang Karena pengurangan
unit pembangkit , sbg:
Pn(x) = Pn-1(x) X (1-F.O.Rn) + Pn-1 (x-Cn) X F.O.Rn
Pn-1(x) =
Pn−1(x)–Pn−1(x− Cn)XF.O.Rn
1−F.O.Rn
Dimana:
Pn = Kemungkinan terjadinya outage untuk system dengan
(n-1) unit, sebelum ada unit ke-n
X = Besarnya nilai KW on outage
C = Kapasitas terpasang pada unit pembangkit
F.O.R = Forced Out rate
L = beban puncak
n = jumlah unit pembangkit
4. CONTOH
• Misal system dengan 4 unit pembangkit, dikeluarkan sebuah unit
pembangkit untuk pemeliharaan, yaitu unit 4 dengan kapasitas 1250 KW
dan F.O.R4= 0,05
7. KESIMPULAN
• Hasil perhitungan kemungkinan terjadinya kumulatif KW on outage untuk system
setelah unit 4 dkeluarkan, yaitu Pn-1 adalah sama hasilnya dengan yang
ditunjukkan oleh table II.7. Dengan demikian terbukti bahwa persamaan (II.17)
adalah benar.
8. 1. Hal hal apakah yang menyebabkan adanya penyimpanan dalam operasi real
time terhadap yang telah disusun dalam rencana operasi? Bagaimana caranya
mengendalikan sistem dalam menghadapi penyimpangan tersebut?
Jawab:
a. Penyimpanan terhadap rencana operasi harian
b. Dikendalikan dalam real time operation dengan mengikuti pedoman
operasi yang dalam bahasa inggris di sebut Standing operation
procedures biasanya di singkat S.O.P.
SOAL
9. Jawab:
a. Mengoperasikan PMT untuk memisahkan jaringan sistem SUTT sehingga
tidak terdapat lagi arus listrik yang mengalir dan selanjutnya melakukan
grounding pada sistem SUTT untuk menetralkan sistem SUTT tersebut.
b. Untuk mengoperasikan kembali SUTT langkah-langkah yag harus dilakukan
yaitu memastikan grounding sudah tidak terhubung ke tanah untuk
menghindari hubung singkat dan selanjutnya menghubungkan kembali PMT
ke sistem jaringan SUTT 20KV.
2. Sebutkan langkah-langkah operasional yang harus dilakukan dalam mengeluarkan
sebuah SUTT dari operasi dan selanjutnya siap untuk dipelihara (disentuh) setelah
pekerjaan pemeliharaan selesai, sebutkan operasional yang harus dilakukan untuk
mengoperasikan kembali SUTT tersebut?
SOAL
10. 3. PMT dari sebuah penyulang (feeder) distribusi yang berupa SUTM 20 Kv yang keluar
dari GI mengalami trip. Apabila penyulang tersebut tidak dilengkapi dengan relay
penutup pagi otomatis (auto reclose relay, langkah apa yang harus dilakukan?
Apabila dilengkapi dengan relay penutup balik otomatis, langkah apa yang harus
dilakukan?
Jawab:
a. Mengoperasikan relay dan PMT secara manual untuk memisahkan jaringan
sistem SUTM 20 KV yang mengalami gangguan, setelah gangguan diperbaiki
mengoperasikan kembali relay dan PMT untuk menghubungkan jaringan sistem
SUTM 20 KV.
b. Memastikan gangguan sudah teratasi sehingga relay menutup balik otomatis
tidak mengalami kerusakan ketika menghubungkan kembali jaringan sistem
SUTM 20KV.
SOAL
11. 4. Saudara mengoperasikan sistem dengan titik, netral transformator yang
ditanahkan melalui kumparan petersen. Apabila ada tanda alarm dan dari volt
meter tampak adanya kemiringan tegangan fasa ke tanah, apa arti hal ini. Apa
yang harus saudara lakukan?
Jawab:
a. Terjadi hubung singkat pada sistem yang diakibatkan titik netral yang
ditanahkan secara langsung.
b. Memeriksa transformator untuk memastikan tidak ada pentanahan secara
langsung yang mengakibatkan gangguan pada sistem.
SOAL
12. 5. Saudara mengoperasikan sestem dengan titik netral transformator yang ditanahkan
secara langsung. Pertanahan hanya dilakukan pada sebuah transformator.
Apabilatransformator ini dikeluarkan dari operasi untuk pekerjaan pemeliharaan
atau perbaikan, tetapi tidak dilakukan pentanahan melalui transformator lain, apa
resikonya?Apabila diinginkan untuk melakukan pentanahan melalui beberapa titik
netral transformator, apa yang harus diperhitungkan?
Jawab:
a. Masih terdapat medan listrik yang tersimpan pada kumparan transformator
karena tidak dilakukan pentanahan sehingga dapat membahayakan pekerja
yang melakukan perawatan bahkan dapat mengakibatkan kematian akibat
listrik yang terdapat pada kumparan transformator.
b. Memastikan transformator tidak terhubung pada sistem atau jaringan untuk
menghindari hubung singkat yang mengakibatkan gangguan pada sistem.
SOAL
13. 6. Karena ada unit pembangkit besar yang trip dalam sistem, maka ada beberapa PMT
penyulang distribusi yang trip karena under Frequency relay yang bekerja,
langkah-langkah apa sajakah yang harus di lakukan sebelum memasukan kembali
PMT penyulang distribusi yang trip?
Jawab:
a. Relay lebih atau relay impedansi maka PMT dapat dicoba masuk kembali. Berapa
kali PMT dapat dicoba masuk kembali tergantung kepada spesifikasi PMT dan
besarnya arus hubung singkat, tetapi jangan lebih dari dua kali.
b. Tetapi apabila disamping relay arus lebih atau relay impedansi yang
menyebabkan trip juga relay penutup balik telah bekerja maka SUTT dan SUTM
perlu diperiksa terlebih dahulu dan diperbaiki apabila ternyata ada kerusakan,
sebelum PMT nya dapat dimasukkan kembali.
SOAL
14. 7. Dalam G.I. salah satu PMT transformator trip. Apabila relay yang bekerja (yang men-
trip PMT) adalah relay arus lebih, langkah apa yang harus dilakukan? Bagaimana
apabila yang bekerja adalah relay burcholz?
Jawab:
a. Relay arus lebih maka PMT dapat dicoba masuk kembali tidak lebih dari satu
kali. Tetapi apabila yang bekerja adalah yang bekerja adalah relay differensial
maka kabel perlu diperiksa dan kalau perlu diperbaiki terlebih dahulu sebelum
PMT nya dapat dimasukkan kembali.
b. Relay Bucholz untuk Transformator dan relay-relay lainnya yang memberikan
indikasi tentang kemungkinan adanya gangguan dalam (internal fault) pada
transformator atau generator, maka transformator atau generator perlu diperiksa
dan diperbaiki terlebih dahulu sebelum PMT nya boleh dimasukkan kembali.
SOAL
15. 8. langkah-langkah operasional apa saja yang harus di lakukan menjelang beban
puncak?
Jawab:
a.Memastikan pembangkit yang berada di sistem dalam kondisi baik.
b.Menyiapkan bahan bakar untuk penambahan daya yang akan dibangkitkan
untuk memenuhi beban puncak.
c.Penambahan daya yang dibangkitkan diambil dari pembangkit dengan biaya
pembangkitan daya yang paling murah.
d.Dengan begitu sistem (pembangkit) siap memenuhi beban puncak.
SOAL
16. 9. Apabila beban sistem rendah missal pada hari libur, langkah operasional apa saja
yang perlu dilakuka? Apa resiko yang bisa terjadi pada waktu beban sistem
rendah?
Jawab:
a.Ada unit-unit pembangkit yang di keluarkan dari operasi.
b.Terjadi arus hubung singkat terutama di tempat yang jauh dari pusat listrik.
SOAL
17. Jawab:
a)Pelajari dulu bagaimana keadaan sistem sesaat setelah mengalami gangguan, unit
pembangkit mana saja yang beroperasi
b)Lakukan langkah penyelamatan sistem yaitu kiriman tegangan ke PLTU yang tidak
bertegangan lagi.
c)Setelah langkah tersebut dalam butir B selesai di lakukan kemudian di lakukan
pemasukan beban jaringan distribusi secara bertahap menurut prioritas.
d)Dalam pelaksanaan butir B perlu diperhatikan tegangan dalam sistem karena beban
masih ringan sehingga mungkin sekali ada bagian sistem yang mengalami tegangan
lebih karena arus kapasitif.
10. langkah- langkah operasional apa saja yang harus di lakukan untuk menormalkan
sistem setelah terjadi gangguan (semi) total?
SOAL
18. 11. Untuk dapat mengatasi gangguan (semi) total dalam sistem dengan cepat,
konfigurasi jaringan perlu disusun terlebih dahulu dan ada pedoman
operasionalnya. Bagaiana pedoman operasinyaapabila terjadi gangguan (semi)
total, untuk pusat listrik dan G.I. yang mempunyai:
a. Rel Tunggal?
b. Rel Ganda dengan PMT tunggal?
c. Rel dengan PMT 1,5?
Jawab:
a.Apabila terjadi kerusakan pada rel tunggal maka Pusat Listrik atau Gardu harus
dibebaskan dari tegangan secara keseluruhan dalam arti bahwa dikeluarkan. Dari
operasi sampai selesai dilakukan perbaikan
b.Apabila terjadi gangguan yang bersifat total bagi Pusat Listrik ini maka PMT kopel
harus segera dibuka, kemudian unit pembangkit di parallel kembali pada rel 1 untuk
segera melayani kelompok “intern” sambil menunggu datangnya tegangan dari
kelompok “extrem” dapat diparalel kembali dengan kelompok imtern melalui PMT
kopel.
SOAL
19. Jawab:
a.Apabila terjadi kerusakan pada rel tunggal maka Pusat Listrik atau Gardu harus
dibebaskan dari tegangan secara keseluruhan dalam arti bahwa dikeluarkan. Dari
operasi sampai selesai dilakukan perbaikan
b.Apabila terjadi gangguan yang bersifat total bagi Pusat Listrik ini maka PMT kopel
harus segera dibuka, kemudian unit pembangkit di parallel kembali pada rel 1 untuk
segera melayani kelompok “intern” sambil menunggu datangnya tegangan dari
kelompok “extrem” dapat diparalel kembali dengan kelompok imtern melalui PMT
kopel.
LANJUTAN
20. Jawab:
c.Dalam konfigurasi ini transformator pemakaian sendiri dari GI sebaiknya
dihubungkan dengan rel yang di perkirakan paling cepat menerima tegangan dan
begitupula halnya dengan transformator beban local dengan catatan bahwa semua
PMT feeder distribusi dibuka apabila ada gangguan.
LANJUTAN