Puisi ini merupakan puisi pengantar untuk kumpulan puisi berikutnya. Sang penyair mengakui dirinya sebagai makhluk yang penuh dosa dan kesalahan. Ia meminta pertolongan kepada Tuhan agar diberi petunjuk dan hidayah dalam menulis puisi-puisinya. Jika puisi pengantarnya tidak ridho oleh Tuhan, sang penyair rela menerima murka dan kesesatan sebagai akibatnya.
3. 3
TERIMA KASIH
Allah swt.
Muhammad saw., Khidr as.
Muhammad Ainun Nadjib, Imran Nazar Husein
Moch. Kurnain, Istinganah
Anwar Yunian, Inayah Yuliani, Suharis Pramadya,
Erfan Budyanto, Laila Kurnianingsih, Ruhana
Sumartin, Anas Hilal
Dimyati, Wati, Hartini, Deni Setiawan, Purwanto,
Anis Martafiatin, Ika Puspita
Muallif Fakhruddin, Saiful Mu’min, Deni Irmawan
Semua guru, ustadz, dan dosen sejak dari SD s/d S1
Semua orang yang pernah menjadi teman di SDN
Purworejo 1, SMPN 1 Caruban, KMI Gontor, IAIN
Sunan Ampel Surabaya, Mojokerto, Banyuwangi,
Kediri, Lombok Timur, Blora, Randublatung,
Sambong, Semarang, Pati
Eko Ali Sutrisno, Endro Sugiono, Uhud Slamet
4. 4
DAFTAR ISI
Terima Kasih – 3
Daftar Isi – 4
Fatihah Diri: Puisi Pengantar Puisi-Puisi – 3
Fatihah Diri – 9
Alif Lam Mim – 11
Di Atas Sajadah Basah – 13
Ibu Cahaya – 16
Semua Sudah, Sedang, Akan, dan Senantiasa Tercatat – 18
Luar Dalamku Aku – 21
Putih Gula dan Hitam Kopi – 22
Kesimpulan Gelap – 23
Tentang Rokok dan Kopi – 24
Kosong Kehilangan – 25
Ada yang Begitu Agar Tidak Begitu – 28
Bersenang-senang – 30
Puisi Alat Kontrasepsi – 32
5. Aku Tulis Tulisan Ini – 37
Dari Tuhanku, Oleh Tuhanku, Untuk Tuhanku – 42
Langit dan Bumi Dekat di Hati – 45
Ada – 46 Hai, Hati! – 48
Pengasah – 51
Dengan Tidak Menyebut Nama Siapa-Siapa – 53
Api dan Sapi – 55 Songsonglah – 57
Sajak 16 Mei – 59 Sajak Sebelas Delapan Sebelas – 61
Alasan – 63 Kunjungan – 64
Meja Kecil – 66 Tali Jemuran – 69
Kebaikan dan Ketidak baikan – 70
Tugas – 75
Tafsir Anak Belajar Berdiri – 78
Tafsir Anak Belajar Berjalan – 79
Tafsir Anak Belajar Tahu Diri – 80
Puisi Tidak Beriman – 81
Anak-Anak Hatiku – 83
Puisi Lebih Baik – 84
Puisi Apalagi – 86
5
6. Orang Merdeka – 88 Waspada – 91
“F” Frustasi (1) – 93 “F” Frustasi (2) – 95
Mata Cahaya – 96 Gerimis – 98
Alam Baca Tulis 1 – 100 Alam Baca Tulis 2 – 102
Alam Baca Tulis 3 – 103 Alam Baca Tulis 4 – 104
Taubat dan Hajat, Tuuba fil Hayat 105
Panjang Umurnya – 107 Busur Alhamdulillah – 109
Kata Pengantar Kata – 112 Kata – 113
Kabel – 115 Persatuan – 116
Tahun Baru – 117 Untuk – 121
Karena Bukan Keinginan – 124
Qadha’ – 125 Bunga Cinta – 127
Dewasa – 129 Tak Sudah-Sudah – 131
Kebersamaan – 133 Dialektika Musibah – 135
Ketulusan Hati – 138 O, Rahasia – 140
Penyusu – 141 Jangan Jadikan – 144
Mencari-Menghasilkan – 146
Makar – 148
Karena Engkau Maha – 150
6
7. 7
Untuk Apa – 166
Tinta Telah Kering – 168
Benih Muhammad – 170
Tabungan Kemenangan – 171
Tetap Saja – 172
Menuju Wujud – 173
Ayyub dan Yusuf-Nya – 174
Aku Syukuri – 176
Sejatinya Kita tak Punya Apa-Apa,
Sejatinya Kita tak Berbeda, Sejatinya Kita tak Berdaya – 177
Percakapan – 179
Pada Keterbatasan dan Ketakterbatasan – 181
Bukan Generasi Penerus – 182
Nikmat Fitnah Indah Musibah – 185
Sajak Pertemuan Manusia 1 – 186
Sajak Pertemuan Manusia 2 – 188
Posisi Tawar – 190
Ide, Ideal, Ide Alam, Ide Allah – 194
Kepada Waktu – 196
8. Surga yang Sejati – 199
Apa Kabar Kepatuhanv202
Stasiun Kunfayakun – 204
Salahmu Sendiri – 210
Ogah – 211
Seperti Sebatang Emas yang Disepuh dengan Api – 212
Katakan Tidak Padahal Korupsi – 215
Bukan Nasihat tentang Cara
Mempertahankan Akal Sehat – 217
Dari Insan ke Nisan – 218
Persaudaraan Ular – 219
Dakwah Mata Sebelah – 221
Memahami Matahari – 223
Kedustaan Besar – 225
Darimukah – 227
Dari Mana Hendak ke Mana – 228
Manusianya Tuhan – 229
Sesuatu dan Segalanya – 230
Dirimu Bukan Dirimu – 231
8
9. 9
Fatihah Diri
—Puisi Pengantar Puisi-Puisi—
Dengan menyebut nama saya,
Yang maha mungkar lagi maha ingkar (1)
Segala hina bagi saya, makhluk semesta dosa (2)
Yang maha mungkar lagi maha ingkar (3)
Bukan hanya kepada Anda saya menyembah dan
bukan hanya kepada Anda meminta pertolongan (4)
(Kadang menyembah uang, kadang menyembah orang.
Kadang membangkang kadang pasrah.
Kadang mencuri kadang bersedekah.
Kadang hijau kadang merah.
Sering tak tahu diri dalam bersuci.
Tak jarang keliru menguliti diri.
Sering kalah dari matahari dalam lomba lari.)
10. Oleh karena itu,
berkenanlah kiranya menyingkap hijab (5)
(agar tidak gagap
sehingga gagal menangkap
mana berliku mana lurus;
mana bengkok mana tegak;
mana terang mana gelap.)
Adapun tentang nikmat,
sengaja pada ayat ini saya tidak meminta,
supaya Anda tidak menuduh saya rakus, tamak, serakah,
dan haus darah (6)
Jika fatihah diri ini ternyata tidak Anda ridhai
Murkailah saya dengan kemurkaan yang paling murka
dan sesatkanlah dalam kesesatan yang paling sesat (7)
Asal ...
Caruban, 25 April 2011
10