1. Dokumen ini berisi analisis dan prakiraan variabel iklim seperti ENSO, IOD, monsun, OLR, MJO, SST perairan Indonesia, kelembapan udara, dan curah hujan untuk memprediksi kondisi iklim Indonesia beberapa bulan ke depan.
Dinamika atmosfer dasarian II Januari 2020David Sampelan
Kurang lebih dokumen tersebut membahas:
1) Analisis dan prakiraan variabilitas iklim seperti ENSO, IOD, monsun, SST, dan curah hujan untuk berbagai wilayah di Indonesia untuk periode Januari hingga Juni 2020.
Dinamika atmosfer dasarian II agustus 2018David Sampelan
Dokumen tersebut merupakan laporan analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Laporan tersebut meliputi analisis variabilitas iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, IOD, dan curah hujan serta prakiraan parameter tersebut untuk beberapa bulan ke depan.
Dinamika atmosfer dasarian II Januari 2020David Sampelan
Kurang lebih dokumen tersebut membahas:
1) Analisis dan prakiraan variabilitas iklim seperti ENSO, IOD, monsun, SST, dan curah hujan untuk berbagai wilayah di Indonesia untuk periode Januari hingga Juni 2020.
Dinamika atmosfer dasarian II agustus 2018David Sampelan
Dokumen tersebut merupakan laporan analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Laporan tersebut meliputi analisis variabilitas iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, IOD, dan curah hujan serta prakiraan parameter tersebut untuk beberapa bulan ke depan.
Dinamika atmosfer dasarian 2 november 2019Imam Kurniawan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan berbagai variabel iklim seperti ENSO, IOD, suhu permukaan laut, curah hujan, dan monsun di Indonesia. Termasuk status dan prakiraan ENSO serta IOD, analisis sirkulasi angin dan indeks monsun, pemantauan hari tanpa hujan, serta prakiraan curah hujan beberapa bulan ke depan.
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 revImam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai status dan prediksi fenomena iklim seperti ENSO, IOD, angin monsun, dan MJO, serta dampaknya terhadap curah hujan di Indonesia. Berdasarkan analisis terakhir, kondisi ENSO masih lemah, sedangkan IOD beralih ke kondisi netral. Angin monsun Asia diprediksi tetap kuat hingga Maret 2019. MJO diperkirakan akan tetap aktif hingga pertengahan Maret 2019.
Dinamika atmosfer dasarian III oktober 2018David Sampelan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Terdapat analisis variabilitas iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, dan curah hujan serta prakiraan untuk beberapa bulan ke depan.
2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 revImam Kurniawan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia. Dokumen ini meliputi analisis variabilitas iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, dan curah hujan bulanan serta prakiraan beberapa parameter tersebut untuk beberapa bulan ke depan.
Dinamika atmosfer dasarian I november 2018David Sampelan
Dokumen tersebut memberikan analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut serta curah hujan di Indonesia. Terdapat analisis variabilitas iklim seperti ENSO, IOD, dan MJO yang mempengaruhi curah hujan. Juga dilakukan prakiraan suhu permukaan laut, angin, dan curah hujan selama beberapa bulan ke depan.
Dinamika atmosfer dasarian III september 2019Imam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang analisis dan prakiraan variabel iklim seperti ENSO, IOD, suhu permukaan laut, kelembapan udara, curah hujan, dan monsun di Indonesia untuk periode September-Oktober 2019.
Dinamika atmosfer dasarian I september 2018David Sampelan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut untuk periode September 2018. Meliputi analisis variabel iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, IOD, dan curah hujan serta prakiraan kondisinya untuk beberapa bulan ke depan.
1. Analisis dinamika atmosfer dan laut serta prediksi iklim untuk Mei-November 2018. 2. Berbagai variabel iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, dan MJO berada dalam kondisi normal atau netral hingga akhir tahun 2018. 3. Curah hujan diprediksi normal atau di bawah normal untuk sebagian besar wilayah Indonesia.
13. dinamika atmosfer dasarian i mei 2019 okImam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang analisis dinamika atmosfer-laut, analisis dan prediksi curah hujan, serta variabilitas iklim yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dokumen ini meliputi analisis status ENSO dan IOD, suhu permukaan laut, monsun, curah hujan, serta prakiraan parameterik tersebut untuk beberapa bulan ke depan.
7. dinamika atmosfer dasarian i maret 2019Imam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang status dan prediksi kondisi iklim global dan regional seperti ENSO, IOD, suhu permukaan laut, monsun, curah hujan, dan variabilitas iklim lainnya untuk periode Maret hingga Mei 2019. Dokumen ini juga memaparkan analisis terkini dan prakiraan beberapa parameter iklim utama untuk mendukung pengambilan kebijakan dan informasi publik.
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018David Sampelan
Dokumen tersebut membahas analisis dan praksi dinamika atmosfer dan laut di Indonesia pada November 2018, termasuk analisis angin, suhu permukaan laut, ENSO, curah hujan, dan prakiraan parameter iklim utama untuk beberapa bulan ke depan.
Dinamika Atmosfer Dasarian I Agustus 2021.pdfDanyPratama6
Dokumen tersebut memberikan analisis dan prakiraan berbagai parameter iklim seperti ENSO, IOD, monsun, suhu permukaan laut, kelembapan udara, dan curah hujan di Indonesia untuk periode Agustus hingga September 2021. Secara umum, kondisi iklim diprediksi akan berada dalam kondisi netral tanpa adanya ancaman bencana iklim berarti selama periode tersebut.
Dinamika atmosfer dasarian 2 november 2019Imam Kurniawan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan berbagai variabel iklim seperti ENSO, IOD, suhu permukaan laut, curah hujan, dan monsun di Indonesia. Termasuk status dan prakiraan ENSO serta IOD, analisis sirkulasi angin dan indeks monsun, pemantauan hari tanpa hujan, serta prakiraan curah hujan beberapa bulan ke depan.
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 revImam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai status dan prediksi fenomena iklim seperti ENSO, IOD, angin monsun, dan MJO, serta dampaknya terhadap curah hujan di Indonesia. Berdasarkan analisis terakhir, kondisi ENSO masih lemah, sedangkan IOD beralih ke kondisi netral. Angin monsun Asia diprediksi tetap kuat hingga Maret 2019. MJO diperkirakan akan tetap aktif hingga pertengahan Maret 2019.
Dinamika atmosfer dasarian III oktober 2018David Sampelan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Terdapat analisis variabilitas iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, dan curah hujan serta prakiraan untuk beberapa bulan ke depan.
2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 revImam Kurniawan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Indonesia. Dokumen ini meliputi analisis variabilitas iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, dan curah hujan bulanan serta prakiraan beberapa parameter tersebut untuk beberapa bulan ke depan.
Dinamika atmosfer dasarian I november 2018David Sampelan
Dokumen tersebut memberikan analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut serta curah hujan di Indonesia. Terdapat analisis variabilitas iklim seperti ENSO, IOD, dan MJO yang mempengaruhi curah hujan. Juga dilakukan prakiraan suhu permukaan laut, angin, dan curah hujan selama beberapa bulan ke depan.
Dinamika atmosfer dasarian III september 2019Imam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang analisis dan prakiraan variabel iklim seperti ENSO, IOD, suhu permukaan laut, kelembapan udara, curah hujan, dan monsun di Indonesia untuk periode September-Oktober 2019.
Dinamika atmosfer dasarian I september 2018David Sampelan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut untuk periode September 2018. Meliputi analisis variabel iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, IOD, dan curah hujan serta prakiraan kondisinya untuk beberapa bulan ke depan.
1. Analisis dinamika atmosfer dan laut serta prediksi iklim untuk Mei-November 2018. 2. Berbagai variabel iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, dan MJO berada dalam kondisi normal atau netral hingga akhir tahun 2018. 3. Curah hujan diprediksi normal atau di bawah normal untuk sebagian besar wilayah Indonesia.
13. dinamika atmosfer dasarian i mei 2019 okImam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang analisis dinamika atmosfer-laut, analisis dan prediksi curah hujan, serta variabilitas iklim yang dilakukan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dokumen ini meliputi analisis status ENSO dan IOD, suhu permukaan laut, monsun, curah hujan, serta prakiraan parameterik tersebut untuk beberapa bulan ke depan.
7. dinamika atmosfer dasarian i maret 2019Imam Kurniawan
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang status dan prediksi kondisi iklim global dan regional seperti ENSO, IOD, suhu permukaan laut, monsun, curah hujan, dan variabilitas iklim lainnya untuk periode Maret hingga Mei 2019. Dokumen ini juga memaparkan analisis terkini dan prakiraan beberapa parameter iklim utama untuk mendukung pengambilan kebijakan dan informasi publik.
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018David Sampelan
Dokumen tersebut membahas analisis dan praksi dinamika atmosfer dan laut di Indonesia pada November 2018, termasuk analisis angin, suhu permukaan laut, ENSO, curah hujan, dan prakiraan parameter iklim utama untuk beberapa bulan ke depan.
Dinamika Atmosfer Dasarian I Agustus 2021.pdfDanyPratama6
Dokumen tersebut memberikan analisis dan prakiraan berbagai parameter iklim seperti ENSO, IOD, monsun, suhu permukaan laut, kelembapan udara, dan curah hujan di Indonesia untuk periode Agustus hingga September 2021. Secara umum, kondisi iklim diprediksi akan berada dalam kondisi netral tanpa adanya ancaman bencana iklim berarti selama periode tersebut.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan analisis dan prediksi berbagai variabel iklim seperti ENSO, IOD, monsun, suhu permukaan laut, kelembapan udara, curah hujan, dan hari tanpa hujan di Indonesia untuk periode November hingga Januari. Dokumen tersebut memaparkan kondisi saat ini masih dalam fase La Nina sedang dan diprediksi akan berlanjut hingga Maret 2023.
3. dinamika atmosfer dasarian iii januari 2019 revImam Kurniawan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiksi kondisi iklim dan cuaca di Indonesia pada bulan Januari dan Februari 2019, termasuk analisis dinamika atmosfer dan laut, suhu permukaan laut, ENSO, curah hujan bulanan, dan prakiraan cuaca beberapa minggu ke depan.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan analisis dan prakiraan variabel iklim seperti angin, suhu permukaan laut, ENSO, IOD, curah hujan untuk bulan Oktober hingga Maret 2019. Berdasarkan analisis terakhir, diprediksi kondisi El Nino akan terjadi pada bulan-bulan tersebut dengan kekuatan yang beragam.
14. dinamika atmosfer dasarian ii mei 2019 revImam Kurniawan
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan variabilitas iklim seperti ENSO, IOD, suhu permukaan laut, curah hujan, dan monsun di Indonesia untuk periode Mei-November 2019 berdasarkan data terbaru. Berbagai instansi diprediksi kondisi El Nino akan berlanjut hingga musim gugur 2019."
Dokumen tersebut membahas analisis dan prakiraan variabilitas iklim Indonesia meliputi ENSO, IOD, monsun, SST, curah hujan dan monitoring hari tanpa hujan. Berisi update terkini kondisi iklim dan prakiraan beberapa bulan ke depan.
Dokumen ini membahas analisis dan prakiraan dinamika atmosfer dan laut serta variabilitas iklim untuk periode Juni 2018. Terdapat analisis tentang angin, suhu permukaan laut, ENSO, IOD, MJO, dan curah hujan serta prakiraan untuk parameter-parameter tersebut pada periode berikutnya.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang:
1. Analisis dan prediksi kondisi iklim global dan regional termasuk ENSO, IOD, monsun, dan SST;
2. Prakiraan curah hujan di Indonesia untuk beberapa bulan mendatang.
29. Dinamika Atmosfer Dasarian II Oktober 2022.pptxbmkgkalteng
Analisis dinamika atmosfer-laut memberikan informasi tentang kondisi iklim saat ini dan prakiraan iklim di masa mendatang, termasuk status ENSO, IOD, monsun, suhu permukaan laut, kelembapan udara, dan suhu udara. Ringkasan ini sangat berguna untuk memahami variabilitas iklim Indonesia.
Similar to Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020 (14)
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020
1. 11
ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER – LAUT;
ANALISIS & PREDIKSI CURAH HUJAN
BIDANG ANALISIS VARIABILITAS IKLIM
PUSAT INFORMASI PERUBAHAN IKLIM - KEDEPUTIAN BIDANG KLIMATOLOGI
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
UPDATE
DASARIAN III JANUARI 2020
2. 2
OUTLINE
1. Status dan Prediksi ENSO serta IOD
Analisis Suhu Subsurface Samudera Pasifik;
Analisis dan Prediksi SST;
Prediksi ENSO dan IOD;
2. Analisis dan Prediksi Monsun;
Analisis dan prediksi angin 850 mb;
Analisis dan prediksi Monsun;
3. Analisis OLR;
4. Analisis dan Prediksi MJO;
5. Analisis dan Prediksi SST Perairan Indonesia
6. Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH)
7. Monitoring dan Prediksi Hari Tanpa hujan (HTH);
8. Analisis Curah Hujan
9. Analisis Perkembangan Musim;
10. Prakiraan dan Peluang Curah Hujan; dan
11. Kesimpulan
4. 4
ANOMALI SUHU SUBSURFACE SAMUDERA PASIFIK
Monitoring Suhu bawah Laut Pasifik, pada Okt 2019 terjadi penguatan anomali positif pada kedalaman 0 -
100 m, kemudian meluruhan pada Nov 2019-Jan 2020, terutama di Pasifik bagian tengah, sedangkan pasifik
bagian barat anomali positif terus menguat. Hasil monitoring lima harian suhu di bawah permukaan
Samudera Pasifik menunjukan evolusi yang relatif sama dengan pola spasial bulanan.
5. 5
ANALISIS ANOMALI SUHU MUKA LAUT
Indeks Nino3.4 : 0.430 oC (ENSO Netral); Indeks Dipole Mode : -0.21 oC (Netral);
Secara umum, SST di Samudera Pasifik bagian barat lebih hangat dibandingkan normalnya, sedangkan di
Wilayah Samudera Hindia, anomali positif tampak merata baik di bagian barat maupun di timur. Anomali SST
di wilayah Nino3.4 menunjukkan kondisi ENSO netral. Demikian juga, SST di wilayah Samudera Hindia juga
menunjukan kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) netral.
(Sumber : ITACS - JRA-55)
6. 6
• Feb – Mei 2020 : Wilayah Samudera Hindia didominasi anomali positif. SST di wilayah Nino3.4
diprediksi tetap berada dalam kondisi normal.
• Juni – Juli 2020 : Wilayah Samudera Hindia didominasi anomali positif di bagian tengah dan
barat. SST di wilayah Nino3.4 diprediksi tetap berada dalam kondisi dingin hingga normal.
PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST
(PEMUTAKHIRAN DASARIAN III JANUARI 2020)
7. 7
ANALISIS & PREDIKSI ENSO
(PEMUTAKHIRAN DASARIAN III JANUARI 2020)
Analisis ENSO Januari 2020* :
Netral [0.49]
Peningkatan Konveksi
di Indonesia
Pengurangan Konveksi
di Indonesia
El-NINO
KUAT
MODERAT
LEMAH
KUAT
MODERAT
LEMAH
LA-NINA
PREDIKSI ENSO
INSTANSI/MODEL KETERANGAN
NCEP CFSv2 Netral
JMA Netral
AUS/ACCESS El Nino Lemah
ECMWF Netral
NMME Netral
NASA Netral-La Nina Lemah
NTU CODA Netral
CPC CA Netral
JAMSTEC El Nino Lemah
BMKG SSA Netral
*Jan 20 = update s/d 31 Januari 2020
JFM'20 FMA'20 MAM'2 AMJ'20 MJJ'20 JJA'20
0.36 0.26 0.21 0.21 0.16 0.05
Prediksi ENSO BMKG 2020
8. 8
ANALISIS & PREDIKSI IOD
(PEMUTAKHIRAN DASARIAN III JANUARI 2020)
PREDIKSI IOD
INSTANSI/MODEL KETERANGAN
BMKG-SSA Netral-DM[+]
NASA Netral
BOM Netral
NMME Netral
JAMSTEC Netral –DM[+]
Analisis IOD Januari 2020* :
Netral [0.05]
DM [+]
NORMAL
DM [-] Peningkatan Konveksi
di Indonesia
Pengurangan Konveksi
di Indonesia
*Jan 20 = update s/d 31 Januari 2020
PREDIKSI IOD BMKG
Feb’20 Mar’20 Apr’20 Mei’20 Jun’20 Jul’20 Agt’20
-0.33 -0.11 -0.06 0.39 0.82 0.24 0.39
9. 9
ENSO UPDATE : JANUARY 2020
• During October and early November, sea surface
temperatures warmed to near El Niño levels, but most
tropical Pacific atmospheric indicators have remained
neutral.
• Model predictions and expert opinion indicate a 65%
chance of ENSO-neutral conditions continuing during
December-February 2019-20, while the probability for El
Niño is near 30%. For the March-May 2020 season, the
chance for ENSO-neutral is 60%, El Niño is 25% and La
Niña is 15%.
• The ENSO Outlook is currently INACTIVE.
• This means there is little or no sign of El Niño or
La Niña developing in the coming months.• ENSO Alert System Status: Not Active
• ENSO-neutral is favored through Northern
Hemisphere spring 2020 (~60% chance),
continuing through summer 2020 (~50% chance).
• ENSO-neutral conditions persisted in December.
• ENSO-neutral conditions are likely (60%) to
continue until boreal spring.
El Niño Outlook
Last Updated: 10 January 2020 next update 10 feb 2020
IRI ENSO Forecast, CPC/IRI ENSO Update
Published: 9 January 2020
El Niño Outlook
Issued : 21 January 2020 next update 4 Feb 2020
El Niño Outlook
Update : November 2019
11. 11
ANALISIS ANGIN ZONAL LAPISAN 850 mb
Pola angin zonal (Timur-Barat):
Angin baratan mendominasi sebagian besar
wilayah Indonesia, kecuali Sumatera,
Kalimantan serta Sulawesi bagian tengah
dan utara.
Jika dibandingkan dengan klimatologisnya,
angin baratan relatif lebih lemah.
(Sumber : JRA/JDAS)
12. 12
ANALISIS ANGIN MERIDIONAL LAPISAN 850 mb
(Sumber : JRA/JDAS)
Pola angin meridional (Utara-Selatan):
Angin dari utara cenderung mendominasi
seluruh wilayah Indonesia, kecuali di Nusa
Tenggara.
Aliran massa udara dari utara tersebut
teramati lebih lemah dibandingkan dengan
klimatologisnya untuk wilayah Sumatera dan
Sulawesi Selatan, namun terlihat lebih kuat
untuk wilayah Kalimantan dan Jawa.
13. 13
ANALISIS & PREDIKSI ANGIN LAPISAN 850 mb
Analisis Dasarian III Januari 2020
Aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya didominasi angin baratan yaitu massa udara berasal
dari Benua Asia. Daerah pertemuan angin terdapat di sekitar Samudera Hindia barat Sumatera, Jawa, Bali
hingga Nusa Tenggara.
Prediksi Dasarian I Februari 2020
Aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi didominasi angin baratan, kecuali di wilayah sebelah
utara ekuator. Daerah pertemuan angin terdapat di Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara dan Sulawesi bag.
selatan.
: daerah pertemuan massa udara
14. 14
PREDIKSI ANGIN LAPISAN 850 mb
(SUMBER : CFSV2)
FEBRUARI 2020
Angin monsun Asia diprediksi dominan dengan ITCZ
terbentuk di sekitar 6LS
MARET 2020
Angin monsun Asia diprediksi masih dominan dan angin
monsun australia mulai memasuki wilayah Indonesia
bagian selatan.
APRIL 2020
Angin monsun Asia diprediksi masih dominan dan angin
monsun Australia mulai memasuki wilayah Indonesia
bagian selatan.
Februari 2020 Maret 2020
April 2020
15. 15
ANALISIS & PREDIKSI INDEKS MONSUN
Monsun Asia: Pada dasarian III Januari 2020 aktif, diprediksi terus aktif hingga dasarian III Februari 2020
dan menguat dibandingkan klimatologisnya. berpotensi mendukung pembentukan awan di wilayah
Indonesia hingga dasarian III Februari 2020.
Monsun Australia: Pada dasarian III Januari 2020 tidak aktif dan diprediksi tetap tidak aktif hingga
dasarian III Februari 2020
17. 17
ANALISIS OUTGOING LONGWAVE RADIATION (OLR)
(Sumber : JRA/JDAS)
Daerah pembentukan awan (OLR ≤ 220
W/m2) terjadi di sebagian besar wilayah
Sumatera bagian selatan, sebagian
besar Jawa, Kalimantan bagian barat,
Sulawesi bagian tengah dan Papua.
Dibanding klimatologisnya, tutupan awan
di sebagian besar wilayah Indonesia
lebih sedikit dari normalnya.
19. 19
ANALISIS & PREDIKSI MJO
(Sumber : NCEP-NOAA)
Analisis tanggal 31 Januari 2020 menunjukkan MJO tidak aktif dan diprediksi
tetap tidak aktif hingga pertengahan dasarian I Februari 2020 kemudian
kembali aktif di fase 4 hingga awal dasarian II Februari. Berdasarkan peta
prediksi spasial anomali OLR, terdapat wilayah konvektif/basah yang
mendominasi wilayah Indonesia bagian Timur. Mulai pertengahan Dasarian I
Februari 2020 wilayah konvektif/basah diprediksi akan mendominasi seluruh
wilayah Indonesia hingga pertengahan dasarian II Februari 2020.
Ket Gambar :
Garis ungu Pengamatan 23 Des– 31 Desember 2019
Garis Merah Pengamatan 1 – 31 Januari 2020
Garis hijau, Garis Biru Muda Prakiraan MJO
Garis tebal : Prakiraan tanggal 01 Feb 2020 – 07 Feb 2020
Garis tipis : Prakiraan tanggal 08 – 15 Februari 2020
21. 21
ANALISIS ANOMALI SUHU MUKA LAUT INDONESIA
SSTA Indonesia : +0.553 (hangat)
Rata-rata anomali suhu perairan Indonesia menunjukkan kondisi hangat, dengan kisaran
anomali SST antara +0.25 s/d +2°C. Suhu muka laut yang lebih hangat (anomali positif)
umumnya terjadi di seluruh wilayah perairan Indonesia kecuali Laut Natuna bag. utara dan
Selat Makassar.
(Sumber : ITACS - JRA-55)
22. 22
• Feb – Maret 2020: Anomali SST Indonesia diprediksi cenderung tetap hangat.
• April – Juli 2020: Anomali SST Indonesia diprediksi cenderung normal - hangat
PREDIKSI SPASIAL ANOMALI SST
(PEMUTAKHIRAN DASARIAN III JANUARI 2020)
24. 24
Analisis Kelembapan Udara Relatif (RH) Lapisan 850 mb Dasarian III Januari 2020
Kelembapan udara relatif di wilayah Indonesia umumnya berkisar antara 50% hingga 90%. Kelembapan
udara tinggi dengan nilai RH di atas 80% teramati di sebagian besar wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan
bagian barat, dan Sulawesi Selatan.
Analisis Kelembapan Udara Relatif (RH) Lapisan 700 mb Dasarian III Januari 2020
Kelembaban udara relatif di wilayah Indonesia umumnya berkisar antara 50% hingga 90%. Kelembapan
udara tinggi dengan nilai RH di atas 80% teramati di atas wilayah Sumatera bagian selatan, pesisir utara
Jawa dan Kalimantan Barat bagian selatan.
ANALISIS RELATIVE HUMIDITY (RH)
LAPISAN 850 mb dan 700 mb
(SUMBER : NCEP NCAR REANALISYS)
25. 25
Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH)
Lapisan 850 mb:
• Kelembapan di wilayah Indonesia diprakirakan
umumnya berada di atas 70% hingga dasarian III
Februari 2020
• Kelembapan udara tinggi dengan nilai RH di atas
80% diprakirakan berada di atas sebagian besar
wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi
bagian tengah-selatan, Maluku dan Papua.
PREDIKSI RELATIVE HUMIDITY (RH) 850 mb
(SUMBER : CFSV2)
26. 26
PREDIKSI RELATIVE HUMIDITY (RH) 700 mb
(SUMBER : CFSV2)
Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH)
Lapisan 700 mb:
• Kelembapan di wilayah Indonesia diprakirakan
umumnya berada diatas 70% hingga dasarian III
Februari 2020.
• Kelembapan udara tinggi dengan nilai RH di atas
80% diprakirakan berada di atas wilayah
Sumatera bagian barat-selatan, Kalimantan,
Jawa, Sulawesi bagian tengah-selatan, Maluku
dan Papua.
30. 30
PRAKIRAAN PELUANG HARI TANPA HUJAN (HTH)
(PERIODE HTH : 1 FEB – 16 MAR 2020)
HTH > 10 HARI
HTH > 15 HARI
HTH > 20 HARI
HTH > 25 HARI
HTH > 5 HARI
31. 3131
ANALISIS CURAH HUJAN DASARIAN II JANUARI 2020
DAN PRAKIRAAN CURAH HUJAN JANUARI – JUNI 2020
Update Tgl 31 Januari 2020
32. 32
ANALISIS CURAH DAN SIFAT HUJAN DASARIAN III JANUARI 2020
Analisis Curah Hujan – Januari III/2020 Analisis Sifat Hujan – Januari III/2020
Umumnya curah hujan pada Das III Januari 2020 berada kriteria Menengah (50 - 150 mm/das). Curah hujan Rendah (<50 mm/das) terjadi di pesisir utara
Aceh, Sumut bag tengah, Riau bag timur, Kepri, DIY, Surabaya, Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, pesisir utara Kalbar, Kalteng bag timur, Kaltara bag
utara, Kaltim, Sulteng, Sulsel bag selatan, Gorontalo, Sulut, pesisir selatan Sulbar, Sultra bag selatan, Malut, Maluku, Papua Barat, dan sebagian Papua.
Curah hujan tinggi (>150 mm/das) terjadi di Meulaboh, pesisir barat Sumut, pesisir Sumbar, Bengkulu bag tengah, Lampung bag selatan, Jabar, Kalbar bag
selatan, sebagian Kalteng, Kaltim bag timur, sebagian Kalsel, Papua barat bag tengah, dan Papua bag tengah. Sedangkan wilayah lainnya mengalami
curah hujan Menengah.
Sifat hujan pada Das III Januari 2020 umumnya Bawah Normal. Sifat hujan Atas Normal terjadi di Aceh bag barat, Sumut, Sumbar, riau bag barat, Bengkulu
bag tengah, Riau bag barat, sebagian Lampung, sebagian Jabar, Kalbar bag selatan, Kalteng, sebagian Kalsel, sebagian Kaltim, sebagian Kaltara.
sebagian Sulsel, Sultra bag tengah, Papua barat bag tengah, dan Papua bag tengah. Sifat hujan Normal terjadi di Riau bag utara, Jambi, Sumsel bag utara,
Jatim bag tengah, Kalsel bag tengah, dan Papua bag timur. Sedangkan wilayah lainnya mengalami Sifat Hujan Bawah Normal.
34. 3434
Persentase Wilayah yang Memasuki Musim Hujan
(Berdasarkan Jumlah ZOM)
WILAYAH TOTAL ZOM
MASIH MENGALAMI
MUSIM KEMARAU
SUDAH MASUK MUSIM
HUJAN
SUMATERA 54 0 54
JAWA 150 0 150
BALI 15 0 15
NTB 21 0 21
NTT 23 3 20
KALIMANTAN 22 0 22
SULAWESI 42 2 40
MALUKU 9 0 9
PAPUA 6 0 6
TOTAL 342 5 337
PERSENTASE 100 1.46 98.54
44. 44
PELUANG CURAH HUJAN BULANAN 2020
Peluang hujan melebihi kriteria MENENGAH (curah hujan > 150 mm/ bulan)
FEBRUARI MARET
MEI
APRIL
JUNI JULI
45. 45
PELUANG CURAH HUJAN BULANAN 2020
Peluang hujan melebihi kriteria TINGGI (curah hujan > 300 mm/ bulan)
FEBRUARI MARET
MEI
APRIL
JUNI JULI
46. 46
Analisis dan Prediksi Dinamika Atmosfer : Aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya didominasi angin
Baratan yaitu massa udara berasal dari Benua Asia. Daerah pertemuan angin terdapat di sekitar Samudera Hindia
barat Sumatera, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Aliran massa udara di wilayah Indonesia pada Dasarian I
Februari 2020 diprediksi didominasi angin baratan, kecuali di wilayah sebelah utara ekuator. Daerah pertemuan
angin terdapat di Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara dan Sulawesi bag. selatan. Analisis 31 Januari 2020 menunjukkan
MJO tidak aktif dan diprediksi tetap tidak aktif hingga pertengahan dasarian I Februari 2020 kemudian kembali
aktif di fase 4 hingga awal dasarian II Februari. Berdasarkan peta prediksi spasial anomali OLR, terdapat wilayah
konvektif/basah di Indonesia bagian Timur. Pada pertengahan Dasarian I Februari 2020 wilayah konvektif/basah
diprediksi akan mendominasi seluruh wilayah Indonesia hingga pertengahan dasarian II Februari 2020.
Dasarian III Januari 2020, ENSO berada pada kondisi Netral dan diprediksi tetap Netral sampai Juni 2020, dan
Dipole Mode saat ini berada pada kondisi Netral dan diprediksi akan tetap netral hingga Juli 2020.
Analisis Curah Hujan pada Dasarian III Januari 2020 : Umumnya curah hujan berada pada kriteria menengah (50-
150 mm/dasarian) dengan sifat hujan umumnya Bawah Normal.
Analisis Perkembangan Musim Hujan Dasarian III Januari 2020: Berdasarkan jumlah zom, 99 % wilayah
Indonesia telah memasuki musim hujan sedangkan 1% wilayah masih mengalami musim kemarau.
Prakiraan Curah Hujan Dasarian Feb I – Feb III 2020: umumnya diprakirakan berada di kriteria menengah (50 –
150 mm/dasarian). Pada Feb I wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada pada Sumbar bag
selatan, Bengkulu, Sumsel bag barat, DKI, Jabar, Jateng bag tengah, Kalbar bag utara, Sultra bag utara, Sulsel bag
utara, dan Papua bag tengah. Pada Feb II wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Jambi
bag barat, Jabar bag timur, Jateng bag timur, dan Papua bag tengah. Pada Feb III wilayah yang diprakirakan
mengalami hujan kategori tinggi berada di Papua bag tengah.
R A N G K U M A N