Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
[PART-3]
RELEASE ORDER BERORIENTASI BEBAN SEBAGAI PENGANTAR PPC (PRODUCTION PLANNING AND CONTROL) DIPLOMA 4 (D4)
[LOAD ORIENTED ORDER RELEASE AS AN INTRODUCTION TO PPC (PLANNING AND PRODUCTION CONTROL) FOR DIPLOMA-4 (D4)]
Hasil dari analisis terhadap sistem manufaktur yang dilakukan, akan memberikan masukan / rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan terhadap semua departemen/unit yang terkait di dalam menjalankan fungsi manufaktur, seperti : Marketing, Order Administrasion, Production Planning and Control, Production / Fabrication Shop, Quality Control, Maintenance, Logistic, Eduction, dan Management. Semuanya hanya bisa dilakukan secara terintegrasi menggunakan software yang dapat mengintegrasikan sistem-sistem yang ada pada suatu perusahaan/industri.
[The results of the analysis of the manufacturing system carried out, will provide input / recommendations for improvements that must be made to all departments / units involved in carrying out manufacturing functions, such as: Marketing, Order Administration, Production Planning and Control, Production / Fabrication Shop, Quality Control , Maintenance, Logistics, Eduction, and Management. Everything can only be done in an integrated manner using software that can integrate existing systems in a company / industry.]
ISI (CONTENT)
8. Analisis Aliran Produksi Politeknik Manufaktur Bandung Saat Ini [Analysis of Production Flow of Bandung Manufacturing Polytechnic Today]
9. Perencanaan Jadwal dan Kapasitas Beban Produksi Berorientasi Mahasiswa [Planning Schedule and Capacity of Student-Oriented Production Loads]
Penulis (Create)
Duddy Arisandi, 2001
Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)
Kordinator Pengembangan Sistem Produksi (Pusat Pengembangan Institusi)
Head of PPC Integration System
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
[PART-3]
RELEASE ORDER BERORIENTASI BEBAN SEBAGAI PENGANTAR PPC (PRODUCTION PLANNING AND CONTROL) DIPLOMA 4 (D4)
[LOAD ORIENTED ORDER RELEASE AS AN INTRODUCTION TO PPC (PLANNING AND PRODUCTION CONTROL) FOR DIPLOMA-4 (D4)]
Hasil dari analisis terhadap sistem manufaktur yang dilakukan, akan memberikan masukan / rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan terhadap semua departemen/unit yang terkait di dalam menjalankan fungsi manufaktur, seperti : Marketing, Order Administrasion, Production Planning and Control, Production / Fabrication Shop, Quality Control, Maintenance, Logistic, Eduction, dan Management. Semuanya hanya bisa dilakukan secara terintegrasi menggunakan software yang dapat mengintegrasikan sistem-sistem yang ada pada suatu perusahaan/industri.
[The results of the analysis of the manufacturing system carried out, will provide input / recommendations for improvements that must be made to all departments / units involved in carrying out manufacturing functions, such as: Marketing, Order Administration, Production Planning and Control, Production / Fabrication Shop, Quality Control , Maintenance, Logistics, Eduction, and Management. Everything can only be done in an integrated manner using software that can integrate existing systems in a company / industry.]
ISI (CONTENT)
8. Analisis Aliran Produksi Politeknik Manufaktur Bandung Saat Ini [Analysis of Production Flow of Bandung Manufacturing Polytechnic Today]
9. Perencanaan Jadwal dan Kapasitas Beban Produksi Berorientasi Mahasiswa [Planning Schedule and Capacity of Student-Oriented Production Loads]
Penulis (Create)
Duddy Arisandi, 2001
Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)
Kordinator Pengembangan Sistem Produksi (Pusat Pengembangan Institusi)
Head of PPC Integration System
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
[PART-2]
RELEASE ORDER BERORIENTASI BEBAN SEBAGAI PENGANTAR PPC (PRODUCTION PLANNING AND CONTROL) DIPLOMA 4 (D4)
[LOAD ORIENTED ORDER RELEASE AS AN INTRODUCTION TO PPC (PLANNING AND PRODUCTION CONTROL) FOR DIPLOMA-4 (D4)]
Analisis sistem manufaktur secara komprehensif dapat dilakukan jika kita bisa memahami seluruh rangkaian proses manufaktur yang dimulai dari pemesanan oleh pelanggan sampai dengan penyerahan produk ke pelanggan berikut hasil pengukuran kepuasan pelanggannya. Banyak model yang kita ketahui untuk membuat Peta Proses Bisnisnya (Mapping Business Process), salah satunya dengan menggunakan teknik BROWN PAPER.
[A comprehensive manufacturing system analysis can be done if we can understand the entire set of manufacturing processes starting from ordering by the customer to delivering the product to the customer following the measurement results of customer satisfaction. Many models that we know to make a Business Process Map (Mapping Business Process), one of them using the BROWN PAPER technique.]
ISI (CONTENT)
5. Analisis, Pemantauan, dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur [Analysis, Monitoring and Diagnosis of Manufacturing Flow]
6. Release Order Berorientasi Beban [Load Oriented Order Release]
7. Perencanaan dan Pengendalian Kapasitas Berorientasi Jadwal [Schedule-oriented Capacity Planning and Control]
Penulis (Create)
Duddy Arisandi, 2001
Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)
Kordinator Pengembangan Sistem Produksi (Pusat Pengembangan Institusi)
Head of PPC Integration System
SE - Chapter 8 Strategi Pengujian Perangkat LunakRiza Nurman
Strategi Pengujian Perangkat Lunak
PENDEKATAN STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
PENGUJIAN UNIT
PENGUJIAN INTEGRASI
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM
DEBUGGING
Buku Load Oriented Order Release Sebagai Pengantar PPC (Production Planning a...Ir. Duddy Arisandi, ST, MT
[PART-2]
RELEASE ORDER BERORIENTASI BEBAN SEBAGAI PENGANTAR PPC (PRODUCTION PLANNING AND CONTROL) DIPLOMA 4 (D4)
[LOAD ORIENTED ORDER RELEASE AS AN INTRODUCTION TO PPC (PLANNING AND PRODUCTION CONTROL) FOR DIPLOMA-4 (D4)]
Analisis sistem manufaktur secara komprehensif dapat dilakukan jika kita bisa memahami seluruh rangkaian proses manufaktur yang dimulai dari pemesanan oleh pelanggan sampai dengan penyerahan produk ke pelanggan berikut hasil pengukuran kepuasan pelanggannya. Banyak model yang kita ketahui untuk membuat Peta Proses Bisnisnya (Mapping Business Process), salah satunya dengan menggunakan teknik BROWN PAPER.
[A comprehensive manufacturing system analysis can be done if we can understand the entire set of manufacturing processes starting from ordering by the customer to delivering the product to the customer following the measurement results of customer satisfaction. Many models that we know to make a Business Process Map (Mapping Business Process), one of them using the BROWN PAPER technique.]
ISI (CONTENT)
5. Analisis, Pemantauan, dan Diagnosa Terhadap Aliran Manufaktur [Analysis, Monitoring and Diagnosis of Manufacturing Flow]
6. Release Order Berorientasi Beban [Load Oriented Order Release]
7. Perencanaan dan Pengendalian Kapasitas Berorientasi Jadwal [Schedule-oriented Capacity Planning and Control]
Penulis (Create)
Duddy Arisandi, 2001
Politeknik Manufaktur Bandung (PMS-ITB)
Kordinator Pengembangan Sistem Produksi (Pusat Pengembangan Institusi)
Head of PPC Integration System
SE - Chapter 8 Strategi Pengujian Perangkat LunakRiza Nurman
Strategi Pengujian Perangkat Lunak
PENDEKATAN STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
PENGUJIAN UNIT
PENGUJIAN INTEGRASI
PENGUJIAN VALIDASI
PENGUJIAN SISTEM
DEBUGGING
Menurut para ahli, pengertian Preventive Maintenance antara lain:
Pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) adalah inspeksi periodik u/ mendeteksi kondisi yg mungkin menyebabkan produksi berhenti atau berkurangnya fungsi mesin dikombinasikan dengan pemeliharaan untuk menghilangkan, mengendalikan, kondisi tersebut dan mengembalikan mesin ke kondisi semula atau dengan kata lain deteksi dan penanganan diri kondisi abnormal mesin sebelum kondisi tersebut menyebabkan cacat atau kerugian. (Setiawan, 2008).
Menurut Jay dan Barry Render,(2001) dalam bukunya “Operations Management”, preventive maintenance adalah: “A plan that involves routine inspections, servicing, and keeping facilities in good repair to prevent failure”
Sebuah perencanaan yang memerlukan inspeksi rutin, pemeliharaan dan menjaga agar fasilitas dalam keadaan baik sehingga tidak terjadi kerusakan di masa yang akan datang. Pekerjaan dasar pada perawatan preventive adalah: inspeksi, pelumasan, perencanaan dan penjadwalan, pencatatan dan analisis, latihan bagi tenaga pemeliharaan, serta penyimpanan suku cadang. sehingga peralatan atau mesin-mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan dapat terpenuhi pengunaannya. (Daryus ,2007).
3. • Definisi Keandalan
Probabilitas sebuah sistem atau performa produk dengan cara
yang baik berdasarkan pada periode waktu saat digunakan
berdasarkan kondisi pengoperasian tertentu.
Elemen-elemen yang termasuk dalam keandalan:
1. Probabilitas
2. Performa yang baik
3. Waktu
4. Kondisi pengoperasian tertentu
5. PENGUKURAN UJI KEANDALAN
• Fungsi uji keandalan :
Dapat disebut sebagai fungsi bertahan, diputuskan berdasarkan
probabilitas pada suatu sistem atau produk akan berhasil
setidaknya dengan beberapa spesifikasi waktu (t). Fungsi uji
ketahanan, R(t) di definisikan sebagai berikut :
𝑅 𝑡 = 1 − 𝐹(𝑡)
Dimana:
F(t) = probabilitas yang menunjukkan sistem akan gagal dalam
satuan waktu (t).
• Tingkat kegagalan yang terjadi dengan spesifikasi jarak waktu
disebut tingkat kegagalan dari jarak waktu yang ditentukan.
Tingkat kegagalan per jam di formulasikan sebagai berikut :
𝜆 =
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑘𝑒𝑔𝑎𝑔𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖
6. • Contoh :
Pada suatu spesifikasi komponen tingkat kegagalan diketahui,
komponen 1 waktu kegagalan setelah 75 jam , komponen 2 waktu
kegagalan setelah 125 jam, komponen 3 waktu kegagalan setelah 325
jam, dan komponen 5 waktu kegagalan 525 jam. Dari 5 komponen
kegagalan dan total waktu beroperasi adalah 4180 jam. Dengan
menggunakan formulasi diatas :
𝜆 =
5
4180
= 0,001196
7. HUBUNGAN KOMPONEN RELIABILITAS
• Series Networks
Komponen yang sama disusun secara series,
• Parallel Networks
Komponen yang sama disusun secara parallel
• Kombinasi Parallel dan Seri
Bisa digunakan untuk mencapai berbagai tingkat
raliabilitas
8. • Faktor penghubung
Availibility (ketersediaan) digolongkan menjadi 3 jenis :
1. Ketersediaan yang melekat (Ai), ketersediaan yang melekat
merupakan probabilitas terhadap sistem atau peralatan, ketika
digunakan pada kondisi lingkungan yang ideal dan tertentu (seperti,
ketersediaan alat, suku cadang, perawatan, dan lain-lain).
2. Ketersediaan Pencapaian (Aa), merupakan probabilitas terhadap
sistem atau perlengkapan, ketika digunakan pada kondisi lingkungan
yang ideal (seperti, ketersediaan alat, suku cadang, perawatan, dan
lain-lain), akan dioperasikan berdasarkan performa yang baik pada.
3. Ketersediaan Operasional (Ao), merupakan probabilitas pada sistem
atau perlengkapan, ketika digunakan bergantung pada kondisi yang
sebenarnya pada lingkungan operasional. Akan dioperasikan
berdasarkan performa yang baik pada waktu tertentu.
9. • Keefektifan sistem (SE), merupakan sebuah sistem
probabilitas yang cakupan nya pada seluruh permintaan
operasional dengan waktu yang diberikan ketika
pengoprasiaannya berdasarkan kondisi dan kemampuan sistem
untuk melakukan pekerjaan yang telah dipikirkan.
• Keefektifan biaya (CE), keefektifan biaya memiliki
hubungan yang erat dengan pengukuran sebuah sistem dalam
hal penyelesaian sebuah permasalahan (keefektifan sistem)
dan total biaya siklus hidup, dan dapat dijabarkan dengan
berbagai cara, tergantung pada permasalahan atau paramater
sistem yang ingin di evaluasi.
10. UJI KEANDALAN SISTEM DAN DESAIN
PRODUK
• Syarat uji keandalan untuk sebuah sistem, digolongkan pada
dua kondisi yaitu kualitatif dan kuantitatif, serta penegasan
dari seluruh kebutuhan sistem operasional dan konsep
pemeliharaan dapat dideskripsikan sebagai berikut :
1. Definisi tentang faktor performa sistem, misi dan profil,
dan syarat sistem (kondisi, siklus kewajiban, dan bagaimana
cara mengoprasikan sistem).
2. Definisi tentang siklus hidup operasional (mengantisipasi
waktu pada waktu penggunanannya pada sistem inventaris
dan dalam penggunaan operasional).
3. Definisi tentang lingkungan dalam hal ini yang utama
diharapkan dalam pengoprasian sistem dan penanganan
(suhu,kelembapan,getaran, dan lain-lain).
11. TES DAN EVALUASI UJI KEANDALAN
• Contoh tes kualifikasi uji keaandalan.
Tes kualifikasi uji keandalan berdasarkan ketersediaan
terhadap tahap pengembangan sistem yang dievaluasi, seperti
pada kepastian terhadap spesifikasi syarat yang telah
diproritaskan dan diproses ketahap selanjutannya (seperti
tahap produksi atau tahap konstruksi pada siklus hidup).
Pada awalnya, uji keandalan MTBF pendeskripsiannya untuk
penggunaan sistem, mengikuti alokasi dan definisi dari kriteria
dari sebuah desain. Ketika uji keaandalan dilakuan, ada 3
keputusan yang diambil (1) sistem diterima, (2) sistem ditolak,
(3) lanjut untuk diuji. Gambaran ilustrasinya dapat dilihat
sebagai berikut :
13. DEFINISI DAN PENJELASAN TENTANG
PEMELIHARAAN
• Definisi
Pemeliharaan merupakan suatu karakteristik yang selalu
melekat pada setiap desain sebuah sistem atau produk, yang
menyinggung tentang pengurangan, akurasi, keselamatan, dan
ekonomi dalam setiap tindakan perbaikan performa.
Pemeliharaan juga dapat didefinisikan sebagai sebuah desain
yang memiliki karakteristik yang mengutamakan perbaikan
faktor secara berkala, waktu perbaikan (seperti waktu lembur
dan jam tenaga kerja), dan biaya perbaikan
14. PEMELIHARAAN DALAM SIKLUS HIDUP
SISTEM
Kebutuhan pemeliharaan didefinisikan dalam konsep bagian
dari kebutuhan sistem operasional dan konsep perbaikan.
Analisa pemahaman saling terkait antara bagian dari analisa
sebuah sistem. Prediksi pemeliharaan dapat diselesaikan
dimulai dengan tahap persiapan sistem ( detail/desain produk),
pemeliharaan mempertimbangkan desain yang ada pada
umumnya, dan demonstrasi pemeliharaan dapat diselesaikan
berdasarkan bagian dari sistem yang telah dilakukan uji dan
evaluasi. Spesifikasi fungsi pemeliharaan dan kaitannya pada
siklus hidup sistem dapat dilihat pada gambar berikut :
16. Perencanaan pemeliharaan:
Dalam perencanaan pemeliharaan harus melalui perhitungan
terhadap seluruh perencanaa sistem. Fungsi program yang spesifik
adalah yang teridentifikasi dan terjadwal pengorganisasiannya dan
mengimplementasikan tugas pemeliharaan untuk diselesaikan, dan
hasil dari evaluasi terhadap fungsi yang ditinjau.
Jenis-jenis pemeliharaan :
• Corrective Maintenance (Pemeliharaan Perbaikan).
• Preventive Maintenance (Pemeliharaan Pencegahan).
18. Maintenance Elapsed – Time Factor
• Mean Corrective Maintenance Time (MCT)
• Mean Preventive Maintenance Time (Mpt)
• Mean Active Maintenance Time
• Logistic Delay Time
• Administrative Delay Time (ADT)
• Maintenance Downtime
19. • Maintenance Labour-Hour Factor
Dalam maintenance waktu yang dihabiskan itu sangat
penting, sehingga penambahan tenaga kerja dapat
mengurangi waktu maintenance
Pengukuran dalam penambahan tenaga kerja dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. maintenace labour hour per system operating hour
2. maintenace labour hour per cycle of system operation
3. maintenace labour hour per month
4. maintenace labour hour per maintenace
20. • Maintenance frequency factors
1. Mean time between maintenance (MTBM)
Adalah nilai rata-rata antara semua kegiatan maintenance
baik itu preventif maupun korektif
2. Mean time between replacement (MTBR)
Adalah nilai rata-rata waktu yang dihabiskan untuk
mengganti alat atau item, hal ini terjadi pada penggantian
spare part
21. • Maintenance cost factors
Yang termasuk bagian dari miantenance cost adalah :
1. Biaya setiap maintenance
2. Biaya maintenance setiap jam operasi sistem
3. Biaya maintenance setiap bulan
4. Biaya maintenance setiap tahapan sistem
5. Rasio antara biaya maintenance dan total biaya keseluruhan
• Factor yang berhubungan dengan maintenance
1. responsif
2. Keefektifan peralatan uji dan peralatan pendukung
3. Ketersediaan fasilitas maintenance
4. Faktor transportasi antar fasilitas maintenance
5. Keefektifan organisasi dan efisien personel
28. SYSTEM SUPPORT REQUIRETMEN
• Maintenance planning
• Supply support
• Test and support
• Transportation and handling
• Personnel and training required
• Facilities
• Data
• Computer resourch
29. LOGISTIC SUPPORT IN THE SYSTEM LIFE
CYCLE
• Logistic support planning
Perencanaan logistik pendukung dimulai dengan rencana pada
awal tahapan konsep (rancangan awal) hingga persiapan
pengambangan rencana dukungan logistik.
• Design for supportability
Banyak faktor yang mempengaruhi untuk meperoleh hasil yang
efektif. Misalnya dengan mendesain faktor pendukung yang
mewakili element element utama pada sistem
30. • Logistic in the production phase
Kebutuhan logistik pada tahapan produksi baik pada proses
produksi itu sendiri termasuk kebutuhan material maupun
penyebaran elemen kebutuhan logistik
• Logistic support for operating system
Kebutuhan logistik pendukung yang mampu diaplikasikan
maupun menopang sistem operasi baik itu merupakan
kebutuhan yang terjadwal maupun tidak terjadwal
31. MEASURE OF LOGISTIC SUPPORT
• Supply support measures
• Test and support equipment measures
• Organizational measures
• Transportation measures
• Facility measure
32. LOGISTIC SUPPORT ANALYSIS
LSA merupakan proses yang digunakan untuk mendukung
sistem maupun sepanjang pengembangan sistem dengan
menggunkan teknik analisis untuk menyelesaikan permasalahan
permasalahan yang muncul.
33. COMPUTER AIDED ACQUISITION AND
LOGISTIC SUPPORT
Dalam memenuhi kebutuhan logistik banyak sekali
permasalahan-permasalahan komplek dalam sistem sehingga
dibutuhkan komputer sebagai faktor pendukung. Misalnya
digunakan untuk LSA
34. LOGISTIC SUPPORT TEST AND
EVALUATION
Tahapan tahapan tes dan evaluasi dalam desain faktor
pendukung untuk menjamin tingkatan kebutuhan dalam sistem
tepat waktu dan ekonomis
36. Apa itu life-cycle cost?
Total biaya selama umur aktual dari suatu aset, termasuk
biaya perencanaan, desain, perolehan dan biaya tambahan,
serta biaya-biaya lain yang secara langsung timbul sebagai
akibat pemilikan atau penggunaan aset tersebut.
37. PENGANTAR LIFE-CYCLE-COSTING
• Perencanaan life-cycle-cost memperhatikan penilaian dan
perbandingan dari plihan/alternatif selama fase desain.
• Life-cycle-cost, mencakup biaya:
1. Biaya penelitian dan pengembangan
2. Biaya produk dan konstruksi
3. Biaya operasi dan pendukungnya
4. Biaya pensiun dan pembuangan
38. PENGANTAR LIFE-CYCLE-COSTING
Masalah yang terkait dengan penentuan biaya sistem/produk:
1. Biaya total sistem seringkali tidak terlihat
2. Faktor individu sering tidak benar penerapannya dalam
estimasi biaya
3. Prosedur akuntansi yang ada, tidak selalu mengizinkan
kenyataan dan waktu penilaian dari total biaya
4. Prakter penganggaran sering tidak fleksibel
39.
40.
41.
42.
43. ANALISIS LIFE CYCLE COST
• Analisis life cycle cost memungkinkan biaya pembuatan,
operasi, dan penghapusan dari alternatif yang dipilih untuk
diamati sepanjang umur aktualnya untuk memudahkan
pembuatan keputusan yang akurat dan tepat waktu sehingga
biaya-biaya tersebut dapat diminimalkan.
• Analisis life-cycle cost digunakan sebgai dasar untuk
mengamati dan mengatur biaya-biaya yang melebihi umur
aktual dari aset tersebut.
45. TUJUAN ANALISIS BIAYA
1. Alternatif penggunaan operasinal sistem/produk dan profil
lingkungan
2. Konsep alternatif pemeliharaan siustem dan mendukung
kebijakan logistik.
3. Alternatif desain konfigurasi sistem/produk
4. Alternatif seleksi pengadaan untuk item tertentu.
5. Alternatif pendekatan produksi.
6. Alternatif saluran distribusi prosuk, transportasi dan
metode penanganan, lokasi gudang, dan sebagainya.
46. TUJUAN ANALISIS BIAYA
7. Alternatif rencana untuk mendukung logistik, seperti
tingkat layanan pelanggan, memepertahankan tingkat
persediaan dukungan, fungsi pemeliharaan, dan tugas, dan
sebagainya.
8. Alternatif pembuangan produk dan metode daur ulang.
9. Alternatif kebijakan manajemen dan dampaknya terhadap
sistem
47. PEDOMAN DAN BATASAN
• Analisis biaya harus menentukan pedoman dan batasan
dimana upaya analisis yang akan dicapai.
• Pedoman terdiri dari informasi mengenai faktor-faktor
seperti sumber daya yang tersedia dan manajemen terkait
untuk analisa.
• Batasan untuk menetukan performa suatu sistem
48. IDENTIFIKASI ALTERNATIF KELAYAKAN
• Semua kandidat dipertimbangkan awalnya, dengan kandidat
yang paling mungkin dipilih untuk evaluasi lebih lanjut.
• Alternatif yang sering diusulkan untuk analisa ada sedikit
kemungkinan bahwa akan membuktikan kelayakan.
• Namun, lebih baik untuk mempertimbangkan banyak
alternatif untuk mendapatkan alternatif yang baik.
49. IDENTIFIKASI ALTERNATIF KELAYAKAN
• Semua kandidat dipertimbangkan awalnya, dengan kandidat
yang paling mungkin dipilih untuk evaluasi lebih lanjut.
• Alternatif yang sering diusulkan untuk analisa ada sedikit
kemungkinan bahwa akan membuktikan kelayakan.
• Namun, lebih baik untuk mempertimbangkan banyak
alternatif untuk mendapatkan alternatif yang baik.
50. PENGEMBANGAN COST BREAKING DOWN
STRUCTURE (CBS)
Tujuan CBS :
1. Menyediakan mekanisme untuk alokasi biaya awal,
kategorisasi biaya, dan pemantauan dan pengendalian biaya.
2. Dasar untuk menilai dari setiap alternatif yang
dipertimbangkan.
51. PEMILIHAN MODEL BIAYA
Tujuan Pemilihan Model biaya :
1. Memudahkan proses
evaluasi life-cycle cost
2. Untuk mengevaluasi sistem
dalam jangka waktu total
life-cycle cost serta segmen
individu berbagai biaya
52. BIAYA HUBUNGAN PERKIRAAN
• Simple linear functions
• Simple non linear functions
• Discontinuous step functions
• Other estimating form
53. DATA BIAYA PENGEMBANGAN
• Analisis biaya harus menyelidiki semua sumber datad untuk
menentukan apa yang tersedia untuk aplikasi langsung dalam
mendukung tujuan analisis.
• Sumber data :
1. Existing bank data
2. Perencanaan sistem/produk data
3. Biaya perkiraan individu, prediksi, dan analisa
4. Pemasok dokumentasi
5. Uji teknik dan data lapangan
54. PERLAKUAN KELEBIHAN BIAYA LIFE-CYCLE
• Langkah-langkah yang diperlukan dalam mengembangkan
profil biaya, aspek inflasi, efekl dari kurva pembelajaran,
nilai waktu dari uang sebagai berikut
1. Pengembangan profil biaya
2. Dealing with inflation
3. Penerapan learning curve
4. Nilai waktu dari uang
5. Ringkasan biaya
55. ALTERNATIF EVALUSI EKONOMI
Tujuan :
• Memberikan dasar untuk memperkirakan kebutuhan
anggaranuntuk konfigurasi sistem didefinisikan selama life-
cycle-nya
Desain untuk kelayakan ekonomi meliputi :
• Desain kebutuhan
• Identifikasi alternatif yang mungkin dalam menanggapi
kebutuhan yang ditetapkan.
• Pemilihan suatu pendekatan yang lebih disukai
• Penyempurnaan dari konfigurasi yang dipilih utnuk mencapai
tujuan ekonomi perbaikan.
56. EVALUASI ALTERNATIF DARI SEGI
EKONOMI
• Evaluasi Alternatif Dua Desain
• Evaluasi Modal Peralatan
• Evaluasi Alternatif Desain
57. LIFE CYCLE COSTING PADA PROGRAM EVALUASI
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam analisis life cycle :
1. Asusmsi yang akan dibuat
2. Data untuk mengumpulkan dan mengevaluasi
3. Hubungan parameter untuk membangun dan sebagianya