Deliniasi kawasan diperlukan untuk menfokuskan perencanaan sesuai target dan karena batas administrasi tidak dapat membatasi perkembangan suatu kota. Teknik deliniasi meliputi memetakan batas administrasi, ekologi, dan fungsi serta menentukan karakteristik kawasan secara fungsional dan kuantitatif-kualitatif."
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan dan analisis kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) yang meliputi (1) identifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan melalui penapisan dan penetapan isu prioritas, (2) pengumpulan dan analisis baseline data, dan (3) analisis spasial untuk menganalisis kondisi lokasi perencanaan.
Silabus mata pelajaran IPA di SMK Negeri 1 Tejakula mencakup materi gejala alam, mitigasi bencana alam, materi dan perubahannya, ekosistem, keseimbangan lingkungan, limbah, polusi, dan AMDAL serta kesehatan dan keselamatan kerja. Mata pelajaran ini bertujuan membantu siswa memahami konsep-konsep IPA terkait bidang bisnis dan manajemen.
Talkshow tesis dan disertasi disampaikan oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Guru Besar UNY dalam acara workshop penelitian yang diselenggarakan oleh KMP UNY
Tersedianya dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk mendukung penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kramatwatu. KLHS bertujuan untuk memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan terintegrasi dalam pembangunan wilayah dan menfasilitasi proses belajar bersama antar pelaku pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan dan analisis kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) yang meliputi (1) identifikasi isu-isu pembangunan berkelanjutan melalui penapisan dan penetapan isu prioritas, (2) pengumpulan dan analisis baseline data, dan (3) analisis spasial untuk menganalisis kondisi lokasi perencanaan.
Silabus mata pelajaran IPA di SMK Negeri 1 Tejakula mencakup materi gejala alam, mitigasi bencana alam, materi dan perubahannya, ekosistem, keseimbangan lingkungan, limbah, polusi, dan AMDAL serta kesehatan dan keselamatan kerja. Mata pelajaran ini bertujuan membantu siswa memahami konsep-konsep IPA terkait bidang bisnis dan manajemen.
Talkshow tesis dan disertasi disampaikan oleh Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Guru Besar UNY dalam acara workshop penelitian yang diselenggarakan oleh KMP UNY
Tersedianya dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk mendukung penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Kramatwatu. KLHS bertujuan untuk memastikan prinsip pembangunan berkelanjutan terintegrasi dalam pembangunan wilayah dan menfasilitasi proses belajar bersama antar pelaku pembangunan.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan proposal penelitian, meliputi syarat penelitian yang sistematis dan berencana serta mengikuti kaidah metode ilmiah. Juga dijelaskan bahwa proposal berfungsi sebagai alat komunikasi dan rencana kegiatan penelitian serta kontrak kerja antara peneliti dengan lembaga pendukung. Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai komponen-komponen penting yang harus ada dalam proposal penelitian.
SIG adalah sistem informasi yang mengolah dan menyimpan data berbasis lokasi geografis untuk mendukung pengambilan keputusan. SIG dapat mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis data spasial serta menampilkan hasilnya dalam bentuk peta atau laporan. SIG memiliki berbagai penerapan seperti perencanaan kota, pertanian, lingkungan, dan utilitas.
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan dan perancangan kota serta lingkungan, meliputi tipe-tipe proses perencanaan, langkah-langkah metode sinoptik, komponen dasar perancangan, dan contoh delineasi kawasan perencanaan."
1. Laporan merupakan alat pertanggungjawaban, pengawasan, penyampaian informasi, dan bahan pengambilan keputusan.
2. Laporan harus benar, jelas, langsung mengenai sasaran, lengkap, tegas, dan tepat waktu.
3. Ada berbagai jenis laporan seperti lisan, tertulis, visual, akademik, administratif, berkala, khusus, resmi, dan tak resmi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penelitian, strategi, dan metodologi penelitian yang meliputi: penelitian historis, deskriptif, perkembangan, kasus, korelasional, eksperimental, dan tindakan; serta menjelaskan tujuan, ciri-ciri, dan langkah-langkah setiap jenis penelitian. Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang metodologi penelitian yang sesuai dengan jenis masalah yang diteliti
SIG adalah sistem informasi yang mengolah dan menyimpan data yang memiliki referensi geografis untuk mendukung pengambilan keputusan. SIG mampu mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis data spasial serta menampilkan hasilnya. SIG telah diterapkan dalam berbagai bidang seperti lingkungan, utilitas publik, pertanian, pemasaran, pengelolaan taman, dan kesehatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pelaksanaan laporan pengalaman keterampilan terdahulu (LPKT) melalui kaedah presentasi PowerPoint (PPT).
2) Ia menjelaskan konsep dan metodologi penilaian LPKT melalui pengiktirafan pencapaian terdahulu (PPT).
3) Dokumen tersebut memberikan panduan penyediaan format laporan dan penilaian projek LPKT.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara perkuliahan mata kuliah Sistem Basis Data 2 yang mencakup pokok bahasan seperti pengenalan model data relasional, model EER, perancangan basis data, pengontrolan database, object oriented database, distributed database, client-server, dan perkembangan database saat ini. Mata kuliah ini diajarkan secara tatap muka menggunakan metode ceramah dan diskusi serta media seperti papan tulis dan OHP.
Dokumen tersebut membahas tentang format pengisian kurikulum berbasis kompetensi yang meliputi penjelasan mengenai komponen-komponen penting dalam penyusunan kurikulum perguruan tinggi seperti visi, misi, tujuan program studi, profil lulusan, kompetensi lulusan, struktur kurikulum beserta pemetaan mata kuliah, strategi pembelajaran dan jadwal semester.
Dokumen tersebut membahas pedoman evaluasi diri program studi oleh Departemen Pendidikan Nasional. Beberapa poin utama meliputi langkah-langkah evaluasi diri melalui empat siklus, indikator mutu utama penyelenggaraan program studi yaitu RAISE, analisis data dan informasi untuk evaluasi diri, serta teknik-teknik analisis seperti analisis SWOT dan root cause analysis.
Analisis Data dan Informasi Root Cause.pptanonimcapybara
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik analisis untuk mengevaluasi program studi seperti analisis situasi, SWOT, root cause analysis, force field analysis, benchmarking, gap analysis, dan perencanaan pengembangan."
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...SMK IT Marinah Al-Hidayah
Sistem ini membahas pengembangan sistem pendukung keputusan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah dengan menggunakan metode AHP dan MAUT. Sistem ini diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan suatu lokasi sebagai tempat pembuangan akhir.
Modul ini membahas tentang pelingkupan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Terdapat penjelasan mengenai tujuan pelingkupan untuk membatasi luas dan dalamnya cakupan KLHS, aspek yang dilingkupi seperti materi/isu, wilayah, dan waktu, serta tata cara pelingkupan melalui menelaah dokumen, literatur, observasi lapangan, dan rapat/lokakarya untuk mengidentifikasi isu-isu strategis berdas
SIG didefinisikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, menganalisis, dan menghasilkan data atau informasi geospatial yang berhubungan lokasi untuk mendukung pengambilan keputusan perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas perkotaan, dan catatan administratif lainnya. SIG mampu mengintegrasikan data spas
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang pengenalan, konsep, dan falsafah Kumpulan Majlis Kerja (KMK) dalam 3 kalimat. Ia menjelaskan definisi KMK sebagai kumpulan pekerja yang bekerja sama untuk menyelesaikan masalah, prinsip-prinsipnya seperti penglibatan pekerja, dan struktur kepimpinannya.
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan proposal penelitian, meliputi syarat penelitian yang sistematis dan berencana serta mengikuti kaidah metode ilmiah. Juga dijelaskan bahwa proposal berfungsi sebagai alat komunikasi dan rencana kegiatan penelitian serta kontrak kerja antara peneliti dengan lembaga pendukung. Dokumen tersebut memberikan panduan mengenai komponen-komponen penting yang harus ada dalam proposal penelitian.
SIG adalah sistem informasi yang mengolah dan menyimpan data berbasis lokasi geografis untuk mendukung pengambilan keputusan. SIG dapat mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis data spasial serta menampilkan hasilnya dalam bentuk peta atau laporan. SIG memiliki berbagai penerapan seperti perencanaan kota, pertanian, lingkungan, dan utilitas.
Dokumen tersebut membahas proses perencanaan dan perancangan kota serta lingkungan, meliputi tipe-tipe proses perencanaan, langkah-langkah metode sinoptik, komponen dasar perancangan, dan contoh delineasi kawasan perencanaan."
1. Laporan merupakan alat pertanggungjawaban, pengawasan, penyampaian informasi, dan bahan pengambilan keputusan.
2. Laporan harus benar, jelas, langsung mengenai sasaran, lengkap, tegas, dan tepat waktu.
3. Ada berbagai jenis laporan seperti lisan, tertulis, visual, akademik, administratif, berkala, khusus, resmi, dan tak resmi.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis penelitian, strategi, dan metodologi penelitian yang meliputi: penelitian historis, deskriptif, perkembangan, kasus, korelasional, eksperimental, dan tindakan; serta menjelaskan tujuan, ciri-ciri, dan langkah-langkah setiap jenis penelitian. Dokumen ini memberikan gambaran umum tentang metodologi penelitian yang sesuai dengan jenis masalah yang diteliti
SIG adalah sistem informasi yang mengolah dan menyimpan data yang memiliki referensi geografis untuk mendukung pengambilan keputusan. SIG mampu mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis data spasial serta menampilkan hasilnya. SIG telah diterapkan dalam berbagai bidang seperti lingkungan, utilitas publik, pertanian, pemasaran, pengelolaan taman, dan kesehatan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pelaksanaan laporan pengalaman keterampilan terdahulu (LPKT) melalui kaedah presentasi PowerPoint (PPT).
2) Ia menjelaskan konsep dan metodologi penilaian LPKT melalui pengiktirafan pencapaian terdahulu (PPT).
3) Dokumen tersebut memberikan panduan penyediaan format laporan dan penilaian projek LPKT.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara perkuliahan mata kuliah Sistem Basis Data 2 yang mencakup pokok bahasan seperti pengenalan model data relasional, model EER, perancangan basis data, pengontrolan database, object oriented database, distributed database, client-server, dan perkembangan database saat ini. Mata kuliah ini diajarkan secara tatap muka menggunakan metode ceramah dan diskusi serta media seperti papan tulis dan OHP.
Dokumen tersebut membahas tentang format pengisian kurikulum berbasis kompetensi yang meliputi penjelasan mengenai komponen-komponen penting dalam penyusunan kurikulum perguruan tinggi seperti visi, misi, tujuan program studi, profil lulusan, kompetensi lulusan, struktur kurikulum beserta pemetaan mata kuliah, strategi pembelajaran dan jadwal semester.
Dokumen tersebut membahas pedoman evaluasi diri program studi oleh Departemen Pendidikan Nasional. Beberapa poin utama meliputi langkah-langkah evaluasi diri melalui empat siklus, indikator mutu utama penyelenggaraan program studi yaitu RAISE, analisis data dan informasi untuk evaluasi diri, serta teknik-teknik analisis seperti analisis SWOT dan root cause analysis.
Analisis Data dan Informasi Root Cause.pptanonimcapybara
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik analisis untuk mengevaluasi program studi seperti analisis situasi, SWOT, root cause analysis, force field analysis, benchmarking, gap analysis, dan perencanaan pengembangan."
Sistem pendukung-keputusan-untuk-penentuan-lokasi-tempat-pembuangan-akhir-tpa...SMK IT Marinah Al-Hidayah
Sistem ini membahas pengembangan sistem pendukung keputusan untuk menentukan lokasi tempat pembuangan akhir sampah dengan menggunakan metode AHP dan MAUT. Sistem ini diharapkan dapat membantu pengambilan keputusan dalam menentukan kelayakan suatu lokasi sebagai tempat pembuangan akhir.
Modul ini membahas tentang pelingkupan kajian lingkungan hidup strategis (KLHS). Terdapat penjelasan mengenai tujuan pelingkupan untuk membatasi luas dan dalamnya cakupan KLHS, aspek yang dilingkupi seperti materi/isu, wilayah, dan waktu, serta tata cara pelingkupan melalui menelaah dokumen, literatur, observasi lapangan, dan rapat/lokakarya untuk mengidentifikasi isu-isu strategis berdas
SIG didefinisikan sebagai sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, menganalisis, dan menghasilkan data atau informasi geospatial yang berhubungan lokasi untuk mendukung pengambilan keputusan perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam, lingkungan, transportasi, fasilitas perkotaan, dan catatan administratif lainnya. SIG mampu mengintegrasikan data spas
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang pengenalan, konsep, dan falsafah Kumpulan Majlis Kerja (KMK) dalam 3 kalimat. Ia menjelaskan definisi KMK sebagai kumpulan pekerja yang bekerja sama untuk menyelesaikan masalah, prinsip-prinsipnya seperti penglibatan pekerja, dan struktur kepimpinannya.
1. METODE & TEKNIK:
DELINIASI KAWASAN,
PERUMUSAN ISU STRATEGIS, PERUMUSAN
TUJUAN & SASARAN PERENCANAAN
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
TIM PENGAMPU MTPPP SEMESTER GASAL 2021
#3
4. PEMBATASAN ITU PERLU !
Sumberdaya terbatas
Urgensi perencanaan berbeda antara satu
wilayah dengan wilayah lain
Fokus pada hal-hal utama
5. Konsep-Teknik Deliniasi
Satuan Wilayah dan
Kebijakan
• Memetakan
batas-batas
administrasi
• Ekologi
• Budidaya
• Wilayah
administrasi
prioritas
• Perda
• RTR
Fungsional dan Riset
•Mengidentifikasi fungsi
dan variabel
pencirinya
•Memetakan variabel
dalam matra ruang
•Menentukan ruang
dengan karakteristik
fungsional sesuai
literatur (dan bila perlu
menentukan prioritas)
• Tipologi
•Karakteristik
•Metode Kuantitatif-
kualitatif
Perpaduan keduanya
•Memetakan batas-
batas administrasi,
ekologi, budidaya
•Mengacu Perda.
Produk RTR
•Mengidentifikasi fungsi
dan variabel
pencirinya
•Memetakan variabel
dalam matra ruang
administrasi
•Menentukan wilayah
administratif dengan
karakter fungsional
sesuai literatur
•..................
•..................
6. PENTING ...
Perhatikan batasan luasan kawasan sesuai dengan hierarki produk rencana:
SPPIP (Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan)
penyusunannya mengacu dan terintegrasi dengan arahan
pengembangan kabupaten/kota secara komprehensif.
RPKPP (Rencana Pembangunan Kawasan Permukiman Prioritas) sebagai
acuan dalam penerapan program-program pembangunan permukiman dan
infrastruktur perkotaan
RP2KPKP (Rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman
kumuh perkotaan) pada level kelurahan (pusat:diatas 15 ha, provinsi:10-15
ha, kab/kota: <10 ha)
RKPKP (Rencana Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan) (luas perkim
kumuh sesuai deliniasi kumuh yang disepakati)
RPLP (Rencana penataan lingkungan permukiman) pada pada level
kelurahan
RTPLP (Rencana tindak penataan lingkungan permukiman) pada level
kelurahan
9. ALTERNATIF ?
1. Dipilih berdasarkan zona-zona dari RKPKP
2. Merumuskan dari wilayah RKPKP, dengan mengesampingkan zona2
yang sudah dirumuskan
3. Alternatif lain? Lihat teknik deliniasi
13. 1. PENGGALIANTEORIYG RELEVAN DENGAN
KONSEP PERENCANAAN
2. BUAT KRITERIA BERDASARKANTEORI, LALU PILIH
KRITERIAYANG KONTEKSTUAL DENGAN
KOTA/KAB (BISA DARI KEBIJAKAN)
14. 3. BUAT ALTERNATIF KAWASAN STUDI
SCANWILAYAH RKPKP BERDASARKAN KRITERIA
YANG SUDAH DIBUAT SEBELUMNYA
(TIAP KRITERIA AKAN MENGHASILKAN SATU PETA
TEMATIK → MENGGUNAKAN SATU TOOLS : BISA
BERUPA BUFFER, GUNA LAHAN, KEPADATAN,
WILAYAH ADMINISTRASI, DLL)
PETATEMATIK TIAP KRITERIA DI OVERLAY, HASILNYA
BERUPA ALTERNATIF KAWASAN (ALTERNATIF
SUDAH DALAM BENTUK KOMPAK)
15. 4. PEMILIHAN KAWASAN STUDI DARI ALTERNATIF
KAWASAN, DENGAN MENGGUNAKAN
PEMBOBOTAN
BUAT INDIKATOR PEMBOBOTAN BERDASARKAN
KRITERIA YANG SUDAH DIBUAT
SKALA NILAI/PARAMETER (MISAL 1,2,3,4,5) HARUS
SAMA,TAPI BOBOT BISA BERBEDA-BEDA DENGAN
JUSTIFIKASIYANG JELAS
BOBOT DIDASARKAN PADA SATU PEDOMANYG
SAMA SBG PEGANGAN (CONTOH :VISI KOTA)
16. • LOKASIYANGTERPILIH BIASANYAYG MEMILIKI BOBOT TERTINGGI, KARENA
DIANGGAPYG PALING POTENSIAL.TAPI BISA JUGAYGTERENDAH, JIKA
DIANGGAPYANG BERPOTENSI TAPI BELUM BERKEMBANG.TERGANTUNG
PENDEKATANYG DIGUNAKAN
Alternatif KRITERIA
1
(0.45)
KRITERIA
2
(0.2)
KRITERIA
3
(0.15)
KRITERIA
4
(0.2)
Skor
LOKASI A 3*0.45 4*0.2 2*0.15 5*0.2 1.35+0.8+0.
3+1 = 3.35
LOKASI B 2 3 4 5 0.9+0.6+0.6
+1= 3.1
18. Apa itu ISU STRATEGIS?
Integrasi karakteristik spesifik yang melatari perencanaan
pada seluruh aspek:
Masalah yang sangat penting
Potensi yang tidak dimanfaatkan
Peluang yang tidak diambil
Ancaman yang tidak tertangani
19. Jadi, harus dimulai darimana?
Buat daftar panjang (long-list) karakteristik spesifik kawasan (internal dan eksternal)
dari seluruh aspek perencanaan
s w
o t
INTERNAL
EKSTERNAL
20. Biasanya, impresi/karakteristik terbagi
atas aspek-aspek perencanaan
Kebijakan Pembangunan
Kelembagaan
Fisik Dasar
Demografi dan Sosial Budaya
Ekonomi
Infrastruktur (Sarana & Prasarana)
Tata bangunan dan lingkungan
Tata Guna Lahan
Pembiayaan Pembangunan
dll
21. JANGAN LUPA !
ISU STRATEGIS
Melihat ISU-ISU yang ada di LEVEL
perencanaan di atasnya
(international. Nasional, propinsi,
regional, lokal dsb)
Melihat KOMPLEKSITAS MASALAH
yang ada dan potensi di
Lingkungan/ kawasan
pengamatan
Melihat PELUANG DAN
TANTANGAN di
lingkungan eksternal
22. LANGKAH-LANGKAH
1. Mengeksplorasi isu-isu global maupun nasional yang
saat ini berkembang misalnya isu SDGs, Pengembangan
Ekonomi Kreatif; IPM (Indeks Pembangunan Manusia),
Kemiskinan dan pemberdayaan; climate change dsb.
2. Mengenali apakah isu-isu global dan nasional tersebut
sudah terjadi/berdampak di lingkungan (kawasan) yang
bersangkutan
3. Memetakan kondisi lingkungan internal kawasan
(kekuatan dan kelemahan)
4. Memetakan lingkungan eksternal (peluang & ancaman)
5. Memetakan kebutuhan/masalah mendesak menurut
luasnya dampak/pengaruh masalah (baik internal
maupun ekternal)
24. ▪ Siapa yang harus diwawancarai
secara individu dan kelompok?
▪ Hasil penelusuran data
sekunder sangat membantu,
snowball technique.
▪ Otoritas tertentu (tokoh
pendidikan, lembaga kesehatan,
dll) membantu memahami
konteks isu secara lebih netral.
▪ Observasi dan transek: apa
yang akan dilihat, pemahaman
terkait isu dasar (isu lingkungan,
isu perekonomian komunitas,
konflik, dll).
DATA PRIMER
25. DATA SEKUNDER
▪ Web-based research:
menggunakan mesin
pencari; langkah awal
identifikasi isu dan
pemangku kepentingan;
data yang dihasilkan
masih “kasar”
▪ Media cetak: hasilnya
akan mirip dengan Web-
based research
▪ Buku dan dokumen:
sejarah, literatur sosial
budaya dan lingkungan,
statistik,
kebijakan/regulasi; bisa
diperoleh rona awal,
data dasar
26. ISU NASIONAL ISU PROPINSI ISU KAWASAN
Kondisi LINGKUNGAN
EKSTERNAL KAWASAN
Kondisi LINGKUNGAN
INTERNAL KAWASAN
MASALAH
MENDESAK
RAGAM TEKNIK PERUMUSAN ISU STRATEGIS
1. MELIHAT/INTEGRASI DG ISU
DIATASNYA
27. 2. MEMETAKAN INTENSITAS/JUMLAH /
MASALAH DI SETIAP UNIT
KAWASAN/TENSION APROACH)
RW MASALAH (sektor/ pokja) JUMLAH
FISIK
(SARPRAS,
PERUM,
DLL)
SOSIAL
(MISKIN,
LEMBAG
A, ETC)
EKONOM
I
(PEK, NO
JOB)
DLL
I
II
III
IV
V
VI
DST
28. FISIK
Penghasilan rendah
Sumber daya
manusia kurang
Infrastruktur
lingkungan buruk
Rumah tidak layak
huni Penyelesaian hunian
liar
Perbaikan rumah
kumuh
Peningkatan SDM
Peningkatan
penghasilan
Perbaikan jalan rusak
Penyediaan air bersih
Perbaikan sanitasi
Penanggulangan banjir
Penyediaan ruang
publik
SOSIAL
EKONOMI
IDENTIFIKASI MASALAH
a Bisa meningkatkan keterampilan, pemberdayaan dan kapasitas masyarakat
b Bisa meningkatkan kesehateraan banyak orang / masyarakat
c Bisa meningkatkan moral dan budi pekerti
d Bisa meningkatkan kesadaran hukum
e Bisa dilaksanakan dalam kurun waktu 6 – 12 bulan
f Bisa dilaksanakan dengan anggaran < 200 juta
g Mempunyai multiplying effects yang besar bagi penyelesaian permasalahan lainnya
1 2 2
2 1 1 2 24 6
1 2 2
2 1 1 1 21 7
3 3 3
3 3 3 3 48 1
2 2 2
2 1 1 2 26 5
2 2 1
1 1 1 2 24 6
2 2 1
1 3 1 2 30 3
2 2 1
1 2 1 1 24 6
3 3 3
3 1 2 3 39 2
2 3 1
1 1 1 2 27 4
PRIORITISASI LIMITASI HASIL
a
(2)
b
(3)
d
(1)
c
(1)
e
(3)
f
(3)
g
(3)
h i
K E T E R A N G A N
h Jumlah penilaian
i Peringkat
PROSES
IDENTIFIKASI,
PRIORITISASI
Penilaian MASALAH :
TINGGI : 3
SEDANG : 2
RENDAH : 1
3. PRIORITISASI
29. 4. Pohon ISU
Merupakan bagan hubungan sebab-akibat dari seluruh
karakteristik spesifik kawasan (biasanya bersifat negatif)
Jangan lupa, tentukan dulu pendekatan yang mau
digunakan SEBAB-AKIBAT atau AKIBAT-SEBAB
PENTING ! Gunakan pendekatan induktif
(generalisasi/khusus-umum)
30. Pola Pikir Induktif
Pola pikir dasar manusia
Pola pikir khusus-umum
Melakukan integrasi →
generalisasi
32. 5. METODE WORKSHOP/LOKAKARYA
Tentukan fasilitator untuk memandu jalannya workshop
Setiap PIC aspek menuliskan karakteristik spesifik negatif (jangan lupa temu
kenali kebalikan karakteristik positif, apakah terjadi?)dari kawasan
perencanaan pada kertas warna → SINGKAT (3-6 KATA), KONKRET, TULISAN
BESAR, 1 MASALAH 1 KERTAS
Tempelkan seluruh kertas warna masalah di papan tulis, 1 aspek1 line
Fasilitator membacakan dan melakukan klarifikasi seluruh MASALAH DALAM
KERTAS WARNA. Pastikan seluruh PIC aspek memiliki pemahaman yang sama
terhadap masalah aspek lain.
Lakukan pengelompokan masalah – masalah yang memiliki kesamaan
ataupun kemiripan atas tema tertentu. Masalah yg mengandung sebab akibat
dijadikan satu line. (4-6 kelompok masalah)
Pindahkan KERTAS WARNA MASALAH sesuai dengan kelompok tema-nya.
Apabila ada masalah yang tidak bisa dikelompokkan, dapat membentuk
kelompok tema baru. Buat penamaan kelompok masalah (kata kunci)
33. Buat pernyataan masalah dari tiap kata kunci kelompok
masalah
Contoh :
kata kunci PENCEMARAN LINGKUNGAN, kemudian
dibuat pernyataan masalah ‘Pencemaran lingkungan
mengakibatkan permukiman kumuh’
Lakukan Prioritasi Masalah. Tentukan kriteria masalah
prioritas
Mengidentifikasi urutan peringkat prioritas masalah
dengan menggunakan teknik SKORING.
NO MASALA
H
KRITERIA A
(BOBOT %)
KRITERIA B
(BOBOT %)
KRITERIA C
(BOBOT %)
KRITERIA D
(BOBOT %)
JUMLAH
NILAI
URUTAN
PERINGKAT
35. TUJUAN PERENCANAAN
• “Pencapaian yang diinginkan” dari hasil perencanaan,
bersifat :
❖ Memperbaiki keadaan
❖ Memecahkan masalah
❖ Memastikan masa depan yang lebih baik
• Menjadi pedoman dalam menentukan tindakan yang
sesuai untuk mencapainya
• Semua dalam konteks PUBLIK
36. INDIKATOR PENILAIAN TUJUAN “SMART “
• SPESIFIK ➔ jelas, rinci, tidak menimbulkan makna ganda,
menyatakan perubahan spesifik yang dapat dilihat pada akhir
tahun perencanaan/dokumen perencanaan
• MEASURABLE ➔ terukur, perubahan yang diharapkan terjadi
dapat dinilai/dievaluasi pencapaian keberhasilannya
• ACHIEVABLE → dapat dicapai, mempertimbangkan
kemampuan/akses sumberdaya yg dimiliki
• REALISTIC ➔ logis untuk kurun waktu perencanaan,
pertimbangkan faktor-faktor yg mempengaruhi pencapaian
tujuan (internal-eksternal)
• TIME-BOUND ➔ terikat waktu perencanaan (ada waktu spesifik
kapan ingin mencapai tujuan yang ditentukan)
37. SASARAN adalah….
• Pernyataan spesifik yang menyangkut pencapaian
tujuan yang bersifat terukur & mempunyai kerangka
waktu dalam pencapaiannya
DAPAT BERUPA :
• Langkah-langkah mencapai tujuan, atau
• Pencapaian bagian bagian dari tujuan
38. BAGAIMANA/KAPAN
PENGGUNAANNYA ?
CONTOH :
PRODUK RENCANA TATA RUANG
BUKU 1 (PENDAHULUAN/PROPOSAL TEKNIS)
BUKU 2 (FAKTA/KOMPILASI DATA & ANALISIS)
→ TUJUANNYA MENYUSUN RENCANA (PLAN FOR PLANNING) &
KARAKTERISTIK SPESIFIK KAWASAN
→ HARUS DILAKUKAN BERURUTAN SECARA PROSEDURAL
(TIDAK BISA DILAKUKAN SECARA PARALEL)
MISAL : PENGUMPULAN DATA TIDAK MUNGKIN DILAKUKAN
BERSAMAAN DENGAN ANALISIS
→ JADI, SASARAN BERUPA LANGKAH-LANGKAH UNTUK
MENCAPAI TUJUAN
39. …LANJUTAN
BUKU 3 (RENCANA)
→ TUJUANNYA “MEMPERBAIKI” WILAYAH
PERENCANAAN
→ BENTUKNYA TINDAKAN2, JADI BISA DILAKUKAN
BERSAMAAN, MESKIPUN ADA TIME SCHEDULE
→ JADI, SASARAN BERUPA SUBSTANSI BAGIAN-
BAGIAN DARI TUJUAN
40. C o n t o h 1:
Tujuan : "menyediakan pola penyebaran pusat-pusat perbelanjaan yang paling
nyaman bagi masyarakat di kota ini"
Sasaran (bagian dari tujuan):
a) "me-minimal-kan jumlah perjalanan perorangan untuk mencapai pusat-pusat
perbelanjaan";
b) "mengatur agar jarak rata-rata rumah tinggal ke pusat perbelanjaan tidak lebih dari
6 km".
C o n t o h 2:
Tujuan : "meningkatkan rasa keruangan dalam kondisi perumahan di kota ini"
Sasaran (bagian dari tujuan):
a). mengurangi kepadatan bangunan dari 130 bangunan per ha menjadi 90 bangunan per
ha (dalam waktu 10 tahun)
b). Pembangunan Rusun sebagai tujuan relokasi Intensifikasi pembangunan lahan
(pembangunan horisontal menjadi vertikal)
Sasaran (Tahapan/langkah-langkah)
a). Penataan kawasan yang mpy kepadatan tertinggi
b). Relokasi beberapa bangunan ke lokasi lain
c). Pembangunan Rusun untuk mengendalikan penggunaan lahan