Gejala penyakit tanaman dapat berupa gejala lokal atau sistemik. Gejala lokal terlihat sebagai perubahan struktur yang jelas seperti bercak, sedangkan gejala sistemik lebih luas cakupannya seperti layu. Gejala dapat pula dibedakan berdasarkan bentuknya, seperti gejala morfologi, histologi, dan nekrosis, hipoplasia, hiperplasia. Diagnosis penyakit tanaman bergantung pada
OPT yang sering ditemui pada komodias Durian. Beberapa hama penting seperti penggerek buah/bunga/batang, lalat buah, kutu. Penyakit penting lainnya adalah busuk buah, busuk akar serta jamur upas. Sedangkan penyimpangan fisiologis yaitu inti basah, matang tidak merata, ujung daun yang mengering serta tip burn. Pengendaliannya dapat dilakukan secara kultur teknis, mekanis maupun menggunakan kimia sintetis.
OPT yang sering ditemui pada komodias Durian. Beberapa hama penting seperti penggerek buah/bunga/batang, lalat buah, kutu. Penyakit penting lainnya adalah busuk buah, busuk akar serta jamur upas. Sedangkan penyimpangan fisiologis yaitu inti basah, matang tidak merata, ujung daun yang mengering serta tip burn. Pengendaliannya dapat dilakukan secara kultur teknis, mekanis maupun menggunakan kimia sintetis.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Pengertian
◦ Gejala penyakit tanaman adalah kelainan atau penyimpangan dari keadaan
normal tanaman akibat adanya gangguan penyebab penyakit dan gejala dapat dilihat
dengan mata telanjang. Berdasarkan sifatnya, ada dua tipe gejala: a). Gejala lokal,
yaitu gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas dan terbatas. Gejala ini terdiri
dari: Dwarf (stunting = kerdil), yaitu penghambatan pada seluruh organ tanaman sehingga
ukurannya menjadi lebih kecil dari normal. Albikasi, yaitu tak berhijau daun (klorosis)
Etiolasi, yaitu tanaman pucat, relative memanjang, daunnya kecil dan sempit karena
kurangnya sinar matahari.
3. Gejala
◦ Berdasarkan sifatnya, ada 2 tipe gejala:
◦ Gejala lokal -> Gejala yang dicirikan oleh perubahan struktur yang jelas
dan terbatas. Biasanya dalam bentuk bercak atau kanker.gejalanya
terbatas pada bagian-bagian tertentu dari tanaman (pada daun, buah,
akar)
◦ Gejala sistemik -> Kondisi serangan penyakit yang lebih luas, bisanya
tidak jelas batas batasnya. Contohnya adalah serangan oleh virus
mosaic, belang maupun layu.gejalanya terdapat di seluruh tubuh
tanaman (layu, kerdil)
4. ◦ Berdasarkan bentuknya gejala penyakit tumbuhan dibagi menjadi 3,
yaitu :
◦ Gejala Morfologi : gejala luar yang dapat dilihat & dapat diketahui
melalui bau diketahui melalui bau, rasa dan raba; dapat ditunjukkan
oleh dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari dari
tumbuhan.
◦ Gejala Histologi : gejala yang hanya gejala yang hanya dapat diketahui
lewat pemeriksaan pemeriksaan mikroskopis dari jaringan yang sakit
jaringan yang sakit.
◦ Gejala histologi dapat dibedakan menjadi 3 tipe gejala:yaitu nekrosis,
hipoplasia dan hiperplasia.
5. Adanya penyakit pada tanaman dapat diketahui melalui penampakan gejala
(symptom) dan tanda (sign)
◦ Gejala (symptom), adalah ekspresi dari inang terhadap kondisi penyakit
patologik sehingga suatu penyakit tertentu dapat dibedakan dengan penyakit
lain. Gejala selalu berubah dengan berkembangnya penyakit. Seri dari gejala
disebut sindrom. Diagnosis penyakit tumbuhan di lapangan sebagian besar
bergantung kepada sindrom.
◦ Tanda (sign), yaitu struktur dari suatu patogen yang berasosiasi dengan tubuh
tanaman atau bagian tanaman yang terinfeksi berupa adanya benda-benda atau
alat-alat tubuh dan alat-alat pembiakan dari patogen atau parasit
penyebabnya. Beberapa tipe struktur pathogen tidak harus selalu ada pada
tanaman yang sakit karena pembentukannya berdasarkan kondisi
lingkungan. Kebanyakan tanda penyakit dapat dilihat dan dibedakan dengan
bantuan mikroskop. Misalnya, tanda penyakit berupa miselium, spora, tubuh
buah jamur, dan sel atau lendir bakteri.
6. Beberapa Macam Penampilan Gejala dari Penyakit Tanaman
◦ Gejala Nekrosis
Yaitu keadaan yang menunjukkan adanya kematian jaringan akibat
aktifitas fisiologis dari pathogen. Gejala nekosis terdiridari :
◦ Yellowing Yaitu menguning akibat Rusak nya klorofil.
◦ Wilting Yaitu layu akibat gangguan pada penguapan dan proses
osmosis.
7.
8. ◦ Gejala hipoplasi
◦ Yaitu terhambatnya/terhentinya pertumbuhan. Gejala ini terdiri dari:
◦ Dwarf (stunting = kerdil), yaitu penghambatan pada seluruh organ
tanaman sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dari normal
◦ Albikasi, yaitu tak berhijau daun (klorosis)
◦ Etiolasi, yaitu tanaman pucat, relative memanjang, daunnya kecil dan
sempit karena kurangnya sinar matahari
◦ Roset, yaitu pertumbuhan intermedia batang terhambat hingga nodia
satu dengan lainnya berdempetan, sehingga daun-daun seolah-olah
membentuk roset/karangan.