SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Download to read offline
Dampak Subsidi Premium Terhadap
Perekonomian Indonesia
Rizna Triyana 2009110028
Andry Satrio Nugroho 2010110016
Stevanus Wiga 2010110071
Materi dipresentasikan dalam Student Conference EP Unpar | Selasa, 13 Mei 2014 Bandung
Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia
Mekanisme Penetapan Harga Premium
Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia
Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia
Simpulan
• Indonesia merupakan negara importir minyak
yang masih melakukan subsidi BBM.
• Masih dijalankan dengan alasan seperti
ketakutan akan lonjakan harga yang tinggi
hingga faktor politis (Budiyanti, 2012).
Subsidi Premium masih dijalankan
Pada tahun 2004 Indonesia mulai menjadi negara
net importir BBM
Indonesia menjadi net importir BBM
Konsumsi dan Produksi Minyak Tahun 2002-2013
Pemerintah menaikan harga premium dari Rp4500
menjadi Rp6500 pada tahun 2013
• Subsidi energi dalam APBN-P 2013 sebesar
Rp299,9 T (Rp199,9 T untuk subsidi BBM dan
Rp100 T untuk subsidi listrik).
• Realisasi subsidi BBM melewati pagu (batas
tertinggi anggaran) menjadi sebesar Rp210 T
atau sebesar 105,1% dari pagu APBN-P.
Kenaikan Harga Premium Tahun 2013
Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia
Mekanisme Penetapan Harga Premium
Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia
Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia
Simpulan
• Price ceilling yang ditetapkan di bawah harga
ekuilibrium akan menimbulkan shortage
• Shortage digambarkan oleh kasus terjadinya
kelangkaan Premium di beberapa tempat
pengisian bahan bakar/SPBU di Indonesia
Penetapan price ceilling pada Premium
Mekanisme penetapan harga Premium
Sumber: Dartanto (2013)
Perkembangan Harga BBM di Indonesia Tahun 1970-2012
Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia
Mekanisme Penetapan Harga Premium
Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia
Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia
Simpulan
• Menambah output, permintaan dan produktivitas
serta menjaga stabilitas
perekonomian, khususnya stabilitas harga
(Maipita, et al., 2012)
• Subsidi Premium mendorong produktivitas dan
peningkatan kesejahteraan rakyat
(Budiyanti, 2012)
Subsidi Premium meningkatkan kesejahteraan
Subsidi Premium sumber risiko fiskal
0,00
50,00
100,00
150,00
200,00
250,00
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
trilliunrupiah
APBN-P
realisasi
Pemerintah mendanai
subsidi premium relatif
lebih kecil dari
realisasinya
Pemerintah memotong
pos anggaran lainnya
atau memperbesar
defisit anggaran
(Aswicahyono, et
al., 2011)
Rencana & Realisasi Subsidi BBM 2007-2013
• Subsidi BBM menyebabkan distorsi antar sektor
ekonomi khususnya dalam aspek tenaga kerja
(Plante, 2013).
• Subsidi BBM mengakibatkan terjadinya distorsi
harga pasar untuk produk BBM bersubsidi
(premium) dengan BBM non-subsidi (pertamax
dan pertamax plus)(Aswicahyono, et al., 2011)
Subsidi menyebabkan distorsi ekonomi
Tahun 2008 kalangan orang
kaya menerima subsidi
bahan bakar sekitar Rp
111.533/bulan/kapita
sedangkan untuk kalangan
orang miskin hanya sekitar
Rp 10.787/bulan/kapita
(Dartanto, 2013)
Subsidi Premium dirasakan kalangan kaya
Kelompok RT
berdasarkan
konsumsi
Share subsidi BBM (%)
Pengeluaran RT
(IDR/bulan/
kapita)
Subsidi BBM
yang diterima
oleh RT
(IDR/bulan/
kapita)
Minyak
Tanah
Bensin Solar
1 3.70 0.55 0.05 123.256 10.787
2 5.28 1.32 0.49 164.925 16.410
3 7.00 2.19 0.84 196.632 22.573
4 8.15 3.39 1.24 229.225 27.802
5 9.73 4.70 1.93 265.084 34.436
6 11.59 6.78 2.17 308.761 43.114
7 13.56 9.10 2.35 363.421 52.581
8 15.03 12.56 5.02 440.198 62.975
9 14.60 17.63 16.95 571.048 72.031
10 11.36 41.77 68.95 1.090.754 111.533
Penerimaan Subsidi Premium Berdasarkan
Pengeluaran RT tahun 2008
Pemilik mobil
mendapatkan subsidi
sebesar 1 juta per bulan
sedangkan yang tidak
memiliki kendaraan hanya
mendapatkan Rp10.000
per bulan
(Chaudhuri, 2012)
Subsidi Premium dinikmati pemilik kendaraan
Penerimaan Subsidi Berdasarkan Kepemilikan
Kendaraan tahun 2011
Penerapan subsidi BBM juga
berakibat terhambatnya
pengeluaran anggaran
pemerintah untuk program-
program sosial (Aswicahyono
et al., 2011)
Subsidi Premium memperkecil bantuan sosial
Besaran Anggaran Subsidi BBM, Belanja
Modal, dan Bantuan Sosial tahun 2005-2011
• Konsumsi berlebihan ini meningkatkan emisi
gas karbon yang besar (Holton, 2012)
• Kecepatan di jalan menurun dalam 7 tahun
terakhir dan kerugian dari kemacetan (biaya
waktu, bahan bakar, dan kesehatan) mencapai
12,8 trilliun. (Aswicahyono, et al., 2011).
Subsidi Premium menyebabkan degradasi lingkungan
Realokasi subsidi ini harus berfokus kepada
pengeluaran pemerintah bukan pembayaran
transfer (government transfer/transfer payment)
agar menjaga keefektifan dalam mengurangi
tingkat kemiskinan (Dartanto, 2013).
Realokasi Subsidi Premium ke pengeluaran pemerintah
Kenaikan harga BBM yang
dirasakan di kawasan Asia
Pasifik akan berdampak
secara langsung dan tidak
langsung terhadap rumah
tangga dengan proporsi
yang hampir sama
(Granado, et al., 2012)
Proporsi dampak yang sama terjadi di Kawasan Asia Pasifik
Proporsi Dampak Langsung dan Tidak Langsung
Subsidi Premium di Berbagai Kawasan
Kenaikan harga BBM
domestik menyebabkan
kenaikan harga barang
yang dikonsumsi oleh
sektor rumah
tangga(Granado, et
al.,2012)
Kenaikan harga Premium memicu kenaikan Inflasi
Inflasi Pada Periode Kenaikan Harga BBM
• Gejolak harga yang terjadi akibat reformasi
subsidi premium diredam oleh kebijakan
pemerintah melalui BLT (Bantuan Langsung
Tunai).
• BLT dinilai bukan solusi jangka panjang
mengurangi kemiskinan (Hermawan, 2013).
BLT menjaga tingkat konsumsi kelompok miskin
Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia
Mekanisme Penetapan Harga Premium
Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia
Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia
Simpulan
• Negara-negara G20 berkomitmen untuk
merasionalisasi dan menghapuskan subsidi bahan
bakar fosil yang tidak efisien (Koplow, 2010).
• Tujuan kebijakan menjadi tantangan komitmen
sebagai contoh subsidi bahan bakar fosil di negara
Indonesia berbeda dengan Australia.
Reformasi subsidi BBM dalam persetujuan internasional
• Malaysia menerapkan mekanisme penetapan harga
subsidi BBM dengan sistem automatic adjustment
(Hamid & Rashid, 2012).
• Malaysia berniat untuk melakukan reformasi subsidi
BBM dengan alasan sudah tidak tepat sasaran dan
memiliki biaya ekonomi tinggi (Bridel & Lontoh, 2013).
• Malaysia melakukan reformasi subsidi BBM dengan cara
menaikan harga BBM bersubsidi dengan
mengimbanginya menggunakan kebijakan kompensasi.
Contoh kasus subsidi BBM di Malaysia
Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia
Mekanisme Penetapan Harga Premium
Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia
Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia
Simpulan
• Mekanisme penetapan yang saat ini digunakan
(ad-hoc pricing) dinilai membebani pemerintah
dan masyarakat.
• BLT/BLSM tidak dapat menjadi kebijakan
peredam gejolak akibat terjadi penyalahgunaan
• Dorongan internasional serta contoh kasus
negara Malaysia, turut memperkuat bahwa
subsidi Premium di Indonesia perlu diakhiri.
.
Lesson learned subsidi BBM di Indonesia
• Perlunya menemukan kebijakan alternatif
pengganti BLT/BLSM.
• Penelitian perubahan mekanisme penetapan
harga perlu dilakukan untuk dapat melihat
seberapa besar dampak yang dihasilkan
terhadap perekonomian di Indonesia.
Penelitian lebih lanjut
Aswicahyono, H., Friawan D., Kartika, P., & Mugijayani, W. (2011). Penyesuaian subsidi bbm: Pilihan rasional penyelamatan ekonomi.
Jakarta, Indonesia: Centre for Strategic and International Studies.
Besanko, David., & Braeutigam, R. R. (2013). Microeconomics (5th ed.). USA: Wiley.
Braithwaite, D., Chandra, A., Diah, P., Indriyanto, A., Lang, K., Lontoh, L., . . . Wooders, P. (2012). Indonesia’s fuel subsidies: Action plan for reform.
Geneva, Switzerland: GSI.
Brixi, H. P. & Gooptu, S. (2002). Dealing with contingent liabilities in Indonesia and Thailand. In Brixi, H. P. & Schick, A, Government at risk. (251).
Washington, DC: The World Bank.
Bridel, A & Lontoh, L. (2013). Lesson learned: Malaysia’s 2013 fuel subsidiy reform. Geneva, Switzerland: GSI.
Budiyanti, E . (2012). Analisis rendahnya penyerapan subsidi pajak. Buku Tim Bidang Pengkajian Sekjen DPR-RI. Indonesia: Sekretaris Jenderal
DPR-RI.
Cebotari, A., Davis, J., Lusinyan, L., Mati, A., Mauro, P., Petrie, M., & Velloso, R. (2009). Fiscal risks: sources, disclosure, and management.
Washington, DC: International Monetary Fund.
Chaudhuri, S (2012). Proceedings from Investing in Indonesia : Indonesia’s choice - What to do about fuel subsidies. World Bank, Jakarta: Indonesia.
Dartanto, T. (2013). Reducing fuel subsidies and the implication on fiscal balance and poverty in Indonesia: A simulation analysis. Energy
Policy, 58, 117-134.
Dillon, H. S., Laan, T., & Dillon, H. S. (2008). Biofuels: At What Cost?. Government Support for Ethanol and Biodiesel in Indonesia. Geneva: Global
Subsidies Initiative of the International Institute for Sustainable Development.
Granado, F.J., Coady, D., & Gillingham, R. (2012). The Unequal Benefits of Fuel Subsidies: A review of evidence for developing countries. World
Development, 40 (11), 2234-2248.
Hamid, K. A. & Rashid, Z. A. (2012). Economic impacts of subsidy rationalization Malaysia. In Wu, Y., Shi, X., & Kimura, F., Energy market integration
in East Asia: Theories, electricity sector and subsidies. (207). Jakarta: ERIA.
Hermawan, I. (2013). Bantuan langsung sementara masyarakat. Ekonomi dan Kebijakan Publik, 5 (13), 13-16.
Holton, C.J. (2012). What are the effects of fossil-fuel subsidies on growth, the enviromental, and inequality. (Doctoral dissertation). Retrieved from The
University of Nottingham.
Kemenkeu (2013). Dasar-dasar praktek penyusunan APBN di Indonesia. Indonesia: Dirjen Anggaran, Direktorat Penyusunan APBN, Kemenkeu.
Kemenkeu (2014). Nota keuangan dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara: Tahun anggaran 2014. Indonesia: Dirjen
Anggaran, Direktorat Penyusunan APBN, Kemenkeu.
Koplow, D. (2010). G20 fossil-fuel subsidy phase out: A review of current gaps and needed change to achieve success. Washington, DC: Oil Change
International.
Maipita, I., Hermawan W., Fitrawaty. (2012). Reducing poverty through subsidies: Simulation of fuel subsidy diversion to non-food crops. Buletin
Ekonomi Moneter dan Perbankan, 369-387.
Partowidagdo, W. (2010). Mengenal pembangunan dan analisis kebijakan Indonesia. Bandung: Program Pascasarjana Studi Pembangunan ITB.
Plante, M. (2013). The long-run macroeconomics impacts of fuel subsidies. Journal of Development Economics, 107 (2014), 129-143.
Daftar Pustaka
Terima Kasih

More Related Content

Similar to Dampak Subsidi BBM Premium terhadap Perekonomian Indonesia

Dungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdf
Dungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdfDungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdf
Dungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdfLiaHamidah2
 
Dampak kenaikan bbm tahun 2014
Dampak kenaikan bbm tahun 2014Dampak kenaikan bbm tahun 2014
Dampak kenaikan bbm tahun 2014Andre Siagian
 
Kebijakan subsidi bbm dari masa ke masa
Kebijakan subsidi bbm dari masa ke masaKebijakan subsidi bbm dari masa ke masa
Kebijakan subsidi bbm dari masa ke masaIU Mb
 
Paparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBM
Paparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBMPaparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBM
Paparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBMBBMRakyat
 
Kelompok 3 eko makro
Kelompok  3 eko makroKelompok  3 eko makro
Kelompok 3 eko makroririnstefany
 
Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding outri_yanti
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroMasni Gunawan
 
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanMakalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanady suhardi
 
P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...
P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...
P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...AdrianSyaifullah2
 
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...OECD Environment
 
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerahHubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerahPriyo Hari Adi
 
Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...
Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...
Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...Fajar Baskoro
 

Similar to Dampak Subsidi BBM Premium terhadap Perekonomian Indonesia (16)

Dungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdf
Dungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdfDungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdf
Dungtji_Munawar_at_2013_Memahami_Pengert.pdf
 
Dampak kenaikan bbm tahun 2014
Dampak kenaikan bbm tahun 2014Dampak kenaikan bbm tahun 2014
Dampak kenaikan bbm tahun 2014
 
Policy Brief Vol 1 (2018) no 1
Policy Brief Vol 1 (2018) no 1Policy Brief Vol 1 (2018) no 1
Policy Brief Vol 1 (2018) no 1
 
Kebijakan subsidi bbm dari masa ke masa
Kebijakan subsidi bbm dari masa ke masaKebijakan subsidi bbm dari masa ke masa
Kebijakan subsidi bbm dari masa ke masa
 
Kenaikan harga bbm
Kenaikan harga bbmKenaikan harga bbm
Kenaikan harga bbm
 
Paparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBM
Paparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBMPaparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBM
Paparan Komite Ekonomi Nasional tentang Subsidi BBM
 
Kelompok 3 eko makro
Kelompok  3 eko makroKelompok  3 eko makro
Kelompok 3 eko makro
 
Crowiding out
Crowiding outCrowiding out
Crowiding out
 
Ekonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makroEkonomi mikro dan makro
Ekonomi mikro dan makro
 
Kenaikan bbm apakah satu
Kenaikan bbm apakah satuKenaikan bbm apakah satu
Kenaikan bbm apakah satu
 
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatanMakalah sistim pembiayaan kesehatan
Makalah sistim pembiayaan kesehatan
 
P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...
P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...
P-DJPPR_menkeu-instrumen-pendanaan-dan-fasilitas-fiskal-untuk-pengembangan-en...
 
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
PPT- Heri - MENKEU- -OECD Stakeholder Dialogue on Mobilising Clean Energy Fin...
 
Kebijakan mengenai bbm bersubsidi
Kebijakan mengenai bbm bersubsidiKebijakan mengenai bbm bersubsidi
Kebijakan mengenai bbm bersubsidi
 
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerahHubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah
Hubungan antara pertumbuhan ekonomi daerah
 
Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...
Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...
Kontribusi ekosistem gojek dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional selama ...
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 

Recently uploaded (17)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 

Dampak Subsidi BBM Premium terhadap Perekonomian Indonesia

  • 1. Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia Rizna Triyana 2009110028 Andry Satrio Nugroho 2010110016 Stevanus Wiga 2010110071 Materi dipresentasikan dalam Student Conference EP Unpar | Selasa, 13 Mei 2014 Bandung
  • 2. Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia Mekanisme Penetapan Harga Premium Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia Simpulan
  • 3. • Indonesia merupakan negara importir minyak yang masih melakukan subsidi BBM. • Masih dijalankan dengan alasan seperti ketakutan akan lonjakan harga yang tinggi hingga faktor politis (Budiyanti, 2012). Subsidi Premium masih dijalankan
  • 4. Pada tahun 2004 Indonesia mulai menjadi negara net importir BBM Indonesia menjadi net importir BBM Konsumsi dan Produksi Minyak Tahun 2002-2013
  • 5. Pemerintah menaikan harga premium dari Rp4500 menjadi Rp6500 pada tahun 2013 • Subsidi energi dalam APBN-P 2013 sebesar Rp299,9 T (Rp199,9 T untuk subsidi BBM dan Rp100 T untuk subsidi listrik). • Realisasi subsidi BBM melewati pagu (batas tertinggi anggaran) menjadi sebesar Rp210 T atau sebesar 105,1% dari pagu APBN-P. Kenaikan Harga Premium Tahun 2013
  • 6. Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia Mekanisme Penetapan Harga Premium Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia Simpulan
  • 7. • Price ceilling yang ditetapkan di bawah harga ekuilibrium akan menimbulkan shortage • Shortage digambarkan oleh kasus terjadinya kelangkaan Premium di beberapa tempat pengisian bahan bakar/SPBU di Indonesia Penetapan price ceilling pada Premium
  • 8. Mekanisme penetapan harga Premium Sumber: Dartanto (2013) Perkembangan Harga BBM di Indonesia Tahun 1970-2012
  • 9. Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia Mekanisme Penetapan Harga Premium Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia Simpulan
  • 10. • Menambah output, permintaan dan produktivitas serta menjaga stabilitas perekonomian, khususnya stabilitas harga (Maipita, et al., 2012) • Subsidi Premium mendorong produktivitas dan peningkatan kesejahteraan rakyat (Budiyanti, 2012) Subsidi Premium meningkatkan kesejahteraan
  • 11. Subsidi Premium sumber risiko fiskal 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 trilliunrupiah APBN-P realisasi Pemerintah mendanai subsidi premium relatif lebih kecil dari realisasinya Pemerintah memotong pos anggaran lainnya atau memperbesar defisit anggaran (Aswicahyono, et al., 2011) Rencana & Realisasi Subsidi BBM 2007-2013
  • 12. • Subsidi BBM menyebabkan distorsi antar sektor ekonomi khususnya dalam aspek tenaga kerja (Plante, 2013). • Subsidi BBM mengakibatkan terjadinya distorsi harga pasar untuk produk BBM bersubsidi (premium) dengan BBM non-subsidi (pertamax dan pertamax plus)(Aswicahyono, et al., 2011) Subsidi menyebabkan distorsi ekonomi
  • 13. Tahun 2008 kalangan orang kaya menerima subsidi bahan bakar sekitar Rp 111.533/bulan/kapita sedangkan untuk kalangan orang miskin hanya sekitar Rp 10.787/bulan/kapita (Dartanto, 2013) Subsidi Premium dirasakan kalangan kaya Kelompok RT berdasarkan konsumsi Share subsidi BBM (%) Pengeluaran RT (IDR/bulan/ kapita) Subsidi BBM yang diterima oleh RT (IDR/bulan/ kapita) Minyak Tanah Bensin Solar 1 3.70 0.55 0.05 123.256 10.787 2 5.28 1.32 0.49 164.925 16.410 3 7.00 2.19 0.84 196.632 22.573 4 8.15 3.39 1.24 229.225 27.802 5 9.73 4.70 1.93 265.084 34.436 6 11.59 6.78 2.17 308.761 43.114 7 13.56 9.10 2.35 363.421 52.581 8 15.03 12.56 5.02 440.198 62.975 9 14.60 17.63 16.95 571.048 72.031 10 11.36 41.77 68.95 1.090.754 111.533 Penerimaan Subsidi Premium Berdasarkan Pengeluaran RT tahun 2008
  • 14. Pemilik mobil mendapatkan subsidi sebesar 1 juta per bulan sedangkan yang tidak memiliki kendaraan hanya mendapatkan Rp10.000 per bulan (Chaudhuri, 2012) Subsidi Premium dinikmati pemilik kendaraan Penerimaan Subsidi Berdasarkan Kepemilikan Kendaraan tahun 2011
  • 15. Penerapan subsidi BBM juga berakibat terhambatnya pengeluaran anggaran pemerintah untuk program- program sosial (Aswicahyono et al., 2011) Subsidi Premium memperkecil bantuan sosial Besaran Anggaran Subsidi BBM, Belanja Modal, dan Bantuan Sosial tahun 2005-2011
  • 16. • Konsumsi berlebihan ini meningkatkan emisi gas karbon yang besar (Holton, 2012) • Kecepatan di jalan menurun dalam 7 tahun terakhir dan kerugian dari kemacetan (biaya waktu, bahan bakar, dan kesehatan) mencapai 12,8 trilliun. (Aswicahyono, et al., 2011). Subsidi Premium menyebabkan degradasi lingkungan
  • 17. Realokasi subsidi ini harus berfokus kepada pengeluaran pemerintah bukan pembayaran transfer (government transfer/transfer payment) agar menjaga keefektifan dalam mengurangi tingkat kemiskinan (Dartanto, 2013). Realokasi Subsidi Premium ke pengeluaran pemerintah
  • 18. Kenaikan harga BBM yang dirasakan di kawasan Asia Pasifik akan berdampak secara langsung dan tidak langsung terhadap rumah tangga dengan proporsi yang hampir sama (Granado, et al., 2012) Proporsi dampak yang sama terjadi di Kawasan Asia Pasifik Proporsi Dampak Langsung dan Tidak Langsung Subsidi Premium di Berbagai Kawasan
  • 19. Kenaikan harga BBM domestik menyebabkan kenaikan harga barang yang dikonsumsi oleh sektor rumah tangga(Granado, et al.,2012) Kenaikan harga Premium memicu kenaikan Inflasi Inflasi Pada Periode Kenaikan Harga BBM
  • 20. • Gejolak harga yang terjadi akibat reformasi subsidi premium diredam oleh kebijakan pemerintah melalui BLT (Bantuan Langsung Tunai). • BLT dinilai bukan solusi jangka panjang mengurangi kemiskinan (Hermawan, 2013). BLT menjaga tingkat konsumsi kelompok miskin
  • 21. Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia Mekanisme Penetapan Harga Premium Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia Simpulan
  • 22. • Negara-negara G20 berkomitmen untuk merasionalisasi dan menghapuskan subsidi bahan bakar fosil yang tidak efisien (Koplow, 2010). • Tujuan kebijakan menjadi tantangan komitmen sebagai contoh subsidi bahan bakar fosil di negara Indonesia berbeda dengan Australia. Reformasi subsidi BBM dalam persetujuan internasional
  • 23. • Malaysia menerapkan mekanisme penetapan harga subsidi BBM dengan sistem automatic adjustment (Hamid & Rashid, 2012). • Malaysia berniat untuk melakukan reformasi subsidi BBM dengan alasan sudah tidak tepat sasaran dan memiliki biaya ekonomi tinggi (Bridel & Lontoh, 2013). • Malaysia melakukan reformasi subsidi BBM dengan cara menaikan harga BBM bersubsidi dengan mengimbanginya menggunakan kebijakan kompensasi. Contoh kasus subsidi BBM di Malaysia
  • 24. Latar Belakang Subsidi Premium di Indonesia Mekanisme Penetapan Harga Premium Dampak Subsidi Premium Terhadap Perekonomian Indonesia Contoh kasus subsidi BBM di luar Indonesia Simpulan
  • 25. • Mekanisme penetapan yang saat ini digunakan (ad-hoc pricing) dinilai membebani pemerintah dan masyarakat. • BLT/BLSM tidak dapat menjadi kebijakan peredam gejolak akibat terjadi penyalahgunaan • Dorongan internasional serta contoh kasus negara Malaysia, turut memperkuat bahwa subsidi Premium di Indonesia perlu diakhiri. . Lesson learned subsidi BBM di Indonesia
  • 26. • Perlunya menemukan kebijakan alternatif pengganti BLT/BLSM. • Penelitian perubahan mekanisme penetapan harga perlu dilakukan untuk dapat melihat seberapa besar dampak yang dihasilkan terhadap perekonomian di Indonesia. Penelitian lebih lanjut
  • 27. Aswicahyono, H., Friawan D., Kartika, P., & Mugijayani, W. (2011). Penyesuaian subsidi bbm: Pilihan rasional penyelamatan ekonomi. Jakarta, Indonesia: Centre for Strategic and International Studies. Besanko, David., & Braeutigam, R. R. (2013). Microeconomics (5th ed.). USA: Wiley. Braithwaite, D., Chandra, A., Diah, P., Indriyanto, A., Lang, K., Lontoh, L., . . . Wooders, P. (2012). Indonesia’s fuel subsidies: Action plan for reform. Geneva, Switzerland: GSI. Brixi, H. P. & Gooptu, S. (2002). Dealing with contingent liabilities in Indonesia and Thailand. In Brixi, H. P. & Schick, A, Government at risk. (251). Washington, DC: The World Bank. Bridel, A & Lontoh, L. (2013). Lesson learned: Malaysia’s 2013 fuel subsidiy reform. Geneva, Switzerland: GSI. Budiyanti, E . (2012). Analisis rendahnya penyerapan subsidi pajak. Buku Tim Bidang Pengkajian Sekjen DPR-RI. Indonesia: Sekretaris Jenderal DPR-RI. Cebotari, A., Davis, J., Lusinyan, L., Mati, A., Mauro, P., Petrie, M., & Velloso, R. (2009). Fiscal risks: sources, disclosure, and management. Washington, DC: International Monetary Fund. Chaudhuri, S (2012). Proceedings from Investing in Indonesia : Indonesia’s choice - What to do about fuel subsidies. World Bank, Jakarta: Indonesia. Dartanto, T. (2013). Reducing fuel subsidies and the implication on fiscal balance and poverty in Indonesia: A simulation analysis. Energy Policy, 58, 117-134. Dillon, H. S., Laan, T., & Dillon, H. S. (2008). Biofuels: At What Cost?. Government Support for Ethanol and Biodiesel in Indonesia. Geneva: Global Subsidies Initiative of the International Institute for Sustainable Development. Granado, F.J., Coady, D., & Gillingham, R. (2012). The Unequal Benefits of Fuel Subsidies: A review of evidence for developing countries. World Development, 40 (11), 2234-2248. Hamid, K. A. & Rashid, Z. A. (2012). Economic impacts of subsidy rationalization Malaysia. In Wu, Y., Shi, X., & Kimura, F., Energy market integration in East Asia: Theories, electricity sector and subsidies. (207). Jakarta: ERIA. Hermawan, I. (2013). Bantuan langsung sementara masyarakat. Ekonomi dan Kebijakan Publik, 5 (13), 13-16. Holton, C.J. (2012). What are the effects of fossil-fuel subsidies on growth, the enviromental, and inequality. (Doctoral dissertation). Retrieved from The University of Nottingham. Kemenkeu (2013). Dasar-dasar praktek penyusunan APBN di Indonesia. Indonesia: Dirjen Anggaran, Direktorat Penyusunan APBN, Kemenkeu. Kemenkeu (2014). Nota keuangan dan rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara: Tahun anggaran 2014. Indonesia: Dirjen Anggaran, Direktorat Penyusunan APBN, Kemenkeu. Koplow, D. (2010). G20 fossil-fuel subsidy phase out: A review of current gaps and needed change to achieve success. Washington, DC: Oil Change International. Maipita, I., Hermawan W., Fitrawaty. (2012). Reducing poverty through subsidies: Simulation of fuel subsidy diversion to non-food crops. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 369-387. Partowidagdo, W. (2010). Mengenal pembangunan dan analisis kebijakan Indonesia. Bandung: Program Pascasarjana Studi Pembangunan ITB. Plante, M. (2013). The long-run macroeconomics impacts of fuel subsidies. Journal of Development Economics, 107 (2014), 129-143. Daftar Pustaka