naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
naskh wa mansukh adalah salah satu cabang dari ilmu Al-Qur'an. dimana naskh adalah menghapus hukum syara’ sebelumnya dan menggatikan hukum baru sedangkan mansukh adalah hukum yang dihapus.
iman adalah di yakini dengan hati , di ucapkan dengan lisan dan di amalkan dengan perbuatan, cabang iman ada 77 cabang dengan mengucapkan kaliamat tauhid sebagai puncaknya keimanan dan menyingkirkan batu di jalan sebagai paling rendahnya iman
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
4. .
ARTI DAN ISI KANDUNGAN HADIST
Hadits Pertama
“Iman itu adalah dipercaya dalam hati, diucapkan dengan lisan dan
diamalkan dengan perbuatan.” (HR. Ibnu Majah dari Ali Bin Abi Thalib)
Hadits pertama menjelaskan tentang prinsip-prinsip dalam
keimanan. Hadits tersebut menjelaskan bahwa iman terdiri atas tiga
unsur yakni diyakini dengan hati, diucapkan dengan perbuatan, dan
diamalkan dalam perbuatan.
Hadits Kedua
“Jibril berkata, ”kabarkanlah kepadaku tentang iman? ”Rasulullah SAW
bersabda, ”Iman itu ialah kamu percaya kepada Allah SWT, malaikat-
malaikat-Nya, kitrab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan kamu
percaya pada takdir tang baik dan yang buruk. ” (HR. Muslim dari
Umar bin khattab)
Hadits kedua menjelaskan tentang pengajaran malaikat Jibril
kepada para sahabat melalui Rasulullah SAW. Ada enam pokok
keyakinan yang harus diyakini oleh setiap orang yang mengaku
beriman. Keyakinan ini sering disebut dengan rukun iman.
5. LANJUTAN .....
Hadits Ketiga
“Iman itu ada tujuh puluh cabang. Yang paling utama ialah ucapan la ilaha
illallah, sedangkan yang paling rendah ialah menyingkirkan gangguan dari
tengah jalan. Adapun malu juga sebagian dari iman.” (HR. Muslim dari Abi
Hurairah)
Hadits ketiga menjelaskan bahwa banyak macam amal yang
termasuk bentuk keimanan. Kata tujuh puluh satu bukan berarti jumlahnya,
tetapi menunjukkan bahwa amal itu banyak macamnya. Amal yang paling
utama nilainya dalam keimanan adalah ucapan la ilaha illallah.
6. LANJUTAN ....
Hadits Keempat
”Allah SWT berfirman, Aku adalah sebaik-baik sekutu. Barang siapa
mempersekutukan aku dengan yang lain, berarti ia telah diserahkan kepada
sekutu itu. Wahai manusia! Beramallah kalian dengan ikhlas karena Allah
SWT, sesungguhnya Allah tidak menerima amal seseorang, kecuali yang
didasari keikhlasan kepada-Nya. Janganlah kalian mengucapkan, ’Ini demi
Allah dan ini demi kekeluargaan.’Perbuatan itu hanya karena kekeluargaan,
tidak sedikitpun karena Allah. Jangan pula kalian mengucapkan, ’Ini demi
Allah dan ini demi pemimpin kalian.’Amalan seperti itu hanyalahuntuk
kehormatan pemimpin kalian, tidak sedikitpun karena Allah.” (HR. Al-Bazzar
dari Ad-Dahaq dalam hadits muslim)
Hadits keempat menjelaskan tentang pentingnya keikhlasan dalam
beramal. Kunci diterimanya amal seseorang salah satunya ialah keikhlasan
niatnya. Jika amal itu tidak ikhlaskarena Allah, sia-sialah amal itu meskipun
amal itu baik.
7. PENERAPAN HADITS SERTA PERILAKU ORANG YANG
BERIMAN DAN TIDAK BERIMAN
Adapun penerepan dari keempat hadits tersebut dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki rasa senang terhadap hadits-hadits Nabi Muhammad SAW sebagai
petunjuk hidupnya.
2. Gemar mempelajari hadits-hadits dalam rangkamemahami ajaran Islam.
3. Meyakini kebenaran ajaran yang disampaikan Nabi Muhammad SAW melalui
hadits-hadits beliau.
4. Melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadits Nabi Muhammad
SAW dalam kehidupan.
5. Berusaha mengingatkan mutu amal agar Allah SWT berkenan menerimanya
sebagai bentuk ibadah dan amal saleh.
6. Meningkatkan keimanan dan tidak menyekutukan Allah SWT dengan sesuatu
pun.
7. Memurnikan niat dalam segala ibadah hanya untuk mendapatkan ridha Allah
SWT.
8. Perilaku Orang beriman
1. Meyakini rukun-rukun iman yang 6 dengan sepenuh hati
2. Mendasari setiap perbuatan dengan keimanan kepada Allah
3. Berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar tidak melanggar
larangan Allah
4. Senantiasa menjadikan al qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup
5. Menjadi para rasul sebagai teladan dalam beriman, berilmu, dan
beramal
6. Menyiapkan amalan shaleh untuk bekal akhirat
7. Meyakini segala sesuatu tidak lepas dari takdir Allah
8. Berperilaku sesuai isi hati dengan perkataan dan perbuatan
9. Mempelajari lebih mendalam mengenai iman dan cabang-
cabangnya untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
9. Perilaku Orang tidak beriman
1. Meyakini rukun-rukun iman yang 6 dengan tidak dengan sepenuh
hati
2. Tidak mendasari setiap perbuatan dengan keimanan kepada Allah
3. Tidak berhati-hati dalam perkataan dan perbuatan agar tidak
melanggar larangan Allah
4. Tidak menjadikan al qur’an dan hadits sebagai pedoman hidup
5. Tidak menjadi para rasul sebagai teladan dalam beriman, berilmu,
dan beramal
6. Tidak menyiapkan amalan shaleh untuk bekal akhirat
7. Tidak meyakini segala sesuatu tidak lepas dari takdir Allah
8. Berperilaku tidak sesuai isi hati dengan perkataan dan perbuatan
9. Tidak mau mempelajari lebih mendalam mengenai iman dan
cabang-cabangnya untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-
hari