Teks tersebut membahas tentang Cashflow Quadrant yang membagi empat jenis individu dalam dunia bisnis, yaitu employee, self-employed, business owner, dan investor. Kemudian dijelaskan dengan contoh pengalaman pribadi penulis, dimulai dari berada di kuadran employee sebagai pegawai, lalu beralih menjadi business owner sebagai pemilik usaha, hingga menjadi investor dengan berbagai bisnis yang dijalankan. Penulis juga mengakui kesalahan-kes
1. CASHFLOW QUADRANT
Cashflow Quadrant adalah tentang keempat jenis orang berbeda yang ada dalam dunia bisnis,
tentang siapa diri mereka dan apa yang membuat individu di masing-masing kuadran unik.
H uruf
dalam masing-masing kuadran mewakili :
E untuk employee (pegawai)
S untuk self-employed (pekerja lepas)
B untuk business owner (Pemilik usaha)
I untuk Investor (penanam modal)
Pertanyaan :
1. Tulis semua tentang diri Anda selengkap-lengkapnya , serta semua pengalaman dan
kondisi anda secara financial sejujur-jujurnya.
2. Apakah Anda bebas secara financial ?
3. Apakah Anda sudah sampai dipersimpangan Finansial ?
4. Apakah Anda telah memetakan langkah Anda ?
5. Anda Berada di Kuadrant Mana ?
6. Apakah Kuadrant Itu Sudah Tepat untuk Anda ?
7. Apakah anda ingin berpindah Kuadrant ?
2. 8. Langkah apa yang anda harus lakukan untuk tetap fokus dengan konsep Cashflow
Quadrant ?
Jawaban :
1. Periode tahun 1999 - 2000, saya lulus dari Universitas Kristen Petra Surabaya. Dengan
bekal ilmu yang saya dapat selama dibangku kuliah jurusan Teknik Sipil S1, saya
kembali ke kotaku tercinta Balikpapan. Menikah pada tahun 2000, kemudian saya
langsung bekerja pada perusahaan milik Ayahku yang bergerak dibidang jasa konstruksi
yaitu Kontraktor. Tanpa bekal pengalaman, saya langsung ditunjuk untuk memegang
kendali proyek dengan nilai pagu dana sebesar 1,2 Milyar. Dipilhnya saya untuk
memegang proyek tersebut karena pada saat itu kondisi proyek sedang mengalami
keterlambatan dari jadwal yang telah ditetapkan. Hari pertama bekerja di proyek , tanpa
pengalaman yang memadai kecuali pengalaman selama mengikuti magang pada proyek
pembangunan Ruko di Suarabaya pada masa Praktek Kerja Lapangan, saya langsung
melakukan survey lapangan, untuk mengetahui situasi lapangan . Berdasarkan
pengamatan tersebut, saya langsung dapat mengetahui permasalahan yang terjadi selama
proyek ini berlangsung dan akhirnya mengalami keterlambatan dari jadwal yang
ditentukan. Keputusanku pada saat itu hanya satu yaitu metode kerja yang selama ini
berjalan harus segera dibenahi. Pertimbangannya adalah akses jalan untuk melakukan
mobilisasi bahan dan peralatan kerja hanya ada satu, sehingga ketika terjadi hujan pada
malam hari, pagi harinya akses jalan tidak dapat berfungsi dengan baik karena licin dan
becek, sehingga semua bahan dan peralatan kerja harus diangsur dari depan sampai ke
lokasi kerja yang berada di dalam. Dengan melakukan pendekatan pada pihak sekolah ,
akhirnya saya berhasil mendapatkan akses baru yang lebih baik dan lebih dekat ke lokasi
pekerjaan yang berada di dalam. Akhirnya, mulai hari itu, semua material seperti ,
semen, batu gunung , pasir dan perlatan kerja serta kendaraan operasional dilapangan
dapat langsung diletakkan pada posisi yang saya inginkan. Selanjutnya semua pekerjaan
dapat berjalan dengan lancar sejak saya memimpin pekerjaan di lapangan. Semua
pekerja senang dengan pola kepemimpinan yang saya terapkan. Dan akhirnya pekerjaan
yang saya ambil alih selesai dengan tepat waktu dari tambahan perpanjangan waktu yang
diberikan. Perlu saya ceritakan bahwa status saya saat itu hanya seorang pelaksana
lapangan dari perusahaan yang kebetulan milik Ayah, dan Gaji yang saya terima juga
standar dan tidak ada keisitimewaan . Yang saya ingat pada saat itu , Besarnya Gaji yang
saya terima tidak cukup untuk membayarkan makanan dan minuman kecil para pekerja
jika dikalkulasi selama sebulan ketika saya pimpin. Seperti yang saya katakan, bahwa
pola kepemimpinan saya sangat disukai pekerja, karena selain lebih akrab dengan
pekerja , satu hal yang mereka sukai, yaitu saya tidak pelit kepada mereka. Setelah lebih
mengerti dan banyak membaca dari buku , ternyata tindakan saya saat itu adalah sebuah
kesalahan pertama dalam bidang financial yang saya lakukan, yaitu saya termasuk
orang yang Boros. Dan akhirnya berdasarkan sumber pemasukan yang mengandalkan
slip gaji , jelas tampat saya berada di kuadran kiri pada Cashflow Quadrant dan termasuk
kelompok employee (pegawai).
3. 1999 - 2000
2. Periode tahun 2001 - 2002, Sebuah Perusahaan dengan nama CV. Putra Mandiri Cipta
Karya Indah berdiri dan sebagai direktur sekaligus komisaris , saya mulai belajar
memimpin perusahaan dan menjalankan perusahaan dengan sistim manajemen keluarga.
Saat itu saya selain merangkap sebagai direktur , juga masih merangkap jabatan sebagai
staf lapangan di beberapa proyek yang dikerjakan induk perusahaan pmcki. Mengawasi
pekerjaan lapangan , memesan segala kebutuhan material , mencari tenaga kerja ,
melakukan rapat-rapat dengan pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek , hingga
pengurusan termyn pekerjaan, semuanya masih saya lakukan sendiri. Beberapa proyek
dari Pemerintah kota Balikpapan mulai didapat perusahaan yang saya pimpin, namun
dalam pelaksanaannya terpaksa proyek tersebut saya sub kan, karena saya sendiri masih
4. sibuk melaksanakan proyek perusahaan induk kami, yaitu Meranti Indah. Selain
mendapat gaji dari perusahaan Meranti , fee perusahaan pmcki dari beberapa pekerjaan
yang saya subkan menjadi sumber pendapatan saya. Satu lagi kesalahan dalam bidang
financial yang saya lakukan yaitu dalam mengatur manajemen keuangan perusahaan.
Karena belum berpengalaman dalam mengelola keuangan perusahaan, pada saat itu
Buku Cek dan Giro Bilyet yang seharusnya disimpan di kantor , ternyata selalu kubawa
sendiri dan hanya kusimpan disaku celana saja. Dan bukan hal yang aneh , kalau setiap
pembayaran invoice dari supplier bisa kulakukan dimana saja, dan semua cek dan BG
yang beredar hanya tercatat di buku cek / BG saja, tanpa ada pencatatan dibuku Kas
Keuangan Perusahaan. Kesalahan lainnya yaitu, Dana yang berada di rekening
Perusahaan seolah-olah milik pribadi saya sendiri, sehingga kapan saja saya bebas
menggunakan dana tersebut. Semua kebutuhan hidup saya dan keluarga saya selalu saya
ambil dari rekening perusahaan pmcki. Begitu pula Gaji dan Pendapatan yang saya
dapatkan dari sumber lainnya semuanya saya masukkan kerekening perusahaan. Dan
setelah mengetahui dari beberapa sumber referensi yang ada, semua yang saya lakukan
dalam mengelola keuangan perusahaan ternyata terjadi kesalahan yang sangat fatal. Dan
akhirnya berdasarkan sumber pemasukan yang mengandalkan slip gaji dan fee
perusahaan , tampat saya berada di kuadran kiri dan kanan pada Cashflow Quadrant dan
termasuk kelompok employee (pegawai) dan Business Owner (pemilik usaha).
2001 - 2002 2001 - 2002
20012001 20012001
5. 3. Periode tahun 2003 - 2004, Saya mulai fokus menjalankan perusahaan pmcki dan tidak
lagi merangkap sebagai staf di perusahaan induk. Beberapa proyek mulai saya kerjakan
sendiri dan seluruh manajemen keuangan terlepas dari perusahaan induk. Satu hal yang
masih belum berubah walaupun saya sudah tidak lagi merangkap jabatan sebagai staf di
perusahaan induk , dalam mengelola proyek , semua tugas seperti mengawasi pekerjaan
dilapangan , mencari tenaga kerja , memesan material dan mengurus segala administrasi
proyek dan keuangan masih lebih banyak saya lakukan sendiri. Karena keterlibatan saya
dilapangan lebih banyak , bukan saja keuntungan proyek yang cukup besar , juga hasil
proyek yang selalu mendapat nilai yang baik dari pemilik proyek, akhirnya pmcki mulai
mulai dikenal Balikpapan. Pada periode ini, saya benar-benar merasakan masa keemasan
sebagai kontraktor. Kesalahan fatal yang masih saja terjadi pada periode ini adalah
belum terpisahnya dana pribadi dan dana perusahaan pmcki , semua pemasukan dan
pengeluaran , baik untuk kebutuhan pribadi dan keluarga maupun untuk pengeluaran
perusahaan masih bersumber dari satu rekening, yaitu rekening pmcki. Dan pada periode
ini pmcki sudah mulai menggunakan fasilitas kredit yang diberikan sebuah bank daerah
dengan pagu plafond kredit sebesar 200 juta. Berdasarkan sumber pemasukan yang
mengandalkan laba perusahaan , tampat saya berada di kuadran kanan pada Cashflow
Quadrant dan termasuk kelompok Business Owner (pemilik usaha).
6. 4. Periode tahun 2005 - 2006, Sebagai perusahaan yang bergerak disektor jasa konstruksi,
pmcki mulai beralih status dari CV menjadi PT dengan kualifikasi perusahaaan
Menengah. Manajemen proyek dan keuangan mulai berubah , dalam mengelola proyek ,
dahulu semua tugas seperti mengawasi pekerjaan dilapangan , mencari tenaga kerja ,
memesan material dan mengurus segala administrasi proyek dan keuangan tidak lagi
saya lakukan sendiri. Keterlibatan saya dilapangan mulai berkurang , saya lebih banyak
berada di kantor dalam mengendalikan proyek. Beberapa bisnis lainnya mulai saya coba,
dibidang Depelover , memanfaatkan tanah milik keluarga yang telah saya urug saya
mulai membangun perumahan sebanyak 6 unit dari 24 unit yang saya rencanakan.
Rencananya perumahan ini akan saya pasarkan sendiri tanpa bantuan sales marketing
yang profesional. Dibidang Supplier dan perdagangan umum, memanfaatkan Ruko milik
keluarga saya membuka toko bahan bangunan di 2 (dua) lokasi sekaligus yaitu di
perumahan Daksa Batakan dan Samping Embarkasi Haji Manggar Balikpapan. Investasi
yang saya lakukan sebagian masih menggunakan fasilitas pinjaman , baik dari bank
maupun dari induk perusahaan yaitu meranti group. Pada periode ini, untuk
mendapatkan proyek pada pemerintah, kontraktor harus melakukan banting-bantingan
harga. Dampaknya keuntungan proyek yang kami dapat banyak mengalami penurunan,
malah ada satu proyek yang saya laksanakan harus mengalami kerugian hingga ratusan
juta, akibat tingginya curah hujan pada saat pelaksanaan dan akibatnya terjadi
keterlambatan jadwal dari yang direncanakan. Usaha depelover ternyata tidak sesuai
harapan , akibat krisis listrik di kota Balikpapan, PLN tidak membuka sambungan baru
untuk pemasangan listrik, dan pada akhirnya perumahan sepinggan unit yang selesai
saya bangun sebanyak 6 (enam) unit tidak memiliki supplai listrik. Akibatnya saya
terpaksa menunda penjualan perumahan tersebut. Periode ini memang menjadi masa
yang paling sulit bagi saya , Toko yang saya buka di dua tempat sebenarnya mulai
berkembang dengan baik selama 6 bulan lamanya , namun akibat tidak fokus pada usaha
tersebut, perlahan usaha toko bahan bangunan saya mulai mengalami penurunan omset
dan bahkan asset toko mulai berkurang. Apalagi setelah ayahku mengalami penurunan
kesehatan dan harus dirawat dirumah sakit berulang kali. Setahun lamanya , saya
kehilangan konsentrasi dalam bekerja , karena harus merawat ayah dirumah sakit baik
sebelum dioperasi jantung maupun setelah paska operasi jantung di Singapura,
semuanya benar-benar menguras waktu dan pikiran saya. Rentetan musibah yang saya
hadapi membuat perusahaan pmcki mengalami penurunan kinerja dan keuangan. Bahkan
saya terlilit hutang hingga 1 milyar lebih, 500 juta di bank dan sisanya sekitar 700 juta di
meranti group. Untuk mengatasi kesulitan keuangan ini, terpaksa saya harus menjual
beberapa asset , 1 (satu) buah truck saya jual kepada saudara saya, 1 (satu) buah mobil
pribadi jenis Avanza yang baru saja saya lunasi terpaksa saya jual kembali , perhiasan
emas sekitar 500 gram milik istri terpaksa saya jual, semuanya itu untuk menutupi
kewajiban hutang saya pada meranti group yang pada saat itu juga sedang mengalami
7. kesulitan keuangan. Dan akhirnya berdasarkan sumber pemasukan yang mengandalkan
hasil dari perusahaan dan usaha lainnya yang saya tanam dalam bentuk investasi , tampat
saya berada di kuadran kanan pada Cashflow Quadrant dan termasuk kelompok
Business Owner (pemilik usaha) dan Investor (penanam modal).
5. Periode tahun 2007 - 2008, Pada tahun 2007, sebagai direktur pmcki , saya yang telah
dikenal luas oleh masyarakat jasa konstruksi berhasil terpilih sebagai Ketua Gapeksindo
Balikpapan periode 2007 – 2012 . Peran sebagai ketua Gapeksindo banyak merubah
prilaku dan cara berpikirku. Dahulu aku hanya selalu fokus pada perusahaan, kini saya
harus membagi waktu untuk organisasi, dua profesi yang berbeda prinsip harus benar-
benar kujalani dengan baik. Disatu sisi , saya harus fokus menyehatkan kondisi
perusahaan baik dari segi manajemen proyek maupun manajemen keuangan, disisi yang
lain, saya harus menjalankan roda organisasi Gapeksindo agar pelayanan kepada
anggota dapat berjalan dengan baik dan maksimal.