SlideShare a Scribd company logo
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN KLIMATOLOGI MAROS
Jl. Dr. Ratulangi No.75A Maros
Telp. 0411-372366, Fax. 0411-372367
Website : staklimmaros.or.id
Email : klimat_maros@yahoo.com
twopcharts.com
MAROS, MARET 2016
i
KATA PENGANTAR
Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Propinsi Sulawesi Selatan ini merupakan salah
satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Maros.
Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Propinsi Sulawesi Selatan disusun berdasarkan
laporan data curah hujan dari Unit Pelaksana Teknis Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika dan dari Stasiun Kerja Sama BMKG di Propinsi Sulawesi Selatan serta
memperhatikan dinamika atmosfer skala regional/global.
Prakiraan Musim Kemarau 2016 ini memuat informasi Prakiraan Awal Musim Kemarau
2016, Perbandingan antara Awal Musim Kemarau 2016 terhadap Rata-ratanya atau Normalnya
selama 30 tahun (1981-2010), dan Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Kemarau 2016.
Berdasarkan pengelompokan pola distribusi curah hujan rata-rata bulanan di seluruh
wilayah Sulawesi Selatan, maka secara klimatologis wilayah Sulawesi Selatan terdiri atas :
a. Daerah – daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode
musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona Musim (ZOM).
b. Daerah – daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan
periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non Zom.
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun (1981-2010) wilayah
Sulawesi Selatan terdiri atas 24 Zona Musim.
Kami mengucapkan terima kasih kepada pengamat curah hujan, pengamat SMPK dan
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang telah melaporkan data curah hujan/data iklim di
daerahnya.
Bagi stasiun hujan/SMPK yang belum mengirimkan data curah hujan/data iklim tepat
waktu, kami sangat mengharapkan data curah hujan/data iklim telah dilaporkan lewat pos atau
Fax. (0411) 372367 paling lambat tanggal 2 setiap bulannya atau melalui SMS No. HP :
08124194601 untuk data hujan dasarian seperti format pada lampiran 1.
Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Sulawesi Selatan ini dikirimkan ke Gubernur,
Walikota, Bupati, Instansi Pemerintah dan Swasta yang terkait se Sulawesi Selatan guna
kepentingan Daerah dalam menentukan kebijakan perencanaan pembangunan pertanian dan
pembangunan lainnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penyusunan
publikasi dan segala kritik serta saran kami terima dengan terbuka.
Maros, Maret 2016
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI
KELAS I MAROS
ABDUL MUTHOLIB, SP, M.Si
NIP. 19640512 199003 1 004
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................
DAFTAR ISI .....................................................................................................................................
PENGERTIAN DAN ISTILAH ........................................................................................................
I. PENDAHULUAN .......................................................................................................................
II. RINGKASAN..............................................................................................................................
A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut ...................................................................................
B. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi Selatan ........................................
C. Prakiraan Hujan Kumulatif Wilayah Non ZOM ....................................................................
III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 PADA ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN
A. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016................................................................................
B. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ...................
C. Prakiraan Sifat Hujan Pada Musim Kemarau 2016..............................................................
IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL S/D SEPTEMBER 2016
DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM)
A. Prakiraan Curah Hujan Kumulatif pada Non Zona Musim...................................................
B. Prakiraan Sifat Hujan pada Non Zona Musim.......................................................................
i
ii
iv
1
3
3
4
5
6
9
12
15
15
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi Selatan ...............................
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi
Selatan........................................................................................................................
Gambar 2. Peta Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya
Zona Musim Sulawesi Selatan ..................................................................................
Gambar 3. Peta Prakiraan Sifat Hujan Pada Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi
Selatan .......................................................................................................................
Gambar 4. Peta Prakiraan Curah Hujan Kumulatif April - September 2016 Wilayah Non
Zona Musim Sulawesi Selatan...................................................................................
Gambar 5. Peta Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif April - September 2016 Wilayah Non
Zona Musim Sulawesi Selatan...................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Format Pelaporan Curah Hujan Dasarian Via SMS..............................................
17
27
28
29
30
31
32
iv
PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN
DALAM PRAKIRAAN MUSIM
1. Awal Musim Hujan, ditandai dengan jumlah curah hujan selama satu dasarian lebih besar
dari 50 mm dan diikuti dasarian berikutnya secara berturut. Permulaan awal musim hujan,
bisa terjadi Lebih awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (1981-
2010).
2. Awal Musim Kemarau, ditandai dengan jumlah curah hujan selama satu dasarian lebih
kecil dari 50 mm dan dasarian berikutnya secara berturut. Permulaan awal musim
kemarau, bisa terjadi Lebih awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normalnya
(1981-2010).
3. Dasarian
a. Dasarian adalah masa selama 10 hari.
b. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 kategori dasarian yaitu :
1. Dasarian I : Masa dari tanggal 1 s/d 10.
2. Dasarian II : Masa dari tanggal 11 s/d 20.
3. Dasarian III : Masa dari tanggal 21 hingga akhir bulan.
4. Sifat hujan, merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu
yang ditetapkan (satu periode musim) dengan curah hujan normalnya (rata-rata selama 30
tahun periode 1981-2010).
Sifat hujan di kategorikan :
a. Diatas Normal (AN) : jika nilai curah hujan > 115% terhadap rata-ratanya
b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata-
ratanya
c. Dibawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan < 85% terhadap rata-ratanya
5. Zona Musim (ZOM) adalah daerah-daerah yang mempunyai batas yang jelas antara
periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun).
6. Non Zom adalah daerah-daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode
musim hujan dan periode musim kemarau, dalam hal ini daerah yang sepanjang tahun
curah hujannya tinggi atau rendah.
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 1
I. PENDAHULUAN
Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia
dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis
katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat
banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca.
Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh
fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik
Tengah/Nino34) dan Dipole Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia
barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi
monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical
Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu
permukaan laut sekitar wilayah Indonesia.
Sementara kondisi topografi wilayah Sulawesi Selatan yang bergunung, berlembah, serta banyak
pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah
Sulawesi Selatan, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data
periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Sulawesi Selatan terdapat 28
pola hujan, dimana 24 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang
jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun),
sedangkan 4 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada
umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) dan
daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Jumlah pola hujan dalam 30 tahun
terakhir (periode 1981-2010) sebanyak 28 pola hujan tersebut, merupakan hasil pemutakhiran
pola iklim sebelumnya (periode 1971-2000) yang berjumlah 15 pola hujan, dimana 9 pola
merupakan Zona Musim (ZOM) dan 6 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM).
Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia
1. El Nino dan La Nina
El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai
memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu
permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara,
sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan
wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti
berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan
Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak
berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu,
mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh
fenomena El Nino.
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 2
Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu
permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4).
Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila
dibarengi dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian
halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia.
2. Dipole Mode
Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung
berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur
Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut
dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI).
Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat,
sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian
barat.
3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia
Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan
Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang
mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi
angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi
karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di
Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang
berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia.
4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ)
ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi
selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa.
Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang
dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan.
5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia
Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah
satu indikator banyak sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan
proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu muka laut dingin berpotensi
sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu muka laut berpotensi
cukup banyaknya uap air di atmosfer.
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 3
II. RINGKASAN
A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut
Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam,
meliputi : El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), Sirkulasi
Monsun Asia-Australia, Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan Suhu Permukaan laut
Indonesia.
Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada
Musim Kemarau 2016, adalah :
1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena ENSO dan IOD
a. El Nino Southern Oscillation (ENSO)
Sejak akhir Februari tahun 2016 kondisi di Ekuator Pasifik Tengah (region Nino3.4)
berada pada kondisi yang cenderung hangat, kondisi ini diprediksi terus berlanjut
hingga Maret 2016 kemudian meluruh menuju Netral pada April-Mei 2016. Pada
akhir Februari 2016 indeks Nino3.4 sudah berada pada kondisi El Nino Moderate
dengan indeksnya bernilai +1,79.
Beberapa prediksi menunjukkan bahwa kondisi El Nino Moderate akan meluruh
hingga pertengahan tahun 2016. Dalam kaitan ini memberikan indikasi bahwa awal
Musim Kemarau 2016 di Wilayah Indonesia tidak signifikan terpengaruh kondisi
El Nino seiring meluruhnya ke kondisi Netral.
Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Mei 2015 sampai dengan Februari 2016 masih
bernilai negatif kuat hingga kurang dari -10, nilai ini menunjukkan terjadinya El Nino.
Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat
berpengaruh kurang signifikan ke wilayah Indonesia.
b. Indian Ocean Dipole (IOD)
Nilai Dipole Mode Index (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : +0,08 (Desember
2015) ; -0,48 (Januari 2016) dan -0.26 (Februari 2016). Sementara, prediksi Dipole
Mode Indeks (DMI) pada bulan Maret hingga Juli 2016 berkisar pada nilai +0,11 s/d
+0,36. Nilai ini berada pada kondisi normal positif. Dengan demikian,
mengindikasikan bahwa pada Musim Kemarau 2016, uap air dari Samudera Hindia
menuju wilayah Indonesia dalam kondisi Normal.
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 4
2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan
Suhu Permukaan Laut Indonesia
a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia
Hingga akhir Februari 2016 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam
kisaran normalnya. Sirkulasi angin pada lapisan 850mb untuk wilayah Indonesia
bagian selatan bertiup dari arah barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian utara
angin berbelok dari arah timur laut ke tenggara. Diprakirakan bahwa monsun Asia
diprediksi masih kuat hingga Maret 2016.
b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone /
ITCZ)
Posisi ITCZ pada akhir Februari 2016 dominan masih berada di selatan ekuator dan
akan bergerak ke arah utara menuju garis ekuator mengikuti pergerakan tahunannya.
Jika dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi tersebut cukup sesuai dengan
kisaran rata-rata, sehingga potensi sifat musim hujan di beberapa wilayah
diprakirakan akan cenderung normal sesuai kondisi rata-rata wilayah masing-masing.
c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia
Hingga akhir Februari 2016, kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada
umumnya berada pada kondisi hangat dengan anomali suhu berkisar +0,25°C s/d
+1,5°C. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif lebih hangat berada di perairan di
barat Sumatera dan Samudera Hindia bagian selatan, yang anomali suhu permukaan
lautnya mencapai +1,5 s/d +2°C .
Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Kemarau 2016 diprakirakan sebagai
berikut :
1) Umumnya wilayah perairan Indonesia diprakirakan akan tetap hangat hingga
agustus 2016 dengan anomali suhu berkisar +0,5°C s/d +2°C.
2) Wilayah perairan Indonesia lainnya seperti Sumatera bagian utara diprakirakan
akan cenderung normal hingga lebih dingin dengan anomali suhu permukaan laut
berkisar antara -0,5o
C s/d 0°C.
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 5
B. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Pada 24 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi Selatan
1. Prakiraan ”Awal” Musim Kemarau 2016
- Februari 2016 : 1 ZOM ( 4.2 % dari 24 ZOM)
- April 2016 : 1 ZOM ( 4.2 % dari 24 ZOM )
- Mei 2016 : 3 ZOM ( 12.5 % dari 24 ZOM)
- Juni 2016 : 9 ZOM ( 37.5 % dari 24 ZOM)
- Juli 2016 : 6 ZOM ( 25.0 % dari 24 ZOM )
- Agustus 2016 : 4 ZOM ( 16.7 % dari 24 ZOM )
2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-Ratanya
(Periode 1981-2010)
- Maju dari rata-ratanya : 13 ZOM (54.2 % dari 24 ZOM)
- Sama dengan rata-ratanya : 6 ZOM (25.0 % dari 24 ZOM)
- Mundur dari rata-ratanya : 5 ZOM (20.8 % dari 24 ZOM)
3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Kemarau 2016
- Atas Normal (AN) : 6 ZOM (25.0 % dari 24 ZOM)
- Normal (N) : 16 ZOM (66.7 % dari 24 ZOM)
- Bawah Normal (BN) : 2 ZOM (8.3 % dari 24 ZOM)
Prakiraan Musim Kemarau 2016 di wilayah Sulawesi Selatan secara umum dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1) Awal Musim Kemarau 2016 di 24 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya
berkisar pada bulan Juni 2016.
2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981-2010), Awal Musim
Kemarau 2016 umumnya maju dari rata-ratanya.
3) Sifat Hujan selama Musim Kemarau 2016 di sebagian besar Zona Musim (ZOM)
diprakirakan umumnya Normal (N).
C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April – September 2016 di Luar Zona Musim
(Non ZOM)
1. Curah hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2016 di
wilayah luar Zona Musim, diprakirakan antara 501 – 2000 mm.
2. Sifat hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2016 di
wilayah luar Zona Musim, diprakirakan Atas Normal (AN) sampai Bawah Normal
(BN).
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 6
III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 PADA ZONA MUSIM (ZOM)
SULAWESI SELATAN
A. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016
AWAL
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
Dasarian
Februari I – III
Jeneponto (Arungkeke, Batang, Binamu, Bontoramba
bagian timur, Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa (Biring
Bulu, Tompobulu bagian selatan), Bantaeng (Bisappu
bagian barat, Ulu Ere).
Dasarian
April I – III
Gowa (Bajeng bagian barat, Barombong, Bontonompo,
Pallangga, Somba Opu bagian barat), Takalar (Galesong
Selatan, Galesong Utara, Mangara Bombang, Mappasungu,
Pattalasang bagian selatan, Polobangkeng Selatan bagian
barat, Polobangkeng Utara bagian barat), Makassar
(Mamajang, Mariso bagian barat, Tamalate bagian barat,
Ujung Pandang bagian barat).
Dasarian
Mei I – III
Barru (Balusu bagian barat daya, Barru bagian barat,
Pujananting bagian timur, Tanete Riaja, Tanete Rilau),
Pangkep (Bungoro bagian barat, Labakkang bagian barat,
Liukang Tangaya, Pangkajene bagian barat, Sigeri bagian
tengah, Ma'rang bagian barat), Maros (Bontoa bagian barat,
Marusu, Maros Baru bagian barat, Lau bagian barat,
Moncongloe bagian barat), Makassar (Biringkanaya,
Bontoala, Makassar, Mamajang, Mariso bagian timur,
Panakukkang, Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung Pandang
bagian timur, Ujung Tanah, Wajo), Gowa (Bajeng bagian
timur, Bontomarannu bagian barat, Bontonompo, Palangga,
Somba Opu bagian tengah), Takalar (Mangara Bombang,
Pattalassang bagian utara, Polobangkeng Selatan bagian
tengah, Polobangkeng Utara bagian tengah), Jeneponto
(Bangkala bagian utara, Bangkala Barat bagian barat, Bonto
Ramba bagian barat, Tamalatea)
Selayar (Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Bontomatene,
Bontosikuyu, Pasimarannu, Pasimassunggu, Taka Bonerate)
Pinrang (Duampanua bagian timur, Patampanua bagian
tengah dan timur, Watang Sawitto bagian timur laut,
Lembang bagian timur), Enrekang (Alla bagian tengah dan
barat, Anggeraja, Barakka bagian barat dan barat daya,
Enrekang bagian utara dan selatan, Maiwa bagian tengah),
Sidrap (Baranti bagian utara, Panca Rijang bagian barat, Pitu
Riawa bagian utara), Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian
selatan, Mengkendek bagian barat daya)
Dasarian
Juni I - III
Soppeng (Donri-Donri bagian barat daya, Lalabata, Liliriaja,
Mariowiwawo), Barru (Balusu bagian timur, Barru bagian
timur, Pujananting bagian tengah, Soppeng Riaja, Tanete
Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Balocci, Bungoro bagian
timur, Labakkang bagian timur, Ma'rang bagian timur,
Pangkajene bagian timur, Sigeri bagian selatan), Maros
(Turikale, Bantimurung, Bontoa bagian timur, Lau bagian
timur, Mandai, Maros Baru bagian timur, Tanralili, sebagian
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 7
AWAL
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
besar Moncongloe, Tompobulu bagian barat, sebagian besar
Simbang, Cenrana bagian barat), Gowa (Biring Bulu,
Bontomarannu bagian timur, Bungaya bagian barat, Parang
Loe, Somba Opu bagian timur, Tinggi Moncong bagian
barat), Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar (Polobangkeng
Utara bagian utara)
Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian tengah, Parang Loe,
Tinggi Moncong bagian tengah, Tombolo Pao, Tompobulu),
Jeneponto (Bangkala bagian selatan, Bangkala Barat bagian
timur, Bonto Ramba bagian utara), sebagian Takalar
(Polobangkeng Selatan bagian timur, Polobangkeng Utara
bagian selatan), Maros (Tompobulu bagian tenggara)
Soppeng (Lalabata bagian tengah, Liliriaja bagian tengah
dan selatan, Lilirilau bagian tengah dan timur,
Mariowiwawo bagian timur), Bone (Ajangale, Amali,
Bengo, Dua Boccoe bagian barat, Lamuru bagian tengah dan
timur, Lappariaja bagian selatan hingga utara, Libureng
bagian utara hingga selatan, Palakka bagian barat daya,
Ponre bagian tengah dan barat, Tellu Siattinge bagian barat,
Ulaweng bagian tengah dan barat)
Sidrap (Maritengae bagian selatan, Panca Lautang bagian
tengah hingga timur, Pituriawa, Tellu Limpoe, Watangpulu
bagian timur), Soppeng (Donri-donri bagian tengah dan
timur, Lalabata bagian timur laut, Liliriaja bagian utara,
Lilirilau bagian barat laut, Marioriawa bagiantimur), Wajo
(Belawa bagian tengah dan barat, Pammana bagian barat,
Sabbang paru, Tempe bagian barat)
Pinrang (Cempa, Duampanua bagian barat, Mattiro Bulu
bagian tengah dan barat, Mattiro Sompe, Suppa, Watang
Sawitto bagian tengah dan barat, Patampanua bagian barat),
Pare-pare, Barru (Balusu bagian barat laut, Mallusetasi,
Soppeng Riaja bagian tengah dan utara), Sidrap (Baranti
bagian selatan, Maritengae bagian barat, Panca Lautang,
Tellulimpoe, Watangpulu bagian barat dan tengah), Soppeng
(Donri-donri bagian barat laut, Marioriawa bagian barat)
Sidrap (Baranti bagian tengah, Maritengae bagian tengah
dan utara, Panca Rijang bagian selatan, Pitu Riawa bagian
barat, Watangpulu bagian timur laut), Pinrang (Mattiro Bulu
bagian timur, Watang Sawitto bagian tenggara)
Pinrang (Duampanua bagian utara, Lembang bagian barat)
Luwu utara (Seko bagian utara, Rampi bagian barat,
Massamba bagian barat laut)
Dasarian
Juli I - III
Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian timur, Ere Merasa,
Pa'jukukang), Bulukumba (Gantarang, Kindang, Rilau Ale
bagian barat, Ujung Bulu bagian barat), Gowa (Tompobulu
bagian selatan)
Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro, Bulukumba,
Gantarang, Hero Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale bagian
timur, Ujung Bulu bagian timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu
Limpoe bagian timur)
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 8
AWAL
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
Maros (Camba, Mallawa, Cenrana bagian timur, sebagian
kecil Simbang, Tompobulu bagian timur laut), Bone (Kahu
Utara, Kajuara bagian Barat Laut, Mare bagian barat,
Patimpeng, Ponre bagian selatan, Salomekko bagian barat,
Bontocani bagian utara, Tonra bagian barat)
Bone (Awangpone bagian tengah hingga selatan, Barebbo,
Cina, Mare bagian utara, Palakka bagian tengah hingga
timur, Ponre bagian timur, Sibulue bagian utara, Tanete
Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur,
Tellu Siattinge bagian selatan, Ulaweng bagian timur)
Sidrap (Duapitue bagian selatan, Maritengae bagian timur
laut dan tenggara, Pancarijang bagian tengah, Pitu
Riawabagian tengah hingga selatan), Wajo (Belawa bagian
timur, Bola, Keera, Majauleng, Maniang Pajo, Pammana
bagian timur, Pitumpanua, Sajo Anging, Takkalala,
Tanasitolo, Tempe bagian timur), Luwu (Larompong bagian
selatan), Bone (Awangpone bagian utara, Cenrana, Dua
Boccoe bagian timur, Tellu Siattinge bagian tengah dan
utara)
Enrekang (Alla bagian timur, Barakka bagian tengah dan
timur, Enrekang bagian timur, Maiwa bagian timur), Sidrap
(Duapitue bagian tengah dan utara, Pitu Riawa bagian timur
laut), Luwu (Bajo, Bassesangtempe bagian selatan, Belopa,
Buaponrang, Larompong bagian tengah dan timur, Suli),
Tana Toraja (Mengkendek bagian tenggara)
Dasarian
Agustus I - III
Bone (Bontocani bagian selatan, Kahu Selatan, Kajuara
barat), Gowa (Bungaya bagian timur, Tinggi Moncong
bagian timur, sebagian besar Tombolo Pao, Tompobulu),
Sinjai (Bulupoddo bagian barat dan tengah, Sinjai Barat,
Sinjai Borong, Sinjai Selatan bagian tengah dan selatan,
Sinjai Tengah bagian tengah dan selatan, Sinjai Timur
bagian tengah dan barat, Tellu Limpoe bagian barat),
Bantaeng (Bantaeng bagian utara, Bisappu bagian utara, Ere
Merasa bagian utara, Ulu Ere bagian tengah hingga utara),
Bulukumba (Bulukumba bagian barat, Kindang bagian
barat, Rilau Ale bagian barat laut)
Bone (Kajuara bagian tengah dan timur), Sinjai (Bulupoddo
bagian timur, Sinjai Selatan bagian utara, Sinjai Tengah
bagian timur, Sinjai Timur bagian utara dan timur, Sinjai
Utara, Pulau-pulau IX)
Bone (Kajuara bagian utara, Mare bagian timur, Salomekko
bagian timur, Sibulue bagian selatan, Tonra bagian timur)
Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian barat, Saluputti bagian
timur), Pinrang (Lembang bagian utara), Luwu Utara (Seko
bagian barat)
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 9
B. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata - Ratanya
PERBANDINGAN
AWAL
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
Maju (Lebih Awal)
I - III Dasarian
Gowa (Bajeng bagian barat, Barombong, Bontonompo,
Pallangga, Somba Opu bagian barat), Takalar (Galesong
Selatan, Galesong Utara, Mangara Bombang, Mappasungu,
Pattalasang bagian selatan, Polobangkeng Selatan bagian
barat, Polobangkeng Utara bagian barat), Makassar
(Mamajang, Mariso bagian barat, Tamalate bagian barat,
Ujung Pandang bagian barat)
Jeneponto (Arungkeke, Batang, Binamu, Bontoramba bagian
timur, Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa (Biring Bulu,
Tompobulu bagian selatan), Bantaeng (Bisappu bagian barat,
Ulu Ere)
Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian timur, Ere Merasa,
Pa'jukukang), Bulukumba (Gantarang, Kindang, Rilau Ale
bagian barat, Ujung Bulu bagian barat), Gowa (Tompobulu
bagian selatan)
Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro, Bulukumba, Gantarang,
Hero Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale bagian timur, Ujung
Bulu bagian timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu Limpoe
bagian timur)
Selayar (Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Bontomatene,
Bontosikuyu, Pasimarannu, Pasimassunggu, Taka Bonerate)
Bone (Kajuara bagian tengah dan timur), Sinjai (Bulupoddo
bagian timur, Sinjai Selatan bagian utara, Sinjai Tengah
bagian timur, Sinjai Timur bagian utara dan timur, Sinjai
Utara, Pulau-pulau IX)
Maros (Camba, Mallawa, Cenrana bagian timur, sebagian
kecil Simbang, Tompobulu bagian timur laut), Bone (Kahu
Utara, Kajuara bagian Barat Laut, Mare bagian barat,
Patimpeng, Ponre bagian selatan, Salomekko bagian barat,
Bontocani bagian utara, Tonra bagian barat)
Bone (Awangpone bagian tengah hingga selatan, Barebbo,
Cina, Mare bagian utara, Palakka bagian tengah hingga
timur, Ponre bagian timur, Sibulue bagian utara, Tanete
Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur,
Tellu Siattinge bagian selatan, Ulaweng bagian timur)
Sidrap (Maritengae bagian selatan, Panca Lautang bagian
tengah hingga timur, Pituriawa, Tellu Limpoe, Watangpulu
bagian timur), Soppeng (Donri-donri bagian tengah dan
timur, Lalabata bagian timur laut, Liliriaja bagian utara,
Lilirilau bagian barat laut, Marioriawa bagiantimur), Wajo
(Belawa bagian tengah dan barat, Pammana bagian barat,
Sabbang paru, Tempe bagian barat)
Sidrap (Duapitue bagian selatan, Maritengae bagian timur
laut dan tenggara, Pancarijang bagian tengah, Pitu
Riawabagian tengah hingga selatan), Wajo (Belawa bagian
timur, Bola, Keera, Majauleng, Maniang Pajo, Pammana
bagian timur, Pitumpanua, Sajo Anging, Takkalala,
Tanasitolo, Tempe bagian timur), Luwu (Larompong bagian
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 10
PERBANDINGAN
AWAL
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
selatan), Bone (Awangpone bagian utara, Cenrana, Dua
Boccoe bagian timur, Tellu Siattinge bagian tengah dan
utara)
Sidrap (Baranti bagian tengah, Maritengae bagian tengah dan
utara, Panca Rijang bagian selatan, Pitu Riawa bagian barat,
Watangpulu bagian timur laut), Pinrang (Mattiro Bulu bagian
timur, Watang Sawitto bagian tenggara)
Pinrang (Duampanua bagian timur, Patampanua bagian
tengah dan timur, Watang Sawitto bagian timur laut,
Lembang bagian timur), Enrekang (Alla bagian tengah dan
barat, Anggeraja, Barakka bagian barat dan barat daya,
Enrekang bagian utara dan selatan, Maiwa bagian tengah),
Sidrap (Baranti bagian utara, Panca Rijang bagian barat, Pitu
Riawa bagian utara), Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian
selatan, Mengkendek bagian barat daya)
Enrekang (Alla bagian timur, Barakka bagian tengah dan
timur, Enrekang bagian timur, Maiwa bagian timur), Sidrap
(Duapitue bagian tengah dan utara, Pitu Riawa bagian timur
laut), Luwu (Bajo, Bassesangtempe bagian selatan, Belopa,
Buaponrang, Larompong bagian tengah dan timur, Suli),
Tana Toraja (Mengkendek bagian tenggara)
Sama Dengan
Rata-Ratanya
Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian tengah, Parang Loe,
Tinggi Moncong bagian tengah, Tombolo Pao, Tompobulu),
Jeneponto (Bangkala bagian selatan, Bangkala Barat bagian
timur, Bonto Ramba bagian utara), sebagian Takalar
(Polobangkeng Selatan bagian timur, Polobangkeng Utara
bagian selatan), Maros (Tompobulu bagian tenggara)
Bone (Bontocani bagian selatan, Kahu Selatan, Kajuara
barat), Gowa (Bungaya bagian timur, Tinggi Moncong
bagian timur, sebagian besar Tombolo Pao, Tompobulu),
Sinjai (Bulupoddo bagian barat dan tengah, Sinjai Barat,
Sinjai Borong, Sinjai Selatan bagian tengah dan selatan,
Sinjai Tengah bagian tengah dan selatan, Sinjai Timur bagian
tengah dan barat, Tellu Limpoe bagian barat), Bantaeng
(Bantaeng bagian utara, Bisappu bagian utara, Ere Merasa
bagian utara, Ulu Ere bagian tengah hingga utara),
Bulukumba (Bulukumba bagian barat, Kindang bagian barat,
Rilau Ale bagian barat laut)
Bone (Kajuara bagian utara, Mare bagian timur, Salomekko
bagian timur, Sibulue bagian selatan, Tonra bagian timur)
Pinrang (Duampanua bagian utara, Lembang bagian barat)
Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian barat, Saluputti bagian
timur), Pinrang (Lembang bagian utara), Luwu Utara (Seko
bagian barat)
Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian timur, Makale,
Mengkendek bagian tengah dan utara, Rindingalo bagian
selatan, Saluputti bagian selatan, Sangalla, Sanggalangi
bagian selatan), Enrekang (Alla bagian utara), Luwu
(Bassesangtempe bagian utara)
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 11
PERBANDINGAN
AWAL
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
Mundur (Lebih Lambat)
I - III Dasarian
Barru (Balusu bagian barat daya, Barru bagian barat,
Pujananting bagian timur, Tanete Riaja, Tanete Rilau),
Pangkep (Bungoro bagian barat, Labakkang bagian barat,
Liukang Tangaya, Pangkajene bagian barat, Sigeri bagian
tengah, Ma'rang bagian barat), Maros (Bontoa bagian barat,
Marusu, Maros Baru bagian barat, Lau bagian barat,
Moncongloe bagian barat), Makassar (Biringkanaya,
Bontoala, Makassar, Mamajang, Mariso bagian timur,
Panakukkang, Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung Pandang
bagian timur, Ujung Tanah, Wajo), Gowa (Bajeng bagian
timur, Bontomarannu bagian barat, Bontonompo, Palangga,
Somba Opu bagian tengah), Takalar (Mangara Bombang,
Pattalassang bagian utara, Polobangkeng Selatan bagian
tengah, Polobangkeng Utara bagian tengah), Jeneponto
(Bangkala bagian utara, Bangkala Barat bagian barat, Bonto
Ramba bagian barat, Tamalatea)
Soppeng (Donri-Donri bagian barat daya, Lalabata, Liliriaja,
Mariowiwawo), Barru (Balusu bagian timur, Barru bagian
timur, Pujananting bagian tengah, Soppeng Riaja, Tanete
Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Balocci, Bungoro bagian
timur, Labakkang bagian timur, Ma'rang bagian timur,
Pangkajene bagian timur, Sigeri bagian selatan), Maros
(Turikale, Bantimurung, Bontoa bagian timur, Lau bagian
timur, Mandai, Maros Baru bagian timur, Tanralili, sebagian
besar Moncongloe, Tompobulu bagian barat, sebagian besar
Simbang, Cenrana bagian barat), Gowa (Biring Bulu,
Bontomarannu bagian timur, Bungaya bagian barat, Parang
Loe, Somba Opu bagian timur, Tinggi Moncong bagian
barat), Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar (Polobangkeng
Utara bagian utara)
Soppeng (Lalabata bagian tengah, Liliriaja bagian tengah dan
selatan, Lilirilau bagian tengah dan timur, Mariowiwawo
bagian timur), Bone (Ajangale, Amali, Bengo, Dua Boccoe
bagian barat, Lamuru bagian tengah dan timur, Lappariaja
bagian selatan hingga utara, Libureng bagian utara hingga
selatan, Palakka bagian barat daya, Ponre bagian tengah dan
barat, Tellu Siattinge bagian barat, Ulaweng bagian tengah
dan barat)
Pinrang (Cempa, Duampanua bagian barat, Mattiro Bulu
bagian tengah dan barat, Mattiro Sompe, Suppa, Watang
Sawitto bagian tengah dan barat, Patampanua bagian barat),
Pare-pare, Barru (Balusu bagian barat laut, Mallusetasi,
Soppeng Riaja bagian tengah dan utara), Sidrap (Baranti
bagian selatan, Maritengae bagian barat, Panca Lautang,
Tellulimpoe, Watangpulu bagian barat dan tengah), Soppeng
(Donri-donri bagian barat laut, Marioriawa bagian barat)
Luwu utara (Seko bagian utara, Rampi bagian barat,
Massamba bagian barat laut)
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 12
C. Prakiraan Sifat Hujan Pada Musim Kemarau 2016
SIFAT
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
Atas Normal
(AN)
Barru (Balusu bagian barat daya, Barru bagian barat,
Pujananting bagian timur, Tanete Riaja, Tanete Rilau),
Pangkep (Bungoro bagian barat, Labakkang bagian barat,
Liukang Tangaya, Pangkajene bagian barat, Sigeri bagian
tengah, Ma'rang bagian barat), Maros (Bontoa bagian barat,
Marusu, Maros Baru bagian barat, Lau bagian barat,
Moncongloe bagian barat), Makassar (Biringkanaya,
Bontoala, Makassar, Mamajang, Mariso bagian timur,
Panakukkang, Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung Pandang
bagian timur, Ujung Tanah, Wajo), Gowa (Bajeng bagian
timur, Bontomarannu bagian barat, Bontonompo, Palangga,
Somba Opu bagian tengah), Takalar (Mangara Bombang,
Pattalassang bagian utara, Polobangkeng Selatan bagian
tengah, Polobangkeng Utara bagian tengah), Jeneponto
(Bangkala bagian utara, Bangkala Barat bagian barat, Bonto
Ramba bagian barat, Tamalatea)
Soppeng (Donri-Donri bagian barat daya, Lalabata, Liliriaja,
Mariowiwawo), Barru (Balusu bagian timur, Barru bagian
timur, Pujananting bagian tengah, Soppeng Riaja, Tanete
Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Balocci, Bungoro bagian
timur, Labakkang bagian timur, Ma'rang bagian timur,
Pangkajene bagian timur, Sigeri bagian selatan), Maros
(Turikale, Bantimurung, Bontoa bagian timur, Lau bagian
timur, Mandai, Maros Baru bagian timur, Tanralili, sebagian
besar Moncongloe, Tompobulu bagian barat, sebagian besar
Simbang, Cenrana bagian barat), Gowa (Biring Bulu,
Bontomarannu bagian timur, Bungaya bagian barat, Parang
Loe, Somba Opu bagian timur, Tinggi Moncong bagian
barat), Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar (Polobangkeng
Utara bagian utara)
Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian tengah, Parang Loe,
Tinggi Moncong bagian tengah, Tombolo Pao, Tompobulu),
Jeneponto (Bangkala bagian selatan, Bangkala Barat bagian
timur, Bonto Ramba bagian utara), sebagian Takalar
(Polobangkeng Selatan bagian timur, Polobangkeng Utara
bagian selatan), Maros (Tompobulu bagian tenggara)
Jeneponto (Arungkeke, Batang, Binamu, Bontoramba bagian
timur, Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa (Biring Bulu,
Tompobulu bagian selatan), Bantaeng (Bisappu bagian barat,
Ulu Ere)
Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro, Bulukumba, Gantarang,
Hero Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale bagian timur, Ujung
Bulu bagian timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu Limpoe bagian
timur)
Bone (Bontocani bagian selatan, Kahu Selatan, Kajuara
barat), Gowa (Bungaya bagian timur, Tinggi Moncong bagian
timur, sebagian besar Tombolo Pao, Tompobulu), Sinjai
(Bulupoddo bagian barat dan tengah, Sinjai Barat, Sinjai
Borong, Sinjai Selatan bagian tengah dan selatan, Sinjai
Tengah bagian tengah dan selatan, Sinjai Timur bagian tengah
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 13
SIFAT
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
dan barat, Tellu Limpoe bagian barat), Bantaeng (Bantaeng
bagian utara, Bisappu bagian utara, Ere Merasa bagian utara,
Ulu Ere bagian tengah hingga utara), Bulukumba (Bulukumba
bagian barat, Kindang bagian barat, Rilau Ale bagian barat
laut)
Normal
(N)
Gowa (Bajeng bagian barat, Barombong, Bontonompo,
Pallangga, Somba Opu bagian barat), Takalar (Galesong
Selatan, Galesong Utara, Mangara Bombang, Mappasungu,
Pattalasang bagian selatan, Polobangkeng Selatan bagian
barat, Polobangkeng Utara bagian barat), Makassar
(Mamajang, Mariso bagian barat, Tamalate bagian barat,
Ujung Pandang bagian barat)
Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian timur, Ere Merasa,
Pa'jukukang), Bulukumba (Gantarang, Kindang, Rilau Ale
bagian barat, Ujung Bulu bagian barat), Gowa (Tompobulu
bagian selatan)
Selayar (Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Bontomatene,
Bontosikuyu, Pasimarannu, Pasimassunggu, Taka Bonerate)
Bone (Kajuara bagian tengah dan timur), Sinjai (Bulupoddo
bagian timur, Sinjai Selatan bagian utara, Sinjai Tengah
bagian timur, Sinjai Timur bagian utara dan timur, Sinjai
Utara, Pulau-pulau IX)
Maros (Camba, Mallawa, Cenrana bagian timur, sebagian
kecil Simbang, Tompobulu bagian timur laut), Bone (Kahu
Utara, Kajuara bagian Barat Laut, Mare bagian barat,
Patimpeng, Ponre bagian selatan, Salomekko bagian barat,
Bontocani bagian utara, Tonra bagian barat)
Bone (Kajuara bagian utara, Mare bagian timur, Salomekko
bagian timur, Sibulue bagian selatan, Tonra bagian timur)
Bone (Awangpone bagian tengah hingga selatan, Barebbo,
Cina, Mare bagian utara, Palakka bagian tengah hingga timur,
Ponre bagian timur, Sibulue bagian utara, Tanete Riattang,
Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge
bagian selatan, Ulaweng bagian timur)
Soppeng (Lalabata bagian tengah, Liliriaja bagian tengah dan
selatan, Lilirilau bagian tengah dan timur, Mariowiwawo
bagian timur), Bone (Ajangale, Amali, Bengo, Dua Boccoe
bagian barat, Lamuru bagian tengah dan timur, Lappariaja
bagian selatan hingga utara, Libureng bagian utara hingga
selatan, Palakka bagian barat daya, Ponre bagian tengah dan
barat, Tellu Siattinge bagian barat, Ulaweng bagian tengah
dan barat)
Sidrap (Maritengae bagian selatan, Panca Lautang bagian
tengah hingga timur, Pituriawa, Tellu Limpoe, Watangpulu
bagian timur), Soppeng (Donri-donri bagian tengah dan timur,
Lalabata bagian timur laut, Liliriaja bagian utara, Lilirilau
bagian barat laut, Marioriawa bagiantimur), Wajo (Belawa
bagian tengah dan barat, Pammana bagian barat, Sabbang
paru, Tempe bagian barat)
Sidrap (Duapitue bagian selatan, Maritengae bagian timur laut
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 14
SIFAT
MUSIM KEMARAU
URAIAN (PER KECAMATAN)
dan tenggara, Pancarijang bagian tengah, Pitu Riawabagian
tengah hingga selatan), Wajo (Belawa bagian timur, Bola,
Keera, Majauleng, Maniang Pajo, Pammana bagian timur,
Pitumpanua, Sajo Anging, Takkalala, Tanasitolo, Tempe
bagian timur), Luwu (Larompong bagian selatan), Bone
(Awangpone bagian utara, Cenrana, Dua Boccoe bagian
timur, Tellu Siattinge bagian tengah dan utara)
Pinrang (Cempa, Duampanua bagian barat, Mattiro Bulu
bagian tengah dan barat, Mattiro Sompe, Suppa, Watang
Sawitto bagian tengah dan barat, Patampanua bagian barat),
Pare-pare, Barru (Balusu bagian barat laut, Mallusetasi,
Soppeng Riaja bagian tengah dan utara), Sidrap (Baranti
bagian selatan, Maritengae bagian barat, Panca Lautang,
Tellulimpoe, Watangpulu bagian barat dan tengah), Soppeng
(Donri-donri bagian barat laut, Marioriawa bagian barat)
Pinrang (Duampanua bagian timur, Patampanua bagian
tengah dan timur, Watang Sawitto bagian timur laut, Lembang
bagian timur), Enrekang (Alla bagian tengah dan barat,
Anggeraja, Barakka bagian barat dan barat daya, Enrekang
bagian utara dan selatan, Maiwa bagian tengah), Sidrap
(Baranti bagian utara, Panca Rijang bagian barat, Pitu Riawa
bagian utara), Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian selatan,
Mengkendek bagian barat daya)
Pinrang (Duampanua bagian utara, Lembang bagian barat)
Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian barat, Saluputti bagian
timur), Pinrang (Lembang bagian utara), Luwu Utara (Seko
bagian barat)
Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian timur, Makale,
Mengkendek bagian tengah dan utara, Rindingalo bagian
selatan, Saluputti bagian selatan, Sangalla, Sanggalangi
bagian selatan), Enrekang (Alla bagian utara), Luwu
(Bassesangtempe bagian utara)
Luwu utara (Seko bagian utara, Rampi bagian barat,
Massamba bagian barat laut)
Bawah Normal
(BN)
Sidrap (Baranti bagian tengah, Maritengae bagian tengah dan
utara, Panca Rijang bagian selatan, Pitu Riawa bagian barat,
Watangpulu bagian timur laut), Pinrang (Mattiro Bulu bagian
timur, Watang Sawitto bagian tenggara)
Enrekang (Alla bagian timur, Barakka bagian tengah dan
timur, Enrekang bagian timur, Maiwa bagian timur), Sidrap
(Duapitue bagian tengah dan utara, Pitu Riawa bagian timur
laut), Luwu (Bajo, Bassesangtempe bagian selatan, Belopa,
Buaponrang, Larompong bagian tengah dan timur, Suli), Tana
Toraja (Mengkendek bagian tenggara)
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 15
IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF
PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2016
DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) SULAWESI SELATAN
A. Prakiraan Curah Hujan Kumulatif Pada Non Zona Musim
Prakiraan Curah Hujan Kumulatif April - September 2016 Daerah Non Zona Musim
CURAH HUJAN
(mm)
URAIAN (PER KECAMATAN)
≤ 501 Tidak terjadi.
501 – 1000
Luwu Timur (Burau, Malili bagian barat, Mangkutana bagian
barat, Tomoni, Wotu), Luwu Utara (Bone-bone, Sukamaju
bagian tengah dan timur, Masamba bagian tenggara).
1001 – 1500
Toraja Utara (Rantepao, Rindingalo bagian utara dan tengah,
Sanggalani bagian utara dan tengah, Sesean), Tana Toraja
(Saluputti bagian utara), Palopo (Wara Utara bagian barat),
Luwu (Lamasi bagian barat dan tengah, Walenrang bagian
tengah dan timur), Luwu Utara (Baebunta bagian utara,
Limbong, Sabbang bagian barat dan tengah, Masamba bagian
utara dan tengah, Rampi bagian tengah dan timur, Seko
bagian selatan).
1501 – 2000
Luwu (Lamasi bagian timur, Walenrang bagian barat), Luwu
Utara (Baebunta bagian tengah dan selatan, Malangke,
Sabbang bagian timur, Masamba bagian selatan, Sukamaju
bagian barat), Palopo (Wara, Wara Utara bagian timur)
Luwu Timur (Malili bagian timur, Mangkutana bagian tengah
dan timur).
> 2000 Tidak terjadi.
B. Prakiraan Sifat Hujan Pada Non Zona Musim
Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif Daerah Non Zona Musim Periode April - September
2016 Terhadap Rata-Ratanya
SIFAT HUJAN URAIAN (PER KECAMATAN)
Atas Normal
(AN)
Luwu (Lamasi bagian timur, Walenrang bagian barat), Luwu
Utara (Baebunta bagian tengah dan selatan, Malangke, Sabbang
bagian timur, Masamba bagian selatan, Sukamaju bagian
barat), Palopo (Wara, Wara Utara bagian timur).
Normal
(N)
Toraja Utara (Rantepao, Rindingalo bagian utara dan tengah,
Sanggalani bagian utara dan tengah, Sesean), Tana Toraja
(Saluputti bagian utara), Palopo (Wara Utara bagian barat),
Luwu (Lamasi bagian barat dan tengah, Walenrang bagian
tengah dan timur), Luwu Utara (Baebunta bagian utara,
Limbong, Sabbang bagian barat dan tengah, Masamba bagian
utara dan tengah, Rampi bagian tengah dan timur, Seko bagian
selatan)
Luwu Timur (Malili bagian timur, Mangkutana bagian tengah
dan timur).
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 16
Bawah Normal
(BN)
Luwu Timur (Burau, Malili bagian barat, Mangkutana bagian
barat, Tomoni, Wotu), Luwu Utara (Bone-bone, Sukamaju
bagian tengah dan timur, Masamba bagian tenggara).
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 17
Prakiraan Musim Kemarau 2016 Sulawesi Selatan ditampilkan rinci pada Tabel. 1 di bawah ini :
Tabel 1. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Sulawesi Selatan
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
286
Gowa (Bajeng bagian barat,
Barombong, Bontonompo,
Pallangga, Somba Opu bagian
barat), Takalar (Galesong Selatan,
Galesong Utara, Mangara Bombang,
Mappasungu, Pattalasang bagian
selatan, Polobangkeng Selatan
bagian barat, Polobangkeng Utara
bagian barat), Makassar
(Mamajang, Mariso bagian barat,
Tamalate bagian barat, Ujung
Pandang bagian barat)
APR II MAR III - APR II -1 270 - 365 270 - 365 N
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 18
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
287
Barru (Balusu bagian barat daya,
Barru bagian barat, Pujananting
bagian timur, Tanete Riaja, Tanete
Rilau), Pangkep (Bungoro bagian
barat, Labakkang bagian barat,
Liukang Tangaya, Pangkajene
bagian barat, Sigeri bagian tengah,
Ma'rang bagian barat), Maros
(Bontoa bagian barat, Marusu,
Maros Baru bagian barat, Lau
bagian barat, Moncongloe bagian
barat), Makassar (Biringkanaya,
Bontoala, Makassar, Mamajang,
Mariso bagian timur, Panakukkang,
Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung
Pandang bagian timur, Ujung Tanah,
Wajo), Gowa (Bajeng bagian timur,
Bontomarannu bagian barat,
Bontonompo, Palangga, Somba Opu
bagian tengah), Takalar (Mangara
Bombang, Pattalassang bagian utara,
Polobangkeng Selatan bagian
tengah, Polobangkeng Utara bagian
tengah), Jeneponto (Bangkala
bagian utara, Bangkala Barat bagian
barat, Bonto Ramba bagian barat,
Tamalatea)
APR III MEI II – JUN I 3 338 - 458 > 458 AN
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 19
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
288
Soppeng (Donri-Donri bagian barat
daya, Lalabata, Liliriaja,
Mariowiwawo), Barru (Balusu
bagian timur, Barru bagian timur,
Pujananting bagian tengah, Soppeng
Riaja, Tanete Riaja, Tanete Rilau),
Pangkep (Balocci, Bungoro bagian
timur, Labakkang bagian timur,
Ma'rang bagian timur, Pangkajene
bagian timur, Sigeri bagian selatan),
Maros (Turikale, Bantimurung,
Bontoa bagian timur, Lau bagian
timur, Mandai, Maros Baru bagian
timur, Tanralili, sebagian besar
Moncongloe, Tompobulu bagian
barat, sebagian besar Simbang,
Cenrana bagian barat), Gowa
(Biring Bulu, Bontomarannu bagian
timur, Bungaya bagian barat, Parang
Loe, Somba Opu bagian timur,
Tinggi Moncong bagian barat),
Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar
(Polobangkeng Utara bagian utara)
MEI II JUN I - JUN III 3 281 - 380 > 380 AN
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 20
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
289
Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian
tengah, Parang Loe, Tinggi
Moncong bagian tengah, Tombolo
Pao, Tompobulu), Jeneponto
(Bangkala bagian selatan, Bangkala
Barat bagian timur, Bonto Ramba
bagian utara), sebagian Takalar
(Polobangkeng Selatan bagian
timur, Polobangkeng Utara bagian
selatan), Maros (Tompobulu bagian
tenggara)
JUN II JUN I - JUN III 0 279 - 377 > 377 AN
290
Jeneponto (Arungkeke, Batang,
Binamu, Bontoramba bagian timur,
Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa
(Biring Bulu, Tompobulu bagian
selatan), Bantaeng (Bisappu bagian
barat, Ulu Ere)
FEB III FEB I - FEB III -1 495 - 670 > 670 AN
291
Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian
timur, Ere Merasa, Pa'jukukang),
Bulukumba (Gantarang, Kindang,
Rilau Ale bagian barat, Ujung Bulu
bagian barat), Gowa (Tompobulu
bagian selatan)
JUL III JUN III - JUL II -2 678 - 918 678 - 918 N
292
Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro,
Bulukumba, Gantarang, Hero
Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale
bagian timur, Ujung Bulu bagian
timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu
Limpoe bagian timur)
AGT I JUL II – AGT I -1 250 - 338 > 338 AN
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 21
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
293
Selayar (Benteng, Bontoharu,
Bontomanai, Bontomatene,
Bontosikuyu, Pasimarannu,
Pasimassunggu, Taka Bonerate)
JUN I MEI I - MEI III -2 258 - 349 258 - 349 N
294
Bone (Bontocani bagian selatan,
Kahu Selatan, Kajuara barat), Gowa
(Bungaya bagian timur, Tinggi
Moncong bagian timur, sebagian
besar Tombolo Pao, Tompobulu),
Sinjai (Bulupoddo bagian barat dan
tengah, Sinjai Barat, Sinjai Borong,
Sinjai Selatan bagian tengah dan
selatan, Sinjai Tengah bagian tengah
dan selatan, Sinjai Timur bagian
tengah dan barat, Tellu Limpoe
bagian barat), Bantaeng (Bantaeng
bagian utara, Bisappu bagian utara,
Ere Merasa bagian utara, Ulu Ere
bagian tengah hingga utara),
Bulukumba (Bulukumba bagian
barat, Kindang bagian barat, Rilau
Ale bagian barat laut)
AGT I JUL III – AGT II 0 222 - 301 > 301 AN
295
Bone (Kajuara bagian tengah dan
timur), Sinjai (Bulupoddo bagian
timur, Sinjai Selatan bagian utara,
Sinjai Tengah bagian timur, Sinjai
Timur bagian utara dan timur, Sinjai
Utara, Pulau-pulau IX)
AGT II JUL III – AGT II -1 288 - 390 288 - 390 N
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 22
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
296
Maros (Camba, Mallawa, Cenrana
bagian timur, sebagian kecil
Simbang, Tompobulu bagian timur
laut), Bone (Kahu Utara, Kajuara
bagian Barat Laut, Mare bagian
barat, Patimpeng, Ponre bagian
selatan, Salomekko bagian barat,
Bontocani bagian utara, Tonra
bagian barat)
AGT I JUL I - JUL III -2 315 - 427 315 - 427 N
297
Bone (Kajuara bagian utara, Mare
bagian timur, Salomekko bagian
timur, Sibulue bagian selatan, Tonra
bagian timur)
AGT I JUL III – AGT II 0 677 - 916 677 - 916 N
298
Bone (Awangpone bagian tengah
hingga selatan, Barebbo, Cina, Mare
bagian utara, Palakka bagian tengah
hingga timur, Ponre bagian timur,
Sibulue bagian utara, Tanete
Riattang, Tanete Riattang Barat,
Tanete Riattang Timur, Tellu
Siattinge bagian selatan, Ulaweng
bagian timur)
AGT I JUL II - AGT I -1 710 - 960 710 - 960 N
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 23
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
299
Soppeng (Lalabata bagian tengah,
Liliriaja bagian tengah dan selatan,
Lilirilau bagian tengah dan timur,
Mariowiwawo bagian timur), Bone
(Ajangale, Amali, Bengo, Dua
Boccoe bagian barat, Lamuru bagian
tengah dan timur, Lappariaja bagian
selatan hingga utara, Libureng
bagian utara hingga selatan, Palakka
bagian barat daya, Ponre bagian
tengah dan barat, Tellu Siattinge
bagian barat, Ulaweng bagian
tengah dan barat)
JUN II JUN II – JUL I 1 798 - 1080 798 - 1080 N
300
Sidrap (Maritengae bagian selatan,
Panca Lautang bagian tengah hingga
timur, Pituriawa, Tellu Limpoe,
Watangpulu bagian timur), Soppeng
(Donri-donri bagian tengah dan
timur, Lalabata bagian timur laut,
Liliriaja bagian utara, Lilirilau
bagian barat laut, Marioriawa
bagiantimur), Wajo (Belawa bagian
tengah dan barat, Pammana bagian
barat, Sabbang paru, Tempe bagian
barat)
JUL III JUN II - JUL I -3 631 - 854 631 - 854 N
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 24
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
301
Sidrap (Duapitue bagian selatan,
Maritengae bagian timur laut dan
tenggara, Pancarijang bagian tengah,
Pitu Riawabagian tengah hingga
selatan), Wajo (Belawa bagian
timur, Bola, Keera, Majauleng,
Maniang Pajo, Pammana bagian
timur, Pitumpanua, Sajo Anging,
Takkalala, Tanasitolo, Tempe
bagian timur), Luwu (Larompong
bagian selatan), Bone (Awangpone
bagian utara, Cenrana, Dua Boccoe
bagian timur, Tellu Siattinge bagian
tengah dan utara)
AGT I JUL II - AGT I -1 813 - 1100 813 - 1100 N
302
Pinrang (Cempa, Duampanua bagian
barat, Mattiro Bulu bagian tengah
dan barat, Mattiro Sompe, Suppa,
Watang Sawitto bagian tengah dan
barat, Patampanua bagian barat),
Pare-pare, Barru (Balusu bagian
barat laut, Mallusetasi, Soppeng
Riaja bagian tengah dan utara),
Sidrap (Baranti bagian selatan,
Maritengae bagian barat, Panca
Lautang, Tellulimpoe, Watangpulu
bagian barat dan tengah), Soppeng
(Donri-donri bagian barat laut,
Marioriawa bagian barat)
JUN II JUN II - JUL I 1 346 - 468 346 - 468 N
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 25
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
303
Sidrap (Baranti bagian tengah,
Maritengae bagian tengah dan utara,
Panca Rijang bagian selatan, Pitu
Riawa bagian barat, Watangpulu
bagian timur laut), Pinrang (Mattiro
Bulu bagian timur, Watang Sawitto
bagian tenggara)
JUL I JUN I - JUN III -2 289 - 390 <289 BN
304
Pinrang (Duampanua bagian timur,
Patampanua bagian tengah dan
timur, Watang Sawitto bagian timur
laut, Lembang bagian timur),
Enrekang (Alla bagian tengah dan
barat, Anggeraja, Barakka bagian
barat dan barat daya, Enrekang
bagian utara dan selatan, Maiwa
bagian tengah), Sidrap (Baranti
bagian utara, Panca Rijang bagian
barat, Pitu Riawa bagian utara),
Tana Toraja (Bonggakaradeng
bagian selatan, Mengkendek bagian
barat daya)
JUN II MEI I – MEI III -3 504 - 682 504 - 682 N
305
Pinrang (Duampanua bagian utara,
Lembang bagian barat)
JUN II JUN I - JUN III 0 349 - 472 349 - 472 N
308
Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian
barat, Saluputti bagian timur),
Pinrang (Lembang bagian utara),
Luwu Utara (Seko bagian barat)
AGT I JUL III - AGT II 0 164 - 222 164 - 222 N
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 26
No.
ZOM
ZONA MUSIM
Rata-Rata
Awal
Musim
Kemarau
Prakiraan Awal
Musim Kemarau
Antara
Perbandingan
(Dasarian)
Normal Curah
Hujan Periode
Musim
Kemarau
Prakiraan
Curah Hujan
Periode Musim
Kemarau 2016
Prakiraan
Sifat Hujan
Musim
Kemarau 2016
309
Enrekang (Alla bagian timur,
Barakka bagian tengah dan timur,
Enrekang bagian timur, Maiwa
bagian timur), Sidrap (Duapitue
bagian tengah dan utara, Pitu Riawa
bagian timur laut), Luwu (Bajo,
Bassesangtempe bagian selatan,
Belopa, Buaponrang, Larompong
bagian tengah dan timur, Suli), Tana
Toraja (Mengkendek bagian
tenggara)
AGT II JUL II - AGT I -2 704 - 952 704 - 952 N
310
Tana Toraja (Bonggakaradeng
bagian timur, Makale, Mengkendek
bagian tengah dan utara, Rindingalo
bagian selatan, Saluputti bagian
selatan, Sangalla, Sanggalangi
bagian selatan), Enrekang (Alla
bagian utara), Luwu
(Bassesangtempe bagian utara)
JUN III JUN II - JUL I 0 332 - 449 332 - 449 N
316
Luwu utara (Seko bagian utara,
Rampi bagian barat, Massamba
bagian barat laut)
MEI II MEI III - JUN II 2 724 - 980 724 - 980 N
Keterangan :
a. I,II,III : Menunjukkan dasarian pada bulan yang bersangkutan.
b. ( - ) : Permulaan musim hujan maju terhadap rata-ratanya.
c. ( 0 ) : Permulaan musim hujan sama dengan rata-ratanya
( + ) : Permulaan musim hujan mundur terhadap rata-ratanya.
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 27
Gambar. 1
PETA PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016
ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 28
Gambar. 2
PETA PRAKIRAAN PERBANDINGAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016
TERHADAP RATA-RATANYA ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 29
Gambar. 3
PETA PRAKIRAAN SIFAT MUSIM KEMARAU 2016
ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 30
Gambar. 4
PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN KUMULATIF APRIL S/D SEPTEMBER 2016
WILAYAH NON ZONA MUSIM ( NON ZOM)
SULAWESI SELATAN
Prakiraan Musim Kemarau 2016
Stasiun Klimatologi Maros 31
Gambar. 5
PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF APRIL S/D SEPTEMBER 2016
WILAYAH NON ZONA MUSIM ( NON ZOM)
SULAWESI SELATAN
Stasiun Klimatologi Maros 32
Prakiraan Musim Kemarau 2016
FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS
FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10
Kirim ke : 08121004362 ( BMKG JAKARTA )
081241494601 ( BMKG MAROS )
MM = BULAN
YYYY = TAHUN
D = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31
CH = curah hujan
Contoh :
Nama Propinsi : Sulawesi Selatan
Nama Kabupaten : Bone
Nama Stasiun : PG.Camming
Bulan : Juni 2009
Tgl CH Tgl CH Tgl CH
1. - 11. - 21. -
2. - 12. - 22. -
3. - 13. - 23. 0
4. - 14. - 24. -
5. 2 15. - 25. -
6. - 16. 35 26. -
7. X 17. - 27. 12
8. - 18. - 28. -
9. 16 19. - 29. -
10. - 20. 3 30. -
Format mengirim data ch pada dasarian 1
062009a - - - - 2 – x – 16 –
Format mengirim data ch pada dasarian 2
062009b - - - - - 35 - - - 3
Format mengirim data ch pada dasarian 3
Bone PG.Camming 062009c - - 0 - - - 12 - - -
Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian II paling lambat
tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada bulan berikutnya
Buletin Prakiraan Musim Kemarau Sulawesi Selatan Tahun 2016

More Related Content

Similar to Buletin Prakiraan Musim Kemarau Sulawesi Selatan Tahun 2016

2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev
2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev
2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev
Imam Kurniawan
 
AnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdf
AnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdfAnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdf
AnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdf
ssuser919e01
 
Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020
David Sampelan
 
tugas tapak (1).pptx
tugas tapak (1).pptxtugas tapak (1).pptx
tugas tapak (1).pptx
vamelwilati
 
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
bramantiyo marjuki
 
4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev
4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev
4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev
Imam Kurniawan
 
Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018
Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018
Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018
David Sampelan
 
Rencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOSRencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOS
ImaPuspitaSari2
 
Iklim di indonesia
Iklim di indonesiaIklim di indonesia
Iklim di indonesia
KandaSachanst
 
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018Dinamika atmosfer dasarian II november 2018
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018
David Sampelan
 
Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020
David Sampelan
 
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdfRISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
Khairullah Khairullah
 
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soi
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soiKelompok 3 tugas_3b_analisa soi
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soi
Khairullah Khairullah
 
Surat peringatan dini cuaca gubernur
Surat peringatan dini cuaca gubernurSurat peringatan dini cuaca gubernur
Surat peringatan dini cuaca gubernur
M. Arif Alian
 
Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020
David Sampelan
 
Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019
Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019
Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019
David Sampelan
 
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev
Imam Kurniawan
 
9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev
9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev
9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev
Imam Kurniawan
 
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsulaAgustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agus kastanya
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
baya13
 

Similar to Buletin Prakiraan Musim Kemarau Sulawesi Selatan Tahun 2016 (20)

2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev
2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev
2. dinamika atmosfer dasarian ii januari 2019 rev
 
AnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdf
AnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdfAnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdf
AnalisisIklimProvinsiSulawesiTengah.pdf
 
Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III januari 2020
 
tugas tapak (1).pptx
tugas tapak (1).pptxtugas tapak (1).pptx
tugas tapak (1).pptx
 
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
Pembangunan dan Pengelolaan Infrastruktur Wilayah, an Fieldwork Report study ...
 
4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev
4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev
4. dinamika atmosfer dasarian i februari 2019 rev
 
Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018
Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018
Dinamika Atmosfer Dasarian II Mei 2018
 
Rencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOSRencana Strategis INA GOOS
Rencana Strategis INA GOOS
 
Iklim di indonesia
Iklim di indonesiaIklim di indonesia
Iklim di indonesia
 
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018Dinamika atmosfer dasarian II november 2018
Dinamika atmosfer dasarian II november 2018
 
Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian III februari 2020
 
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdfRISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
RISIKO LINGKUNGAN PERTANIAN TERHADAP PERUBAHAN IKLIM.pdf
 
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soi
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soiKelompok 3 tugas_3b_analisa soi
Kelompok 3 tugas_3b_analisa soi
 
Surat peringatan dini cuaca gubernur
Surat peringatan dini cuaca gubernurSurat peringatan dini cuaca gubernur
Surat peringatan dini cuaca gubernur
 
Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020
Dinamika atmosfer dasarian II februari 2020
 
Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019
Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019
Dinamika atmosfer dasarian III desember 2019
 
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev
6. dinamika atmosfer dasarian iii februari 2019 rev
 
9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev
9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev
9. dinamika atmosfer dasarian iii maret 2019 rev
 
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsulaAgustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
Agustinus kastanya bahan presentase semnas apiki 2016 menara peninsula
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
 

Recently uploaded

Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
heri purwanto
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
adminguntur
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
ApriyandiIyan1
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
AmandaJesica
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
DwiSuprianto2
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
MuhaiminMuha
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
pelestarikawasanwili
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
pelestarikawasanwili
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
Zainul Ulum
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 

Recently uploaded (10)

Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
Bahan Paparan SPI Gratifikasi Riau Tahun 2024
 
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdfPPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
PPT SOSIALISASI DBHCHT Gempur Rokok Ilegal.pdf
 
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptxRapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
Rapat koordinasi penguatan kolaborasi_7 Juni 2024sent.pptx
 
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptxPendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
Pendanaan Kegiatan Pemilihan dari Dana Hibah (1).pptx
 
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakkRencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
Rencana Moderasi Lokakarya dua prgram guru penggerakk
 
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdfRegulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
Regulasi Wakaf di Indonesia Tahun 021.pdf
 
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdfMitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
Mitigasi Penyelamatan Mata Air Nganjuk.pdf
 
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdfMateri Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
Materi Edukasi Penyelamatan Mata Air.pdf
 
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfCERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdf
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 

Buletin Prakiraan Musim Kemarau Sulawesi Selatan Tahun 2016

  • 1. BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI MAROS Jl. Dr. Ratulangi No.75A Maros Telp. 0411-372366, Fax. 0411-372367 Website : staklimmaros.or.id Email : klimat_maros@yahoo.com twopcharts.com MAROS, MARET 2016
  • 2. i KATA PENGANTAR Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Propinsi Sulawesi Selatan ini merupakan salah satu bentuk pelayanan jasa klimatologi yang dihasilkan oleh Stasiun Klimatologi Maros. Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Propinsi Sulawesi Selatan disusun berdasarkan laporan data curah hujan dari Unit Pelaksana Teknis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika dan dari Stasiun Kerja Sama BMKG di Propinsi Sulawesi Selatan serta memperhatikan dinamika atmosfer skala regional/global. Prakiraan Musim Kemarau 2016 ini memuat informasi Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016, Perbandingan antara Awal Musim Kemarau 2016 terhadap Rata-ratanya atau Normalnya selama 30 tahun (1981-2010), dan Prakiraan Sifat Hujan selama periode Musim Kemarau 2016. Berdasarkan pengelompokan pola distribusi curah hujan rata-rata bulanan di seluruh wilayah Sulawesi Selatan, maka secara klimatologis wilayah Sulawesi Selatan terdiri atas : a. Daerah – daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Zona Musim (ZOM). b. Daerah – daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau, yang selanjutnya disebut daerah Non Zom. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data periode 30 tahun (1981-2010) wilayah Sulawesi Selatan terdiri atas 24 Zona Musim. Kami mengucapkan terima kasih kepada pengamat curah hujan, pengamat SMPK dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota yang telah melaporkan data curah hujan/data iklim di daerahnya. Bagi stasiun hujan/SMPK yang belum mengirimkan data curah hujan/data iklim tepat waktu, kami sangat mengharapkan data curah hujan/data iklim telah dilaporkan lewat pos atau Fax. (0411) 372367 paling lambat tanggal 2 setiap bulannya atau melalui SMS No. HP : 08124194601 untuk data hujan dasarian seperti format pada lampiran 1. Publikasi Prakiraan Musim Kemarau 2016 Sulawesi Selatan ini dikirimkan ke Gubernur, Walikota, Bupati, Instansi Pemerintah dan Swasta yang terkait se Sulawesi Selatan guna kepentingan Daerah dalam menentukan kebijakan perencanaan pembangunan pertanian dan pembangunan lainnya. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu penyusunan publikasi dan segala kritik serta saran kami terima dengan terbuka. Maros, Maret 2016 KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I MAROS ABDUL MUTHOLIB, SP, M.Si NIP. 19640512 199003 1 004
  • 3. ii DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... PENGERTIAN DAN ISTILAH ........................................................................................................ I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................... II. RINGKASAN.............................................................................................................................. A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut ................................................................................... B. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi Selatan ........................................ C. Prakiraan Hujan Kumulatif Wilayah Non ZOM .................................................................... III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 PADA ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN A. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016................................................................................ B. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya ................... C. Prakiraan Sifat Hujan Pada Musim Kemarau 2016.............................................................. IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL S/D SEPTEMBER 2016 DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) A. Prakiraan Curah Hujan Kumulatif pada Non Zona Musim................................................... B. Prakiraan Sifat Hujan pada Non Zona Musim....................................................................... i ii iv 1 3 3 4 5 6 9 12 15 15
  • 4. iii DAFTAR TABEL Tabel 1. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi Selatan ............................... DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi Selatan........................................................................................................................ Gambar 2. Peta Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-ratanya Zona Musim Sulawesi Selatan .................................................................................. Gambar 3. Peta Prakiraan Sifat Hujan Pada Musim Kemarau 2016 Zona Musim Sulawesi Selatan ....................................................................................................................... Gambar 4. Peta Prakiraan Curah Hujan Kumulatif April - September 2016 Wilayah Non Zona Musim Sulawesi Selatan................................................................................... Gambar 5. Peta Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif April - September 2016 Wilayah Non Zona Musim Sulawesi Selatan................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Format Pelaporan Curah Hujan Dasarian Via SMS.............................................. 17 27 28 29 30 31 32
  • 5. iv PENGERTIAN DAN ISTILAH YANG DIPERGUNAKAN DALAM PRAKIRAAN MUSIM 1. Awal Musim Hujan, ditandai dengan jumlah curah hujan selama satu dasarian lebih besar dari 50 mm dan diikuti dasarian berikutnya secara berturut. Permulaan awal musim hujan, bisa terjadi Lebih awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (1981- 2010). 2. Awal Musim Kemarau, ditandai dengan jumlah curah hujan selama satu dasarian lebih kecil dari 50 mm dan dasarian berikutnya secara berturut. Permulaan awal musim kemarau, bisa terjadi Lebih awal (maju), sama atau lebih lambat (mundur) dari normalnya (1981-2010). 3. Dasarian a. Dasarian adalah masa selama 10 hari. b. Dalam satu bulan dibagi menjadi 3 kategori dasarian yaitu : 1. Dasarian I : Masa dari tanggal 1 s/d 10. 2. Dasarian II : Masa dari tanggal 11 s/d 20. 3. Dasarian III : Masa dari tanggal 21 hingga akhir bulan. 4. Sifat hujan, merupakan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim) dengan curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010). Sifat hujan di kategorikan : a. Diatas Normal (AN) : jika nilai curah hujan > 115% terhadap rata-ratanya b. Normal (N) : jika nilai curah hujan antara 85% - 115% terhadap rata- ratanya c. Dibawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan < 85% terhadap rata-ratanya 5. Zona Musim (ZOM) adalah daerah-daerah yang mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun). 6. Non Zom adalah daerah-daerah yang tidak mempunyai batas yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau, dalam hal ini daerah yang sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah.
  • 6. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 1 I. PENDAHULUAN Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia rentan terhadap perubahan iklim/cuaca. Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh fenomena El Nino/La Nina bersumber dari wilayah timur Indonesia (Ekuator Pasifik Tengah/Nino34) dan Dipole Mode bersumber dari wilayah barat Indonesia (Samudera Hindia barat Sumatera hingga timur Afrika), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi suhu permukaan laut sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Sulawesi Selatan yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Sulawesi Selatan, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun terakhir (1981-2010), secara klimatologis wilayah Sulawesi Selatan terdapat 28 pola hujan, dimana 24 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (umumnya pola Monsun), sedangkan 4 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) dan daerah sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah. Jumlah pola hujan dalam 30 tahun terakhir (periode 1981-2010) sebanyak 28 pola hujan tersebut, merupakan hasil pemutakhiran pola iklim sebelumnya (periode 1971-2000) yang berjumlah 15 pola hujan, dimana 9 pola merupakan Zona Musim (ZOM) dan 6 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Fenomena yang Mempengaruhi Iklim / Musim di Indonesia 1. El Nino dan La Nina El Nino merupakan fenomena global dari sistem interaksi lautan atmosfer yang ditandai memanasnya suhu permukaan laut di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4) atau anomali suhu permukaan laut di daerah tersebut positif (lebih panas dari rata-ratanya). Sementara, sejauhmana pengaruhnya El Nino di Indonesia, sangat tergantung dengan kondisi perairan wilayah Indonesia. Fenomena El Nino yang berpengaruh di wilayah Indonesia dengan diikuti berkurangnya curah hujan secara drastis, baru akan terjadi bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup dingin. Namun bila kondisi suhu perairan Indonesia cukup hangat tidak berpengaruh terhadap kurangnya curah hujan secara signifikan di Indonesia. Disamping itu, mengingat luasnya wilayah Indonesia, tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
  • 7. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 2 Sedangkan La Nina merupakan kebalikan dari El Nino ditandai dengan anomali suhu permukaan laut negatif (lebih dingin dari rata-ratanya) di Ekuator Pasifik Tengah (Nino 3,4). Fenomena La Nina secara umum menyebabkan curah hujan di Indonesia meningkat bila dibarengi dengan menghangatnya suhu permukaan laut di perairan Indonesia. Demikian halnya El Nino, dampak La Nina tidak berpengaruh ke seluruh wilayah Indonesia. 2. Dipole Mode Dipole Mode merupakan fenomena interaksi laut–atmosfer di Samudera Hindia yang dihitung berdasarkan perbedaan nilai (selisih) antara anomali suhu muka laut perairan pantai timur Afrika dengan perairan di sebelah barat Sumatera. Perbedaan nilai anomali suhu muka laut dimaksud disebut sebagai Dipole Mode Indeks (DMI). Untuk DMI positif, umumnya berdampak kurangnya curah hujan di Indonesia bagian barat, sedangkan nilai DMI negatif, berdampak meningkatnya curah hujan di Indonesia bagian barat. 3. Sirkulasi Monsun Asia – Australia Sirkulasi angin di Indonesia ditentukan oleh pola perbedaan tekanan udara di Australia dan Asia. Pola tekanan udara ini mengikuti pola peredaran matahari dalam setahun yang mengakibatkan sirkulasi angin di Indonesia umumnya adalah pola monsun, yaitu sirkulasi angin yang mengalami perubahan arah setiap setengah tahun sekali. Pola angin baratan terjadi karena adanya tekanan tinggi di Asia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim hujan di Indonesia. Pola angin timuran/tenggara terjadi karena adanya tekanan tinggi di Australia yang berkaitan dengan berlangsungnya musim kemarau di Indonesia. 4. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) ITCZ merupakan daerah tekanan rendah yang memanjang dari barat ke timur dengan posisi selalu berubah mengikuti pergerakan posisi matahari ke arah utara dan selatan khatulistiwa. Wilayah Indonesia yang berada di sekitar khatulistiwa, maka pada daerah-daerah yang dilewati ITCZ pada umumnya berpotensi terjadinya pertumbuhan awan-awan hujan. 5. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Kondisi suhu permukaan laut di wilayah perairan Indonesia dapat digunakan sebagai salah satu indikator banyak sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, dan erat kaitannya dengan proses pembentukan awan di atas wilayah Indonesia. Jika suhu muka laut dingin berpotensi sedikitnya kandungan uap air di atmosfer, sebaliknya panasnya suhu muka laut berpotensi cukup banyaknya uap air di atmosfer.
  • 8. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 3 II. RINGKASAN A. Kondisi Dinamika Atmosfer dan Laut Dinamika atmosfer dan laut dipantau dan diprakirakan berdasarkan aktivitas fenomena alam, meliputi : El Nino Southern Oscillation (ENSO), Indian Ocean Dipole (IOD), Sirkulasi Monsun Asia-Australia, Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ), dan Suhu Permukaan laut Indonesia. Monitoring dan prakiraan kondisi dinamika atmosfer dan laut dimaksud yang akan terjadi pada Musim Kemarau 2016, adalah : 1. Monitoring dan Prakiraan Fenomena ENSO dan IOD a. El Nino Southern Oscillation (ENSO) Sejak akhir Februari tahun 2016 kondisi di Ekuator Pasifik Tengah (region Nino3.4) berada pada kondisi yang cenderung hangat, kondisi ini diprediksi terus berlanjut hingga Maret 2016 kemudian meluruh menuju Netral pada April-Mei 2016. Pada akhir Februari 2016 indeks Nino3.4 sudah berada pada kondisi El Nino Moderate dengan indeksnya bernilai +1,79. Beberapa prediksi menunjukkan bahwa kondisi El Nino Moderate akan meluruh hingga pertengahan tahun 2016. Dalam kaitan ini memberikan indikasi bahwa awal Musim Kemarau 2016 di Wilayah Indonesia tidak signifikan terpengaruh kondisi El Nino seiring meluruhnya ke kondisi Netral. Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Mei 2015 sampai dengan Februari 2016 masih bernilai negatif kuat hingga kurang dari -10, nilai ini menunjukkan terjadinya El Nino. Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat berpengaruh kurang signifikan ke wilayah Indonesia. b. Indian Ocean Dipole (IOD) Nilai Dipole Mode Index (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : +0,08 (Desember 2015) ; -0,48 (Januari 2016) dan -0.26 (Februari 2016). Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan Maret hingga Juli 2016 berkisar pada nilai +0,11 s/d +0,36. Nilai ini berada pada kondisi normal positif. Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada Musim Kemarau 2016, uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia dalam kondisi Normal.
  • 9. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 4 2. Monitoring dan Prakiraan Fenomena Sirkulasi Monsun Asia-Australia, ITCZ, dan Suhu Permukaan Laut Indonesia a. Sirkulasi Monsun Asia – Australia Hingga akhir Februari 2016 sirkulasi monsun di Indonesia umumnya masih dalam kisaran normalnya. Sirkulasi angin pada lapisan 850mb untuk wilayah Indonesia bagian selatan bertiup dari arah barat, sedangkan di wilayah Indonesia bagian utara angin berbelok dari arah timur laut ke tenggara. Diprakirakan bahwa monsun Asia diprediksi masih kuat hingga Maret 2016. b. Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis (Inter Tropical Convergence Zone / ITCZ) Posisi ITCZ pada akhir Februari 2016 dominan masih berada di selatan ekuator dan akan bergerak ke arah utara menuju garis ekuator mengikuti pergerakan tahunannya. Jika dibandingkan terhadap posisi rata-ratanya, posisi tersebut cukup sesuai dengan kisaran rata-rata, sehingga potensi sifat musim hujan di beberapa wilayah diprakirakan akan cenderung normal sesuai kondisi rata-rata wilayah masing-masing. c. Suhu Permukaan Laut di Wilayah Perairan Indonesia Hingga akhir Februari 2016, kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada umumnya berada pada kondisi hangat dengan anomali suhu berkisar +0,25°C s/d +1,5°C. Daerah dengan suhu permukaan laut relatif lebih hangat berada di perairan di barat Sumatera dan Samudera Hindia bagian selatan, yang anomali suhu permukaan lautnya mencapai +1,5 s/d +2°C . Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Kemarau 2016 diprakirakan sebagai berikut : 1) Umumnya wilayah perairan Indonesia diprakirakan akan tetap hangat hingga agustus 2016 dengan anomali suhu berkisar +0,5°C s/d +2°C. 2) Wilayah perairan Indonesia lainnya seperti Sumatera bagian utara diprakirakan akan cenderung normal hingga lebih dingin dengan anomali suhu permukaan laut berkisar antara -0,5o C s/d 0°C.
  • 10. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 5 B. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Pada 24 Zona Musim (ZOM) di Sulawesi Selatan 1. Prakiraan ”Awal” Musim Kemarau 2016 - Februari 2016 : 1 ZOM ( 4.2 % dari 24 ZOM) - April 2016 : 1 ZOM ( 4.2 % dari 24 ZOM ) - Mei 2016 : 3 ZOM ( 12.5 % dari 24 ZOM) - Juni 2016 : 9 ZOM ( 37.5 % dari 24 ZOM) - Juli 2016 : 6 ZOM ( 25.0 % dari 24 ZOM ) - Agustus 2016 : 4 ZOM ( 16.7 % dari 24 ZOM ) 2. Perbandingan Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata-Ratanya (Periode 1981-2010) - Maju dari rata-ratanya : 13 ZOM (54.2 % dari 24 ZOM) - Sama dengan rata-ratanya : 6 ZOM (25.0 % dari 24 ZOM) - Mundur dari rata-ratanya : 5 ZOM (20.8 % dari 24 ZOM) 3. Prakiraan ”Sifat Hujan“ Musim Kemarau 2016 - Atas Normal (AN) : 6 ZOM (25.0 % dari 24 ZOM) - Normal (N) : 16 ZOM (66.7 % dari 24 ZOM) - Bawah Normal (BN) : 2 ZOM (8.3 % dari 24 ZOM) Prakiraan Musim Kemarau 2016 di wilayah Sulawesi Selatan secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Awal Musim Kemarau 2016 di 24 Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya berkisar pada bulan Juni 2016. 2) Jika dibandingkan terhadap rata-ratanya selama 30 tahun (1981-2010), Awal Musim Kemarau 2016 umumnya maju dari rata-ratanya. 3) Sifat Hujan selama Musim Kemarau 2016 di sebagian besar Zona Musim (ZOM) diprakirakan umumnya Normal (N). C. Prakiraan Hujan Kumulatif Periode April – September 2016 di Luar Zona Musim (Non ZOM) 1. Curah hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2016 di wilayah luar Zona Musim, diprakirakan antara 501 – 2000 mm. 2. Sifat hujan kumulatif selama periode April sampai dengan September 2016 di wilayah luar Zona Musim, diprakirakan Atas Normal (AN) sampai Bawah Normal (BN).
  • 11. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 6 III. PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2016 PADA ZONA MUSIM (ZOM) SULAWESI SELATAN A. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2016 AWAL MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) Dasarian Februari I – III Jeneponto (Arungkeke, Batang, Binamu, Bontoramba bagian timur, Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa (Biring Bulu, Tompobulu bagian selatan), Bantaeng (Bisappu bagian barat, Ulu Ere). Dasarian April I – III Gowa (Bajeng bagian barat, Barombong, Bontonompo, Pallangga, Somba Opu bagian barat), Takalar (Galesong Selatan, Galesong Utara, Mangara Bombang, Mappasungu, Pattalasang bagian selatan, Polobangkeng Selatan bagian barat, Polobangkeng Utara bagian barat), Makassar (Mamajang, Mariso bagian barat, Tamalate bagian barat, Ujung Pandang bagian barat). Dasarian Mei I – III Barru (Balusu bagian barat daya, Barru bagian barat, Pujananting bagian timur, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Bungoro bagian barat, Labakkang bagian barat, Liukang Tangaya, Pangkajene bagian barat, Sigeri bagian tengah, Ma'rang bagian barat), Maros (Bontoa bagian barat, Marusu, Maros Baru bagian barat, Lau bagian barat, Moncongloe bagian barat), Makassar (Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Mamajang, Mariso bagian timur, Panakukkang, Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung Pandang bagian timur, Ujung Tanah, Wajo), Gowa (Bajeng bagian timur, Bontomarannu bagian barat, Bontonompo, Palangga, Somba Opu bagian tengah), Takalar (Mangara Bombang, Pattalassang bagian utara, Polobangkeng Selatan bagian tengah, Polobangkeng Utara bagian tengah), Jeneponto (Bangkala bagian utara, Bangkala Barat bagian barat, Bonto Ramba bagian barat, Tamalatea) Selayar (Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Bontomatene, Bontosikuyu, Pasimarannu, Pasimassunggu, Taka Bonerate) Pinrang (Duampanua bagian timur, Patampanua bagian tengah dan timur, Watang Sawitto bagian timur laut, Lembang bagian timur), Enrekang (Alla bagian tengah dan barat, Anggeraja, Barakka bagian barat dan barat daya, Enrekang bagian utara dan selatan, Maiwa bagian tengah), Sidrap (Baranti bagian utara, Panca Rijang bagian barat, Pitu Riawa bagian utara), Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian selatan, Mengkendek bagian barat daya) Dasarian Juni I - III Soppeng (Donri-Donri bagian barat daya, Lalabata, Liliriaja, Mariowiwawo), Barru (Balusu bagian timur, Barru bagian timur, Pujananting bagian tengah, Soppeng Riaja, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Balocci, Bungoro bagian timur, Labakkang bagian timur, Ma'rang bagian timur, Pangkajene bagian timur, Sigeri bagian selatan), Maros (Turikale, Bantimurung, Bontoa bagian timur, Lau bagian timur, Mandai, Maros Baru bagian timur, Tanralili, sebagian
  • 12. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 7 AWAL MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) besar Moncongloe, Tompobulu bagian barat, sebagian besar Simbang, Cenrana bagian barat), Gowa (Biring Bulu, Bontomarannu bagian timur, Bungaya bagian barat, Parang Loe, Somba Opu bagian timur, Tinggi Moncong bagian barat), Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar (Polobangkeng Utara bagian utara) Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian tengah, Parang Loe, Tinggi Moncong bagian tengah, Tombolo Pao, Tompobulu), Jeneponto (Bangkala bagian selatan, Bangkala Barat bagian timur, Bonto Ramba bagian utara), sebagian Takalar (Polobangkeng Selatan bagian timur, Polobangkeng Utara bagian selatan), Maros (Tompobulu bagian tenggara) Soppeng (Lalabata bagian tengah, Liliriaja bagian tengah dan selatan, Lilirilau bagian tengah dan timur, Mariowiwawo bagian timur), Bone (Ajangale, Amali, Bengo, Dua Boccoe bagian barat, Lamuru bagian tengah dan timur, Lappariaja bagian selatan hingga utara, Libureng bagian utara hingga selatan, Palakka bagian barat daya, Ponre bagian tengah dan barat, Tellu Siattinge bagian barat, Ulaweng bagian tengah dan barat) Sidrap (Maritengae bagian selatan, Panca Lautang bagian tengah hingga timur, Pituriawa, Tellu Limpoe, Watangpulu bagian timur), Soppeng (Donri-donri bagian tengah dan timur, Lalabata bagian timur laut, Liliriaja bagian utara, Lilirilau bagian barat laut, Marioriawa bagiantimur), Wajo (Belawa bagian tengah dan barat, Pammana bagian barat, Sabbang paru, Tempe bagian barat) Pinrang (Cempa, Duampanua bagian barat, Mattiro Bulu bagian tengah dan barat, Mattiro Sompe, Suppa, Watang Sawitto bagian tengah dan barat, Patampanua bagian barat), Pare-pare, Barru (Balusu bagian barat laut, Mallusetasi, Soppeng Riaja bagian tengah dan utara), Sidrap (Baranti bagian selatan, Maritengae bagian barat, Panca Lautang, Tellulimpoe, Watangpulu bagian barat dan tengah), Soppeng (Donri-donri bagian barat laut, Marioriawa bagian barat) Sidrap (Baranti bagian tengah, Maritengae bagian tengah dan utara, Panca Rijang bagian selatan, Pitu Riawa bagian barat, Watangpulu bagian timur laut), Pinrang (Mattiro Bulu bagian timur, Watang Sawitto bagian tenggara) Pinrang (Duampanua bagian utara, Lembang bagian barat) Luwu utara (Seko bagian utara, Rampi bagian barat, Massamba bagian barat laut) Dasarian Juli I - III Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian timur, Ere Merasa, Pa'jukukang), Bulukumba (Gantarang, Kindang, Rilau Ale bagian barat, Ujung Bulu bagian barat), Gowa (Tompobulu bagian selatan) Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro, Bulukumba, Gantarang, Hero Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale bagian timur, Ujung Bulu bagian timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu Limpoe bagian timur)
  • 13. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 8 AWAL MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) Maros (Camba, Mallawa, Cenrana bagian timur, sebagian kecil Simbang, Tompobulu bagian timur laut), Bone (Kahu Utara, Kajuara bagian Barat Laut, Mare bagian barat, Patimpeng, Ponre bagian selatan, Salomekko bagian barat, Bontocani bagian utara, Tonra bagian barat) Bone (Awangpone bagian tengah hingga selatan, Barebbo, Cina, Mare bagian utara, Palakka bagian tengah hingga timur, Ponre bagian timur, Sibulue bagian utara, Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge bagian selatan, Ulaweng bagian timur) Sidrap (Duapitue bagian selatan, Maritengae bagian timur laut dan tenggara, Pancarijang bagian tengah, Pitu Riawabagian tengah hingga selatan), Wajo (Belawa bagian timur, Bola, Keera, Majauleng, Maniang Pajo, Pammana bagian timur, Pitumpanua, Sajo Anging, Takkalala, Tanasitolo, Tempe bagian timur), Luwu (Larompong bagian selatan), Bone (Awangpone bagian utara, Cenrana, Dua Boccoe bagian timur, Tellu Siattinge bagian tengah dan utara) Enrekang (Alla bagian timur, Barakka bagian tengah dan timur, Enrekang bagian timur, Maiwa bagian timur), Sidrap (Duapitue bagian tengah dan utara, Pitu Riawa bagian timur laut), Luwu (Bajo, Bassesangtempe bagian selatan, Belopa, Buaponrang, Larompong bagian tengah dan timur, Suli), Tana Toraja (Mengkendek bagian tenggara) Dasarian Agustus I - III Bone (Bontocani bagian selatan, Kahu Selatan, Kajuara barat), Gowa (Bungaya bagian timur, Tinggi Moncong bagian timur, sebagian besar Tombolo Pao, Tompobulu), Sinjai (Bulupoddo bagian barat dan tengah, Sinjai Barat, Sinjai Borong, Sinjai Selatan bagian tengah dan selatan, Sinjai Tengah bagian tengah dan selatan, Sinjai Timur bagian tengah dan barat, Tellu Limpoe bagian barat), Bantaeng (Bantaeng bagian utara, Bisappu bagian utara, Ere Merasa bagian utara, Ulu Ere bagian tengah hingga utara), Bulukumba (Bulukumba bagian barat, Kindang bagian barat, Rilau Ale bagian barat laut) Bone (Kajuara bagian tengah dan timur), Sinjai (Bulupoddo bagian timur, Sinjai Selatan bagian utara, Sinjai Tengah bagian timur, Sinjai Timur bagian utara dan timur, Sinjai Utara, Pulau-pulau IX) Bone (Kajuara bagian utara, Mare bagian timur, Salomekko bagian timur, Sibulue bagian selatan, Tonra bagian timur) Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian barat, Saluputti bagian timur), Pinrang (Lembang bagian utara), Luwu Utara (Seko bagian barat)
  • 14. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 9 B. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2016 Terhadap Rata - Ratanya PERBANDINGAN AWAL MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) Maju (Lebih Awal) I - III Dasarian Gowa (Bajeng bagian barat, Barombong, Bontonompo, Pallangga, Somba Opu bagian barat), Takalar (Galesong Selatan, Galesong Utara, Mangara Bombang, Mappasungu, Pattalasang bagian selatan, Polobangkeng Selatan bagian barat, Polobangkeng Utara bagian barat), Makassar (Mamajang, Mariso bagian barat, Tamalate bagian barat, Ujung Pandang bagian barat) Jeneponto (Arungkeke, Batang, Binamu, Bontoramba bagian timur, Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa (Biring Bulu, Tompobulu bagian selatan), Bantaeng (Bisappu bagian barat, Ulu Ere) Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian timur, Ere Merasa, Pa'jukukang), Bulukumba (Gantarang, Kindang, Rilau Ale bagian barat, Ujung Bulu bagian barat), Gowa (Tompobulu bagian selatan) Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro, Bulukumba, Gantarang, Hero Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale bagian timur, Ujung Bulu bagian timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu Limpoe bagian timur) Selayar (Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Bontomatene, Bontosikuyu, Pasimarannu, Pasimassunggu, Taka Bonerate) Bone (Kajuara bagian tengah dan timur), Sinjai (Bulupoddo bagian timur, Sinjai Selatan bagian utara, Sinjai Tengah bagian timur, Sinjai Timur bagian utara dan timur, Sinjai Utara, Pulau-pulau IX) Maros (Camba, Mallawa, Cenrana bagian timur, sebagian kecil Simbang, Tompobulu bagian timur laut), Bone (Kahu Utara, Kajuara bagian Barat Laut, Mare bagian barat, Patimpeng, Ponre bagian selatan, Salomekko bagian barat, Bontocani bagian utara, Tonra bagian barat) Bone (Awangpone bagian tengah hingga selatan, Barebbo, Cina, Mare bagian utara, Palakka bagian tengah hingga timur, Ponre bagian timur, Sibulue bagian utara, Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge bagian selatan, Ulaweng bagian timur) Sidrap (Maritengae bagian selatan, Panca Lautang bagian tengah hingga timur, Pituriawa, Tellu Limpoe, Watangpulu bagian timur), Soppeng (Donri-donri bagian tengah dan timur, Lalabata bagian timur laut, Liliriaja bagian utara, Lilirilau bagian barat laut, Marioriawa bagiantimur), Wajo (Belawa bagian tengah dan barat, Pammana bagian barat, Sabbang paru, Tempe bagian barat) Sidrap (Duapitue bagian selatan, Maritengae bagian timur laut dan tenggara, Pancarijang bagian tengah, Pitu Riawabagian tengah hingga selatan), Wajo (Belawa bagian timur, Bola, Keera, Majauleng, Maniang Pajo, Pammana bagian timur, Pitumpanua, Sajo Anging, Takkalala, Tanasitolo, Tempe bagian timur), Luwu (Larompong bagian
  • 15. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 10 PERBANDINGAN AWAL MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) selatan), Bone (Awangpone bagian utara, Cenrana, Dua Boccoe bagian timur, Tellu Siattinge bagian tengah dan utara) Sidrap (Baranti bagian tengah, Maritengae bagian tengah dan utara, Panca Rijang bagian selatan, Pitu Riawa bagian barat, Watangpulu bagian timur laut), Pinrang (Mattiro Bulu bagian timur, Watang Sawitto bagian tenggara) Pinrang (Duampanua bagian timur, Patampanua bagian tengah dan timur, Watang Sawitto bagian timur laut, Lembang bagian timur), Enrekang (Alla bagian tengah dan barat, Anggeraja, Barakka bagian barat dan barat daya, Enrekang bagian utara dan selatan, Maiwa bagian tengah), Sidrap (Baranti bagian utara, Panca Rijang bagian barat, Pitu Riawa bagian utara), Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian selatan, Mengkendek bagian barat daya) Enrekang (Alla bagian timur, Barakka bagian tengah dan timur, Enrekang bagian timur, Maiwa bagian timur), Sidrap (Duapitue bagian tengah dan utara, Pitu Riawa bagian timur laut), Luwu (Bajo, Bassesangtempe bagian selatan, Belopa, Buaponrang, Larompong bagian tengah dan timur, Suli), Tana Toraja (Mengkendek bagian tenggara) Sama Dengan Rata-Ratanya Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian tengah, Parang Loe, Tinggi Moncong bagian tengah, Tombolo Pao, Tompobulu), Jeneponto (Bangkala bagian selatan, Bangkala Barat bagian timur, Bonto Ramba bagian utara), sebagian Takalar (Polobangkeng Selatan bagian timur, Polobangkeng Utara bagian selatan), Maros (Tompobulu bagian tenggara) Bone (Bontocani bagian selatan, Kahu Selatan, Kajuara barat), Gowa (Bungaya bagian timur, Tinggi Moncong bagian timur, sebagian besar Tombolo Pao, Tompobulu), Sinjai (Bulupoddo bagian barat dan tengah, Sinjai Barat, Sinjai Borong, Sinjai Selatan bagian tengah dan selatan, Sinjai Tengah bagian tengah dan selatan, Sinjai Timur bagian tengah dan barat, Tellu Limpoe bagian barat), Bantaeng (Bantaeng bagian utara, Bisappu bagian utara, Ere Merasa bagian utara, Ulu Ere bagian tengah hingga utara), Bulukumba (Bulukumba bagian barat, Kindang bagian barat, Rilau Ale bagian barat laut) Bone (Kajuara bagian utara, Mare bagian timur, Salomekko bagian timur, Sibulue bagian selatan, Tonra bagian timur) Pinrang (Duampanua bagian utara, Lembang bagian barat) Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian barat, Saluputti bagian timur), Pinrang (Lembang bagian utara), Luwu Utara (Seko bagian barat) Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian timur, Makale, Mengkendek bagian tengah dan utara, Rindingalo bagian selatan, Saluputti bagian selatan, Sangalla, Sanggalangi bagian selatan), Enrekang (Alla bagian utara), Luwu (Bassesangtempe bagian utara)
  • 16. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 11 PERBANDINGAN AWAL MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) Mundur (Lebih Lambat) I - III Dasarian Barru (Balusu bagian barat daya, Barru bagian barat, Pujananting bagian timur, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Bungoro bagian barat, Labakkang bagian barat, Liukang Tangaya, Pangkajene bagian barat, Sigeri bagian tengah, Ma'rang bagian barat), Maros (Bontoa bagian barat, Marusu, Maros Baru bagian barat, Lau bagian barat, Moncongloe bagian barat), Makassar (Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Mamajang, Mariso bagian timur, Panakukkang, Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung Pandang bagian timur, Ujung Tanah, Wajo), Gowa (Bajeng bagian timur, Bontomarannu bagian barat, Bontonompo, Palangga, Somba Opu bagian tengah), Takalar (Mangara Bombang, Pattalassang bagian utara, Polobangkeng Selatan bagian tengah, Polobangkeng Utara bagian tengah), Jeneponto (Bangkala bagian utara, Bangkala Barat bagian barat, Bonto Ramba bagian barat, Tamalatea) Soppeng (Donri-Donri bagian barat daya, Lalabata, Liliriaja, Mariowiwawo), Barru (Balusu bagian timur, Barru bagian timur, Pujananting bagian tengah, Soppeng Riaja, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Balocci, Bungoro bagian timur, Labakkang bagian timur, Ma'rang bagian timur, Pangkajene bagian timur, Sigeri bagian selatan), Maros (Turikale, Bantimurung, Bontoa bagian timur, Lau bagian timur, Mandai, Maros Baru bagian timur, Tanralili, sebagian besar Moncongloe, Tompobulu bagian barat, sebagian besar Simbang, Cenrana bagian barat), Gowa (Biring Bulu, Bontomarannu bagian timur, Bungaya bagian barat, Parang Loe, Somba Opu bagian timur, Tinggi Moncong bagian barat), Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar (Polobangkeng Utara bagian utara) Soppeng (Lalabata bagian tengah, Liliriaja bagian tengah dan selatan, Lilirilau bagian tengah dan timur, Mariowiwawo bagian timur), Bone (Ajangale, Amali, Bengo, Dua Boccoe bagian barat, Lamuru bagian tengah dan timur, Lappariaja bagian selatan hingga utara, Libureng bagian utara hingga selatan, Palakka bagian barat daya, Ponre bagian tengah dan barat, Tellu Siattinge bagian barat, Ulaweng bagian tengah dan barat) Pinrang (Cempa, Duampanua bagian barat, Mattiro Bulu bagian tengah dan barat, Mattiro Sompe, Suppa, Watang Sawitto bagian tengah dan barat, Patampanua bagian barat), Pare-pare, Barru (Balusu bagian barat laut, Mallusetasi, Soppeng Riaja bagian tengah dan utara), Sidrap (Baranti bagian selatan, Maritengae bagian barat, Panca Lautang, Tellulimpoe, Watangpulu bagian barat dan tengah), Soppeng (Donri-donri bagian barat laut, Marioriawa bagian barat) Luwu utara (Seko bagian utara, Rampi bagian barat, Massamba bagian barat laut)
  • 17. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 12 C. Prakiraan Sifat Hujan Pada Musim Kemarau 2016 SIFAT MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) Atas Normal (AN) Barru (Balusu bagian barat daya, Barru bagian barat, Pujananting bagian timur, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Bungoro bagian barat, Labakkang bagian barat, Liukang Tangaya, Pangkajene bagian barat, Sigeri bagian tengah, Ma'rang bagian barat), Maros (Bontoa bagian barat, Marusu, Maros Baru bagian barat, Lau bagian barat, Moncongloe bagian barat), Makassar (Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Mamajang, Mariso bagian timur, Panakukkang, Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung Pandang bagian timur, Ujung Tanah, Wajo), Gowa (Bajeng bagian timur, Bontomarannu bagian barat, Bontonompo, Palangga, Somba Opu bagian tengah), Takalar (Mangara Bombang, Pattalassang bagian utara, Polobangkeng Selatan bagian tengah, Polobangkeng Utara bagian tengah), Jeneponto (Bangkala bagian utara, Bangkala Barat bagian barat, Bonto Ramba bagian barat, Tamalatea) Soppeng (Donri-Donri bagian barat daya, Lalabata, Liliriaja, Mariowiwawo), Barru (Balusu bagian timur, Barru bagian timur, Pujananting bagian tengah, Soppeng Riaja, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Balocci, Bungoro bagian timur, Labakkang bagian timur, Ma'rang bagian timur, Pangkajene bagian timur, Sigeri bagian selatan), Maros (Turikale, Bantimurung, Bontoa bagian timur, Lau bagian timur, Mandai, Maros Baru bagian timur, Tanralili, sebagian besar Moncongloe, Tompobulu bagian barat, sebagian besar Simbang, Cenrana bagian barat), Gowa (Biring Bulu, Bontomarannu bagian timur, Bungaya bagian barat, Parang Loe, Somba Opu bagian timur, Tinggi Moncong bagian barat), Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar (Polobangkeng Utara bagian utara) Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian tengah, Parang Loe, Tinggi Moncong bagian tengah, Tombolo Pao, Tompobulu), Jeneponto (Bangkala bagian selatan, Bangkala Barat bagian timur, Bonto Ramba bagian utara), sebagian Takalar (Polobangkeng Selatan bagian timur, Polobangkeng Utara bagian selatan), Maros (Tompobulu bagian tenggara) Jeneponto (Arungkeke, Batang, Binamu, Bontoramba bagian timur, Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa (Biring Bulu, Tompobulu bagian selatan), Bantaeng (Bisappu bagian barat, Ulu Ere) Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro, Bulukumba, Gantarang, Hero Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale bagian timur, Ujung Bulu bagian timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu Limpoe bagian timur) Bone (Bontocani bagian selatan, Kahu Selatan, Kajuara barat), Gowa (Bungaya bagian timur, Tinggi Moncong bagian timur, sebagian besar Tombolo Pao, Tompobulu), Sinjai (Bulupoddo bagian barat dan tengah, Sinjai Barat, Sinjai Borong, Sinjai Selatan bagian tengah dan selatan, Sinjai Tengah bagian tengah dan selatan, Sinjai Timur bagian tengah
  • 18. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 13 SIFAT MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) dan barat, Tellu Limpoe bagian barat), Bantaeng (Bantaeng bagian utara, Bisappu bagian utara, Ere Merasa bagian utara, Ulu Ere bagian tengah hingga utara), Bulukumba (Bulukumba bagian barat, Kindang bagian barat, Rilau Ale bagian barat laut) Normal (N) Gowa (Bajeng bagian barat, Barombong, Bontonompo, Pallangga, Somba Opu bagian barat), Takalar (Galesong Selatan, Galesong Utara, Mangara Bombang, Mappasungu, Pattalasang bagian selatan, Polobangkeng Selatan bagian barat, Polobangkeng Utara bagian barat), Makassar (Mamajang, Mariso bagian barat, Tamalate bagian barat, Ujung Pandang bagian barat) Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian timur, Ere Merasa, Pa'jukukang), Bulukumba (Gantarang, Kindang, Rilau Ale bagian barat, Ujung Bulu bagian barat), Gowa (Tompobulu bagian selatan) Selayar (Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Bontomatene, Bontosikuyu, Pasimarannu, Pasimassunggu, Taka Bonerate) Bone (Kajuara bagian tengah dan timur), Sinjai (Bulupoddo bagian timur, Sinjai Selatan bagian utara, Sinjai Tengah bagian timur, Sinjai Timur bagian utara dan timur, Sinjai Utara, Pulau-pulau IX) Maros (Camba, Mallawa, Cenrana bagian timur, sebagian kecil Simbang, Tompobulu bagian timur laut), Bone (Kahu Utara, Kajuara bagian Barat Laut, Mare bagian barat, Patimpeng, Ponre bagian selatan, Salomekko bagian barat, Bontocani bagian utara, Tonra bagian barat) Bone (Kajuara bagian utara, Mare bagian timur, Salomekko bagian timur, Sibulue bagian selatan, Tonra bagian timur) Bone (Awangpone bagian tengah hingga selatan, Barebbo, Cina, Mare bagian utara, Palakka bagian tengah hingga timur, Ponre bagian timur, Sibulue bagian utara, Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge bagian selatan, Ulaweng bagian timur) Soppeng (Lalabata bagian tengah, Liliriaja bagian tengah dan selatan, Lilirilau bagian tengah dan timur, Mariowiwawo bagian timur), Bone (Ajangale, Amali, Bengo, Dua Boccoe bagian barat, Lamuru bagian tengah dan timur, Lappariaja bagian selatan hingga utara, Libureng bagian utara hingga selatan, Palakka bagian barat daya, Ponre bagian tengah dan barat, Tellu Siattinge bagian barat, Ulaweng bagian tengah dan barat) Sidrap (Maritengae bagian selatan, Panca Lautang bagian tengah hingga timur, Pituriawa, Tellu Limpoe, Watangpulu bagian timur), Soppeng (Donri-donri bagian tengah dan timur, Lalabata bagian timur laut, Liliriaja bagian utara, Lilirilau bagian barat laut, Marioriawa bagiantimur), Wajo (Belawa bagian tengah dan barat, Pammana bagian barat, Sabbang paru, Tempe bagian barat) Sidrap (Duapitue bagian selatan, Maritengae bagian timur laut
  • 19. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 14 SIFAT MUSIM KEMARAU URAIAN (PER KECAMATAN) dan tenggara, Pancarijang bagian tengah, Pitu Riawabagian tengah hingga selatan), Wajo (Belawa bagian timur, Bola, Keera, Majauleng, Maniang Pajo, Pammana bagian timur, Pitumpanua, Sajo Anging, Takkalala, Tanasitolo, Tempe bagian timur), Luwu (Larompong bagian selatan), Bone (Awangpone bagian utara, Cenrana, Dua Boccoe bagian timur, Tellu Siattinge bagian tengah dan utara) Pinrang (Cempa, Duampanua bagian barat, Mattiro Bulu bagian tengah dan barat, Mattiro Sompe, Suppa, Watang Sawitto bagian tengah dan barat, Patampanua bagian barat), Pare-pare, Barru (Balusu bagian barat laut, Mallusetasi, Soppeng Riaja bagian tengah dan utara), Sidrap (Baranti bagian selatan, Maritengae bagian barat, Panca Lautang, Tellulimpoe, Watangpulu bagian barat dan tengah), Soppeng (Donri-donri bagian barat laut, Marioriawa bagian barat) Pinrang (Duampanua bagian timur, Patampanua bagian tengah dan timur, Watang Sawitto bagian timur laut, Lembang bagian timur), Enrekang (Alla bagian tengah dan barat, Anggeraja, Barakka bagian barat dan barat daya, Enrekang bagian utara dan selatan, Maiwa bagian tengah), Sidrap (Baranti bagian utara, Panca Rijang bagian barat, Pitu Riawa bagian utara), Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian selatan, Mengkendek bagian barat daya) Pinrang (Duampanua bagian utara, Lembang bagian barat) Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian barat, Saluputti bagian timur), Pinrang (Lembang bagian utara), Luwu Utara (Seko bagian barat) Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian timur, Makale, Mengkendek bagian tengah dan utara, Rindingalo bagian selatan, Saluputti bagian selatan, Sangalla, Sanggalangi bagian selatan), Enrekang (Alla bagian utara), Luwu (Bassesangtempe bagian utara) Luwu utara (Seko bagian utara, Rampi bagian barat, Massamba bagian barat laut) Bawah Normal (BN) Sidrap (Baranti bagian tengah, Maritengae bagian tengah dan utara, Panca Rijang bagian selatan, Pitu Riawa bagian barat, Watangpulu bagian timur laut), Pinrang (Mattiro Bulu bagian timur, Watang Sawitto bagian tenggara) Enrekang (Alla bagian timur, Barakka bagian tengah dan timur, Enrekang bagian timur, Maiwa bagian timur), Sidrap (Duapitue bagian tengah dan utara, Pitu Riawa bagian timur laut), Luwu (Bajo, Bassesangtempe bagian selatan, Belopa, Buaponrang, Larompong bagian tengah dan timur, Suli), Tana Toraja (Mengkendek bagian tenggara)
  • 20. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 15 IV. PRAKIRAAN HUJAN KUMULATIF PERIODE APRIL - SEPTEMBER 2016 DAERAH NON ZONA MUSIM (NON ZOM) SULAWESI SELATAN A. Prakiraan Curah Hujan Kumulatif Pada Non Zona Musim Prakiraan Curah Hujan Kumulatif April - September 2016 Daerah Non Zona Musim CURAH HUJAN (mm) URAIAN (PER KECAMATAN) ≤ 501 Tidak terjadi. 501 – 1000 Luwu Timur (Burau, Malili bagian barat, Mangkutana bagian barat, Tomoni, Wotu), Luwu Utara (Bone-bone, Sukamaju bagian tengah dan timur, Masamba bagian tenggara). 1001 – 1500 Toraja Utara (Rantepao, Rindingalo bagian utara dan tengah, Sanggalani bagian utara dan tengah, Sesean), Tana Toraja (Saluputti bagian utara), Palopo (Wara Utara bagian barat), Luwu (Lamasi bagian barat dan tengah, Walenrang bagian tengah dan timur), Luwu Utara (Baebunta bagian utara, Limbong, Sabbang bagian barat dan tengah, Masamba bagian utara dan tengah, Rampi bagian tengah dan timur, Seko bagian selatan). 1501 – 2000 Luwu (Lamasi bagian timur, Walenrang bagian barat), Luwu Utara (Baebunta bagian tengah dan selatan, Malangke, Sabbang bagian timur, Masamba bagian selatan, Sukamaju bagian barat), Palopo (Wara, Wara Utara bagian timur) Luwu Timur (Malili bagian timur, Mangkutana bagian tengah dan timur). > 2000 Tidak terjadi. B. Prakiraan Sifat Hujan Pada Non Zona Musim Prakiraan Sifat Hujan Kumulatif Daerah Non Zona Musim Periode April - September 2016 Terhadap Rata-Ratanya SIFAT HUJAN URAIAN (PER KECAMATAN) Atas Normal (AN) Luwu (Lamasi bagian timur, Walenrang bagian barat), Luwu Utara (Baebunta bagian tengah dan selatan, Malangke, Sabbang bagian timur, Masamba bagian selatan, Sukamaju bagian barat), Palopo (Wara, Wara Utara bagian timur). Normal (N) Toraja Utara (Rantepao, Rindingalo bagian utara dan tengah, Sanggalani bagian utara dan tengah, Sesean), Tana Toraja (Saluputti bagian utara), Palopo (Wara Utara bagian barat), Luwu (Lamasi bagian barat dan tengah, Walenrang bagian tengah dan timur), Luwu Utara (Baebunta bagian utara, Limbong, Sabbang bagian barat dan tengah, Masamba bagian utara dan tengah, Rampi bagian tengah dan timur, Seko bagian selatan) Luwu Timur (Malili bagian timur, Mangkutana bagian tengah dan timur).
  • 21. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 16 Bawah Normal (BN) Luwu Timur (Burau, Malili bagian barat, Mangkutana bagian barat, Tomoni, Wotu), Luwu Utara (Bone-bone, Sukamaju bagian tengah dan timur, Masamba bagian tenggara).
  • 22. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 17 Prakiraan Musim Kemarau 2016 Sulawesi Selatan ditampilkan rinci pada Tabel. 1 di bawah ini : Tabel 1. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Sulawesi Selatan No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 286 Gowa (Bajeng bagian barat, Barombong, Bontonompo, Pallangga, Somba Opu bagian barat), Takalar (Galesong Selatan, Galesong Utara, Mangara Bombang, Mappasungu, Pattalasang bagian selatan, Polobangkeng Selatan bagian barat, Polobangkeng Utara bagian barat), Makassar (Mamajang, Mariso bagian barat, Tamalate bagian barat, Ujung Pandang bagian barat) APR II MAR III - APR II -1 270 - 365 270 - 365 N
  • 23. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 18 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 287 Barru (Balusu bagian barat daya, Barru bagian barat, Pujananting bagian timur, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Bungoro bagian barat, Labakkang bagian barat, Liukang Tangaya, Pangkajene bagian barat, Sigeri bagian tengah, Ma'rang bagian barat), Maros (Bontoa bagian barat, Marusu, Maros Baru bagian barat, Lau bagian barat, Moncongloe bagian barat), Makassar (Biringkanaya, Bontoala, Makassar, Mamajang, Mariso bagian timur, Panakukkang, Tallo, Tamalate bagian timur, Ujung Pandang bagian timur, Ujung Tanah, Wajo), Gowa (Bajeng bagian timur, Bontomarannu bagian barat, Bontonompo, Palangga, Somba Opu bagian tengah), Takalar (Mangara Bombang, Pattalassang bagian utara, Polobangkeng Selatan bagian tengah, Polobangkeng Utara bagian tengah), Jeneponto (Bangkala bagian utara, Bangkala Barat bagian barat, Bonto Ramba bagian barat, Tamalatea) APR III MEI II – JUN I 3 338 - 458 > 458 AN
  • 24. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 19 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 288 Soppeng (Donri-Donri bagian barat daya, Lalabata, Liliriaja, Mariowiwawo), Barru (Balusu bagian timur, Barru bagian timur, Pujananting bagian tengah, Soppeng Riaja, Tanete Riaja, Tanete Rilau), Pangkep (Balocci, Bungoro bagian timur, Labakkang bagian timur, Ma'rang bagian timur, Pangkajene bagian timur, Sigeri bagian selatan), Maros (Turikale, Bantimurung, Bontoa bagian timur, Lau bagian timur, Mandai, Maros Baru bagian timur, Tanralili, sebagian besar Moncongloe, Tompobulu bagian barat, sebagian besar Simbang, Cenrana bagian barat), Gowa (Biring Bulu, Bontomarannu bagian timur, Bungaya bagian barat, Parang Loe, Somba Opu bagian timur, Tinggi Moncong bagian barat), Bone (Lamuru, Lappariaja), Takalar (Polobangkeng Utara bagian utara) MEI II JUN I - JUN III 3 281 - 380 > 380 AN
  • 25. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 20 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 289 Gowa (Biring Bulu, Bungaya bagian tengah, Parang Loe, Tinggi Moncong bagian tengah, Tombolo Pao, Tompobulu), Jeneponto (Bangkala bagian selatan, Bangkala Barat bagian timur, Bonto Ramba bagian utara), sebagian Takalar (Polobangkeng Selatan bagian timur, Polobangkeng Utara bagian selatan), Maros (Tompobulu bagian tenggara) JUN II JUN I - JUN III 0 279 - 377 > 377 AN 290 Jeneponto (Arungkeke, Batang, Binamu, Bontoramba bagian timur, Kelara, Tamalatea, Turatea), Gowa (Biring Bulu, Tompobulu bagian selatan), Bantaeng (Bisappu bagian barat, Ulu Ere) FEB III FEB I - FEB III -1 495 - 670 > 670 AN 291 Bantaeng (Bantaeng, Bissapu bagian timur, Ere Merasa, Pa'jukukang), Bulukumba (Gantarang, Kindang, Rilau Ale bagian barat, Ujung Bulu bagian barat), Gowa (Tompobulu bagian selatan) JUL III JUN III - JUL II -2 678 - 918 678 - 918 N 292 Bulukumba (Bontobahari, Bontotiro, Bulukumba, Gantarang, Hero Lange-Lange, Kajang, Rilau Ale bagian timur, Ujung Bulu bagian timur), Sinjai (Sinjai Timur, Tellu Limpoe bagian timur) AGT I JUL II – AGT I -1 250 - 338 > 338 AN
  • 26. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 21 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 293 Selayar (Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Bontomatene, Bontosikuyu, Pasimarannu, Pasimassunggu, Taka Bonerate) JUN I MEI I - MEI III -2 258 - 349 258 - 349 N 294 Bone (Bontocani bagian selatan, Kahu Selatan, Kajuara barat), Gowa (Bungaya bagian timur, Tinggi Moncong bagian timur, sebagian besar Tombolo Pao, Tompobulu), Sinjai (Bulupoddo bagian barat dan tengah, Sinjai Barat, Sinjai Borong, Sinjai Selatan bagian tengah dan selatan, Sinjai Tengah bagian tengah dan selatan, Sinjai Timur bagian tengah dan barat, Tellu Limpoe bagian barat), Bantaeng (Bantaeng bagian utara, Bisappu bagian utara, Ere Merasa bagian utara, Ulu Ere bagian tengah hingga utara), Bulukumba (Bulukumba bagian barat, Kindang bagian barat, Rilau Ale bagian barat laut) AGT I JUL III – AGT II 0 222 - 301 > 301 AN 295 Bone (Kajuara bagian tengah dan timur), Sinjai (Bulupoddo bagian timur, Sinjai Selatan bagian utara, Sinjai Tengah bagian timur, Sinjai Timur bagian utara dan timur, Sinjai Utara, Pulau-pulau IX) AGT II JUL III – AGT II -1 288 - 390 288 - 390 N
  • 27. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 22 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 296 Maros (Camba, Mallawa, Cenrana bagian timur, sebagian kecil Simbang, Tompobulu bagian timur laut), Bone (Kahu Utara, Kajuara bagian Barat Laut, Mare bagian barat, Patimpeng, Ponre bagian selatan, Salomekko bagian barat, Bontocani bagian utara, Tonra bagian barat) AGT I JUL I - JUL III -2 315 - 427 315 - 427 N 297 Bone (Kajuara bagian utara, Mare bagian timur, Salomekko bagian timur, Sibulue bagian selatan, Tonra bagian timur) AGT I JUL III – AGT II 0 677 - 916 677 - 916 N 298 Bone (Awangpone bagian tengah hingga selatan, Barebbo, Cina, Mare bagian utara, Palakka bagian tengah hingga timur, Ponre bagian timur, Sibulue bagian utara, Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge bagian selatan, Ulaweng bagian timur) AGT I JUL II - AGT I -1 710 - 960 710 - 960 N
  • 28. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 23 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 299 Soppeng (Lalabata bagian tengah, Liliriaja bagian tengah dan selatan, Lilirilau bagian tengah dan timur, Mariowiwawo bagian timur), Bone (Ajangale, Amali, Bengo, Dua Boccoe bagian barat, Lamuru bagian tengah dan timur, Lappariaja bagian selatan hingga utara, Libureng bagian utara hingga selatan, Palakka bagian barat daya, Ponre bagian tengah dan barat, Tellu Siattinge bagian barat, Ulaweng bagian tengah dan barat) JUN II JUN II – JUL I 1 798 - 1080 798 - 1080 N 300 Sidrap (Maritengae bagian selatan, Panca Lautang bagian tengah hingga timur, Pituriawa, Tellu Limpoe, Watangpulu bagian timur), Soppeng (Donri-donri bagian tengah dan timur, Lalabata bagian timur laut, Liliriaja bagian utara, Lilirilau bagian barat laut, Marioriawa bagiantimur), Wajo (Belawa bagian tengah dan barat, Pammana bagian barat, Sabbang paru, Tempe bagian barat) JUL III JUN II - JUL I -3 631 - 854 631 - 854 N
  • 29. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 24 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 301 Sidrap (Duapitue bagian selatan, Maritengae bagian timur laut dan tenggara, Pancarijang bagian tengah, Pitu Riawabagian tengah hingga selatan), Wajo (Belawa bagian timur, Bola, Keera, Majauleng, Maniang Pajo, Pammana bagian timur, Pitumpanua, Sajo Anging, Takkalala, Tanasitolo, Tempe bagian timur), Luwu (Larompong bagian selatan), Bone (Awangpone bagian utara, Cenrana, Dua Boccoe bagian timur, Tellu Siattinge bagian tengah dan utara) AGT I JUL II - AGT I -1 813 - 1100 813 - 1100 N 302 Pinrang (Cempa, Duampanua bagian barat, Mattiro Bulu bagian tengah dan barat, Mattiro Sompe, Suppa, Watang Sawitto bagian tengah dan barat, Patampanua bagian barat), Pare-pare, Barru (Balusu bagian barat laut, Mallusetasi, Soppeng Riaja bagian tengah dan utara), Sidrap (Baranti bagian selatan, Maritengae bagian barat, Panca Lautang, Tellulimpoe, Watangpulu bagian barat dan tengah), Soppeng (Donri-donri bagian barat laut, Marioriawa bagian barat) JUN II JUN II - JUL I 1 346 - 468 346 - 468 N
  • 30. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 25 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 303 Sidrap (Baranti bagian tengah, Maritengae bagian tengah dan utara, Panca Rijang bagian selatan, Pitu Riawa bagian barat, Watangpulu bagian timur laut), Pinrang (Mattiro Bulu bagian timur, Watang Sawitto bagian tenggara) JUL I JUN I - JUN III -2 289 - 390 <289 BN 304 Pinrang (Duampanua bagian timur, Patampanua bagian tengah dan timur, Watang Sawitto bagian timur laut, Lembang bagian timur), Enrekang (Alla bagian tengah dan barat, Anggeraja, Barakka bagian barat dan barat daya, Enrekang bagian utara dan selatan, Maiwa bagian tengah), Sidrap (Baranti bagian utara, Panca Rijang bagian barat, Pitu Riawa bagian utara), Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian selatan, Mengkendek bagian barat daya) JUN II MEI I – MEI III -3 504 - 682 504 - 682 N 305 Pinrang (Duampanua bagian utara, Lembang bagian barat) JUN II JUN I - JUN III 0 349 - 472 349 - 472 N 308 Tanatoraja (Bonggakaradeng bagian barat, Saluputti bagian timur), Pinrang (Lembang bagian utara), Luwu Utara (Seko bagian barat) AGT I JUL III - AGT II 0 164 - 222 164 - 222 N
  • 31. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 26 No. ZOM ZONA MUSIM Rata-Rata Awal Musim Kemarau Prakiraan Awal Musim Kemarau Antara Perbandingan (Dasarian) Normal Curah Hujan Periode Musim Kemarau Prakiraan Curah Hujan Periode Musim Kemarau 2016 Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2016 309 Enrekang (Alla bagian timur, Barakka bagian tengah dan timur, Enrekang bagian timur, Maiwa bagian timur), Sidrap (Duapitue bagian tengah dan utara, Pitu Riawa bagian timur laut), Luwu (Bajo, Bassesangtempe bagian selatan, Belopa, Buaponrang, Larompong bagian tengah dan timur, Suli), Tana Toraja (Mengkendek bagian tenggara) AGT II JUL II - AGT I -2 704 - 952 704 - 952 N 310 Tana Toraja (Bonggakaradeng bagian timur, Makale, Mengkendek bagian tengah dan utara, Rindingalo bagian selatan, Saluputti bagian selatan, Sangalla, Sanggalangi bagian selatan), Enrekang (Alla bagian utara), Luwu (Bassesangtempe bagian utara) JUN III JUN II - JUL I 0 332 - 449 332 - 449 N 316 Luwu utara (Seko bagian utara, Rampi bagian barat, Massamba bagian barat laut) MEI II MEI III - JUN II 2 724 - 980 724 - 980 N Keterangan : a. I,II,III : Menunjukkan dasarian pada bulan yang bersangkutan. b. ( - ) : Permulaan musim hujan maju terhadap rata-ratanya. c. ( 0 ) : Permulaan musim hujan sama dengan rata-ratanya ( + ) : Permulaan musim hujan mundur terhadap rata-ratanya.
  • 32. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 27 Gambar. 1 PETA PRAKIRAAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016 ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN
  • 33. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 28 Gambar. 2 PETA PRAKIRAAN PERBANDINGAN AWAL MUSIM KEMARAU 2016 TERHADAP RATA-RATANYA ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN
  • 34. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 29 Gambar. 3 PETA PRAKIRAAN SIFAT MUSIM KEMARAU 2016 ZONA MUSIM SULAWESI SELATAN
  • 35. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 30 Gambar. 4 PETA PRAKIRAAN CURAH HUJAN KUMULATIF APRIL S/D SEPTEMBER 2016 WILAYAH NON ZONA MUSIM ( NON ZOM) SULAWESI SELATAN
  • 36. Prakiraan Musim Kemarau 2016 Stasiun Klimatologi Maros 31 Gambar. 5 PETA PRAKIRAAN SIFAT HUJAN KUMULATIF APRIL S/D SEPTEMBER 2016 WILAYAH NON ZONA MUSIM ( NON ZOM) SULAWESI SELATAN
  • 37. Stasiun Klimatologi Maros 32 Prakiraan Musim Kemarau 2016 FORMAT PELAPORAN CURAH HUJAN DASARIAN VIA SMS FORMAT : MMYYYYD CH1 CH2 CH3 CH4 CH5 CH6 CH7 CH8 CH9 CH10 Kirim ke : 08121004362 ( BMKG JAKARTA ) 081241494601 ( BMKG MAROS ) MM = BULAN YYYY = TAHUN D = DASARIAN (a = tgl 1 s/d 10; b = tgl 11 s/d 20; tgl 21 s/d 30/31 CH = curah hujan Contoh : Nama Propinsi : Sulawesi Selatan Nama Kabupaten : Bone Nama Stasiun : PG.Camming Bulan : Juni 2009 Tgl CH Tgl CH Tgl CH 1. - 11. - 21. - 2. - 12. - 22. - 3. - 13. - 23. 0 4. - 14. - 24. - 5. 2 15. - 25. - 6. - 16. 35 26. - 7. X 17. - 27. 12 8. - 18. - 28. - 9. 16 19. - 29. - 10. - 20. 3 30. - Format mengirim data ch pada dasarian 1 062009a - - - - 2 – x – 16 – Format mengirim data ch pada dasarian 2 062009b - - - - - 35 - - - 3 Format mengirim data ch pada dasarian 3 Bone PG.Camming 062009c - - 0 - - - 12 - - - Data dasarian I sudah harus terkirim paling lambat tanggal 12, dan dasarian II paling lambat tanggal 22, serta dasarian III paling lambat tanggal 2 pada bulan berikutnya