SlideShare a Scribd company logo
Pengantar Redaksi
                                              Pembaca yang budiman. Alhamdulillah, Buletin BSNP
       Penanggungjawab
                                          edisi perdana tahun 2012 dapat terbit dan hadir di tangan
Moehammad Aman Wirakartakusumah
                                          pembaca sesuai dengan yang direncanakan. Pada edisi perdana
                                          ini ada tiga artikel utama yaitu Paradigma Pendidikan Nasional
         Pemimpin Redaksi
                                          Abad XXI (bagian ketiga), Peranan Pendidikan Agama Kristen
          Edy Tri Baskoro
                                          (PAK) Menurut PP 55 Tahun 2007, dan Penyelenggaraan Ujian
                                          Nasional (UN) tahun 2012. Pada tahun 2012 kriteria kelulusan UN
         Redaksi Eksekutif
                                          masih menggunakan formula gabungan seperti tahun yang lalu,
      Richardus Eko Indrajit
                                          yaitu gabungan antara nilai sekolah/madrasah (40%) dan nilai
         Djemari Mardapi
                                          UN (60%). Namun untuk pencetakan naskah soal UN SMP/MTs,
       Teuku Ramli Zakaria
                                          SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dilakukan secara terpusat.
          Weinata Sairin
                                          Edisi kali ini juga menghadirkan berita dan gambar kegiatan
                                          BSNP. Selamat membaca!
         Redaksi Pelaksana
         Bambang Suryadi

         Penyunting/Editor
                                         Daftar Isi
      Mungin Eddy Wibowo
          Zaki Baridwan
                                                        Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI
              Djaali                         3-6        (Bagian III)
             Furqon
       Johannes Gunawan
                                                        Peranan Pendidikan Agama Kristen (PAK)
          Jamaris Jamna                      7-9        Dalam Nafas PP 55 Tahun 2007
       Kaharuddin Arafah

      Desain Grafis & Fotografer
                                                        Ujian Nasional Tahun 2012
              Djuandi                     10-13         Jujur Harus Prestasi Yes
            Ibar Warsita

          Sekretaris Redaksi
          Ning Karningsih
                                         14-17          Berita BSNP:
                                                        - 	 Pemilihan Ketua dan Sekretaris BSNP
                                                        -	 Kegiatan BSNP Tahun 2012
            Alamat:
                                                        -	 Ujian Kompetensi Kejuruan
    BADAN STANDAR NASIONAL
          PENDIDIKAN

         Gedung D Lantai 2,              18-20         Lensa BSNP
           Mandikdasmen
     Jl. RS. Fatmawati, Cipete
           Jakarta Selatan               Keterangan Gambar Cover
         Telp. (021) 7668590
         Fax. (021) 7668591                Para nara sumber menyampaikan materi sosialisasi Ujian Nasional
                                           tahun 2012 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (atas).
  Email: info@bsnp-indonesia.org           Suasana rapat persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional tahun
Website: http://www.bsnp-indonesia.org     2012 di BSNP yang dihadiri oleh anggota BSNP, Kepala Balitbang, dan
                                           Kepala Puspendik (bawah).




                          Vol. VII/No. 1/Maret 2012
PARADIGMA PENDIDIKAN
NASIONAL ABAD XXI (Bagian III)
                                                          kekurangan ini terutama disebabkan oleh
2.3 	Catatan tentang Pendidikan Nasional                  kesejahteraan guru yang kebanyakan ma­
     Dewasa Ini                                           sih jauh dari yang seharusnya. Banyak
                                                          orang yang berpotensi sebagai pendidik
2.3.1. Kebijakan Pendidikan                               enggan menggeluti profesi ini.



B
                                                              Kenyataan ini juga terjadi karena
        erbagai kebijakan pendidikan telah                diabaikannya pengawasan dan evaluasi
        dibuat dan dilaksanakan dengan tu­                yang teratur dan berkesinambungan
        juan memperoleh hasil pendidikan                  atas pelaksanaan pendidikan. Sebagai
yang lebih baik, sesuai dengan tujuan                     con­toh, masih banyak pelaksanaan
                                                          pen­didikan yang berorientasi pada
pen­­didikan nasional yang diharapkan.                    kuantitas kelulusan ujian, termasuk
An­tara lain desentralisasi, standardisasi,               ujian nasional, daripada pengutamaan
pening­katan anggaran dan sebagainya.                     pada kualitas penguasaan ilmu yang
Sayang­nya kebijakan ini terkesan kurang                  diajarkan. Fe­no­mena ini tidak ter­
                                                          monitor dengan baik.
mem­perhatikan kesesuaian dengan kea­                         Dua contoh kecil ini hanya sekelumit
daan maupun tuntutan perkembangan                         contoh yang memperlihatkan, bahwa
zaman, sebagaimana dikemukakan dalam                      kualitas pelaksana dan pelaksanaan
                                                          pendidikan kita dewasa ini belum
pembahasan paradigma masa yang berlaku                    seperti yang seharusnya ada.
sekarang. Demikian pula pemanfaatan pe­
ningkatan anggaran terkesan tidak disertai                2.3.3. Hasil Pendidikan
dengan perencanaan penggunaan yang ter­                        Berbagai catatan positif dapat di­
                                                          kemukakan mengenai hasil pendidikan
padu secara menyeluruh.                                   kita selama ini, antara lain berupa
                                                          banyaknya sarjana lulusan perguruan
                                                          tinggi kita dalam berbagai profesi,
               2.3.2. 	Pelaksana dan Pelaksanaan          ataupun bidang akademis yang me­
                       Pendidikan                         nunjukkan kualitas berbagai perguruan
                    Berbagai lembaga pendidikan telah     tinggi kita. Demikian pula halnya dengan
               mempunyai tenaga pengajar yang cukup,      keberhasilan mereka dalam melanjutkan
               baik kuantitas maupun kualitasnya,         studi di berbagai perguruan tinggi ter­
               se­suai dengan persyaratan yang di­te­     kenal di luar negeri. Hal yang sama di­
               tapkan. Di samping pengetahuan dan ke­     ikuti pula oleh lulusan pendidikan me­
               terampilan melaksanakan pendidikan,        nengah kita.
               yang tidak kurang pentingnya adalah             Berbagai lulusan pendidikan me­
               kesadaran akan fungsinya sebagai           nengah dan pendidikan tinggi telah
               pen­didik dan kesungguhan untuk me­        berkiprah dengan baik pula di berbagai
               lak­sanakannya. Tercakup dalam hal         profesi atau jabatan, walaupun tidak
               ini adalah antara lain sikap dan tata      terkait dengan keahlian bidang pen­di­
               nilai yang mempengaruhi disiplin dan       dikannya. Ini menunnjukkan, bahwa
               kejujuran. Namun, tidak sedikit pula       se­lama pendidikan mereka tidak ha­
               yang masih jauh dari ini, baik kuantitas   nya memperoleh ilmu, melainkan ju­
               maupun kualitasnya sebagai pendidik.       ga memperoleh kearifan, memiliki si­
               Ini tercermin antara lain dalam berbagai   kap dan menyerap nilai-nilai yang di­
               kecurangan dalam pelaksanaan ujian,        tumbuhkan selama belajar, baik me­
               dan cara melaksanakan pembelajaran.        lalui hakikat ilmu pengetahuan yang
               Semua ini sangat mempengaruhi kualitas     di­pelajarinya, maupun melalui proses
               hasil pendidikan yang diperoleh. Segala    belajar atau kehidupan yang bermakna


                                                Vol. VII/No. 1/Maret 2012
yang mereka alami dalam masyarakat         keseluruhan 1.900.000 km persegi.
kampus atau sekolah mereka.                Indonesia pada awal abad XXI merupakan
     Berbagai prestasi keilmuan telah      negara dengan populasi keempat terbesar
ditunjukkan siswa dalam berbagai           di dunia, namun mempunyai sekitar
kontes keilmuan yang diadakan setiap       500 sukubangsa dengan bahasanya
tahun, baik dalam lingkup nasional,        masing-masing. Pembahasan tentang
regional, ataupun internasional, yang      kebhinnekaan masyarakat Indonesia
namun demikian tidak dapat dikatakan       dalam dimensinya yang faktual harus
sebagai menunjukkan pula keberhasilan      bersedia menghadapi suatu besaran
pendidikan kita. Ini adalah prestasi       yang     berdimensi     geo-demografis,
sekelumit siswa pandai yang dilatih        geo-ekonomis dan bahkan juga geo-
secara khusus dan intensif dalam jangka    politik yang paradoksal. Pluralitas dan
waktu tertentu. Untuk ini dilakukan        heterogenitas dari kebudayaan dan
upaya yang luar biasa, jauh melebihi       masyarakat di Indonesia itu dalam ke­
yang diberikan kepada anak-anak yang       nyataannya juga bertumpang-tindih
justru memerlukan bantuan belajar.         dengan     ketidak-seimbangan     dalam
Ini merupakan kejanggalan dalam pa­        struktur demografis dan potensi ki­
radigma pendidikan yang seharusnya         nerja ekonomis dari berbagai daerah
adil.                                      di Indonesia. Pada tanggal 23 Juni
     Pengalaman menunjukkan, bahwa         2010 Badan Pusat Statistik (BPS) mem­
banyak lulusan sekolah menengah ter­       perkirakan jumlah penduduk Indonesia
masuk mahasiswa yang tahu banyak,          pada tahun 2010 mencapai 234,2 juta
te­tapi tidak paham apa yang mereka        jiwa. Data tahun 2004 yang belum
ketahui. Ini menunjukkan motivasi bela­    berubah kuantitatif signifikan pada
jar para siswa yang lebih pada mencari     tahun 2010 memperlihatkan komposisi
ijazah daripada mencari ilmu atau          sbb.: Di pulau Jawa yang merupakan
pengetahuan.                               6,89% luas wilayah daratan Indonesia
     Berbagai fenomena yang berkembang     berkumpul 59,9% penduduk Indonesia
dalam masyarakat, seperti banyaknya        (kira kira 115 juta orang), sementara
korupsi dan KKN, serta maraknya ta­        Papua Barat yang merupakan 21,99%
wuran dan kekerasan di berbagai la­        luas wilayah Indonesia dihuni oleh
pis­an masyarakat, menunjukkan ke­ti­      0,92% penduduk (Turner, 1997: 49).
dakberhasilan pendidikan kita mena­            Selengkapnya adalah seperti gambar
namkan nilai-nilai luhur dan sikap         1.:
ter­puji di setiap jenjang pendidikan.
Mahasiswa lebih suka mengutarakan          2.4.2. Konsekuensi Geo-demografis
pendapat melalui unjuk rasa daripada           Pulau Jawa telah memperoleh reputasi
menyampaikan sikap berdasarkan hasil       sebagai pusat transit dan komunikasi
analisis atas sesuatu permasalahan dan     semenjak penjelajah-penjelajah asing
berbagai alternatif penyelesaian yang      yang pertama mendatangi Nusantara,
dapat mereka rumuskan secara santun.       sehingga tidaklah mengherankan jika
Ini adalah suatu contoh lain tentang       secara ekonomi dan politik, pulau
ketidak-berhasilan tersebut.               Jawa lebih mendapatkan perhatian di­
      Ini mengungkapkan dengan jelas       bandingkan dengan wilayah Indonesia
belum sepenuhnya tepenuhi apa yang         lainnya. Akibat penjajahan yang “fo­
dirumuskan dalam paradigma pen­di­         kus” pada pulau Jawa inilah maka
dikan nasional: pendidikan nasional yang   tercipta suatu fenomena yang lebih
berfungsi mengembangkan kemampuan          mengutamakan pembangunan di pulau
dan membentuk watak serta peradaban        ini dibandingkan dengan pulau-pulau
bangsa yang bermartabat dalam rangka       lainnya, terutama semenjak Indonesia
mencerdaskan kehidupan bangsa, ....        menyatakan kemerdekaannya. Pada
dst.                                       akhir­nya, kita menghadapi ketimpangan
                                           besar dalam alokasi dan distribusi dari
2.4. 	 Relevansi Faktor Geo-               
                                             	 Jurnal Kementerian Luar Negeri RI, 27 Mei
       demografi bagi Paradigma                2004: pada tahun 1987 diketahui bahwa
       Pendidikan                              5.407 pulau memiliki nama, pada tahun 2004
                                               ada 7.810 pulau yang bernama. Selebihnya
2.4.1. Profil Demografis	                      adalah pulau tidak bernama.
                                           
    Wilayah Republik Indonesia ter­          	 http://www.antaranews.com/beri-
                                               ta/1277272415/penduduk-indonesia-di-
diri dari 17.504 pulau dengan luas             perkirakan-234-2-juta-jiwa (21 Juli 2010)


                        Vol. VII/No. 1/Maret 2012
Gambar 1.
   Ketidak­seim­   berbagai sumber-daya alam serta energi,    maupun internasional. Kesenjangan
bangan Struktur    yang pada gilirannya akan berpengaruh      an­tarpulau itu sebenarnya juga dapat
    Demografis     langsung pada tingkat kecerdasan rakyat    diamati di antara pulau-pulau Indonesia
                   maupun usaha pendidikan nasional.          lain selain pulau Jawa.
                   Konstelasi seperti itu mula-mula me­            Di samping itu, posisi Indonesia yang
                   ru­pakan akibat dari perkembangan          sedemikian strategis karena memiliki
                   se­jarah. Kesuburan pulau Jawa nam­        kedekatan geografis dengan negara
                   paknya merupakan faktor pertama            lain seperti Malaysia, Singapura, Brunei,
                   yang membuatnya mampu mendukung            Filipina, Papua Nugini, dan Australia
                   suatu hunian yang bersandar kepada         juga memberikan tantangan tersendiri,
                   perekonomian agraris, baik sebagai         terutama terhadap daerah atau provinsi
                   per­tanian rakyat maupun sebagai per­      yang berbatasan langsung dengan ne­
                   kebunan. Akibatnya, pembangunan infra      gara-negara tersebut. Jika gagal men­
                   struktur setempat seperti menjadi suatu    jalin hubungan komunikasi efektif an­
                   konsekuensi yang otomatis. Sehingga        tardaerah di wilayah Nusantara, tidak
                   ketika Indonesia mulai terseret ke dalam   mustahil akan dimanfaatkan negara
                   proses industrialisasi pada awal abad      lain yang dekat secara geografis untuk
                   XX, pulau Jawa juga langsung nampak        mengambil keuntungan. Proksimitas geo­
                   lebih siap untuk menyikapinya.             grafis itu pada gilirannya menentukan
                                                              tingkat intensitas komunikasi dan te­
                   2.4.3. 	 Tantangan bagi Pendidikan         lekomunikasi antar-daerah di Indonesia,
                            Nasional                          yang dapat diukur dari frekuensi hu­
                        Kesenjangan geo-demografis antara     bungan telepon di antara penduduk dari
                   pulau Jawa dan pulau-pulau Indonesia       berbagai daerah.
                   lainnya sudah merupakan persoalan               Masa depan Indonesia yang bersatu,
                   besar bagi pemerintah kolonial Belanda.    stabil dan seimbang karenanya akan
                   Kesenjangan sosio-geografis antara pu­     banyak tergantung dari usaha-usaha yang
                   lau Jawa dan pulau-pulau Indonesia         sungguh-sungguh untuk menyetarakan
                   lain­nya dapat difahami sebagai ke­sen­    mutu sumber-daya manusianya dalam
                   jangan dalam hal kepadatan penduduk,       skala nasional. Kepincangan dalam aspek
                   kemajuan pendidikan dan tingkat ke­        ini akan dengan mudah menjadi sumber
                   makmuran, serta keterlibatan dalam ko­     ketidak-puasan yang disebabkan oleh
                   munikasi serta telekomunikasi nasional     perbedaan kesempatan hidup makmur


                                                    Vol. VII/No. 1/Maret 2012
dan bermartabat, yang pada gilirannya
akan bermuara dalam letusan-letusan
sosial-regional.
    Oleh karena itulah maka kebi­jakan
pendidikan Indonesia harus mem­per­
hatikan keanekaragaman, dengan te­
tap memperhatikan secara seksama ke­
senjangan sosial budaya yang terjadi
saat ini, sehingga kelak dapat tertwujud
sistem dan program pendidikan yang adil
dan merata, sesuai dengan amanat UUD
1945 sebagaimana telah diamandemen.
Usaha penyetaraan serta penyerasian
pendidikan karenanya memang akan
menjadi padat biaya, tetapi itu adalah
risiko dari dua faktor geo-demografis
yang dihadapi Indonesia: pertama ada­
lah keanekaragaman demo-kultural yang
diskrepan dan tersebar dalam struktur
geo-maritim yang tersebar. Kedua adalah
desakan untuk mengejar kemajuan
dalam banyak hal, jika dibandingkan
de­ngan negara-negara berkembang
lain yang mempunyai dimensi besaran
politik serupa dengan Indonesia.

2.5. 	Sistem dan Kategorisasi
      Pendidikan
     Sistem pendidikan nasional dewasa
ini terdiri dari jenjang pendidikan dasar,
pendidikan menengah dan pendidikan
tinggi. Di samping itu sekarang sedang
gencar digalakkan pendidikan anak usia       pendidikan akademis dan pendidikan
dini, yang mencakup kelompok bermain         professional, dan pendidikan vokasi.
dan taman kanak-kanak.                       Biasa saja setelah pendidikan vokasi D3
     Adapun jalur pendidikan meliputi        yang tiga tahun, dengan menambahkan
pendidikan formal, informal, dan non­        sejumlah kredit yang setara dengan
formal untuk saling melengkapi dan           kuliah setahun, dipandang sama dan
mem­perkaya. Untuk jalur pendidikan          diberi ijazah S1. Ini seharusnya tidak
terdiri dari pendidikan umum, kejuruan,      boleh terjadi.
akademik, provesi, vokasi, keagamaan,            Akhir-akhir ini sangat digalakkan
dan khusus.                                  pendidikan anak usia dini, baik berupa
     Mulai dari SMP, para lulusan dapat      Kelompok Bermain sebagai pendidikan
melanjutkan ke jenjang berikutnya yang       non formal, maupun Taman Kanak-
mempersiakan diri untuk terjun ke dalam      kanak sebagai pendi-dikan formal.
masyarakat, atau mempersiapkan diri ke
jenjang pendidikan berikutnya, Sesudah       2.6. 	Peraturan
SMP peserta didik dapat melanjutkan ke             Perundang-undangan
SMK atau ke SMA,,sesudah SMA ke S1
atau ke pendidikan vokasi,(D3 dan D4),           Di Negara Kesatuan Republik In­do­
sesudah S1 ke pendidikan professional        nesia, semua peraturan hukum harus
(dokter, apoteker, notaris, dsb), atau       mengacu pada UUD 1945 sebagaimana
ke S2, atau ke pendidikan professional       telah diamandemen. Di bidang pen­
setingkat S2.                                didikan, peraturan perundang-undangan
     Sesudah pendidikan profesi seorang      yang utama yakni UU 20/2003 tentang
dapat melanjutkan ke jenjang S2 untuk        Sistem Pendidikan Nasional. Dari Un­
diteruskan ke S3, atau melanjutkan ke        dang-Undang tersebut diturunkan Pera­
pendidikan spesialis.                        turan Pemerintah, Peraturan Menteri,
     Namun, sering dikaburkan falsafah       dan turunan lainnya.l


                         Vol. VII/No. 1/Maret 2012
Peranan Pendidikan Agama Kristen (PAK)
Dalam Nafas PP 55 Tahun 2007
                 Weinata Sairin



S
­ ignifikansi Pendidikan


P
       endidikan adalah salah satu aspek
       yang sangat penting dan strategis bagi
       kehidupan manusia. Sebagai sesuatu yang
khas dan spesifik bagi manusia, pendidikan
berperan amat signifikan dalam membekali
manusia untuk menyongsong masa depan yang
akan dijalani yang diwarnai dengan berbagai
tantangan dan perubahan.


                      Dalam perspektif Kristen, pendidikan   di tengah sejarah. Bahkan figur (sosok)
                 memiliki aspek yang penting dan             Guru dan Gembala yang ditindakkan
                 mendasar. Adalah sesuatu yang tidak         oleh Yesus menjadi sumber inspirasi
                 bisa dipungkiri dan disangkal bahwa         yang tak pernah kering bagi gereja dalam
                 gereja memainkan peran yang signifikan      mewujudkan pelayanannya, termasuk
                 dan kontributif dalam pelayanan di          di bidang pendidikan.
                 bidang pendidikan. Pendidikan di­li­            Visi pendidikan Kristen adalah
                 hat sebagai bidang yang strategis da­       men­ciptakan manusia yang memiliki
                 lam konteks penyiapan sumber daya           ke­dewasaan rohani, mampu untuk ber­
                 manusia (SDM) yang berkualitas, yang        tumbuh secara utuh sebagai ciptaan
                 memungkinkan manusia mampu men­             Allah, mampu menjalankan tugas-
                 jawab tantangan zamannya, bahkan            tu­gasnya sebagai manusia yang ber­
                 mampu menjadi insan bermakna di te­         tanggungjawab terhadap Allah, manusia
                 ngah-tengah sejarah. Perintah Yesus         dan masyarakat, serta dunia secara
                 yang menyatakan, “Ajarlah mereka            keseluruhan, dan memiliki kemampuan
                 me­­lakukan segala sesuatu yang Ku­         yang andal dalam ilmu pengetahuan
                 perintahkan kepadamu”, (Mat. 28:20),        teknologi dan kesenian. Gereja dan
                 telah menjadi referensi bagi gereja         lem­baga-lembaga pendidikan Kristen
                 untuk menjadikan bidang pendidikan          telah berupaya seoptimal mungkin
                 sebagai agenda dalam program-program        meng­implementasikan visi dan misi
                 pelayanan.                                  pendidikan Kristen dalam ruang lingkup
                      Referensi Alkitab dan teladan Ye­      mereka masing-masing, dalam berbagai
                 sus sendiri dalam pelayanan-Nya mem­        kondisi yang mereka hadapi.
                 berikan dasar yang kuat mengapa
                 kekristenan peduli terhadap pendidikan.     Isi Pokok PP 55 Tahun 2007
                 Penyebutan Yesus sebagai Guru mem­              PP ini terdiri dari 51 pasal disertai
                 berikan contoh yang sangat jelas ten­       dengan penjelasan, dan ditandatangani
                 tang hal ini. Di antara banyak gelar dan    Presiden tanggal 5 Oktober 2007.
      Penulis    sebutan yang mengacu pada Yesus,                Dalam ketentuan umum (Pasal 1)
adalah teolog,   maka gelar Guru dan Gembala (Agung)         dirumuskan:
 menulis tesis   menarik untuk didalami dan dikaji. Pe­      a.	 Pendidikan agama adalah pendidikan
   S2 Tentang    nampilan dan kinerja Yesus sebagai              yang memberikan pengetahuan dan
     Gerakan     Guru dan Gembala yang amat positif              membentuk sikap, kepribadian, dan
   Pembaruan     telah memungkinkan terbentuknya ko­             keterampilan peserta didik dalam
      Muham­     munitas kristiani yang kuat, solid, dan         mengamalkan ajaran agamanya yang
     madiyah,    tegar dalam menapaki perjalanan hidup           di­laksanakan sekurang-kurangnya
anggota BSNP


                                                   Vol. VII/No. 1/Maret 2012
melalui metepelajaran/kuliah pada      pihak yang mewakili umat Islam, Kristen,
    semua jalur, jenjang, dan jenis        Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu,
    pendidikan.                            dan mereka telah memvalidasi rumusan
b.	 Pendidikan keagamaan adalah pen­       tersebut.
    didikan yang mempersiapkan peserta          Pasal 12 ayat (2) perlu didalami lebih
    didik untuk dapat menjalankan pe­      baik agar pemerintah tidak melakukan
    ranan yang menuntut penguasaan         intervensi terhadap pendidikan kea­
    pengetahuan tentang ajaran agama       gamaan dengan dalih bahwa sekolah/
    dan/atau menjadi ahli agama dan        lembaga pendidikan tersebut melakukan
    mengamalkan ajaran agamanya.           tindakan yang bertentangan dengan
                                           tujuan pendidikan nasional.
    Dari kedua rumusan ini jelas bahwa          Pasal 27 sampai dengan Pasal 30 me­
angka 1 menunjuk pada pendidikan aga­      ngatur tentang pendidikan keagamaan
ma yang dilaksanakan di setiap satuan      Kristen (sekolah-sekolah teologi). Pasal-
pendidikan, baik di sekolah negeri         pasal ini memberi kemungkinan bagi
mau­pun swasta. Sedangkan angka 2          gereja/lembaga keagamaan Kristen, pe­
me­nunjuk pada sekolah-sekolah kea­        merintah untuk mendirikan sekolah ke­
gamaan seperti sekolah teologi, sekolah    agamaan Kristen. Hal yang harus digaris
pendeta, sekolah penginjil, dan se­        bawahi di sini adalah peran Menteri
bagainya. Artinya, angka 1, ayat (1)       Agama sebagai pembina (Pasal 27 ayat
bersumber pada UU Sisdiknas Pasal 12       (3)) dan bagaimana gereja/lembaga ke­
ayat (1), dan angka 2 bersumber pada       agamaan Kristen merumuskan secara
UU Sisdiknas Pasal 30.                     bersama apa yang dimaksud dengan
    Dalam pasal 3, 4, ditegaskan bah­      Sekolah Dasar Teologi Kristen, Sekolah
wa setiap satuan pendidikan wajib          Menengah Pertama Teologi Kristen,
menyelenggarakan pendidikan agama,         Sekolah Menengah Agama Kristen, dan
dan setiap peserta didik pada setiap       Sekolah Menengah Teologi Kristen (Pasal
satuan pendidikan berhak mendapat          29). Direktorat Jenderal Bimbingan
pendidikan agama sesuai dengan             Masya­rakat Kristen Kementerian Agama
agama yang dianutnya dan diajar oleh       perlu duduk bersama dengan lembaga-
pendidik yang seagama. Ditegaskan          lembaga keagamaan Kristen diaras
juga kewajiban penyediaan tempat           nasional untuk membicarakan hal ini
penyelenggaraan pendidikan agama           se­hingga ada kesatuan persepsi dalam
karena kekhasan agama dapat bekerja        melaksanakan PP 55 Tahun 2007 tentang
sama dengan satuan pendidik yang           Pendidikan Agama dan Pendidikan
setingkat     atau   menyelenggarakan      Keagamaan.
pendidikan agama bagi peserta didik.
    Lembaga-lembaga/sekolah Kris­ten       Peranan PAK
menurut Pasal 3 dan 4 harus mem­beri­           Fungsi dan peranan Pendidikan
kan pendidikan agama kepada peserta        Agama Kristen menurut PP 55 tahun
didik sesuai dengan agama mereka           2007, amat penting, mendasar, dan
dan diajarkan oleh pendidik yang se­       strategis. Rumusan Pasal 2 ayat (1) dan
agama. Tetapi sekolah Kristen tidak ber­   (2) menegaskan hal tersebut:
kewajiban membangun rumah ibadah           (1)	 Pendidikan agama berfungsi mem­
lain, selain rumah ibadah Kristen (Pasal        bentuk manusia Indonesia yang ber­
4 ayat (7)). Perintah PP ini khususnya          iman dan bertakwa kepada Tuhan
tentang pendidikan agama tidak senafas          yang Maha Esa serta berakhlak mulia
dengan penjelasan Pasal 55 ayat (1)             dan mampu menjaga kedamaian
Sisdiknas yang berbunyi: “kekhasan sa­          dan kerukunan hubungan inter dan
tuan pendidikan yang diselenggarakan            antarumat beragama.
masyarakat tetap dihargai dan dijamin      (2)	 Pendidikan agama bertujuan untuk
oleh undang-undang ini”.                        berkembangnya kemampuan peserta
    Rumusan tersebut perlu dikaji de­           didik dalam memahami, menghayati,
ngan baik karena pada Pasal 7 telah             dan mengamalkan nilai-nilai agama
ditetapkan sanksi administratif. Lembaga        yang menyerasikan penguasaannya
Pendidikan Kristen perlu mendalami              dalam ilmu pengetahuan, teknologi,
pewajiban tersebut. Namun harus juga            dan seni.
dicatat bahwa dalam Penjelasan PP 55            Pasal 5 ayat (3) sampai dengan (7)
Tahun 2007disebutkan bahwa RPP ini         memberikan penegasan tentang hal-hal
merupakan kesepakatan bersama pihak-       yang ingin dicapai dalam pendidikan


                        Vol. VII/No. 1/Maret 2012
Perwakilan      agama dan bagaimana metode yang               (7)	 Pendidikan agama diselenggarakan
    dari Direktorat    dilakukan dalam menyampaikan pen­di­               secara interaktif, inspiratif, menye­
           Jenderal    dikan agama.                                       nangkan, menantang, mendorong
       Pembinaan       (3)	 Pendidikan agama mendorong pe­                kreativitas dan kemandirian, serta
    Agama Kristen
      Kementerian
                            serta didik untuk taat menjalankan            menumbuhkan        motivasi     untuk
  Agama Republik            ajaran agamanya dalam kehidupan               hidup sukses.
         Indonesia          sehari-hari dan menjadikan aga­
         berdialog          ma sebagai landasan etika dan                Rumusan tekstual tentang pen­
  dengan anggota            mo­ral dalam kehidupan pribadi,          didikan agama sebagai mana diru­mus­
     BSNP tentang           berkeluarga, bermasyarakat, ber­         kan dalam Pasal 5 diatas menempatkan
pendidikan agama            bang­sa, dan bernegara.                  pendidikan agama dalam posisi yang
             Kristen   (4)	 Pendidikan agama mewujudkan ke­          sentral bagi kehidupan manusia. In­ter­
                            harmonisan, kerukunan, dan rasa          nalisasi ajaran agama, aplikasi ajaran
                            hormat di antara sesama pemeluk          agama dalam kehidupan sehari-hari, pe­
                            aga­ma yang dianut dan terhadap          ngembangan kerukunan, perwujudan
                            pemeluk agama lain.                      karakter dan mental yang bernafaskan
                       (5)	 Pendidikan agama membangun si­           ahlak mulia, adalah hal-hal substantif
                            kap mental peserta didik untuk ber­      yang mesti dikedepankan oleh peserta
                            sikap dan berperilaku jujur, amanah,     didik sebagai warga bangsa.
                            disiplin, bekerja keras, mandiri, per­       Dalam konteks itu keteladanan para
                            caya diri, kompetitif, tulus, dan ber­   guru, metode pembelajaran pendidikan
                            tanggung jawab.                          agama perlu mendapat perhatian
                       (6)	 Pendidikan agama menumbuhkan             uta­ma.
                            sikap kritis, inovatif, dan dinamis,         Sebuah pendidikan agama yang
                            sehingga menjadi pendorong peserta       mampu menempa peserta didik cerdas,
                            didik untuk memiliki kompetensi          inklusif, berkarakter, rukun dan mandiri
                            dalam bidang ilmu pengetahuan, tek­      amat diperlukan dalam masyarakat dan
                            nologi, seni, dan/atau olahraga.         bangsa Indonesia yang majemuk. l




                                                           Vol. VII/No. 1/Maret 2012
UJIAN NASIONAL TAHUN 2012
Jujur Harus Prestasi Yes
Bambang Suryadi




                                                                                                        Anggota BSNP
                                                                                                        membahas
                                                                                                        bahan sosialisasi
                                                                                                        UN dengan
                                                                                                        mencermati
                                                                                                        secara bersama-
                                                                                                        sama setiap
                                                                                                        bahan yang akan
                                                                                                        disosialisasikan.
                                                                                                        Acara ini dipimpin
                                                                                                        langsung oleh
                                                                                                        Ketua BSNP
                                                                                                        Muhammad Aman
                                                                                                        Wirakartakusumah
                                                                                                        (kedua dri kanan)
                                                                                                        dan Ketua
                                                                                                        Penyelenggara
                                                                                                        UN Pusat Djemari
                                                                                                        Mardapi (ketiga
                                                                                                        dari kiri).



B
      adan Standar Nasional Pen­di­        dan SMK pada tanggal 26 Mei 2012, UN
      dikan (BSNP) kembali akan menye­     SMP/MTs dan SMPLB pada tanggal 2
      lenggarakan Ujian Nasional (UN)      Juni 2012 dan UN SD/MI dan SDLB pada
tahun 2012. Untuk UN SMA/MA, SMALB,        tanggal 16 Juni 2012. Pengumuman
dan SMK diselenggarakan mulai dari         dari satuan pendidikan dilakukan oleh
tanggal 16 sampai dengan 19 April          masing-masing sekolah/madrasah.
2012, UN SMP/MTs dan SMPLB mulai
                                                               Tabel 1
dari tanggal 23 sampai dengan 26 April
2012, dan UN SD/MI dan SDLB mulai dari
                                                 JADWAL UN TAHUN PELAJARAN 2011/2012
tanggal 7 sampai dengan 9 Mei 2012.
UN Susulan SMA/MA, SMALB dan SMK
                                           a. SMA dan MA
                                                                                                Mata pelajaran
mulai dari tanggal 23 sampai dengan 26
                                            No     Hari dan Tanggal     Jam      Program    Program     Program     MA Program
April 2012, untuk SMP/MTs dan SMPLB                                                IPA        IPS       Bahasa      Keagamaan
mulai dari tanggal 30 April sampai 4 Mei       UN
2012 dan untuk SD/MI dan SDLB mulai         1. Senin, 16 April 2012   08.00     Bahasa    Bahasa    Bahasa          Bahasa
                                            	
dari tanggal 14 sampai dengan 16 Mei           UN Susulan             – 10.00   Indonesia Indonesia Indonesia       Indonesia
2012. Jadwal UN secara lengkap dapat           Senin, 23 April 2012
dilihat pada Tabel 1.                          UN                    08.00      Bahasa     Bahasa      Bahasa       Bahasa
                                            2. Selasa, 17 April 2012 – 10.00    Inggris    Inggris     Inggris      Inggris
    Kriteria kelulusan UN tahun 2012        	 UN Susulan
masih sama dengan kriteria kelulusan           Selasa, 24 April 2012 11.00      Fisika     Ekonomi     Bahasa       Tafsir
UN tahun 2011 yaitu menggunakan for­                                 – 13.00                           Asing
mula gabungan dengan bobot 40% untuk           UN                     08.00     Matema­    Matema­     Matema­­     Matematika
                                            3. Rabu, 18 April 2012    – 10.00   tika       tika        tika
nilai sekolah/madrasah dan 60% untuk        	
nilai UN. Kebijakan ini merupakan hasil        UN Susulan
                                               Rabu, 25 April 2012
kesepakatan antara Panitia Kerja (Panja)       UN                     08.00     Kimia      Sosiologi   Antropo­     Fikih
UN Komisi X DPR-RI dengan Kementerian       4. Kamis, 19 April 2012   – 10.00                          logi
Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun        	 UN Susulan
2011 yang lalu.                                Kamis, 26 April 2012   11.00     Biologi    Geografi    Sastra       Hadis
                                                                      – 13.00                          Indone­sia
    Pengumuman UN SMA/MA, SMALB


 10                      Vol. VII/No. 1/Maret 2012
b. SMK                                                                    Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan
No            Hari dan Tanggal                Jam       Mata pelajaran
                                                                          Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Na­
                                                                          sional, Prosedur Operasional Standar
      UN: Senin, 16 April 2012                          Bahasa
 1.                                     08.00 – 10.00                     (POS) UN, kisi-kisi UN, dan daya serap
      UN Susulan: Senin, 23 April 2012                  Indonesia
                                                                          UN tahun 2011. Materi sosialisasi ini
      UN: Selasa, 17 April 2012
 2.                                     08.00 – 10.00   Bahasa Inggris    tersedia dan dapat diunduh di website
      UN Susulan: Selasa, 24 April 2012                                   BSNP: http://www.bsnp-indonesia.org
      UN: Rabu, 18 April 2012                                                 Djemari Mardapi anggota BSNP se­
 3.                                     08.00 – 10.00   Matematika
      UN Susulan: Rabu, 25 April 2012                                     kaligus sebagai Ketua Penyelenggara UN
                                                                          Tingkat Pusat mengatakan bahwa to­lak
c. SMP, MTs, dan SMPLB                                                    ukur kesuksesan penyelenggaraan UN
No           Hari dan Tanggal                Jam        Mata pelajaran    adalah kualitas, kredibilitas, dan akseb­
      UN: Senin, 23 April 2012                          Bahasa            tabilitas. UN merupakan suatu proses
 1.                                    08.00 – 10.00
      UN Susulan: Senin, 30 April 2012                  Indonesia         yang harus dilewati oleh anak didik.
      UN: Selasa, 24 April 2012                                               Kisi-kisi UN, lanjut Djemari, me­
 2.                                    08.00 – 10.00    Bahasa Inggris    ru­pakan bagian yang penting untuk
      UN Susulan: Selasa, 1 Mei 2012
      UN: Rabu, 25 April 2012                                             diketahui guru-guru dan peserta UN.
 3.                                    08.00 – 10.00    Matematika        “Untuk mensinergikan antara kurikulum
      UN Susulan: Kamis, 3 Mei 2012
                                                        Ilmu
                                                                          yang diajarkan di sekolah/madrasah
      UN: Kamis, 26 April 2012
 4.                                     08.00 – 10.00   Pengetahuan       dan materi yang diujikan maka dibuat
      UN Susulan: Jumat, 4 Mei 2012                                       kisi-kisi UN”, ungkap Djemari Mardapi.
                                                        Alam
                                                                          Oleh karena itu, tambah Djemari
d. SMALB                                                                  Mardapi, perlu dipastikan setiap satuan
No           Hari dan Tanggal                Jam         Mata pelajaran   pendidikan telah menerima kisi-kisi UN
      UN: Senin, 16 April 2012          08.00 – 10.00   Bahasa            tersebut.
 1.                                                     Indonesia             Direktorat SMP, SMA, dan SMK telah
      UN Susulan: Senin, 23 April 2012
      UN: Selasa, 17 April 2012         08.00 – 10.00   Bahasa Inggris    melakukan sosialisasi UN dengan target
 2.                                                                       yang lebih luas lagi karena sosialisasi
      UN Susulan: Selasa, 24 April 2012
                                                                          yang dilakukan BSNP hanya terbatas
      UN: Rabu, 18 April 2012                           Matematika
 3.                                     08.00 – 10.00                     sampai Dinas Pendidikan Provinsi.
      UN Susulan: Rabu, 25 April 2012
                                                                          Dari Direktorat Pembinaan SMA dan
e. SD, MI, dan SDLB                                                       Direktorat Pembinaan SMP dilaporkan
                                                                          bahwa informasi tentang UN telah di­
No.    Jenis UN      Hari dan Tanggal        Pukul      Mata Pelajaran    upload di website kedua direktorat ter­­
      UN         Senin, 7 Mei 2012                      Bahasa            sebut sehingga dapat diakses oleh guru,
 1.                                  08.00 – 10.00
      UN Susulan Senin, 14 Mei 2012                     Indonesia         siswa, sekolah/madrasah dan masya­
      UN         Selasa, 8 Mei 2012                                       rakat umum.
 2.                                  08.00 – 10.00      Matematika
      UN Susulan Selasa, 15 Mei 2012                                          Direktorat Pembinaan SMA telah
      UN         Rabu, 9 Mei 2012                       Ilmu              melakukan pembinaan kepada 60 se­
 3.                                  08.00 – 10.00      Pengetahuan       kolah untuk persiapan UN, sedangkan
      UN Susulan Rabu, 16 Mei 2012                      Alam (IPA)        Direktorat Pembinaan SMP selain me­
                                                                          muat kisi-kisi UN di website, juga me­
                       Sosialisasi UN                                     ngirimkannya ke 1.800 sekolah. Selain
                           BSNP bersama Badan Pengembangan                itu Direktorat Pembinaan SMP dengan
                       dan Penelitian (Balitbang), dan Pusat              mempertimbangkan hasil UN tahun
                       Penilaian Pendidikan (Puspendik) Ke­               lalu dan daerah yang terisolir, telah
                       menterian Pendidikan dan Kebudayaan                melakukan pelatihan kepada guru-guru
                       telah melakukan sosialisasi UN di 33               SMP, dan bedah soal UN tahun lalu.
                       provinsi mulai pertengahan sam­pai                     Informasi dari Direktorat Madrasah
                       dengan akhir Desember 2011. Ke­giat­               Kemenag mengatakan sosialisasi di­lak­
                       an sosialisasi diselenggaran di Dinas              sanakan akhir Desember 2011 dengan
                       Pendidikan Provinsi dengan meng­                   mengundang BSNP dan Puspendik dan
                       un­dang Kepala Dinas Pendidikan Ka­                dihadiri oleh Kanwil Kemenag dari 33
                       bupaten/Kota, Kepala Kantor Wilayah                provinsi. Pada saat pemantauan UN, pi­
                       KementerianAgama, Kepala Kantor Ke­                hak Kemenag memohon BSNP juga turut
                       menag Kabupaten/Kota, dan wartawan.                memantau pelaksanaan UN di madrasah
                       Materi sosialisasi meliputi Peraturan              (tidak hanya di sekolah saja).
                       Menteri Pendidikan dan Kebudayaan                      Dalam rapat pleno BSNP di Jakarta
                       Nomor 59 tahun 2011 tentang tentang                (24/1/2012) telah disepakati tagline
                       Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari              UN tahun 2012 adalah JUJUR HARUS


                                                                Vol. VII/No. 1/Maret 2012                     11
PRESTASI YES. Artinya kejujuran yang       stiker dan PIN. “Inti pesan sosialisai
merupakan salah satu karakter bangsa       adalah membangun kepercayaan diri
perlu dipegang kuat dalam pelaksanaan      peserta UN, jangan stres, jadwal UN,
UN, sedangkan prestasi yang baik me­       pembobotan 40% untuk nilai sekolah/
rupakan salah satu indikator ke­ma­        madrasah dan 60% untuk nilai UN, tidak
juan pendidikan nasional. Prestasi yang    ada UN Ulangan, lima paket soal untuk
dicapai tanpa kejujuran hanya bersifat     setiap ruang ujian, dan kisi-kisi UN”,
semu dan sama sekali tidak bermanfaat      ungkap Sukemi.
bagi diri sendiri dan orang lain.              Masih bagian dari sosialisasi, tam­
                                           bah Sukemi, adalah pembacaan ikrar
                                           UN yang dikemas dalam acara apel
                                           atau upacara di lapangan/alun-alun.
  Prestasi yang dicapai tanpa              Peserta apel/upacara adalah pimpinan
                                           perguruan tinggi, Kepala Dinas Pen­
   kejujuran hanya bersifat                didikan Provinsi, Kanwil Kemenag,
  semu dan sama sekali tidak               Kepala sekolah/madrasah, guru, siswa,
                                           tenaga kependidikan, kepolisian, dan
  bermanfaat bagi diri sendiri             orang tua (Komite Sekolah/Madrasah).
                                           “Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan      Khairil Anwar
        dan orang lain.                    dari tanggal 11 - 25 Februari 2012 dengan   Notodiputro
                                           menyesuaikan jadwal kegiatan Menteri,       Kepala Balitbang
                                           Wakil Menteri, Kepala Balitbang, dan para   (kiri) dan
                                                                                       Sukemi Staf
    Menurut Sukemi Staf Khusus Men­        Dirjen dalam lingkungan Kemdikbud”,
                                                                                       Khusus Menteri
teri, Kementerian Pendidikan dan           ungkap Sukemi seraya menambahkan            Pendidikan dan
Ke­budayaan juga akan melakukan            acara tersebut dilaksanakan di delapan      Kebudayaan
sosialisasi UN melalui media massa yang    wilayah, yaitu Sumatera Utara, Nusa         menjelaskan
berupa talk show di radio dan televisi,    Tenggara Timur, Jawa Timur, Sumatera        konsep sosialisasi
pariwara media cetak, spot iklan di        Barat, Sulawesi Selatan, Yogyakarta,        UN dalam rapat
televisi dan radio, poster atau spanduk,   Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat.        pleno BSNP di
                                                                                       Jakarta.




 12                      Vol. VII/No. 1/Maret 2012
Teks Ikrar Untuk Melaksanakan Ujian Nasional Dengan Jujur Dan Berprestasi




             IKRAR UNTUK MELAKSANAKAN UJIAN NASIONAL
                            JUJUR DAN BERPRESTASI
  Kami, peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah/madrasah,
  dewan pendidikan, dan pejabat pengelola pendidikan, dengan ini menyatakan:
  (1)	 Bahwa dalam proses pembelajaran, penilaian harus dilakukan untuk meng­
        ukur capaian kompetensi peserta didik.
  (2)	 Bahwa Ujian Nasional dilakukan untuk mengukur capaian standar kompetensi
        lulusan peserta didik secara nasional.
  Untuk itu kami berikrar:
  (1)	 SIAP MEMBANGUN BUDAYA PEMBELAJARAN BERDASARKAN AJARAN
        AGAMA DAN NILAI-NILAI UTAMA KARAKTER BANGSA, YAITU BERIMAN,
        BERTAKWA, JUJUR, BERSIH, SANTUN, CERDAS, DISIPLIN, KREATIF, KERJA
        KERAS, DAN BERTANGGUNG JAWAB.
  (2)	 SIAP MENSUKSESKAN UJIAN NASIONAL DENGAN JUJUR DAN BER­
        PRESTASI.
  Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin
  untuk mewujudkan komitmen ini.

                          Jakarta, Januari 2012
  Kami, Peserta Didik, Pendidik, Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah/
    Madrasah, Dewan Pendidikan, dan Pejabat Pengelola Pendidikan



Pencetakan Naskah Soal UN                   alasan semakin banyak jumlah per­
     Mulai tahun 2012 ini, sebagaimana      ce­takan, semakin susah melakukan
tertuang dalam Peraturan Menteri Pen­       pengawasannya.
didikan dan Kebudayaan Nomor 59                  Untuk menjaga kerahasiaan dan
tahun 2011 tentang tentang Kriteria         me­mastikan pendistribusian naskah
Ke­lulusan Peserta Didik dari Satuan        soal UN tepat waktu, penyelenggara UN
Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian        Tingkat Pusat bersama Perguruan Tinggi
Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional,        Negeri Koordinator UN melakukan pe­
pencetakan naskah soal UN SMP/MTs,          ngawasan selama proses pencetakan
SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK di­           dan pendistribusian naskah soal UN.
la­kukan secara terpusat di bawah           “Keterlibatan Dinas PendidikanProvinsi
Koordinasi Badan Pengembangan dan           terbatas dalam penyediaan data peserta
Penelitian (Balitbang) Kemdikbud.           UN dan tidak dalam pengawasan proses
     Terkait dengan penggandaan naskah      pencetakan”, ungkap Djemari Mardapi
soal UN, Muhammad Nuh mengatakan            dalam rapat Pleno BSNP di Jakarta
bahwa mulai tahun 2012 penggandaan          (31/1/2012) seraya menambahkan Polri
naskah soal UN akan dilakukan se­ca­        tetap dilibatkan dalam pengamanan
ra sentralisasi. “Tahun yang lalu peng­     naskah soal UN. l
gandaan naskah soal diserahkan ke
masing-masing       penyelenggara   UN
tingkat provinsi, tetapi pada tahun
2012 pencetakan naskah soal UN akan
di­sentralisasikan”, ungkap Mendikbud
pada saat peluncuran UN di Jakarta
(29/11/ 2011) dengan memberikan


                                  Vol. VII/No. 1/Maret 2012                    13
Berita BSNP*

      PEMILIHAN KETUA DAN SEKRETARIS BSNP

S   alah satu keputusan rapat pleno BSNP
    tanggal 10 Januari 2012 adalah pe­ne­tapan
Ketua dan Sekretaris BSNP untuk tahun 2012.
                                                   selama 1 (satu) tahun dan sesudahnya dapat
                                                   dipilih untk satu kali masa jabatan secara
                                                   berurutan.
Sesuai dengan keputusan rapat, Ketua dan                Pada periode kedua ini, kepemimpinan
Sekretaris BSNP tahun 2012 adalah Muhammad         BSNP tahun pertama dipegang oleh Dje­mari
AmanWirakartakusumah dan Richardus Eko             Mardapi (Ketua) dan Edy Tri Baskoro (Sekretaris).
Indrajit yang telah menjadi Ketua dan Sekretaris   Untuk tahun kedua dan ke­tiga dipegang oleh
BSNP pada tahun 2011. Penetapan ini dilakukan      Muhammad Aman Wira­kar­takusumah (Ketua)
secara mufakat, sebagai bukti betapa solid dan     dan Richardus Eko Indrajit (Sekretaris).
kuatnya ke­anggotaan BSNP yang menerapkan               Muhammad Aman Wirakartakusumah
sistem kolegial dalam menjalankan tugas dan        ketika menyampaikan refleksi ke­pemim­
ke­wajiban.                                        pin­annya selama satu tahun yang lalu me­           Muhammad Aman
     Surat Keputusan Menteri Pendidikan            ngatakan karena keterbatasan waktu dari             Wirakartakusumah
Nasional Nomor 067/P/2009 tentang Peng­            Ketua dan Sekretaris BSNP, selama satu tahun        Ketua BSNP
angkatan Anggota Badan Standar Na­                 kepemimpinan 2011 ada beberapa program              (kanan) dan
sional Pendidikan dan Penunjukan Ke­pala           yang berjalan belum maksimal. Namun sifat           Richardus Eko
Sekretariat BadanStandar Nasional Pen­didikan      kolegial dari anggota BSNP kendala tersebut         Indrajit Sekretaris
                                                                                                       BSNP (kiri).




menyebutkan masa bakti anggota BSNP adalah         dapat diatasi sehingga kegiatan BSNP dapat
4 (empat) tahun. Dalam Bab II Pasal 3 ayat (2)     berjalan dengan baik.
dan (3) Peraturan Badan Standar Nasional                Selamat menjalankan amanat dan men­
Pendidikan Nomor 0010/P/BSNP/VII/2011              jaga kepercayaan dalam langkah per­juangan
tentang Tata Kelola Badan Standar Nasional         memajukan mutu pendidikan na­sional.
Pendidikan disebutkan bahwa Ketua dan              Semoga tahun ini dan tahun-tahun berikutnya
Sekretaris dipilih dari dan oleh para anggota.     BSNP dapat menjalankan seluruh program                     * Bambang
                                                                                                              Suryadi
Ketua dan Sekretaris memangku jabatannya           kerjanya dengan baik dan sukses. Amin. l


 14                          Vol. VII/No. 1/Maret 2012
Berita BSNP




                                         KEGIATAN BSNP TAHUN 2012
      Pembahasan
 rencana kegiatan
 BSNP tahun 2012
                     K   egiatan BSNP tahun 2012 difokuskan pada
                         pemantauan dan evaluasi implementasi
                     standar nasional pendidikan untuk pendidikan
                                                                     Bahan Dasar (Jakarta), Penyusunan draf
                                                                     instrumen pemantauan dan evaluasi (Jakarta),
                                                                     Reviu dan perbaikan instrumen (Jakarta), Uji
dalam rapat pleno    dasar dan menengah. Hal ini karena se­lu­       coba instrumen (8 provinsi) , Analisis hasil
   di ruang sidang   ruh standar pendidikan nasional untuk           uji coba dan perbaikan instrumen (Jakarta),
              BSNP   pendidikan dasar dan menengah telah selesai     Pemantauan dan evaluasi implementasi
                     dikembangkan BSNP dan telah ditetapkan          standar (16 provinsi), Analisis hasil pemantauan
                     sebagai Peraturan Menteri Pendidikan dan        dan evaluasi (Jakarta), dan Penyusunan laporan
                     Kebudayaan. Karena sifat standar ini mengikat   dan rekomendasi (Jakarta).
                     seluruh satuan pendidikan, maka kini saatnya         Mengingat keterbatasan anggota BSNP,
                     untuk dilakukan pemantauan dan evaluasi         maka sesuai dengan kewenangannya, BSNP
                     implementasi standar nasional pendidikan.       menunjuk tim ahli yang bersifat adhoc untuk
                          Menurut M.Aman Wirakartakusumah Ketua      melakukan kegiatan tersebut. “Untuk setiap
                     BSNP ada tujuh standar yang akan dipantau       kegiatan terdiri atas 19 tim ahli dan 5 anggota
                     ditambah buku teks pelajaran pendidikan dasar   BSNP”ungkap M. Aman dalam rapat pleno BSNP
                                                                           ,
                     dan menengah. “Tujuh standar pendidikan         di Jakarta seraya menambahkan komposisi tim
                     dasar dan menengah yang akan dipantau           ahli adalah dari Luar Jawa 5 orang, DKI 7 orang,
                     adalah Standar Sarana dan Prasarana, Standar    dan Jawa 12 orang.
                     Biaya, Standar Proses, Standar Pendidik dan          Pada setiap kegiatan, BSNP menetapkan
                     Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan,       seorang koordinator dan wakil koordinator
                     Standar Penilaian Pendidikan, dan Standar       dari anggota BSNP. Keterlibatan anggota
                     Pendidikan Nonformal” ungkap M. Aman seraya
                                           ,                         BSNP dalam kegiatan dan jadwal pelaksanaan
                     menambahkan selain mengevaluasi standar         kegiatan dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut.
                     tersebut BSNP juga meyelenggarakan Ujian             Selain itu, BSNP juga telah menetapkan
                     Nasional (UN) tahun 2012.                       jadwal kegiatan tahun 2012. Jadwal ini disusun
                          Untuk setiap kegiatan pemantauan, tam­     berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan
                     bah M. Aman Wirakartakusumah, ada sembilan      tahun 2011 dengan mempertimbangkan
                     langkah atau tahapan kegiatan yang harus        keterlibatan anggota BSNP dalam setiap
                     dilakukan untuk mendapatkan hasil yang          kegiatan. Secara konseptual, delapan kegiatan
                     maksimal. Langkah-langkah kegiatan tersebut     BSNP dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok
                     adalah Penyusunan Desain (Jakarta), Kajian      pertama terdiri atas standar sarana dan


                                                          Vol. VII/No. 1/Maret 2012                            15
Berita BSNP
                   Tabel 1. Keterlibatan anggota BSNP dalam kegiatan 2012
                       BLOK 1                                                       BLOK 2
  1   (Minggu 1)                                           (Minggu 1)
      Standar Sarana dan Prasarana                         Standar Proses

      Edy Tri Baskoro (Koordinator)                        Mungin Eddy Wibowo (Koordinator)
      Gunawan Indrayanto (Wakil Koord.)                    Johannes Gunawan (Wakil Koord.)
      Zaki Baridwan                                        Jamaris Jamna
      Farid Anfasa Moeloek                                 R. Eko Indrajit
      Teuku Ramli Zakaria                                  Weinata Sairin
  2   (Minggu 2)                                           (Minggu 2)
      Standar Biaya                                        Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

      Zaki Baridwan (Koordinator)                          Djaali (Koordinator)
      Edy Tri Baskoro (Wakil Koordinator)                  Djemari Mardapi (Wakil Koordinator)
      Gunawan Indrayanto                                   Mungin Eddy Wibowo
      Weinata Sairin                                       Jamaris Jamna
      M. Aman Wirakartakusumah                             Johannes Gunawan
  3   (Minggu 3)                                           (Minggu 3)
      Standar Pengelolaan                                  Standar Penilaian

      R. Eko Indrajit (Koordinator)                        Djemari Mardapi (Koordinator)
      Mungin Eddy Wibowo (Wakil Koord.)                    Djaali (Wakil Koordinator)
      Farid Anfasa Moeloek                                 Zaki Baridwan
      Johannes Gunawan                                     Teuku Ramli Zakaria
      M. Aman Wirakarkusumah                               Furqon
  4   (Minggu 4)                                           (Minggu 4)
      Standar Pendidikan Nonformal                         Buku Teks Pelajaran

      Jamaris Jamna (Koordinator)                          Weinata Sairin (Koordinator)
      Farid Anfasa Moeloek (Wakil Koord.)                  Teuku Ramli Zakaria (Wakil Koord.)
      R. Eko Indrajit                                      Gunawan Indrayanto
      Edy Tri Baskoro                                      Djemari Mardapi
      M. Aman Wirakartakusumah                             Djaali

prasarana, standar biaya, standar pengelolaan,             tanggal yang sama. Setiap anggota BSNP
dan standar pendidikan nonformal. Sedangkan                terlibat maksimal dalam tiga jenis kegiatan
kelompok kedua terdiri atas standar proses,                dengan catatan jika yang bersangkutan
standar pendidik dan tenaga kependidikan,                  berhalangan dapat digantikan oleh anggota
standar penilaian, dan buku teks pelajaran.                BSNP lainnya. Jadwal kegiatan BSNP tahun
    Dalam pelaksanaannya, setiap minggu                    2012 dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini. l
ada dua kegiatan yang diselenggarakan pada

                               Tabel 2. Jadwal kegiatan BSNP tahun 2012
      Minggu 1    Minggu 1       Minggu 2     Minggu 2      Minggu 3        Minggu 3      Minggu 4     Minggu 4
 No                                                         PENGELO­                                    NON-
       PROSES      SARANA         BIAYA       TENAGA                      PENILAIAN          BUKU
                                                              LAAN                                     FORMAL

  1   17-19 Feb   17-19 Feb      22-24 Feb    24-26 Feb     22-24 Feb       17-19 Feb     25-27 Feb    22-24 Feb
                                                                                          30 Mar-1     30 Mar-1
  2   2-4 Maret   2-4 Maret      7-9 Maret    9-11 Maret   16-18 Maret    16-18 Maret       April        April
  3   13-15 April 13-15 April 20-22 April 20-22 April       27-29 April     27-29 April    4-6 Mei      4-6 Mei
  4   11-13 Mei   11-13 Mei      18-20 Mei    18-20 Mei     25-27 Mei       25-27 Mei      1-3 Juni     1-3 Juni
                                                                                          29 Juni-1    29 Juni-1
  5   8-10 Juni    8-10 Juni     13-15 Juni   15-17 Juni    22-24 Juni      22-24 Juni       Juli         Juli
  6    6-8 Juli     6-8 Juli     11-13 Juli   13-15 Juli    20-22 Juli      20-22 Juli    27-29 Juli   27-29 Juli
         3-5                                    10-12                       31 Agu-2
  7    Agustus    3-5 Agust     8-10 Agust     Agustus     31 Agu-2 Sep       Sept        7-9 Sept     7-9 Sept
  8   14-16 Sep   14-16 Sep      19-21 Sep    21-23 Sep     28-30 Sep       28-30 Sep      5-7 Okt      5-7 Okt
        12-14       12-14
  9    Oktober     Oktober       17-19 Okt    19-21 Okt      2-4 Nov         2-4 Nov      9-11 Nov     9-11 Nov



 16                               Vol. VII/No. 1/Maret 2012
Berita BSNP

                                         UJIAN KOMPETENSI KEJURUAN
                     D   alam beberapa bulan terakhir ini prestasi
                         siswa SMK menghiasi berita nasional
                     karena kreativitas mereka dalam membuat
                                                                         dua jenis paket soal ujian teori kejuruan.
                                                                             Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah
                                                                         gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian
                     mobil nasional. Hal ini merupakan bukti             Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan
                     konkrit atas kompetensi dan prestasi siswa          pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik
                     SMK. Sampai saat ini ada sekitar 135 program        Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian
                     keahlian di SKM. Kurikulum SMK didesain             Teori Keahlian Kejuruan. Kriteria Kelulusan
                     berbasis kompetensi maka ujian SMK juga             Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah
                     didesain berbasis kompetensi. Terkait dengan        minimum 6,0.
                     kompetensi siswa SMK, Direktorat Pembinaan              Sehubungan dengan pelaksanaan Ujian
                     SMK selalu melakukan Ujian Kompetensi               Teori Kejuruan SMK tahun 2012, BSNP telah




     Siswa SMKN
        9 Padang
  Sumatera Barat
 mengikuti ujian
 praktik kejuruan
        di bawah
     pengawasan
guru dan penguji
    eksternal dari
   dunia industri.
                     Kejuruan setiap tahun. Ujian ini merupakan          mengeluarkan surat edaran Nomor 0002/
                     bagian dari Ujian Nasional (UN) dan nilainya        SDAR/BSNP/II/2012. tanggal 3 Februari 2012
                     akan dijadikan salah satu penentu kelulusan         yang isinya sebagai berikut:
                     dalam UN.                                           1.	 Bagi siswa SMK Program 3 tahun, ujian
                          Menurut Djemari Mardapi Ketua Penye­               teori kejuruan dilaksanakan setelah ujian
                     lenggara UN Tingkat Pusat, ujian kompetensi             praktik kejuruan, sedangkan bagi siswa
                     kejuruan SMK terdiri atas dua jenis, yaitu ujian        SMK Program 4 tahun , ujian teori kejuruan
                     teori dan ujian praktik kejuruan. Ujian praktik         dilaksanakan sebelum ujian praktik ke­
                     kejuruan dilaksanakan mulai dari tanggal 16             juruan.
                     Februari sampai dengan 16 Maret 2012. Ujian         2.	 Bagi siswa SMK Program 4 tahun bisa
                     dilaksanakan dalam bentuk penugasan individu            mengikuti ujian teori kejuruan pada saat
                     (individual task) dengan alokasi waktu antara           duduk di kelas III (tahun ketiga) karena pada
                     18 sampai dengan 24 jam, kecuali program                tahun keempat mereka mengikuti kegiatan
                     keahlian tertentu. Penguji ujian praktik terdiri        praktik di dunia usaha dan industri.
                     atas penguji internal yang berasal dari SMK              Menurut Yunus dari Direktorat Pembinaan
                     dan penguji eksternal yang berasal dari dunia       SMK, alumni SMK terserap dalam dunia kerja
                     usaha dan dunia industri (DUDI).                    dengan masa tunggu yang sangat pendek.
                          Ujian teori kejuruan (tertulis) dilaksanakan   Bahkan sebelum luluspun mereka sudah
                     secara serentak pada tanggal 19 Maret 2012          dipesan oleh perusahaan dan dunia industri.
                     dan ujian susulan pada tanggal 26 Maret 2010.       Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi
                     Terdapat 40 butir soal dalam bentuk pilihan         alumni SMK telah memenuhi kriteria yang
                     ganda dengan alokasi waktu 120 menit. Ada           diperludikan di dunia usaha dan industri. l


                                                              Vol. VII/No. 1/Maret 2012                             17
Lensa BSNP




                                                           Peserta sosialisasi Ujian Nasional
                                                           di Dinas Pendidikan Provinsi
                                                           Jambi.




                                                           Rapat Koordinasi antara BSNP,
                                                           Puspendik, dan Direktorat
                                                           terkait di lingkungan
                                                           Kementerian Pendidikan dan
                                                           Kebudayaan membahas tentang
                                                           penyelenggaraan UN tahun 2012.




    Dari kiri ke kanan, M. Khairil
  Notodiputro Kepala Balitbang,
   Sukemi Staf Khusus Menteri,
Hendarman Sekretaris Balitbang,
        dan Hari Setiadi Kepala
 Puspendik membahas konsep
      sosialisasi UN tahun 2012.



 18                            Vol. VII/No. 1/Maret 2012
Lensa BSNP




   Dalam kesederhanaan namun
    penuh makna anggota BSNP
merayakan ulang tahun Sekretaris
 BSNP R. Eko Indrajit (kanan) yang
             ke 43 di kantor BSNP.




        Sukemi Staf Khusus Menteri
       Pendidikan dan Kebudayaan
      (depan) menjelaskan rencana
  pembacaan ikrar UN yang JUJUR
    dan BERPRESTASI yang dikemas
 dalam bentuk upacara atau apel di
                beberapa provinsi.




                                                             Pembahasan POS Pencetakan
                                                             dan Pendistribusian bahan UN
                                                             di BSNP.



                                     Vol. VII/No. 1/Maret 2012                       19
Lensa BSNP




Peserta peluncuran Ujian Nasional (UN) mendengarkan
pengarahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
tentang kebijakan UN tahun 2012 di Jakarta.

More Related Content

What's hot

06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isiAmrizal Ahmad
 
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulumAnalisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulum
hena merna melina
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)Harun Ar
 
Permendikbud no 22 tahun 2016 revisi
Permendikbud no 22 tahun 2016 revisiPermendikbud no 22 tahun 2016 revisi
Permendikbud no 22 tahun 2016 revisi
aisa1234
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)Harun Ar
 
Makalah rpkr
Makalah rpkrMakalah rpkr
Makalah rpkr
arum sekar
 
Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)Ismail Nasution
 
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1
https://edu2u.my
 
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1.  lk 1.1 analisis kurikulum 20131.  lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013Sukowibowo
 
PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)
PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)
PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)
Wandi Budiman
 
Modul ho ts
Modul ho tsModul ho ts
Modul ho ts
MJUNAEDI1961
 
DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1
DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1
DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1
CIKGU LOLITA
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
win rivai
 
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...alvinnoor
 
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...alvinnoor
 
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Nur'Aini NamjaSoongjongkioppa
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013lusy_okay
 
DSKP Bahasa Melayu KSSR Tahun 1 SJK ( Semakan )
DSKP Bahasa Melayu  KSSR Tahun 1  SJK ( Semakan )DSKP Bahasa Melayu  KSSR Tahun 1  SJK ( Semakan )
DSKP Bahasa Melayu KSSR Tahun 1 SJK ( Semakan )
Safiah Sulaiman
 
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Nur Aji Pratiwi
 

What's hot (20)

06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
06. b. salinan lampiran permendikbud no. 64 th 2013 ttg standar isi
 
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulumAnalisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulum
Analisis kurikulum matematika sd (ktsp & kurikulum
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (pdf)
 
Permendikbud no 22 tahun 2016 revisi
Permendikbud no 22 tahun 2016 revisiPermendikbud no 22 tahun 2016 revisi
Permendikbud no 22 tahun 2016 revisi
 
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
3. pp no.19 tahun 2005 tentang standar pendidikan nasional (ppt)
 
Osn guru-2013
Osn guru-2013Osn guru-2013
Osn guru-2013
 
Makalah rpkr
Makalah rpkrMakalah rpkr
Makalah rpkr
 
Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)Standar nasional pendidikan (slide)
Standar nasional pendidikan (slide)
 
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1
DSKP KSSR SEMAKAN 2017 PSV TAHUN 1
 
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1.  lk 1.1 analisis kurikulum 20131.  lk 1.1 analisis kurikulum 2013
1. lk 1.1 analisis kurikulum 2013
 
PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)
PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)
PP No.32 ttg Standar Nasional Pendidikan (SPN)
 
Modul ho ts
Modul ho tsModul ho ts
Modul ho ts
 
DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1
DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1
DUKUMEN STANDARD KURIKULUM DAN PENTAKSIRAN RBT TINGKATAN 1
 
Materi tik-smp
Materi tik-smpMateri tik-smp
Materi tik-smp
 
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 68 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
 
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
Lampiran Permendikbud Nomor 67 tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum S...
 
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
Penyusunan Rencana Pembelajaran Kelas Rangakap (RPKR)
 
Kurikulum 2013
Kurikulum 2013Kurikulum 2013
Kurikulum 2013
 
DSKP Bahasa Melayu KSSR Tahun 1 SJK ( Semakan )
DSKP Bahasa Melayu  KSSR Tahun 1  SJK ( Semakan )DSKP Bahasa Melayu  KSSR Tahun 1  SJK ( Semakan )
DSKP Bahasa Melayu KSSR Tahun 1 SJK ( Semakan )
 
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
Essay Argumentatif - Guru sebagai Fasilitator Siswa dalam Persiapan Menghadap...
 

Similar to Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012

File Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptx
File Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptxFile Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptx
File Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptx
MuhammadKoharudin1
 
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
TerataiGantung
 
File pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akmFile pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akm
TerataiGantung
 
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
ssusera7c696
 
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptxKURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
alex11443
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKAnan Nur
 
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdf
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdfKurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdf
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdf
Zukét Printing
 
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docx
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docxKurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docx
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docx
Zukét Printing
 
Pengayaan pgdk pgsd matematika
Pengayaan pgdk pgsd matematikaPengayaan pgdk pgsd matematika
Pengayaan pgdk pgsd matematika
TakDikenal6
 
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunagaLingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Operator Warnet Vast Raha
 
Panduan pelaksanaan bridging course smp
Panduan pelaksanaan bridging course smpPanduan pelaksanaan bridging course smp
Panduan pelaksanaan bridging course smp
Nandang Sukmara
 
KEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
KEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptxKEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
KEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
EkoPrasetyo397261
 
PEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docx
PEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docxPEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docx
PEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docx
achmadardiansyah11
 
Pengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdf
Pengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdfPengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdf
Pengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdf
QuileaXu
 
Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023
Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023
Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023
suhardiana30
 
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfModul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Irman Ramly
 
IKM .pptx
IKM .pptxIKM .pptx
IKM .pptx
AnonymoussevKnag
 
Tugas 4 tik
Tugas 4 tikTugas 4 tik
Tugas 4 tik
kikinursyaa
 
Modul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdf
Modul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdfModul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdf
Modul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdf
doziersiregar2
 

Similar to Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012 (20)

File Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptx
File Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptxFile Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptx
File Pengimbasan Guru Belajar Seri AKM.pptx
 
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
PENGIMBASAN Guru Belajar Seri AKM 2021
 
File pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akmFile pengimbasan guru belajar seri akm
File pengimbasan guru belajar seri akm
 
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
767-Article Text-1490-1-10-20170318.pdf
 
Proposal ptk
Proposal ptkProposal ptk
Proposal ptk
 
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptxKURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
KURIKULUM MERDEKA SMK JAKARTA TIMUR WILAYAH 1.pptx
 
Pelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBKPelaksanaan KBK
Pelaksanaan KBK
 
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdf
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdfKurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdf
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.pdf
 
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docx
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docxKurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docx
Kurikulum Merdeka Sebagai Solusi Mengatasi Krisis Belajar.docx
 
Pengayaan pgdk pgsd matematika
Pengayaan pgdk pgsd matematikaPengayaan pgdk pgsd matematika
Pengayaan pgdk pgsd matematika
 
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunagaLingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
Lingkungan di kelas iii sd negeri 11 kontunaga kecamatan kontunaga
 
Panduan pelaksanaan bridging course smp
Panduan pelaksanaan bridging course smpPanduan pelaksanaan bridging course smp
Panduan pelaksanaan bridging course smp
 
KEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
KEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptxKEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
KEBIJAKAN PGP DAN KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
PEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docx
PEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docxPEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docx
PEDAGOGIK_UMUM-dikonversi.docx
 
Pengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdf
Pengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdfPengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdf
Pengayaan PGDK Padagogik Umum (www.mariyadi.com).pdf
 
Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023
Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023
Pengayaan PGDK Padagogik Umum PPG tahun 2022/2023
 
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdfModul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
Modul 1.3. Angkatan 5 Reguler. Visi GP - Final.pdf
 
IKM .pptx
IKM .pptxIKM .pptx
IKM .pptx
 
Tugas 4 tik
Tugas 4 tikTugas 4 tik
Tugas 4 tik
 
Modul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdf
Modul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdfModul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdf
Modul 1.3. Visi Guru Penggerak - Final.pdf
 

More from Guru Online

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Guru Online
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
Guru Online
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
Guru Online
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Guru Online
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Guru Online
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahGuru Online
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Guru Online
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the Curriculum
Guru Online
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Guru Online
 
Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011
Guru Online
 
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Guru Online
 
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Guru Online
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Guru Online
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
Guru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Guru Online
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Guru Online
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
Guru Online
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
Guru Online
 

More from Guru Online (20)

Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi KurikulumKerangka Kerja Implementasi Kurikulum
Kerangka Kerja Implementasi Kurikulum
 
Konsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran TematikKonsep Pembelajaran Tematik
Konsep Pembelajaran Tematik
 
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAHAN AJAR TRAINING OF TRAINER (ToT ) IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
 
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
Juknis Program beasiswa S2 Bagi Guru SMP th 2013
 
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan SingapuraMenelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
Menelusuri Orchad Road- Menghitung Kehebatan Singapura
 
Buku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas SekolahBuku Kerja Pengawas Sekolah
Buku Kerja Pengawas Sekolah
 
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 finalPedoman implementasi kurikulum 2013 final
Pedoman implementasi kurikulum 2013 final
 
English Across the Curriculum
English Across the CurriculumEnglish Across the Curriculum
English Across the Curriculum
 
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
Jumpa pers-kemdikbud-akhir-tahun-2012
 
Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011Buletin BSNP Edisi 4 2011
Buletin BSNP Edisi 4 2011
 
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
Buletin BSNP Edisi 3 - 2011
 
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 4 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 3 Th 2012
 
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
Buletin BNSP Edisi 2 Th 2012
 
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
Sambutan Mendikbud Hari Guru Nasional 2012
 
Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slideSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani_slide
 
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat MadaniSumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
Sumberdaya Manusia Andalan Masyarakat Madani
 
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAHPERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
PERAN BAHASA IBU DALAM MEMBANGUN KEBUDAYAAN DERAH
 
KODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIAKODE ETIK GURU INDONESIA
KODE ETIK GURU INDONESIA
 

Recently uploaded

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

Buletin BNSP Edisi 1 Th 2012

  • 1.
  • 2. Pengantar Redaksi Pembaca yang budiman. Alhamdulillah, Buletin BSNP Penanggungjawab edisi perdana tahun 2012 dapat terbit dan hadir di tangan Moehammad Aman Wirakartakusumah pembaca sesuai dengan yang direncanakan. Pada edisi perdana ini ada tiga artikel utama yaitu Paradigma Pendidikan Nasional Pemimpin Redaksi Abad XXI (bagian ketiga), Peranan Pendidikan Agama Kristen Edy Tri Baskoro (PAK) Menurut PP 55 Tahun 2007, dan Penyelenggaraan Ujian Nasional (UN) tahun 2012. Pada tahun 2012 kriteria kelulusan UN Redaksi Eksekutif masih menggunakan formula gabungan seperti tahun yang lalu, Richardus Eko Indrajit yaitu gabungan antara nilai sekolah/madrasah (40%) dan nilai Djemari Mardapi UN (60%). Namun untuk pencetakan naskah soal UN SMP/MTs, Teuku Ramli Zakaria SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dilakukan secara terpusat. Weinata Sairin Edisi kali ini juga menghadirkan berita dan gambar kegiatan BSNP. Selamat membaca! Redaksi Pelaksana Bambang Suryadi Penyunting/Editor Daftar Isi Mungin Eddy Wibowo Zaki Baridwan Paradigma Pendidikan Nasional Abad XXI Djaali 3-6 (Bagian III) Furqon Johannes Gunawan Peranan Pendidikan Agama Kristen (PAK) Jamaris Jamna 7-9 Dalam Nafas PP 55 Tahun 2007 Kaharuddin Arafah Desain Grafis & Fotografer Ujian Nasional Tahun 2012 Djuandi 10-13 Jujur Harus Prestasi Yes Ibar Warsita Sekretaris Redaksi Ning Karningsih 14-17 Berita BSNP: - Pemilihan Ketua dan Sekretaris BSNP - Kegiatan BSNP Tahun 2012 Alamat: - Ujian Kompetensi Kejuruan BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Gedung D Lantai 2, 18-20 Lensa BSNP Mandikdasmen Jl. RS. Fatmawati, Cipete Jakarta Selatan Keterangan Gambar Cover Telp. (021) 7668590 Fax. (021) 7668591 Para nara sumber menyampaikan materi sosialisasi Ujian Nasional tahun 2012 di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (atas). Email: info@bsnp-indonesia.org Suasana rapat persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional tahun Website: http://www.bsnp-indonesia.org 2012 di BSNP yang dihadiri oleh anggota BSNP, Kepala Balitbang, dan Kepala Puspendik (bawah). Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 3. PARADIGMA PENDIDIKAN NASIONAL ABAD XXI (Bagian III) kekurangan ini terutama disebabkan oleh 2.3 Catatan tentang Pendidikan Nasional kesejahteraan guru yang kebanyakan ma­ Dewasa Ini sih jauh dari yang seharusnya. Banyak orang yang berpotensi sebagai pendidik 2.3.1. Kebijakan Pendidikan enggan menggeluti profesi ini. B Kenyataan ini juga terjadi karena erbagai kebijakan pendidikan telah diabaikannya pengawasan dan evaluasi dibuat dan dilaksanakan dengan tu­ yang teratur dan berkesinambungan juan memperoleh hasil pendidikan atas pelaksanaan pendidikan. Sebagai yang lebih baik, sesuai dengan tujuan con­toh, masih banyak pelaksanaan pen­didikan yang berorientasi pada pen­­didikan nasional yang diharapkan. kuantitas kelulusan ujian, termasuk An­tara lain desentralisasi, standardisasi, ujian nasional, daripada pengutamaan pening­katan anggaran dan sebagainya. pada kualitas penguasaan ilmu yang Sayang­nya kebijakan ini terkesan kurang diajarkan. Fe­no­mena ini tidak ter­ monitor dengan baik. mem­perhatikan kesesuaian dengan kea­ Dua contoh kecil ini hanya sekelumit daan maupun tuntutan perkembangan contoh yang memperlihatkan, bahwa zaman, sebagaimana dikemukakan dalam kualitas pelaksana dan pelaksanaan pendidikan kita dewasa ini belum pembahasan paradigma masa yang berlaku seperti yang seharusnya ada. sekarang. Demikian pula pemanfaatan pe­ ningkatan anggaran terkesan tidak disertai 2.3.3. Hasil Pendidikan dengan perencanaan penggunaan yang ter­ Berbagai catatan positif dapat di­ kemukakan mengenai hasil pendidikan padu secara menyeluruh. kita selama ini, antara lain berupa banyaknya sarjana lulusan perguruan tinggi kita dalam berbagai profesi, 2.3.2. Pelaksana dan Pelaksanaan ataupun bidang akademis yang me­ Pendidikan nunjukkan kualitas berbagai perguruan Berbagai lembaga pendidikan telah tinggi kita. Demikian pula halnya dengan mempunyai tenaga pengajar yang cukup, keberhasilan mereka dalam melanjutkan baik kuantitas maupun kualitasnya, studi di berbagai perguruan tinggi ter­ se­suai dengan persyaratan yang di­te­ kenal di luar negeri. Hal yang sama di­ tapkan. Di samping pengetahuan dan ke­ ikuti pula oleh lulusan pendidikan me­ terampilan melaksanakan pendidikan, nengah kita. yang tidak kurang pentingnya adalah Berbagai lulusan pendidikan me­ kesadaran akan fungsinya sebagai nengah dan pendidikan tinggi telah pen­didik dan kesungguhan untuk me­ berkiprah dengan baik pula di berbagai lak­sanakannya. Tercakup dalam hal profesi atau jabatan, walaupun tidak ini adalah antara lain sikap dan tata terkait dengan keahlian bidang pen­di­ nilai yang mempengaruhi disiplin dan dikannya. Ini menunnjukkan, bahwa kejujuran. Namun, tidak sedikit pula se­lama pendidikan mereka tidak ha­ yang masih jauh dari ini, baik kuantitas nya memperoleh ilmu, melainkan ju­ maupun kualitasnya sebagai pendidik. ga memperoleh kearifan, memiliki si­ Ini tercermin antara lain dalam berbagai kap dan menyerap nilai-nilai yang di­ kecurangan dalam pelaksanaan ujian, tumbuhkan selama belajar, baik me­ dan cara melaksanakan pembelajaran. lalui hakikat ilmu pengetahuan yang Semua ini sangat mempengaruhi kualitas di­pelajarinya, maupun melalui proses hasil pendidikan yang diperoleh. Segala belajar atau kehidupan yang bermakna Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 4. yang mereka alami dalam masyarakat keseluruhan 1.900.000 km persegi. kampus atau sekolah mereka. Indonesia pada awal abad XXI merupakan Berbagai prestasi keilmuan telah negara dengan populasi keempat terbesar ditunjukkan siswa dalam berbagai di dunia, namun mempunyai sekitar kontes keilmuan yang diadakan setiap 500 sukubangsa dengan bahasanya tahun, baik dalam lingkup nasional, masing-masing. Pembahasan tentang regional, ataupun internasional, yang kebhinnekaan masyarakat Indonesia namun demikian tidak dapat dikatakan dalam dimensinya yang faktual harus sebagai menunjukkan pula keberhasilan bersedia menghadapi suatu besaran pendidikan kita. Ini adalah prestasi yang berdimensi geo-demografis, sekelumit siswa pandai yang dilatih geo-ekonomis dan bahkan juga geo- secara khusus dan intensif dalam jangka politik yang paradoksal. Pluralitas dan waktu tertentu. Untuk ini dilakukan heterogenitas dari kebudayaan dan upaya yang luar biasa, jauh melebihi masyarakat di Indonesia itu dalam ke­ yang diberikan kepada anak-anak yang nyataannya juga bertumpang-tindih justru memerlukan bantuan belajar. dengan ketidak-seimbangan dalam Ini merupakan kejanggalan dalam pa­ struktur demografis dan potensi ki­ radigma pendidikan yang seharusnya nerja ekonomis dari berbagai daerah adil. di Indonesia. Pada tanggal 23 Juni Pengalaman menunjukkan, bahwa 2010 Badan Pusat Statistik (BPS) mem­ banyak lulusan sekolah menengah ter­ perkirakan jumlah penduduk Indonesia masuk mahasiswa yang tahu banyak, pada tahun 2010 mencapai 234,2 juta te­tapi tidak paham apa yang mereka jiwa. Data tahun 2004 yang belum ketahui. Ini menunjukkan motivasi bela­ berubah kuantitatif signifikan pada jar para siswa yang lebih pada mencari tahun 2010 memperlihatkan komposisi ijazah daripada mencari ilmu atau sbb.: Di pulau Jawa yang merupakan pengetahuan. 6,89% luas wilayah daratan Indonesia Berbagai fenomena yang berkembang berkumpul 59,9% penduduk Indonesia dalam masyarakat, seperti banyaknya (kira kira 115 juta orang), sementara korupsi dan KKN, serta maraknya ta­ Papua Barat yang merupakan 21,99% wuran dan kekerasan di berbagai la­ luas wilayah Indonesia dihuni oleh pis­an masyarakat, menunjukkan ke­ti­ 0,92% penduduk (Turner, 1997: 49). dakberhasilan pendidikan kita mena­ Selengkapnya adalah seperti gambar namkan nilai-nilai luhur dan sikap 1.: ter­puji di setiap jenjang pendidikan. Mahasiswa lebih suka mengutarakan 2.4.2. Konsekuensi Geo-demografis pendapat melalui unjuk rasa daripada Pulau Jawa telah memperoleh reputasi menyampaikan sikap berdasarkan hasil sebagai pusat transit dan komunikasi analisis atas sesuatu permasalahan dan semenjak penjelajah-penjelajah asing berbagai alternatif penyelesaian yang yang pertama mendatangi Nusantara, dapat mereka rumuskan secara santun. sehingga tidaklah mengherankan jika Ini adalah suatu contoh lain tentang secara ekonomi dan politik, pulau ketidak-berhasilan tersebut. Jawa lebih mendapatkan perhatian di­ Ini mengungkapkan dengan jelas bandingkan dengan wilayah Indonesia belum sepenuhnya tepenuhi apa yang lainnya. Akibat penjajahan yang “fo­ dirumuskan dalam paradigma pen­di­ kus” pada pulau Jawa inilah maka dikan nasional: pendidikan nasional yang tercipta suatu fenomena yang lebih berfungsi mengembangkan kemampuan mengutamakan pembangunan di pulau dan membentuk watak serta peradaban ini dibandingkan dengan pulau-pulau bangsa yang bermartabat dalam rangka lainnya, terutama semenjak Indonesia mencerdaskan kehidupan bangsa, .... menyatakan kemerdekaannya. Pada dst. akhir­nya, kita menghadapi ketimpangan besar dalam alokasi dan distribusi dari 2.4. Relevansi Faktor Geo- Jurnal Kementerian Luar Negeri RI, 27 Mei demografi bagi Paradigma 2004: pada tahun 1987 diketahui bahwa Pendidikan 5.407 pulau memiliki nama, pada tahun 2004 ada 7.810 pulau yang bernama. Selebihnya 2.4.1. Profil Demografis adalah pulau tidak bernama. Wilayah Republik Indonesia ter­ http://www.antaranews.com/beri- ta/1277272415/penduduk-indonesia-di- diri dari 17.504 pulau dengan luas perkirakan-234-2-juta-jiwa (21 Juli 2010) Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 5. Gambar 1. Ketidak­seim­ berbagai sumber-daya alam serta energi, maupun internasional. Kesenjangan bangan Struktur yang pada gilirannya akan berpengaruh an­tarpulau itu sebenarnya juga dapat Demografis langsung pada tingkat kecerdasan rakyat diamati di antara pulau-pulau Indonesia maupun usaha pendidikan nasional. lain selain pulau Jawa. Konstelasi seperti itu mula-mula me­ Di samping itu, posisi Indonesia yang ru­pakan akibat dari perkembangan sedemikian strategis karena memiliki se­jarah. Kesuburan pulau Jawa nam­ kedekatan geografis dengan negara paknya merupakan faktor pertama lain seperti Malaysia, Singapura, Brunei, yang membuatnya mampu mendukung Filipina, Papua Nugini, dan Australia suatu hunian yang bersandar kepada juga memberikan tantangan tersendiri, perekonomian agraris, baik sebagai terutama terhadap daerah atau provinsi per­tanian rakyat maupun sebagai per­ yang berbatasan langsung dengan ne­ kebunan. Akibatnya, pembangunan infra gara-negara tersebut. Jika gagal men­ struktur setempat seperti menjadi suatu jalin hubungan komunikasi efektif an­ konsekuensi yang otomatis. Sehingga tardaerah di wilayah Nusantara, tidak ketika Indonesia mulai terseret ke dalam mustahil akan dimanfaatkan negara proses industrialisasi pada awal abad lain yang dekat secara geografis untuk XX, pulau Jawa juga langsung nampak mengambil keuntungan. Proksimitas geo­ lebih siap untuk menyikapinya. grafis itu pada gilirannya menentukan tingkat intensitas komunikasi dan te­ 2.4.3. Tantangan bagi Pendidikan lekomunikasi antar-daerah di Indonesia, Nasional yang dapat diukur dari frekuensi hu­ Kesenjangan geo-demografis antara bungan telepon di antara penduduk dari pulau Jawa dan pulau-pulau Indonesia berbagai daerah. lainnya sudah merupakan persoalan Masa depan Indonesia yang bersatu, besar bagi pemerintah kolonial Belanda. stabil dan seimbang karenanya akan Kesenjangan sosio-geografis antara pu­ banyak tergantung dari usaha-usaha yang lau Jawa dan pulau-pulau Indonesia sungguh-sungguh untuk menyetarakan lain­nya dapat difahami sebagai ke­sen­ mutu sumber-daya manusianya dalam jangan dalam hal kepadatan penduduk, skala nasional. Kepincangan dalam aspek kemajuan pendidikan dan tingkat ke­ ini akan dengan mudah menjadi sumber makmuran, serta keterlibatan dalam ko­ ketidak-puasan yang disebabkan oleh munikasi serta telekomunikasi nasional perbedaan kesempatan hidup makmur Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 6. dan bermartabat, yang pada gilirannya akan bermuara dalam letusan-letusan sosial-regional. Oleh karena itulah maka kebi­jakan pendidikan Indonesia harus mem­per­ hatikan keanekaragaman, dengan te­ tap memperhatikan secara seksama ke­ senjangan sosial budaya yang terjadi saat ini, sehingga kelak dapat tertwujud sistem dan program pendidikan yang adil dan merata, sesuai dengan amanat UUD 1945 sebagaimana telah diamandemen. Usaha penyetaraan serta penyerasian pendidikan karenanya memang akan menjadi padat biaya, tetapi itu adalah risiko dari dua faktor geo-demografis yang dihadapi Indonesia: pertama ada­ lah keanekaragaman demo-kultural yang diskrepan dan tersebar dalam struktur geo-maritim yang tersebar. Kedua adalah desakan untuk mengejar kemajuan dalam banyak hal, jika dibandingkan de­ngan negara-negara berkembang lain yang mempunyai dimensi besaran politik serupa dengan Indonesia. 2.5. Sistem dan Kategorisasi Pendidikan Sistem pendidikan nasional dewasa ini terdiri dari jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Di samping itu sekarang sedang gencar digalakkan pendidikan anak usia pendidikan akademis dan pendidikan dini, yang mencakup kelompok bermain professional, dan pendidikan vokasi. dan taman kanak-kanak. Biasa saja setelah pendidikan vokasi D3 Adapun jalur pendidikan meliputi yang tiga tahun, dengan menambahkan pendidikan formal, informal, dan non­ sejumlah kredit yang setara dengan formal untuk saling melengkapi dan kuliah setahun, dipandang sama dan mem­perkaya. Untuk jalur pendidikan diberi ijazah S1. Ini seharusnya tidak terdiri dari pendidikan umum, kejuruan, boleh terjadi. akademik, provesi, vokasi, keagamaan, Akhir-akhir ini sangat digalakkan dan khusus. pendidikan anak usia dini, baik berupa Mulai dari SMP, para lulusan dapat Kelompok Bermain sebagai pendidikan melanjutkan ke jenjang berikutnya yang non formal, maupun Taman Kanak- mempersiakan diri untuk terjun ke dalam kanak sebagai pendi-dikan formal. masyarakat, atau mempersiapkan diri ke jenjang pendidikan berikutnya, Sesudah 2.6. Peraturan SMP peserta didik dapat melanjutkan ke Perundang-undangan SMK atau ke SMA,,sesudah SMA ke S1 atau ke pendidikan vokasi,(D3 dan D4), Di Negara Kesatuan Republik In­do­ sesudah S1 ke pendidikan professional nesia, semua peraturan hukum harus (dokter, apoteker, notaris, dsb), atau mengacu pada UUD 1945 sebagaimana ke S2, atau ke pendidikan professional telah diamandemen. Di bidang pen­ setingkat S2. didikan, peraturan perundang-undangan Sesudah pendidikan profesi seorang yang utama yakni UU 20/2003 tentang dapat melanjutkan ke jenjang S2 untuk Sistem Pendidikan Nasional. Dari Un­ diteruskan ke S3, atau melanjutkan ke dang-Undang tersebut diturunkan Pera­ pendidikan spesialis. turan Pemerintah, Peraturan Menteri, Namun, sering dikaburkan falsafah dan turunan lainnya.l Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 7. Peranan Pendidikan Agama Kristen (PAK) Dalam Nafas PP 55 Tahun 2007 Weinata Sairin S ­ ignifikansi Pendidikan P endidikan adalah salah satu aspek yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Sebagai sesuatu yang khas dan spesifik bagi manusia, pendidikan berperan amat signifikan dalam membekali manusia untuk menyongsong masa depan yang akan dijalani yang diwarnai dengan berbagai tantangan dan perubahan. Dalam perspektif Kristen, pendidikan di tengah sejarah. Bahkan figur (sosok) memiliki aspek yang penting dan Guru dan Gembala yang ditindakkan mendasar. Adalah sesuatu yang tidak oleh Yesus menjadi sumber inspirasi bisa dipungkiri dan disangkal bahwa yang tak pernah kering bagi gereja dalam gereja memainkan peran yang signifikan mewujudkan pelayanannya, termasuk dan kontributif dalam pelayanan di di bidang pendidikan. bidang pendidikan. Pendidikan di­li­ Visi pendidikan Kristen adalah hat sebagai bidang yang strategis da­ men­ciptakan manusia yang memiliki lam konteks penyiapan sumber daya ke­dewasaan rohani, mampu untuk ber­ manusia (SDM) yang berkualitas, yang tumbuh secara utuh sebagai ciptaan memungkinkan manusia mampu men­ Allah, mampu menjalankan tugas- jawab tantangan zamannya, bahkan tu­gasnya sebagai manusia yang ber­ mampu menjadi insan bermakna di te­ tanggungjawab terhadap Allah, manusia ngah-tengah sejarah. Perintah Yesus dan masyarakat, serta dunia secara yang menyatakan, “Ajarlah mereka keseluruhan, dan memiliki kemampuan me­­lakukan segala sesuatu yang Ku­ yang andal dalam ilmu pengetahuan perintahkan kepadamu”, (Mat. 28:20), teknologi dan kesenian. Gereja dan telah menjadi referensi bagi gereja lem­baga-lembaga pendidikan Kristen untuk menjadikan bidang pendidikan telah berupaya seoptimal mungkin sebagai agenda dalam program-program meng­implementasikan visi dan misi pelayanan. pendidikan Kristen dalam ruang lingkup Referensi Alkitab dan teladan Ye­ mereka masing-masing, dalam berbagai sus sendiri dalam pelayanan-Nya mem­ kondisi yang mereka hadapi. berikan dasar yang kuat mengapa kekristenan peduli terhadap pendidikan. Isi Pokok PP 55 Tahun 2007 Penyebutan Yesus sebagai Guru mem­ PP ini terdiri dari 51 pasal disertai berikan contoh yang sangat jelas ten­ dengan penjelasan, dan ditandatangani tang hal ini. Di antara banyak gelar dan Presiden tanggal 5 Oktober 2007. Penulis sebutan yang mengacu pada Yesus, Dalam ketentuan umum (Pasal 1) adalah teolog, maka gelar Guru dan Gembala (Agung) dirumuskan: menulis tesis menarik untuk didalami dan dikaji. Pe­ a. Pendidikan agama adalah pendidikan S2 Tentang nampilan dan kinerja Yesus sebagai yang memberikan pengetahuan dan Gerakan Guru dan Gembala yang amat positif membentuk sikap, kepribadian, dan Pembaruan telah memungkinkan terbentuknya ko­ keterampilan peserta didik dalam Muham­ munitas kristiani yang kuat, solid, dan mengamalkan ajaran agamanya yang madiyah, tegar dalam menapaki perjalanan hidup di­laksanakan sekurang-kurangnya anggota BSNP Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 8. melalui metepelajaran/kuliah pada pihak yang mewakili umat Islam, Kristen, semua jalur, jenjang, dan jenis Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu, pendidikan. dan mereka telah memvalidasi rumusan b. Pendidikan keagamaan adalah pen­ tersebut. didikan yang mempersiapkan peserta Pasal 12 ayat (2) perlu didalami lebih didik untuk dapat menjalankan pe­ baik agar pemerintah tidak melakukan ranan yang menuntut penguasaan intervensi terhadap pendidikan kea­ pengetahuan tentang ajaran agama gamaan dengan dalih bahwa sekolah/ dan/atau menjadi ahli agama dan lembaga pendidikan tersebut melakukan mengamalkan ajaran agamanya. tindakan yang bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional. Dari kedua rumusan ini jelas bahwa Pasal 27 sampai dengan Pasal 30 me­ angka 1 menunjuk pada pendidikan aga­ ngatur tentang pendidikan keagamaan ma yang dilaksanakan di setiap satuan Kristen (sekolah-sekolah teologi). Pasal- pendidikan, baik di sekolah negeri pasal ini memberi kemungkinan bagi mau­pun swasta. Sedangkan angka 2 gereja/lembaga keagamaan Kristen, pe­ me­nunjuk pada sekolah-sekolah kea­ merintah untuk mendirikan sekolah ke­ gamaan seperti sekolah teologi, sekolah agamaan Kristen. Hal yang harus digaris pendeta, sekolah penginjil, dan se­ bawahi di sini adalah peran Menteri bagainya. Artinya, angka 1, ayat (1) Agama sebagai pembina (Pasal 27 ayat bersumber pada UU Sisdiknas Pasal 12 (3)) dan bagaimana gereja/lembaga ke­ ayat (1), dan angka 2 bersumber pada agamaan Kristen merumuskan secara UU Sisdiknas Pasal 30. bersama apa yang dimaksud dengan Dalam pasal 3, 4, ditegaskan bah­ Sekolah Dasar Teologi Kristen, Sekolah wa setiap satuan pendidikan wajib Menengah Pertama Teologi Kristen, menyelenggarakan pendidikan agama, Sekolah Menengah Agama Kristen, dan dan setiap peserta didik pada setiap Sekolah Menengah Teologi Kristen (Pasal satuan pendidikan berhak mendapat 29). Direktorat Jenderal Bimbingan pendidikan agama sesuai dengan Masya­rakat Kristen Kementerian Agama agama yang dianutnya dan diajar oleh perlu duduk bersama dengan lembaga- pendidik yang seagama. Ditegaskan lembaga keagamaan Kristen diaras juga kewajiban penyediaan tempat nasional untuk membicarakan hal ini penyelenggaraan pendidikan agama se­hingga ada kesatuan persepsi dalam karena kekhasan agama dapat bekerja melaksanakan PP 55 Tahun 2007 tentang sama dengan satuan pendidik yang Pendidikan Agama dan Pendidikan setingkat atau menyelenggarakan Keagamaan. pendidikan agama bagi peserta didik. Lembaga-lembaga/sekolah Kris­ten Peranan PAK menurut Pasal 3 dan 4 harus mem­beri­ Fungsi dan peranan Pendidikan kan pendidikan agama kepada peserta Agama Kristen menurut PP 55 tahun didik sesuai dengan agama mereka 2007, amat penting, mendasar, dan dan diajarkan oleh pendidik yang se­ strategis. Rumusan Pasal 2 ayat (1) dan agama. Tetapi sekolah Kristen tidak ber­ (2) menegaskan hal tersebut: kewajiban membangun rumah ibadah (1) Pendidikan agama berfungsi mem­ lain, selain rumah ibadah Kristen (Pasal bentuk manusia Indonesia yang ber­ 4 ayat (7)). Perintah PP ini khususnya iman dan bertakwa kepada Tuhan tentang pendidikan agama tidak senafas yang Maha Esa serta berakhlak mulia dengan penjelasan Pasal 55 ayat (1) dan mampu menjaga kedamaian Sisdiknas yang berbunyi: “kekhasan sa­ dan kerukunan hubungan inter dan tuan pendidikan yang diselenggarakan antarumat beragama. masyarakat tetap dihargai dan dijamin (2) Pendidikan agama bertujuan untuk oleh undang-undang ini”. berkembangnya kemampuan peserta Rumusan tersebut perlu dikaji de­ didik dalam memahami, menghayati, ngan baik karena pada Pasal 7 telah dan mengamalkan nilai-nilai agama ditetapkan sanksi administratif. Lembaga yang menyerasikan penguasaannya Pendidikan Kristen perlu mendalami dalam ilmu pengetahuan, teknologi, pewajiban tersebut. Namun harus juga dan seni. dicatat bahwa dalam Penjelasan PP 55 Pasal 5 ayat (3) sampai dengan (7) Tahun 2007disebutkan bahwa RPP ini memberikan penegasan tentang hal-hal merupakan kesepakatan bersama pihak- yang ingin dicapai dalam pendidikan Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 9. Perwakilan agama dan bagaimana metode yang (7) Pendidikan agama diselenggarakan dari Direktorat dilakukan dalam menyampaikan pen­di­ secara interaktif, inspiratif, menye­ Jenderal dikan agama. nangkan, menantang, mendorong Pembinaan (3) Pendidikan agama mendorong pe­ kreativitas dan kemandirian, serta Agama Kristen Kementerian serta didik untuk taat menjalankan menumbuhkan motivasi untuk Agama Republik ajaran agamanya dalam kehidupan hidup sukses. Indonesia sehari-hari dan menjadikan aga­ berdialog ma sebagai landasan etika dan Rumusan tekstual tentang pen­ dengan anggota mo­ral dalam kehidupan pribadi, didikan agama sebagai mana diru­mus­ BSNP tentang berkeluarga, bermasyarakat, ber­ kan dalam Pasal 5 diatas menempatkan pendidikan agama bang­sa, dan bernegara. pendidikan agama dalam posisi yang Kristen (4) Pendidikan agama mewujudkan ke­ sentral bagi kehidupan manusia. In­ter­ harmonisan, kerukunan, dan rasa nalisasi ajaran agama, aplikasi ajaran hormat di antara sesama pemeluk agama dalam kehidupan sehari-hari, pe­ aga­ma yang dianut dan terhadap ngembangan kerukunan, perwujudan pemeluk agama lain. karakter dan mental yang bernafaskan (5) Pendidikan agama membangun si­ ahlak mulia, adalah hal-hal substantif kap mental peserta didik untuk ber­ yang mesti dikedepankan oleh peserta sikap dan berperilaku jujur, amanah, didik sebagai warga bangsa. disiplin, bekerja keras, mandiri, per­ Dalam konteks itu keteladanan para caya diri, kompetitif, tulus, dan ber­ guru, metode pembelajaran pendidikan tanggung jawab. agama perlu mendapat perhatian (6) Pendidikan agama menumbuhkan uta­ma. sikap kritis, inovatif, dan dinamis, Sebuah pendidikan agama yang sehingga menjadi pendorong peserta mampu menempa peserta didik cerdas, didik untuk memiliki kompetensi inklusif, berkarakter, rukun dan mandiri dalam bidang ilmu pengetahuan, tek­ amat diperlukan dalam masyarakat dan nologi, seni, dan/atau olahraga. bangsa Indonesia yang majemuk. l Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 10. UJIAN NASIONAL TAHUN 2012 Jujur Harus Prestasi Yes Bambang Suryadi Anggota BSNP membahas bahan sosialisasi UN dengan mencermati secara bersama- sama setiap bahan yang akan disosialisasikan. Acara ini dipimpin langsung oleh Ketua BSNP Muhammad Aman Wirakartakusumah (kedua dri kanan) dan Ketua Penyelenggara UN Pusat Djemari Mardapi (ketiga dari kiri). B adan Standar Nasional Pen­di­ dan SMK pada tanggal 26 Mei 2012, UN dikan (BSNP) kembali akan menye­ SMP/MTs dan SMPLB pada tanggal 2 lenggarakan Ujian Nasional (UN) Juni 2012 dan UN SD/MI dan SDLB pada tahun 2012. Untuk UN SMA/MA, SMALB, tanggal 16 Juni 2012. Pengumuman dan SMK diselenggarakan mulai dari dari satuan pendidikan dilakukan oleh tanggal 16 sampai dengan 19 April masing-masing sekolah/madrasah. 2012, UN SMP/MTs dan SMPLB mulai Tabel 1 dari tanggal 23 sampai dengan 26 April 2012, dan UN SD/MI dan SDLB mulai dari JADWAL UN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 tanggal 7 sampai dengan 9 Mei 2012. UN Susulan SMA/MA, SMALB dan SMK a. SMA dan MA Mata pelajaran mulai dari tanggal 23 sampai dengan 26 No Hari dan Tanggal Jam Program Program Program MA Program April 2012, untuk SMP/MTs dan SMPLB IPA IPS Bahasa Keagamaan mulai dari tanggal 30 April sampai 4 Mei UN 2012 dan untuk SD/MI dan SDLB mulai 1. Senin, 16 April 2012 08.00 Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa dari tanggal 14 sampai dengan 16 Mei UN Susulan – 10.00 Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia 2012. Jadwal UN secara lengkap dapat Senin, 23 April 2012 dilihat pada Tabel 1. UN 08.00 Bahasa Bahasa Bahasa Bahasa 2. Selasa, 17 April 2012 – 10.00 Inggris Inggris Inggris Inggris Kriteria kelulusan UN tahun 2012 UN Susulan masih sama dengan kriteria kelulusan Selasa, 24 April 2012 11.00 Fisika Ekonomi Bahasa Tafsir UN tahun 2011 yaitu menggunakan for­ – 13.00 Asing mula gabungan dengan bobot 40% untuk UN 08.00 Matema­ Matema­ Matema­­ Matematika 3. Rabu, 18 April 2012 – 10.00 tika tika tika nilai sekolah/madrasah dan 60% untuk nilai UN. Kebijakan ini merupakan hasil UN Susulan Rabu, 25 April 2012 kesepakatan antara Panitia Kerja (Panja) UN 08.00 Kimia Sosiologi Antropo­ Fikih UN Komisi X DPR-RI dengan Kementerian 4. Kamis, 19 April 2012 – 10.00 logi Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun UN Susulan 2011 yang lalu. Kamis, 26 April 2012 11.00 Biologi Geografi Sastra Hadis – 13.00 Indone­sia Pengumuman UN SMA/MA, SMALB 10 Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 11. b. SMK Satuan Pendidikan dan Penyelenggaraan No Hari dan Tanggal Jam Mata pelajaran Ujian Sekolah/Madrasah dan Ujian Na­ sional, Prosedur Operasional Standar UN: Senin, 16 April 2012 Bahasa 1. 08.00 – 10.00 (POS) UN, kisi-kisi UN, dan daya serap UN Susulan: Senin, 23 April 2012 Indonesia UN tahun 2011. Materi sosialisasi ini UN: Selasa, 17 April 2012 2. 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris tersedia dan dapat diunduh di website UN Susulan: Selasa, 24 April 2012 BSNP: http://www.bsnp-indonesia.org UN: Rabu, 18 April 2012 Djemari Mardapi anggota BSNP se­ 3. 08.00 – 10.00 Matematika UN Susulan: Rabu, 25 April 2012 kaligus sebagai Ketua Penyelenggara UN Tingkat Pusat mengatakan bahwa to­lak c. SMP, MTs, dan SMPLB ukur kesuksesan penyelenggaraan UN No Hari dan Tanggal Jam Mata pelajaran adalah kualitas, kredibilitas, dan akseb­ UN: Senin, 23 April 2012 Bahasa tabilitas. UN merupakan suatu proses 1. 08.00 – 10.00 UN Susulan: Senin, 30 April 2012 Indonesia yang harus dilewati oleh anak didik. UN: Selasa, 24 April 2012 Kisi-kisi UN, lanjut Djemari, me­ 2. 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris ru­pakan bagian yang penting untuk UN Susulan: Selasa, 1 Mei 2012 UN: Rabu, 25 April 2012 diketahui guru-guru dan peserta UN. 3. 08.00 – 10.00 Matematika “Untuk mensinergikan antara kurikulum UN Susulan: Kamis, 3 Mei 2012 Ilmu yang diajarkan di sekolah/madrasah UN: Kamis, 26 April 2012 4. 08.00 – 10.00 Pengetahuan dan materi yang diujikan maka dibuat UN Susulan: Jumat, 4 Mei 2012 kisi-kisi UN”, ungkap Djemari Mardapi. Alam Oleh karena itu, tambah Djemari d. SMALB Mardapi, perlu dipastikan setiap satuan No Hari dan Tanggal Jam Mata pelajaran pendidikan telah menerima kisi-kisi UN UN: Senin, 16 April 2012 08.00 – 10.00 Bahasa tersebut. 1. Indonesia Direktorat SMP, SMA, dan SMK telah UN Susulan: Senin, 23 April 2012 UN: Selasa, 17 April 2012 08.00 – 10.00 Bahasa Inggris melakukan sosialisasi UN dengan target 2. yang lebih luas lagi karena sosialisasi UN Susulan: Selasa, 24 April 2012 yang dilakukan BSNP hanya terbatas UN: Rabu, 18 April 2012 Matematika 3. 08.00 – 10.00 sampai Dinas Pendidikan Provinsi. UN Susulan: Rabu, 25 April 2012 Dari Direktorat Pembinaan SMA dan e. SD, MI, dan SDLB Direktorat Pembinaan SMP dilaporkan bahwa informasi tentang UN telah di­ No. Jenis UN Hari dan Tanggal Pukul Mata Pelajaran upload di website kedua direktorat ter­­ UN Senin, 7 Mei 2012 Bahasa sebut sehingga dapat diakses oleh guru, 1. 08.00 – 10.00 UN Susulan Senin, 14 Mei 2012 Indonesia siswa, sekolah/madrasah dan masya­ UN Selasa, 8 Mei 2012 rakat umum. 2. 08.00 – 10.00 Matematika UN Susulan Selasa, 15 Mei 2012 Direktorat Pembinaan SMA telah UN Rabu, 9 Mei 2012 Ilmu melakukan pembinaan kepada 60 se­ 3. 08.00 – 10.00 Pengetahuan kolah untuk persiapan UN, sedangkan UN Susulan Rabu, 16 Mei 2012 Alam (IPA) Direktorat Pembinaan SMP selain me­ muat kisi-kisi UN di website, juga me­ Sosialisasi UN ngirimkannya ke 1.800 sekolah. Selain BSNP bersama Badan Pengembangan itu Direktorat Pembinaan SMP dengan dan Penelitian (Balitbang), dan Pusat mempertimbangkan hasil UN tahun Penilaian Pendidikan (Puspendik) Ke­ lalu dan daerah yang terisolir, telah menterian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pelatihan kepada guru-guru telah melakukan sosialisasi UN di 33 SMP, dan bedah soal UN tahun lalu. provinsi mulai pertengahan sam­pai Informasi dari Direktorat Madrasah dengan akhir Desember 2011. Ke­giat­ Kemenag mengatakan sosialisasi di­lak­ an sosialisasi diselenggaran di Dinas sanakan akhir Desember 2011 dengan Pendidikan Provinsi dengan meng­ mengundang BSNP dan Puspendik dan un­dang Kepala Dinas Pendidikan Ka­ dihadiri oleh Kanwil Kemenag dari 33 bupaten/Kota, Kepala Kantor Wilayah provinsi. Pada saat pemantauan UN, pi­ KementerianAgama, Kepala Kantor Ke­ hak Kemenag memohon BSNP juga turut menag Kabupaten/Kota, dan wartawan. memantau pelaksanaan UN di madrasah Materi sosialisasi meliputi Peraturan (tidak hanya di sekolah saja). Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dalam rapat pleno BSNP di Jakarta Nomor 59 tahun 2011 tentang tentang (24/1/2012) telah disepakati tagline Kriteria Kelulusan Peserta Didik dari UN tahun 2012 adalah JUJUR HARUS Vol. VII/No. 1/Maret 2012 11
  • 12. PRESTASI YES. Artinya kejujuran yang stiker dan PIN. “Inti pesan sosialisai merupakan salah satu karakter bangsa adalah membangun kepercayaan diri perlu dipegang kuat dalam pelaksanaan peserta UN, jangan stres, jadwal UN, UN, sedangkan prestasi yang baik me­ pembobotan 40% untuk nilai sekolah/ rupakan salah satu indikator ke­ma­ madrasah dan 60% untuk nilai UN, tidak juan pendidikan nasional. Prestasi yang ada UN Ulangan, lima paket soal untuk dicapai tanpa kejujuran hanya bersifat setiap ruang ujian, dan kisi-kisi UN”, semu dan sama sekali tidak bermanfaat ungkap Sukemi. bagi diri sendiri dan orang lain. Masih bagian dari sosialisasi, tam­ bah Sukemi, adalah pembacaan ikrar UN yang dikemas dalam acara apel atau upacara di lapangan/alun-alun. Prestasi yang dicapai tanpa Peserta apel/upacara adalah pimpinan perguruan tinggi, Kepala Dinas Pen­ kejujuran hanya bersifat didikan Provinsi, Kanwil Kemenag, semu dan sama sekali tidak Kepala sekolah/madrasah, guru, siswa, tenaga kependidikan, kepolisian, dan bermanfaat bagi diri sendiri orang tua (Komite Sekolah/Madrasah). “Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan Khairil Anwar dan orang lain. dari tanggal 11 - 25 Februari 2012 dengan Notodiputro menyesuaikan jadwal kegiatan Menteri, Kepala Balitbang Wakil Menteri, Kepala Balitbang, dan para (kiri) dan Sukemi Staf Menurut Sukemi Staf Khusus Men­ Dirjen dalam lingkungan Kemdikbud”, Khusus Menteri teri, Kementerian Pendidikan dan ungkap Sukemi seraya menambahkan Pendidikan dan Ke­budayaan juga akan melakukan acara tersebut dilaksanakan di delapan Kebudayaan sosialisasi UN melalui media massa yang wilayah, yaitu Sumatera Utara, Nusa menjelaskan berupa talk show di radio dan televisi, Tenggara Timur, Jawa Timur, Sumatera konsep sosialisasi pariwara media cetak, spot iklan di Barat, Sulawesi Selatan, Yogyakarta, UN dalam rapat televisi dan radio, poster atau spanduk, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Barat. pleno BSNP di Jakarta. 12 Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 13. Teks Ikrar Untuk Melaksanakan Ujian Nasional Dengan Jujur Dan Berprestasi IKRAR UNTUK MELAKSANAKAN UJIAN NASIONAL JUJUR DAN BERPRESTASI Kami, peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah/madrasah, dewan pendidikan, dan pejabat pengelola pendidikan, dengan ini menyatakan: (1) Bahwa dalam proses pembelajaran, penilaian harus dilakukan untuk meng­ ukur capaian kompetensi peserta didik. (2) Bahwa Ujian Nasional dilakukan untuk mengukur capaian standar kompetensi lulusan peserta didik secara nasional. Untuk itu kami berikrar: (1) SIAP MEMBANGUN BUDAYA PEMBELAJARAN BERDASARKAN AJARAN AGAMA DAN NILAI-NILAI UTAMA KARAKTER BANGSA, YAITU BERIMAN, BERTAKWA, JUJUR, BERSIH, SANTUN, CERDAS, DISIPLIN, KREATIF, KERJA KERAS, DAN BERTANGGUNG JAWAB. (2) SIAP MENSUKSESKAN UJIAN NASIONAL DENGAN JUJUR DAN BER­ PRESTASI. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan lahir dan batin untuk mewujudkan komitmen ini. Jakarta, Januari 2012 Kami, Peserta Didik, Pendidik, Tenaga Kependidikan, Komite Sekolah/ Madrasah, Dewan Pendidikan, dan Pejabat Pengelola Pendidikan Pencetakan Naskah Soal UN alasan semakin banyak jumlah per­ Mulai tahun 2012 ini, sebagaimana ce­takan, semakin susah melakukan tertuang dalam Peraturan Menteri Pen­ pengawasannya. didikan dan Kebudayaan Nomor 59 Untuk menjaga kerahasiaan dan tahun 2011 tentang tentang Kriteria me­mastikan pendistribusian naskah Ke­lulusan Peserta Didik dari Satuan soal UN tepat waktu, penyelenggara UN Pendidikan dan Penyelenggaraan Ujian Tingkat Pusat bersama Perguruan Tinggi Sekolah/Madrasah dan Ujian Nasional, Negeri Koordinator UN melakukan pe­ pencetakan naskah soal UN SMP/MTs, ngawasan selama proses pencetakan SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK di­ dan pendistribusian naskah soal UN. la­kukan secara terpusat di bawah “Keterlibatan Dinas PendidikanProvinsi Koordinasi Badan Pengembangan dan terbatas dalam penyediaan data peserta Penelitian (Balitbang) Kemdikbud. UN dan tidak dalam pengawasan proses Terkait dengan penggandaan naskah pencetakan”, ungkap Djemari Mardapi soal UN, Muhammad Nuh mengatakan dalam rapat Pleno BSNP di Jakarta bahwa mulai tahun 2012 penggandaan (31/1/2012) seraya menambahkan Polri naskah soal UN akan dilakukan se­ca­ tetap dilibatkan dalam pengamanan ra sentralisasi. “Tahun yang lalu peng­ naskah soal UN. l gandaan naskah soal diserahkan ke masing-masing penyelenggara UN tingkat provinsi, tetapi pada tahun 2012 pencetakan naskah soal UN akan di­sentralisasikan”, ungkap Mendikbud pada saat peluncuran UN di Jakarta (29/11/ 2011) dengan memberikan Vol. VII/No. 1/Maret 2012 13
  • 14. Berita BSNP* PEMILIHAN KETUA DAN SEKRETARIS BSNP S alah satu keputusan rapat pleno BSNP tanggal 10 Januari 2012 adalah pe­ne­tapan Ketua dan Sekretaris BSNP untuk tahun 2012. selama 1 (satu) tahun dan sesudahnya dapat dipilih untk satu kali masa jabatan secara berurutan. Sesuai dengan keputusan rapat, Ketua dan Pada periode kedua ini, kepemimpinan Sekretaris BSNP tahun 2012 adalah Muhammad BSNP tahun pertama dipegang oleh Dje­mari AmanWirakartakusumah dan Richardus Eko Mardapi (Ketua) dan Edy Tri Baskoro (Sekretaris). Indrajit yang telah menjadi Ketua dan Sekretaris Untuk tahun kedua dan ke­tiga dipegang oleh BSNP pada tahun 2011. Penetapan ini dilakukan Muhammad Aman Wira­kar­takusumah (Ketua) secara mufakat, sebagai bukti betapa solid dan dan Richardus Eko Indrajit (Sekretaris). kuatnya ke­anggotaan BSNP yang menerapkan Muhammad Aman Wirakartakusumah sistem kolegial dalam menjalankan tugas dan ketika menyampaikan refleksi ke­pemim­ ke­wajiban. pin­annya selama satu tahun yang lalu me­ Muhammad Aman Surat Keputusan Menteri Pendidikan ngatakan karena keterbatasan waktu dari Wirakartakusumah Nasional Nomor 067/P/2009 tentang Peng­ Ketua dan Sekretaris BSNP, selama satu tahun Ketua BSNP angkatan Anggota Badan Standar Na­ kepemimpinan 2011 ada beberapa program (kanan) dan sional Pendidikan dan Penunjukan Ke­pala yang berjalan belum maksimal. Namun sifat Richardus Eko Sekretariat BadanStandar Nasional Pen­didikan kolegial dari anggota BSNP kendala tersebut Indrajit Sekretaris BSNP (kiri). menyebutkan masa bakti anggota BSNP adalah dapat diatasi sehingga kegiatan BSNP dapat 4 (empat) tahun. Dalam Bab II Pasal 3 ayat (2) berjalan dengan baik. dan (3) Peraturan Badan Standar Nasional Selamat menjalankan amanat dan men­ Pendidikan Nomor 0010/P/BSNP/VII/2011 jaga kepercayaan dalam langkah per­juangan tentang Tata Kelola Badan Standar Nasional memajukan mutu pendidikan na­sional. Pendidikan disebutkan bahwa Ketua dan Semoga tahun ini dan tahun-tahun berikutnya Sekretaris dipilih dari dan oleh para anggota. BSNP dapat menjalankan seluruh program * Bambang Suryadi Ketua dan Sekretaris memangku jabatannya kerjanya dengan baik dan sukses. Amin. l 14 Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 15. Berita BSNP KEGIATAN BSNP TAHUN 2012 Pembahasan rencana kegiatan BSNP tahun 2012 K egiatan BSNP tahun 2012 difokuskan pada pemantauan dan evaluasi implementasi standar nasional pendidikan untuk pendidikan Bahan Dasar (Jakarta), Penyusunan draf instrumen pemantauan dan evaluasi (Jakarta), Reviu dan perbaikan instrumen (Jakarta), Uji dalam rapat pleno dasar dan menengah. Hal ini karena se­lu­ coba instrumen (8 provinsi) , Analisis hasil di ruang sidang ruh standar pendidikan nasional untuk uji coba dan perbaikan instrumen (Jakarta), BSNP pendidikan dasar dan menengah telah selesai Pemantauan dan evaluasi implementasi dikembangkan BSNP dan telah ditetapkan standar (16 provinsi), Analisis hasil pemantauan sebagai Peraturan Menteri Pendidikan dan dan evaluasi (Jakarta), dan Penyusunan laporan Kebudayaan. Karena sifat standar ini mengikat dan rekomendasi (Jakarta). seluruh satuan pendidikan, maka kini saatnya Mengingat keterbatasan anggota BSNP, untuk dilakukan pemantauan dan evaluasi maka sesuai dengan kewenangannya, BSNP implementasi standar nasional pendidikan. menunjuk tim ahli yang bersifat adhoc untuk Menurut M.Aman Wirakartakusumah Ketua melakukan kegiatan tersebut. “Untuk setiap BSNP ada tujuh standar yang akan dipantau kegiatan terdiri atas 19 tim ahli dan 5 anggota ditambah buku teks pelajaran pendidikan dasar BSNP”ungkap M. Aman dalam rapat pleno BSNP , dan menengah. “Tujuh standar pendidikan di Jakarta seraya menambahkan komposisi tim dasar dan menengah yang akan dipantau ahli adalah dari Luar Jawa 5 orang, DKI 7 orang, adalah Standar Sarana dan Prasarana, Standar dan Jawa 12 orang. Biaya, Standar Proses, Standar Pendidik dan Pada setiap kegiatan, BSNP menetapkan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan, seorang koordinator dan wakil koordinator Standar Penilaian Pendidikan, dan Standar dari anggota BSNP. Keterlibatan anggota Pendidikan Nonformal” ungkap M. Aman seraya , BSNP dalam kegiatan dan jadwal pelaksanaan menambahkan selain mengevaluasi standar kegiatan dapat dilihat dalam Tabel 1 berikut. tersebut BSNP juga meyelenggarakan Ujian Selain itu, BSNP juga telah menetapkan Nasional (UN) tahun 2012. jadwal kegiatan tahun 2012. Jadwal ini disusun Untuk setiap kegiatan pemantauan, tam­ berdasarkan evaluasi pelaksanaan kegiatan bah M. Aman Wirakartakusumah, ada sembilan tahun 2011 dengan mempertimbangkan langkah atau tahapan kegiatan yang harus keterlibatan anggota BSNP dalam setiap dilakukan untuk mendapatkan hasil yang kegiatan. Secara konseptual, delapan kegiatan maksimal. Langkah-langkah kegiatan tersebut BSNP dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok adalah Penyusunan Desain (Jakarta), Kajian pertama terdiri atas standar sarana dan Vol. VII/No. 1/Maret 2012 15
  • 16. Berita BSNP Tabel 1. Keterlibatan anggota BSNP dalam kegiatan 2012 BLOK 1 BLOK 2 1 (Minggu 1) (Minggu 1) Standar Sarana dan Prasarana Standar Proses Edy Tri Baskoro (Koordinator) Mungin Eddy Wibowo (Koordinator) Gunawan Indrayanto (Wakil Koord.) Johannes Gunawan (Wakil Koord.) Zaki Baridwan Jamaris Jamna Farid Anfasa Moeloek R. Eko Indrajit Teuku Ramli Zakaria Weinata Sairin 2 (Minggu 2) (Minggu 2) Standar Biaya Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Zaki Baridwan (Koordinator) Djaali (Koordinator) Edy Tri Baskoro (Wakil Koordinator) Djemari Mardapi (Wakil Koordinator) Gunawan Indrayanto Mungin Eddy Wibowo Weinata Sairin Jamaris Jamna M. Aman Wirakartakusumah Johannes Gunawan 3 (Minggu 3) (Minggu 3) Standar Pengelolaan Standar Penilaian R. Eko Indrajit (Koordinator) Djemari Mardapi (Koordinator) Mungin Eddy Wibowo (Wakil Koord.) Djaali (Wakil Koordinator) Farid Anfasa Moeloek Zaki Baridwan Johannes Gunawan Teuku Ramli Zakaria M. Aman Wirakarkusumah Furqon 4 (Minggu 4) (Minggu 4) Standar Pendidikan Nonformal Buku Teks Pelajaran Jamaris Jamna (Koordinator) Weinata Sairin (Koordinator) Farid Anfasa Moeloek (Wakil Koord.) Teuku Ramli Zakaria (Wakil Koord.) R. Eko Indrajit Gunawan Indrayanto Edy Tri Baskoro Djemari Mardapi M. Aman Wirakartakusumah Djaali prasarana, standar biaya, standar pengelolaan, tanggal yang sama. Setiap anggota BSNP dan standar pendidikan nonformal. Sedangkan terlibat maksimal dalam tiga jenis kegiatan kelompok kedua terdiri atas standar proses, dengan catatan jika yang bersangkutan standar pendidik dan tenaga kependidikan, berhalangan dapat digantikan oleh anggota standar penilaian, dan buku teks pelajaran. BSNP lainnya. Jadwal kegiatan BSNP tahun Dalam pelaksanaannya, setiap minggu 2012 dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut ini. l ada dua kegiatan yang diselenggarakan pada Tabel 2. Jadwal kegiatan BSNP tahun 2012 Minggu 1 Minggu 1 Minggu 2 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 4 No PENGELO­ NON- PROSES SARANA BIAYA TENAGA PENILAIAN BUKU LAAN FORMAL 1 17-19 Feb 17-19 Feb 22-24 Feb 24-26 Feb 22-24 Feb 17-19 Feb 25-27 Feb 22-24 Feb 30 Mar-1 30 Mar-1 2 2-4 Maret 2-4 Maret 7-9 Maret 9-11 Maret 16-18 Maret 16-18 Maret April April 3 13-15 April 13-15 April 20-22 April 20-22 April 27-29 April 27-29 April 4-6 Mei 4-6 Mei 4 11-13 Mei 11-13 Mei 18-20 Mei 18-20 Mei 25-27 Mei 25-27 Mei 1-3 Juni 1-3 Juni 29 Juni-1 29 Juni-1 5 8-10 Juni 8-10 Juni 13-15 Juni 15-17 Juni 22-24 Juni 22-24 Juni Juli Juli 6 6-8 Juli 6-8 Juli 11-13 Juli 13-15 Juli 20-22 Juli 20-22 Juli 27-29 Juli 27-29 Juli 3-5 10-12 31 Agu-2 7 Agustus 3-5 Agust 8-10 Agust Agustus 31 Agu-2 Sep Sept 7-9 Sept 7-9 Sept 8 14-16 Sep 14-16 Sep 19-21 Sep 21-23 Sep 28-30 Sep 28-30 Sep 5-7 Okt 5-7 Okt 12-14 12-14 9 Oktober Oktober 17-19 Okt 19-21 Okt 2-4 Nov 2-4 Nov 9-11 Nov 9-11 Nov 16 Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 17. Berita BSNP UJIAN KOMPETENSI KEJURUAN D alam beberapa bulan terakhir ini prestasi siswa SMK menghiasi berita nasional karena kreativitas mereka dalam membuat dua jenis paket soal ujian teori kejuruan. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian mobil nasional. Hal ini merupakan bukti Kejuruan dan nilai Ujian Teori Kejuruan dengan konkrit atas kompetensi dan prestasi siswa pembobotan 70% untuk nilai Ujian Praktik SMK. Sampai saat ini ada sekitar 135 program Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian keahlian di SKM. Kurikulum SMK didesain Teori Keahlian Kejuruan. Kriteria Kelulusan berbasis kompetensi maka ujian SMK juga Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah didesain berbasis kompetensi. Terkait dengan minimum 6,0. kompetensi siswa SMK, Direktorat Pembinaan Sehubungan dengan pelaksanaan Ujian SMK selalu melakukan Ujian Kompetensi Teori Kejuruan SMK tahun 2012, BSNP telah Siswa SMKN 9 Padang Sumatera Barat mengikuti ujian praktik kejuruan di bawah pengawasan guru dan penguji eksternal dari dunia industri. Kejuruan setiap tahun. Ujian ini merupakan mengeluarkan surat edaran Nomor 0002/ bagian dari Ujian Nasional (UN) dan nilainya SDAR/BSNP/II/2012. tanggal 3 Februari 2012 akan dijadikan salah satu penentu kelulusan yang isinya sebagai berikut: dalam UN. 1. Bagi siswa SMK Program 3 tahun, ujian Menurut Djemari Mardapi Ketua Penye­ teori kejuruan dilaksanakan setelah ujian lenggara UN Tingkat Pusat, ujian kompetensi praktik kejuruan, sedangkan bagi siswa kejuruan SMK terdiri atas dua jenis, yaitu ujian SMK Program 4 tahun , ujian teori kejuruan teori dan ujian praktik kejuruan. Ujian praktik dilaksanakan sebelum ujian praktik ke­ kejuruan dilaksanakan mulai dari tanggal 16 juruan. Februari sampai dengan 16 Maret 2012. Ujian 2. Bagi siswa SMK Program 4 tahun bisa dilaksanakan dalam bentuk penugasan individu mengikuti ujian teori kejuruan pada saat (individual task) dengan alokasi waktu antara duduk di kelas III (tahun ketiga) karena pada 18 sampai dengan 24 jam, kecuali program tahun keempat mereka mengikuti kegiatan keahlian tertentu. Penguji ujian praktik terdiri praktik di dunia usaha dan industri. atas penguji internal yang berasal dari SMK Menurut Yunus dari Direktorat Pembinaan dan penguji eksternal yang berasal dari dunia SMK, alumni SMK terserap dalam dunia kerja usaha dan dunia industri (DUDI). dengan masa tunggu yang sangat pendek. Ujian teori kejuruan (tertulis) dilaksanakan Bahkan sebelum luluspun mereka sudah secara serentak pada tanggal 19 Maret 2012 dipesan oleh perusahaan dan dunia industri. dan ujian susulan pada tanggal 26 Maret 2010. Hal ini menunjukkan bahwa kompetensi Terdapat 40 butir soal dalam bentuk pilihan alumni SMK telah memenuhi kriteria yang ganda dengan alokasi waktu 120 menit. Ada diperludikan di dunia usaha dan industri. l Vol. VII/No. 1/Maret 2012 17
  • 18. Lensa BSNP Peserta sosialisasi Ujian Nasional di Dinas Pendidikan Provinsi Jambi. Rapat Koordinasi antara BSNP, Puspendik, dan Direktorat terkait di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan membahas tentang penyelenggaraan UN tahun 2012. Dari kiri ke kanan, M. Khairil Notodiputro Kepala Balitbang, Sukemi Staf Khusus Menteri, Hendarman Sekretaris Balitbang, dan Hari Setiadi Kepala Puspendik membahas konsep sosialisasi UN tahun 2012. 18 Vol. VII/No. 1/Maret 2012
  • 19. Lensa BSNP Dalam kesederhanaan namun penuh makna anggota BSNP merayakan ulang tahun Sekretaris BSNP R. Eko Indrajit (kanan) yang ke 43 di kantor BSNP. Sukemi Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (depan) menjelaskan rencana pembacaan ikrar UN yang JUJUR dan BERPRESTASI yang dikemas dalam bentuk upacara atau apel di beberapa provinsi. Pembahasan POS Pencetakan dan Pendistribusian bahan UN di BSNP. Vol. VII/No. 1/Maret 2012 19
  • 20. Lensa BSNP Peserta peluncuran Ujian Nasional (UN) mendengarkan pengarahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang kebijakan UN tahun 2012 di Jakarta.